1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Burung merupakan salah satu hewan kesayangan yang banyak digemari oleh masyarakat luas. Burung sebagai hewan kesayangan memiliki nilai artistik tinggi, burung dipelihara karena menampilkan suara kicau yang indah, memiliki bentuk dan warna bulu yang indah, penampilan dan gerakan yang menarik, dapat dimanfaatkan jasanya seperti merpati pos, dan dapat dimanfaatkan produksinya misalnya telur dan daging (Nugroho, 1988). Dewasa ini burung tidak hanya didengar suaranya untuk kepentingan pribadi, tetapi telah berkembang untuk dipertandingkan dalam perlombaan. Selain itu, burung juga dapat menjadi bisnis besar dan berkesinambungan. Jadi, mempunyai potensi ekonomi yang tinggi dan dapat menampung tenaga kerja. Burung merpati, burung puyuh, burung gelatik atau pipit, itik peking, burung tekukur, dan sebagainya dapat dibudidayakan secara ekonomis. Daging dan telurtelur tersebut banyak digemari dan merupakan hidangan elit di restoran yang terkenal (Dharmojono, 1996). Untuk memelihara suara burung tidak terlepas dari bahaya penyakit yang mengancam. Penyakit yang sering muncul antara lain adalah penyakit enteritis, defisiensi mineral, newcastle disease, salmonella, infectius coryza (snot), pox atau avian diphteria dan lain-lain (Arnall dan Keymer, 1975). 1 2 Newcastle disease merupakan penyakit akibat virus yang menyebabkan gangguan sistem saraf, pernafasan dan pencernaan. Penyakit Newcastle disease sifatnya ganas, cepat menular dan menimbulkan kematian cukup tinggi. Hal ini menyebabkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit karena dapat menimbulkan kematian (Tabbu, 2000). Dalam penelitian ini ingin dikaji berbagai penyebab penyakit burung yang sering terjadi di Klinik Hewan Jogja dan di Klinik Hewan Calico. B. Tujuan Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui penyakit pada burung yang diperiksa di Klinik Hewan Jogja dan di Klinik Hewan Calico dan cara menangani kasus penyakit pada burung tersebut.