pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan anak di

advertisement
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP
KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK
ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI
Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Anak Usia Dini
Disusun oleh:
MAYA DEVI ARMUNANTI
A520100188
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ABSTRAK
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN
ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON
NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Maya Devi Armunanti, A.520100188, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2014, 53 halaman
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara pola asuh orang tua
terhadap kedisiplinan anak di sekolah kelompok A TK Islam Orbit 2 Praon Nusukan
Surakarta tahun ajaran 2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode korelasional. Penelitian dilakukan di TK Islam Orbit 2 Praon Nusukan Surakarta.
Subyek penelitian ini adalah anak kelompok A TK Islam Orbit 2 Praon Nusukan Surakarta
sejumlah 22 anak. Data pola asuh orang tua dikumpulkan melalui angket langsung tertutup
dan kedisiplinan anak di sekolah diperoleh melalui observasi partisipan. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis korelasi product moment. Hasil
analisis menunjukkan bahwa pola asuh orang tua (X) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kedisiplinan anak di sekolah (Y). Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data yang
menunjukkan rxy > rtabel atau 0,875 > 0,361. Dengan ini berarti ada pengaruh antara pola
asuh orang tua dengan kedisiplinan anak di sekolah.
Kata Kunci : Pola Asuh Orang Tua, Kedisiplinan Anak Di Sekolah
Pendahuluan
Pendidikan bagi anak usia dini sangat penting sebagai landasan dan bekal untuk masa
yang akan datang. Anak usia dini adalah usia 0-6 tahun. Setiap anak mempunyai karakteristik
dan irama perkembangan yang berbeda sesuai dengan tahap perkembangannya.
Perkembanngan anak usia dini meliputi perkembangan fisik (physical development), kognitif
(intelektual/cognitive development), sosial emosi (social and emosional development), bahasa
(language development), moral (moral development).
Anak merupakan harapan, cinta, dan cita bagi kedua orangtuanya. Orangtua
bertanggungjawab untuk memberikan pola asuh, asih, dan asah selama proses tumbuh
kembang anak. Perhatian untuk pendidikan anak usia dini sangat dibutuhkan tetapi mengapa
banyak orang tua yang kurang sadar bahkan ada orang tua yang belum menyadari hal
tersebut. Mereka hanya sibuk mengurusi dirinya dan mencari nafkah semata walaupun itu
juga untuk anak-anaknya. Mereka tidak peduli akan pendidikan anak-anaknya dan hanya
mempercayakan pendidikan anak-anaknya kepada pengasuh atau pembantunya. Di dalam
mendidik anaknya, orang tua memiliki cara atau pola yang berbeda, cara tersebut dinamakan
pola asuh. Peran keluarga sangat berarti sebagai mediator antara anak dengan lingkungan
sekolah, teman sebaya, orang dewasa dan dengan visi orang tua masing-masing. Sehingga
keluarga dalam hal ini merupakan pola asuh orang tua yang berperan dalam membentuk
kedisiplinan anak melui pemberian berbagai stimulus sejak usia dini.
Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan
dan ketertiban. Kedisiplinan dalam proses pendidikan sangat diperlukan karena bukan hanya
untuk menjaga kondisi suasana belajar dan mengajar berjalan dengan lancar, tetapi juga
untuk menciptakan pribadi yang kuat bagi setiap siswa.
Terdapat beberapa orang tua di TK Islam Orbit 2 Surakarta dengan beragam pola asuh
yang terkadang memanjakan anaknya dalam memberikan perhatian terlalu berlebihan. Anak
diberi kebebasan bermain di sekolah. Walaupun orangtua selalu mengarahkan, tetapi kadang
orangtua lalai memberikan pengawasan, misalnya ketika anak bermain orangtua lebih asyik
mengobrol ketika bertemu dengan teman sebayanya, sehingga anak akan mendapatkan
pengaruh lebih kuat dari teman sebayanya dibandingkan dengan pengaruh orangtua. Oleh
karena itu, guru diharapkan mempunyai pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi
dengan orangtua untuk menumbuhkan perilaku kedisiplinan anak di sekolah. Pemahaman
guru mengenai pola asuh orangtua akan membantu memberikan pelayanan dan bimbingan
pada anak-anak sehingga perilaku kedisiplinan anak-anak akan berkembangan dengan baik.
Dari pernyataan diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul “PENGARUH POLA
ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK
A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN
2013/2014”.
Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, dan tearah maka diperlukan pembatasan
masalah. Dengan pembatasan masalah sebagai berikut : 1) Pola asuh orang tua yang diteliti
adalah pola asuh secara demokratis, 2) Kedisiplinan yang diteliti adalah disiplin dalam
mentaati peraturan sekolah, disiplin dalam mengerjakan tugas, disiplin dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran, dan disiplin terhadap penggunaan fasilitas belajar.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat ditetapkan rumusan masalah sebagai
berikut : “Apakah ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan anak di sekolah
kelompok A di TK Islam Orbit 2 Praon, Nusukan, Surakarta tahun pelajaran 2013/2014?”
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka ditetapkan tujuan penelitian yaitu :
Untuk mengetahui pengaruh penerapan pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan anak di
sekolah kelompok A di TK Islam Orbit 2 Praon, Nusukan, Surakarta tahun pelajaran
2013/2014.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional karena penelitian ini ingin
menegtahui sejauh mana pengaruh antara variabel satu dengan variabel lainnya. Adapun
variabel yang ingin dicari adalah variabel pola asuh orang tua dan variabel kedisiplinan anak
di sekolah. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Azwar
(1997:5) pendekatan kuantitatif adalah penedekatan yang menekankan analisisnya pada datadata numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada penelitian ini, peneliti
menganalisis dan mengklasifikasikan menggunakan angket dan observasi.
Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TK Islam Orbit 2 Praon, Nusukan, Surakarta. Waktu
penelitian bulan Februari 2014, semester II tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian dilakukan
selama 2 minggu. Kegiatan yang dilakukan meliputi : kegiatan observasi, penyusunan
instrumen, pengurusan izin, pengumpulan data, analisis data, dan penulisan laporan jadwal
penelitian.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak kelompok A di TK Islam Orbit 2 Praon, Nusukan,
Surakarta. Jumlah subjek 22 anak yang terdiri dari 13 anak laki-laki dan 9 anak perempuan.
Variabel Penelitian
Menurut Arikunto (2006:118) variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi
titik perhatian suatu penelitian. Berdasarkan pendapat Azwar (2000:59) variabel merupakan
konsep menegnai atribut atau sifat yang terdapat pada subjek penelitian yangdapat bervariasi
secara kuantitatif atau kualitatif. Dalam penelitian ini, variabel bebas (X) adalah pola asuh
orang tua dan variabel terikat (Y) adalah kedisiplinan anak di sekolah.
Metode Penelitian Data
Metode observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan
pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Observasi dilakukan untuk
mengetahui tingkat kedisiplinan anak di sekolah.
Metode angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk
menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian. Angket dalam penenlitian ini
digunakan untuk mengumpulkan data tentang pola asuh orang tua.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh positif dari
pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan anak di sekolah adalah teknik analisis korelasi
product moment. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi pola asuh orang tua
terhadap kedisiplinan anak di sekolah. Langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut : 1)
Analisis Deskriptif, 2) Menentukan Mean dan Standar Deviasi, 3) Membuat kesimpulan
dengan mengunakan aplikasi SPSS Versi 15.00.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Distribusi Data
Berdasarkan hasil analisis data diatas, maka dapat disajikan distribusi data
tentang pola asuh orang tua demokratis terhadap kedisiplinan anak di sekolah melalui
ringkasan berikut ini:
Tabel 4.4
Distribusi Data
Data
Pola Asuh Orang
Kedisiplinan Anak di Sekolah
Keterangan
Tua Demokratis
Responden (N)
22
22
Maksimum
70
86
Minimum
28
42
Sum
1210
1505
Mean
55.00
68.41
Std. Deviasi
11.56
13.28
Variance
133.63
176.35
2. Distribusi Frekuensi
Berdasarkan distribusi data di atas, maka untuk mengetahui tingkat pencapaian
pola asuh orang tua demokratis dan kedisiplinan anak di sekolah dapat dilihat melalui
data distribusi frekuensi dalam tabel di bawah ini :
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua
Kategori
Frekuensi
Persen (%)
Keterangan
76-100%
11
50%
Tinggi
50-75%
8
36,4%
Sedang
<49%
3
13,6%
Rendah
Berdasarkan data distribusi frekuensi pola asuh orang tua di atas, maka dapat
dibuat grafik sebagai berikut :
Grafik 4.1
Grafik Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua
Persentase (%)
60
50
50
36.4
40
30
20
13.6
10
0
Rendah
Sedang
Tinggi
Interval
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Kedisiplinan Anak di Sekolah
Kategori
Frekuensi
Persen (%)
Keterangan
76-100%
11
50%
Tinggi
50-75%
8
36,4%
Sedang
<49%
3
13,6%
Rendah
Berdasarkan data distribusi frekuensi kedisiplinan anak di sekolah di atas,
maka dapat dibuat grafik sebagai berikut :
Grafik 4.2
Grafik Distribusi Frekuensi Kedisiplinan Anak di Sekolah
Persentase (%)
60
50
50
36.4
40
30
20
13.6
10
0
Rendah
Sedang
Interval
Tinggi
3. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis penelitian ini mengguanakan teknik analisis korelasi product
moment dengan bantuan program aplikasi SPSS for Windows 15.00. Hasil perhitungan
selengkapnya ada di lampiran. Berdasarkan hasil perhitungan data diperoleh rxy
diperoleh rxy= 0,875 dengan jumlah responden 22 anak pada taraf signifikasi 0,05,
rtabel=0,361. Berdasarkan perhitungan tersebut menunjukkan bahwa rhitung> rtabel atau
0,875>0,361 pada taraf signifikasi 0,05. Apabila rhitung> rtabel maka Ho ditolak
sehingga uji hipotesis yang menyatakan tentang adanya pengaruh pola asuh orang tua
terhadap kedisiplinan anak di sekolah di terima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan kedisiplinan anak di
sekolah kelompok A TK Islam Orbit 2 Surakarta.
Hasil analisis korelasi product moment menggunakan SPSS for Windows
15.00 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.7
Hasil Analisis Data Correlations SPSS Versi 15.00
Correlations
Kedisiplinan
Anak
Pearson Correlation
Pola Asuh
Demokratis
1
Kedisiplina
Sig. (2-tailed)
n Anak
N
Pearson Correlation
Pola Asuh
Demokrati
s
Sig. (2-tailed)
N
**
.875
.000
22
22
**
1
.875
.000
22
22
Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil analisis data di atas diperoleh skor koefisien korelasi = 0,875. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan anak di
sekolah. Dilihat dari besarnya hasil koefisien korelasi tersebut pengaruh dari pola asuh orang
tua terhadap kedisiplinan anak sangatlah besar. Semakin demokratis pola asuh dari orang tua
maka semakin tinggi pula tingkat kedisiplinan anak. Hal ini berarti pola asuh orang tua
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh di dalam kedisiplinan anak baik di rumah
maupun di sekolah.
Di dalam angket yang telah diisi oleh orang tua anak terdapat dua skor dengan jumlah
tertinggi 68 pada item pertanyaan nomor 9 dan 15 dengan nilai 3,1 tentang anak bisa
mengurus keperluannya sendiri dan dapat menyayangi anggota keluarganya. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa anak mempunyai kedisiplinan dalam mengurus dirinya sendiri misalnya
dapat memakai baju sendiri tanpa bantuan orang tua, dapat menali sepatunya, dan dapat
mandi sendiri. Anak juga dapat menunjukkan sikap menyayangi sesama anggota keluarganya
itu menunjukkan sikap yang positif dan sesuai dengan penanaman moral yang baik sejak usia
dini. Orang tua harus dapat menumbuhkan sikap menyayangi dan toleransi sesama anggota
keluarga karena itu sikap mendasar yang harus ditanamkan sejak dini agar dapat
meminimalisir adanya perselisihan.
Nilai terendah 2,6 dengan jumlah 58 pada item pertanyaan anak mengungkapkan
kesedihannya. Hal ini harus lebih diperhatikan lagi oleh orang tua yang cenderung tidak peka
terhadap sesuatu yang sedang dirasakan oleh anaknya. Dalam kehidupan sehari-hari sering
dijumpai orang tua yang anaknya sedang mengalami kesedihan atau “bad mood” hanya
didiamkan saja dan ada yang lebih parahnya lagi dimarahin. Orang tua harusnya peduli
dengan sesuatu yang sedang dialami dan dirasakan oleh anak dan memberikan pengertian
maupun motivasi agar anak bisa lebih semangat menjalankan kegiatannya.
Dari pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian pola asuh orang tua
melalui angket terbukti tuntas dengan skor < 2,5 yang belum tuntas dan > 2,5 yang berarti
tuntas. Dalam penelitian ini yang tertinggi 3,1 dan nilai terendah 2,6 yang masih masuk
dalam kriteria tuntas.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Wahyuningsih (2003:130) yang
menyatakan ciri-ciri pola asuh demokratis adalah orang tua yang memandang anak sebagai
individu yang berkembang dan mempunyai inisiatif sendiri, orang tua yang memberikan
kebebasan kepada anak, adanyan sikap penerimaan orang tua, adanya komunikasi dua arah,
adanya sikap saling menghormati antar keluarga dan pengambilan keputusan berdasarkan
konsensus atau kesepakatan bersama. Melalui ciri-ciri tersebut memungkinkan akan muncul
kedisiplinan anak dalam disiplin mentaati peraturan sekolah, disiplin dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran, disiplin dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, dan
disiplin dalam penggunaan fasilitas belajar.
Hasil kedisiplinan anak di sekolah melalui observasi diperoleh jumlah tertinggi 71
dengan nilai 3,3 pada item pernyataan nomor 7 yaitu tentang anak mau memakai seragam.
Hal ini merupakan dasar kedisiplinan anak di sekolah karena peraturan di sekolah yaitu anak
harus memakai seragam. Dengan ini tingkat kedisiplinan anak di sekolah dikatakan sangat
tinggi. Selain itu, nilai tertinggi terdapat juga pada item pernyataan nomor 11 yaitu tentang
anak mampu menjaga lingkungan kelas. Hal ini menunjukkan bahwa anak mampu menjaga
lingkungan kelas dengan mau membuang sampah ditempatnya, mau ikut dalam kegiatan
bersih-bersih, dan lain sebagainya.
Nilai terendah dalam penelitian ini yaitu 2,5 dengan jumlah 53 pada item nomor 2
tentang pernyataan anak tidak makan pada waktu pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi
terdapat beberapa anak yang masih makan pada waktu pembelajaran berlangsung. Hal ini
menjadikan catatan bagi guru agar dapat lebih bisa mestimulasi dan mengingatkan anak
ketika proses pembelajaran berlangsung agar tidak makan sehingga anak bisa lebih
konsentrasi dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua
(X) mempunyai pengaruh yang signifikan dengan kedisiplinan anak di sekolah (Y). Hasil
analisis product moment diperoleh rxy 0,875 > rtabel 0,361 dengan ini berarti terdapat pengaruh
yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan anak di sekolah kelompok A
TK Islam Orbit 2 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Dilihat dari koefisien korelasi tersebut
pola asuh orang tua demokratis ini termasuk tinggi pengaruhnya.
Saran – Saran
1. Saran bagi orang tua, sebaiknya lebih bisa peka terhadap sesuatu yang dirasakan oleh
anaknya dan lebih bisa memberikan perhatian yang lebih kepada anaknya. Orang tua
sebaiknya jika melihat anaknya berekspresi tidak seperti biasanya maka orang tua
harus bertanya anaknya sedang mengalami apa dan setelah itu memberikan nasihat
atau pengertian kepada anak.
2. Saran bagi guru, sebaiknya guru memberikan bimbingan dan pendekatan secara
intensif dan individual kepada anak agar anak merasa diperhatikan oleh gurunya dan
memberikan nasihat dan pengertian agar anak tidak makan di dalam proses
pembelajaran.
Daftar Pustaka
Azwar, Saifuddin. 2000. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta
Wayuningsih, Wiwit, dkk. 2003. Mengkomunikasikan Moral Kepada Anak. Jakarta : PT
Gramedia
Download