65 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian pembahasan yang telah penulis lakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1. Perusahaan sektor otomotif memiliki perkembangan Debt to Total Assets Ratio (DAR) relatif cukup tinggi. Rata-rata Debt to Total Assets Ratio (DAR) per tahun berada di atas 50% (lihat tabel3.2). Hampir semua perusahaan berfluktuatif dalam penggunaan Debt to Total Assets Ratio (DAR) tiap tahunnya. Namun, ada dua perusahaan yang Debt to Total Assets Ratio (DAR)-nya turun dari tahun ke tahun, yaitu PT. Astra Otoparts dan PT. Tunas Ridean. Hal ini menunjukan bahwa kedua perusahaan ini selalu mengurangi peminjaman utang dalam membiayai operasional perusahaan, dan selalu menambah modal sendiri untuk kegiatan operasional perusahaannya. 2. Perkembangan Return On Equity (ROE) relatif rendah, semua perusahaan sektor otomotif memperoleh Return On Equity (ROE) di bawah 50%, bahkan ada beberapa perusahaan yang menanggung kerugian. Hanya ada empat perusahaan yang berkembang dalam menghasilkan Return On Equity (ROE) dari tahun ke tahun, yaitu PT. Astra Otoparts, PT. Indomobil Sukses Internasional, PT. Intraco Penta, dan PT. Selamat Sempurna. Hal ini menunjukkan bahwa tiap tahunnya keempat perusahaan tersebut selalu 66 memberikan keuntungan yang meningkat bagi para pemilik modal 3. sendiri/investor untuk dana yang ditanamkan pada perusahaan tersebut. Besarnya pengaruh antara Debt to Total Assets Ratio (DAR) dengan Return On Equity (ROE) yang ditunjukkan oleh koefisien determinasi (R square) hanya sebesar 6,8%, sedangkan sisanya sebesar 93,2% dipengaruhi oleh variabel lain. 4.2 Saran Berdasarkan interpretasi keseluruhan pada penelitian ini, penulis ingin mengungkapkan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi stockholder, yaitu penggunaan modal pinjaman/utang baik untuk modal kerja/operasional perusahaan maupun investasi, sebaiknya manajer keuangan dan investor harus mempertimbangkan Debt to Total Assets Ratio (DAR) yang dimiliki perusahaan, karena rasio ini berpengaruh besar terhadap risiko yang akan ditanggung sehingga keuntungan bagi pemilik modal sendiri/Return On Equity (ROE) menjadi kecil. Dilihat dari struktur keuangan dalam menggunakan modal pinjaman/utang, sebaiknya mengurangi penggunaan utang jangka pendek karena penggunaannya kurang efisien dan akan menjadi beban operasi, sedangkan penggunaan utang jangka panjang lebih baik dalokasikan untuk berinvestasi sehingga lebih dapat meningkatkan tingkat Return On Equity (ROE).