Cegah Lelah di Perjalanan

advertisement
Mudik Yuk
KAMIS, 2 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA | EDISI KHUSUS
| 21
Cegah Lelah di Perjalanan
Perjalanan mudik yang harus ditempuh hingga belasan
jam membuat tubuh rentan mengalami kelelahan. Perlu
persiapan matang untuk mengantisipasinya.
Eni Kartinah
M
ENEMPUH
perjalanan jauh
tidak mematahkan semangat
para pemudik demi melepas
kerinduan dan bersilaturahim
dengan keluarga maupun
handai tolan di kampung
halaman.
Dalam perjalanan, para pemudik tak hanya menghadapi
perjalanan yang panjang. Padatnya arus kendaraan dan
kemacetan, polusi, serta cuaca
yang mungkin kurang bersahabat adalah tantangan yang
harus mereka hadapi. Semua
itu bisa memicu kelelahan.
Sebagaimana diungkapkan
spesialis penyakit dalam dari
FKUI/RSCM dr Ari Fahrial
Syam SpPD, pemudik rentan
mengalami kelelahan. Terutama mereka yang mengendarai
mobil dan motor belasan jam.
Ari menjelaskan, kelelahan terjadi saat tubuh dan
pikiran dipaksa bekerja terusmenerus tanpa istirahat yang
cukup. Kelelahan serta stres
yang tinggi akan mengganggu
proses metabolisme dan hormonal dalam tubuh kita.
Dampaknya, selain terjadi
gangguan kesehatan umum,
juga bisa memicu kambuhnya berbagai penyakit kronis
dan menurunnya daya tahan
tubuh. Tubuh yang kelelahan
juga membuat kita dengan
mudah menjadi korban para
pelaku kejahatan.
‘’Selain itu, kelelahan juga
berpotensi merusak konsen-
trasi sehingga menyebabkan
kecelakaan,’’ kata Ari.
Karenanya, lanjut Ari, antisipasi terhadap kelelahan harus dilakukan setiap pemudik.
Caranya dimulai dengan menjaga tubuh tetap fit sedari sekarang. Kondisi tubuh harus dijaga dengan gaya hidup sehat.
Perbanyak konsumsi buah
dan sayur, lakukan olahraga
ringan setiap hari, dan pertahankan jumlah jam tidur 6-8
jam sehari.
‘’Menjelang mudik, jaga
fisik dan pikiran agar tidak
terlalu lelah karena hal itu
akan berdampak pada kebugaran tubuh saat mudik.’’
Selanjutnya,
persiapkan
rencana perjalanan secara rinci. Mempelajari jalur mudik
beserta alternatifnya serta
titik-titik rawan macet penting
dilakukan sebelum mudik untuk menghemat tenaga dan
pikiran di perjalanan.
Bagi pemudik yang menderita penyakit tertentu, lanjut
Ari, sebaiknya konsultasikan
dengan dokter. Jangan lupa
membawa obat-obatan yang
diperlukan di perjalanan. ‘’Kalau perlu, konsultasikan dengan dokter tentang obat apa
yang diperlukan untuk perjalanan mudik,’’ ujar Ari.
Namun,
khusus
bagi
pengemudi, lanjutnya, hatihati memilih obat, jangan
sampai obat yang dikonsumsi
bisa memicu timbulnya rasa
kantuk. Maka, petunjuk yang
tertulis di kemasan atau brosur hendaknya dibaca dulu
dengan teliti atau ditanyakan
MI/ROMMY PUJIANTO
BERISTIRAHAT: Para pemudik dianjurkan beristirahat 3-5 jam sekali untuk menghindari kelelahan.
kepada petugas kesehatan.
Ia menambahkan, bagi penderita gangguan jantung, ginjal, dan paru parah, sebaiknya
menghindari perjalanan jauh.
Karena bisa memicu kekambuhan penyakitnya.
Bagi pemudik yang memutuskan untuk tidak berpuasa
di perjalanan, ada baiknya me-
nyiapkan bekal makanan dan
minuman. Bekal hendaknya
dipilih yang praktis dan tidak
mudah basi. Soal minum, kecukupan asupan cairan ikut
menentukan vitalitas tubuh.
Jadi, pastikan konsumsi air
minum cukup untuk menghindari dehidrasi.
Bagi yang enggan memba-
wa bekal dan memilih membeli makanan dan minuman di
perjalanan, Ari mengingatkan
pemudik untuk selalu waspada. Perhatikan tanggal kedaluwarsa, kualitas, serta kebersihan makanan dan minuman
tersebut. (N-1)
otot yang tegang menjadi rileks
kembali, peredaran darah pun
lebih lancar,’’ ujar Michael saat
ditemui Media Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu.
Gerakan peregangan bisa
dilakukan sambil berdiri maupun duduk. Michael memberikan beberapa contoh gerakan
peregangan otot tersebut (lihat
gambar).
Anda bisa mempraktikkannya saat beristirahat ditengah
perjalanan mudik nanti. Yang
perlu diperhatikan:
● Lakukan gerakan secara
perlahan namun kontinu.
● Jaga sikap agar tubuh
tetap tegak dan punggung
senantiasa lurus.
● Bernapas secara teratur.
● Tahan posisi pada setiap
gerakan selama delapan
hitungan.
● Setiap gerakan diulang 2-3
kali. (*/Nik/N-1)
[email protected]
Hindari Pegal dengan Senam Ringan
S
Berdiri tegak dengan kaki
terbuka, luruskan lengan
ke belakang, tautkan kedua
telapak tangan. Gerakan
ini bermanfaat meredakan
ketegangan di area bahu,
lengan, belikat dan
punggung.
Berdiri tegak, tekuk
salah satu lutut, tahan
dengan tangan. Lakukan
bergantian pada kedua
kaki. Gerakan ini
bermanfaat melenturkan
otot-otot di area paha dan
pergelangan kaki.
Berdiri tegak dengan kaki terbuka. Putar
pinggang ke kanan sembari kaki kanan
ditekuk, kedua tangan ditumpukan di atas
paha kanan. Gerakan ini untuk meredakan
ketegangan otot-otot pinggang dan paha.
Berdiri tegak dengan kaki terbuka, tekuk kaki
kiri, bungkukkan badan dan sentuh tumit
kanan dengan tangan kanan. Lakukan untuk
kedua kaki. Gerakan ini ampuh meredakan
pegal-pegal di pinggang, punggung, dan
tungkai.
Berdiri tegak kaki rapat, bungkukkan badan
hingga kedua tangan menyentuh bagian
ujung jari-jari kaki. Gerakan sederhana
ini berguna untuk melenturkan otot-otot
punggung, pinggang dan tungkai yang kaku.
DOK.XENIA
AAT mudik, duduk selama berjam-jam pada
posisi sama membuat
otot-otot tubuh menjadi kaku dan mudah terserang
pegal. Kondisi itu bisa diatasi
dengan gerakan-gerakan senam ringan.
Dokter spesialis kesehatan
olahraga dari Slim+Health
Sport Therapy dr Michael Triangto SpKO menerangkan, ketika posisi tubuh tidak berubah
dalam waktu lama, otot-otot
menjadi tegang dan peredaran
darah tidak lancar.
Itulah yang menyebabkan
tubuh pegal-pegal. Untuk
menghindarinya,
Michael
menganjurkan pemudik beristirahat sejenak 3-5 jam sekali
dalam perjalanannya. Sembari
beristirahat, pemudik dianjurkan melakukan gerakangerakan peregangan otot.
‘’Dengan gerakan ini, otot-
Download