BANK DUNIA PANGKAS TARGET ASIA TIMUR Laju ekonomi Asia Timur pada tahun 2013 diperkirakan 7,8% SINGAPURA ¾Pertumbuhan ekonomi negara berkembang di Asia Timur kemungkinan tidak secepat yang diperkirakan sebelumnya. Kemarin, Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan ini. ¾Kreditur negara ini memangkas proteksi produk domestik bruto (PDB) China sebesar 0,1% menjadi 8,3% untuk tahun ini,. Pemerintah Beijing diperkirakan masih berupaya merestrukturisasi perekonomiannya. ¾Namun target tersebut kini terlihat optimistis. Proyeksi ini dikeluarkan sebelum China merilis pertumbuhan ekonomi 7,7% year on year pada kuartal I-2013. Hasil ini jauh di bawah perkiraan analis yang optimis China bisa kembali melaju 8%. Bahkan, hasil yang dirilis kemarin ini, lebih lambat dibanding kuartal IV tahun lalu yang sebesar 7,9%. ¾“Produksi industri secara mengejutkan lebih lemah dibanding perkiraan dan itu sumber pelemahan PDB China,” kata Tim Condon, Kepala Riset untuk Asia dari ING Singapura. Dia bilang, akan mengevaluasi kembali target akhir tahun laju perekonomian China. ¾Bisa jadi, Bank Dunia memangkas perekonomian China di bawah angka 8%. Analis Royal Bank of Scotland (RBS) sebelumnya sudah memangkas target ekonomi China menjadi 7,8% d i sebelumnya b l 8 4% dari 8,4%. ¾Sedangkan Pemerintah Beijing menargetkan, PDB di tahun 2013 hanya melaju 7,5%. Level ini dipercaya sudah mendorong pertumbuhan lapangan kerja dan fondasi pertumbuhan selanjutnya. ¾Selain itu, Bank Dunia memangkas g proyeksi p y pertumbuhan ekonomi di Indonesia menjadi p j 6,2% dari perkiraan sebelumnya 6,3%, dipicu pertumbuhan investasi yang moderat. Di sisi lain, Bank Dunia meningkatkan outlook untuk Thailand dan Malaysia. ¾Secara keseluruhan, Bank Dunia memperkirakan, perekonomian Asia Timur tumbuh 7,8% di tahun ini. Perkiraan ini lebih rendah dibanding estimasi Desember lalu yaitu sebesar 7,9%. ¾Bank Dunia mengingatkan, mengingatkan negara timur yang sedang melonggarkan kebijakan fiskal dan moneter, akan kebanjiran dana asing dari barat. Negara di asia timur berpotensi mengalami dorongan inflasi yang kuat, pertumbuhan risiko kredit dan penggelembungan harga aset. ¾“Mempertahankan kebijakan makroekonomi yang layak dan suku bunga, serta sikap kehatihatian adalah prioritas agar arusa dana ini tidak menyebabkan bubble,” kata Bank Dunia. ¾Bank Dunia memperkirakan, negara besar seperti China, Indonesia, dan Malaysia dan Filipina kemungkinan mencapat batas kapasitas produksi saat ini. Sumber : Harian KONTAN, 16 April 2013