9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi mengandung makna bersama-sama komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu (Common). communication Istilah yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang berarti umum atau bersama-sama.7 Dalam kehidupan sehari-hari apabila adanya perpindahan pesan/informasi dari satu orang ke orang lain, dan mengerti dan memahami pesan yang disampaika, maka disitulah terjadi komunikasi. Dari pengertian tersebut, peneliti akan memberikan definisi komunikasi sebagai berikut: Komunikasi menurut M. Rogers dan D Lawrence Kincaid8 “suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan muncul saling pengertian yang mendalam.” Berdasarkan definisi diatas, kesimpulan komunikasi adalah bentuk interaksi yang saling mempengaruhi antara satu sama lain, yang bertujuan memiliki kesamaan persepsi antara kedua belah pihak. 7 8 Wiryanto, Pengantar Ilmu komunikasi, PT Grasindo, Jakarta, 2004, hal 5 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hal.20 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 2.1.2 Fungsi Komunikasi Fungsi Komunikasi dibagi menjadi empat bagian. Fungsi-fungsi suatu peristiwa komunikasi (communication event) tampaknya tidak sama sekali independen, melainkan juga berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya, meskipun terdapat suatu fungsi dominan.9 1. Fungsi Komunikasi Sosial Komunikasi itu penting membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagia, terhindar dari tekanan. Pembentukan konsep diri, konsep diri adalah pandangan kita mengnai siapa diri kita dan itu hanya bias kita peroleh melalui informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Pernyataan eksistensi diri orang berkomunikasi untuk menujukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau pernyataan eksistensi diri. Ketika berbicara, sebenarnya menyatakan bahwa kita ada. 2. Fungsi Komunikasi Ekspresif Komunikasi ekspresif dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi kita) melalui pesan-pesan non verbal. 9 Deddy KPA, Program Studi Manajemen Informatika, 2009, hal 6-7 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 3. Fungsi Komunikasi Ritual Komunikasi ritual sering dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dalam acara tersebut orang mengucapkan kata-kata dan berprilaku yang bersifat simbolik. 4. Fungsi Komunikasi Instrumental Komunikasi Instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, seperti menginformasikan, mengajarkan, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga untuk menghibur (persuasive)suatu peristiwa komunikasi sesungguhnya seringkali mempunyai fungsifungsi tumpang tindih, meskipun salah satu fungsinya sangat menonjol dan mendominasi. Memahami komunikasi berarti memahami apa yang terjadi selama komunikasi berlangsung, mengapa itu terjadi, manfaat apa yang dirasakan, akibatakibat apa yang ditimbulkannya, apakah tujuan dari aktifitas berkomunikasi sesuai dengan apa yang diinginkan, memahami hal-hal yang dapat mempengaruhi dan memaksimalkan hasil-hasil dari kejadian tersebut. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 2.1.3 Tujuan dan Manfaat Komunikasi a. Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi adalah untuk membangun/menciptakan pemahaman atau pengertian bersama. Saling memahami/mengerti bukan berarti harus menyetujui, tetapi mungkin dengan komunikasi terjadi suatu perubahan sikap, pendapat, perilaku, ataupun mungkin perubahan secara social.10 b. Manfaat Komunikasi Manfaat komunikasi secara umum adalah: 1. Dapat menyampaikan pikiran atau perasaan 2. Tidak tersaing atau terisolasi dari lingkungan 3. Dapat mengajarkan atau memberitahukan sesuatu 4. Dapat mengetahui atau mempelajari dari peristiwa di lingkungan 5. Dapat mengenal diri sendiri 6. Dapat memperoleh hiburan atau menghibur orang lain 7. Dapat mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang 8. Dapat mengisi waktu luang 10 Ade Candra, Pengantar Ilmu komunikasi, (Jakarta Aufie’s Script, 2006), hal 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 9. Dapat menambah pengatahuan dan merubah sikap serta perilaku kebiasaan 10. Dapat membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat, bersikap atau berprilaku sebagaimana diharapkan.11 2.1.4 Komunikasi Perusahaan Komunikasi perusahaan menawarkan melihat dari dekat praktek profesional tumbuh komunikasi perusahaan dan menyediakan diskusi fungsi kritis. Sebagai suatu disiplin, komunikasi perusahaan adalah seni lebih dari ilmu pengetahuan, namun tubuhnya pengetahuan adalah setua retorika itu sendiri. Landasan teoritis adalah interdisipliner, menggambar dari bahasa dan linguistik, antropologi, sosiologi, psikologi, manajemen dan pemasaran12. 2.2 Public Relations 2.2.1 Pengertian Public Relations Public Relations menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik organisasi yang bersifat komersial maupun yang non-komersial. Public Relations terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang menjalin kontak dengannya. Setiap orang pada dasarnya juga mengalami aktifitas Public Relations, kecuali jika manusia tersebut terisolasi dengan 11 12 Ibid. Deddy KPA. Hal 10 Alan T.belasen, Corporte Communication, New York, (sage publications, 2008) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 manusia lainnya. Untuk memperjelas definisi-definisi dari beberapa tokoh Public Relations berserta analisinya berikut penjelasan mengenai pengertian Public Rekations. Frank Jefkins mengungkapkan bahwa Public Relations adalah “semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.”13 Berdasarkan definisi tersebut peneliti dapat menganalisis bahwa Public Relations bukan hanya komunikasi yang terbatas pada saling pengertian saja melainkan juga memiliki berbagai macam tujuan khusus yang sedikit banyak berkaitan dengan saling pengertian itu sendiri. Tujuan-tujuan khusus itu meliputi penanggulangan masalah komunikasi yang memerlukan suatu perubahan tertentu, misalnya perubahan sikap yang semula negative menjadi positif. Jhon E. Marston mengemukakan bahwa “Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara sebuah organisasi demi kepentingan publik dan melaksanakan program kegiatan dan komunikasi untuk meraih pengertian umum dan dukungan public.”14 Adapun definisi yang dikemukakan oleh Danny Grinswold, yaitu: 13 14 Daniel Yadin, Public Relations, (Jakarta : Erlangga, 2004) hal 10 Rosmawati Hilderiah, Public Relations, (Jakarta : FIKOM Universitas Mercu Buana,2009),hal 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 “Public Relations adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik, mengidenfikasi kebijakan dan prosedur-prosedur seseorang/sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk memproleh pemahaman dan penerimaan publik.”15 Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Public Relations atau Hubungan Masyarakat (Humas) memiliki tiga fungsi seperti diungkapkan oleh Bertarand R. Canfield, dalam bukunya “Public Realtions, Principles, and Problem “, yaitu: 1. Mengabdi kepada kepentingan umum (it should serve the public interest) 2. Memelihara komunikasi yang baik (maintain good communication) 3. Menitik beratkan moral dan tingkah laku yang baik (and stress good morals and manners) Dari tiga fungsi diatas dapat disimpulkan dengan kata lain, bahwa Public realtions dalam mencapai tujuan organisasi selalu mendahulukan pada kepentingan publik-publiknya terlebih dahulu baik kepada publik internal maupun publik eksternalnya. Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya Humas banyak melakukan komunikasi yang harus dilakukan melalui cara-cara yang positf, berkesinambungan dan telah direncanakan dengan mantang. Serta dalam memberikan pernyataan dituntut untuk jujur dan bersikap ramah pada publiknya karena dengan sikap inilah sikap saling pengertian dapat dengan mudah diciptakan oleh Humas. Sikap jujur dan 15 Ibid hal 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 ramahlah yang dapat menitik beratkan moral dan tingka laku yan baik dari seorang petugas Humas. 2.2.2 Fungsi Public Relations Komponen dasar Public Relations berhubungan dengan fungsi Public Relations seperti yang dikemukakan oleh Public Relations Society of America (PRSA), antara lain :16 a. Counseling, menyediakan secara saran untuk manajemen yang berhubungan dengan kebijakan hubungan dan komunikasi. b. Research, melihat tindakan dan perilaku public dalam rangka merencanakan strategi humas. Research dapat digunakan untuk membangun saling pengertian atau mempengaruhi dan meyakinkan public. c. Media Relations, bekerja sama dengan media dalam melakukan publisitas. d. Publicity, menampilkan pesan terencana melalui media tertentu untuk menghasilkan ketertarikan yang lebih jauh lagi. e. Employee/Member Relations, memberikan respon terhadap suatu masalah, menginformasikan dan memotivasi karyawan dan anggota organisasi. f. Public Affair, membangun keterlibatan efektif dalam kebijakan public. g. Issue Management, mengidentifikasi dan mengevaluasi isu yang berkembang pada public yang berakibat pada organisasi. h. Financial Relations, menciptakan dan menjaga kepercayaan penanam modal. 16 Dennis I. Wilcox, Philip H. Ault, Waren K. Agee, Glen T. Cameron, Public Relations Strategic & Tactics. 7th Edition,(Adisson-Wesley Educational Publisher. Inc United States, 2003) hal 8-9. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 i. Industrial Relations, menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga lain yang berhubungan dengan aktifitas organisasi. Hal ini bisa diwujudkan dengan tergabung dalam asosiasi usaha yang berhubungan dengan jalur bisnis organisasi. j. Development/Fund Raising, menciptakan kebutuhan dan mendorong public untuk mendukung organisasi, terutama melalui kontribusi finansial. k. Multicultural Relations/Workplace Diversity, berhubungan dengan individuindividu dari berbagai kelompok dan budaya. l. Special Event, menarik perhatian public terhadap organisasi atau produk dari organisasi dengan mengadakan kegiatan khusus. m. Marketing Communication, memadukan aktifitas pemasaran dengan mengadakan kegiatan khusus sekaligus membangun citra baik perusahaan. 2.2.3 Program Public Relations Pada dasarnya tujuan umum dari program kerja dan berbagai aktivitas Public Relations atau Humas dilapangan adalah cara menciptakan hubungan harmonis antara perusahaan/organisasi yang diwakilinya dengan publiknya atau stakeholders. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya citra positif, kemauan baik, saling menguntungkan, saling pengertian antara kedua belah pihak. Tujuan dari proses perencanaan program kerja untuk mengelola berbagai aktivitas Public Relations tersebut dapat diwujudkan jika terorganisasi dengan baik http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 melalui manajemen PR yang dikelola secara professional dan dapat dipertanggung jawabkan hasil atau sasarannya. Kemudian adanya pertukaran pendapat, pesan dari informasi yang jelas, serta kemudian dimengerti oleh kedua pihak komunikator dan komunikan yang terlibat melalui system saluran (channel), media massa atau bentuk media non massa lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk kegiatan atau aktivitas komunikasi dua arah timbal balik (feed back) yang positif.17 Menurut M. Cutlip & Allen H. Center, menyatakan bahwa proses perencanaan program kerja melalui “proses empat tahapan atau langkah-langkah pokok” yang menjadi landasan acuan untuk pelaksanaan program kerja Public Relations adalah sebagai berikut:18 1. Fact Finding / Research Yaitu pengumpulan data sesuai dengan data yang ada. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana citra institusi/perusahaan di mata public. Kegiatan fact finding diharapkan bahwa manajemen akan mengetahui gambaran yang objektif tentang lembaganya dimata public. Gambaran yang objektif ini hanya bisa didapatkan melalui research yang akan dimanfaatkan sebagai landasan kegiatan komunikasi yang akan dilakukan oleh Public Relations. Hasilnya berupa dokumentasi dan data-data. 17 18 Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi, Edisi Revisi. PT Raja Grafindo. 2002. Hal 133 Ibid Hal 135 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 2. Planning and Programming Yaitu tahap perencanaan pembuatan program sesuai dengan apa yang telah diketaui pada tahap fact finding. Perencanaan dan pemrograman merupakan segala informasi atau masukan atau input yang diperoleh berkaitan dengan hal atau permasalahan yang dihadapi dalam bentuk rencana tindakan untuk pemecahannya. Perencanaan Public Relations merupakan suatu proses berkesinambungan dan selalu memerlukan peninjauan agar tindakan yang diambil sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam perencanaan juga memperhatikan situasi didalam atau diluar organisasi, serta pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan tersebut. 3. Communication Action Merupakan tahap implementasi sesuai fakta/data yang telah dirumuskan dalam perencanaan. Misalnya dengan mengkomunikasikan sesuai dengan bentukbentuk komunikasi, yaitu : a. Personal Communication Komunikasi yang dilakukan dengan personal atau pribadi. Artinya seorang komunikator menyampaikan pesan dengan pendekatan personal dan menggunakan media yang bisa menjangkau si komunikan dengan pembicaraan yang lebih mendalam. b. Group Communication Komunikasi yang biasa dilakukan dalam suatu lingkup organisasi. Penyampaian pesan bisa berjumlah dua orang atau lebih dengan penerima pesan yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 jumlahnya bisa satu, dua orang atau lebih. Jenis Group Communication ini biasa disebut juga dengan istilah diskusi kelompok, yang memungkinkan terjadinya pertukaran informasi dan terjadilah suatu proses komunikasi yang berkesinambungan. c. Mass Communication Komunikasi yang bersifat massa atau banyak atau bisa dikatakan luas. Biasanya pesan yang disampaikan berisis informasi yang ditujukan pada target yang banyak sehingga harus menggunakan media komunikasi yang tepat pula agar hasilnya efektif. Artinya media komunikasi yang dipilih adalah media yang bias menyampaikan pesan secara serentak, luas dan sampai pada waktu yang bersamaan agar tidak menimbulkan miscommunication antara si penyebar pesan dengan penerima pesan. Contohnya adalah koran, televisi, radio ataupun dalam bentuk media lain yang bersifat massa. Dalam tahap ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: 1. The Action of Strategy : Public Relations harus dapat melakukan tindakan yang sifatnya acting responsively dan responsibility, artinya Public Relations mau mendengarkan keinginan public sehubungan dengan segala kegiatan yang dilakukan. 2. The Communication of Strategy : Mempertimbangkan seluruh komponen yang dilaksanakan dimulai pada saat menggunakan media, menggunakan sumber komunikasi, membawa komunikasi kearah yang lebih diinginkan, memodifikasi pesan yang disampaikan, sesuai kerangka pesan yang baik, dan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 dapat menggiring opini public, sikap dan perilaku public yang diharapkan, dengan memanfaatkan sumber daya komponen-komponen komunikasi yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan pemrograman. 3. Implementating the strategy, credibility, contest, content, clarity, continuity & consistency, channel, capability of the audience. 4. Evaluation Tahap melakukan suatu evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan dari tahap pertama dan tahap-tahap berikutnya. Tujuan utama evaluasi adalah untuk mengetahui apakah tujuan Public Relations yang telah berlangsung sudah bisa mencapai tujuan perusahaan atau belum. Program Public Relations sangat penting dilakukan untuk dapat melakukan fungsi dan peran Public Relations itu sendiri. Tujuan diadakan program PR adalah sebagai tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan, salah satunya dengan menyelenggarakan berbagai macam program PR untuk mencapai publikasi seluas mungkin. Setiap Public Relations pasti melakukan program seperti ini, sebab tanpa sebuah program dalam suatu kegiatan Public Relations maka roda perputaran suatu perusahaan tidaklah berjalan dengan lancer. Dari setiap langkah yang dilakukan dalam program Public Relations mempunyai hubungan antara yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Peneliti http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 melihat bahwa setiap proses yang dilaksanakan harus jelas, baik dalam mulai identifikasi masalah, perencanaan, aksi komunikasi dan evaluasi program. Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan diatas bahwa program Public Relations sangatlah penting karena dapat membantu perusahaan mencapai apa yang dikehendaki, apabila perusahaan merasa mendapat dan memperoleh dukungan atau pengertian, maka perusahaan tersebut memiliki nama baik, rasa percaya diri dalam menghadapi publiknya. 2.2.4 Aktivitas Public Relations Aktivitas adalah salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam tiap bagian didalam perusahaan, yang sudah menjadi kebiasaan dalam keseharian.19 Aktivitas Public Relations sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik (two way communication) antara suatu perusahaan atau lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi terciptanya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi barang atau pelayanan jasa dan sebagainya, demi kemajuan perusahaan atau citra positif bagi lembaga bersangkutan dengan pembentukan opini publik dan perubahaan sikap dari masyarakat.20 19 20 H.A.W Widjaja, Bumi Aksara. 2002, hal.73 Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi baru, PT. Media Pustaka Phoenix, Jakarta, hal.24 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 Secara garis besar aktivitas utama Public Relations berperan sebagai berikut: 1. Communicator Kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung melalui media cetak atau media elektronik dan lisan (spoken person) atau tatap muka dan sebagainya. Di samping itu juga bertindak sebagai mediator dan sekaligus persuader. 2. Relationship Membangun hubungan yang positif antara perusahaan yang diwakilinya dengan publik internal dan eksternal. Juga, berupaya menciptkan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerjasama dan toleransi antara kedua belah pihak tersebut. 3. Back-up manajeman Mendukung manajemen atau menunjang kegiatan lain, seperti manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan atau organisasi. 4. Good image maker Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas Public Relations dalam http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra atau nama baik organisasi atau perusahaan dan produk atau jasa yang diwakilinya.21 Kegiatan Public Relations adalah komunikasi dua arah atau timbal balik dalam penyampaian informasi, baik kepada publik internal maupun eksternal harus menjadi umpan balik, kegiatan Public Relations ditujukan kepada publik yang ada di dalam perusahaan (internal relations) dan publik diluar organisasi (eksternal relations).22 Aktivitas praktisi Public Relations dilapangan mencakup sebagai konseptor (conseptor), penasehat, (counselor), komunikator (communicator) dan penilaian (evaluator) yang handal. Oleh karena itu menjadi sangat penting apabila praktisi Public Relations dituntut untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah yang dihadapinya dalam organisasi atau perusahaan.23 2.3 Marketing Public Relations Peran Marketing Public relations (MPR), sebagaimana dijelaskan sebelumnya, merupakan perpaduan (sinergi) antara pelaksanan program dan strategi pemasaran (marketing strategy implementation) dengan aktifitas program kerja Humas (work program of PR) dalam upaya meluaskan pemasaran dan demi mencapai kepuasan konsumennya (customer satisfaction). Fungsi pemasaran tersebut 21 Rosadi Ruslan, Kiat Strategi Kampanye Public Realtions, PT. Raja Grafindo Persada, 2005, hal 1 Rosadi Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada, 2006, hal 26 23 Rosady Ruslan, op.cit, hal 148 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 sebagaimana dujabarkan dalam bauran pemasaran (maketing mix), yaitu product, price, placement, and promotion, yang merupakan saran untuk mencapai tujuan pemasaran (marketing objectives), yaitu: 1. Mengadakan riset pasar, untuk mendapatkan informasi bisnis yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumennya. 2. Menciptakan produk yang sesuai dari hasil riset pasar tersebut. 3. Menentukan harga produk yang rasional dan kompetitif. 4. Menentukan dan memilih target konsumen (target audience). 5. Merencanakan dan melaksanakankampanye promosi produk (pre-project selling) yang akan diluncurkan, serta mampu bersaing di market place dan cukup menarik (eye catching) baik segi kemasan, maupun kualitas produk yang ditawarkan terhadap konsumennya. 6. Komitmen terhadap pelayanan purna jual. Jika semua itu dilaksanakan maka kepuasan pelanggan akan terpenuhi (Kotler, 1993). Kesimpulan tersebut mengacu kepada “marketing is the ideal of satisfying the needs of customers by means of the product and the whole cluster of things associated with creating, delivering and finally consuming it’. (marketing adalah sebuah ide untuk memuaskan keinginan pelanggan dengan menampilkan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 produk dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, yang diasosiasikan dengan pembuatan, pendistribusian dan akhirnya pengkonsumsi produk tersebut). Di lain pihak, dalam peran sebagai: Communicator, back-up management, and makes an good image, Public Relations berfungsi secara garis besar tugasnya antara lain sebagai berikut: 1. Menumbuhkembangkan citra positif perusahaan (corporate iamge) terhadap publik eksternal atau masyarakat luas, demi tercapainya saling pengertian bagi kedua belah pihak. 2. Membina hubungan yang positif antarkaryawan (employee relations), dan antara karyawan dengan pimpinan atau sebaliknya, sehingga akan tumbuh corporate culture (budaya perusahaan) yang mengacu kepada disiplin dan motivasi kerja, profesionalisme yang tinggi, serta memiliki sense of belonging terhadap perusahaan yang baik. Pengembangan sinergi dari fungsi pemasaran dan Public Relations yang kemudian mencapai titik temu dan dikenal dengan istilah “MPR” tersebut cukup efektif dalam membangun brand awareness (pengenalan merek) dan brand knowledge (pengetahuan merek). Pengembangan tersebut juga berpotensi untuk memasuki, dan bahkan mendukung bauran pemasaran (marketing mix), khususnya unsur “promosi” dalam bauran tersebut. Dalam beberapa hal, MPR dianggap lebih hemat untuk mencapai publisitas tinggi dalam proses publikasi, jika dibandingkan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 dengan iklan komersial yang selain biayanya cukup mahal, jangka waktunya pun relative pendek (product oriented).24 2.4 Aktivitas Marketing Public Relations Aktivitas Marketing Public Relations adalah salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam tiap bagian di dalam perusahaan dengan melakukan proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan yang menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan konsumen. Melalui kegiatan above the line seperti media cetak dan elektronik juga melalui kegiatan below the line diantaranya, spanduk, giant banner, brosur untuk menjalani aktivotas promosi Marketing Public Relations.23 Peran Marketing Public Relations dalam upaya mencapai tujuan utama perusahaan, secara garis besarnya adalah sebagai berikut: 1. Menumbuhkan kembangkan kesadaran konsumen terhadap produk yang telah diluncurkan. 24 Rosady Ruslan, Manajement Public Relations, Konsep dan Aplikasi di Indonesia, PT Rajagrafindo Persada, 2012, hal. 255. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 2. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat (benefite) atas produk atau jasa yang ditawarkan ataupun digunakan. 23 Abadi Saka, Marketing Public Relations, manajement FEUI, 1994, hal 30 3. Mendorong antusiasme (sales force) melalui artikel sponsor (adventorial) tentang kegunaan dan manfaat suatu produk. 4. Menekan biayan promosi iklan komersial, baik di media elektronik maupun media cetak dan sebagainya demi terciptanya efisiensi biaya. 5. Konsumen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, termasuk upaya untuk mengatasi keluhan-keluhan (complaint handling) dan sebagainya demi tercapainya kepuasan pelanggannya. 6. Membantu mengkapanyekan produk yang sudah dewasa (mature). 7. Mengkomunikasikan terus-menerus melalui media Public Relations (house journal) tentang aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial dan lingkungan hidup, agar tercapai publikasi yang positif dimata masyarakat/publik. 8. Membina dan mempertahankan citra perusahaan/produk atau jasa segi kualitas maupun kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumenya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 Aktivitas Marketing Public Relations cukup efektif dan efisien dalam penyebaran pesan dan informasi yang mengandung kekuatan membujuk (persuasive approach) dan sekaligus mendidik (educated) masyarakat atau publiknya. Ditambah dengan kecanggihan media elektronik dan menggunakan keahlian jurnalistik untuk mendukung pemasaran seperti pesan-pesan atau informasi Public Relations yang diolah dan dikemas sedemikian rupa ke dalam bentuk promosi Marketing Public Relations melalui kegiatan above the line seperti media cetak dan elektronik (radio dan televisi) atau produksi siaran pers. Laporan-laporan yang dilakukan dengan kegiatan below the line diantaranya billboard, spanduk, giant banner, katalog, brosur atau selembaran untuk menjalin aktivitas publikasi Marketing Public Relations. Kedudukan Marketing Public Relations dalam perusahaan atau organisasi sangat berpengaruh terhadap efisiensi kerja dari Marketing Public Relations tersebut. Semaking tinggi letak kedudukan Marketing Public Relations, maka pelaksanaan kegiatan dan program kerja akan semakin mudah.25 25 Rosady Ruslan, Manajemen Public Realtions konsep dan Aplikasinya di Indonesia, pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2003, hal 85-87 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 Aktifitas marketing Public Relations memiliki strategi yang dimiliki oleh Marketing Public Relations untuk pelaksanaan program dalam mencapai tujuan yaitu: a. Strategi Push Menurut Kotler strategi ini adalah dimana perusahaan mendorong produknya melalui sarana tertentu. Prosedur secara agresif mempromosikan produknya ke perantara, kemudian perantara tersebut mempromosikan kepada pengecer dan pengecer mempromosikan kepada konsumen secara agresif. Dalam push strategi terdapat perluasan pengaruh dan perluasan pemasaran. Program Marketing Public Realtions yang dilakukan adalah upaya untuk merangsang pembelian sekaligus dapat memberikan nilai-nilai atau kepuasan bagi konsumen yang telah menggunakan jasa/produk perusahaan. Kegiatan Marketing Public Relations yang dapat digunakan adalah pameran, media cetak, publisitas. b. Strategi Pull Menurut Kotler strategi ini digunakan untuk membangun permintaan konsumen sehingga sangat membutuhkan biaya yang besar untuk membuat iklan dan mempromosikannya kepada konsumen. Berdasarkan strategi ini Public Relations menyelenggarakan komunikasi timbal balik dua arah yang didasari informasi dan pesan-pesan yang dapat dipercaya, sehingga diharapkan dapat menciptakan suatu kesan positif terhadap http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 organisasi. Seperti yang telah diketahui dalam suatu peran Public Relations bertindak sebagai sumber informasi dan kontak resmi antara perusahaan dengan publiknya. Kegiatan Public Relations yang dapat digunakan adalah special even, media tours, adventorial dan konfrensi pers. c. Strategi Pass Public Relations memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan menciptakan opini publik yang menguntungkan. Untuk menciptakan citra publik yang ditimbulkan melalui beberapa kegiatan dan partisipasi dalam kegiatan masyarakat atau tanggung jawab sosial serta kepedulian terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan kondisi sosial dan lingkungan hidup.26 Program MPR tersebut di satu sisi, merupakan upaya merangsang (push) pembelian dan sekaligus dapat memberikan nilai-nilai (added value) atau kepuasan bagi pelanggan (satisfied customer) yang telah menggunakan produknya. Disisi lain melalui kiat Public Relations dalam menyelanggarakan komunikasi timbal balik dua arah yang didasari oleh informasi dan kesan-kesan positif terhadap perusahaan. Hal ini merupakan sinergi peranan MPR dan taktik pull strategy yang kemudian diikuti dengan pass strategy untuk mendukung demi tercapainya tujuan dari 26 Sondang P. Siagian, Manjemen Strategi, Jakarta, Bumi Aksara, 1995, hlm15 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 32 Marketing Public Relations. Marketing public Relations merupakan suatu perpaduan antara pelaksanaan program Public Relations dan strategi pemasaran dalam upaya memperluas pemasaran demi pencapaian pemuasan konsumen. 2.5 Kualitas Pelayanan Pengertian Service of excellence berkaitan dengan jasa pelayanan yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam upaya untuk memberikan rasa kepuasan dan menumbuhkan kepercayaan pihak pelanggannya (konsumen). Pelayanan tersebut juga membuat pihak konsumen merasa dirinya dipentingkan atau diperhatikan dengan baik dan wajar. Untuk memenangkan strategi persaingan dalam bisnis jasa pelayanan melalui kiat pelayanan prima tersebut tidaklah cukup hanya dengan melakukan proses administrasi dengan cepat, tetapi juga “bagaimana” memperlakukan para pelanggan, yang dapat memperlihatkan cara kita melayani sebaik mungkin serta menumbuhkan kesan atau persepsi yang positif dari pihak pelanggannya (customer oriented). Sehubungan dengan itu maka peranan personel contact (kontak personal), customer service, atau customer relations, (hubungan pelangga) menjadi sesuatu yang penting dalam menentukan kualitas jasa. Factor-faktor yang harus menjadi perhatian bagi seorang Public Relations Marketing (praktisi humas pemasaran) dalam hal memberikan pelayanan (customer service) yang unggul dari bidang customer relations dan demi tercapainya Customer Satisfactions, antara lain sebagai berikut. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 33 1. Mengahargai kepentingan dan kebutuhan konsumen. 2. Menjaga sopan santun dalam berkomunikasi, sikap tindakan dan perilaku dalam hal melayani kepentingan/kebutuhan konsumen. 3. Selalu bersikap bijaksana, dan bekerja secara professional, cepat dan efisien, serta saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, diandalkan dan dipercaya. 4. Tetap menjaga rahasia pribadi pihak konsumen.27 27 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan media komunikasi, 2006, PT.Rajagrafindo Persada Jakarta hal279 http://digilib.mercubuana.ac.id/