76 BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performance Loan (NPL) terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Profitabilitas perusahaan perbankan diukur dengan Return On Asset (ROA). Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, diantaranya : 1. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan nilai CAR akan mengakibatkan penurunan pada nilai profitabilitas (ROA), hasil penelitian ini berbeda dengan teori yang dijelaskan sebelumnya dimana semakin tinggi nilai CAR akan menunjukkan kondisi bahwa bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasionalnya dan memberikan kontribusi besar terhadap tingkat profitabilitasnya. Perbedaan ini dapat disebabkan karena kurang efektifnya bank dalam mengelola modal yang dimilikinya sehingga tidak mampu memberikan kontribusi sesuai dengan yang diharapkan. 77 2. Variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikan atau penurunan nilai LDR, tidak akan berpengaruh pada nilai profitabilitas (ROA). Dalam penelitian ini, tingginya nilai LDR tidak akan menjadi tolak ukur keberhasilan manajemen suatu bank dalam memperoleh keuntungan. Hal ini dikarenakan kredit yang disalurkan oleh bank tidak banyak memberikan kontribusi pada perolehan laba. Maka dapat disimpulkan bahwa bank kurang mampu dalam mengoptimalkan simpanan yang diperoleh dari nasabah, kemudian juga kurang bisa menyalurkannya dalam bentuk pinjaman. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa bank tidak bisa memanfaatkan uang simpanan tersebut untuk menghasilkan laba. 3. Variabel Non Performance Loan (NPL) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan rasio NPL akan mengakibatkan penurunan pada profitabilitas (ROA). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dijelaskan sebelumnya dimana semakin tinggi rasio NPL menunjukkan bahwa kualitas pembiayaan suatu bank semakin buruk. Kualitas pembiayaan yang buruk dapat menurunkan citra bank dimata masyarakat, yang akan berakibat pada menurunnya laba dan tingkat profitabilitasnya. Sebaliknya jika rasio NPL menunjukkan nilai yang rendah maka kualitas pembiayaan bank tergolong baik, demikian juga citra bank dimata masyarakat, hal ini 78 dapat berakibat pada meningkatnya profitabilitas (ROA). Nilai rasio NPL yang rendah menunjukkan bahwa bank mampu menekan risiko terjadinya kredit bermasalah yang akan mengurangi laba perusahaan. Kredit bermasalah yang yang dialami oleh bank dapat terjadi secara tiba-tiba namun masih dapat dideteksi melalui pengelompokan kolektabilitas atau kualitas kredit yang dibagi menjadi lima yakni lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet. Penilaian dari kualitas kredit ini sangat diperlukan sebagai bagian dari pengawasan kredit atau pembiayaan yang disalurkan oleh bank. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan beberapa saran untuk kepentingan lebih lanjut, antara lain : 1. Disarankan untuk penelitian selanjutnya menggunakan periode tahun pengamatan yang lebih lama dan terbaru. Penambahan jumlah sampel penelitian dengan periode pengamatan yang lebih lama dan terbaru akan memberikan kemungkinan lebih besar dalam memperoleh hasil yang mendekati kondisi sesungguhnya. 2. Disarankan untuk menambah variabel independen dalam model penelitian atau menggati variabel independen selain yang digunakan dalam penelitian, hal ini diharapkan mampu menunjukkan hasil yang 79 lebih mendekati kondisi sesungguhnya atau hasil yang berbeda namun tetap mendekati kondisi sesungguhnya. 3. Disarankan untuk menggunakan populasi yang lebih luas, misalnya bank syari’ah agar hasil yang didapatkan lebih baik, beragam sehingga dapat dijadikan perbandingan untuk bahan penelitian selanjutnya. 4. Bagi investor dan calon investor selain melihat laporan keuangan perusahaan perbankan, disarankan juga untuk mengetahui perkembangan dari ketentuan Bank Indonesia agar informasi yang didapatkan lebih akurat sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan perbankan. sebelum melakukan investasi pada perusahaan