ILMUIMAN.NET: Koleksi Cerita, Novel, & Cerpen Terbaik Novela (16+). 2016 (c) ilmuiman.net. All rights reserved. Pra-kata Puji syukur kepada Allah. Solawat-salam kita sampaikan bagi Rasulullah saw dan segenap kerabat serta sahabat. Astagfirullah. Semoga segala kekurangan, alpa, dan kesalahan kita mendapat maaf dan ampunan Allah. Karya ini dibuat dengan segenap niat baik untuk berbagi nasehat kehidupan. Untuk Ilmu dan Iman, atau siapa saja yang suka. Walau ringkas, semoga membawa manfaat. Terjemahan Quraan-nya dipetik dari versi Departemen Agama dari berbagai situs. Sedikit catatan, mengingat pembuatannya tidak 100% profesional, mohon tidak dipakai sebagai referensi utama dan mohon dibaca dengan senantiasa merujuk referensi yang lebih sahih, dan dengan senantiasa berpikir jernih. Selain untuk muslim, buku ini bisa dibaca non-muslim yang berpikiran terbuka, yang ingin merenungkan lagi hidup dan semesta ini. Juga bagi yang ingin tahu, bagaimana logika seorang muslim sederhana dalam menyikapi kewajiban hidupnya. Soal percaya tidak percaya, sepaham atau beda, itu terpulang pada masing-masing. Kita tidak bisa naif, atas kenyataan bahwa keyakinan dan usaha kita berbeda-beda. Akhir kata, sebagaimana umumnya karya manusia biasa, kebenarannya tidaklah absolut, yaitu khususnya yang bersifat opini pribadi. Wallahualam. Dari waktu ke waktu perlu penyempurnaan berkelanjutan. *** Wajibnya Wajib... Kewajiban yang absolut, adanya adalah di Quraan. Dan wajib yang nyata-nyata wajib di Quraan.. itu adalah manakala di Quraan-nya disebutkan keyword 'wajib' itu secara eksplisit. Dan ternyata.. setelah disearching dengan seksama terjemahan Quraan bahasa Indonesia versi Departemen Agama, insya Allah sahih merepresentasikan Quraan yang aslinya.. tidak banyak disebutkan keyword 'wajib' itu. Satu hal prinsip dalam agama Islam: bahwa Allah tidak membebankan suatu kewajiban, beyond dari apa yang kita sanggup melakukannya. Prinsip lain: bahwa pada hakikatnya, semua manusia itu, bahkan Rasulullah saw, tidak memiliki hak menetapkan fatwa hukum wajib dunia-akhirat, atau juga hukum haram dunia-akhirat (karena haram ini secara hukumnya kan bermakna wajib untuk ditinggalkan). Itu semata hak Allah. Di berapa ayat sih kata 'wajib' itu muncul di Quraan? Banyak orang mungkin wondering, tapi tidak pernah beneran actually menghitungnya. Di sini coba kita searching. Wajib yang beneran bermakna wajib. (Note: karena ada muncul wajib, yang sifatnya negatif seperti "bukanlah kewajiban", "tidak wajib", atau yang sifatnya pertanyaan atau bentuk lain, bukan secara eksplisit atau implisit menyebutkan suatu kewajiban). Ternyata hasil searching-nya bagaimana? Kata-kata wajib itu tidak muncul terlalu banyak di Quraan. Unsurprisingly, bagi kita yang sudah sering membaca Quraan, dan memahami benang merahnya. Namun mungkin, agak mengecewakan untuk golongan 'ekstrim kanan' yang sukanya yang sulit-sulit. Disclaimer: searching dilakukan berdasarkan versi terjemahan Departemen Agama, dan tidak mencari yang sifatnya padanan atau sinonimnya, tetapi fokus ke bahasa terangnya saja: keyword 'wajib'. Pencarian tentunya bisa dipertajam kalau mau. Berhubung tidak banyak, maka berikut ini disarikan satu demi satu. Semoga ini bisa menjadi referensi kita, khususnya umat muslim. Lebih dan kurangnya mohon maaf. *** KALIMAT TAKWA Surat Al-Fath (QS:48), ayat 26 (QS48:26) Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin, dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa, dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu, dan patut memilikinya. Dan adalah Allah (Maha) Mengetahui segala sesuatu. *** AL-QURAN Surat An-Nuur (QS:24), ayat 1 (24:1) (An-Nuur ini) satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan dia, dan Kami turunkan di dalamnya ayat-ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya. Surat Al-Qashash (QS:28), ayat 85 (28:85) Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu Al Quraan, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali. Katakanlah: "Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang dalam kesesatan nyata". *** BAIK KEPADA IBU-BAPAK Surat Al-Ankabut (QS:29), ayat 8 (29:8) Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. *** BERPEKERTI MULIA Surat Luqman (QS:31), ayat 16-18 (31:16) (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (amalan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (balasan). Sesungguhnya Allah (Maha) Halus lagi Mengetahui. (31:17) Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian termasuk hal-hal yang diwajibkan (Allah). (31:18) Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. *** SHOLAT Surat An-Nisaa (QS:4), ayat 103 (4:103) Maka bila kamu telah menunaikan shalat, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring. Kemudian bila kamu telah merasa aman, dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang mukmin. *** PUASA Surat Al-Baqarah (QS:2), ayat 183-185 (2:183) Hai orang-orang beriman, diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelummu agar kamu bertakwa, (2:184) (yaitu) dalam beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antaramu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak puasa), maka (wajib menukar puasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika tidak bisa menukar puasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang rela hati mengerjakan kebajikan, itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (2:185) (Beberapa hari tertentu itu) Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quraan, sebagai petunjuk bagi manusia, dan bukti-bukti yang jelas atas petunjuk dan patokan (pembeda). Karena itu, barangsiapa menyaksikan (di tempat tinggalnya, bulan baru di) bulan itu, hendaklah ia berpuasa pada bulan itu; dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak puasa), maka (wajiblah menukar puasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya pada hari-hari lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu; dan (menghendaki) bagimu untuk mencukupkan bilangannya, dan hendaklah kamu mengagungkan Allah dikarenakan Dia telah menunjukimu; dan semoga kamu bersyukur. *** ZAKAT Surat At-Taubah (QS:9), ayat 60 (9:60) Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah, dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah (Maha) Mengetahui lagi Bijaksana. *** HAJI Surat Al-Baqarah (QS:2), ayat 196-203 (2:196) Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (musuh atau sakit), maka (berkurban) hadyu yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kaliam sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu bercukur), maka wajiblah dia berfid-yah, yaitu: berpuasa, atau bersedekah, atau berkurban. Bila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji (dalam bulan haji), (wajib berkurban) hadyu yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (hewan kurban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari (di masa) haji dan tujuh (hari) setelah kamu pulang. Itu sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban) bagi orang yang keluarganya tidak bermukim (di sekitar) Masjidil Haram (Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, Allah sangat keras siksaan-Nya. (2:197) Haji itu (di) bulan-bulan yang dimaklumi. Jadi, siapapun yang berhaji di dalamnya, maka janganlah rafats (berkata kotor), fasik (berbuat maksiat), dan jidal (berbantah-bertengkar) selama haji. Dan kebaikan apapun yang kamu kerjakan, niscaya Allah mengetahuinya. Dan berbekallah kalian. Maka, sesungguhnya, sebaikbaik bekal, (itu) takwa. Dan kalian bertakwalah, hai orang-orang berakal. (2:198) Tiada dosa bagimu mencari karunia (rezki perniagaan) dari Tuhanmu. Maka bila kamu telah bertolak dari 'Arafah, berdzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam (Muzdalifah). Dan dzikir-lah (ingatlah) Dia sebagaimana telah ditunjukinya kalian, sedangkan kalian sebelumnya benar-benar orang-orang sesat. (2:199) Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak (Armina: 'Arafah, Muzdalifah, Mina) dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya Allah (Maha) Pengampun lagi Penyayang. (2:200) Maka bila kalian telah selesaikan ibadahmu, kalian ingatlah Allah (dzikir), sebagaimana pengingatanmu pada leluhurmu, atau berdzikirlah lebih (dari itu). Maka di antara manusia (ada) yang mendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bagian di akhirat. (2:201) Dan di antara mereka ada yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka". (2:202) Mereka itu orang-orang yang mendapat bagian dari yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (2:203) Dan berdzikirlah (menyebut) Allah dalam hari-hari terbilang (hari tasyrik). Maka, siapa yang mempercepat (pergi dari Mina) sesudah dua hari (nafar awal), maka tiada dosa baginya. Dan siapa yang ingin mengakhirkan (nafar akhir atau nafar tsani), maka tiada dosa (pula) baginya, bagi orang bertakwa. Dan bertakwalah kalian pada Allah, dan ketahuilah, bahwa kalian kelak dikumpulkan-Nya. Surat Ali Imran (QS:3), ayat 96-97 (3:96) Sesungguhnya, rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah sekarang), yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam. (3:97) Di sana, (terdapat) tanda-tanda jelas, (maqom) kediaman Ibrahim. Barang siapa memasukinya, amanlah dia. Dan kewajiban manusia kepada Allah, berhaji ke Baitullah, bagi siapa yang mampu perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (haji), maka sesungguhnya Allah (Maha Kaya) tidak memerlukan seluruh alam. Surat Al-Hajj (QS:22), ayat 33 (22:33) Bagi kamu pada binatang-binatang hadyu itu ada beberapa manfaat, sampai kepada waktu yang ditentukan. Kemudian tempat wajib (serta akhir masa) menyembelihnya ialah setelah sampai ke Baitul Atiq (Baitullah). *** PERANG Surat Al-Baqarah (QS:2), ayat 216-225 (2:216) Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (2:217) Mereka bertanya kepadamu tentang bulan haram (yang disucikan), tentang berperang di dalamnya. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu (dosa) besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, dan kafir kepada-Nya, dan (menghalangi masuk) Masjidilharam, dan pengusiran penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (jahatnya) di mata Allah. Dan fitnah lebih besar (dosanya) dari pembunuhan. Dan mereka akan terus memerangimu sampai mereka mengembalikanmu dari agamamu, andainya mereka sanggup. Dan siapapun yang murtad di antaramu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka baginya, amalannya menjadi sia-sia di dunia dan di akhirat; dan mereka itu temannya api neraka. Mereka kekal di dalamnya. (2:218) Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah (Maha) Pengampun lagi Penyayang. (2:219) Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan." Demikian Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir.. (2:220) Tentang dunia dan akhirat. Dan mereka menanyaimu tentang anak yatim. Katakanlah: "Menyejahterakan mereka adalah yang terbaik; dan jika kamu menggabungkan urusanmu dengan urusannya, mereka saudaramu; dan Allah mengetahui para perusak dari yang mengadakan perbaikan. Dan sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia memasukkanmu dalam kesulitan. Sesungguhnya, Allah (Maha) Perkasa lagi Bijaksana. (2:221) Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayatayat-Nya kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran. (2:222) Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu suatu kotoran". Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu dekati mereka, sebelum mereka suci. Bila mereka telah suci, campurilah mereka di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (2:223) Isteri-isterimu adalah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat cocok-tanammu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal baik) untukmu sendiri, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang beriman. (2:224) Janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang berbuat kebajikan, bertakwa, dan mengadakan ishlah di antara manusia. Dan Allah (Maha) Mendengar lagi Mengetahui. (2:225) Allah tidak menghukummu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukummu disebabkan (sumpah) yang disengaja oleh hatimu. Dan Allah (Maha) Pengampun lagi Penyantun. Surat Al-Baqarah (QS:2), ayat 246 (2:246) Apakah kamu tidak memperhatikan para pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa? Yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (bersamanya) di jalan Allah". Nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang". Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah. Padahal kami telah diusir dari anak-anak kami?" Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun berpaling, kecuali beberapa saja di antaranya. Dan Allah (Maha) Mengetahui siapa orang-orang zalim. Surat An-Nisaa (QS:4), ayat 84 (4:84) Maka berperanglah kamu di jalan Allah! Tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah (semangat) kaum mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksa(Nya). Surat An-Nisaa (QS:4), ayat 77 (4:77) Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka: "Tahanlah tanganmu (dari perang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebagian mereka (yang munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan bagi kami sampai beberapa waktu lagi?" Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar, dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikit pun." *** QISHAASH Surat Al-Baqarah (QS:2), ayat 178-179 (2:178) Hai orang-orang beriman, diwajibkan untukmu qishaash atas mereka yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Tetapi barangsiapa mendapat maaf dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Ini suatu keringanan dari Tuhanmu dan suatu rahmat. Namun, siapapun yang melampaui batas sesudah itu, akan mendapat siksa yang pedih. (2:179) Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang berakal, supaya kamu bertakwa. *** MENJAGA JALAN LURUS DAN ORANG MUKHLIS (YANG IKHLAS) Surat Al-Hijr (QS:15), ayat 39-42 (15:39) Iblis berkata:"Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, (15:40) kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis (ikhlas) di antara mereka". (15:41) Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya).(15:42) Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu (iblis) terhadap mereka, kecuali orangorang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat." *** MENOLONG & MENYELAMATKAN ORANG BERIMAN Surat Al-Anfal (QS:8), ayat 72 (8:72) Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan (kepada kaum muhajirin), mereka itu satu sama lain lindungmelindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah (Maha) Melihat apa yang kamu kerjakan. Surat Yunus (QS:10), ayat 103 (10:103) Kemudian Kami selamatkan rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman, demikianlah menjadi kewajiban atas Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman. Surat Ar-Rum (QS:30), ayat 47 (30:47) Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu beberapa orang rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keteranganketerangan (yang cukup), lalu Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa. Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang beriman. *** MENYAMPAIKAN (AYAT ALLAH) DENGAN TERANG Surat Ta-Ha (QS:3), ayat 20 (3:20) Kemudian jika mereka mendebatmu (tentang agama), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (begitu pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam?" Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat Allah). Dan Allah (Maha) Melihat hamba-hamba-Nya. Surat Al-Maidah (QS:5), ayat 92 (5:92) Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul dan berhatihatilah. Jika kamu berpaling, maka ketahuilah, sesungguhnya kewajiban rasul Kami, hanyalah menyampaikan (risalah) dengan terang. Surat Al-Maidah (QS:5), ayat 99 (5:99) Kewajiban Rasul tidak lain hanyalah menyampaikan, dan Allah mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan. Surat Al-A'raf (QS:7), ayat 104-105 (7:104) Dan Musa berkata: "Hai Fir'aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam. (7:105) Wajib atasku tidak mengatakan sesuatu atas Allah, kecuali yang benar (hak). Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku". Surat An-Nahl (QS:16), ayat 35 (16:35) Dan berkatalah orang-orang musyrik: "Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak akan menyembah sesuatu apapun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatu pun tanpa (izin)-Nya". Demikianlah yang diperbuat orang-orang sebelum mereka; maka tidak ada kewajiban atas para rasul, selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. Surat Al-Nahl (QS:16), ayat 82 (16:82) Jika mereka tetap berpaling, maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. Surat An-Nuur (QS:24), ayat 54 (24:54) Katakanlah: "Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling, sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang". Surat Al-Ankabut (QS:29), ayat 18 (29:18) Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka umat yang sebelum kamu juga telah mendustakan. Dan kewajiban rasul itu, tidak lain hanyalah menyampaikan (agama Allah) dengan seterang-terangnya. Surat Ya-Sin (QS:36), ayat 16-17 (36:16) Mereka (para utusan) berkata: "Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah orang yang diutus kepada kamu". (36:17) Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas". Surat As-Shura (QS:42), ayat 48 (42:48) Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah). Sesungguhnya bila Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami, dia bergembira ria karena rahmat itu. Dan jika mereka ditimpa kesusahan, (itu) disebabkan perbuatan tangannya sendiri, karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar (tidak mensyukuri). Surat At-Tagabun (QS:64), ayat 12 (64:12) Dan taatlah kepada Allah, dan taatlah kepada Rasul-Nya. Jika kamu berpaling, sesungguhnya kewajiban rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat) dengan terang. Surat Al-Lail (QS:92), ayat 12 (92:12) Sesungguhnya, kewajiban Kamilah memberi petunjuk. *** MEMBEBASKAN DIRI DARI MENGHARAM-HARAMKAN Surat At-Tahrim (QS:66), ayat 1-2 (66:1) Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu? Kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah (Maha) Pengampun lagi Penyayang. (QS66:2) Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepadamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu dan Allah adalah pelindungmu, dan Dia (Maha) Mengetahui lagi Bijaksana. *** MEMBAYAR MAHAR Surat An-Nisaa (QS:5), ayat 23-24 (4:23) Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan; saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudarasaudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah (Maha) Pengampun lagi (Maha) Penyayang. (4:24) dan (haram mengawini) perempuan bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki. (Ini) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagimu selain yang demikian, (yaitu) mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka, isteri-isteri yang telah kamu nikmati di antaranya, berilah dia maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kalian sesuatu yang kalian telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah (Maha) Mengetahui lagi Bijaksana. *** MEMENUHI NAFKAH Surat Al-Baqarah (QS:2), ayat 233 (2:233) Para ibu bolehlah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi siapapun yang ingin melengkapkan (masa) penyusuan. Dan kewajiban ayah memenuhi makan para ibu, dan pakaiannya dengan apa yang selayaknya. Tidak seorang pun dibebani lebih dari kesanggupannya. Tidak seorang ibu pun harus menderita sengsara karena anaknya; dan tidak seorang ayah karena anaknya. Dan waris (sang ayah) pun (berkewajiban) seperti (sang ayah) itu. Dan bila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan berdua dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusui orang lain (pengganti ibunya), tidak ada dosa bagimu sepanjang kamu beri pembayaran menurut yang patut. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa Allah (Maha) Melihat apa yang kamu kerjakan. *** MUT'AH Surat Al-Baqarah (QS:2), ayat 241 (2:240) Dan orang-orang yang akan mati di antaramu dan meninggalkan isteri-isteri, maka untuk para istrinya hendaklah ada wasiat; (yaitu) dinafkahi setahun lamanya, tanpa disuruh pindah (dari rumahnya). Tetapi, jika mereka pindah (sendiri), maka tidak ada dosa bagimu (wali atau pewaris yang meninggal) atas apa yang mereka perbuat pada dirinya dengan cara yang ma'ruf. Dan Allah (Maha) Perkasa lagi Bijaksana. (2:241) Kepada wanita-wanita yang diceraikan (hendaklah diberi suaminya) mut'ah menurut yang ma'ruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang bertakwa. *** BERWASIAT UNTUK IBU-BAPAK DAN KARIB-KERABAT Surat Al-Baqarah (QS:2), ayat 180-182 (2:180) Diwajibkan kepadamu, bila seorang di antaramu kedatangan (tanda) maut, jika ia meninggalkan banyak harta, berwasiat untuk ibu-bapak, dan karib kerabatnya, secara ma'ruf. (Ini) kewajiban atas orang-orang bertakwa. (2:181) Maka siapa yang mengubah wasiat itu, setelah ia mendengarnya, sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya. Sesungguhnya Allah (Maha) Mendengar lagi Mengetahui. (2:182) (Tetapi) barangsiapa kuatir orang yang berwasiat itu berlaku salah atau berbuat dosa, dan (ia) membetulkan di antaranya, maka tiada dosa baginya. Sesungguhnya, Allah (Maha) Pengampun lagi Penyayang. *** SEBATAS KESANGGUPAN Surat Al-A'raf (QS:7), ayat 42 (7:42) dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. *** Kesimpulan Penutup Dari searching di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam ajaran Islam yang inti, yaitu Quraan, kewajiban itu hanya ada beberapa saja, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Kalimat Takwa Al-Quraan Baik kepada Ibu-Bapak Berpekerti mulia Sholat Puasa Zakat Haji Perang Qishaash Menjaga Jalan Lurus dan Orang Mukhlis (Yang Ikhlas) Menolong dan Menyelamatkan Orang Beriman Menyampaikan (Ayat Allah) Dengan Terang Membebaskan Diri Dari Mengharam-haramkan Membayar Mahar Memenuhi Nafkah Mut'ah Berwasiat Untuk Ibu-Bapak Dan Karib Kerabat (Semua Kewajiban) Sebatas Kemampuan Dengan meyakini bahwa Islam dan Quraan itu senantiasa konsisten, mestinya, tidak ada lagi kewajiban lain apapun, yang 'by substance' tidak lurus dengan yang 19 di atas. Kalaupun ada, tingkatnya lebih rendah (tidak wajibnya-wajib, dan dianggap wajibnya tidak oleh semua ulama), atau bisa juga merupakan kewajiban yang sifatnya turunan dari yang 19 itu, atau memang tidak wajib-mutlak (melainkan sekedar sunnah muakad atau sunah biasa). Sebagai contoh saja: walau tidak eksplisit menggunakan kata 'wajib' di ayat-ayat Quraan terkaitnya, adab untuk berpakaian menutup aurat, itu bisa diterima sebagai kewajiban; karena apa? Karena merepresentasikan nomor 2 (berpekerti mulia), 11 (menjaga jalan lurus dan oarng Mukhlis), dan nomor 12 (untuk para suami dan ahli keluarganya untuk menolong dan menyelamatkan para wanita), dan juga nomor 16 mungkin (untuk para suami dan ayah mesti menyediakan sandang yang memadai untuk para istri dan anak-anaknya). Dan.. ayat-ayatnya di Quran terkait hal itu menyebutkan perintah atau suruhan, walaupun tidak memakai keyword 'wajib'. Namun, di sisi lain, dalam pengaplikasiannya tidak boleh terlalu-lalu, karena itu bisa melanggar kewajiban nomor 19 (melampaui batas kemampuan) dan kewajiban nomor 14 (Rasul saja, mengharam-haramkan sesuatu itu tidak boleh, apalagi kita). Ada beberapa catatan terkait yang 19 itu... Pertama: di antara yang 19, nomor 15-17 (mahar, nafkah, mut'ah) eksplisitnya adalah untuk para lelaki mukmin. Kedua: Ada beberapa, tidak disebutkan kewajiban bagi mukmin secara eksplisit, tetapi eksplisitnya disebut sebagai kewajiban bagi para Rasul, bahkan Quraan menyebutkan 'kewajiban Kami'. Yang tentunya, golongan umat terbaik senantiasa ingin menjadikan itu sebagai kewajibannya juga, sebagai bentuk 'pinjaman kepada Allah', yang disebutkan Quraan merupakan 'perniagaan yang tidak akan pernah merugi'. Ketiga: Tidak semua dari yang 19 itu kalimatnya tegas sebagai 'direct order..' atau perintah langsung eksplisit dari Allah dan Quraan. Yang bersifat direct order hanyalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Kalimat Takwa Al-Quraan Baik kepada Ibu-Bapak Sholat Puasa Zakat Haji Perang Qishaash Menolong dan Menyelamatkan Orang Beriman Membayar Mahar Memenuhi Nafkah Mut'ah Berwasiat Untuk Ibu-Bapak Dan Karib Kerabat Subhanallah. Dan salah satu kesimpulan, mengapa kewajiban itu hanya sedikit, adalah tanda-tanda dari Maha Pengasih dan Penyayangnya Allah. Wallahualam bisawab. Catatan lain, di luar yang eksplisit menyebut keyword wajib, ada lagi perintah dan ajaran di Quraan yang redaksinya lebih soft, tapi secara terang juga merupakan suruhan. Beberapa contoh disebutkan di bawah ini... Contoh 1: (QS49:11, Al Hujuroot) Hai orang-orang beriman, janganlah sekumpulan lakilaki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Contoh 2: (QS4:86, An-Nisaa) Dan bila kamu dihormati dengan sesuatu penghormatan, maka hormatilah dengan yang lebih baik darinya, atau balaslah dengan (yang serupa) itu. Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu. Contoh 3: (QS33:36, Al-Ahzab) Dan tidaklah patut bagi mukminin (laki-laki) dan tidak (pula) bagi mukminat (perempuan), bila Allah telah menetapkan, dan Rasul-Nya, (atas) suatu perkara; lantas diadakan bagi mereka pilihan (lain) atas urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah, dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata. Masih ada lagi beberapa bentuk lain, yang redaksinya berupa aturan hukum, larangan, perintah, dan/atau ajaran. Tidak eksplisit menggunakan keyword 'wajib', tetapi secara kalimat itu bermakna wajib untuk orang-orang yang mengimaninya. Bagi yang moderat atau 'ekstrim kiri', di sisi lain, bahkan yang eksplisit memakai keyword 'wajib' atau sinonimnya yang lebih soft, bila dicermati, ada (banyak) yang merefer kepada 'orang-orang beriman'. Dan ini, bisa dimaknai: tidak atau belum wajib untuk yang imannya belum kokoh, baru sekedar islam, seperti: anak-remaja di bawah umur, mualaf yang baru kembali masuk islam, atau masuk islamnya belum kafar/ paripurna, dan semacam itu. Sehingga, orang-orang beriman mesti memakluminya, lembut hati, dan tidak boleh 'memaksakan' ajaran-ajaran Quraan tersebut (dan hadits juga) pada kelompok ini. Karena sekali lagi, sesuai wajib nomor 19, Allah telah menetapkan, bahwa semua kewajiban itu, adalah sebatas kemampuan saja. Begitulah, sedikit uraian dari saya. Subhanallah wabihamdihi subhanallahil adzim. Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung. Hanya Allah-lah yang selalu benar, bebas dari segala kesalahan, Sedangkan tulisan ini, tidak lebih daripada sekedar karya manusia biasa. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan dan dimaklumi. Semoga membawa manfaat. (ilmuiman.net / Selesai)