akibat dosa 5. ciptaan tuhan menjadi tidak

advertisement
Walaupun banyak orang dewasa ini percaya bahwa
makhluk manusia berasal dari bentuk hewan yang
paling rendah dan merupakan hasil proses alamiah
yang berlangsung selama biliun tahun, pemikiran yang
demikian tidak selaras dengan catatan yang terdapat
dalam Alkitab. Proses perkembangan manusia seperti
itu bertentangan dengan pandangan Alkitab.
Asal-usul umat
manusia sebenarnya
ditemukan dalam
majelis Ilahi. Allah
berkata, "Baiklah Kita
menjadikan manusia"
(Kej. 1: 26). Kata jamak
"Kita" menunjuk
kepada Keallahan yang
tri tunggal—Allah Bapa,
Allah Anak dan Roh
Kudus Allah
Allah menjadikan manusia dari "debu tanah" (Kej. 2:7),
menggunakan yang telah ada sebelumnya
tetapi bukan dari jenis makhluk hidup
lainnya,
Penciptaan manusia adalah puncak semua Ciptaan atau
mahkota. Allah menaruh manusia, menciptakannya dalam
gambar Allah yang penuh kuasa, untuk
mengatur Planet Bumi dan semua
makhluk yang terdapat di dalamnya.
Persamaan yang dibuat kitab suci cukup gamblang:
debu dari tanah (unsur-unsur tanah) + nafas
hidup=makhluk hidup atau jiwa yang hidup. Persatuan
unsur-unsur tanah dengan nafas hidup menghasilkan
makhluk hidup atau jiwa.
"Nafas hidup" ini tidak
terbatas pada manusia saja.
Semua makhluk hidup
memilikinya. Alkitab, sekadar
contoh, menyifatkan nafas
hidup itu baik kepada
binatang yang ikut masuk ke
dalam bahtera Nuh maupun
yang tidak ikut masuk (Kej.
7:15, 22).
Manusia – sebuah jiwa yang hidup.
Perlu diingat Alkitab mengatakan bahwa manusia itu
menjadi sebuah jiwa yang hidup. Tidak ada catatan
yang menunjukkan bahwa manusia itu menerima
sebuah jiwa dalam kisah Penciptaan yang terpisah
secara lahiriah dan kemudian digabungkan dengan
tubuh manusia itu.
nephesh dan psuche = Mahkluk yang
hidup
• Bukti Alkitabiah menunjukkan bahwa kadang-kadang
nephesh dan psuche menunjuk kepada pribadi secara
keseluruhan dan pada waktu lain kepada aspek khusus
manusia, misalnya kasih sayang, emosi, selera dan perasaan.
• Pemakaian ini, bagaimanapun, tidaklah menunjukkan bahwa
manusia terdiri dari dua bagian yang berbeda. Badan dan
jiwa ada bersama-sama, keduanya terbentuk merupakan
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Alkitab memberikan pengertian tentang Roh. Tidak
pernah digunakan dalam Perjanjian Lama, kepada
manusia, ruach itu sebuah eksistensi yang mampu
berpikir secara terpisah dari tubuh jasmani.
Alkitab memandang sifat atau keadaan
manusia itu sebagai satu kesatuan,
(1 Tes. 5:23) "Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa
dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita"
Nas ini menyampaikan keinginan Paulus bahwa tidak ada dari antara ketiga aspek pribadi ini dapat
dikeluarkan dari proses penyucian.
MANUSIA DALAM GAMBAR ALLAH
• Diciptakan dalam Gambar dan Serupa Allah.
• Diciptakan supaya Berhubungan dengan orang Lain.
– Allah berkata, "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri
saja” (Kej 2:18)
• Diciptakan untuk Menjadi Penatalayan Lingkungan.
• Diciptakan untuk Meniru Allah.
• Diciptakan dengan Bersyarat.
Kebebasan Memilih
• Allah dapat mencegah dosa dengan menciptakan semuanya robot
yang diprogram untuk melakukan apa yang telah ditentukan
supaya mereka lakukan. Tetapi Allah yang menaruh kasih itu
menciptakan makhluk yang dapat menyambut kasih-Nya dengan
bebas—sebuah sambutan yang mungkin dari makhluk yang
mempunyai kuasa untuk memilih.
• Dengan memberikan jenis kebebasan seperti ini kepada ciptaanNya, bagaimanapun, itu berarti Allah harus menanggung risiko
bahwa sebagian makhluk ciptaan-Nya itu dapat berpaling dari
pada-Nya.
LANGKAH-LANGKAH MENUJU DOSA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Berjalan sendirian
Mendekati pencobaan
Meladeni si penggoda
Ragu terhadap perintah Allah - DOSA
Melanggar perintah Allah – Tindakan Dosa
Menjadi penggoda kepada orang lain
AKIBAT DOSA
• Akibat dosa yang Adam dan Hawa lakukan,
menimbulkan penderitaan yang sangat berat
bagi Manusia, bagi seluruh Mahkluk Ciptaan
TUHAN dan bagi Dunia ini.
AKIBAT DOSA
1. Manusia kehilangan Kemuliaan TUHAN (Kejadian 3:7)
AKIBAT DOSA
2. MANUSIA HIDUP DALAM KETAKUTAN
Kejadian 3:8
AKIBAT DOSA
3. MANUSIA SALING MENYALAHKAN
( Kejadian 3:11-13)
AKIBAT DOSA
5. CIPTAAN TUHAN MENJADI TIDAK BERSAHABAT
DENGAN MANUSIA




Hewan menjadi Buas.
Onak Duri tumbuh dimana-mana.
Dunia menjadi Terkutuk, Tandus.
Bencana Alam dan Malapetaka terjadi.
AKIBAT DOSA
6. Kepada HAWA dan Semua
Perempuan: Kejadian 3:16
WANITA HARUS MENDERITA PADA
SAAT MELAHIRKAN
AKIBAT DOSA
7. Kepada ADAM & Semua Laki-Laki
Kejadian 3:17
BERSUSAH PAYAH UNTUK
MENDAPATKAN SESUAP NASI
AKIBAT DOSA
8. Putusnya
hubungan
antara ALLAH
dan Manusia
Disinilah awal mula
Penderitaan, Kesusahan
dan Kesedihan itu
dimulai.
MENGAPA MANUSIA MENDERITA?
SEMUA TERJADI KARENA MANUSIA MEMILIH
UNTUK BERDOSA
Dosalah yang membuat hidup
manusia menjadi sesengsara,
susah dan mederita.
Setan merasa bersukacita atas
kemenangannya, tatkala Adam dan
Hawa memilih untuk mengikutinya.
Inilah awal mula
Penderitaan, Kesusahan
dan Kesedihan itu
dimulai.
Pusat Pengendalian Dosa.
Menurut Alkitab takhta dosa itu ada
dalam hati—yang kita kenal dengan
kata pikiran. Karena dari hatilah
"terpancar kehidupan" (Ams. 4:23).
Dosa umat manusia. Sejarah
menunjukkan bahwa keturunan
Adam turut dicemarkan sifat
dosanya. Daud dalam doanya
berseru, "Sebab di antara yang
hidup tidak seorang pun yang
benar di hadapan-Mu“ (Mzm. 143:2;
14:3).
Hati manusia yang penipu itu mempengaruhi seluruh pribadi.
Daud berkata, "Sesungguhnya, dalam kesalahan aku
diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku“ (Mzm.
51:7). Dan rasul Paulus mengatakan bahwa "keinginan
daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak
takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin
baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin
berkenan kepada Allah" (Rm. 8:7, 8). Sebelum pertobatan
ia menyatakan orang-orang percaya adalah "orang-orang
yang harus dimurkai," seperti manusia yang lain (Ef. 2:3).
Selain kejatuhan, masih ada lagi yang berkaitan dengan martabat manusia.
Walaupun sudah bernoda, wujud Keilahian itu belumlah hapus sama sekali.
Walaupun telah jatuh ke dalam dosa, tercemar, penuh dengan dosa, manusia
masih tetap wakil Allah di dunia ini.
Keadaannya lebih rendah dari yang Ilahi
namun masih tetap memegang sebuah
kedudukan yang terhormat sebagai wakil
Allah atas ciptaan yang ada di bumi
Perjanjian Diberikan pada Waktu Kejatuhan.
Sebelum Allah mengumumkan hukuman
kepada pasangan yang jatuh ke dalam
dosa itu, Ia memberikan kepada mereka
pengharapan dengan memperkenalkan
perjanjian anugerah. Ia berkata, "Aku akan
mengadakan permusuhan antara engkau
dan perempuan ini, antara keturunanmu
dan keturunannya; keturunannya akan
meremukkan kepalamu, dan engkau akan
meremukkan tumitnya“ (Kej. 3:15).
Perjanjian yang Diadakan Sebelum Penciptaan.
Perjanjian pemberian anugerah itu
tidaklah dikembangkan sesudah
kejatuhan. Kitab Suci membentangkan
bahwa sebelum Penciptaan, Keallahan
telah mengadakan perjanjian antara
sesama mereka untuk menyelamatkan
umat manusia bila mereka jatuh ke
dalam dosa.
Setiap individu di dunia ini dapat
memperoleh pengalaman atas janjijanji perjanjian keselamatan itu
melalui pemenuhan syarat: "Dan
jikalau kamu adalah milik Kristus,
maka kamu juga adalah keturunan
Abraham dan berhak menerima janji
Allah" (Gal. 3: 29).
Download