MENYUSUN STRATEGI INTERVENSI PASAR (SIP) DI 12 KABUPATEN/KOTA CCDP-IFAD BUKU II (Makassar - Pare Pare - Gorontalo Utara) PROYEK PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR (PMP) DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Gedung Mina Bahari 3 Lantai 9 Jl. Merdeka Timur No. 16 Direktorat PMPPU 10110 Phone : +62 21 351 3258 Email : [email protected] Homepage : http://www.ccdp-ifad.org Tim Penyusun MENYUSUN STRATEGI INTERVENSI PASAR (SIP) DI 12 KAB KOTA CCDP-IFAD - BUKU II (Makassar - Pare Pare - Gorontalo Utara) Kata Sambutan Dirjen Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Proyek Pembangunan Masyarakat Pesisir CCDP - IFAD Kata Sambutan Direktur PMO MENYUSUN STRATEGI INTERVENSI PASAR (SIP) DI 12 KAB KOTA CCDP-IFAD - BUKU II (Makassar - Pare Pare - Gorontalo Utara) Daftar Isi Proyek Pembangunan Masyarakat Pesisir CCDP - IFAD Daftar Tabel MENYUSUN STRATEGI INTERVENSI PASAR (SIP) DI 12 KAB KOTA CCDP-IFAD - BUKU II (Makassar - Pare Pare - Gorontalo Utara) Daftar Gambar Proyek Pembangunan Masyarakat Pesisir CCDP - IFAD Daftar Istilah MENYUSUN STRATEGI INTERVENSI PASAR (SIP) DI 12 KAB KOTA CCDP-IFAD - BUKU II (Makassar - Pare Pare - Gorontalo Utara) Kata Pengantar Proyek Pembangunan Masyarakat Pesisir CCDP - IFAD BAB 1 STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN KOTA MAKASSAR TARGET PASAR YANG AKAN DITUJU Target Pasar Pengertian dari targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju. Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa survey untuk dapat mengetahui keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah sasaran. Dalam menetapkan target market kelompok usaha dapat mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan sebagai berikut: - Konsentrasi Satu Segmen. Konsentrasi pada satu segmen pasar maksudnya adalah kelompok dapat memilih satu segmen saja. Kelompok lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. - Seleksi spesial segmen. Seleksi spesial segmen maksudnya adalah kelompok menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing–masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh kelompok untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi kelompok usaha tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain. - Spesialisasi Produk. Spesialisasi produk maksudnya kelompok usaha berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, kelompok membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi. CCDP – IFAD I 1 - Spesialisasi pasar. Spesialisasi pasar maksudnya adalah kelompok berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Kelompok usaha memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya. - Full Market Coverage. Full Market Coverage maksudnya adalah kelompok usaha berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya usaha besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya kelompok. Tabel 1. Pilihan Target NO KOMODITAS 1 Abon ikan 2 Otak-Otak Ikan 3 Ikan Hias GEOGRAFI Konsumen Lokal & Nasional: pendatang: pemerintah & swasta Konsumen Lokal & Nasional: pendatang: pemerintah & swasta Lokal, Nasional, Pendatang TARGET PASAR PSYCHO DEMOGRAFI GRAPHIC Laki & Tidak ada Perempuan: Dewasa & Anak ALT 1 ALT 2 Konsumen luar Kota Makassar di wilayah CCD IFAD lainnya Laki & Perempuan: Dewasa & Anak Tidak ada Konsumen luar Kota Makassar di wilayah CCD IFAD lainnya Laki & Perempuan, Anak, Remaja dan Dewasa Hobby Konsumen Luar Kota Makassar di wilayah CCDP IFAD Lainnya CCDP – IFAD I 2 Penetapan Pilihan Positioning Produk Setiap produk yang akan dipasarkan harus diupayakan agar mendapat posisi atau tempat paling depan (terpopuler) di hati konsumen dari produk lain atau disebut the best product. Untuk mencapai hal tersebut maka, aspek atribut, manfaat, penggunaan, kategori produk dan penetapan harga yang tepat akan sangat menentukan posisi produk tersebut. Tabel 11 dibawah ini akan menjelaskan secara detail tentang penempatan produk. Tabel 2. Pilihan Positioning KOMODITA S ATRIBU T MANFAAT PENG GUNAAN Abon Ikan Ukuran 100, 500 gram Gizi (mengandun g omega 3 dan omega 6) Sebagai makanan tambahan Otak-otak Ikan Isi 50 biji, 30 biji, 10 biji Makanan Pavorit/kha s Ikan Hias Sinar Kehidupa n , Jenber Gizi (mengandun g omega 3 dan omega 6) Hobby Keindahan POSITIONING SIAPA KEL PESAIN KONSUME G N Konsumen Kemasan lokal, dan lebel Warung, dan berbeda pendatang dari pesaing Konsumen Tidak ada lokal, restoran dan pendatang Konsumen Pesaing lokal Lokal pencintan Kurang ikan hias KATEGOR I PRODUK HARGA KETERANGA N Beda rasa, siap saji dan mudah dibawa Fluktuati f Harga relatif murah dan terjangkau Banyak diminati Fluktuati f Harga relatif murah dan terjangkau Banyak Diminati Standar Produk sudah mulai dikenal Strategi Bauran Pemasaran Dalam bisnis, pemasaran menjadi ujung tombak. Tanpa pemasaran yang bagus, bisnis sulit untuk berkembang baik. Sebagus apapun produknya, namun bila tidak dibarengi dengan kemampuan memasarkan secara efektif, bisnis hanya akan jalan di tempat. Tujuan dari CCDP – IFAD I 3 pemasaran tersebut adalah kita dapat menjual produk kita dengan harga yang menguntungkan, sehingga produk yang kita buat dapat sustain bahkan bisa berkembang lebih besar. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan cara yang biasa kita sebut sebagai suatu strategi, dalam pemasaran kita sebut sebagai Strategi Pemasaran. Kosep Bauran pemasaran yang akan dikembangkan secara sederhana untuk kelompok CCDP IFAD mencakup. Produk Standarisasi produk mengacu kepada Standar Keamanan Pangan; Sistem standarisasi keamanan pangan dalam proses produksi (infrastuktur dan proses) dan Sertifikasi Produk (Minimal: Depkes dan Halal), Memperhatikan estetika produk: Bentuk dan Kemasan (packaging). Produk yang baru dibangun atau produk yang dikembangkan adalah produk yang dibutuhkan oleh konsumen atau pasar, komoditas atau produk yang dihasikan oleh kelompok CCDP-IFAD ini pada umumnya adalah produk makanan. Tentunya produk yang dihasilkan harus mempunyai kualitas dan rasa yang terbaik, dengan demikian pengenalan produk ini pertama harus dilihat lebih dahulu targetnya kearah segmen yang mana, kemudian dibangun dengan cita rasa dan kualitas, keamanan produk . Kemudian atas dasar segmen yang dituju dapat dikembangkan kemasan yang diinginkan Untuk meningkatkan kualitas produk maka dalam analisis rantai nilai dapat dilihat beberapa kegiatan dan intervensi yang dilakukan antara lain - Pembangunan rumah produksi beserta peralatannya Pembangunan rumah kemasan beserta peralatannya Melakukan pembenahan pada simpul-simpul produksi CCDP – IFAD I 4 Tabel 3. Analisis Kualitas Produksi PENYESUAIA N RASA, BAHAN PERBAIKA N KUALITAS BAHAN BAKU Abon ikan Manis Abon Pedas Otak-Otak Ikan Rasa Ikan Rasa ikan tenggiri KOMODITA S Ikan Hias Bahan Baku Kualitas Pakan PERBAIKAN KUALITAS PRODUK PRODUK PERBAIKAN PERBAIKAN TAHAN KEBERSIHAN TEKNOLOGI LAMA DAN TEMPAT PENGOLAHA BEBAS DARI PRODUKSI/ N BAHAN LINGKUNGAN TERLARAN G Bisa disimpan Perbaikan rumah Peningkatan 1 bulan produksi dan kualitas ditempat peningkatan hygenitas Kemasan dan kering/udara Label terbuka, dan bebas bahan terlarang Bisa di simpan Perbaikan rumah Peningkatan selama 1 bulan produksi dan kualitas kemasan dalam freezer peningkatan hygenitas dari bahan karton dan label Dipelihara Perbaikan tempat Cara pada air yang budidaya/pemeliharaa Pembenihan baik n yang baik (CPIB) SERTIFIKAS I KETERANGA N Perlu ada sertifikat Halal Perlu pelatihan khusus untuk difersifikasi produk Perlu ada sertifikat PIRT dan halal Perlu ada Perlu pelatihan sertifikat CBIB untuk cara CPIB (Cara budidaya dan CBIB yang baik) Kualitas Kemasan Agar kegiatan pemasaran produk hasil olahan kelompok dapat dilaksanakan dengan baik, maka intervensi terhadap kualitas kemasan produk harus dilakukan. Beberapa aspek yang sangat relevan dengan kualitas kemasan adalah merek, desain, bentuk, lebel dan informasi serta bahan untuk kemasan harus menjadi prioritas dalam mendesain kemasan produk. Dengan kemasan yang memiliki aspek-aspek tersebut maka tidak ada keraguan bagi konsumen untuk membeli produk tersebut. Konsumen akan tertarik ketika melihat penampilan kemasan tersebut CCDP – IFAD I 5 Tabel 4. Strategi Peningkatan Kualitas Kemasan MATERI TAHAPAN TAHAP I TAHAP II TAHAP III DESAIN Dipersifikasi ukuran Variasi desain Variasi bentuk dan model kemasan MERK Lokal Nasional Kombinasi lokal dan nasional LABEL Lokal Nasional ombinasi lokal dan nasional PELATIHAN JENIS PELATIHAN Pelatihan pembuatan kemasan, pelatihan diversifikasi dan kualitas produk. Pelatihan desain merk INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR TAHUN TAHUN 2016 TAHUN 2017 2015 Pengadaan Penambahan Mendesign alat Desain di alat desain di kemasan sendiri kelompok kelompok di kelompok Pelatihan desain label Pengadaan alat labeling Pengadaan Penambahanalat alat pencetak pencetak merk (print) Penambahan alat labeling Mendesign merk berstandar Nasional dan Internasional Mendesign label berstandar Nasional CCDP – IFAD I 6 Distribusi dan Saluran Bahan Baku dan Pemasaran Produk Unggulan Ketersediaan Bahan Baku Kelancaran satu proses produksi sangat tergantung oleh ketersedian bahan baku. Bahan baku harus selalu tersedia setiap produksi akan dilalukan, namun bahan baku yang tersedia harus dijamin tidak terkontaminasi bahan-bahan terlarang seperti borax dn formalin. Dalam konteks ini, sistim pengawasan akan dilakukan secara terpadu dan terstruktur oleh Pokmaswas dan kelompok nelayan pengolahan yang dimulai dari proses penanganan, suplai hingga penyimpan bahan baku untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan berkualitas. Tabel 5 dibawah menguraikan hal tersebut. Tabel 5. Analisis Ketersediaan Bahan Baku NO 1 2 3 KUALITAS BAHAN BAKU KETERSEDIAAN PENANGANAN HARGA BAHAN KOMODITAS DALAM 1 TAHUN SUPLAI BAHAN BAKU (BERAPA BAKU AGAR BULAN) KONTINUE Abon ikan 12 bulan Telah dibuat kerjasama Rp. 20.000/kg antar pokmas berkaitan dengan suplai ikan Otak-Otak Ikan 8 bulan Telah dibuat kerjasama Rp. 25.000-50.000/kg antar pokmas berkaitan dengan suplai ikan Ikan Hias 12 bulan Telah dibuat kerjasama Rp. 500.000- Rp. dengan pencinta Ikan hias 1.000.000 /ekor (hoby) (induk Ikan hias) PENANGANAN PENYIMPANAN BAHAN BAKU AGAR KONTINUE Freezer Freezer - Kolam Pemeliharaan Persaingan Produk Realiatas menunjukan bahwa hingga saat ini sudah ada pesaing untuk jenis produk yang sama yang akan dipasarkan oleh kelompok. Namun demikian mutu produk, kuantinuitas produksi, cara pemasaran, dan menentukan segment pasar yang tepat adalah hal mutlak yang harus di prioritaskan. CCDP – IFAD I 7 Tabel 6. Analisis Persaingan Produk DOMINASI PESAING PESAING MUTU PRODUK KONTINUITAS PRODUK CARA PENJUALAN MARKET SHARE LOKASI JUAL PRODUK Abon ikan Tidak ada Baik dan beda rasa tersedia ± 12 bulan Penjualan langsung, Pedagang perantara: Mitra usaha kelompok 5-10% Pasar, Mitra usaha, dan jualan keliling Otak-Otak Ikan Tidak ada tersedia ± 12 bulan Penjualan langsung, Pedagang perantara: mitra usaha kelompok 5-10% Pasar, Mitra dan jualan keliling Ikan Hias Tidak ada Baik dan rasa ikan tenggiri khas makassar Menarik dan indah Tersedia dalam 12 bulan Penjualan langsung, pedagang perantara 30-40% Langsung dan Pasar hoby Distribusi Produk Kelancaran satu aktifitas pemasaran sangat dipengaruhi oleh sampai seberapa baiknya sistim distribusi produk tersebut. Oleh karena itu maka dalam mendasin kegaiatn pemasaran maka, sistim distribusi harus dibuat secara sederhana tetapi dapat menjamin bahwa produk akan tiba ditangan konsumen dengan cepat, tepat dan benar. Tabel dibawah ini menjelaskan model saluran distribusi produk saat ini dan yang akan datang. CCDP – IFAD I 8 Tabel 7. Analisis Distribusi Produk 1 Abon ikan Produsen – Konsumen akhir PRODUSEN KE PEDAGANG BESAR (PERUSAHAAN ) KE KONSUMEN AKHIR ProdusenKoperasikonsumen akhir 2 Otak-Otak Ikan Produsen – Konsumen akhir 3 Ikan Hias Produsen – Konsumen akhir N O KOMODITA S PRODUSEN KE KONSUME N AKHIR Produsen-ke pengolah Produsen – Mitra usaha – End user PRODUSEN KE AGEN (PENGUMPUL ) KE PEDAGANG BESAR KE END USER Tidak ada model distribusi produk ini Tidak ada model distribusi produk ini Tidak ada model distribusi produk ini Produsen – Mitra usaha – End user Tidak ada model distribusi produk ini Tidak ada model distribusi produk ini Tidak ada model distribusi produk ini Tidak ada model distribusi produk ini Produsen – Pengecer/pasa r hoby – End user Tidak ada model distribusi produk ini Tidak ada model distribusi produk ini PRODUSE N KE PENGOLA H PRODUSEN KE PENGECER KE END USER PRODUSEN KE AGEN (PENGUMPUL ) KE END USER Tidak ada model distribusi produk ini Kebutuhan Alat Angkut & Sistim Transportasi Demi kelancaran kegiatan pemasaran maka, motor 3 roda dan mobil niaga sudah merupakan kebutuhan, sebab mengangkut hasil produksi baik ikan segar maupun ikan olahan dengan sepeda motor roda 2 sudah tidak relevan lagi. Kecepatan dan keamanan produk melalui penggunaan alat dan sistim transportasi menjadi aspek sangat penting dalam kegiatan pemasaran saat ini dan kedepan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel dibawah ini. CCDP – IFAD I 9 Tabel 8. Kebutuhan Alat Angkut Produk / Sistim Transportasi NO KOMODITAS PENGANGKUTAN KE PEMBELI Motor 3 roda , mobil niaga SISTEM PENYIMPANAN Lemari Pajangan dan Freezer KEBUTUHAN ALAT ANGKUT Motor 3 roda mobil (motor dan mobil niaga) 1 Abon ikan 2 Otak ikan Motor 3 roda, mobil niaga Lemari Pajangan dan Freezer Motor 3 roda dan mobil (motor dan mobil Niaga) 3 Ikan Hias Motor 3 roda, mobil niaga Kolam, Fiber Motor 3 roda dan mobil niaga KETERANGAN Muatan banyak, cepat dalam mobilisasi produk, dan keamanan produk terjamin Muatan banyak, cepat dalam mobilisasi produk, dan keamanan produk terjamin Muatan banyak, cepat dalam mobilisasi produk, dan keamanan produk terjamin Peningkatan Kualitas Produksi Tabel di bawah ini menjelaskan tentang strategi peningkatan kualitas produksi. Rasa dan mutu produk merupakan 3 hal penting yang relevan dengan soal kualitas produksi. Kedua hal ini akan dapat terwujud jika dilakukan intervensi dengan melatih kelompok secara periodik agar proses produksi selalu bervariasi dan dikembangkan supaya menghasilkan produk yang berkualitas. CCDP – IFAD I 10 Tabel 9. Strategi Peningkatan Kualitas Produksi MATERI TAHAPAN TAHAP I TAHAP II RASA Manis Pedas MUTU Standar lokal Standar nasional TAHAP III Manis dan pedas Standar export PELATIHAN JENIS PELATIHAN Tehnik pengolahan Tehnik pengolahan, Pelatihan CBIB INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 Perbaikan tehnologi pengolahan; dan Pembangunan rumah produksi Penambahan alat produksi dalam jumlah dan jenis untuk rasa yang berbeda Perbaikan tehnologi pengolahan; Pembangunan rumah produksi ; Pembangunan kolam pemijahan Peningkatan nilai gizi untuk mutu yang berbeda; Perbaikan Kolam Budidaya Penambahan sarana pendukung produksi untuk membuat jenis produk lain Penambahan sarana pendukung produksi untuk membuat mutu produk yang berbeda. Peningkatan Kualitas Kemasan Kualitas kemasan harus terus dikembangkan atau ditingkatkan dari waktu ke waktu sesuai keinginan dan permintaan konsumen. Merek, Lebel, dan desain kemasan perlu dikembangkan secara bertahap dengan variasi ukuran dan warna yang menarik supaya dapat memenangkan persaingan pasar. Untuk itu maka tehnologi (alat) desain, lebel dan merek yang berstandar global perlu disiapkan. Jika kualitas kemasan dapat diupgrade sesuai kondisi pasar maka konsumen lebih tertarik terhadap produk tersebut. CCDP – IFAD I 11 Tabel 10. Strategi Peningkatan Kualitas Kemasan MATERI TAHAPAN PELATIHAN TAHAP I TAHAP II DESAIN Rancangan Variasi ukuran Variasi warna JENIS PELATIHAN Pelatihan desain kemasan MERK Lokal Nasional Kombinasi lokal dan nasional Pelatihan desain merk LABEL Lokal Nasional Kombinasi l okal dan nasional Pelatihan desain label DLL Pengadaan alat pendukung pembuat kemasan yang lebih modern Pengembangan kemasan Pengembangan merk dan label Pelatihan tenaga pengguna peralatan pendukung TAHAP III INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR TAHUN TAHUN TAHUN 2016 2015 2017 Pengadaan Penambahan Mendesign alat desain alat desain kemasan berstandar global Pengadaan Penambahan Mendesign alat pencetak alat pencetak merk merk merk berstandar global Pengadaan Penambahan Mendesign alat labeling alat labeling label berstandar global Pengadaan Variasi model Variasi Jenis alat cetak dan ukuran kemasan masa laku kemasan yang ramah produk lingkungan Perbaikan Saluran Distribusi Saluran distribusi produk tidak boleh statis tetapi harus fleksibel untuk dikembangkan sesuai keadaan pasar. Salah satu cara adalah dengan membangun kerjasama dengan pihak lain melalui analisis segmentasi pasar yang jelas. Membuka diri dengan menjaring mitra usaha sebanyak-banyaknya merupakan langkah konkrit yang tepat agar saluran distribusi dapat terus dikembangkan. Bermitra tidak hanya CCDP – IFAD I 12 dengan mitra lokal saja tetapi dengan siapa saja yang penting utamakan prinsip mutual benefit. Agar lebih jelas dapat dilihat dalam dibawah ini. Tabel 11. Strategi Perbaikan Saluran Distribusi Produk PRODUK PERUBAHAN SEGMEN Abon Ikan Mengembangkan penyalur lokal yang ada Otak-Otak Ikan Mengembangkan penyalur lokal yang ada Ikan Hias Mengembangkan penyalur lokal yang ada RENCANA PERBAIKAN DISTRIBUSI Pengadaan kendaraan niaga untuk memasarkan produk di tempat-tempat yang strategi Membangun jaringan dengan Toko Oleh-Oleh yang ada di kota Makassar dan di Luar Kota Makassar Membangun jaringan dengan pencinta ikan hias di Kota Makassar RENCANA KEMITRAAN KETERANGAN Pengusaha lokal dan menambah Mitra usaha Dapat menggunakan model MLM Pengusaha lokal dan menambah Mitra usaha Dapat menggunakan model MLM Pengusaha lokal dan menambah Mitra usaha Dapat menggunakan model MLM Perbaikan Pengangkutan dan Penyimpanan Sistim transportasi dan penyimpanan bahan baku maupun hasil produksi harus terus dikembangkan secara bertahap dengan model dan cara yang up to date. Dengan memperbaiki sistim ini maka seluruh proses pengakutan dan penyimpanan dari hulu ke hilir akan terlaksana dengan baik dengan dukungan sistim, peralatan atau fasilitas yang relevan. CCDP – IFAD I 13 Tabel 12. Strategi Perbaikan Pengangkutan Dan Penyimpanan STRATEGI DAN TAHAPAN PRODUK TAHAP I TAHAP II TAHAP III PELATIHA N JENIS PELATIHA N Tata cara maintainance (on the job training) PERBAIKAN RANGKAIN TRANSPORTASI DAN PENYIMPAAN DI HULU PERBAIKAN ALAT ANGKUT Perbaikan Mutu Produk Perbaikan Distribusi Produk Kuantitats Produk Reparasi rutin dan Pengadaan Reparasi rutin dan pengadaan Reparasi rutin dan pengadaan on the training PERBAIKAN CARA / MODEL PENGANGKUTA N PERBAIKAN PENYIMPANAN PRODUK Tidak ada Tidak ada Tidak ada On the training Pengadaan lemari Produk , Frezer dan pengadaan kolam pembenihan (ikan hias) Pengadaan Frezer ; pengadaan kolam pemeliharaa n (ikan hias) Pengembanga n kapasitas penyimpanan Pengadaan Freezer Penambaha n Pengadaan frezeer ; pengadaan kolam penjualan (ikan hias) Pengadaan Frezer PERBAIKAN PENYIMPANAN BAHAN BAKU INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR TAHUN 2015 TAHUN 2016 Pengadaan rumah niaga TAHUN 2017 Pengembanga n rumah kemasan dan rumah produksi dan rumah niaga job - Pengadaan - Pengadaan motor dan motor dan mobil niaga mobil niaga Pengembanga n Rumah Niaga dan rumah kemasan job Penambahan motor dan mobil Tidak ada Tidak ada Tidak ada Pelatihan Kemasan, pelatihan budidaya ikan hias Pengadaan Frezer; pengadaan kolam pembenihan ikan hias Penambahan rumah produksi skala desa Pelatihan Penanganan mutu Pemeliharaa n infrastruktur Pembangunan ruang dingin (seperti market buah); pengadaan kolam pemeliharaan ikan hias Pemeliharaan infrastruktur Pemeliharaan infrastruktur CCDP – IFAD I 14 Promosi Hasil Produk Dalam mempromosikan hasil produk unggulan CCDP-IFAD, jika produk yang dihasilkan masih pemula, maka harus sadar betul bahwa promosi yang akan dilakukan adalah lebih ditujukan kepada a. Mengenalkan produk kelompok CCDP-IFAD b. Segmen yang dituju harus dikenali benar c. Promosi dilakukan dengan efisien artinya tidak banyak mengeluarkan dan tetapi lebih efektif, kegiatan promosi yang dikembangkan antara lain berupu Penjualan, pameran, Iklan, pemasaran langsung door to door. Promosi adalah salah satu aspek penting dalam strategi pemasaran atau disebut marketing mix (bauran pemasaran). Jika produk dan kemasan berkualitas, harga relatif terjangkau, tempat usaha strategis, namun jika kurang melakukan promosi maka bisa jadi produk tidak akan dikenal dan bahkan tidak menrik minat beli konsumen. Oleh Karena itu strategi promosi (media, sasaran, lokasi, dan alat pendukung) yang dipakai harus diupayakan agar dapat mencapai tujuan promosi tersebut. Tabel 13. Strategi Promosi Produk STRATEGI PROMOSI PENJUALAN IKLAN SASARAN PROMOSI Rumah tangga, Toko Oleh-oleh, Rumah Makan, Restoran & Hotel Pemerintah dan perusahan swasta Masyarakat dan calon konsumen PEMASARAN LANGSUNG Pasar Tradisional, Rumah Makan PAMERAN LOKASI Kota Makassar dan luar Kota mkassar Kota Makassar, dan luar Kota Makassar Kota Makassar dan Kabupaten di Luar Kota Makassar Kota Makassar dan Kabupaten di luar kota Makassar. PENYIAPAN PERALATAN Peralatan Pameran (komputer, meja, genset, tenda mini, microphone dll. Brosur, Liflet, dan Sampel Produk Model iklan cetak dan elektronik Motor roda 3, dan mobil niaga CCDP – IFAD I 15 Rencana Pelatihan Pelatihan baik dalam bentuk on the job atau off the job training sangat diperlukan agar dapat mendukung suatu proses kegiatan pemasaran berjalan dengan efesien dan efektif. Tabel dibawah ini menjelaskan tentang beberapa jenis pelatihan yang dibutuhkan untuk mendukung strategi intervensi pemasaran. Tabel 14. Rencana Pelatihan JENIS PELATIHAN Coaching Clinic (Peningkatan Kualitas Produksi) Bagi Pokmas Baru Pelatihan SSOP Pelatihan HACCP Pelatihan Manajemen Keuangan Pokmas Pengolahan Pelatihan Sales dan Marketing Pokmas Pelatihan Kemasan Produk (Branding, Label, dll) Pelatihan Pemasaran On Line bagi TPD dan Pokmas Pelatihan CPIB (Cara Pembenihan Ikan Hias Yang Baik) Pelatihan Cara Budidaya Ikan Hias Yang Baik (CBIB) TAHUN 2014 TAHUN 2015 √ √ √ √ TAHUN 2016 TAHUN 2017 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Rencana Pembangunan Infrastruktur Intervensi dalam pengembangan pemasaran akan berjalan lancar dan mencapai tujuannya jika didukung oleh sarana prasarana yang tepat. Untuk itu maka dalam kaitannya dengan strategi intervensi pemasaran maka sejak tahun 2014 - 2017 telah direncanakan untuk membangun beberapa infrastruktur terkait. Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam Tabel berikut bawah ini. CCDP – IFAD I 16 Tabel 15. Rencana Pembangunan Infrastruktur DUKUNGAN INFRASTRUKTUR Rumah Kemasan dan Rumah Produksi (Kedai pesisir tipe B dan C) TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 x Pengadaan Rumah Outlet Penjualan/Market Fish Mini X Pengadaan peralatan rumah Outlet penjualan/Market Fish Mini X X X Penambahan Kelengkapan Peralatan dan Bahan Kemasan di Rumah Kemasan X X X X X X X X X X X x X X X X X X X X X X Pengembangan Infrastruktur Rumah Kemasan (perbaikan Jalan akses dan Canopy) Pengembangan Rumah Produksi Skla Desa (kelurahan Baru) Pengadaan/Penambahan peralatan dan bahan rumah produksi Pembangunan Kuliner ikan skala Desa Pengadaan Kolam Pembenihan Ikan Hias dan Peralatanya Pengadaan Kolam/Keramba Jaring Apung Tempat Budidaya Ikan Hias Pengadaan Bak Fiber untuk penampungan, pendederan/ penggelondongan benih ikan hias Pengadaan 1 Mobil Niaga Pengadaan mobil Angkut Benih (mobil Open Cup) Pengadaan Motor Niaga X X X X CCDP – IFAD I 17 RENCANA AKSI SECARA MENYELURUH Implementasi dari suatu strategi intervensi pemasaran akan dapat terwujud jika disusun dengan satu rencana aksi yang tepat dan benar. Rencana aksi yang akan dilakukan hingga tahun 2017. Rencana aksi tersebut mulai dari desain kemasan, lebel, merek, membangun jaringan distribusi, dan promosi hingga pengembangan produk dan strategi pemasaran. Dengan rencana ini diharapkan hingga tahun 2017 strategi intervensi pemasaran yang dilakukan sudah pada tahap akhir. Tabel 16. Action Plan Strategi Intervensi Pemasaran ACTION PLAN Desain Kemasan TAHUN 2014 Desain Kemasan Desain Merk Desain Merk Desain Label Desain label Pengembangan jaringan distribusi pemasaran Pelaksanaan Promosi Design jaringan pemasaran Design metode promosi pemasaran Pelatihan difersifikasi produk Workshop dan design strategi pemasaran Pengembangan Produk Pengembangan pemasaran strategi TAHUN 2015 Pengembangan Desain Kemasan Pengembangan Desain Merk Pengembangan Desain Label Pengembangan jaringan distribusi Pengembangan promosi TAHUN 2016 Pengembangan Desain Kemasan Pengembangan Desain Merk Pengembangan Desain Label Pengembangan jaringan distribusi Pengembangan promosi TAHUN 2017 Pengembangan Desain Kemasan Pengembangan Desain Merk Pengembangan Desain Label Pengembangan jaringan distribusi Pengembangan promosi Pengembangan produk baru Pengembangan strategi pemasaran Pelatihan difersifikasi produk Pengembangan strategi pemasaran Pengembangan produk baru Pengembangan strategi pemasaran Rencana Kerjasama (Kemitraan) Kerjasama (Kemitraan) dengan pihak lain merupakan salah satu kunci keberhasilan pengembangan pemasaran. Expansi pasar dan diversifikasi produk akan akan memberikan nilai tambah bagi produsen jika semakin banyak konsumen membeli produk yang dihasilkn. Tabel 26 menjelaskan sejauhmana kerjasama yang telah dilakukan hingga saat ini, dan apa rencana kerjasama kedepan dengan berbagai pihak yang relevan demi mendukung pengembangan usaha pemasaran. CCDP – IFAD I 18 Tabel 17. Rencana Kerjasama Kemitraan KEGIATAN YANG PERLU DIKERJASAMAKAN Pemasaran Produk Industri Kecil dan Menengah KEGIATAN YANG SUDAH BERMITRA Sudah ada kerjasama dengan Assosaisi Koperasi ritel Indonesia (Akrindo) Koperasi Wanita Nelayan Fattimah Azzarah - Kemasan Perijinan Kerjasama Untuk penelitian dan Pengembangan Dinas Kesehatan Universitas Hasanuddin Makassar Kerjasama Untuk Perijinan Dinas Kesehatan Modal Usaha RENCANA KEMITRAAN Dinas Perdagangan Perbankan dan Koperasi Perindustrian, Assosiasi Industri Kecil dan Menengah Pederasi Pengemasan Industri LPOM Politeknik Pertanian (Politani) Pangkep, Universitas Muslim Indonesia, Lembaga Penelitian Balai POM, MUI CCDP – IFAD I 19 BAB 2 STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN PARE PARE Penetapan Pilihan Positioning Produk Dalam kaitannya dengan strategi pemasaran, maka salah satu langkah yang perlu diperhatikan adalah segmen produk yang akan dipasarkan. Kemudian menetapkan posisi atau tempat yang mudah dikenal/diketahui calon konsumen. Atribut produk, manfaat/kegunaannya, kategori produk dan penetapan harga yang tepat akan menentukan posisi produk yang dilepas ke pasaran. Berikut tabel yang menjelaskannya. Strategi Bauran Pemasaran Dalam bisnis, pemasaran menjadi ujung tombak dalam mencapai tujuan. Tanpa pemasaran yang bagus, bisnis sulit untuk berkembang baik. Sebaik apapun produk yang dihasilkan, bila tidak dibarengi dengan kemampuan memasarkan secara efektif, bisnis hanya akan jalan di tempat. Tujuan dari pemasaran adalah menjual produk dengan harga yang menguntungkan, sehingga produk yang dibuat dapat berlanjut bahkan bisa berkembang lebih besar. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan cara/strategi pemasaran. 1. 2. Strategi Produk, yaitu membangun produk sekaligus secara bertahap memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk. 3. 4. Strategi Distribusi, yaitu membangun jaringan distribusi, memperbaiki saluran atau jaringan distribusi untuk pemasaran. Strategi Promosi, yaitu memperkenalkan merk, atau nama spesifik yang mudah dikenal, juga dilakukan melalui penyebaran informasi. Strategi Harga, yaitu memberikan harga yang bersaing. Tujuan Strategi Pemasaran Tujuan dari Strategi Pemasaran Produk CCDP–IFAD ini adalah memperkenalkan produk-produk olahan hasil perikanan yang dibuat oleh kelompok binaan CCDP-IFAD serta meraih posisi pasar. CCDP – IFAD I 20 Tabel 18. Pilihan Positioning KOMODITA S POSITIONING ATRIBU T MANFA AT PENGGUNAA N KONSUME N PESAIN G KATEGOR I PRODUK HARGA KETERAN G AN Ikan Pelagis campuran Produk bernilai ekonomi penting dan menyeha tkan Mencer daskan/ banyak mengandun g Omega 3 Sebagai makanan utama Semua kalangan masy. Selain penduduk lokal juga pendatang - Ikan-ikan segar Fluktuati f Sudah menjadi kebutuhan pokok konsumsi sehari-hari Abon ikan Ukuran 1 kg dan Dibawah 1 Kg Salah satu bahan pangan sumber Omega 3 Makanan bagi yang kurang waktu/ tidak sempat masak ikan); serta sebagai oleholeh Konsumen lokal, Warung makan, dan pendatang yang singgah untuk oleholeh Abon Lela, Abon Qinara, Abon Hikmah, Abon ikan lainnya yg telah ada di pasar Abon ikan tuna, dengan variasi beda rasa dan style kemasan beda Mengiku t biaya produksi dan ketersedi aan bahan baku ikan tuna Harga relatif murah dan terjangkau di pasaran baik local maupun antar daerah Ikan Teri Asin/kering (losa-losa) Ukuran per 50 gram dan 100 gram Makanan sehat mencer daskan Sebagai makanan utama Konsumen lokal, Warung dan pendatang Tidak ada Banyakdi minati, punya ciri khas Fluktuati f Harga relatif murah terjangkau CCDP – IFAD I 21 Strategi Produk Untuk mengembangkan produk secara berkelanjutan, perlu dilakukan standarisasi produk yang mengacu kepada Standar Keamanan Pangan, yaitu antara lain dalam proses produksi (infrastuktur dan proses) : GMP (Good Manufacturing Process), serta Sertifikasi Produk (minimal dari Dinas Kesehatan dan berikutnya Halal dari LP POM MUI), di samping itu memperhatikan estetika produk yaitu bentuk dan desain kemasan. Produk yang baru dibangun atau produk yang dikembangkan adalah produk yang dibutuhkan oleh konsumen atau pasar. Komoditas atau produk yang dihasikan oleh kelompok CCDP-IFAD di Parepare ini ialah produk makanan, tentunya produk yang dihasilkan harus berkualitas dan cita rasanya baik, dengan pengenalan produk ini harus dilihat terlebih lebih dahulu targetnya ke arah segmen yang mana, kemudian dibangun dengan cita rasa dan kualitas yang baik, keamanan produknya dijamin. Kemudian atas dasar segmen yang dituju dapat dikembangkan model desain dan bentuk kemasan yang diinginkan. Produk yang perlu ditawarkan ke depan adalah yang berdaya saing tinggi atau kompetitif, maka bentuk varian dari produk olahan ikan atau turunan dari hasil utama ikan sangat perlu diolah dan diinovasi. Maka beberapa bentuk variasi turunan atau olahan ikan yang berkembang di berbagai kelompok usaha masyarakat pesisir Parepare perlu dilanjutkan dan terus dibina. Variasi produk turunan olahan hasil ikan di Parepare antara lain: 1) Abon Ikan Tuna Rasa Manis dan Rasa Pedas (dengan beberapa variasi cita rasa dan variasi merk “UMMY”, “GAYANA”, “RESTU IBU”, “GEMAS”, “GENIT”, “INDOSIAR”). 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) Abon Ikan Marlin (merk “GENIT”). Abon Ikan Lele (merk “GEMAS”). Roti Isi Abon Ikan; Lemper dan Gogos Isi Abon Ikan. Ikan Teri (Losa-losa) Sortiran berdasarkan grade tertentu yang diminta Pasar, ada yang sudah bermerk “H-5”. Ikan Teri Asin yang telah diolah setengah masak atau Ikan Teri masak dikemas sebagai Camilan Oleh-oleh khas Parepare. Nugget Ikan (merk “NUTRISI”) dan Bakso Ikan (merk “BASOKA”) dengan beberapa varian rasa. Ikan Pelagis Campuran yang telah diolah/dimasak dengan bumbu siap saji. Tompi-tompi dengan isi variasi Ikan; Jalangkote isi variasi ikan 10) Sambusa ikan (merk “GENIT”) 11) Stik Tulang Ikan (merk “CERDAS”). 12) Abon Tulang Ikan (merk “CERDAS”). CCDP – IFAD I 22 13) Amplang Ikan Ikan (merk “PHINISI”). 14) Kerupuk berbahan Ikan (merk GAYANA”) 15) Bandeng Tanpa Duri (“BATARI/BADURI”). 16) Dendeng Ikan (“Restu Ibu”). Guna meningkatkan kualitas produk perikanan dan olahan hasil ikan ini, maka berdasarkan analisis diperlukan beberapa kegiatan dan intervensi yang dilakukan antara lain: - Melakukan perbaikan/pembenahan pengelolaan usaha atau manajemen usaha secara intensif dan ketat (terutama Quality Control & Standarisasi Proses Produksi) pada simpul-simpul produksi di tingkat individu/anggota dan kelompok masyarakat pesisir Parepare. - Pembangunan/perbaikan/revitalisasi rumah produksi beserta sarana dan peralatan pendukungnya di tingkat kelompok usaha masyarakat pesisir Parepare. - Operasionalisasi dan Fungsionalisasi Rumah Kemasan beserta perangkat mesin dan peralatannya di tingkat Kota Parepare. Melakukan pendidikan pelatihan, pendampingan intensif serta dukungan teknis dan fasilitasi kemitraan kerjasama usaha guna meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia dan kelembagaan kelompok masyarakat baik di tingkat nelayan penangkap, pengumpul, pengolah hingga penjual/pemasar, dan pihak Satker Perikanan Kelautan Dinas PKPK Parepare (PIU CCDP-IFAD Parepare) secara terus-menerus dan berkesinambungan. Strategi Harga Harga yang ditentukan dan ditetapkan untuk dilepas ke pasaran akan sangat menentukan keberlangsungan usaha mikro dan kecil seperti binaan CCDP-IFAD ini. Setidaknya strategi dengan memperhatikan orientasi penentuan harga perlu diperhatikan, yaitu antara lain: a. Penetapan harga berorientasi pada laba. Penetapan harga untuk menghasilkan laba tertinggi, karena ketatnya persaingan, sehingga usaha mikro dan kecil ini seringkali kesulitan dalam memastikan harga yang dapat menghasilkan laba paling besar. Sebagai solusinya para pelaku usaha menggunakan pendekatan target laba, yaitu besar laba sesuai sasaran laba. b. Penetapan harga berorientasi pada volume. Tujuannya adalah menetapkan harga untuk mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar tertentu. Biasanya harganya lebih murah, dibandingkan harga yang berorientasi pada laba. CCDP – IFAD I 23 c. Penetapan harga berorientasi pada citra / image. Yaitu bertujuan untuk membentuk citra atau image produk dari suatu produk yang murah dan terjangkau, maka di Parepare dapat disasar untuk menjadikan abon ikan tuna dan ikan teri losa-losa yang murah sebagai oleh-oleh khas Parepare yang image nya kental sebagai Kota Pelabuhan dan Kota Niaga di Sulsel. d. Penetapan harga berorientasi pada stabilitas harga Orientasi pada stabilitas harga bertujuan untuk menjaga kestabilan antara harga produk usaha kelompok dengan harga yang dimiliki para pesaingnya.Memiliki harga terendah bukan merupakan posisi yang ideal dan selalu kuat untuk usaha mikro dan kecil. Pesaing yang lebih besar dengan modal besar dan kemampuan peralatan yang lengkap memiliki biaya operasi yang lebih rendah akan menghancurkan usaha-usaha mikro dan kecil yang mencoba untuk bersaing di harga saja. Maka tidak selamanya harga murah selalu unggul, namun justru yang diperlukan adalah produk berkualitas yang spesifik unik dan menarik namun harganya relatif stabil dan mudah diperoleh di pasar. Strategi Promosi Produk Strategi promosi produk yang akan dilakukan dalam pengembangan pasar antara lain dapat mencakup sebagai berikut: - Promosi penjualan abon ikan tuna, bakso ikan, nugget ikan, dan ikan teri kering, abon ikan marlin, abon ikan lele, amplang, kerupuk ikan, stik tulang ikan dilakukan dengan menggunakan brousur/leaflet/poster, sambil demo memperkenalkan/.mencobakan produk langsung ke konsumen. Sarana yang digunakan berupa kendaraan pemasaran seperti sepeda motor roda tiga atau mobil pemasaran, mendatangi tempat-tempat keramaian yang strategis seperti di Pasar Senggol, Pasar Lakessi; Pasar Sumpang Minangae; Pasar Labukkang; Pantai Mattiro Tasi; Kampung Kuliner/Pasar UKM; di depan /sekitar Toko Cahaya Ujung I dan II Parepare; di sekitar Patung Monumen Cinta Ainun Habibie, Toko Sinar Terang Jalan Bau Massepe; sekitar Supermarket Sejahtera; sekitar Kompleks Pelabuhan Cappa Ujung / Pelabuhan Nusantara PT.PELINDO, sekitar Kompleks Islamic Center Parepare; di depan Masjid Raya Parepare , sekitar Jalan Lahalede Parepare, sekitar Café Carlos Jalan Bau Massepe Parepare; sekitar Lapangan Andi Makkasau; di sekitar beberapa Warung Kopi / Café di pantai Sumpang Minangae; menitipkan brosur atau flyer di beberapa Hotel di Parepare (Hotel Kenari Bukit Indah, Hotel Delima Sari, Hotel Grand Kartika, Hotel Gazzaz, Hotel Kumala Sari, Hotel Mario, Hotel Denpasar, Hotel Satria Wisata), perwakilan jasa transportasi/mobil shuttle commuter Parepare-Makassar BMA dan Cahaya Bone, serta menyebarluaskan melalui Pondok-pondok Informasi yang tersebar di 9 kelurahan sasaran CCDP-IFAD Parepare, di Kedai Pesisir CCDP – IFAD I 24 Lumpue dan Kedai Pesisir Kampung Pisang; di depan sekolah (SD, SLTP, SMU, SMK, Madrasah) dan kampus (UMPAR, STAIN) serta di tempat strategis lain di Parepare. - Selain itu melakukan promosi penjualan langsung (direct selling promotions), kepada kenalan, teman, kerabat keluarga dan rekan kerja. Sebagai contoh dapat dilakukan penjualan langsung disertai promo kepada staf Satker Perikanan Kelautan Dinas PKPK selaku pengelola PIU CCDP-IFAD Parepare, juga melalui Tim Penggerak PKK dan Dharma Wanita Kota Parepare, selain itu kepada jajaran pegawai negeri sipil dalam lingkup Pemerintah Kota / DPRD Kota Parepare, maupun kepada pihak manajemen perusahaan PT.Pertamina Depo Parepare, Koperasi Pegawai PLN Parepare, . - Bentuk lain promo adalah dengan aktif berpartisipasi mengikuti pameran produk / pameran pembangunan / event festival atau expo, pameran pertanian/ pameran perdagangan/ pameran kelautan perikanan/temu bisnis KADIN pada event-event atau kegiatan festival yang ada baik di Parepare,Makassar, maupun kota-kota lainnya di Surabaya, Bogor, Bandung, Batam, Samarinda, Balikpapan , Jakarta dan sebagainya. - Bentuk lain lagi promo yang dapat dirintis adalah penjajakan menitipkan sampel produk beserta brosur dari produk abon ikan tuna, ikan teri asin, bakso ikan dan nugget ikan, abon tulang ikan, stik tulang ikan, amplang, dendeng ikan, bandeng tanpa duri secara konsinyasi (titip jual) pada beberapa toko, Toko Gallapuang di Pangkajene Sidrap, jaringan supermarket (Alfa Midi, IndoMart), café – resto – rumah makan, warung makan (Carlos, Lagota, Soji, La Lunra, Soto Banjar di Parepare) dan hotel yang ada di Parepare (misalnya Hotel Kenari, Delima Sari, Grand Kartika); dan beberapa toko lokal seperti Sinar Terang, Cahaya Ujung, Sejahtera Store, warung-warung dan tempat makan di Parepare. - Dalam jangka panjang dapat dijajaki promo titip jual/konsinyasi ke Makassar dan daerah lain dengan membuka tempat pajangan / outlet khusus di tempat strategis antara lain : Toko Gallapuang di Pangkajene Sidrap, AKRINDO Jalan Borong Raya Makassar, Rumah KWN Fatimah Az Zahrah di Jalan Barukang Makassar mengingat keberadaan Fatimah Az Zahrah yang telah dikenal di mana-mana, fasiltasi kemitraan dengan ASPRINDO dan UKM Mutiara, serta kemungkinan promo bermitra dengan PIU CCDPIFAD daerah lain misalnya Makassar di Bandara Hasanuddin, Kubu Raya di Pontianak, Café Resto Fish: Dapur Ikan di Bogor. CCDP – IFAD I 25 Tabel 19. Strategi pengembangan pemasaran STRATEGI SASARAN PROMOSI PEMASARAN PROMOSI Pelajar di sekolah-sekolah dan PENJUALAN mahasiswa di kampus, pegawai di kantor serta kalangan masyarakat umum di pasar-pasar dan tempat keramaian yang strategisdi Parepare PAMERAN Pelaku usaha dan masyarakat umum baik lokal Parepare, regional maupun nasional IKLAN, INTERNET MARKETING PEMASARAN LANGSUNG Koran, majalah, TV, radio Website Pelajar dan mahasiswa serta kalangan ekonomi menengah atas di sekitar Parepare LOKASI PENYIAPAN SARANA Sekolah, kampus dan perkantoran, warung makanan, supermarket, pasar swalayan dan toko oleh-oleh Kendaraan untuk penjualan / mobile marketing,. Brosur produk, spanduk, x-banner, sample produk, poster Parepare, Makassar, Jakarta, Bandung, Batam, Bogor, Surabaya, Samarinda, Balikpapan,dan kotakota besar lainnya Parepare, Makassar, Jakarta, Bandung, Bogor, Surabaya,Samarinda, Balikpapan, kota- kota besar lainnya Sample produk, Brosur, Xbanner, spanduk, poster, leaflet Pasar di dalam Parepare, luar/sekitar Parepare seperti Sidrap, Pinrang, kampuskampus sekolahsekolah, dan perkantoran, kompleks perumahan masyarakat umum di sekitar Parepare Media massa cetak dan audio visual Kerjasama dengan media INFOKOM Website portal Kendaraan (mobil promosi penjualan dan roda tiga) untuk melakukan pemasaran di sekitar Parepare Sample produk, brosur produk, poster produk, leaflet dan xbanner CCDP – IFAD I 26 Strategi Distribusi Distribusi berkaitan dengan system pengangkutan dan system penyimpanan barang-barang terutama bahan baku dan produk yang akan dipasarkan. Beberapa alternative berikut dapat dicoba untuk diterapkan sebagai model yang terus memerlukan penyempurnaan dan perbaikan bagi keberlanjutan usaha pengelolaan hasil-hasil perikanan masyarakat pesisir Parepare. a. Saluran Pemasaran Beberapa alternative untuk memasarkan produk, antara lain: - Memasarkan langsung / memasarkan sendiri (direct selling/marketing), setelah mengidentifikasi dengan cermat kondisi di lapangan, kemudian melakukan analisis mendalam dan mengetahui pola hubungan antar segmen yang dihadapi di lapangan, selanjutnya menetapkan segmen yang tepat dan difollow up dengan tindakan pemasaran (marketing action). Hal ini sudah dan akan terus dilakukan oleh mayoritas kelompok-kelompok binaan CCDP-IFAD Parepare yang berprofesi sebagai pedagang pengumpul sekaligus pengolah, dan kelompok penjual/pemasar ikan. Misalnya di Kelurahan Sumpang Minangae (Kelompok Bersahaja, Ibu Halimah, penjual ikan teri asin/kering); Kelurahan Lumpue (Ibu Surianti, Kelompok Kessi Pute dan Kelompok Doaku Harapanku; pengolah hasil ikan); Kelurahan Labukkang (Kelompok Bersahaja, Ibu Hj.Trisnawati; selain itu Kelompok Indosiar, Ibu Muniarti (pengolah abon ikan Cerdas, bakso ikan Cerdas dan nugget ikan Cerdas, Stik Tulang Ikan, Abon Tulang Ikan); Kelurahan Tiro Sompe, Ibu Hasna (Kelompok Usaha Bersama;pengolah dan penjual bakso ikan BASOKA dan Bandeng Tanpa Duri); Kelurahan Kampung Pisang (Ibu Hj.Rumayani, pembuat dan penjual abon ikan dan roti isi abon ikan; serta Ibu Selvi, pembuat dan penjual Bakso GENIT dan Sambusa GENIT), serta Kelurahan Lakessi (Ibu Mukarramah, pembuat dan penjual abon ikan GEMAS Kartini), dan Kelompok Putri Duyung di Watangsoreang, Kelompok pengolah abon ikan Restu Ibu di Labukkang, Kelompok Rambutan pembuat dendeng ikan. - Menggunakan kelompok lain / pengusaha di daerah lain/penyalur yang sudah ada/ sudah exist, misalnya Lela Mandiri Ibu Nurlela pengusaha abon ikan senior di Parepare/anggota DOB di Parepare, Ibu Nuraeni “Fatimah Az Zahrah” pengusaha abon ikan senior di Makassar, AKRINDO dan ASPRINDO di Makassar, Toko Gallapuang di Sidrap Pangkajene. - Dalam tahapan berikutnya memungkinkan dengan penyalur baru, atau menjual dengan bermitra dengan toko supermarket dan jaringan minimarket setelah kelompok merasa yakin dan mampu berproduksi secara konsistem bermutu tinggi, harga bersaing, merk spesifik dan kontinyu. Sejauh ini sudah berhasil melewati pengiriman perdana dan lanjutan berupa produk Ikan Teri H-5 ke Carrefour dan Jaringan Toko Oleh-oleh di Makassar, serta ke Lotte Mart untuk abon ikan tuna Ummy. CCDP – IFAD I 27 Saluran distribusi ke pengguna akhir antara lain: • Menitipkan ke pihak lain (penjual) yaitu menjual dan memasarkan suatu produk bagi kelompok yang belum memiliki tempat pemasaran dan tidak cukup modal. • Sewa Tempat atau mendirikan Rumah Usaha Niaga atau menitipkan di Kedai Pesisir Lumpue dan Kampung Pisang, dimana disediakan tempat display dari produksi UKM baik pesisir maupun UKM sektor lainnya. Tempatnya bisa di Pasar Lakessi, Pasar / Kampung Kuliner, Pasar UKM dan Pelabuhan Laut Nusantara Cappa Ujung, Bandara Internasional Hasanuddin Mandai, Sulsel. Ini perlu dilakukan analisis lebih mendalam dan persiapan pentahapannya yang lebih matang. • Partisipasi / membuka stand di pameran atau event yang ada atau dikelola pemerintah daerah, Sekarang ini penyelenggaraan pameran semakin banyak dilakukan di berbagaia tempat. Sasaran yang tepat adalah selain Parepare, Makassar, Surabaya, Jakarta, Bandung, Bogor, Batam, dan juga Kaltim (Samarinda dan Balikpapan). CCDP – IFAD I 28 Gambar 1. Usulan Model Pengembangan Bisnis Produk Olahan Perikanan Binaan CCDP-IFAD Parepare CCDP – IFAD I 29 Tabel 20. Strategi PerbaikanSaluran Distribusi Produk Olahan Ikan PERUBAHAN SEGMEN RENCANA PERBAIKAN DISTRIBUSI Bakso, Nugget, Dendeng, amplang , kerupuk, dari bahan Ikan Pelagis campuran Menjejaki segmen pasar di lokasi CCD IFAD yang lain misal Makasar Membangun jaringan dengan pedagang perantara/penyalur antar daerah Dengan esama Pokmas program CCD IFAD di lokasi lain, Mitra usaha di daerah lain, Makassar. Networking marketing antar daerah perlu disupport CCDP IFAD antar daerah Abon ikan (bbrp varian) Mengembangkan penyalur lokal yang ada Menambah jumlah tenaga pemasar/penjual dan melalui social media dan internet Pengusaha lokal dan Mitra usaha di daerah lain seperti Makassar Surabaya Bandung Bogor Jakarta Kaltim Networking marketing antar daerah perlu disupport CCDP IFAD antar daerah Ikan Teri sortiran /kering Mengembangkan penyalur lokal yang ada Menambah jumlah tenaga pemasar/penjual dan melalui social media dan internet Pengusaha lokal dan Mitra usaha di daerah lain seperti Makassar Surabaya Bandung Bogor Jakarta Kaltim Networking marketing antar daerah perlu disupport CCDP IFAD antar daerah PRODUK RENCANA KEMITRAAN KETERANGAN CCDP – IFAD I 30 b. Saluran Bahan Baku Saluran bahan baku perlu juga diback up di lokasi produsen pengolah hasil ikan, antara lain karena: produk perikanan laut yang sangat tergantung musim, maka untuk produk turunannya diperlukan penyimpanan sebagai stock pada saat kurang ikan. • Bahan baku juga kadang kala tidak langsung dipakai, karena proses produksi tidak sampai habis memakai bahan baku, maka untuk itulah diperlukan juga semacam freezer / cool box storage untuk menyimpan bahan baku sementara waktu. • Untuk pengangkutan dari nelayan/TPI-PPI Cempae diperlukan bantuan alat pendingin (cool box storage) untuk menjamin bahan baku tetap segar sampai tujuan, di tempat produksi, di lokasi penjualan, hingga di tangan konsumen. • Selain itu lebih jauh pihak PIU CCDP-IFAD, Dinas PKPK dan UPTD PPI/TPI Cempae bersama-sama instansi terkait di Pemerintahan dan DPRD Kota Parepare perlu melakukan pengaturan lebih jauh dan menyepakati menyangkut koordinasi tempat pembongkaran ikan sebelum dilakukan pelelangan/penjualan pemasaran ikan ke berbagai pelosok kota Parepare dan menuju daerah luar Kota Parepare. Hal ini karena menyangkut kestabilan harga / kepastian harga yang perlu dijaga agar tidak berfluktuasi tidak terkendali, di mana terjadi karena adanya ketidaktertiban aktivitas bongkar muat ikan yang dilakukan oleh kapal-kapal nelayan baik dari lokal Parepare maupun luar Kota Parepare yang membawa bahan baku berbagai jenis ikan-ikan maupun ikan pelagis campuran. Selama ini sering terjadi bongkar muat ikan di banyak tempat sekitar pesisir Kota Parepare, tidak terpantau dan tidak terdata. Hal ini menyebabkan jumlah, jenis dan harga ikan seringkali berbeda, tidak menentu. Perlunya hal ini diatasi agar harga bahan baku ikanikan campuran dapat ditetapkan dan relatif stabil, sehingga tidak menghambat. CCDP – IFAD I 31 BAB 3 STRATEGI INTERVENSI PASAR KABUPATEN GORONTALO UTARA Strategi intervensi pemasaran ini bukan hanya menjadi strategi bagaimana menjual produk kelompok sasaran ke pasar, akan tetapi lebih daripada itu, strategi intervensi ini memiliki cakupan yang luas menyangkut beberapa analisis penting, langkah-langkah pengembangan, pembangunan infrastruktur penunjang dan hal-hal strategis untuk pencapaian target Proyek CCDP-IFAD di Kabupaten Gorontalo Utara. Sebagai gambaran sederhana, strategi intervensi ini akan mencakup 8 (delapan) analisis penting yang dimulai dari kondisi terkini (Existing Condition) proyek berdasarkan data dasarnya, kemudian dianalisis mulai dari analisis produksi dan kualitas, pasokan, bahan baku, hingga analisis tata niaganya, lalu dikaitkan dengan strategi baik peningkatan kapasitas yang diperlukan maupun infrastruktur penunjang yang dibutuhkan untuk melakukan strategi terkait. DATA KONDISI SAAT INI KOMODITAS UNGGULAN PRODUK PENGOLAHAN KUALITAS PEMASARAN - KELOMPOK ANALISIS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. ANALISIS PRODUKSI DAN KUALITAS AN PASOKAN BAHAN BAKU AN SEGMENTASI ANA PELUANG PASAR AN MARKET SHARE ANA DISTRIBUSI ANA PERSAINGAN ANA TATA NIAGA STRATEGI INTERVENSI SAMPAI TH 2017 STRATEGI PEMASARAN 1. TENTUKAN TUJUAN 2. PILIH TARGET PASAR 3. STRATEGI PENGEMBANGAN PEMB INFRASTRUKTUR 1. KEBUTUHAN 2. TAHAPAN TATA NIAGA DAN EVALUASI SSURVEI PELUANG PASAR CCDP – IFAD I 32 FOKUS ANALISIS Sesuai dengan karateristik komoditas kelompok IFAD berupa pengenalan dan pertumbuhan maka kajian akan difokuskan kepada: 1. Segmentasi 2. Kualitas produk mencakup mutu dan kemasan 3. Peluang pasar 4. Distribusi dan jaringan 5. Pasokan bahan baku 6. Persaingan 7. Tata niaga ANALISIS SEGMENTASI KEMAMPUAN PERSAINGAN PILIHAN TARGET PASAR KEMAMPUAN SDM MODAL TEKNOLOGI SUPLAI BAHAN BAKU PELUANG PASAR CCDP – IFAD I 33 ANALISIS SEGMENTASI Data dasar terkait dengan analisis segmentasi untuk komoditi unggulan di Kabupaten Gorontalo Utara digambarkan pada beberapa data dibawah ini, termasuk produk-produk turunan yang memungkinkan dari komoditi unggulan tersebut. Sesuai hasil survey peluang pasar dan kegiatan workshop validasi peluang pasar maka, strategi intervensi pemasaran ini disusun agar dapat dipakai sebagai pedoman (guideline) pengembangan kegiatan pemasaran kedepan. Berdasarkan hasil focus group discussion yang melibatkan semua komponen terkait di wilayah kerja PIU Kab. Gorontalo Utara beberapa waktu lalu maka segmentasi produk dan komoditi unggulan di Kabupaten Gorontalo Utara adalah sebagai berikut. Tabel 21. Segmentasi Produk Unggulan A, B, C Kabupaten Gorontalo Utara NO A KOMODITAS UNGGULAN A/B/C KELOMPOK DIPASARKAN KEMANA SIAPA KONSUMENNYA PRODUKSI PERTAHUN Ikan Kuwe (Bubara) 5 kelompok KJA Budidaya Pasar Lokal, TPI, Pengumpul, Rumah Makan, Regional / Antar Pulau Konsumen lokal, rumah makan di sekitar Gorontalo dan Sulawesi Utara 50 Ton B Ikan Cakalang 16 Kelompok Nelayan Pancing Katinting dan 10 Penongkol C Rumput Laut Penampung / Perusahaan Rumput Laut 6 kelompok budidaya Pengumpul Makassar, di Makassar, Manado 21.288,09 Ton Rumput Laut Manado dan Surabaya dan Surabaya Pasar Lokal, TPI & Pengumpul Masyarakat Sulawesi Utara, Sulawesi dan Jawa 21.883,35 Ton KET Campuran perikanan tangkap, tongkol, cakalang, Tenggiri, dan pelagis lain. CCDP – IFAD I 34 Tabel 22. Segmen Komoditas Turunan / Pengolahan Bersumber Bahan Baku Komoditas A Komoditi Ikan Kuwe atau yang di Provinsi Gorontalo serta Provinsi Sulawesi Utara dan sekitarnya dikenal dengan nama Ikan Bubara, selama ini diperoleh dari tangkapan nelayan dan introdusir budidaya dengan Keramba Jaring Apung (KJA) pada proyek CCDP-IFAD, lebih banyak dikonsumsi secara segar, dan belum ditemukan olahan yang baik untuk jenis ikan ini. Konsumsi masyarakat sekitar Provinsi Gorontalo terhadap ikan jenis ini di warung-warung makan dan pasar lokal sangat tinggi sehingga hasil tangkapan dan budidaya hanya dipasarkan secara segar. KOMODITAS TURUNAN A1 KELOMPOK Ikan Kuwe /bubara Segar 5 kelompok KJA DIPASARKAN KEMANA SIAPA KONSUMEN PRODUKSI PERBULAN Produk tangkapan nelayan Pasar Lokal, TPI, asli dan sudah berlangsung Pengumpul, Rumah Makan, lama Regional / Antar Pulau Konsumen lokal dan regional 5 ton PRODUK BARU ATAU LAMA (SEJAK TH) CCDP – IFAD I 35 TABEL 23a. Segmen Komoditas Turunan B1 / Pengolahan Bersumber Bahan Baku Komoditas B Komoditi Ikan Cakalang dan ikan pelagis lainnya lebih memiliki produk turunan dalam bentuk olahan seperti olahan abon ikan, bakso ikan, dan lain-lain. Sedangkan rumput laut dapat diolah menjadi berbagai macam bentuk olahan snack. Kelompok sasaran CCDP-IFAD mengolah rumput laut menjadi stick rumput laut dan keripik rumput laut. KOMODITAS / PRODUK TURUNAN B1 KELOMPOK PRODUK BARU ATAU LAMA (SEJAK TH) DIPASARKAN KEMANA SIAPA KONSUMENNYA Masyarakat desa & Pasar Lokal, Konsumen Kab. Gorut, Kota Rumah Tangga, Pusat OlehGorontalo sekitarnya, oleh & Pendatang Masyarakat desa & Pasar lokal, Kios, Mini Kab. Gorut, Kota Market, Rumah Makan, & Gorontalo sekitarnya, Chatering & Pendatang Ikan Cakalang Fufu 2 Baru Desember 2014 Abon Ikan 1 Baru Desember 2014 Otak-Otak Ikan Tenggiri 1 Baru Tahun 2015 Belum produksi Belum produksi Bakso Ikan 1 Baru Tahun 2015 Belum produksi Belum produksi PRODUKSI PERBULAN 3000 Kg 100 Kg (1000 Bks @100 grm/bks) Belum produksi Belum produksi Saat ini, produk olahan Rumput Laut berupa stick rumput laut dan keripik rumput laut telah diproduksi oleh kelompok meskipun masih hanya dipasarkan secara lokal seperti kios-kios, rumah makan, dan kantin-kantin sekolah. Pemasaran dilakukan pada umumnya secara konsinyasi sehingga pihak pemilik toko/kios berperan sebagai distributor sekaligus pemasar langsung kepada konsumen. Belum ada jaringan kerjasama pemasaran dalam jumlah yang relatif besar. CCDP – IFAD I 36 Tabel 23b. Segmen Komoditas Turunan C1 / Pengolahan Bersumber Bahan Baku Komoditas C KOMODITAS / PRODUK TURUNAN C1 KELOMPOK PRODUK BARU ATAU LAMA (SEJAK TH) DIPASARKAN KEMANA SIAPA KONSUMENNYA PRODUKSI PERBULAN Stick Rumput Laut 1 Tahun 2013 Pasar lokal, Kios, & Mini Market Masyarakat desa & Kab. Gorut, Kota Gorontalo & sekitarnya 150-200 Bks Keripik Rumput Laut 1 Tahun 2013 Pasar lokal, Kios, & Mini Market Masyarakat desa & Kab. Gorut, Kota Gorontalo & sekitarnya 100 Bks Bakso Rumput Laut 1 Tahun 2015 Belum produksi Belum produksi Jus Rumput Laut 1 Tahun 2015 Belum produksi Belum produksi Belum produksi Belum produksi Ketiga komoditas unggulan diatas beserta produk turunannya saat ini secara sederhana telah diupayakan pemasaran lokal, khusus untuk komoditi ikan bubara, sistem pemasarannya masih berlangsung antara nelayan kepada pengumpul lokal, dan dipasarkan kepada pengumpul kabupaten atau langsung kepada warung-warung makan yang ada di Kota Gorontalo. Mekanisme pemasaran kelompok juga sudah berlangsung pada kelompok pemasaran di Desa Katialada, dimana anggota kelompok penangkapan menjual kepada kelompok pemasaran kemudian kelompok pemasaran menjajakan langsung kepada konsumen secara door to door yang pada bahasa lokal disebut “tibo-tibo”. Melihat komoditi unggulan yang ada diatas serta produk turunannya, maka khususnya pada produk olahan analisis segementasi diarahkan untuk menentukan target pasar, kemudian target pasar menjadi bagian penting dalam penentuan posisi produk olahan yang dihasilkan oleh kelompok dalam pasar yang disasar. Harus diakui bahwa posisi produk kelompok untuk saat ini belum bisa bersaing dengan produk-produk dari pabrikan besar, bahkan dari industri rumah tangga lain, sebab kelompok-kelompok pada proyek CCDP-IFAD baru belajar mengembangkan usaha dan baru memperkenalkan produknya pada pasar. CCDP – IFAD I 37 Penentuan posisioning didasari oleh beberapa faktor antara lain pilihan segmen, target pasar, peluang pasar dan posisi produk tersebut dalam persaingan dengan produk sejenis. menciptakankesesuaianbrand image yang ditangkapolehkonsumen dengan brand identity dari produk yang dibangunataudiciptakanolehprodusen. . PILIHAN SEGMEN POSITIONING . TARGET YANG AKAN DITUJU . PPPOSISI DALAM PERSAINGAN PENENTUAN POSISITIONIG, Menurut : ATRIBUT MANFAAT PENGGUNAAN/ PENERAPAN SIAPA KEL PEMAKAI PESAING KATEGORI PRODUK HARGA . PELUANG PASAR Produksi kelompok sasaran CCDP-IFAD dilakukan dengan pola yang masih sangat sederhana, masih berada pada tataran usaha tradisional dan baru mulai diarahkan pada skala industri rumah tangga. Oleh karena itu, kualitas produk dan kualitas kemasannya masih sangat rendah. Sambil belajar, kelompok-kelompok sasaran proyek CCDP-IFAD di Kabupaten Gorontalo Utara terus berusaha meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi produk yang berkualitas baik dan kemasan yang baik dan bisa bersaing dengan produk lain. Data kualitas produksi kelompok bisa dilihat pada tabel dibawah ini. CCDP – IFAD I 38 Tabel 24. Data Kualitas Produksi NO 1 2 3 4 5 6 7 RASA KUALITAS PRODUK SERTIFIKASI KOMODITAS A1 (IKAN KUWE) Baik Tidak Ber Sertifikasi - Tanpa Merk Tanpa Kemasan KOMODITAS B1 (CAKALANG FUFU) Belum dicoba Belum sertifikasi ± 3 Hari Tanpa Kemasan Gorut Seafood Standart Sudah Ada KOMODITAS B2 (ABON IKAN) Original Belum sertifikasi ± 2 Bulan Gorut Seafood Standart Sudah Ada Belum dicoba Belum sertifikasi Belum dicoba Gorut Seafood Belum ada Belum ada KOMODITAS C1 (STICK RUMPUT LAUT) Original / Manis Sedang proses izin ± 2 Bulan Gorut Seafood Baik Sudah Ada KOMODITAS C2 (KERIPIK RUMPUT LAUT) Original / Asin Sedang proses izin ± 2 Bulan Gorut Seafood Baik Belum ada KOMODITAS C3 (BAKSO RUMPUT LAUT) Original Sedang proses izin ± 1 Bulan dalam suhu Gorut Seafood beku Baik Sudah Ada KOMODITAS KOMODITAS B3 (OTAK-OTAK IKAN TENGGIRI) DAYA TAHAN KUALITAS KEMASAN NAMA MERK KEMASAN LABEL Tanpa Label Pada pasar komoditi dalam hal ini komoditi ikan bubara yang dipasarkan secara segar, persaingan yang terjadi adalah persaingan terbuka namun permintaan pasar terhadap komoditi ini sangat tinggi sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan pada pemasarannya. Akan tetapi pada produk olahan, baik olahan ikan maupun olahan rumput laut, kelompok melalui fasilitasi proyek CCDP-IFAD harus mengukur dengan baik kemampuan kelompok untuk bersaing dengan produk sejenis lainnya. Jalur distribusi juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap pemasaran produk dan komoditi dari kelompok sasaran, dimana terkadang kendala transportasi mempengaruhi kemampuan kelompok dalam memasarkan produknya secara langsung sehingga hanya memasarkan pada pasar yang bisa dijangkau atau dengan perantara pengumpul lokal. Kondisi persaingan dan jalur distribusi untuk komoditi unggulan dan produk olahan turunan dari komoditi unggulan tersebut untuk Kabupaten Gorontalo Utara adalah sebagai berikut: CCDP – IFAD I 39 Tabel 25. Data Kondisi Persaingan Dan Jalur Distribusi PERSAINGAN NO 1 2 3 4 5 6 7 KOMODITAS KOMODITAS A1 (IKAN KUWE) KOMODITAS B1 (CAKALANG FUFU) KOMODITAS B2 (ABON IKAN) KOMODITAS B3 (OTAK-OTAK IKAN TENGGIRI) KOMODITAS C1 (STICK RUMPUT LAUT) KOMODITAS C2 (KERIPIK RUMPUT LAUT) KOMODITAS C3 (BAKSO RUMPUT LAUT) JUMLAH UNIT USAHA 5 2 1 1 TUJUAN PASAR KEMANA Lokal, Kota Gorontalo dan Manado Pasar Tradisional, Lokal, Pusat Oleh-Oleh Kios, Mini Market, & Rumah Makan Rumah Makan, Pusat Oleh-Oleh JALUR DISTRIBUSI KE ALAT PENGUMPUL/ ANGKUT PERUSAHAAN KUALITAS PRODUK (SILAHKAN DINILAI) KUALITAS KEMASAN KE PEDAGANG WARUNG/ TOKO Baik & Segar - - Ya Mobil Baik - Ya Tidak Motor Baik Standar Ya Ya Motor - - Tidak Tidak Mobil / Cool Box 1 Kios, Mini market Baik Standar Ya Ya Motor 1 Kios, Mini market Baik Standar Ya Ya Motor 1 Kios, Mini market Baik Standar Ya Ya Mobil / Cool Box Bahan baku untuk komoditi ikan kuwe atau ikan bubara tersedia sepanjang tahun kecuali pada musim barat dimana nelayan tidak bisa melaut karena ombak yang besar. Akan tetapi pada kegiatan budidaya KJA, ikan bubara tetap tersedia meskipun cuaca tidak memungkinkan untuk melaut. Begitu juga untuk komoditas ikan cakalang dan pelagis lainnya. Sedangkan untuk komoditi rumput laut, saat ini kondisinya sedang kurang baik karena serangan hama dan penyakit sehingga tidak banyak rumput laut yang tersedia di kelompokkelompok budidaya rumput laut. Meskipun begitu, untuk produk olahan, bahan baku rumput laut diperlukan tidak dalam jumlah yang banyak, sehingga produk turunan rumput laut masih tetap bisa diandalkan oleh kelompok termasuk sediaan bahan bakunya. CCDP – IFAD I 40 Tabel 26. Data Kondisi Ketersediaan Bahan Baku PASOKAN BAHAN PASOKAN BAHAN BAKU DARI LUAR BAKU DARI LUAR KELOMPOK TAPI KAB/KOTA MASIH DI KAB/KOTA DALAM 1 TAHUN BERAPA LAMA KETERSEDIAAN PASOKAN BAHAN BAKU BAGAIMANA KEBUTUHAN BAHAN PENYIMPANAN BAKU BAHAN BAKU NO KOMODITAS UNGGULAN JENIS KOMODITAS PASOKAN BAHAN BAKU DARI KELOMPOK 1 KOMODITAS A1 (IKAN KUWE) Bubara Segar Tersedia Tersedia - Sepanjang musim Freezer dan Cool Box Tinggi 2 KOMODITAS B1 (CAKALANG FUFU) Ikan Asap Kemasan Dari 2 desa binaan Tersedia - Sepanjang musim kecuali musim barat Freezer dan Cool Box Tinggi 3 KOMODITAS B2 (ABON IKAN) Lauk Siap Saji Dari 2 desa binaan Tersedia - Sepanjang musim kecuali musim barat Freezer dan Cool Box Tinggi (OTAK-OTAK IKAN TENGGIRI) KOMODITAS B3 Kudapan Ringan Siap Saji Dari 2 desa binaan Tersedia - Freezer dan Cool Box Sedang 5 KOMODITAS C1 (STICK RUMPUT LAUT) Snack berbentuk Stick Dari 3 desa binaan Tersedia - Freezer dan Cool Box Sedang 6 KOMODITAS C2 (KERIPIK RUMPUT LAUT) Snack berbentuk keripik Dari 3 desa binaan Tersedia - Freezer dan Cool Box Sedang 7 KOMODITAS C3 (BAKSO RUMPUT LAUT) Makanan Olahan Dari 3 desa binaan Tersedia - Sepanjang musim kecuali musim barat Sepanjang musim kecuali di musim penghujan dan kemarau tinggi Sepanjang musim kecuali di musim penghujan dan kemarau tinggi Sepanjang musim kecuali di musim penghujan dan kemarau tinggi Freezer dan Cool Box Sedang 4 Market share atau pangsa pasar dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh produk yang dipasarkan oleh kelompok. Market Share untuk komoditi ikan bubara yang berasal dari Kabupaten Gorontalo Utara dapat diperkirakan kurang dari 10% pangsa pasar sekitar Provinsi Gorontalo apabila dihitung dari asumsi konsumsi ikan perkapita pertahun. Namun untuk produk olahan yang merupakan turunan dari komoditi unggulan ikan cakalang dan komoditi rumput laut belum bisa diperhitungkan karena keterbatasan data. CCDP – IFAD I 41 Tabel 27. Analisis Market Share MARKET SHARE KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 PENJUALAN PRODUK PENJUALAN KABUPATEN MARKET SHARE ( ….%) Asumsi penduduk Kab. Gorontalo Utara dan Kota Kemungkinan kemampuan kelompokProduksi Ikan segar bubara Gorontalo 284.000 Jiwa dan asumsi konsumsi ikan per kelompok CCDP-IFAD hanya dapat memenuhi kapita 30 kg per orang per tahun, maka kebutuhan 54 ton pada tahun 2013 kurang dari 10% market share ikan konsumsi 583 ton per tahun Produk olahan belum bisa dihitung/diprediksi karena keterbatasan sumber data CCDP – IFAD I 42 Analisis Segmentasi Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen, dengan memilah-milahkan konsumen sesuai persamaan diantara mereka. Pemilahan ini bisa berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk dimana tiap kelompok (bagian) dapat dipilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk. Agar segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif maka harus memenuhi syaratsyarat pengelompokkan pasar sebagai berikut : 1. Measurability, yaitu ciri-ciri atau sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat didekati. 2. Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana kelompok usaha dapat secara efektif memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih. 3. Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan programprogram pemasarannya. Tujuan utama segmentasi pasar (Market Segmentation) adalah untuk merangsang semua pelanggan yang berpotensial. Pemasaran (marketing) yang tidak memiliki target adalah sia-sia, karena ada banyak kelompok pelanggan yang mungkin tidak tertarik untuk membeli jasa yang dijual. Inti dari suatu pemasaran (marketing) yang baik adalah mengambil satu segmen yang paling menarik dalam pelayanan yang spesifik dan mengaplikasikan unsur-unsur pemasaran terhadap segmen tersebut. Segmentasi (segmentattion) mencakup beberapa analisis sebagai berikut, segmen pasar (market segment) mana yang menjadi target pasar (market target)? Apa yang pelanggan inginkan dari jenis pelayanan yang dijual? Bagaimana cara terbaik untuk menyusun unsur-unsur pemasaran dalam memenuhi berbagai keinginan dan kebutuhan mereka? Di mana pelayanan tersebut dipromosikan? Dan kapan pelayanan itu dipromosikan? Untuk memenuhi analisis segmentasi dari komoditi unggulan di Kabupaten Gorontalo Utara dan produk-produk turunan dari komoditi unggulan tersebut maka analisis segmentasi yang dibuat dapat diuraikan dan dideskripsikan pada tabel berikut. CCDP – IFAD I 43 Tabel 28. Analisis Segmentasi SEGMENTASI DEMOGRAFIS GEOGRAFIS KOMODITAS PSYCHO GRAPHIC Lokal Provinsi Nasional Ekspor Laki Perempuan Dewasa Anak KOMODITAS A1 (IKAN KUWE) √ √ - - √ √ √ - √ √ √ KOMODITAS B1 (CAKALANG FUFU) √ √ √ - √ √ √ - √ √ - KOMODITAS B2 (ABON IKAN) √ √ √ - √ √ √ - - √ √ √ √ - - √ √ √ - - √ √ KOMODITAS C1 (STICK RUMPUT LAUT) √ √ - - √ √ √ √ √ √ - KOMODITAS C2 (KERIPIK RUMPUT LAUT) √ √ - - √ √ √ √ √ √ - KOMODITAS C3 (BAKSO RUMPUT LAUT) √ √ - - √ √ √ - √ √ √ KOMODITAS B3 (OTAK-OTAK IKAN TENGGIRI) K. Bawah K. Menengah K. Atas Target Pasar Setelah kelompok usaha mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target market. Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda kelompok usaha harus melihat dua faktor yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan sumberdaya kelompok. Kelompok usaha harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang secara umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan, skala ekonomi, resiko yang rendah dan lain-lain. Kelompok juga perlu mempertimbangkan apakah berinvestasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan mempertimbangkan tujuan dan sumber daya kelompok. Pengertian dari targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju. Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa survey untuk dapat mengetahui keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah sasaran. CCDP – IFAD I 44 Menentukan Target Market Dalam menetapkan target market kelompok usaha dapat mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Konsentrasi satu segmen. Konsentrasi pada satu segmen pasar maksudnya adalah kelompok dapat memilih satu segmen saja. Kelompok lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. 2. Seleksi spesial segmen. Seleksi spesial segmen maksudnya adalah kelompok menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing–masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh kelompok untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi kelompok usaha tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain. 3. Spesialisasi Produk. Spesialisasiproduk maksudnya kelompok usaha berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, kelompok membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi. 4. Spesialisasi pasar. Spesialisasi pasar maksudnya adalah kelompok berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Kelompok usaha memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya. 5. Full Market Coverage. Full Market Coverage maksudnya adalah kelompok usaha berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan.Namun, hanya usaha besar yang bisa melakukannya.Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya kelompok. CCDP – IFAD I 45 Selain itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan kelompok usaha dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu: 1. Pilihan etika atas pasar sasaran. Dalam menetapkan target market kelompok usaha hendaknya tidak menimbulkan pertentangan, seperti mengambil keuntungan dari kelompok yang rapuh seperti anak-anak atau mempromosikan produk yang berbahaya. Karena dalam pasar sasaran masalahnya bukanlah siapa yang dipilih sebagai target tapi bagaimana dan untuk apa. Pasar yang memiliki tanggungjawab sosial mengharuskan segmentasi dan target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan usaha saja tetapi juga kepentingan mereka yang dijadikan sasaran. 2. Interelasi dan segmen super. Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang dapat dieksploitasi, sehingga kelompokakan bijaksana jika memilih segmen super daripada segmen di dalam segmen super karena kelompok tidak memiliki keunggulan kompetitif terhadap usaha lain yang telah berada dalam segmen super. 3. Rencana serangan segmen per segmen. Pesaing tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh kelompok usaha. Jika diketahui maka kelompok harus mencari jalan keluar untuk menerobos yakni dengan cara menyerang pasar tertutup dengan pendekatan mega marketing artinya koordinasi strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik dan hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar tertentu. 4. Kerjasama antar segmen. Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama antara SDM di dalam kelompok untuk membangun bisnis segmen usaha. CCDP – IFAD I 46 Tabel 29. Pilihan Target No KOMODITAS 1 KOMODITAS A1 (IKAN KUWE) 2 KOMODITAS B1 (CAKALANG FUFU) 3 KOMODITAS B2 (ABON IKAN) 4 KOMODITAS B3 (OTAK-OTAK IKAN TENGGIRI) TARGET PASAR GEOGRAFI DEMOGRAFI PSYCHO GRAPHIC ALT 1 ALT 2 Umum mulai dari Dikonsumsi oleh semua usia, Konsumen Rumah Tangga, Lokal, Kabupaten, Kota Pengumpul di luar Kab. dan jenis kelamin tetapi dibeli masyarakat kelas Rumah makan dan dan antar Kab/Kota Gorut hanya oleh orang dewasa bawah, menengah, atas pengumpul/penampung Dikonsumsi oleh semua usia, Masyarakat menengah Lokal, Kabupaten & Kota dan jenis kelamin tetapi dibeli ke bawah hanya oleh orang dewasa Lokal, Kab/Kota, dan antar kota Dikonsumsi oleh semua usia, Masyarakat menengah dan jenis kelamin tetapi dibeli ke atas hanya oleh orang dewasa Pasar lokal & toko oleholeh Konsumen dari Kab. Boalemo, Pohuwato, Bone Bolango, dan Pendatang Pasar lokal, Kios, Mini Market Konsumen dari Kab. Boalemo, Pohuwato, Bone Bolango, dan Pendatang Lokal & Kab/Kota Dikonsumsi oleh semua usia, Masyarakat menengah Rumah Makan, Toko Olehdan jenis kelamin tetapi dibeli ke atas Oleh hanya oleh orang dewasa Konsumen dari Kab. Boalemo, Pohuwato, Bone Bolango, dan Pendatang 5 KOMODITAS C1 (STICK RUMPUT LAUT) Lokal & Kab/Kota Dibeli oleh dewasa dan anakanak Masyarakat menengah ke bawah Pasar lokal, Kios, Mini Market Konsumen dari Kab. Boalemo, Pohuwato, Bone Bolango, dan Pendatang 6 KOMODITAS C2 (KERIPIK RUMPUT LAUT) Lokal & Kab/Kota Dikonsumsi oleh semua usia, Masyarakat menengah dan jenis kelamin tetapi dibeli ke bawah hanya oleh orang dewasa Pasar lokal, Kios, Mini Market Konsumen dari Kab. Boalemo, Pohuwato, Bone Bolango, dan Pendatang 7 KOMODITAS C3 (BAKSO RUMPUT LAUT) Lokal & Kab/Kota Dikonsumsi oleh semua usia, Masyarakat menengah dan jenis kelamin tetapi dibeli ke bawah hanya oleh orang dewasa Pasar lokal, Kios, Mini Market Konsumen dari Kab. Boalemo, Pohuwato, Bone Bolango, dan Pendatang CCDP – IFAD I 47 Positioning Positioning berhubungan dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk dan jasa kelompok dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen. Fokus utama positioning adalah persepsi pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik. Keberhasilan positioning sangat ditentukan oleh kemampuan sebuah kelompok usaha untuk mendeferensiasikan atau memberikan nilai superior kepada pelanggan. Nilai superior sendiri dibentuk dari beberapa komponen. Sedangkan kunci utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang diciptakan dari: persepsi usaha terhadap dirinya sendiri, persepsi kelompok usaha tersebut terhadap pesaing, persepsi usaha terhadap pelanggan, persepsi pesaing terhadap dirinya sendiri, persepsi pesaing terhadap kelompok usaha, persepsi pesaing terhadap pelanggan, persepsi pelanggan terhadap dirinya sendiri, persepsi pelanggan terhadap kelompok usaha, dan persepsi pelanggan terhadap pesaing. Dalam menetapkan penentuan positioning kelompok usaha dapat memperhatikan faktor-faktor di bawah ini sebagai basis atau landasan penentuan positioning: 1. Proposisi nilai dan manfaat yang dapat diberikan kelompok usaha. 2. Capaian yang telah dihasilkan kelompok usaha. 3. Segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan. 4. Atribut yang jadi keunggulan produk dan merk kelompok usaha. 5. Bisnis baru yang dimasuki. 6. Originalitas dan posisi sebagai kelompok usaha atau merk baru di pasar. Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan sebuah persepsi, identitas dan kepribadian di dalam benak konsumen. Untuk itu agar positioning kuat maka kelompok usaha harus selalu konsisten dan tidak berubah. Karena persepsi, identitas dan kepribadian yang terus menerus berubah akan menimbulkan kebingungan di benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran kelompok usaha akan kehilangan fokus. CCDP – IFAD I 48 Tabel 30. Pilihan Positioning POSITIONING KOMODITAS KATEGORI HARGA PRODUK ATRIBUT MANFAAT PENGGUNA SIAPA KEL. KONSUMEN PESAING KOMODITAS A1 (IKAN KUWE) Lebih unggul dalam kualitas dan kesegaran Bahan pangan dan konsumsi Masyarakat umum, dewasa dan anak Rumah Tangga dari segala kelas ekonomi Nelayan luar kelompok sasaran Segar sedang Kontinuitas persediaan KOMODITAS B1 (CAKALANG FUFU) Makanan sehat dan mudah disajikan Menyehatkan dan mudah diolah Masyarakat umum, dewasa dan anak Masyarakat Lokal & Pendatang Ikan cakalang fufu dari Produksi Lokal Gorut & Sulut Olahan sedang Harga lebih tejangkau KOMODITAS B2 (ABON IKAN) Makanan sehat dan mudah disajikan Praktis dan menyehatkan Masyarakat umum, dewasa dan anak Masyarakat Lokal & Pendatang Produk sejenis Olahan Sedang Harga lebih tejangkau KOMODITAS B3 Makanan sehat dan mudah disajikan Praktis dan menyehatkan Masyarakat umum, dewasa dan anak Masyarakat Lokal & Pendatang Produk dari luar Gorontalo (Makassar) Olahan Sedang Harga lebih tejangkau KOMODITAS C1 (STICK RUMPUT LAUT) Snack Sehat Rasa Lezat Cemilan sehat Umum mayoritas anak2 Masyarakat Lokal & Pendatang Snack pabrikan Makanan Sedang ringan Harga lebih tejangkau KOMODITAS C2 (KERIPIK RUMPUT LAUT) Snack Sehat Rasa Lezat Cemilan sehat Masyarakat umum, dewasa dan anak Masyarakat Lokal & Pendatang Snack pabrikan Makanan Sedang ringan Harga lebih tejangkau KOMODITAS C3 (BAKSO RUMPUT LAUT) Makanan sehat dan mudah disajikan Praktis dan menyehatkan Masyarakat umum, dewasa dan anak Masyarakat Lokal & Pendatang Bakso olahan daging (OTAK-OTAK IKAN TENGGIRI) Olahan Sedang KET Harga lebih tejangkau Analisis Kualitas Produksi Kualitas dalam pandangan konsumen adalah hal yang mempunyai ruang lingkup tersendiri yang berbeda dengan kualitas dalam pandangan produsen saat mengeluarkan suatu produk yang biasa dikenal kualitas sebenarnya. Kualitas produk dibentuk oleh beberapa indikator antara lain kemudahan penggunaan, daya tahan, kejelasan fungsi, keragaman ukuran produk, dan lain–lain. Untuk mencapai kualitas produk yang diinginkan maka diperlukan suatu standarisasi kualitas. Cara ini dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan memenuhi standar yang telah ditetapkan sehingga konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan terhadap produk yang bersangkutan. Pemasar yang tidak memperhatikan kualitas produk yang ditawarkan akan menanggung tidak loyalnya konsumen sehingga penjualan produknya pun akan cenderung menurun. Jika pemasar memperhatikan kualitas, bahkan diperkuat dengan periklanan dan harga yang wajar maka konsumen tidak akan berpikir panjang untuk melakukan pembelian terhadap produk. CCDP – IFAD I 49 Kualitas mempunyai arti sangat penting dalam keputusan pembelian konsumen. Apabila kualitas produk yang dihasilkan baik maka konsumen cenderung melakukan pembelian ulang sedangkan bila kualitas produk tidaksesuai dengan yang diharapkan maka konsumen akan mengalihkan pembeliannya pada produk sejenis lainnya. Sering kali dibenak konsumen sudah terpatri bahwa produk kelompok usaha tertentu jauh lebih berkualitas daripada produk pesaing dan konsumen akan membeli produk yang mereka yakini lebih berkualitas. Meskipun konsumen mempunyai persepsi yang berbeda terhadap kualitas produk, tetapi setidaknya konsumen akan memilih produk yang dapat memuaskan kebutuhannya. Konsumen senantiasa melakukan penilaianterhadap kinerja suatu produk, hal ini dapat dilihat dari kemampuan produk menciptakan kualitas produk dengan segala spesifikasinya sehingga dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Berdasarkan bahasan di atas dapat dikatakan bahwa kualitas yang diberikan suatu produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk yang ditawarkan. CCDP – IFAD I 50 Tabel 31. Analisis Kualitas Produksi KOMODITAS PENYESUAIAN RASA, BAHAN Ikan bubara Tidak perlu Cakalang fufu Meminimalkan rasa asapnya PERBAIKAN KUALITAS PRODUK PERBAIKAN PRODUK TAHAN LAMA PERBAIKAN KUALITAS BAHAN KEBERSIHAN TEMPAT DAN BEBAS DARI BAKU PRODUKSI/ BAHAN TERLARANG LINGKUNGAN Cara penanganan pasca Sistem rantai dingin untuk Tanpa formalin tangkap yang perlu menjaga kualitas diperbaiki Menggunakan ikan segar dengan mutu tinggi Kemasan vacuum Memaksimalkan rasa Dikemas dengan baik, Menggunakan ikan segar dengan terbaik cita rasa abon penyimpanan pada mutu tinggi ikan cakalang suhu kamar Bisa di simpan selama Standarisasi komposisi Penanganan bahan baku yang 2 bulan dalam freezer, Otak-Otak Tenggiri bahan baku agar rasa segar dan memiliki kualitas dan bebas bahan ikan tenggirinya pas bahan baku yang baik terlarang Standarisasi komposisi Penanganan bahan baku yang Dikemas dengan baik, agar rasa stabil dan harus lebih higienis dan memiliki Stick Rumput Laut penyimpanan pada penambahan varian standar kualitas bahan baku suhu kamar rasa yang baik Penanganan bahan baku yang Dikemas dengan baik, Keripik Rumput Standarisasi komposisi harus lebih higienis dan memiliki penyimpanan pada Laut agar rasa stabil standar kualitas bahan baku suhu kamar yang baik Kemasan vacuum, Bakso Rumput Standarisasi komposisi Mengutamakan Hieginitas disimpan pada suhu Laut agar rasa stabil dengan bahan baku terbaik freezer Abon Ikan PERBAIKAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SERTIFIKASI Tidak diolah Tidak sertifikasi Surat Izin PIRT, dan Halal Surat Izin PIRT, dan Halal Tempat produksi dan proses yang higienis Perbaikan kualitas & Teknik Pengasapan Tempat produksi dan proses yang higienis Perbaikan Teknik Spinner Untuk Pengeringan Tempat produksi dan proses yang higienis - Surat Izin PIRT, dan Halal Tempat produksi dan proses yang higienis - Surat Izin PIRT, dan Halal Tempat produksi dan proses yang higienis Perbaikan kualitas & Teknik penjemuran Surat Izin PIRT, dan Halal Tempat produksi dan proses yang higienis - BPOM, dan Halal CCDP – IFAD I 51 Kualitas Kemasan Dalam menjual suatu produk, kemasan atau packaging menjadi hal yang tidak boleh dilupakan. Kelompok bisa saja hanya menyediakan desain yang sederhana dan apa adanya, disesuaikan dengan budget. Namun, kelompok juga harus mengingat jika kemasan produk mampu menciptakan kesan pertama yang baik atau buruk untuk konsumen. Untuk itu, kemasan produk harus dibuat semenarik mungkin. Kemasan suatu produk harus memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas ini bisa berasal dari ciri khas bisnis, produk dan lain sebagainya. Dengan ciri khas ini, nantinya yang mampu menjadi pembanding dengan kemasan produk lain, yang bahkan memiliki jenis yang sama dengan produk tersebut. Ciri khas ini bisa meliputi warna kemasan, bentuk kemasan, bahan kemasan, dan lain sebagainya. Packaging/kemasan, diartikan secara umum adalah bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca, guncangan dan benturan-benturan, terhadap benda lain. Setiap bentuk barang benda yang membungkus suatu benda di dalamnya dapat disebut dengan packaging/kemasan sejauh hal tersebut memang melindungi isinya.Untuk menampilkan image dan pandangan terhadap suatu isi produk, maka packaging biasanya dibentuk atau didesain sedemikian rupa, sehingga pesan yang akan disampaikan akan dapat ditangkap oleh pemakai produk dengan baik.Untuk membuat suatu packaging/kemasan tidak hanya tergantung dari beberapa material saja, tetapi banyak berbagai jenis material yang bisa digunakan. CCDP – IFAD I 52 Tabel 32. Analisis Kualitas Kemasan KUALITAS KEMASAN KOMODITAS Ikan bubara MERK DESAIN KEMASAN BENTUK KEMASAN LABEL DAN INFORMASI BAHAN KEMASAN No No No No No Cakalang fufu Gorut Seafood Sudah Ada Abon ikan Gorut Seafood Sudah Ada Otak-Otak Tenggiri Gorut Seafood Belum Ada Stick Rumput Laut Gorut Seafood Sudah Ada Keripik Rumput Laut Gorut Seafood Belum Ada Bakso Rumput Laut Gorut Seafood Sudah Ada Merk, Komposisi, Label Aluminium foil atau Plastik dan aluminium halal, No. P-IRT, & Tgl plastik bening Vacum foil kadaluarsa Merk, Komposisi, Label Toples plastik, Stand halal, No. P-IRT, & Tgl Plastik Pouch atau Plastik kadaluarsa Merk, Komposisi, Label Daun Pisang Daun Pisang halal. Merk, Komposisi, Label Stand Pouch atau halal, No. P-IRT, & Tgl Plastik Plastik kadaluarsa Merk, Komposisi, Label Stand Pouch atau halal, No. P-IRT, & Tgl Plastik Plastik kadaluarsa Merk, Komposisi, Label Plastik bening Vacum halal, No. P-IRT, & Tgl Plastik kadaluarsa CCDP – IFAD I 53 Analisis Bahan Baku Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk dimana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya (atau merupakan bagian terbesar dari bentuk barang). Sedangkan biaya bahan baku adalah seluruh biaya untuk memperoleh sampai dengan bahan siap untuk digunakan yang meliputi harga bahan, ongkos angkut, penyimpanan dan lain–lain. Tabel 33. Analisis Ketersediaan Bahan Baku KETERSEDIAAN DALAM 1 TAHUN (BERAPA BULAN) KUALITAS BAHAN BAKU PENANGANAN SUPLAI PENANGANAN BAHAN BAKU AGAR PENYIMPANAN BAHAN HARGA BAHAN BAKU KONTINU BAKU AGAR KONTINU Melalui budidaya KJA Bibit/anakan Bubara (Rp Jaring Penampungan dan kemitraan nelayan 500-1000/ekor) Bibit No KOMODITAS 1 KOMODITAS A1 (IKAN KUWE) 12 bulan 2 KOMODITAS B1 (CAKALANG FUFU) 12 bulan Mitra penangkap/nelayan Rp 7000 - 10000 per kg Freezer 3 KOMODITAS B2 (ABON IKAN) 12 bulan Mitra penangkap/nelayan Rp 7000 - 10000 per kg Freezer 8-10 bulan Mitra penangkap/nelayan Rp 18000 - 20000 per kg Freezer 8-10 bulan Stock dari pembudidaya Rp 2000 per kg (Basah) Freezer 8-10 bulan Stock dari pembudidaya Rp 2000 per kg (Basah) Freezer 8-10 bulan Stock dari pembudidaya Rp 2000 per kg (Basah) Freezer 4 5 6 7 KOMODITAS B3 (OTAK-OTAK IKAN TENGGIRI) KOMODITAS C1 (STICK RUMPUT LAUT) KOMODITAS C2 (KERIPIK RUMPUT LAUT) KOMODITAS C3 (BAKSO RUMPUT LAUT) CCDP – IFAD I 54 Analisis Pesaing Dalam membuat suatu usaha pasti kita akan dihadapi dengan namanya persaingan. Persaingan ini bisa berwujud dalam berbagai cara seperti contoh saling menunjukan keunggulan produknya masing-masing pada iklan di televisi, koran, dan internet. Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan (perfect competition) adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penanda apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Tabel 34. Analisis Persaingan Produk Komoditi A Komoditi B Komoditi C DOMINASI PESAING MUTU PRODUK KONTINUITAS PRODUK CARA PENJUALAN LOKASI JUAL PRODUK Sedang (Nelayan dan pembudidaya diluar anggota) Setara Sebanding Penjualan Langsung & Pengumpul TPI, Pengumpul, langsung Sedang (Kecuali produk Otak – Otak & Ikan Fufu) Pesaing mungkin lebih baik Lebih kontinyu pesaing karena lebih pengalaman Retail Pasar, Mitra Usaha Pesaing Lebih baik Lebih kontinyu pesaing karena diolah karena lebih pengalaman modern Retail Pasar, Mitra Usaha Rendah (Snack lain produksi pabrikan tp tidak sejenis) Analisis Distribusi Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran.Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau sebuah kelompok usaha distributor adalah perantara yang menyalurkan produk dari pabrikan (manufacturer) ke pengecer (retailer). Setelah suatu produk dihasilkan oleh pabrik, CCDP – IFAD I 55 produk tersebut dikirimkan (dan biasanya juga sekaligus dijual) ke suatu distributor. Distributor tersebut kemudian menjual produk tersebut ke pengecer atau pelanggan. Distribusi barang merupakan bagian dari kegiatan kelompok usaha yang mana pada tahap ini merupakan kesempatan bagi kelompok usaha untuk menjual produknya secara maksimal.Strategi itu sendiri merupakan bagian dari strategi marketing setiap kelompok usaha dalam memasarkan produknya. Bagaimanapun juga bagian ini merupakan bagian penting yang mana tanpa penjualan yang bagus maka suatu kelompok usaha tidak akan bisa bertahan. Bagaimanapun juga, sumber penghasilan kelompok usaha adalah hasil penjualan produk. Itulah sebabnya perlu ada strategi distribusi dalam bisnis yang tepat sehingga strategi distribusi yang tepat akan memberikan keuntungan yang signifikan untuk kelompok usaha. Berkaitan dengan strategi distribusi dalam bisnis tersebut sebenarnya ada beberapa macam sistem distribusi yang bisa digunakan oleh kelompok usaha.Pemilihan sistem tersebut pastinya juga harus disesuaikan dengan produk yang dijual oleh kelompok usaha. Perlu diketahui bahwa ada beberapa faktor yang pastinya juga sangat menentukan optimalisasi sistem distribusi yang dipilih, diantaranya adalah karakteristik produk, tingkat standarisasi, dan lain-lain. Dalam menggunakan distributor atau perantara pemasaran memang harus menyusun rencana mengenai cakupan target pasar. Dengan demikian, kelompok usaha bisa menyusun strategi bagaimana agar bisa memberikan pelayanan terbaik kepada setiap konsumen.Cakupan pasar yang dimaksud itu sendiri bisa diklasifikasikan sebagai distribusi intensif, distribusi eksklusif, dan juga distribusi selektif. Masingmasing akan sangat ditentukan oleh jenis produk yang dijual. Strategi distribusi dalam bisnis demi memaksimalkan tahap pemasaran produk Bagaimanapun juga demi mensukseskan proses pemasaran produk dalam kelompok usaha, sudah pasti tidak akan bisa lepas dari yang sistem distribusi. Salah satu strategi distribusi yang bagus adalah mempersingkat saluran distribusi. Mempersingkat saluran disitribusi ini berarti kelompok usaha bisa memutus jaringan distributor sehingga produk kelompok usaha bisa lebih cepat diterima oleh konsumen. Menata strategi distribusi dalam bisnis dengan baik, maka akan memberikan hasil yang signifikan untuk kelompok usaha. Cara lain yang bisa digunakan sebagai strategi distribusi dalam bisnis adalah dengan mempercepat proses distribusi. Proses distribusi ini merupakan tahapan dalam menjalankan suatu bisnis yang mana tahapan untuk mendistribusikan produk ini akan dilakukan ketika proses produksi telah selesai. Itulah sebabnya, demi mendukung proses distribusi bisa berjalan dengan cepat maka proses produksi juga harus dipercepat.Bagaimanapun juga proses prooduksi dan proses distribusi merupakan dua hal yang saling berkaitan dalam dunia bisnis perdagangan produk. Melayani konsumen dengan baik juga merupakan bagian dari stratgei marketing dalam bisnis. CCDP – IFAD I 56 Tabel 35. Analisis Distribusi Produk NO KOMODITAS 1 Ikan bubara 2 Cakalang fufu 3 Abon ikan 4 Otak-Otak Tenggiri 5 Stick Rumput Laut 6 Keripik Rumput Laut 7 Bakso Rumput Laut PRODUSEN KE KONSUMEN AKHIR Ada pola produsen ke konsumen langsung Berdasarkan permintaan langsung dan kebutuhan dari End User Ke Produsen Berdasarkan permintaan langsung dan kebutuhan dari End User Ke Produsen Berdasarkan permintaan langsung dan kebutuhan dari End User Ke Produsen Berdasarkan permintaan langsung dan kebutuhan dari End User Ke Produsen Berdasarkan permintaan langsung dan kebutuhan dari End User Ke Produsen Berdasarkan permintaan langsung dan kebutuhan dari End User Ke Produsen PRODUSEN KE PRODUSEN KE AGEN AGEN (PENGUMPUL) KE PEDAGANG (PENGUMPUL) KE END USER BESAR KE END USER PRODUSEN KE PEDAGANG BESAR (PERUSAHAAN) KE KONSUMEN AKHIR PRODUSEN KE PENGOLAH PRODUSEN KE PENGECER KE END USER Tersedia Tidak ada Banyak Ada Tidak Ada Tidak ada Tidak ada Melalui Mitra Usaha Tidak Ada Tidak Ada Terbatas Tidak ada Melalui Mitra Usaha Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak ada Melalui Mitra Usaha Tidak Ada Tidak Ada Terbatas Tidak ada Melalui Mitra Usaha Ada Tidak Ada Terbatas Tidak ada Melalui Mitra Usaha Ada Tidak Ada Terbatas Tidak ada Melalui Mitra Usaha Ada Tidak Ada CCDP – IFAD I 57 Analisis Transportasi Transportasi pada umumnya berhubungan dengan distribusi suatu produk, menuju ke beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu, dan biaya transportasi minimum. Transportasi mempunyai peranan bagi industri karena produsen mempunyai kepentingan agar produk yang dihasilkan sampai kepada konsumen tepat waktu, tepat pada tempat yang ditentukan dan barang dalam kondisi baik. Peralihan atau perpindahan barang tersebut bisa terjadi antara lain : • Dari gudang (stock) yang dimiliki penjual, menuju gudang atau tempat yang ditunjuk oleh pembeli • Dari rumah produksi dimana barang tersebut diproduksi menuju gudang atau tempat yang ditunjuk oleh pembeli. • Dari daerah pesisir dimana barang (hasil perikanan) tersebut dihasilkan. Untuk terlaksananya pemindahan barang tersebut diperlukan rangkaian kegiatan yang disebut distribusi dan transportasi. Pengertian transportasi secara umum Rangkaian kegiatan memindahkan atau mengangkut barang dari produsen sampai kepada konsumen dengan menggunakan salah satu model transportasi, yang dapat meliputi model transportasi darat, laut atau sungai, maupun udara. Rangkaian kegiatan yang dimulai dari produsen sampai kepada konsumen lazim disebut rantai transportasi (chain of transportation). Adapun fungsi transportasi yaitu mengangkut barang dari produsen kepada konsumen. Produsen dapat berupa industri, perikanan yang menghasilkan barang jadi, setengah jadi maupun sebagai bahan baku. Tidak akan ada arti produksi industri jika tidak tersedia jasa transportasi yang membawa hasil produksi tersebut sampai kepada konsumen. Lancarnya transportasi, tepat waktu, adanya jaminan keselamatan barang dengan biaya relatif murah, akan mempengaruhi harga atau mutu komoditi sampai pada konsumen. CCDP – IFAD I 58 Tabel 36. Kebutuhan Alat Angkut Produk / Sistem Transportasi NO PRODUK Moda Transportasi SISTEM PENYIMPANAN Daya Angkut 1 Ikan bubara Mobil Pick Up, Motor (TiboTibo) Dingin / Beku 1,5 Ton (Mobil Pick Up) 2 Cakalang fufu Motor/Angkutan Umum Suhu Normal / Freezer utk penyimpanan jangka panjang 3 Abon ikan Motor/Angkutan Umum Suhu normal 25-50 kg (Motor/Bentor) < 100 kg (Mobil) 100-200 Bks (Motor) < 1000 Bks (Mobil) 4 Otak-Otak Tenggiri Motor/Angkutan Umum Freezer/suhu beku 250-500 Bks (Motor) < 1000 Bks (Mobil) 5 Stick Rumput Laut Motor/Angkutan Umum Suhu normal 100-200 Bks (Motor) < 1000 Bks (Mobil) 6 7 Keripik Rumput Laut Bakso Rumput Laut Motor/Angkutan Umum Motor/Angkutan Umum Suhu normal Freezer/suhu beku 100-200 Bks (Motor) < 1000 Bks (Mobil) 100-200 Bks (Motor) < 1000 Bks (Mobil) Cakupan Wilayah Lokal & Antar Kabupaten Sekitar Desa Produsen, Antar Kab. & Kota Provinsi Gorontalo Sekitar Desa Produsen, Antar Kab. & Kota Provinsi Gorontalo Sekitar Desa Produsen, Antar Kab. & Kota Provinsi Gorontalo Sekitar Desa Produsen, Antar Kab. & Kota Provinsi Gorontalo Sekitar Desa Produsen, Antar Kab. & Kota Provinsi Gorontalo Sekitar Desa Produsen, Antar Kab. & Kota Provinsi Gorontalo CCDP – IFAD I 59 STRATEGI BERDASARKAN HASIL ANALISIS Berdasarkan analisis terhadap segmentasi, target pasar, positioning, dan beberapa analisis kualitas produksi, kualitas kemasan, analisis distribusi dan persaingan, analisis transportasi, dan ketersediaan bahan baku, maka disusun strategi intervensi terhadap kualitas produksi, kualitas kemasan, perbaikan saluran distribusi, strategi untuk memenuhi kebutuhan transportasi, strategi promosi, rencana peningkatan kapasitas dan rencana kebutuhan infrastruktur pendukung untuk meningkatkan pemasaran produk dan komoditi bagi kelompokkelompok sasaran CCDP-IFAD di Kabupaten Gorontalo Utara. Rangkaian strategi ini akan dipadukan dengan strategi pemberdayaan dan pengelolaan sumberdaya yang merupakan bagian dari komponen 1 atau komponen Pemberdayaan Masayarakat dan Pengelolaan Sumberdaya. Strategi peningkatan kualitas produksi adalah bagian utama dimana produk kelompok harus memiliki kualitas yang baik dan layak pasar, atau mampu bersaing dengan produk sejenis di pasaran. Kemampuan bersaing pada produk olahan akan ditentukan oleh penampakan, rasa, mutu dan ukuran, bentuk dan kegemaran masyarakat dalam faktor-faktor tersebut. Strategi peningkatan kualitas produksi ini akan diintegrasikan dengan pelatihan yang diperlukan terkait hal tersebut dan intervensi yang dibutuhkan dalam infrastrukturnya. CCDP – IFAD I 60 Tabel 37. Strategi Peningkatan Kualitas Produksi Ikan Bubara MATERI PENINGKATAN PRODUKSI TAHAP I Pengadaan Hatchery / Pendederan TAHAPAN TAHAP II TAHAP III PELATIHAN JENIS PELATIHAN INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 Teknik Budidaya Semi Intensif, dan manajemen pakan - - Sarana seperti 1. Mesin Pakan Rucah freezer, aerator, Penambahan KJA 2. Freezer Penampungan paranet, penutup (Penambahan Pembuatan Pakan Ikan, pelatihan pasca Pakan, Obat-obatan, dan jaring, dll (bantuan Pokmas) bahan aditif lainnya panen, pemilihan benih dan pengolahan DKP setempat) ikan siap saji CCDP – IFAD I 61 Tabel 38. Ikan Cakalang & Pelagis MATERI RASA MUTU BAHAN BAKU TAHAPAN TAHAP I TAHAP II PELATIHAN TAHAP III JENIS PELATIHAN Pemasaran & Uji rasa pada Promosi serta Penetapan cita melihat konsumen atau Diversifikasi Olahan dan peningkatan mutu rasa & standar penjualan dgn kecenderungan kualitas produk bahan baku jumlah terbatas / selera konsumen Sertifikasi mutu Uji fisik produk Uji laboratorium produk (PIRT, First Handling dan Processing Pasca Panen Halal, dll) Kesediaan sarana dan prasarana - Peningkatan produksi bahan baku Teknologi dan metode penangkapan. Penanganan Pasca Panen INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 - - - - - - Mini Plant Ikan Fillet, Cold Storage Mini, Pabrik Es Mini Mobil Cool Box Pabrik Es Portable Tabel 39. Rumput Laut MATERI RASA MUTU BAHAN BAKU TAHAPAN TAHAP II Pemasaran & Uji rasa pada Promosi serta konsumen atau melihat penjualan dgn kecenderungan / selera jumlah terbatas konsumen TAHAP I Uji fisik produk Uji laboratorium Kebun bibit dan pemeliharaan kultur - TAHAP III Penetapan standar rasa & bahan baku Sertifikasi mutu produk (PIRT, Halal, dll) Penambahan kebun bibit PELATIHAN JENIS PELATIHAN Diversifikasi Olahan dan peningkatan mutu kualitas produk - INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 - - - - Pengadaan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna (Mesin Pencuci RL, Penepung RL, Mesin Perajang RL) - Optimalisasi Gudang Rumput Laut - Mesin Press Rumput Laut, Demplot Pelatihan budidaya, pemeliharaan, dan kultur teknologi jaringan (Coaching Clinic dari PMO) pengolahan tepung rumput laut CCDP – IFAD I 62 Strategi peningkatan kualitas kemasan juga menjadi faktor utama dalam pengembangan produk olahan dimana kemasan adalah kesan pertama yang dilihat oleh konsumen sebelum mencoba membeli dan merasakan. Oleh karena itu, dalam strategi peningkatan kualitas kemasan yang perlu diperhatikan adalah bentuk kemasan tersebut, label, desain, merk, ketahanan kemasan dan kemampuan kemasan untuk menjaga mutu produk yang diproduksi oleh kelompok. Strategi peningkatan kualitas kemasan ini juga dikaitkan dengan kebutuhan pelatihan terhadap hal-hal yang perlu diperbaiki dalam kemasan tersebut, seperti pelatihan pembuatan kemasan, pelatihan branding, dan juga infrastruktur yang diperlukan dalam meningkatkan kualitas kemasan. Terkait dengan infrastruktur, juga tentunya diperlukan peralatan-peralatan pendukung yang dapat memperbaiki kualitas kemasan. Tabel 40. Strategi Peningkatan Kualitas Kemasan MATERI DESAIN MERK LABEL DLL TAHAP I TAHAPAN TAHAP II TAHAP III Merancang dan Penyempurnaan Survey desain produk menetapkan desain berdasarkan serupa kemasan masukan konsumen Diskusi merk lokal yg me-nasional PELATIHAN JENIS PELATIHAN Pelatihan Pembuatan Kemasan Pendaftaran dan Pelatihan Pemasaran registrasi merk dan Branding Produk Penyempurnaan Penetapan bahan yg Survey kualitas label tampilan dan Pelatihan pembuatan digunakan dalam pada kemasan kualitas label (tahan label membuat label lama/tidak pudar) Pengadaan alat dan Pengembangan Pelatihan penggunaan sarana pendukung kemasan, Variasi Pengembangan merk alat dan sarana pembuat kemasan model dan ukuran dan label pendukung yang lebih modern kemasan Penetapan merk INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 Penambahan mesin Penambahan Mesin packing dengan Vacuum, Hand kapasitas yg lebih Sealer, Cup Sealer besar - - - - Pengadaan Alat Cetak labeling sederhana Optimalisasi Rumah Kemasan pada Koperasi PAL - Alat cetak expired date dan barcode pada kemasan Variasi Jenis kemasan yang ramah lingkungan Saluran distribusi produk yang baik adalah saluran distribusi yang efektif dengan rantai distribusi yang tidak panjang, karena setiap rangkaian rantai distribusi akan berpengaruh terhadap biaya. Oleh karena itu diperlukan sebuah strategi yang baik dan terarah agar saluran distribusi dapat berlangsung secara efektif, efisien dan berada dalam kontrol yang baik. Pendistribusian kemungkinan akan melibatkan bukan hanya produses dan konsumen tetapi juga pihak lain, oleh karena itu strategi perbaikan saluran distribusi akan diintegrasikan dengan rencana kemitraan agar calon mitra dapat diidentifikasi yang paling potensial serta paling memungkinkan untuk penjualan dengan keuntungan optimal. Strategi perbaikan saluran distribusi untuk komoditi dan produk hasil perikanan pada kelompok sasaran CCDP-IFAD di Kabupaten Gorontalo Utara adalah sebagai berikut. CCDP – IFAD I 63 Tabel 41. Strategi Perbaikan Saluran Distribusi Produk PRODUK PERUBAHAN SEGMEN RENCANA PERBAIKAN DISTRIBUSI RENCANA KEMITRAAN Ikan bubara Akses pasar perusahaan dengan skala yang lebih besar Pengangkutan dari kelompok langsung ke produsen dengan alat angkut khusus Pengembangan kemitraan dengan usaha besar dan cold storage Cakalang fufu Peningkatan & perluasan pemasaran dari pasar lokal ke pasar modern Pemanfaatan semua moda transportasi Perluasan mitra pasar sebagai sarana distribusi secara efektif tradisional, dan efisien, dan menambah jumlah konsinyasi toko dan tenaga penjual keliling maupun stand by retail Abon ikan Peningkatan & perluasan pemasaran dari pasar lokal ke pasar modern Perluasan mitra pasar Pemanfaatan semua moda transportasi tradisional, Chatering, sebagai sarana distribusi secara efektif konsinyasi toko dan dan efisien, dan optimalisasi direct sales retail Otak-Otak Tenggiri Pemasaran Produk ke konsumen langsung dalam bentuk beku Pemanfaatan semua moda transportasi sebagai sarana distribusi secara efektif dan efisien (memakai Cool Box), dan direct sales ke rumah makan Bermitra dengan rumah makan besar, Chatering, dan Hotel di Provinsi Gorontalo & SULUT Stick Rumput Laut Perluasan dari konsumen lokal ke konsumen perkotaan dan menengah ke atas Pemanfaatan semua moda transportasi sebagai sarana distribusi secara efektif dan efisien, dan direct sales ke kantin dan rumah makan Perluasan mitra konsinyasi toko dan retail Keripik Rumput Laut Perluasan dari konsumen lokal ke konsumen perkotaan dan menengah ke atas Pemanfaatan semua moda transportasi sebagai sarana distribusi secara efektif dan efisien, dan direct sales ke kantin dan rumah makan Perluasan mitra konsinyasi toko dan retail Bakso Rumput Laut Perluasan dari konsumen lokal ke konsumen perkotaan dan menengah ke atas Pemanfaatan semua moda transportasi sebagai sarana distribusi secara efektif dan efisien (memakai Cool Box), dan direct sales ke rumah makan Perluasan mitra konsinyasi toko dan retail CCDP – IFAD I 64 Tabel 42. Strategi Perbaikan Pengangkutan Dan Penyimpanan PRODUK TAHAP I PERBAIKAN ALAT Reparasi/service rutin ANGKUT setiap 3 bulan STRATEGI DAN TAHAPAN TAHAP II - Kerja Sama dengan Menyiapkan distributor kecil PERBAIKAN CARA beberapa Moda untuk pendistribusian produk / MODEL Transportasi antar kab. di tiap2 Kab. & Kota PENGANGKUTAN & kota Proses pengemasan, packing, dan PERBAIKAN PENYIMPANAN penyimpanan stock PRODUK produk yg baik & benar Implementasi Sistem PERBAIKAN Maintenance cool box, PENYIMPANAN Rantai Dingin Bahan Freezer, dll Baku BAHAN BAKU TAHAP III PELATIHAN JENIS PELATIHAN INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 - Pelatihan singkat perawatan kendaraan bermotor - - Pengadaan alat perkakas Reparasi & service alat angkut - - - - Pengadaan motor niaga/alat angkut berpendingin - Pelatihan Teknik perlakuan produk pangan rumah tangga Mini Plant Pengolahan Perikanan Pengadaan Lemari Aluminium penyimpanan produk - - Bimtek Sistem Rantai Cold Storage, Pabrik Dingin Es Mini. - - CCDP – IFAD I 65 Tabel 43. Strategi Promosi Produk SASARAN PROMOSI LOKASI PENYIAPAN PERALATAN Pembagian Sample / Tester Masyarakat umum Pusat keramaian / Lokasi Strategis (Pasar, perkantoran, dll) Brosur / Pamflet, Uniform Untuk Sales Promotion Word Of Mouth (Mulut Ke Mulut) Masyarakat umum Dimana Saja - Pameran / Event Masyarakat umum / pengunjung pameran Kabupaten kota, Kota Provinsi, & Kota Lain di luar Provinsi Gorontalo Outlet / Lapak sederhana, Brosur, Uniform Untuk Sales Promotion & X Banner Media Cetak & Elektronik Masyarakat umum Surat kabar lokal, dan radio Konsep desain & Video Audio promosi Pusat perkantoran dan keramaian, Toko konsinyasi Poster Dimana Saja Akses Internet & Kamera SLR STRATEGI Pemasaran Langsung Sosial Media / Internet Masyarakat umum / masyarakat sekitar kios & toko Masyarakat Umum / Kalangan Muda, Pengguna Sosial Media CCDP – IFAD I 66 Tabel 44. Rencana Pelatihan JENIS PELATIHAN TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 Pelatihan Diversifikasi Produk Olahan Perikanan dan Rumput Laut - - - Simulasi Fillet Ikan (Handling, Processing, & Technology) - - - Pelatihan Pembenihan dan Pembuatan Pakan Alamiah - - - Pelatihan Teknik Budidaya Ikan Bubara Pada KJA - - - Pelatihan Peningkatan Mutu Kemasan Produk Olahan Perikanan - - - Pelatihan Cold Storage (Principle, Operation, dan Troubleshooting) - - - Pelatihan Pengoperasian Pabrik Es Mini (Operation dan Maintenance) - - - CCDP – IFAD I 67 Tabel 45. Rencana Peembangunan Infrastruktur DUKUNGAN INFRASTRUKTUR TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 KET Rumah Produksi Cakalang Fufu Anggaran dari dana BLM Mini Plant Untuk Fillet Ikan Anggaran dari dana BLM Pabrik Es Mini Kapasitas 3 Ton Anggaran K2 2015 Pengadaan Ice Machine dan Brain Tank 3 Ton Anggaran K2 2015 Cold Strorage Kapasitas 10 Ton Anggaran K2 2015 Mesin Air Blash Freezer (ABF) 500 kg Anggaran K2 2015 Mesin Press Rumput Laut Anggaran K2 2015 Kedai Pesisir Type B Kedai Pesisir Type C Para - Para Rumput Laut (Stainless Stell) Jetty Pabrik Es Portable (Kapasitas 500 Kg) CCDP – IFAD I 68 Tabel 46. Action Plan Strategi Intervensi Pemasaran ACTION PLAN TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 Perbaikan Kualitas Produk Olahan Rumput Laut dan Ikan Peningkatan Kuantitas Produksi dan Penjualan Produk Olahan Memperbaiki infrastruktur penunjang dan distribusi dalam pengolahan Pengembangan dan Inovasi Desain Kemasan, Label, & Merk Memperluas pangsa / jaringan pemasaran hasil tangkap, budidaya, & Olahan Pengembangan Variasi Produk Olahan Promosi Penjualan Pengembangan Teknik & Strategi Pemasaran CCDP – IFAD I 69 Tabel 47. Rencana Kerjasama Kemitraan KEGIATAN YANG PERLU DIKERJASAMAKAN KEGIATAN YANG SUDAH BERMITRA RENCANA KEMITRAAN Kemitraan Strategis dengan pengusaha perikanan (Minimal 5 pengusaha perikanan nasional skala menengah/besar untuk peningkatan produksi dan pengolahan ikan pelagis dan turunannya memenuhi permintaan pasar regional dan ekspor) Rumah Makan, Mini Market & Supermarket, Pusat OlehOleh, Perusahaan Pengumpul / Distributor wilayah Provinsi Gorontalo Pemasaran Produk Hasil Tangkapan Nelayan dan Hasil Budidaya KJA Mitra dengan CV. Mina Sumber Makmur. Kerjasama pemasaran hasil olahan pokmas Pasar Tradisional sekitar desa binaan Kerjasama pameran/lokakarya produk olahan skala UKM Belum Ada Dinas Koperindag Kab. Gorontalo Utara & Provinsi Gorontalo Penelitian dan Pengembangan Mutu Produk Belum Ada Universitas setempat, Dinas Kesehatan Kab. Gorut & Balai POM Provinsi Gorontalo Pengembangan Pengetahuan dan Teknis Pemasaran & Promosi Produk UKM bagi anggota Pokmas Belum Ada Perguruan Tinggi Setempat & Praktisi di bidang Pemasaran & Promosi Pelatihan di bidang pengolahan Pangan Industri Rumah Tangga (Diversikasi Produk dan Peningkatan Skill Pokmas) Belum Ada BPPP Aertembaga dan Pelaku Usaha Pengolahan Pangan Skala Rumah Tangga dan UKM Kerjasama Pihak Percetakan untuk kebutuhan alat promosi dan kemasan / packaging Belum Ada Percetakan di Kota Gorontalo dan Kota Makassar Belum Ada Dinas Koperindag Kabupaten dan Provinsi, Jamkrindo, Perbankan, dan Swasta dalam hal pendanaan, permodalan, dan pengembangan sektor usaha yang dikelolah oleh koperasi Pengembangan Koperasi Perikanan "PADU ALAM LAUT" CCDP – IFAD I 70