pemasaran properti pada pt. tri maesa buwana karanganyar

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PEMASARAN PROPERTI PADA PT. TRI MAESA BUWANA
KARANGANYAR
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan
Vokasi Ahli Madya (A.Md) Dalam Bidang
Manajemen Administrasi
Oleh :
FRENDY ARSANDA KISIDA PUTRA
D1508030
PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
commit
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KAMIS
16 Juni 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Nama : Frendy Arsanda Kisida Putra
NIM
: D1508030
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul “PEMASARAN
PROPERTI PADA PT. TRI MAESA BUWANA KARANGANYAR” adalah
betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tugas akhir
tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tugas akhir dan gelar yang
saya peroleh dari tugas akhir tersebut.
Surakarta,
Juni 2011
Yang membuat pernyataan
Frendy Arsanda Kisida Putra
MOTTO
commit to user
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan maka
kerjakan urusan selanjutnya dengan sungguh-sungguh
urusan yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah
hendaknya kamu berharap.
(Q.S Al-Insyirah :5,6,7,8,)
”Sesungguhnya Allah tidak akan merubah sesuatu kaum
sehingga mereka merubah keadaan pada yang ada pada diri
mereka”
(QS. AR. Ra’d: 11)
Menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan
menuntut ilmu itu mulai dari ayunan hingga liang lahat
(HR. Ibnu Majah)
“Kalau kita memulai langkah dengan rasa takut, maka
sebenarnya kita tidak pernah melangkah”
(A.H. Nayyar)
Tak ada sesuatu hal yang tak mungkin di dunia ini jika kita
mau berusaha
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Segala yang pernah dilalui jadikanlah suatu pengalaman, segala yang sedang
dilalui adalah kenyataan, dan segala yang akan dilalui
adalah harapan dan cita-cita
Karya ini dipersembahkan kepada:
1. Allah SWT
2. Kedua orang tua tercinta, atas segala
pengorbanan dan doa yang tak akan
pernah putus
3. Adiku Tiara Penggalih KP
4. Eni Puspita Dewi, A.Md.Farm., yang
selalu menghiasi hari-hariku
5. Teman-teman
seperjuangan
DIII
Manajemen Administrasi FISIP UNS
angkatan 2008
6. Sahabat-sahabatku EGOIS Community
7. Almamater
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirobil’alamin, segala puji syukur dipanjatkan kehadirat
Allah SWT atas segala limpahan nikmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat
menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini yang berjudul “PEMASARAN
PROPERTI PADA PT. TRI MAESA BUWANA KARANGANYAR”
Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
dalam memperoleh gelar Ahli Madya dalam bidang Manajemen Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, Tugas Akhir ini
tidak mungkin dapat terselesaikan dengan lancar dan baik. Untuk itu penulis
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik
materil maupun non materil sehingga penulisan Tugas Akhir ini dapat
diselesaikan, terutama pada:
1. Bapak Prof. Drs. Pawito, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta yang terhormat.
2. Bapak Drs. H. Sakur, M.S, selaku Ketua Program Diploma III Manajemen
Administrasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta dan selaku pembimbing dalam penulisan Tugas Akhir, atas
bimbingan, saran dan pengarahannya yang sangat bermanfaat dan mendukung
selesainya Tugas Akhir ini
3. Bapak Herwan Parwiyanto, S.Sos, M.Si, selaku penguji dalam penulisan
Tugas Akhir.
4. Bapak Ibu Dosen pengajar Program Diploma III Manajemen Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah memberikan bimbingan ilmu sebagai bekal penulis dikemudian
hari.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Pimpinan dan seluruh karyawan PT. Tri Maesa Buwana, terimakasih telah
memberikan izin untuk melakukan pengamatan sehingga dapat menyusun
Tugas Akhir ini.
6. Bapak, Ibu, Adik, dan keluargaku yang selalu membantu, mendukung dan
telah memberikan fasilitas, perhatian dan dukungan.
7. Eni Puspita Dewi, yang selalu membantu dalam segala hal dalam penyusunan
Tugas Akhir ini. Maaf selalu merepotkan.
8. Bapak H. Suparno sekeluarga, terimakasih atas segala bantuan dan
dorongannya untuk penulis lebih maju.
9. Yudho Wicaksono sahabatku, terimakasih telah menemaniku selama ini disaat
suka maupun duka.
10. Rosa, Indah, Melisa, Nindy, Ika, Pondra, dan Mursit, kalian sahabat terbaik
ku, terimakasih atas segala bantuan dan dukungan kepada saya selama ini.
11. Semua teman-teman DIII MA kelas B angkatan 2008, yang telah memberikan
bantuan dan semangat dalam penyusunan laporan tugas akhir.
12. Rekan-rekan Egois yang selama ini memberikan semangat dan dukungan
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, terima kasih kawan.
13. Semua pihak yang telah membantu penulisan Tugas Akhir ini yang tidak
dapat disebut satu persatu.
Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari
Allah SWT. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan di
dalam penyusunan Tugas Akhir ini yang sebenarnya tidak dikehendaki. Akhir
kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para
pembacanya. Semoga Allah Ta’ala selalu membimbing kita semua. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, 10 Mei 2010
Penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
i
PERSETUJUAN .............................................................................................
ii
PENGESAHAN .............................................................................................
iii
PERNYATAAN..............................................................................................
iv
MOTTO .........................................................................................................
v
PERSEMBAHAN ...........................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................
vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
xii
ABSTRAK ......................................................................................................
xiii
ABSTRACT ....................................................................................................
xiv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................
1
B. Perumusan Masalah ..................................................................
3
C. Tujuan Pengamatan ...................................................................
3
D. Manfaat Pengamatan .................................................................
4
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemasaran.................................................................................
5
1. Pengertian Pemasaran ........................................................
5
2. Aspek Pemasaran (Marketing Aspect) ...............................
6
3. Konsep Pemasaran ............................................................
8
4. Strategi Pemasaran .............................................................
11
B. Properti .....................................................................................
commit to user
1. Pengertian ..........................................................................
13
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Pemasaran Properti ............................................................
15
C. Metode Pengamatan .................................................................
23
1. Lokasi Pengamatan ............................................................
23
2. Jenis Pengamatan ...............................................................
24
3. Sumber Data ......................................................................
24
4. Teknik Pengumpulan Data ................................................
24
5. Teknik Analisis Data .........................................................
25
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya.....................................................................
27
B. Visi dan Misi ............................................................................
28
C. Struktur Organisasi ..................................................................
29
D. Sumber Daya Manusia .............................................................
32
E. Produk dan Harga Perumahan...................................................
34
BAB IV PEMBAHASAN
A. Analisis Kesempatan Pasar .......................................................
35
B. Pemilihan Pasar Sasaran ...........................................................
35
C. Media Periklanan sebagai Promosi Perumahan Puri Kahuripan
41
D. Metode Personal Selling dalam Memasarkan Perumahan Puri
Kahuripan .................................................................................
42
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................
45
B. Saran..........................................................................................
45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Struktur Organisasi .....................................................................
commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Target dan realisasi pembangunan rumah di Karisedanan Surakarta
tahun 2008-2009 .............................................................................
1
Tabel 3.1 Daftar Produk, Harga dan Angsuran Perumahan ”Puri Kahuripan”
Karanganyar ...................................................................................
commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Frendy Arsanda Kisida Putra, D 1508030. Pemasaran Properti Pada PT. Tri
Maesa Buwana Karanganyar. Program Diploma III Manajemen Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2011.
Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengetahui secara mendalam
dan memperoleh suatu gambaran mengenai pemasaran properti yang dilaksanakan
oleh PT. Tri Maesa Buana Karanganyar agar penjualan terus meningkat.
Laporan tugas akhir ini menggunakan metode pengamatan deskriptif
kualitatif melalui teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara,
dan dokumentasi dengan teknik deskriptif. Data yang terkumpul kemudian di
analisis dan di kelompokkan berdasarkan permasalahan pengamatan yang ada.
Hasil pengamatan dan pembahasan menunjukkan bahwa proses pemasaran
yang dilakukan oleh perusahaan melalui beberapa tahapan. Sebelum melakukan
tahap pemasaran kepada konsumen, bagian pemasaran PT. Tri Maesa Buwana
Karaganyar melakukan analisis kesempatan pasar dan pemilihan pasar sasaran
terlebih dahulu untuk mendapatkan gambaran pasar dalam proses pemasaran yang
akan dilakukan. Proses penetapan harga produk perumahan Puri Kahuripan sangat
diperhatikan oleh perusahaan, hal ini disebabkan harga yang tepat akan
memberikan keuntungan bagi perusahaan karena daya minat konsumen akan
meningkat serta dapat bersaing dengan perusahaan properti yang lain. Dalam
menjalankan proses pemasaran perumahan Puri Kahuripan, PT. Tri Maesa
Buwana Karanganyar menggunakan dua media pemasaran atau promosi, yaitu
media periklanan dan metode personal selling. Media periklanan yang digunakan
oleh perusahaan berupa pemasangan balliho di tempat yang strategis, penyebaran
brosur-brosur, promosi via media internet dan mengikuti pameran perumahan.
Sedangkan metode personal selling dilakukan dengan cara pemasaran dengan
tatap muka langsung sehingga konsumen dapat secara jelas menerima pesan iklan
yang disampaikan.
Kesimpulan dari pengamatan ini adalah pemasaran properti perumahan
perlu dilakukan untuk mengenalkan produk-produk tipe perumahan kepada
konsumen, memperkenalkan potensi-potensi yang dimiliki dan mengembangkan
infrastruktur bangunan khususnya di wilayah Kabupaten Karanganyar, serta untuk
menarik daya minat konsumen agar penjualan terus meningkat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Frendy Arsanda Kisida Putra, D1508030. The Property Marketing in PT. Tri
Maesa Buwana Karanganyar. Diploma III Program, Social and Political
Sciences Faculty, Sebelas Maret University. 2011.
The aim of observation is to find out in-depth and to get a description of
property marketing the PT. Tri Maesa Buwana Karanganyar carries out to
increase constantly.
In the final project report using a descriptive qualitative with observation,
interview and documentation with descriptive technique as the technique of
collecting data. The collected data then analyzed and grouped by the observation
problem existing.
The result of observation and discussion shows that the company
implements the marketing process in several stages. Before implementing the
marketing stage to the consumer, the marketing division of PT. Tri Maesa
Buwana Karanganyar conducts a market opportunity analysis and target market
selection first to get a description on the market in the marketing process to be
done. The pricing process of Puri Kahuripan housing is highly considered by the
company; it is because an appropriate price will benefit the company because the
consumer’s interest will increase so that it will be able to compete with other
property company. In undertaking the marketing process of Puri Kahuripan
housing, PT. Tri Maesa Buwana Karanganyar employed two marketing or
promotion media, advertisement media and personal selling method.
Advertisement media employed by the company included the billboard putting in
the strategic place, brochure distribution, promotion via internet media and
attending the property exhibition. Meanwhile the personal selling was carried out
with face-to-face marketing method so that the consumer can receive clearly the
message of advertisement delivered.
The conclusion of observation is that housing property marketing should
be conducted to introduce the housing type product to the consumer, to introduce
the potential its have and to develop the building infrastructure particularly in the
Karanganyar Regency area, as well as to appeal the consumer’s interest in order to
make the sale increase constantly.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan
zaman
semakin
maju
yang
disertai
dengan
bertambahnya jumlah penduduk yang semakin pesat menuntut masing-masing
keluarga untuk memenuhi kebutuhan primer atau rumah bagi keluarga yang
bersangkutan. Setiap calon pembeli atau pelanggan selain menyesuaikan
kebutuhan akan suatu ruang yang layak dan cukup untuk menampung seluruh
kegiatan keluarga sehari-hari, juga berharap akan adanya keuntungan
ekonomis dengan keterjangkauan harga beli.
Keadaan ekonomi daerah merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi variasi jumlah unit terjual suatu produk rumah dalam kurun
waktu tertentu di suatu daerah. Realisasi pembangunan rumah sederhana di
Karesidenan Surakarta seperti dapat dilihat pada tabel 1.1, belum bisa
memenuhi target, sedangkan kebutuhan penduduk Kabupaten Karanganyar
akan rumah sederhana masih cukup tinggi.
Tabel 1.1. Target dan realisasi pembangunan rumah di Karesidenan
Surakarta tahun 2008-2009
Tahun
Target
Realisasi
2008
4000
1600
2009
4000
1600
Jumlah
8000
3200
Sumber : Harian Joglo Semar, 16/12/2009
Kebutuhan rumah sederhana sangat dibutuhkan oleh konsumen
khususnya di daerah Karesidenan Surakarta. Peluang usaha tersebut
nampaknya menjadi acuan salah satu pengembang perumahan di daerah
commit to user
Karanganyar, PT. Tri Maesa Buwana untuk meluncurkan beberapa unit rumah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sederhana dan bersubsidi untuk meringankan beban masyarakat kecil yang
diberi nama perumahan Puri Kahuripan. Dalam kurun waktu tidak sampai 3
bulan produk rumah mereka habis terjual, bahkan permintaan bertambah. Hal
ini menjadikan pengembang menambah produk mereka sesuai dengan
permintaan masyarakat.
Perkembangan bisnis disertai dengan perkembangan masalah yang
makin kompleks, harus dihadapi pengembang dengan manajemen yang tepat.
Salah satu bagian dalam usaha yang harus dikelola secara baik untuk
kepentingan internal maupun kepentingan eksternal perusahaan adalah
Pemasaran. Pengembang membuat target penjualan tidak hanya di daerah
Karanganyar, tetapi juga di daerah lain dengan menggunakkan pemasaran
properti itu sendiri secara lengkap dan menarik pelanggan. Keadaan ini
berlanjut dengan cara mempromosikan produk propeti dengan keunggulan
perusaahan yaitu semua tipe rumah di Puri Kahuripan bersubsidi sebagai daya
tarik bagi calon pelanggan.
Pengembang harus dapat memberikan komunikasi luar berkenaan
dengan pemasaran guna mendukung operasional perusahaan dalam jangka
pendek, menengah, maupun jangka panjang. Selain itu, pemasaran suatu
produk yang dihasilkan pengembang merupakan sumber informasi
yang
dibutuhkan masyarakat luas, ataupun bagian lain pengembang terkait untuk
mendukung operasional perusahaan secara global.
Pemasaran membutuhkan kemampuan teori maupun praktek yang
berguna untuk mendukung kelancaran bagi pelaku pemasaran maupun pihak
penerima informasi tersebut. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemasaran adalah komitmen sumber daya manusia maupun komitmen
pendanaan yang diperlukan sebagai strategi jangka panjang.
Dimensi pemasaran dapat dilihat dari dua masa, yaitu masa kekinian
dan masa depan. Masa kekinian memandang dimensi pemasaran berdasarkan
hubungan
pengaruh,
saling
mempengaruhi,
tergantung
dari
saling
ketergantungan antara perusahaan dengan lingkungan internal maupun
commit todimensi
user pemasaran dengan mencakup
eksternalnya. Masadepan memandang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
hubungan-hubungan di masa mendatang yang mungkin terjalin, sehingga
dapat ditentukan tujuan-tujuan pencapaian yang strategis, serta berbagai
program tindakan yang diperlukan untuk mencapainya.
Pengembang telah melakukan berbagai cara untuk mempromosikan
produk rumah dari tipe kecil sampai mewah di beberapa pameran perumahan
yang ada di kota Surakarta, misalnya di Solo Square dan Palur Plaza.
Pemasangan iklan di beberapa media cetak juga telah dilakukan untuk
memenuhi target penjualan. Berbagai cara dilakukan untuk pemasaran properti
yang dijalankan dalam penggarapan pangsa pasar efektif dan efisien.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka disusun Tugas Akhir
dengan judul, ”PEMASARAN PROPERTI PT. TRI MAESA BUANA
KARANGANYAR”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang permasalahan diatas, maka dapat
dijabarkan perumusan masalah sebagai berikut :
“Bagaimanakah
pemasaran properti yang telah dan sedang dilaksanakan
manajemen PT. Tri Maesa Buana Karanganyar?
C. TUJUAN PENGAMATAN
Tujuan mengadakan pengamatan di PT.Tri Maesa Buana Karanganyar
adalah :
1. Tujuan Operasional
Yaitu untuk mengetahui dan memperoleh suatu gambaran mengenai
pemasaran properti yang dilaksanakan oleh PT. Tri Maesa Buana
Karanganyar.
2. Tujuan Fungsional
Untuk menambah manfaat dan pengetahuan bagi pembaca pada
tentang pemasaran yang efektif dan efisien.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Tujuan Individual
Sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md)
Program Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
D. Manfaat Pengamatan
Manfaat yang diperoleh dari pengamatan yang telah dilakukan di PT. Tri
Maesa Buwana Karanganyar adalah :
1. Sebagai masukan bagi pengembang, tentang berbagai aspek pemasaran
terhadap kualitas pengelolaan sesuai dengan harapan konsumen sehingga
kinerjanya bisa lebih dioptimalkan.
2. Mendapatkan media pembelajaran bagi mahasiswa melalui pengamatan
langsung di lapangan yang sebelumnya telah memperoleh teori pada saat
di bangku kuliah.
3. Sebagai referensi bagi pengamat lain untuk melakukan pengamatan berkaitan
dengan pemasaran properti, serta wawasan pengetahuan tentang PT. Tri
Maesa Buwana Karanganyar dalam memasarkan produk perumahan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka pada kegiatan pengamatan ini bertujuan untuk mengkaji
teori-teori tentang masalah yang dirumuskan, selain itu tinjauan pustaka juga
merupakan landasan dalam menyelesaikan pengamatan. Pada bab ini akan
diuraikan tentang tinjauan pustaka yang akan digunakan untuk menganalisa setiap
variabel dari strategi pemasaran Properti PT. Tri Maesa Buana Karanganyar.
A. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran memiliki arti yang sama sekali berbeda dengan penjualan.
Pemasaran juga tidak sekedar periklanan dan bentuk-bentuk promosi
lainnya. Namun, setiap hari, kita selalu menjadi sasaran pemasaran dari
berbagai produk.
Menurut Kotler dan Amstrong (2001:1), pemasaran adalah proses
sosial dan manajerial yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok
dalam memperoleh kebutuhan dan keinginan mereka dengan cara
membuat dan mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.
Menurut Gronroos (2008 : 3) Pemasaran adalah mengembangkan,
mempertahankan dan meningkatkan relasi dengan para pelanggan dan
mitra lainnya, dengan mendapatkan laba, sedemikian rupa sehingga tujuan
masing-masing pihak dapat tercapai. Hal ini dapat diwujudkan melalui
pertukaran dan pemenuhan janji yang saling menguntungkan.
Pemasaran adalah upaya mewujudkan nilai dan kepuasan pelanggan
dengan mendapatkan laba (Potter, Brown, Adam, Armstrong, 2008:3).
Pemasaran
adalah
fungsi
organisasi
dan
serangkaian
proses
menciptakan, mengomunikasikan dan menyampaikan nilai bagi para
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pelanggan sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat bagi organisasi
dan para stakeholder-nya (American Marketing Association, 2008:3-4)
Pemasaran adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan
untuk menstimulasi permintaan atas produk atau jasanya dan memastikan
bahwa produk dijual dan disampaikan kepada para pelanggan (Venkatesh
& Penaloza, 2008:4).
Kesimpulan dari berbagai pendapat di atas bahwa pengertian
pemasaran adalah suatu proses di dalam kegiatan usaha yang bertujuan
untuk
merencanakan,
mempromosikan,
menetapkan
harga,
mendistribusikan serta menciptakan suatu produk yang diarahkan untuk
memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen sesuai
dengan permintaan agar dapat diminati oleh banyak konsumen.
2. Aspek Pemasaran (Marketing Aspect)
Aspek pemasaran yang merupakan aspek yang harus diperhatikan
dalam memulai sebuah usaha, karena sekecil apapun sebuah usaha harus
memiliki pasar yang jelas dan memiliki strategi serta kebijaksanaan
pengelolaan pemasaran yang tepat guna.
Aspek pemasaran berisi rencana-rencana yang akan dilaksanakan
dalam pemasaran produk serta beberapa data yang mendukung rencana
pemasaran tersebut (Aditya Prabhaswara, 2004:12).
Menurut uraian dari Peti Savitri (2004:13-15) penyajian aspek
marketing dalam project proposal antara lain adalah :
a. Informasi permintaan pasar (market demand) atas produk hasil usaha
dan keterkaitannya dengan volume penjualan yang direncanakan
b. Harga jual produk, perkembangan serta analisanya
c. Usaha (strategi dan siasat) pemasaran yang tepat untuk usulan usaha
yang dimaksud
d. Standar kualitas produk yang ditetapkan serta prosedur untuk
memenuhi standar tersebut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e. Perihal kompetitor dan strategi serta siasat untuk memenangkan
kompetisi
Sementara itu dalam pemasaran perlu diperhatikan apa yang disebut
dengan marketing mix atau 5P yang terdiri dari :
a. Product (produk)
b. Price (harga)
c. Place (tempat)
d. Promotion (promosi)
e. Packing (pengemasan/ pengepakan produk)
Berdasarkan marketing mix dapat didusun uraian mengenai aspek
pemasaran sebagai berikut :
a. Permintaan pasar (market demand) atas produk
1) Jauh lebih baik jika disajikan dalam bentuk angka baik persen (%)
maupun angka nominal dari jumlah permintaan serta grafik dan
atau data naik/ turun (fluktuasi) jumlah permintaan dalam kurun
periode tertentu (misalnya per tahun/ per semester)
2) Sajikan kesimpulan dari data tersebut dan pengaruhnya terhadap
rencana usaha
b. Harga beli produk (price) oleh pasar
1) Sajikanlah harga beli produk terbaru (saat dibuatnya project
proposal) serta ramalan harga beli pada masa yang akan dating
2) Sajikan perkembangan harga beli produk tersebut dalam kurun
periode tertentu dalam bentuk grafik dan atau data (misalnya per
tahun atau per semester)
3) Sebagai tambahan, sajikan pula kesimpulan dari data di atas
disertai pengaruhnya terhadap rencana usaha yang direncanakan
c. Standar kualitas produk (standard of quality product) yang diminta
pasar
Setiap produk memiliki standar kualitas tertentu yang harus
dipenuhi oleh produsen jika produk tersebut dapat diterima pasar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sajikanlah data lengkap tentang standar kualitas produk dan produk
yang direncanakan
d. Kontrak pemesanan dan penjualan atas produk
Adalah hal yang jauh lebih baik apabila dalam pembangunan usaha
telah ada hubungan negosiasi dengan para calon pembeli dari produk
yang akan diproduksi.
e. Distribusi penjualan produk
Distribusi penjualan produk adalah proses pengiriman produk yang
telah dan yang akan dibeli dari tempat usaha atau pabrik sampai ke
tempat pembeli. Untuk menjalankan fungsi tersebut maka diperlukan
pengetahuan tentang beberapa hal yang mempengaruhi distrbusi.
Berikut ini adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi distribusi :
1) Rantai distribusi barang produk
2) Perkembangan trend business (kecenderungan/ perkembangan
usaha bersangkutan)
a) Tepat tidaknya rantai distribusi yang direncanakan (dari pabrik
hingga konsumen)
b) Transportasi dan biaya operasionalnya
3) Pergeseran daya beli
4) Perubahan pola konsumsi
5) Perubahan kebiasaan cara pembelian oleh pembeli
6) Lokasi pembeli dan perubahan lokasi pembeli
7) Inovasi (pembaharuan) produk baru
8) Rencana layanan purna jual (after sales services)
3. Konsep Pemasaran
Filosof pemasaran mengalami evolusi dari orientasi internal (inwardlooking) menuju orientasi eksternal (outward-looking). Orientasi internal
tercermin dalam konsep produksi, konsep produk dan konsep penjualan,
sedangkan orientasi eksternal direfleksikan dalam konsep pemasaran dan
commit
to user
konsep pemasaran sosial.
Kedati
demikian, setiap konsep memiliki
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
keunikan dan konteks aplikasinya masing-masing (Fandy Tjiptono, 2008:
21-23).
Konsep produksi (production concept) berkeyakinan bahwa konsumen
akan menyukai produk-produk yang tersedia dimana-mana dan harganya
murah. penganut konsep ini akan berkonsentrasi pada upaya menciptakan
efisiensi produksi, biaya rendah dan distribusi massal. Dengan demikian,
fokus utama konsep ini adalah distribusi dan harga. Konsep ini masih
banyak dijumpai di negara-negara berkembang seperti Indonesia, apalagi
dalam situasi krisis moneter seperti saat ini.
Konsep produk (product concept) berpandangan bahwa konsumen
akan menyukai produk-produk yang memberikan kualitas, kinerja atau
fitur inovatif terbaik. Penganut konsep ini akan berkonsentrasi pada upaya
penciptaan produk superior dan penyempurnaan kualitasnya. Jadi, fokus
utamanya adalah pada aspek produk. Konsep ini sering dijumpai dalam
pemasaran produk elektronik, komputer dan karya seni (seperti film,
lukisan dan novel).
Konsep penjualan (selling concept) berkeyakinan bahwa konsumen
tidak akan tertarik untuk membeli produk dalam jumlah banyak, jika
mereka tidak diyakinkan dan bahkan bila perlu dibujuk. Penganut konsep
ini akan berkonsentrasi pada usaha-usaha promosi dan penjualan yang
agresif. Konsep ini banyak dijumpai pada penjualan unsought goods
(seperti asuransi, eksiklopedia, dan batu nisan); pemasaran nirlaba (seperti
penggalangan
dana,
partai
politik
dan
universitas);
dan
situasi
overcapacity (penawaran jauh melampaui permintaan).
Konsep pemasaran (marketing concept) berpandangan bahwa kunci
untuk mewujudkan tujuan organisasi terletak pada kemampuan organisasi
dalam menciptakan, memberikan dan mengomunikasikan nilai pelanggan
(customer value) kepada pasar sasarannya secara lebih efektif,
dibandingkan pada pesaing. Nilai pelanggan adalah rasio antara apa yang
diperoleh pelanggan dan apa yang ia berikan. Jadi nilai pelanggan dapat
commit
to user
dirumuskan sebagai berikut
: nilai
pelanggan = (manfaat – biaya) =
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(manfaat fungsional + manfaat emosional) – (biaya moneter + biaya waktu
+ biaya energi + biaya psikis). Konsep pemasaran bertumpu pada empat
pilar utama : pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terintergrasi
(intergrated marketing), dan profitabilitas. Pasar sasaran adalah pelanggan
yang dipilih untuk dilayani dengan program pemasaran khusus bagi
mereka. Keberhasilan pemasaran sangat ditentukan pula oleh kemampuan
organisasi dalam membedakan lima jenis kebutuhan :
1) Stated needs (contohnya konsumen membutuhkan sepeda motor yang
tidak mahal)
2) Real needs (contohnya, konsumen membutuhkan sepeda motor yang
biaya pengoperasiannya (bukan harga) murah)
3) Unstated needs (misalnya konsumen mengharapkan layanan prima dari
dealer)
4) Delight needs (misalnya, konsuen berharap bahwa dealer memberikan
pula bonus berupa peta kota tempat pembelian sepeda motor tersebut)
5) Secret needs (contohnya, konsumen ingin dipandang teman-temannya
sebagai konsumen yang cerdas dalam memilih produk)
Kemampuan membedakan kelima jenis kebutuhan tersebut berdampak
pada tiga tipe pemasaran :
1) Responsive marketing, yakni mengidentifikasi dan memenuhi stated
needs
2) Anticipate marketing, yakni berusaha memperkirakan apa yang
dibutuhkan pelanggan dalam waktu dekat
3) Creative marketing, yaitu menemukan dan menghasilkan solusi yang
tidak diduga (bahkan belum terbayangkan) oleh pelanggan namun
berpotensi ditanggapi secara antusias. Hal ini terbukti ampuh dalam
pemasaran produk-produk high-tech, seperti iPod, telepon genggam,
mesin faks, fotokopi, compact disc players, dan ATM (Anjungan
Tunai Mandiri).
Sementara itu menurut Dodi Adriana (2008:23) konsep pemasaran
commit
user pemasaran (seperti wiraniaga,
menekankan pula integrasi
antartofungsi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
periklanan, layanan pelanggan, manajemen produk, riset pemasaran) dan
antar departemen (misalnya departemen riset dan pengembangan,
departemen keuanga, departemen sumber daya manusia dan departemen
produksi/ operasi). Dengan kata lain, dibutuhkan keselarasan antar
external marketing (pemasaran yang ditujukan kepada pihak-pihak di luar
perusahaan) dan internal marketing (proses merekrut, menyeleksi, melatih
dan memotivasi para karyawan sehingga mereka dapat melayani
pelanggan secara memuaskan).
Tujuan akhir konsep pemasaran adalah membantu organisasi mencapai
tujuannya. Dalam kasus organisasi bisnis, tujuan utamanya adalah laba;
sedangkan untuk organisasi nirlaba dan organisasi publik, tujuannya
adalah mendapatkan dana yang memadai untuk melakukan aktivitasaktivitas social dan pelayanan publik (Gregorius Chandra, 2008:23).
4. Strategi Pemasaran
Setidaknya ada tiga definisi strategi pemasaran yang sesuai dengan
konteks kajian pada pembahasan pengamatan ini. Ketiga definisi strategi
pemasaran tersebut sebagai berikut :
Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara eksplisit
maupun implisit mengenai bagaimana suatu merk atau lini produk
mencapai tujuannya (Bennet, 2008: 42).
Strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk
mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan
bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan
program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut
(Tjiptono, 2008:42-43).
Strategi pemasaran adalah bagian dari lingkungan yang terdiri atas
rangsangan fisik dan sosial. Termasuk di dalam rangsangan tersebut
adalah produk dan jasa, materi promosi (iklan), tempat pertukaran (toko
eceran), dan informasi tentang harga (label yang tertempel pada produk),
user
selanjutnya penerapan commit
strategi to pemasaran
melibatkan penempatan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
rangsangan tersebut di lingkungan konsumen agar dapat mempengaruhi
afeks, kognisi dan perilaku mereka (Peter J.P dan Olson J.C, 2008:43).
Pada prinsipnya, strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya
dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar
sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran dan biaya pemasaran,
dimana strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis
yang memberikan arah bagi semua fungsi manajemen suatu organisasi
(Tjiptono, 2008:43)
Strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling terkait. Berikut
ini adalah kelima elemen tersebut (Corey dalam Dolan, Tjiptono, 2008 :
43-45).
a. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Faktor-faktor
yang mendasari keputusan ini sebagai berikut (Jain, 1990).
1) Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokkan teknologi
yang dapat diproteksi dan didominasi
2) Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya
pemusatan (fokus) yang lebih sempit
3) Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial and error di
dalam menanggapi peluang dan tantangan
4) Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya
langka atau pasar yang terproteksi
Pemilihan pasar di atas selanjutnya dimulai dengan melakukan
segmentasi pasar, dan selanjutnya memilih pasar sasaran yang paling
memungkinkan untuk dilayani oleh perusahaan.
b. Perencanaan
produk,
meliputi
produk
spesifik
yang
dijual,
pembentukan lini produk, dan desain penawaran individual pada
masing-masing lini. Produk sendiri menawarkan manfaat total yang
dapat diperoleh pelanggan dengan melakukan pembelian. Manfaat
tersebut meliputi produk itu sendiri, jaminan atau garansi, jasa
reparasi, dan bantuan teknis yang disediakan penjual serta hubungan
to user
personal yang mungkincommit
terbentuk
di antara pembeli dan penjual.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan
nilai-nilai kualitatif dari produk kepada pelanggan.
d. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang
dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan
menggunakannya.
e. Komunikasi pemasaran (promosi) yang meliputi periklanan, personal
selling, promosi penjualan, direct marketing dan public relation.
Dalam bisnis jasa pemasaran bersifat sangat kompleks karena banyak
elemen yang mempengaruhi seperti internal organisasi, lingkungan fisik,
komentar dari mulut-mulut, dsb. Oleh karena itu menurut Gronrous (dalam
Philip Kotler 1994:469), mengemukakan bahwa pemasaran jasa ada 3
yaitu:
a. Pemasaran Eksternal
Dilakukan untuk menghubungkan perusahaan dengan konsumen,
hal ini merupakan pekerjaan pemasaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menyiapkan, menentukan harga, mendistribusikan
dan mempromosikan jasa kepada konsumen.
b. Pemasaran Internal
Dilakukan untuk menghubungkan perusahaan dan karyawan,
dalam hal ini perusahaan melatih dan memotivasi karyawan untuk
melayani konsumen dengan baik.
c. Pemasaran Interaktif
Dalam hal ini menghubungkan antara konsumen dengan karyawan
dengan karyawan perusahaan. Pemasaran interaktif merupakan
gambaran atas keahlian karyawan dalam melayani konsumen.
B. Properti
1. Pengertian
Properti adalah sebuah produk yang dihasilkan atau dibuat oleh sebuah
perusahaan
properti.
Produk tersebut dapat berupa perumahan,
commit
to user
apartement, ruko toko (ruko),
rumah
kantor (rukan), gedung perkantoran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(office building), pusat perbelanjaan berupa mall, plaza atau trade center.
Perumahan, apartement, ruko toko (ruko), rumah kantor (rukan), gedung
perkantoran (office building) termasuk dalam landed property. Sedangkan
mall, plaza atau trade center termasuk dalam commercial building. Dalam
pengamatan ini akan lebih fokus pada produk properti yaitu perumahan.
Rumah atau papan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang
tingkat kepentingannya hanya dibawah sandang dan pangan. Rumah dapat
diartikan sebagai ruang dimana manusia hidup dan melakukan aktifitas
kehidupan dan bebas dari gangguan fisik maupun psikis. Rumah juga
berfungsi sebagai tempat perlindungan dari berbagai macam gangguan
iklin serta gangguan dari makhluk hidup lainnya. Selain itu rumah juga
merupakan tempat awal pengembangan kehidupan dan penghidupan
keluarga dalam lingkungan yang aman, sehat, serasi dan teratur (UndangUndang Republik Indonesia Nomer 4 Tahun 1992, Tentang Pemukiman
dan Perumahan).
Perundang-udangan yang menggunakan istilah properti adalah Surat
Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat, selaku Ketua BKP4N No.
05/KPTS/ BKP4N/1995 tanggal 23 juni 1995 dirumuskan sebagai berikut :
“Properti (real property) adalah tanah hak dan atau bangunan permanen
yang menjadi obyek pemilik dan pembangunan” (pasal 1 angka 4)
Berdasarkan keputusan tiga menteri yang terdiri dari Menteri
Pekerjaan Umum, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perumahan Rakyat
No. 648-348 tahun 1992, No. 739/KPTS/1992 dan No. 09/KPTS/1992
yang isinya menyatakan bahwa pembangunan perumahan dan pemukiman
diarahkan untuk mewujudkan kawasan dengan lingkungan hunian yang
berimbang antara rumah sederhana, rumah menengah dan rumah mewah
dengan perbandingan dan kriteria tertentu sehingga dapat menampung
secara serasi antara kelompok masyarakat dari berbagai profesi, tingkat
ekonomi, dan status sosial.
Perbandingan yang dimaksud berimbang dengan rasio 6 : 3 : 1, yang
commit
user
artinya di setiap perumahan
dantopemukian
dibangun dengan aturan 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(enam) atau lebih rumah sederhana, 3 (tiga) atau lebih rumah menengah
dan 1 (satu) rumah mewah. Untuk pengertian rumah sederhana, rumah
menengah dan rumah mewah diatur dalam ketentuan umum bab 1 (satu)
ayat 4 (empat) antara lain :
a. Rumah sederhana adalah rumah yang dibangun di atas dengan luas
kapling 54 m2 sampai 200 m2 dan biaya pembangunan per m2 tidak
melebihi dari harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan
perumahan dinas pemerintah kelas C yang berlaku.
b. Rumah menengah adalah rumah yang dibangun di atas tanah dengan
luas kapling 200 m2 sampai 600 m2 dan biaya pembangunan per m2
antara harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan
dinas pemerintah kelas C sampai A yang berlaku.
c. Rumah mewah adalah rumah yang dibangun di atas tanah dengan luas
kapling 600 m2 sampai 2000 m2 dan biaya pembangunan per m2 di atas
harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas
pemerintah kelas A yang berlaku.
Perumahan
adalah
kelompok
rumah
yang
berfungsi
sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana lingkungan (UU No.4/ Th. 1992).
Di Indonesia hukum positif yang mengatur benda atau properti adalah
UU No. 5 Tahun 1960 tentang “Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria”
dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia (Buku Kedua)
tentang “BENDA” yang membedakan :
a. Benda tak bergerak (real property) yaitu tanah atau tanah hak berikut
benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah, baik karena alam
maupun buatan manusia (bangunan perumahan dan lingkungannya).
b. Benda bergerak (personal property) yang menurut sifatnya dapat
dipindah-pindahkan dan dihitung jumlahnya. Sedang benda bergerak
dapat berwujud (tangible) dan benda tak berwujud (intangibles) yaitu
tagihan, hak paten dan hak ahli waris.
commit to user
2. Pemasaran properti
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pemasaran properti berfungsi untuk mengarahkan cara-cara pemasaran
agar berjalan efektif dan efisien serta mempercepat proses penjualan
(Aditya, 2010:117).
Menurut Tito Franky Nasution (2010:119-122) terdapat beberapa
macam cara untuk melakukan tahap pemasaran properti, yaitu :
a. Menjual konsep
Menjual properti berbeda dengan menjual produk lainnya.
Properti ditawarkan selain harus berkualitas baik juga harus memiliki
konsep yang jelas. Konsep itu akan memberikan suasana dan atmosfer
tersendiri bagi lingkungan perumahan lingkungan perumahan akan
terlihat asri dan nyaman serta memberikan rasa betah tinggal bagi
penghuninya.
b. Membangun hubungan dengan calon konsumen
Membangun hubungan baik dengan calon konsumen perlu
dilakukan konsumen merupakan sarana pemasaran yang efektif.
Hubungan baik dapat dijalin apabila calon konsumen merasa puas
dengan informasi produk yang disampaikan. Oleh karenanya setiap
individu pemasar harus dibekali pengetahuan tentang produk (product
knowledge) perumahan dengan baik sehingga mampu berperan sebagai
konsultan bagi konsumen. Sampaikan informasi yang jelas dan
transparan tentang konsep perumahan, sarana dan prasarana yang
tersedia, bahan dan struktur bangunan yang dipergunakan, nilai jual
kembali yang bersaing, pajak dan biaya yang dibebankan, bagaimana
cara memperoleh fasilitas KPR dari pihak perbankan, serta keudahan
proses administrasi pembelian rumah. Seluruh informasi yang
disampaikan itu akan memberikan feedback yang baik dari konsumen
dan memberikan penilaian tersediri dari konsuen terhadap perusahaan
properti tersebut yang mana dikelola secara profesional dan memiliki
kapabilitas yang baik, sehingga meningkatkan keyakinan konsumn
dalam bertransaksi dengan perusahaan tersebut. Apabila tidak ada
commit to user
kesepakatan dalam bertransaksi,
setidaknya calon konsumen akan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berperan sebagai penjual tidak langsung bagi calon konsumen lain.
Semakin banyak calon yang mengetahui perusahaan properti ini maka
semakin kuat brand image yang diciptakan di tengah masyarakat.
c. Referensi
Hubungan baik dengan calon konsumen akan menghemat waktu
dan biaya pemasaran. Setiap calon consumen yang terpuaskan oleh
pelayanan dan informasi produk yang diberikan biasanya akan menjadi
perpanjangan tangan bagi perusahaan dalam memasarkan produknya.
d. Mitra dan Networking
Sebuah perusahaan properti tidak akan dapat tumbuh dan
berkembang bila tidak memperoleh dukungan pihak lain. Dari sisi
permodalan, mitra perusahaan properti adalah lembaga keuangan dan
perbankan dan dari sisi kontruksi adalah dari supplier bahan material
bangunan. Perusahaan properti yang dikelola secara profesional akan
mendapatkan dukungan penuh dari mitranya. Pihak lembaga keuangan
dan perbankan merupakan lembaga yang memiliki database nasabah
yang besar, baik dari sisi penabung maupun para debitur dan supplier
memiliki pelanggan yang setia. Melalui kedua mitra ini informasi
produk berupa brosur dapat dititipkan. Guna menambah kredibilitas
perusahaan, kedua mitra tersebut dapat dicantumkan dalam brosur atau
iklan yang disebarkan.
e. Iklan
Alat pendukung penjualan yang sering digunakan dalam
memasarkana produk perumahan dapat melalui brosur, papan reklame,
media surat kabar dan media elektronik. Jenis media iklan tersebut
tidak mutlak harus dipergunakan seluruhnya, namun dapat disesuaikan
dengan anggaran dan kebutuhan iklan yang baik harus memuat
informasi yang singkat, jelas dan informatif. Iklan yang disajikan harus
sesuai dengan hasil jadi perumahan, karena biasanya konsumen
mengecek langsung ke lapangan sebelum menemui tenaga penjualan.
commit to user
Mereka ditipu dan dibohongi.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
f. Sales dan Telemarketing
Sarana pemasaran lain yang dapat diterapkan adalah dengan
langsung menghubungi calon konsumen melalui alat komunikasi
seperti telepon dan handphone. Penjualan produk dengan sarana
komunikasi adalah berbeda dengan penjualan dengan bertatap muka
secara langsung. Tatap muka memberikan unsur bujukan yang lebih
kuat daripada melalui telepon/ handphone. Tata cara bertelepon yang
baik, etika sapaan dan waktu bertelepon harus diperhatikan. Setiap
calon konsumen memiliki perilaku dan kebiasaan yang berbeda satu
dengan
lainnya.
penyampaian
Pemasaran
secara
panjang
telemarketing
lebar.
tidak
Tujuannya
memerlukan
adalah
untuk
mengundang calon konsumen agar bersedia berkunjung ke perusahaan
atau lokasi perumahan, termasuk mau menghubungi nomor pemasaran
perusahaan.
Beberapa hal yang diperlukan dalam bisnis properti menurut Aditya
dan Fito Franky Nasution (2010: 14-34)
a. Modal
Usaha properti membutuhkan modal cukup besar, modal utama
adalah uang dan modal mental. Modal mental yakni akal sehat,
kejujuran dan keberanian. Akal sehar akan memberikan jalan keluar
dari kesulitan serta mencapai tujuan yang diharapkan. Kejujuran akan
mendatangkan hubungan yang baik dengan siapa saja. Sedangkan
keberanian memberikan kemampuan untuk menjalankan usaha.
Modal uang bersumber dari dua hal, yaitu modal pribadi atau
modal yang diperoleh dalam bentuk hutang. Modal pribadi bersumber
dari harta pribadi, warisan atau hibah dari pihak lain. Sedangkan
hutang bersumber dari pinjaman pihak lain. Agar usaha properti dapat
dijalankan, kombinasi kedua jenis sumber modal tersebut dapat
dipergunakan.
b. Tanah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pembelian tanah
antara lain :
1) Faktor lokasi
Lokasi yang tepat harus menjadi pertimbangan dalam membeli
tanah semakin strategis lokasi tanah tersebut, semakin bernilai
harga jualnya.
2) Faktor peruntukan
Faktor peruntukan merupakan keberadaan lokasi tanah dengan
rencana tata kota pada wilayah yang bersangkutan. Jika nantinya
akan dibangun untuk hunian maka sebaiknya disesuaikan dengan
peruntukannya yang memang untuk wilayah perumahan.
3) Faktor harga
Harga yang terbaik untuk membeli tanah sebenarnya di bawah nilai
NJOP namun harga yang cukup adil (fair) ialah ekuivalen dengan
harga NJOP, dan kalaupun memang memerlukannya perlu ditawar
agar lebih dari satu setengah kali lipatnya.
4) Legalitas
Hal yang sangat vital dalam membeli tanah adalah legilitas apa
status tanahnya dan bagaimana alas hukumnya.
5) Faktor keamanan dan kenyamanan
Faktor ini sangat penting karena akan mempengaruhi penjualan
properti. Lingkungan yang tidak aman mengakibatkan daya beli
masyarakat jadia berkurang, bahkan bisa-bisa tidak satu unit pun
rumah akan terjual. Lingkungan sekitar juga mesti mendapat
perhatian.
Perumahan
dengan
lingkungan
yang
asri
di
sekelilingnya akan menambah kenyamanan para penghuni.
Sebaliknya, bila berada di lingkungan yang kumh maka perumahan
akan menjadi kurang menarik minat konsumen meskipun dibangun
commit to user
sangat indah dan menarik.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6) Faktor pematangan
Dalam membeli tanah untuk investasi yang suatu saat akan dijual
lagi, tanah tersebut perlu dimatangkan hingga siap dimanfaatkan.
Untuk menjual kembali, perhitungkan biaya-biaya yang telah
dikeluarkan seperti pengurusan sertifikat tanah, pajak (BPHTB),
pemagaran dan pematangan tanah, agar profit yang didapat jadi
berlipat.
c. Ketersediaan material bangunan
Ketersediaan
bahan
ini
mempengaruhi
proses
pekerjaan
pembangunan. Dengan tersedianya bahan bangunan yang cukup maka
akan memperlancar pelaksanaan di lapangan, yang akhirnya akan
sesuai dengan jadwal yang diterapkan sehingga pengeluaran anggaran
sesuai dengan yang direncanakan.
d. Time schedule proyek
Jangka waktu pekerjaan pembangunan perlu ditetapkan. Hal ini
sangat berpengaruh terhadap anggaran belanja yang telah disusun.
Mundurnya
waktu
penyelesaian
dari
yang
dijadwalkan
akan
menyebabkan meningkatnya biaya yang dikeluarkan, terutama untuk
upah pekerja. Selain itu juga berisiko komplain munculnya konsumen
yang akan memberikan image kurang baik bagi pengambung.
e. Tim kerja yang solid
Keberhasilan usaha properti tidak terlepas dari adanya tim kerja yang
solid dan kompak tiap bagian haus mengerti peran masing-masing dan
memberikan konstribusi penuh guna tercapainya tujuan.
Ada 4 hal yang harus dipegang setiap anggota tim agar pekerjaan dapat
berjalan sesuai dengan yang diharapkan, yaitu :
1) Kejujuran
Kejujuran adalah kunci utama. Kejujuran harus diberikan kepada
diri sendiri, perusahaan dan pihak lain. Kejujuran mencegah
terjadinya kecurangan sekecil apapun. Kejujuran bukan hanya
commit
toharus
user tertanam dalam setiap individu.
wajib bagi bawahan,
namun
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Rasa memiliki
Setiap individu di dalam perusahaan harus punya rasa memiliki
yang tinggi atas perusahaan dimana dia bekerja. Rasa memiliki
tersebut akan mendorong individu untuk menjaga kewibawaan
perusahaan serta bersikap loyal terhadap perusahaan. Rasa
memiliki
ini
akan
terwujud
apabila
perusahaan
mampu
memberikan penghargaan dan penilaian yang positif kepada para
anggotanya, bahwa setiap anggota adalah aset berharga bagi
perusahaan.
3) Integritas
Setiap individu yang bergabung dan berkarya dalam suatu
perusahaan wajib mengemban segala tugas yang diberikan
kepadanya dan menjunjung tinggi tanggung jawab atas pekerjaan
itu. Integritas sejalan dengan loyalitas setiap individu harus
mencurahkan segala perhatiannya untuk mewujudkan visi dan misi
yang telah ditetapkan.
4) Penghargaan dari sanksi hukuman
Fungsi penghargaan dan hukuman tidak lain adalah untuk
memberikan motivasi dan batasan perilaku setiap individu dalam
perusahaan. Penghargaan akan memacu peningkatan kinerja
sedangkan hukuman akan meminimalisir kesalahan. hukuman itu
harus diberikan secara adil dan bijaksana agar pelaku menyadari
kesalahannya dan tidak mengulanginya. Penghargaan tidak harus
berupa material seperti uang atau benda berharga lainnya. Hal yang
tak kalah pentingnya adalah hal-hal yang immaterial, seperti
pujian, penghormatan dan perlakuan yang baik. Semua itu mampu
mendorong untuk mencapai kemajuan.
f. Pengelolaan manajemen dan arus kas
Seperti halnya ilmu seni mengelola modern, mengelola keuangan
perusahaan pengembang juga mengadopsi prinsip umum manajemen,
commit
to user Actuating dan Controlling).
seperti POAC (Planning,
Organizing,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tahap yang paling awal adalah perencanaan. Sebelum mulai
melakukan perencanaan keuangan, perusahaan perlu dukungan
berbagai data awal, seperti luas lahan, master plan awal, rencana
fasilitas, rencana biaya pembangunan. Terkadang perusahaan juga
membutuhkan data pesaing.
Dari data-data awal itu kemudian dimulailah penghitungan biaya
pokok lahan yang terdiri dari :
1) Biaya akuisisi lahan berikut biaya pajak pembelian, komisi dan
biaya lain yang terkait langsung dalam akuisisi lahan
2) Biaya pengolahan lahan yang terdiri dari biaya pembersihan (land
clearing), biaya cut and fill (pembuangan dan penimbunan/
pengurangan)
3) Biaya legalitas lahan yang meliputi biaya perijinan untuk
pengelolaan proyek
4) Biaya prasarana/ utilitas sepeti pembangunan jalan kawasan,
jaringan listrik, telepon, air bersih, gas alam, internet, selokan,
gorong-gorong dan semua biaya pembangunan pendukung proyek
5) Biaya sarana/ fasilitas umum seperti pembangunan masjid, taman,
kolam renang, dll
6) Biaya sarana kerja seperti direksi kit, peralatan kerja, perangkat
kerja seperti komputer, printer dll yang usia manfaatnya selama
proyek berlangsung
7) Biaya pra proyek, seperti biaya konsultasi perencanaan, biaya
survey biaya lobby dll
Ketujuh kelompok biaya tersebut kemudian dijumlahkan dan
hasilnya dibagi total luas lahan komersial yang kemudian dijadikan
biaya pokok lahan per m yang kemudian akan menjadi standar
penentuan harga jual.
Tahap perencanaan keuangan terakhir adalah rencana arus kas.
Tahapan ini penting untuk menghitung besaran modal yang harus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dikeluarkan, pinjaman yang harus dilakukan dan jangka waktu
pelaksanaan proyek.
Prinsip arus kas : 1) Tentukan tahapan kapan jadwal pembayaran
tanah, 2) Tentukan jadwal pembangunan utilitas dan fasilitas, 3)
Tentukan target penjualan berikut jadwal penerimaan kas. selisih kas
masuk dengan kas keluar sampai kas mampu berdiri sendiri dan
jumlah modal yang dibutuhkan. Apabila modal dari ivestor masih
kurang, lakukan renana pembiayaan ke pihak bank. Sebenarnya hanya
2 hal yang dikelola oleh semua perusahaan yakni cash in (kas masuk)
dan cash out (kas keluar). Kelemahan developer adalah menghadapi
ketidakpastian kas masuk dan kepastian kas keluar. Ketidakpastian kas
masuk bisa menghambat kinerja keuangan.
C. Metode Pengamatan
Metode pengamatan yang dipilih berdasarkan dan mempertimbangkan
keserasian dengan obyek serta metode yang digunakan sesuai dengan tujuan,
sasaran dan masalah yang akan diamati. Hal-hal tersebut digunakan untuk
memperoleh hasil yang mempunyai validitas dan reliabilitas yang tinggi.
Berikut uraian mengenai metode yang digunakan dalam pengamatan
ini :
1. Lokasi Pengamatan
Untuk melaksanakan suatu pengamatan diperlukan lokasi yang
berfungsi sebagai obyek untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang
berhubungan dengan masalah yang dijadikan pengamatan. Adapun
pengamatan ini mengambil lokasi PT. Tri Maesa Buwana Jl. Lawu No.
417 Tegal Arum, Cangakan, Karanganyar.
Pemilihan lokasi tersebut dengan alasan sebagai berikut :
a. Lokasi tersebut membuka diri untuk dijadikan tempat magang
b. Penulis memperoleh ijin untuk mengadakan pengamatan pada
perusahaan tersebut yang memungkinkan memperoleh data-data yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
diperlukan sesuai dengan permasalahan yang diambil penulis sekaligus
untuk memperoleh pengalaman kerja.
c. Ketertarikan untuk mengadakan pengamatan pada perusahaan yang
bergerak pada bidang konstruksi perumahan.
2. Jenis Pengamatan
Pengamatan ini mempergunakan jenis pengamatan deskriptif. Jenis
deskriptif diartikan sebagai keadaan atau obyek pengamatan pada
sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang ada.
3. Sumber Data
Data merupakan suatu fakta atau keterangan dari obyek yang diteliti.
Sumber data dalam pengamatan ini adalah sebagai berikut :
a. Data primer
Yaitu sumber data yang diperoleh langsung melalui pengamatan di
lapangan. Dalam pengamatan ini sumber data primer diperoleh dari
lokasi pengamatan yaitu keterangan dari pegawai bagian pemasaran.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendukung data
primer, adapun sumber datanya berupa dokumen, ataupun mempelajari
arsip dan laporan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam
penyusunan
laporan
ini,
penulis
mengumpulkan
data
pendukung dengan metode :
a. Observasi
Suatu cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan
secara langsung pada obyek pengamatan dan gambaran nyata tentang
keadaan perusahaan.
b. Wawancara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Wawancara atau interview merupakan cara pengumpulan data dengan
jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan berdasarkan tujuan. Penulis
melakukan wawancara dengan pegawai bagian pemasaran yang dapat
dipertanggung jawabkan guna menjamin kelengkapan data yang
diperlukan.
c. Dokumentasi
Merupakan teknik pengumpulan data dengan mempelajari dokumen,
buku panduan, laporan dan literatur lainnya. Teknik dokumentasi
merupakan teknik pokok dalam pengamatan ini sebab pengolahan data
penulis banyak menggunakan dokumentasi yang ada.
5. Teknik Analisis Data
Analisis data yang di gunakan dalam pengamatan ini terbagi menjadi
empat bagian kegiatan yang terlibat dalam proses yang berkaitan serta
menentukan hasil analisis. Empat bagian kegiatan tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Pengumpulan data
Dalam pengamatan ini dilakukan dengan melakukan pengumpulan
data langsung ke PT. Tri Maesa Buwana yang terletak di Jl. Lawu No.
417 Tegal Arum, Cangakan, Karanganyar. Dengan cara melaksanakan
observasi, wawancara atau mencari arsip yang terkait dengan
permasalahan dalam pengamatan ini.
b. Reduksi data
Dalam pengamatan ini di lakukan penyederhanaan data – data yang di
kumpulkan dari wawancara dan data lapangan terkait dengan PT. Tri
Maesa Buwana Karanganyar serta data – data sekunder yang berupa
buku – buku teori penunjang pengamatan.
c. Sajian data
Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskriptif
commit
to user
dalam bentuk narasi yang
memungkinkan
simpulan penelitian dapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dilakukan. Dalam penelitian ini penyajian data terkait dengan PT. Tri
Maesa Buwana Karanganyar berupa gambar, data narasi dan tabel.
d. Penarikan kesimpulan
Setelah semua data direduksi disajikan maka selanjutnya dilakukan
penyimpulan data terkait dengan PT. Tri Maesa Buwana Karanganyar,
akan tetapi data yang telah ada masih kabur dan masih dapat berubah
dan masih diragukan. Maka data harus diuji validitasnya supaya
simpulan penelitian menjadi lebih kokoh dan lebih dipercaya. Pada
waktu pengumpulan data terakhir, mulai dilakukan usaha untuk
menarik kesimpulan dan verifikasinya berdasarkan semua hal yang
terdapat dalam reduksi data dan sajian data.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
GAMBARAN UMUM
PT. TRI MAESA BUWANA KARANGANYAR
A. Sejarah berdirinya
Berdasarkan arsip akta berdirinya yang terdapat pada Perseroan Tri
Maesa Buwana dengan Notaris Drajad Uripno, SH di Surakarta dan akta
nomor : 10 pada tanggal 16 Juni 2009, PT. Tri Maesa Buwana merupakan
sebuah perseroan perdagangan barang yang didirikan oleh Atik Puji Lestari.
Pendirian Perseroan Terbatas dalam bentuk perdagangan barang ini
merupakan keinginan dan keterkaitan Atik Puji Lestari sendiri. Dalam
pendirian perseroan yang bergerak dibidang konstruksi perumahan tersebut,
Atik Puji Lestari melakukan kerjasama dengan H. Sujatno yang bertanggung
jawab sebagai komisaris.
Bahwa dengan tidak mengurangi ijin dari pihak yang berwenang telah
sepakat dan setuju bersama-sama mendirikan suatu Perseroan Terbatas di
bidang perdagangan barang sebagaimana yang dimaksud dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 26 tahun 1998.
Pada tanggal 25Agustus 2009 Atik Puji Lestari megajukan Surat
Permohonan Ijin Gangguan Kantor Perdagangan Umum PT. Tri Maesa
Buwana. Berdasarkan hasil pemeriksaan di Kabupaten Karanganyar, maka
tanggal 27 Agustus 2009 telah memberikan pertimbangan tidak keberatan
Pada tanggal 10 September 2009 dengan nomor : 503.530/286 Tahun 2009,
permohonan ijin gangguan telah diberikan kepada Atik Puji Lestari untuk
commitUmum
to userPT. Tri Maesa Buwana.
kegiatan usaha Kantor Perdagangan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pada tanggal 14 September Atik Puji Lestari melakukan permohonan
ijin usaha pedagangan dengan nomor : 503/33/11.34/SIUP-PM/IX/2009,
bahwa setelah diadakan penelitian persyaratan pengajuan permohonan ijin
usaha perdagangan barang, maka pemberian ijin telah dikeluarkan di
Karanganyar pada tanggal 17 September 2009 dan berlaku untuk jangka
waktu lima tahun sejak tanggal yang telah ditetapkan.
Pada tanggal 27 Oktober 2009 PT. Tri Maesa Buwana secara resmi
telah tercatat sebagai keluarga besar atau anggota REI (Real Estate Indonesia)
DPD Jawa Tengah. PT. Tri Maesa Buwanal resmi sebagai anggota REI DPD
Jawa Tengah sesuai dengan No. 011/KOM.REI/SLO/X/09.
PT. Tri Maesa Buwana terletak di Jl. Lawu no 417 Tegal Arum,
Cangakan, Karanganyar.
mengerjakan beberapa
Rencana perusahaan waktu sekarang ini sedang
proyek pembangunan perumahan, baik perumahan
bersubsidi maupun perumahan non-subsidi dari Kementrian Perumahan
Rakyat Republik Indonesia.
B. Visi dan Misi
Perusahaan mempunyai visi, misi, tujuan dan motto yang jelas untuk
kepentingan berbagai pihak. Penjelasan dari empat hal tersebut sebagai
berikut:
1. Visi
Memberikan manfaat pada masyarakat berkaitan dengan pembangunan
sehingga dapat memberikan kontribusi maupun kemudahan pada
masyarakat dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai.
2. Misi
-
Mengembangkan lahan dan bangunan dengan memperhatikan aspek
lingkungan dan aspek pelayanan kepada konsumen
-
Memberikan pelayanan, mutu, dan kepuasan yang terbaik kepada
konsumen
-
Menyediakan
masyarakat
perumahan yang berkualitas
commit to user
dan
bernilai
bagi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Tujuan
Memberikan layanan dalam mewujudkan impian atau keinginan
konsumen dalam bidang jasa konstruksi perumahan, baik perencanaan
maupun
pelaksanaannya
serta
mengembangkan
proyek-proyek
infrastruktur perumahan bebas banjir dan pengambangan kota baru di
wilayah kabupaten Karanganyar dan sekitarnya.
4. Motto
“Kenyamanan Hidup dan Investasi Anda”
Puri Kahuripan sebagai produk PT. Tri Maesa Buwana memiliki
banyak fasilitas gratis sebagai wujud perhatian perusahaan untuk
memberikan kenyamanan bagi konsumen. Fasilitas tersebut antara lain
Cyber Regency hotspot free area, Land internet dan TV per unit, security
(keamanan) 24 jam, sistem rubah bangun, taman bermain, lebar jalan pintu
masuk 9 meter, lebar jalan area perumahan 6 meter.
C. Struktur Organisasi
Dalam setiap kegiatan atau aktifitas PT. PT. Tri Maesa Buwana
Karanganyar memiliki suatu stuktur organisasi yang setiap bagiannya
mempunyai tugas dan kewajiban masing-masing. Berdasarkan wawancara
dengan Direktur Atik Puji Lestari, struktur organisasi PT. Tri Maesa Buwana
Karanganyar adalah :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 3.1
Struktur Organisasi PT. Tri Maesa Buwana Karanganyar
Komisaris
Direktur
Direktur Utama
Manajer
Manajer
Keuangan
Operasional
Bagian
Bagian
Administrasi
Produksi
Bagian Pemasaran
Bagian
Logistik
Bagian Umum &
Personalia
Bagian
Perencanaan
Bagian Perijinan &
Pengawas
Humas
Proyek
Sumber : Data PT. Tri Maesa Buwana, 2011
commit to user
1. Komisaris
: H. Sujatno
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Direktur Utama
: Atik Puji Lestari
3. Direktur
: H. Suparno Wignyo Hartono
4. Manajer Keuangan
: Tweryanti Nuzulita S
5. Manajer Operasional
: Agung Wahyu Utomo
6. Bagian Logistik
: Ervi
7. Bagian Pemasaran
: Heria, Kusdianto & Farid
8. Bagian Umum dan Personalia
: Fajar
9. Bagian Perencanaan
: Iwan YS
10. Bagian Administrasi
: Rianda
11. Bagian Perijinan & Humas
: Ria Putu Sandi
12. Poengawas Proyek
: Agus S
Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing bagian dalam
struktur organisasi adalah :
1. Komisaris
Bertugas melakukan pengawasan atas kebijakansanaan Direksi dalam
menjalankan Perseroan serta memberi nasihat kepada Direksi.
2. Direktur
Bertanggung
jawab
penuh
dalam
melaksanakan
tugasnya
untuk
kepentingan Perseroan serta mengawasi segala tugas dan kewajiban
karyawannya.
3. Manajer Keuangan
Bertugas memantau keluar masuknya keuangan perusahaan dan membuat
laporan keuangan perusahaan secara rutin setiap bulan.
4. Manajer Operasional
Bertugas mengkoordinasi antara bagian logistik, pimpinan proyek dan
pelaksanaan proyek dilapangan serta bertanggung jawab penuh atas seluruh
kegiatan operasional lapangan (pembangunan) baik untuk kegiatan yang
sedang berjalan maupun kegiatan yang akan dilakukan.
5. Bagian Pemasaran
Bertugas mengelola, dan mengawasi proses pemasaran serta melayani
to user
pembelian dari masyarakat commit
(konsumen).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Bagian Umum dan Personalia
Bertugas menangani masalah yang berkaitan dengan kepegawaian, seperti
mengurus kedisiplinan karyawan, kerja lembur dan sebagainya serta
menangani masalah transportasi, keamanan dan juga pembantu umum.
7. Bagian Logistik
Bertugas menangani pengadaan barang baik material maupun non-material
yang digunakan dalam pelaksanaan proyek.
8. Bagian Perencanaan
Bertugas membuat perencanaan bangunan yang akan dibangun, seperti tipe
dan model bangunan dan membuat gambar / denah bangunan baik tampak
depan, samping, belakang maupun atas serta membuat tata ruangan.
9. Bagian Administrasi
Bertugas melakukan pembayaran kewajiban (perbankan / lembaga
keuangan,
supplier,
gaji)
dan
biaya-biaya
yang
timbul
selama
berlangsungnya kegiatan proyek serta menerima pembayaran dari pembeli.
10. Bagian Perijinan & Humas
Bertanggung jawab atas pengurusan izin-izin terkait proyek dan
memberikan penjelasan kepada para pihak, baik pihak terkait maupun tidak
terkait dengan proyek.
11. Bagian Produksi
Merupakan satu kesatuan team lapangan yang bertanggung jawab atas
penyelesaian pembangunan yang harus dilakukan sesuai jadwal atau target
waktu.
12. Pengawas Proyek
Bertanggung jawab atas waktu kerja yang telah ditetapkan di lapangan dan
melakukan pemeriksaan terhadap kualitas bangunan
D. Sumber Daya Manusia
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PT. Tri Maesa Buwana Karanganyar memiliki pegawai yang
berjumlah kurang lebih15 orang dengan tingkat pendidikan SMA, D3 dan S1.
Disamping pegawai kantor, perusahaan juga menyerap tenaga kerja untuk
pekerjaan proyek. Namun sebagaimana telah diketahui bahwa dalam
memproduksi rumah, pihak pengembang (developer) menyerahkan tanggung
jawab sepenuhnya kepada mandor proyek selaku pelaksana proyek. Jumlah
tenaga kerja proyek berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
Hari kerja perusahaan adalah dari Senin-Sabtu dengan jam kerja pukul
08.00 WIB – pukul 16.00 WIB. Jam istirahat siang pukul 12.00 WIB – pukul
13.00 WIB untuk hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Sabtu. Sedangkan
untuk hari Jum’at pukul 11.30 WIB – pukul 13.00 WIB. Ketentuan tersebut
berlaku untuk pegawai kantor maupun pekerja proyek. Khusus untuk pekerja
proyek, ada waktu tertentu dimana hari Minggu juga termasuk hari kerja.
Disaat
perusahaan
menginginkan
adanya
percepatan
proyek,
maka
dimungkinkan hari Minggu tetap bekerja. Hari libur kerja perusahaan yaitu
hari Minggu dan setiap tanggal merah dalam kalender.
Sistem penggajian perusahaan untuk pegawai kantor penggajianya
setiap bulan yang besarnya sesuai dengan ketentuan UMR, sedangkan untuk
pekerja proyek penggajiannya setiap minggu. Pekerja proyek yang lembur
kerja hari Minggu gajinya dihitung satu hari kerja.
Perusahaan juga memiliki peraturan-peraturan yang harus dilakukan
oleh semua pegawai saat bekerja di kantor. Peraturan ini dibuat untuk
menciptakan kondisi kerja yang disiplin dan lebih kondusif namun masih tetap
bersifat kekeluargaan. Semua peraturan tersebut tercantum dalam Tata Tertib
Perusahaan.
Prinsip pergaulan dengan teman kerja PT. Tri Maesa Buwana Karanganyar
sebagai berikut :
a. Ramah dan murah senyum.
b. Menghormati perasaan dan tidak merendahkan pekerjaan dan prestasi
orang lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Menempatkan pekerjaan sesuai kedudukan dan membiarkan hak-haknya
sesuai porsinya
d. Selalu mencari perhatian dan menanyakan kondisi serta keadaan sesama.
e. Berbicara sesuai kapasita dan kemampuan intelektualnya.
f. Berbaik sangka dan berpikiran positif.
g. Memaafkan kekeliruan, tidak mencari-cari kesalahan.
h. Mendengarkan pembicaraan orang lain dan menghindari perdebatan yang
tidak produktif.
i. Mengkritik dengan cara yang halus, tidak menyinggung perasaan.
j. Mengenali karakteristik dan bersikap sesuai karakter masing-masing.
k. Berbagi kebahagiaan dan saling membantu.
E. Produk dan Harga Perumahan
PT. Tri Maesa Buwana Karanganyar merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang konstruksi perumahan memiliki produk berbagai macam
tipe perumahan. Letak perumahan Puri Kahuripan sebagai produk perusahaan
sangat strategis karena hanya membutuhkan waktu 5 menit dari pusat kota
Karanganyar dan 7 menit dari kota Surakarta. Adapun perumahan yang telah
dibangun sebanyak 153 unit, telah terjual sebanyak 83 unit rumah dengan tipe
bervariasi. Berbagai tipe perumahan tersebut dapat diambil dengan sistem
perumahan bersubsidi maupun non-subsidi seperti dapat dilihat pada Tabel 1.2
berikut :
Tabel 3.1. Daftar Produk, Harga dan Angsuran Perumahan “Puri
Kahuripan” Karanganyar
Tipe
30/70
Harga
Jml
Uang Muka
(Rupiah)
(unit)
Sendiri
Angsuran (tahun)
KPR
7
10
15
88.500.000
4
8.850.000
79.650.000
1.285.804
1.011.606
799.292
Program
36/70 OLD
120.000.000
8
40.000.000
80.000.000
1.302.461
1.016.053
802.804
Subsidi
36/70 NewB
138.500.000
8
50.500.000
80.000.000
1.302.461
1.016.053
802.804
36/70 NewA
150.000.000
19
70.000.000
80.000.000
1.302.461
1.016.053
802.804
50/100
225.000.000
28
145.000.000
commit
to user 80.000.000
1.302.461
1.016.053
802.804
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60/70
235.000.000
3
155.000.000
80.000.000
1.302.461
1.016.053
802.804
30/70
88.500.000
4
17.700.000
70.800.000
1.308.957
1.101.530
991.003
36/70 OLD
120.000.000
8
24.000.000
96.000.000
1.774.857
1.493.600
1.343.733
Program
36/70 NewB
138.500.000
8
27.700.000
110.800.000
2.048.481
1.723.863
1.550.892
Non-
36/70 NewA
150.000.000
19
30.000.000
120.000.000
2.218.571
1.867.000
1.679.667
50/100
225.000.000
28
45.000.000
180.000.000
3.327.857
2.800.500
2.519.500
60/70
235.000.000
3
47.000.000
188.000.000
3.475.762
2.924.967
2.631.478
Subsidi
Sumber : Data PT. Tri Maesa Buwana, 2011
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Analisis Kesempatan Pasar
Syarat kebutuhan yang dianggap sebagai kesempatan pasar menurut
Atik Puji Lestari selaku Direktur Utama PT. Tri Maesa Buwana Karanganyar
adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan rumah cukup besar, dalam arti jumlah orang yang
membutuhkan cukup banyak.
2. Kebutuhan tersebut dapat digarap, dimana perusahaan memiliki keahlian
dan sumber daya lain yang dibutuhkan untuk menggarapnya.
3. Tingkat persaingan masih bisa dihadapi perusahaan.
4. Dapat dijangkau.
5. Memiliki potensi pertumbuhan.
Untuk menganalisis kesempatan-kesempatan pasar yang tersedia,
bagian pemasaran melakukan beberapa cara untuk mendapatkan hasil yang
maksimal yaitu :
1. Memiliki sistem informasi yang selalu reliable (handal).
2. Melakukan riset untuk memperoleh informasi mengenai lingkungan
pemasaran.
3. Memahami perilaku konsumen (individu dan rumah tangga yang membeli
untuk kebutuhan personal) dan perilaku pembeli bisnis (perusahaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
komersial, organisasi nirlaba, agen pemerintah, dan pengembang yang
hanya membeli untuk memperoleh keuntungan kembali).
B. Pemilihan Pasar Sasaran
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan Direktur Utama
PT. Tri Maesa Buwana Karanganyar, terdapat beberapa tugas yang
dibebankan kepada bagian pemasaran untuk menemukan pasar sasaran, yaitu :
1. Mengukur dan Memperkirakan Permintaan
Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui berapa permintaan pasar saat
ini dan permintaan pasar pada masa depan. Perusahaan melakukan dua
pendekatan dalam mengukur permintaan pasar. Pendekatan pertama
adalah pendekatan fundamental, yaitu mengukur dan memperkirakan
permintaan dengan cara menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan seperti pertumbuhan pasar, pendapatan, kondisi ekonomi, gaya
hidup, dan lain-lain. Pendekatan kedua adalah pendekatan teknis, yaitu
melakukan pengukuran dengan melihat kecenderungan permintaan pada
masa lalu, yang dianalisis secara statistik untuk mengukur besarnya
permintaan saat ini dan masa yang akan datang.
Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian pemasaran, kebutuhan
rumah di wilayah Kabupaten Karanganyar belum semua terpenuhi. Masih
banyak beberapa keluarga tinggal dalam satu atap atau rumah. Oleh karena
itu banyak permintaan pembangunan komplek perumahan yang layak huni
serta terjangkau harganya. Banyaknya permintaan ini merupakan potensi
dan kesempatan bagi sasaran penjualan atau pemasaran perumahan Puri
Kahuripan.
2. Segmentasi Pasar
Perusahaan mengelompokkan pasar
dengan beberapa variabel-
variabel geografis (tempat tinggal, kota, wilayah, dan seterusnya),
commit
user
demografis (jenis kelamin,
umur,topekerjaan,
pendapatan, dan seterusnya),
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
psikografis (gaya hidup, kepribadian, kelas social), dan perilaku (tingkat
penggunaan, manfaat yang dicari saat menggunakan). Dari hasil survey
yang dilakukan oleh Kusdianto bagian pemasaran PT. Tri Maesa Buwana
Karanganyar, sebagian besar masyarakat kabupaten Karanganyar yang
berminat untuk memiliki rumah adalah pegawai negeri dan swasta.
Sebagian kecil adalah pasangan yang baru saja menikah menikah atau
sebelum menikah sebagai persiapan memulai hidup baru. Masyarakat yang
ingin membeli rumah di Perumahan Puri Kahuripan rata-rata rumah
tersebut akan dijadikan sebagai tempat tinggal keluarga, bukan sebaga
penanaman modal untuk dijual kembali kepada konsumen lain.
3. Pemilihan Pasar Sasaran
Berdasarkan wawancara dengan Kusdianto selaku bagian pemasaran,
perusahaan menggunakan strategi cakupan pasar dengan pemasaran
serbaneka yaitu membuat beberapa bauran pemasaran yang ditujukan pada
beberapa segmen pasar. Dengan demikian perusahaan akan memperoleh
total penjualan yang lebih besar.
4. Penentuan Posisi Pasar
Bagian pemasaran membentuk posisi produk yang memperkuat
kehadiran di berbagai kalangan masyarakat. Tujuannya untuk menciptakan
tempat produk yang jelas, berbeda, dan bernilai tambah dibanding produk
pesaing di dalam pandangan konsumen.
5. Mengembangkan Bauran Pemasaran
Setelah menentukan pasar sasaran serta posisi produk yang diinginkan
oleh konsumen, bagian pemasaran
mendesain program agar produk
mendapat respon dari pasar sasaran. Cara yang digunakan adalah 4P yaitu
Product (produk), Price (harga), Place (tempat), Promotion (promosi).
a. Produk
Dari hasil pengumpulan data dengan menganalisis dokumen
dan arsip serta tinjauan langsung ke lapangan proyek perumahan Puri
Kahuripan, terdapat beberapa tipe perumahan. Rincian tipe perumahan
user :
Puri Kahuripan adalahcommit
sebagaitoberikut
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Tipe 30/70 : Kusen, pintu, jendela jati, plafon, gypsum, rangka atap
jati, rangka plafon besi hollow, air sentra sumur dalam, shower,
closet duduk, listrik 900 watt.
2) Tipe 36/70 OLD : Kusen, pintu, jendela jati, plafon, gypsum,
rangka atap jati, rangka plafon besi hollow, air sentra sumur dalam,
shower, closet duduk, listrik 900 watt.
3) Tipe 36/70 New A : Kusen, pintu, jendela jati, plafon, gypsum,
rangka atap jati, rangka plafon besi hollow, air summersible,
shower, closet duduk, listrik 900 watt.
4) Tipe 36/70 New B : Kusen, pintu, jendela jati, plafon, gypsum,
rangka atap jati, rangka plafon besi hollow, air summersible,
shower, closet duduk, listrik 900 watt.
5) Tipe 50/100 : Kusen, pintu, jendela jati, plafon, gypsum, rangka
atap jati, rangka plafon besi hollow, air sentra sumur dalam,
shower, closet duduk, listrik 1300 watt.
6) Tipe 60/70 (Ruko) : Kusen, pintu took folding gate, jendela jati,
plafon, gypsum, rangka atap jati, rangka plafon besi hollow, air
sentra sumur dalam, shower, closet duduk, listrik 1300 watt.
b. Penetapan Harga
Berdasarkan data dokumen dan proposal pemasaran perusahaan
serta wawancara dengan saudara Farid selaku bagian pemasaran,
dalam menentukan harga bertujuan untuk meningkatkan volume
penjualan perumahan guna mendapatkan keuntungan yang maksimal
dan dapat bersaing dengan perusahaan lain dengan produk berkualitas.
Penetapan harga menggunakan cost plus pricing method, yaitu
menetapkan harga jual produk dengan menjumlahkan antara biaya
total dan laba yang diinginkan oleh perusahaan (Harga Jual = Biaya
Total + Margin). Perumahan Puri Kahuripan menyediakan harga yang
terjangkau dengan program subsidi dan kredit perumahan rakyat atau
sering disebut KPR. Berikut ini adlah syarat-syarat KPR :
commit
to user 2 lembar terbaru
1) Pas Photo 3x4 berwarna
suami-istri
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Fotocopy KTP suami-istri 3 lembar yang masih berlaku
3) Fotocopy Kartu Keluarga dan Akta Nikah pemohon 3 lembar
4) Fotocopy SK Pengangkatan suami-istri 2 lembar
5) Asli bukti / keterangan penghasilan lainnya
6) Slip Gaji 3 bulan terakhir pemohon suami-istri
7) Surat keterangan dari Pimpinan Instansi
8) Fotocopy NPWP
9) Fotocopy rekening tabungan 3 bulan terakhir
c. Tempat
Perumahan Puri Kahuripan yang terletak 300 meter ke selatan dari
perempatan Papahan di daerah Jati, Papahan Karanganyar sangat
menguntungkan dalam menarik minat konsumen karena lokasinya
yang strategis, 5 menit dari pusat Kota Karanganyar dan 7 menit dari
Kota Solo. Luas area perumahan 3 hektar dan tidak ada jalan buntu,
hal tersebut juga upaya untuk memuaskan dan meningkatkan
ketertarikan konsumen.
d. Promosi
Promosi merupakan kegiatan-kegiatan untuk mengkomunikasikan
kelebihan-kelebihan perumahan Puri Kahuripan dan membujuk
konsumen untuk membelinya. Sasaran yang ingin dicapai perusahaan
untuk memberikan informasi mengenai perumahan Puri Kahuripan
kepada konsumen atau masyarakat luas. Perusahaan dalam promosi
menggunakan media periklanan dan metode personal selling yang
difokuskan ke lembaga-lembaga atau instansi pemerintah dan swasta.
Seperti yang dikatakan
Atik Puji Lestari Direktur Utama PT. Tri
Maesa Buwana Karanganyar, dalam wawancara tersebut dijelaskan
proses minat dalam diri konsumen melalui kinerja lapangan adalah
secara bertahap, maka perusahaan melakukan tahap-tahap respons
sebagai berikut ;
1) Kesadaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Apabila konsumen belum mengenal produk, perusahaan membuat
promosi agar konsumen mengenali produk perumahan tersebut.
Dengan kata lain, konsumen sadar bahwa produk tersebut ada.
2) Pengetahuan
Apabila konsumen sudah mengenal dan sadar tetapi tidak tahu
banyak mengenai produk tersebut, perusahaan membuat promosi
yang informatif yang bertujuan agar konsumen secara jelas
mengenali produk perumahan Puri Kahuripan.
3) Suka
Apabila konsumen sudah mengenali perumahan Puri Kahuripan
secara jelas, tahap selanjutnya perusahaan membuat konsumen
menyukai dan menempatkan produk tersebut sebagai pilihan
pertama dibandingkan produk-produk lain dari perusahaan lain.
4) Keyakinan
Keyakinan konsumen akan produk yang ditawarkan oleh
perusahaan sangat penting untuk proses selanjutnya dalam
pembelian. Apabila konsumen sudah yakin dan percaya mangenai
produk tersebut, biasanya mereka juga akan mempromosikannya
kepada konsumen lain. Sehingga perusahaan dapat memperoleh
promosi gratis melalui komunikasi dari mulut ke mulut.
5) Pembelian
Apabila konsumen sudah mengenal, tahu produk dengan jelas,
suka, dan menjadikannya sebagai pilihan serta yakin akan pilihan
tersebut, maka konsumen akan membeli produk perumahan Puri
Kahuripan pada saat yang tepat.
6. Pengelolaan Usaha Pemasaran
Dalam tahap ini perusahaan membentuk organisasi atau tim pemasaran
yang terdiri dari bagian pemasaran itu sendiri yaitu Heria, Kusdianto dan
Farid agar bisa membuat rencana secara efektif dan efisien. Pelaksanaan
rencana pemasaran secara berkala dievaluasi apakah sudah mencapai
to tersebut
user
sasaran atau belum. Hasilcommit
evaluasi
digunakan untuk mengontrol
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
apakah pelaksanaan sudah sesuai dengan rencana atau belum serta
perubahan-perubahan apa yang perlu dilakukan sepanjang pelaksanaan
rencana.
C. Media Periklanan Sebagai Promosi Perumahan Puri Kahuripan
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Direktur Utama PT. Tri
Maesa Buwana Karanganyar disebutkan beberapa cara yang telah dilakukan
dalam proses pemasaran perumahan Puri Kahuripan adalah sebagai berikut ;
1. Iklan dengan Menggunakan Media Brosur / Selebaran
Alternatif media dengan menggunakan media brosur dan selebaran
memiliki keunggulan dengan biaya yang relative murah dan waktu edar
cepat tetapi media ini juga kurang efektif apabila tdak diimbangi dengan
media lain. Hal ini dikarenakan ruang iklan dengan menggunakan brosur
dan selebaran terbatas serta kurang jelas informasi yang diperoleh
konsumen.
2. Iklan dengan Menggunakan Media Ruang Publik
Alternatif media dengan memanfaatkan media ruang publik adalah
sebagai berikut ;
a. Poster yang ditempel dipagar rumah, tiang listrik dan sebagainya
b. Spanduk yang dipasang diluar kantor PT. Tri Maesa Buwana
Karanganyar dan daerah sekitar perumahan Puri Kahuripan
c. Baleho dan billboard
Keuntungan menggunakan media ini adalah penampilannya yang
menarik, sangat mudah dilihat orang banyak karena ukuran yang besar,
dan pesan didalamnya dapat tertangkap jelas dalam pikiran masyarakat
luas.
commit
to user
3. Alternatif Promosi Via Media
Internet
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan informasi yang didapat dari bagian pemasaran PT. Tri
Maesa Buwana Karanganyar, perkembangan dunia teknologi juga dapat
dimanfaatkan sebagai media pemasaran dengan alamat web perusahaan
yang berisi tentang informasi dan segala macam yang berkaitan dengan
proses penjualan perumahan. Konsumen dapat mengakses alamat web
http://mypurikahuripan.blogspot.com, disini dapat secara leluasa untuk
mempelajari informasi yang diinginkan secara terperinci. Selain itu juga
dapat merespon, bertanya tentang sekitar perumahan Puri Kahuripan atau
mencari informasi yang lebih jelas dari bagian pemasaran perusahaan
melalui e-mail [email protected].
4. Iklan dengan Mengikuti Pameran Perumahan
Salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk mengundang
konsumen berkunjung dan melihat produk perumahan. Media pemasaran
berupa maket perumahan telah disajikan dalam pameran agar konsumen
dapat lebih jelas melihat model dan desain rumah dari berbagai tipe.
Pameran perumahan yang pernah diikuti oleh PT. Tri Maesa Buwana
Karanganyar bertempat di mall seperti Solo Square, Palur Plaza, dan Solo
Grand Mall. Melalui pameran diharapkan image developer atau
pengembang dapat meningkat dan memberikan keyakinan kepada para
konsumen bahwa perumahan Puri Kahuripan memang benar-benar area
yang nyaman dan layak huni dengan berbagai fasilitas memadai serta
produk yang berkelas.
D. Metode
Personal
Selling
dalam
Memasarkan
Perumahan
Puri
Kahuripan
Berdasarkan strategi yang dilakukan perusahaan untuk menarik daya
minat konsumen dan meningkatkan penjualan perumahan Puri Kahuripan
khususnya bagian pemasaran atas perintah langsung dari Atik Puji Lestari
selaku Direktur Utama PT. Tri Maesa Buwana Karanganyar, pemasaran
dengan metode personal selling sangat penting. Hal tersebut dikarenakan
commitselling
to usermerupakan suatu alat yang paling
penjualan tatap muka atau personal
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
efektif pada tahap-tahap tertentu dari proses pengambilan keputusan tentang
pelanggan terutama dalam rnembangun referensi, keyakinan dan tindakan
pembeli.
Komunikasi personal merupakan bagian dan bauran pemasaran yang
mampu mencapai beberapa tujuan pemasaran tertentu yang lebih baik
disbanding alat-alat lainnya dalam pemasaran. Apalagi dengan persaingan
harga yang semakin ketat saat sekarang ini cara mengatasi persaingan harga
dengan mengembangkan suatu tawaran, penyerahan dan citra yang sama
sekali berbeda. Pemasar dapat memberikan ciri-ciri inovatif pada tawarannya
untuk membuat segera dapat dibedakan dari tawaran para pesaing. Dengan
metode personal selling yang berwawasan personal human relation (hubungan
kemanusiaan) yang mendalam melalui kontak pribadi. Penjualan tatap muka
adalah alat yang paling efektif pada tahap tertentu dari proses pengambilan
keputusan seperti yang dikatakan oleh Heria selaku bagian pemasaran
dikarenakan penjualan tatap muka memiliki 3 keunggulan unik dibandingkan
dengan periklanan antara lain:
1. Konfrontasi Pribadi
Penjualan tatap muka melibatkan hubungan yang hidup, langsung dan
interaktif antara dua orang atau lebih masing-masing pihak mampu
mengamati kebutuhan dan karateristik pihak lainnya secara dekat dan
membuat penilaian langsung.
2. Perkembangan
Penjualan tatap muka rnemungkinkan terjadinya segala jenis hubungan,
mulai dari hubungan penjualan sampai persahabatan pribadi yang
mendalam.
3. Respon
Penjualan tatap muka membuat konsumen merasa memiliki tanggung
jawab karena telah mendengarkan atau karena telah menyita waktunya, ia
memiliki keharusan lebih besar untuk menghadiri atau menerapkan
walaupun terapan tersebut hanyalah ucapan terima kasih yang sopan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Oleh karena keunggulan-keunggulan tersebut maka metode ini
mempunyai kelebihan antara lain operasinya lebih fleksibel karena penjual
dapat mengamati reaksi pelanggan dan menyesuaikan pendekatannya, di
samping itu spesifikasi penjual yang tidak diinginkan perusahaan mungkin
sulit dicari. Meskipun demikian personal selling tetaplah penting dan biasanya
dipakai untuk mendukung metode promosi lainnya.
Menurut Heria bagian pemasaran PT. Tri Maesa Buwana Karanganyar,
aktivitas personal selling memiliki beberapa fungsi antara lain:
1. Mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan mereka.
2. Mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli.
3. Memberi informasi mengenai produk perusahaan kepada pelanggan
4. Mendekati,
mempresentasikan
dan
mendemontrasikan
mengatasi
penolakan serta menjual produk kepada pelanggan.
5. Memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada pelanggan.
6. Melakukan riset dan intelijen pasar
Seperti yang diutarakan Direktur Utama perusahaan Atik Puji Lestari
bahwa bagian pemasaran yang ditugaskan untuk melakukan personal selling
harus memenuhi kriteria antara lain bagian pemasaran memiliki pengetahuan
tentang produk dan menguasai seni menjual seperti cara mendekati konsumen,
memberikan presentasi dan mendemontrasi, mengatasi penolakan konsumen.
dan mendorong pembelian kemudian penjual harus mempunyai kemampuan
untuk bernegoisiasi tentang syarat-syarat penjualan serta harus tahu cara
membina dan memelihara hubungan baik dengan para konsumen. Dalam
melakukan kunjungan, divisi pemasaran perusahaan menentukan terlebih
dahulu tujuan dari suatu kunjungan. Tujuan dapat berupa perkenalan,
pengumpulan informasi atau langsung melakukan penjualan selanjutnya baru
menentukan waktu yang tepat Para pemasar mengatakan iklan kami yang
terbaik adalah konsumen yang puas, dan memang dengan personal selling
dilakukan selama ini diharapkan dapat mempertahankan konsumen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
pembahasan
yang
telah
dilakukan,
dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Perusahaan dalam menganalisis kesempatan pasar melakukan beberapa
cara yaitu dengan memiliki sistem informasi yang selalu reliable (handal),
melakukan riset untuk memperoleh informasi mengenai lingkungan
pemasaran, memahami perilaku konsumen dan perilaku pembeli bisnis.
2. Tugas yang dilakukan oleh bagian pemasaran untuk menemukan sasaran
pemasaran adalah mengukur dan memperkirakan permintaan, segmentasi
pasar, pemilihan pasar sasaran, penentuan posisi pasar, mengembangkan
bauran pemasaran, dan pengelolaan usaha pemasaran.
3. Penetapan harga perumahan menggunakan cost plus pricing method, yaitu
menetapkan harga jual produk dengan menjumlahkan antara biaya total dan
laba yang diinginkan perusahaan.
4. Media periklanan yang dijadikan sebagai promosi pemasaran Perumahan
Puri Kahuripan adalah iklan dengan menggunakan media brosur, media
ruang publik, media internet,dan pameran perumahan.
5. Sasaran pemasaran dengan menggunakan metode personal selling adalah
lembaga-lembaga atau instansi pemerintah maupun swasta yang berada di
wilayah kabupaten Karanganyar.
B. Saran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Saran bagi perusahaan dan sekedar hanya sebagai bahan pertimbangan
yang berkaitan dengan kinerja perusahaan, yaitu :
1. Spanduk yang berada di depan kantor sebaiknya diganti lebih lebar dan
panjang dan ranting pohon atau daun-daun yang menutupi balliho yang
berada di depan bank BCA Palur dibersihkan, serta sekitar lokasi
perumahan ditambah lagi bendera-bendera berisi tulisan atau gambar
perumahan Puri Kahuripan yang dipasang pinggir jalan agar konsumen
dapat melihat jelas apa maksud dari iklan tersebut dari dekat maupun
kejauhan..
2. Penyebaran brosur sebaiknya dilakukan oleh bagian pemasaran di berbagai
tempat yang disertai dengan pningkatan pelayanan informasi mengenai
produk perumahan yang ditawarkan sehingga konsumen lebih mengetahui
secara luas dan terperinci agar ketertarikan daya minat beli konsumen lebih
meningkat.
commit to user
Download