Tabel 1. Daftar Komponen

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Komponen
Tabel 1. Daftar Komponen
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Komponen
IC Mikrokontroller ATMEGA16A
GSM Modem
IC MAX232
Relay
Trafo
Kunci Kontak
buzzer
Saklar
IC Regulator
10
Dioda
11
Kapasitor
12
Transistor
13
Resistor
14
LED
Spesifikasi
Merek
1 Ampere
ON, OFF
5 Volt
IN 4002
1000 μF / 25 volt
100 μF / 16 Volt
10 μF / 16 Volt
22 pF
Xtal 10 MHz
1 μF/ 50 Volt
9014
10 KΩ
220 Ω
2,2 KΩ
4,7 KΩ
Merah
Hijau
Biru
WAVECOM
LM 7805
Zaner
-
Qty
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
1
1
1
1
2
1
4
4
3
1
2
2
1
1
1
6
2.2 Catu Daya
Catu daya adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber
daya untuk piranti lain, terutama daya listrik. Tangangan yang dihasilan
dapam catu daya ini di bagi menjadi dua bagian yaitu 12 volt dan 5 volt.
Dalam catu daya ini terdapat beberapa komponen antara lain :
a. Trafo
Transformator
atau
transformer
komponen elektromagnet yang
dapat
atau
mengubah
trafo
taraf
adalah
suatu
tegangan AC ke taraf yang lain.
Gambar 2.1 : Betuk fisik trafo
Gamar 2.2 : Betuk Alur Tafo
Catu daya akan menggunakan trafo step down sebagai penurun tegangan
dari 220 Volt AC menjadi 12 Volt AC.
Transformator
Tegangan
bekerja
masukan
berdasarkan
bolak-balik
prinsip induksi elektromagnetik.
yang
membentangi
primer
menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan
lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan
7
sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan
dilimpahkan ke lilitan sekunder.
b. Dioda
Dioda adalah komponen semikonduktor yang mengalirkan arus
satu arah saja. Dioda terbuat dari germanium atau silikon yang lebih
terkenal dengan dioda junction. Struktur dari dioda ini sesuai dengan
namanya,
adalah
sambungan
antara
semikonduktor
tipe
P
dan
semikonduktor tipe N. Semikonduktor tipe P berperan sebagai anoda dan
semikonduktor tipe N berperan sebagai katoda. Dengan struktur seperti ini
arus hanya dapat mengalir dari sisi P ke sisi N.
Gambar 2.3 : Dioda
8
Gambar 2.4 : Simbol Dioda
c. Kapasitor
Gambar 2.5 : Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan
arus listrik di dalam medan listrik sampai batas waktu tertentu dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan arus listrik.
Satuan kapasitor disebut Farad (F).
Satu Farad = 9×1011 cm2 yang artinya luas permukaan kepingan tersebut.
Kapasitor disebut juga kondensator. Kata “kondensator” pertama kali
disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782
9
(dari bahasa Italia “condensatore”), yaitu kemampuan alat untuk
menyimpan suatu muatan listrik.
Gambar 2.6 : Jenis-jenis Kapasitor
Tabel 2 : Daftar Penulisan Kapasitior
10
d. IC Regulator
Pada perangkat ini dibutuhkan memerlukan supply tegangan
sebesar 5 volt dan 12 volt, untuk mendapatkan tegangan sebesar 5 volt dan
12 volt yang stabil maka dibutuhkan sebuah IC yang dapat meregulasi
tegangan sebesar 5 volt.
IC Regulator tegangan berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai
dengan keinginan. IC regulator tegangan secara garis besar dapat dibagi
menjadi dua, yakni regulator tegangan tetap (3 kaki) dan regulator
tegangan yang dapat diatur (3 kaki dan banyak kaki). IC yang digunakan
untuk meregulasi tegangan sebesar 5 volt adalah IC regulator LM7805 dan
12 Volt didapatkan langsung dari tegangan trafo yang sudah disearahkan.
Dipilihnya IC ini karena IC ini mampu meregulasikan tegangan yang
stabil sebesar yang dibutuhkan untuk keperluan semua modul. Selain itu
harga IC ini cukup ekonomis dan sangat mudah didapat dipasaran.
Konfigurasi dan bentuk fisik dari IC regulator LM7805 dapat dilihat pada
Gambar dibawah ini
Gambar 2.7 : Konfigurasi pin IC Regulator LM 7805
11
Gambar 2.8 : Bentuk fisik IC Regulator LM 7805
Table 3 : Spesifikasi Tegangan IC Regulator
2.3 Mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan salah satu bagian dasar dari suatu sistem.
Seperti halnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang akan mengerjakan
instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya sesuai dengan program yang
dibuat.
Mikrokontroler memiliki banyak varian, yang populer digunakan seperti
mikrokontroler keluaran Motorola, Intel, PIC buatan MicroChip, AVR ciptaan
12
Atmel dan lain-lain. AVR buatan Atmel merupakan pendatang baru. Melalui
informasi dari internet, respon masyarakat internasional penggemar elektronik
praktis sangat bagus, hanya saja IC ini masih belum banyak didapatkan di
pasar.
Memori merupakan bagian yang sangat penting bagi mikrokontroler. Ada
2 macam memori yang sifatnya berbeda pada mikrokontroler, yaitu ROM
(Read Only Memory) dan RAM (Random Access Memory). Semua data dan
program yang ada di dalam ROM akan tersimpan dengan baik walaupun IC
tak diberi catu daya, dipakai untuk menyimpan program. Begitu di-reset
mikrokontroler akan langsung bekerja dengan program dalam ROM tersebut.
Sesuai dengan keperluannya, dalam susunan mikrokontroler memori
penyimpan program ini dinamakan sebagai MEMORI PROGRAM.
Sebaliknya pada RAM semua data akan hilang bila IC tak bercatu daya,
dipakai untuk menyimpan data pada saat program bekerja. Disamping untuk
data RAM dipakai pula untuk Stack. RAM yang dipakai untuk menyimpan
data ini disebut pula sebagai MEMORI DATA.
Ada berbagai jenis ROM. Untuk mikrokontroler dengan program yang sudah
baku dan diproduksi secara massal. Program diisikan ke dalam ROM pada
saat IC mikrokontroler dicetak di pabrik IC. Untuk keperluan yang jumlahnya
tidak banyak biasanya tidak dipakai ROM, tapi dipakai yang bisa diisi ulang
atau Programable Eraseble ROM (disingkat menjadi PEROM atau PROM).
Dulu banyak dipakai UV-EPROM (Ultra Violet Eraseble Programable ROM)
yang kemudian dinilai mahal harganya dan ditinggalkan setelah ada flash
PEROM yang harganya lebih murah.
13
Atmel memproduksi beberapa macam tipe mikrokontroler yang dilengkapi
dengan Flash PEROM. Untuk keperluan interface paralel mikrokontroler ini
mempunyai Port 0, Port 1, Port 2, dan Port 3.
Program untuk mengendalikan kerja dari mikrokontroler disimpan dalam
memori program. Program pengendali tersebut merupakan kumpulan dari
instruksi kerja mikrokontroler, 1 instruksi merupakan kode yang panjangnya
bisa satu sampai empat byte.
Pada saat mikrokontroler bekerja, instruksi tersebut byte demi byte diambil
dari CPU dan selanjutnya dipakai untuk mengatur kerja mikrokontroler.
Proses pengambilan instruksi dari memori program dikatakan “fetch cycles”
dan saat-saat CPU melaksanakan isntruksi disebut sebagai “execut cycles”
a. Rangkaian Osilator
Rangakian Osilator merupakan suatu rangkaian yang menghasilkan
keluaran yang amplitudonya berubah-ubah secara periodik dengan waktu.
Keluarannya
bisa
persegi, gelombang
berupa gelombang
pulsa, gelombang
sinusoida,
gelombang
segitiga atau gelombang
gigi
gergaji. Perangkat Mikrokontroler ini membutuhkan Clock sebagai
pendorong kerja Mikrokontroler agar membaca instruksi yang terdapat
pada program memori. Clock dirancang menggunakan rangkaian
Oscillator menggunakan Xtal
Gambar 2.9 : Bentuk fisik Xtal dan kapasitor
14
b. Auto Reset
Dalam Mikrokontroler ini juga membutuhkan rangkaian auto reset yang
agar pertama kali dinyalakan mikrokontroler membaca program memori
dari address yang paling awal. Oleh karena itu membutuhkan kapasitor
dan resistor
Gambar 2.10 : Bentuk fisik kapasitor dan resistor
c. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang memang didesain memiliki
dua kutup yang nantinya dapat digunakan untuk menahan arus listrik
apabila di aliri tegangan listrik antara kedua kutub tersebut, terbuat dari
bahan isolator yang didalamnya mengandung nilai tertentu sesuai dengan
nilai hambatan yang diinginkan.,
Berdasarkan hukum Ohm, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding
dengan arus yang mengalir :
V=IxR
𝑉
I=𝑅
1. Fungsi Resistor
Resistor berfungsi sebagai penahan arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian dan berupa terminal dua komponen elektronik yang
15
menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus
listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR). Sebuah
resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif, tapi memiliki
karakteristik utama yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja
maksimum dan power rating.
Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut :
1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan
kebutuhan suatu rangkaian
elektronika.
2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh rangkaian
elektronika.
3. Berfungsi untuk membagi tegangan.
4. Berfungsi untuk
membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi
rendah dengan bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).
2. Menghitung Nilai Resistor
Nilai resistor dapat diketahui dengan kode warna dan kode huruf pada
resistor. Resistor dengan nilai resistansi ditentukan dengan kode warna
dapat ditemukan pada resistor tetap dengan kapasitas daya rendah,
sedangkan nilai resistor yang ditentukan dengan kode huruf dapat
ditemui pada resistor tetap daaya besar dan resistor variable.
a. Kode Warna Resistor
Cicin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6
ring warna. Dari cicin warna yang terdapat dari suatu resistor
16
tersebut memiliki arti dan nilai dimana nilai resistansi resistor
dengan kode warna yaitu :
Gambar 2.11 : Nilai resistansi resistor
b. Resistor dengan 4 cincin kode warna
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode
warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode
warnake 4 menunjukan nilai toleransi resistor.
c. Resistor dengan 5 cincin kode warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin
kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode
warna ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.
d. Resistor dengan 6 cincin warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan
resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai
17
resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu
temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut.
Tabel 4 : Kode warna resistor
d. Transistor
Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3
kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor
(Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan
penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih
banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu, transistor juga dapat digunakan
sebagai kran listrik sehingga dapat mengalirkan listrik dengan sangat
akurat dan sumber listriknya.
18
Gambar 2.12 : Jenis-jenis Transistor
 Fungsi Transistor Lainnya :
1.
Sebagai penguat amplifier.
2.
Sebagai pemutus dan penyambung (switching).
3.
Sebagai pengatur stabilitas tegangan.
4.
Sebagai peratas arus.
5.
Dapat menahan sebagian arus yang mengalir.
6.
Menguatkan arus dalam rangkaian.
7.
Sebagai pembangkit frekuensi rendah ataupun tinggi.
Gambar 2.13 : Transistor NPN ddan PNP
19
e. ATMEGA16A
Mikrokontroler
yang
digunakan
dalam
perancangan
ATMEGA16A
yang
merupakan
mikrokontroler
ini
adalah
keluaran
Atmel.
Mikrokontroler ATMEGA16A memiliki bagian sebagai berikut:
1. Saluran I/O sebanyak 32 pin yang dibagi dalam 4 port, yaitu Port A,
Port B, Port C dan Port D.
2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran.
3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan.
4. CPU yang terdiri atas 32 buah register.
5. Watchdog Timer dengan osilator internal.
6. Static Random Access Memory (SRAM) sebesar 512 byte.
7. Memori Flash sebesar 8kb dengan kemampuan Read While Write.
8. Unit interupsi internal dan eksternal.
9. Port antarmuka Serial Pheripheral Interface (SPI).
10. Elecrtrically Erasable Programable Read Only Memory (EEPROM)
sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
11. Antarmuka komparator analog.
12. Port Universal Synchronous and Asynchronous serial Receiver and
Transmitter (USART) untuk komunikasi serial.
13. Aritmathic Logic Unit (ALU) adalah prosesor yang bertugas
mengeksekusi kode program yang ditunjuk oleh program counter.
14. Program counter bertugas menunjukkan alamat kode program yang
akan diterjemahkan dan dieksekusi oleh ALU.
20
Gambar fisik dan susunan kaki Mikrokontroler ATMEGA16A dapat
dilihat pada Gambar dibawah ini
Gambar 2.14 : IC Mikrokontroler ATMEGA16A
Gambar 2.15 : Susunan kaki Mikrokontroler ATMEGA16A
21
f. Relay
Relay adalah sebuah Switch yang dapat dikontrol secara elektronik
menggunakan tegangan kerja dari Relay tersebut. Terdapat 4 buah jenis
Relay yaitu :
1. Single pole single throw
2. Double pole single throw
3. Single pole double throw
4. Double pole double throw
Jenis dari Relay dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 2.16 : Empat jenis Relay
Relai memiliki 2 buah switch yaitu 1 buah switch normally open dan 1
buah switch normally close. Pada kondisi normal yaitu relai dalam
keadaan tidak bekerja
Pada perangkat ini digunakan Relai jenis SPDT yang banyak terdapat di
pasaran.
Gambar 2.17 : Betuk fisik Relay
22
g. Modem GSM Wavecom
Modem
GSM
Wavecom
dapat
berkomunikasi
dengan
Mikrokontroler melalui serial port. Modem GSM Wavecom memiliki
serial Interface yang dapat dihubungkan langsung ke Komputer PC
melalui serial port, bisa juga berkomunikasi dengan mikrokontroler
melalui interface MAX232.
Modem GSM Wavecom berfungsi untuk menghubungkan perangkat
dengan pemilik dengan cara mengirimkan SMS dan melakukan penggilan.
Gambar 2.18 : Modem GSM Wavecom
Modem
GSM
Wavecom
berkomunikasi
dengan
Komputer
dan
Mikrokontroler menggunakan AT Command. Jenis jenis AT Command
dapat dilihat pada tabel dibawah ini
COMMAND
Deskripsi
AT
Untuk mengetahui apakah HP sedang terkoneksi dengan PC
ATZ
Untuk Mereset konfigurasi dari HP yang sedang terhubung
ATA
Untuk menjawab panggilan masuk
ATD
Untuk memanggil Telepon yang dimaksud
AT+CGMI
Untuk menampilkan Merek Pabrik produsen HP yang sedang terhubung
23
AT+GMM
Untuk menampilkan Tipe Produk dari Merek Pabrik Produsen HP yang sedang
terhubung
AT+CGSN
Untuk menampilkan Nomor IMEI dari HP yang sedang terhubung
AT+COPS
Untuk mengetahui Operatur Jaringan GSM yang sedang digunakan
AT+CBC
Untuk mengetahui kondisi Battery yang sedang digunakan
AT+CPMS
AT+CMGF
Untuk memilih tempat penyimpanan SMS di Memori Telepon atau di Memori
SIM CARD
Untuk mengganti Format SMS dalam Format PDU Mode atau TEXT Mode dalam
bahasa ASCII
AT+CSCA
Untuk mengetahui nomor layanan SMS
AT+CMGL
Untuk membaca SMS yang ada di Memori Telepon
AT+CMGR
Untuk membaca isi SMS yang tersimpan di Memori telepon secara satu per satu
sesuai dengan Indeksnya
AT+CMGS
Untuk mengirim SMS
AT+CMSS
Untuk mengirim SMS dari Memori yang sudah tersimpan dalam Memori
AT+CMGW
Untuk menyimpan pesan dalam Memori SMS
AT+CMGD
Untuk menghapus SMS yang masih tersimpan dalam Memori
AT+CPBS
Untuk menentukan Memori Nomor Telepon yang ingin di akses
AT+CPBR
Untuk membaca isi dari Memori Nomor Telepon yang sedang di akses secara satu
per Satu
24
AT+CPBF
AT+CPBW
Untuk mencari Nomor telepon yang tersimpan dalam Memori Nomor telepon yang
sedang diakses
Untuk menyimpan Nomor telepon ke dalam Memori telapon yang sedang diakses
Tabel 4 : Jenis jenis AT Command
AT Command berasal dari kata attention command. Attention berarti
peringatan atau perhatian, command berarti perintah atau instruksi.
Maksudnya ialah perintah atau instruksi yang dikenakan pada modem atau
handset. ATCommand adalah perintah-perintah yang digunakan dalam
komunikasi dengan serial port. Dengan AT Command dapat diketahui
vendor dari Handphone yang digunakan, kekuatan sinyal, membaca pesan
yang ada pada SIM Card, megirim pesan, mendeteksi pesan SMS baru
yang masuk secara otomatis, menghapus pesan pada SIM Card dan masih
banyak lagi.
Beberapa perintah AT Command yang digunakan untuk keperluan SMS
(pengiriman, penerimaan) adalah sebagai berikut :
 AT+CMGS
Perintah AT Command ini digunakan untuk mengirimkan SMS.
Format yang digunakan adalah “AT+CMGS = <length> <CR> <PDU
is given>”. Apabila pengiriman sukses dilakukan, format respon yang
diterima adalah “+CMGS : <mr>”, dengan “<mr>” adalah message
reference dari SMSC. Sedangkan jika pengiriman gagal dilakukan,
respon yang diterima adalah “+CMS error”.
25
 AT+CMGR
Perintah ini digunakan untuk membaca sebuah SMS pada indeks
tertentu. Format yang digunakan adalah “AT+CMGR = <index>”.
Apabila perintah ini berhasil diesekusi, format respon yang diterima
adalah “+CMGR:
<stat>,,<length><CR><LF><pdu>”.
“<stat>”
berarti
status,
parameter status pesan adalah sebagai berikut :
0 : pesan yang diterima dan belum dibaca, merupakan parameter
standar.
1 : pesan yang diterima dan sudah dibaca.
2 : pesan tersimpan pada memory SMS yang tidak terkirim.
3 : pesan tersimpan pada memory SMS yang berhasil dikirimkan.
4 : semua pesan pada memory SMS.
 AT+CMGD
Perintah ini digunakan menghapus sebuah SMS pada memory SMS.
Format yang digunakan adalah “AT=CMGD=<index>”, respon yang
diterima adalah “OK/ERROR/+CMS ERROR ”
 AT+CMGL
Perintah ini digunakan untuk membaca daftar SMS sesuai parameter
tertentu. Format yang digunakan adalah “AT+CMGL [=<stat>]”.
parameter status
pesan adalah sebagai berikut :
0 : pesan yang diterima dan belum dibaca, merupakan parameter
standar.
26
1 : pesan yang diterima dan sudah dibaca.
2 : pesan tersimpan pada memory SMS yang tidak terkirim.
3 : pesan tersimpan pada memory SMS yang berhasil dikirimkan.
4 : semua pesan pada memory SMS.
 Layanan Pesan Singkat (Short Message Service)
SMS atau short messaging services merupakan salah satu media yang
paling banyak digunakan sekarang ini dikarenakan murah dan prosesnya
cepat. SMS merupakan fitur dari GSM(Global System for Mobile
Communications),
yang
dikembangkan
dan
distandarisasi
oleh
ETSI(European Telecommunications Standards Institute). SMS pada awal
diciptakan adalah bagian dari layanan pada sistem GSM yang
dikembangkan dan distandarisasi oleh ETSI. SMS semula hanyalah
merupakan layanan yang bersifat komplementer terhadap dua layanan
utama sistem GSM (atau sistem 2G pada umumnya) yaitu layanan voice
dan switced data. Namun karena keberhasilan SMS yang tidak terduga,
dengan ledakan pelanggan yang mempergunakannya, menjadikan SMS
sebagai bagian yang sangat penting dari layanan sistem. SMS adalah
layanan untuk mengirim dan menerima pesan tertulis (teks) dari maupun
kepada perangkat bergerak (mobile device). Pesan teks yang dimaksud
tersusun dari huruf, angka, atau karakter alfanumerik. Pesan teks dikemas
dalam satu paket/ frame yang berkapasitas maksimal 160 byte yang dapat
direpresentasikan berupa160 karakter huruf latin atau 70 karakter alfabet
non-latin seperti alfabet Arab atau Cina. Pengiriman pesan SMS secara
27
store and forward berarti pengirim pesan SMS menuliskan pesan dan
nomor telepon tujuan dan kemudian mengirimkannya (store) ke server
SMS
(SMS-Center)
yang
kemudian
bertanggung
jawab
untuk
mengirimkan pesan tersebut (forward) ke nomor telepon tujuan. Hal ini
mirip dengan mekanisme store and forward pada protokol SMTP yang
digunakan dalam pengiriman e-mail internet. Keuntungan mekanisme
store and forward pada SMS adalah penerima tidak perlu dalam status
online ketika ada pengirim yang bermaksud mengirimkan pesan
kepadanya, karena pesan akan dikirim oleh
pengirim ke SMSC (SMS-Center) yang kemudian dapat menunggu untuk
meneruskan pesan tersebut ke penerima ketika ia siap dan dalam status
online di lain waktu. Ketika pesan SMS telah terkirim dan diterima oleh
SMSC, pengirim akan menerima pesan singkat (konfirmasi) bahwa pesan
telah terkirim (message sent). Hal-hal inilah yang menjadi kelebihan SMS
dan populer sebagai layanan praktis dari sistem telekomunikasi bergerak.
h. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip
kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri
dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan
tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan
tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas
magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap
28
gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik
sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer
biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi
suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).
Gambar 2.19 : Buzzer
i. Handphone/Telepon
Telepon genggam atau Handphone adalah sebuah perangkat
telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama
dengan telepon fixed line sehingga konvesional namun dapat dibawa
keman-mana ( portable ) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan
telepon menggunakan kabel ( nirkabel, wireless ). Indonesia mempunyai
dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile
Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access).
29
Gambar 2.20 : Handphone atau Telepon Genggam
Dalam perancagan ini Handphone berfungsi sebagai Recivier ( Penerima).
Handphone merupakan perangkat yang menghubungkan kita langsung ke
mikrokontrller, di Handphone kita dapat menerima SMS dan telepon
langsung dari GSM Modem yang sudah di program.
2.4 Blok Diagran Starter Sepeda Motor
Gamar 2.21 : Blok diagram starter sepeda motor
30
Kunci Starter
Fuse
CDI
Ground
Motor
Starter
Baterai/Aki
Selenoid
Gambar 2.22 : Flow Chart Diagram Sepeda Motor
a. Kunci Kontak
Kunci kontak berfungsi untuk mengaktifkan sistem starter dengan
memberikan arus dari terminal ST (starter) pada kunci kontak ke solenoid.
Skema kunci kontak dan terminal nya digambarkan pada gambar di
samping ini.
Gambar 2.23 : Kunci kontak sepeda motor
Pada sistem starter terminal yang dipakai adalah terminal ST dan
dihubungkan dengan motor starter pada terminal 50.
31
b. Sekering/Fuse
Sekring atau Fuse berfungsi untuk memutus arus listrik yang
melewati sekring tersebut jika terjadi konslet secara tiba-tiba atau arus
listrik yang mengalir melebihi besar arus yang di ijinkan oleh sekring
"yang tertulis di body sekring".
Gambar 2.24 : Fuse / Sekering
c. CDI (Capasitor Discharge Ignition)
CDI adalah suatu alat yang terdapat sistem pengapian pada mesin
pembakaran dalam dengan memanfaatkan energi yang disimpan didalam
kapasitor yang digunakan untuk menghasilkan tengangan tinggi ke koil
pengapian
sehingga
dengan
output
tegangan
tinggi
koil
akan
menghasilkanspark di busi.
Gambar 2.25 : CDI (Capasitor Discharge Ignition)
32
Besarnya energi yang tersimpan didalam kapasitor inilah yang sangat
menentukan seberapa kuat spark dari busi untuk memantik campuran gas
di dalam ruang bakar. Semakin besar energi yang tersimpan didalam
kapasitor maka semakin kuat spark yang dihasilkan di busi untuk
memantik campuran gas bakar dengan catatan diukur pada penggunaan
koil yang sama. Energi yang besar juga akan memudahkan spark
menembus kompresi yang tinggi ataupun campuran gas bakar yang banyak
akibat dari pembukaan throttle yang lebih besar
d. Selenoid
Solenoid berfungsi sebagai saklar utama yang memungkinkan arus
yang besar mengalir dari baterai ke motor starter. Selain itu, solenoid juga
berfungsi untuk mendorong roda gigi pinion motor starter sehingga
berkaitan dengan roda gigi penerus (ring gear).
Gamar 2.26 : Selenoid
Solenoid bekerja berdasarkan gaya magnet yang dibangkitkan oleh
kumparan yang ada di dalamnya.
33
e. Motor starter
Motor starter berfungsi untuk mengubah energi listrik yang berasal
dari baterai menjadi energi mekanik atau energi gerak. Tenaga yang
dihasilkan
digunakan
sebagai
penggerak
awal
untuk
memutarkan poros engkol melalui roda penerus atau fly wheel sehingga
proses kerja mesin dimulai dari langkah hisap, kompresi, usaha, dan buang
dapat terjadi dan mesin dapat hidup.
Gambar 2.27 : Motor starter
Motor starter
yang
banyak
motor starter tipe konvensional,
digunakan
ada
beberapa
macam
motor startertipe reduksi
yaitu
dan
motor starter tipe planetari.
34
f. Baterai/Accu
Gambar 2.28 : Acci/ Baterai
Baterai berfungsi sebagai sumber energi yang menyediakan arus listrik
untuk motor starter sehingga dapat bekerja dan memutarkan mesin.
35
Download