BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komponen Tabel 1. Daftar Komponen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Komponen IC Mikrokontroller ATMEGA16A GSM Modem IC MAX232 Relay Trafo Kunci Kontak buzzer Saklar IC Regulator 10 Dioda 11 Kapasitor 12 Transistor 13 Resistor 14 LED Spesifikasi Merek 1 Ampere ON, OFF 5 Volt IN 4002 1000 μF / 25 volt 100 μF / 16 Volt 10 μF / 16 Volt 22 pF Xtal 10 MHz 1 μF/ 50 Volt 9014 10 KΩ 220 Ω 2,2 KΩ 4,7 KΩ Merah Hijau Biru WAVECOM LM 7805 Zaner - Qty 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 2 1 4 4 3 1 2 2 1 1 1 6 2.2 Catu Daya Catu daya adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain, terutama daya listrik. Tangangan yang dihasilan dapam catu daya ini di bagi menjadi dua bagian yaitu 12 volt dan 5 volt. Dalam catu daya ini terdapat beberapa komponen antara lain : a. Trafo Transformator atau transformer komponen elektromagnet yang dapat atau mengubah trafo taraf adalah suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Gambar 2.1 : Betuk fisik trafo Gamar 2.2 : Betuk Alur Tafo Catu daya akan menggunakan trafo step down sebagai penurun tegangan dari 220 Volt AC menjadi 12 Volt AC. Transformator Tegangan bekerja masukan berdasarkan bolak-balik prinsip induksi elektromagnetik. yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan 7 sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder. b. Dioda Dioda adalah komponen semikonduktor yang mengalirkan arus satu arah saja. Dioda terbuat dari germanium atau silikon yang lebih terkenal dengan dioda junction. Struktur dari dioda ini sesuai dengan namanya, adalah sambungan antara semikonduktor tipe P dan semikonduktor tipe N. Semikonduktor tipe P berperan sebagai anoda dan semikonduktor tipe N berperan sebagai katoda. Dengan struktur seperti ini arus hanya dapat mengalir dari sisi P ke sisi N. Gambar 2.3 : Dioda 8 Gambar 2.4 : Simbol Dioda c. Kapasitor Gambar 2.5 : Kapasitor Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan arus listrik di dalam medan listrik sampai batas waktu tertentu dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan arus listrik. Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9×1011 cm2 yang artinya luas permukaan kepingan tersebut. Kapasitor disebut juga kondensator. Kata “kondensator” pertama kali disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 9 (dari bahasa Italia “condensatore”), yaitu kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik. Gambar 2.6 : Jenis-jenis Kapasitor Tabel 2 : Daftar Penulisan Kapasitior 10 d. IC Regulator Pada perangkat ini dibutuhkan memerlukan supply tegangan sebesar 5 volt dan 12 volt, untuk mendapatkan tegangan sebesar 5 volt dan 12 volt yang stabil maka dibutuhkan sebuah IC yang dapat meregulasi tegangan sebesar 5 volt. IC Regulator tegangan berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai dengan keinginan. IC regulator tegangan secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yakni regulator tegangan tetap (3 kaki) dan regulator tegangan yang dapat diatur (3 kaki dan banyak kaki). IC yang digunakan untuk meregulasi tegangan sebesar 5 volt adalah IC regulator LM7805 dan 12 Volt didapatkan langsung dari tegangan trafo yang sudah disearahkan. Dipilihnya IC ini karena IC ini mampu meregulasikan tegangan yang stabil sebesar yang dibutuhkan untuk keperluan semua modul. Selain itu harga IC ini cukup ekonomis dan sangat mudah didapat dipasaran. Konfigurasi dan bentuk fisik dari IC regulator LM7805 dapat dilihat pada Gambar dibawah ini Gambar 2.7 : Konfigurasi pin IC Regulator LM 7805 11 Gambar 2.8 : Bentuk fisik IC Regulator LM 7805 Table 3 : Spesifikasi Tegangan IC Regulator 2.3 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan salah satu bagian dasar dari suatu sistem. Seperti halnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang akan mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya sesuai dengan program yang dibuat. Mikrokontroler memiliki banyak varian, yang populer digunakan seperti mikrokontroler keluaran Motorola, Intel, PIC buatan MicroChip, AVR ciptaan 12 Atmel dan lain-lain. AVR buatan Atmel merupakan pendatang baru. Melalui informasi dari internet, respon masyarakat internasional penggemar elektronik praktis sangat bagus, hanya saja IC ini masih belum banyak didapatkan di pasar. Memori merupakan bagian yang sangat penting bagi mikrokontroler. Ada 2 macam memori yang sifatnya berbeda pada mikrokontroler, yaitu ROM (Read Only Memory) dan RAM (Random Access Memory). Semua data dan program yang ada di dalam ROM akan tersimpan dengan baik walaupun IC tak diberi catu daya, dipakai untuk menyimpan program. Begitu di-reset mikrokontroler akan langsung bekerja dengan program dalam ROM tersebut. Sesuai dengan keperluannya, dalam susunan mikrokontroler memori penyimpan program ini dinamakan sebagai MEMORI PROGRAM. Sebaliknya pada RAM semua data akan hilang bila IC tak bercatu daya, dipakai untuk menyimpan data pada saat program bekerja. Disamping untuk data RAM dipakai pula untuk Stack. RAM yang dipakai untuk menyimpan data ini disebut pula sebagai MEMORI DATA. Ada berbagai jenis ROM. Untuk mikrokontroler dengan program yang sudah baku dan diproduksi secara massal. Program diisikan ke dalam ROM pada saat IC mikrokontroler dicetak di pabrik IC. Untuk keperluan yang jumlahnya tidak banyak biasanya tidak dipakai ROM, tapi dipakai yang bisa diisi ulang atau Programable Eraseble ROM (disingkat menjadi PEROM atau PROM). Dulu banyak dipakai UV-EPROM (Ultra Violet Eraseble Programable ROM) yang kemudian dinilai mahal harganya dan ditinggalkan setelah ada flash PEROM yang harganya lebih murah. 13 Atmel memproduksi beberapa macam tipe mikrokontroler yang dilengkapi dengan Flash PEROM. Untuk keperluan interface paralel mikrokontroler ini mempunyai Port 0, Port 1, Port 2, dan Port 3. Program untuk mengendalikan kerja dari mikrokontroler disimpan dalam memori program. Program pengendali tersebut merupakan kumpulan dari instruksi kerja mikrokontroler, 1 instruksi merupakan kode yang panjangnya bisa satu sampai empat byte. Pada saat mikrokontroler bekerja, instruksi tersebut byte demi byte diambil dari CPU dan selanjutnya dipakai untuk mengatur kerja mikrokontroler. Proses pengambilan instruksi dari memori program dikatakan “fetch cycles” dan saat-saat CPU melaksanakan isntruksi disebut sebagai “execut cycles” a. Rangkaian Osilator Rangakian Osilator merupakan suatu rangkaian yang menghasilkan keluaran yang amplitudonya berubah-ubah secara periodik dengan waktu. Keluarannya bisa persegi, gelombang berupa gelombang pulsa, gelombang sinusoida, gelombang segitiga atau gelombang gigi gergaji. Perangkat Mikrokontroler ini membutuhkan Clock sebagai pendorong kerja Mikrokontroler agar membaca instruksi yang terdapat pada program memori. Clock dirancang menggunakan rangkaian Oscillator menggunakan Xtal Gambar 2.9 : Bentuk fisik Xtal dan kapasitor 14 b. Auto Reset Dalam Mikrokontroler ini juga membutuhkan rangkaian auto reset yang agar pertama kali dinyalakan mikrokontroler membaca program memori dari address yang paling awal. Oleh karena itu membutuhkan kapasitor dan resistor Gambar 2.10 : Bentuk fisik kapasitor dan resistor c. Resistor Resistor adalah komponen elektronika yang memang didesain memiliki dua kutup yang nantinya dapat digunakan untuk menahan arus listrik apabila di aliri tegangan listrik antara kedua kutub tersebut, terbuat dari bahan isolator yang didalamnya mengandung nilai tertentu sesuai dengan nilai hambatan yang diinginkan., Berdasarkan hukum Ohm, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir : V=IxR 𝑉 I=𝑅 1. Fungsi Resistor Resistor berfungsi sebagai penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua komponen elektronik yang 15 menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR). Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif, tapi memiliki karakteristik utama yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power rating. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut : 1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika. 2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika. 3. Berfungsi untuk membagi tegangan. 4. Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan transistor daan kondensator (kapasitor). 2. Menghitung Nilai Resistor Nilai resistor dapat diketahui dengan kode warna dan kode huruf pada resistor. Resistor dengan nilai resistansi ditentukan dengan kode warna dapat ditemukan pada resistor tetap dengan kapasitas daya rendah, sedangkan nilai resistor yang ditentukan dengan kode huruf dapat ditemui pada resistor tetap daaya besar dan resistor variable. a. Kode Warna Resistor Cicin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring warna. Dari cicin warna yang terdapat dari suatu resistor 16 tersebut memiliki arti dan nilai dimana nilai resistansi resistor dengan kode warna yaitu : Gambar 2.11 : Nilai resistansi resistor b. Resistor dengan 4 cincin kode warna Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4 menunjukan nilai toleransi resistor. c. Resistor dengan 5 cincin kode warna Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor. d. Resistor dengan 6 cincin warna Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai 17 resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut. Tabel 4 : Kode warna resistor d. Transistor Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu, transistor juga dapat digunakan sebagai kran listrik sehingga dapat mengalirkan listrik dengan sangat akurat dan sumber listriknya. 18 Gambar 2.12 : Jenis-jenis Transistor Fungsi Transistor Lainnya : 1. Sebagai penguat amplifier. 2. Sebagai pemutus dan penyambung (switching). 3. Sebagai pengatur stabilitas tegangan. 4. Sebagai peratas arus. 5. Dapat menahan sebagian arus yang mengalir. 6. Menguatkan arus dalam rangkaian. 7. Sebagai pembangkit frekuensi rendah ataupun tinggi. Gambar 2.13 : Transistor NPN ddan PNP 19 e. ATMEGA16A Mikrokontroler yang digunakan dalam perancangan ATMEGA16A yang merupakan mikrokontroler ini adalah keluaran Atmel. Mikrokontroler ATMEGA16A memiliki bagian sebagai berikut: 1. Saluran I/O sebanyak 32 pin yang dibagi dalam 4 port, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D. 2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran. 3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan. 4. CPU yang terdiri atas 32 buah register. 5. Watchdog Timer dengan osilator internal. 6. Static Random Access Memory (SRAM) sebesar 512 byte. 7. Memori Flash sebesar 8kb dengan kemampuan Read While Write. 8. Unit interupsi internal dan eksternal. 9. Port antarmuka Serial Pheripheral Interface (SPI). 10. Elecrtrically Erasable Programable Read Only Memory (EEPROM) sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi. 11. Antarmuka komparator analog. 12. Port Universal Synchronous and Asynchronous serial Receiver and Transmitter (USART) untuk komunikasi serial. 13. Aritmathic Logic Unit (ALU) adalah prosesor yang bertugas mengeksekusi kode program yang ditunjuk oleh program counter. 14. Program counter bertugas menunjukkan alamat kode program yang akan diterjemahkan dan dieksekusi oleh ALU. 20 Gambar fisik dan susunan kaki Mikrokontroler ATMEGA16A dapat dilihat pada Gambar dibawah ini Gambar 2.14 : IC Mikrokontroler ATMEGA16A Gambar 2.15 : Susunan kaki Mikrokontroler ATMEGA16A 21 f. Relay Relay adalah sebuah Switch yang dapat dikontrol secara elektronik menggunakan tegangan kerja dari Relay tersebut. Terdapat 4 buah jenis Relay yaitu : 1. Single pole single throw 2. Double pole single throw 3. Single pole double throw 4. Double pole double throw Jenis dari Relay dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 2.16 : Empat jenis Relay Relai memiliki 2 buah switch yaitu 1 buah switch normally open dan 1 buah switch normally close. Pada kondisi normal yaitu relai dalam keadaan tidak bekerja Pada perangkat ini digunakan Relai jenis SPDT yang banyak terdapat di pasaran. Gambar 2.17 : Betuk fisik Relay 22 g. Modem GSM Wavecom Modem GSM Wavecom dapat berkomunikasi dengan Mikrokontroler melalui serial port. Modem GSM Wavecom memiliki serial Interface yang dapat dihubungkan langsung ke Komputer PC melalui serial port, bisa juga berkomunikasi dengan mikrokontroler melalui interface MAX232. Modem GSM Wavecom berfungsi untuk menghubungkan perangkat dengan pemilik dengan cara mengirimkan SMS dan melakukan penggilan. Gambar 2.18 : Modem GSM Wavecom Modem GSM Wavecom berkomunikasi dengan Komputer dan Mikrokontroler menggunakan AT Command. Jenis jenis AT Command dapat dilihat pada tabel dibawah ini COMMAND Deskripsi AT Untuk mengetahui apakah HP sedang terkoneksi dengan PC ATZ Untuk Mereset konfigurasi dari HP yang sedang terhubung ATA Untuk menjawab panggilan masuk ATD Untuk memanggil Telepon yang dimaksud AT+CGMI Untuk menampilkan Merek Pabrik produsen HP yang sedang terhubung 23 AT+GMM Untuk menampilkan Tipe Produk dari Merek Pabrik Produsen HP yang sedang terhubung AT+CGSN Untuk menampilkan Nomor IMEI dari HP yang sedang terhubung AT+COPS Untuk mengetahui Operatur Jaringan GSM yang sedang digunakan AT+CBC Untuk mengetahui kondisi Battery yang sedang digunakan AT+CPMS AT+CMGF Untuk memilih tempat penyimpanan SMS di Memori Telepon atau di Memori SIM CARD Untuk mengganti Format SMS dalam Format PDU Mode atau TEXT Mode dalam bahasa ASCII AT+CSCA Untuk mengetahui nomor layanan SMS AT+CMGL Untuk membaca SMS yang ada di Memori Telepon AT+CMGR Untuk membaca isi SMS yang tersimpan di Memori telepon secara satu per satu sesuai dengan Indeksnya AT+CMGS Untuk mengirim SMS AT+CMSS Untuk mengirim SMS dari Memori yang sudah tersimpan dalam Memori AT+CMGW Untuk menyimpan pesan dalam Memori SMS AT+CMGD Untuk menghapus SMS yang masih tersimpan dalam Memori AT+CPBS Untuk menentukan Memori Nomor Telepon yang ingin di akses AT+CPBR Untuk membaca isi dari Memori Nomor Telepon yang sedang di akses secara satu per Satu 24 AT+CPBF AT+CPBW Untuk mencari Nomor telepon yang tersimpan dalam Memori Nomor telepon yang sedang diakses Untuk menyimpan Nomor telepon ke dalam Memori telapon yang sedang diakses Tabel 4 : Jenis jenis AT Command AT Command berasal dari kata attention command. Attention berarti peringatan atau perhatian, command berarti perintah atau instruksi. Maksudnya ialah perintah atau instruksi yang dikenakan pada modem atau handset. ATCommand adalah perintah-perintah yang digunakan dalam komunikasi dengan serial port. Dengan AT Command dapat diketahui vendor dari Handphone yang digunakan, kekuatan sinyal, membaca pesan yang ada pada SIM Card, megirim pesan, mendeteksi pesan SMS baru yang masuk secara otomatis, menghapus pesan pada SIM Card dan masih banyak lagi. Beberapa perintah AT Command yang digunakan untuk keperluan SMS (pengiriman, penerimaan) adalah sebagai berikut : AT+CMGS Perintah AT Command ini digunakan untuk mengirimkan SMS. Format yang digunakan adalah “AT+CMGS = <length> <CR> <PDU is given>”. Apabila pengiriman sukses dilakukan, format respon yang diterima adalah “+CMGS : <mr>”, dengan “<mr>” adalah message reference dari SMSC. Sedangkan jika pengiriman gagal dilakukan, respon yang diterima adalah “+CMS error”. 25 AT+CMGR Perintah ini digunakan untuk membaca sebuah SMS pada indeks tertentu. Format yang digunakan adalah “AT+CMGR = <index>”. Apabila perintah ini berhasil diesekusi, format respon yang diterima adalah “+CMGR: <stat>,,<length><CR><LF><pdu>”. “<stat>” berarti status, parameter status pesan adalah sebagai berikut : 0 : pesan yang diterima dan belum dibaca, merupakan parameter standar. 1 : pesan yang diterima dan sudah dibaca. 2 : pesan tersimpan pada memory SMS yang tidak terkirim. 3 : pesan tersimpan pada memory SMS yang berhasil dikirimkan. 4 : semua pesan pada memory SMS. AT+CMGD Perintah ini digunakan menghapus sebuah SMS pada memory SMS. Format yang digunakan adalah “AT=CMGD=<index>”, respon yang diterima adalah “OK/ERROR/+CMS ERROR ” AT+CMGL Perintah ini digunakan untuk membaca daftar SMS sesuai parameter tertentu. Format yang digunakan adalah “AT+CMGL [=<stat>]”. parameter status pesan adalah sebagai berikut : 0 : pesan yang diterima dan belum dibaca, merupakan parameter standar. 26 1 : pesan yang diterima dan sudah dibaca. 2 : pesan tersimpan pada memory SMS yang tidak terkirim. 3 : pesan tersimpan pada memory SMS yang berhasil dikirimkan. 4 : semua pesan pada memory SMS. Layanan Pesan Singkat (Short Message Service) SMS atau short messaging services merupakan salah satu media yang paling banyak digunakan sekarang ini dikarenakan murah dan prosesnya cepat. SMS merupakan fitur dari GSM(Global System for Mobile Communications), yang dikembangkan dan distandarisasi oleh ETSI(European Telecommunications Standards Institute). SMS pada awal diciptakan adalah bagian dari layanan pada sistem GSM yang dikembangkan dan distandarisasi oleh ETSI. SMS semula hanyalah merupakan layanan yang bersifat komplementer terhadap dua layanan utama sistem GSM (atau sistem 2G pada umumnya) yaitu layanan voice dan switced data. Namun karena keberhasilan SMS yang tidak terduga, dengan ledakan pelanggan yang mempergunakannya, menjadikan SMS sebagai bagian yang sangat penting dari layanan sistem. SMS adalah layanan untuk mengirim dan menerima pesan tertulis (teks) dari maupun kepada perangkat bergerak (mobile device). Pesan teks yang dimaksud tersusun dari huruf, angka, atau karakter alfanumerik. Pesan teks dikemas dalam satu paket/ frame yang berkapasitas maksimal 160 byte yang dapat direpresentasikan berupa160 karakter huruf latin atau 70 karakter alfabet non-latin seperti alfabet Arab atau Cina. Pengiriman pesan SMS secara 27 store and forward berarti pengirim pesan SMS menuliskan pesan dan nomor telepon tujuan dan kemudian mengirimkannya (store) ke server SMS (SMS-Center) yang kemudian bertanggung jawab untuk mengirimkan pesan tersebut (forward) ke nomor telepon tujuan. Hal ini mirip dengan mekanisme store and forward pada protokol SMTP yang digunakan dalam pengiriman e-mail internet. Keuntungan mekanisme store and forward pada SMS adalah penerima tidak perlu dalam status online ketika ada pengirim yang bermaksud mengirimkan pesan kepadanya, karena pesan akan dikirim oleh pengirim ke SMSC (SMS-Center) yang kemudian dapat menunggu untuk meneruskan pesan tersebut ke penerima ketika ia siap dan dalam status online di lain waktu. Ketika pesan SMS telah terkirim dan diterima oleh SMSC, pengirim akan menerima pesan singkat (konfirmasi) bahwa pesan telah terkirim (message sent). Hal-hal inilah yang menjadi kelebihan SMS dan populer sebagai layanan praktis dari sistem telekomunikasi bergerak. h. Buzzer Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap 28 gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm). Gambar 2.19 : Buzzer i. Handphone/Telepon Telepon genggam atau Handphone adalah sebuah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon fixed line sehingga konvesional namun dapat dibawa keman-mana ( portable ) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel ( nirkabel, wireless ). Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access). 29 Gambar 2.20 : Handphone atau Telepon Genggam Dalam perancagan ini Handphone berfungsi sebagai Recivier ( Penerima). Handphone merupakan perangkat yang menghubungkan kita langsung ke mikrokontrller, di Handphone kita dapat menerima SMS dan telepon langsung dari GSM Modem yang sudah di program. 2.4 Blok Diagran Starter Sepeda Motor Gamar 2.21 : Blok diagram starter sepeda motor 30 Kunci Starter Fuse CDI Ground Motor Starter Baterai/Aki Selenoid Gambar 2.22 : Flow Chart Diagram Sepeda Motor a. Kunci Kontak Kunci kontak berfungsi untuk mengaktifkan sistem starter dengan memberikan arus dari terminal ST (starter) pada kunci kontak ke solenoid. Skema kunci kontak dan terminal nya digambarkan pada gambar di samping ini. Gambar 2.23 : Kunci kontak sepeda motor Pada sistem starter terminal yang dipakai adalah terminal ST dan dihubungkan dengan motor starter pada terminal 50. 31 b. Sekering/Fuse Sekring atau Fuse berfungsi untuk memutus arus listrik yang melewati sekring tersebut jika terjadi konslet secara tiba-tiba atau arus listrik yang mengalir melebihi besar arus yang di ijinkan oleh sekring "yang tertulis di body sekring". Gambar 2.24 : Fuse / Sekering c. CDI (Capasitor Discharge Ignition) CDI adalah suatu alat yang terdapat sistem pengapian pada mesin pembakaran dalam dengan memanfaatkan energi yang disimpan didalam kapasitor yang digunakan untuk menghasilkan tengangan tinggi ke koil pengapian sehingga dengan output tegangan tinggi koil akan menghasilkanspark di busi. Gambar 2.25 : CDI (Capasitor Discharge Ignition) 32 Besarnya energi yang tersimpan didalam kapasitor inilah yang sangat menentukan seberapa kuat spark dari busi untuk memantik campuran gas di dalam ruang bakar. Semakin besar energi yang tersimpan didalam kapasitor maka semakin kuat spark yang dihasilkan di busi untuk memantik campuran gas bakar dengan catatan diukur pada penggunaan koil yang sama. Energi yang besar juga akan memudahkan spark menembus kompresi yang tinggi ataupun campuran gas bakar yang banyak akibat dari pembukaan throttle yang lebih besar d. Selenoid Solenoid berfungsi sebagai saklar utama yang memungkinkan arus yang besar mengalir dari baterai ke motor starter. Selain itu, solenoid juga berfungsi untuk mendorong roda gigi pinion motor starter sehingga berkaitan dengan roda gigi penerus (ring gear). Gamar 2.26 : Selenoid Solenoid bekerja berdasarkan gaya magnet yang dibangkitkan oleh kumparan yang ada di dalamnya. 33 e. Motor starter Motor starter berfungsi untuk mengubah energi listrik yang berasal dari baterai menjadi energi mekanik atau energi gerak. Tenaga yang dihasilkan digunakan sebagai penggerak awal untuk memutarkan poros engkol melalui roda penerus atau fly wheel sehingga proses kerja mesin dimulai dari langkah hisap, kompresi, usaha, dan buang dapat terjadi dan mesin dapat hidup. Gambar 2.27 : Motor starter Motor starter yang banyak motor starter tipe konvensional, digunakan ada beberapa macam motor startertipe reduksi yaitu dan motor starter tipe planetari. 34 f. Baterai/Accu Gambar 2.28 : Acci/ Baterai Baterai berfungsi sebagai sumber energi yang menyediakan arus listrik untuk motor starter sehingga dapat bekerja dan memutarkan mesin. 35