BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan rancangan pretest post-test dengan kelompok kontrol (pre-test post-test with control group). Pengambilan
sampel dilakukan dengan cara Simple Random Sampling.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan di Fakultas Teknologi dan Industri Pangan
Universitas Slamet Riyadi Surakarta.Penelitian ini akan dilaksanakan antara bulan
Oktober-Desember 2015.
C. Populasi dan Subjek Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa perokok semester III dan V
UNISRI Surakarta yang berusia 18-25 tahun. Subjek penelitian ditentukan secara acak
sederhana (simple randomized sampling). Masing-masing subjek dalam populasi diberi
nomor, kemudian secara acak diambil sesuai estimasi jumlah sampel.
Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu :
1.Kelompok A (kelompok perlakuan) diberikan ektrak ketan hitam dengan dosis 240
mg/hari . Ekstrak pekat dengan kadar antosianin 137,82 mg/ ml , diambil 1,74 ml
untuk setiap orang dan diencerkan dengan air gula konsentrasi 20% sampai volume
20 ml (berdasarkan daya terima secara organoleptik)
2.Kelompok B (kelompok kontrol) diberikan sirup kosong berupa larutan gula 20%
dengan penambahan pewarna foodgrade hingga mendekati warna ekstrak ketan
hitam.
Penentuan kriteria sampel dilakukan dengan menggunakan dua jenis kriteria
yaitu inklusi dan eksklusi.
23
24
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :
1. Telah menjadi perokok aktif selama 2 tahun atau lebih
2. Persetujuan mengikuti penelitian dengan menandatangani informed consent
3. Tidak mengkonsumsi suplemen vitamin / antioksidan selama mengikuti penelitian
4. IMT normal
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :
1. Terdiagnosis penyakit atau kelainan paru, jantung, dan kelainan metabolik lainnya
2. Tidak bersedia berpartisipasi dalam penelitian
3. Memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol
D. Estimasi Besar Sampel
Besarnya sampel di ukur dengan rumus :
n
=
2 δ2 [ Z1-/2 + Z1- 2
( 1 - 2 )2
Keterangan :
n
= jumlah sampel per kelompok
δ
= standar deviasi ( 0,251 )
δ2
= 0,063
Z1-/2 = tingkat kepercayaan 95% (1,96)
Z1-
= power test (1,28)
1
= mean 1= 1,944
2
= mean 2 = 1,504
1 - 2 = 0,44
Berdasarkan data hasil penelitian Mahmood et al. (2007) diketahui standar deviasi
sebesar 0.251, Z1-/2 pada tingkat kepercayaan 95% sebesar 1,96, Z1- sebesar 1,28, mean
1= 1,944 dan mean 2 = 1,504. Maka perkiraan jumlah sampel minimal yang dibutuhkan
untuk tiap kelompok adalah :
n
=
2 (0,251)2 [ 1,96 + 1,28 2
( 1,944 – 1,504 )2
25
= 6,832 dibulatkan menjadi 7 sampel
Berdasarkan rumus di atas maka terhitung jumlah sampel dalam penelitian ini
adalah 7 orang, kemudian di tambahkan 4 0% untuk masing-masing kelompok menjadi 10
orang untuk mengantisipasi adanya sampel drop out. Proses randomisasi dilakukan dengan
cara undian. Selanjutnya subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol.
E. Bagan Rancangan Penelitian
O
1
Sampel
memenuhi
kriteria
20 orang
subjek
penelitian
O
2
Randomisasi
X
O
3
0
O
4
2 minggu
Gambar 3.1 Bagan rancangan penelitian Pengaruh Pemberian Ketan Hitam
Terhadap Kadar MDA dan Status Antioksidan Total Mahasiswa Perokok
Keterangan :
O1 =
Observasi awal kelompok kontrol (pemeriksaan kadar MDA dan SAT)
O2 =
Observasi akhir kelompok kontrol (pemeriksaan kadar MDA dan SAT)
O3 =
Observasi awal kelompok perlakuan dan pemberian ketan hitam
(pemeriksaan kadar MDA dan SAT)
O4 =
Observasi akhir kelompok perlakuan dan pemberian ketan hitam merah
(pemeriksaan kadar MDA dan SAT)
X
=
Pemberian ketan hitam
26
F. Kerangka Alur Penelitian
Mahasiswa Smt III & V
UNISRI
Inklusi
Mahasiswa Perokok
Randomisasi
Kelompok Perlakuan
Kelompok Kontrol
Pemeriksaan kadar MDA
dan SAT awal
Pemeriksaan kadar MDA
dan SAT awal
Tanpa Perlakuan
Pemberian Ekstrak KH
Pemeriksaan kadar MDA
dan SAT akhir
Pemeriksaan kadar MDA
dan SAT akhir
Analisis Data
Gambar 3.2 Kerangka Alur Penelitian Pengaruh Pemberian Ekstrak Ketan hitam
Terhadap Kadar MDA dan Status Antioksidan Total (SAT) mahasiswa
perokok
27
G. Variabel Penelitian
Klasifikasi variabel diukur menurut tujuan penelitian dan digolongkan
dalam beberapa variabel sebagai berikut :
1. Variabel bebas :
Ekstrak Ketan Hitam (Oryza sativa var. glutinosa)
2. Variabel tergantung :
Variabel tergantung adalah variabel yang akan diteliti, yaitu kadar MDA dan Status
Antioksidan Total (SAT)
3. Variabel perancu :
Variabel perancu pada penelitian ini adalah asupan bahan makanan, jumlah
konsumsi rokok (batang per hari), dan jenis rokok yang akan dipantau melalui Food
Recall
H. Definisi Operasional
1. Pemberian ekstrak ketan hitam
Pemberian ekstrak ketan hitam pada penelitian ini berupa ektrak ketan hitam
dengan kadar antosianin 137,82 mg/ml yang diambil 1,74 ml/orang/hari dengan cara
diencerkan dengan larutan gula konsentrasi 10% sampai volume 20 ml air
(berdasarkan daya terima secara organoleptik). Tiap pemberian ekstrak ketan hitam
berisi antosianin 240 mg. Pemberian sirup ekstrak ketan hitam dilakukan setiap pagi
hari antara pukul 07.30-09.00 WIB. Perhitungan dosis tersebut berdasarkan kadar
antosianin ektrak ketan hitam yang efektif untuk menurunkan kadar MDA pada
penelitian Pramayanti (2011).
Parameter : 1. Dikonsumsi
2. Tidak dikonsumsi
Skala
: Nominal
2. Malodyaldehid (MDA)
MDA merupakan produk akhir dari peroksidasi lipid di dalam tubuh, dapat pula
terbentuk dari dekmposisi asam amino, karbohidrat kompleks, pentose, dan
28
heksosa. MDA merupakan produk yang dihasilkan radikal bebas melalui reaksi
ionisasi.
Persyaratan & Jenis Sampel
: Whole Blood
Stabilitas Sampel
: 1 hari pada suhu 15 - 30°C atau 7 hari pada suhu 2
- 8°C
Metode
: TBARS
Skala
:kontinu
Satuan
: mmol/ml
3. Status Antioksidan Total (SAT)
Status antioksidan total (Total Antioxidant Status) merupakan hasil pengukuran
terhadap Kapasitas antioksidan total (Total Antioxidant Capacity / TAC), yaitu
pengukuran kemampuan suatu sampel biologis yang terdiri dari beberapa komponen
antioksidan.
Persyaratan & Jenis Sampel
: Serum atau plasma
Stabilitas Sampel
: 36 jam dengan penyimpanan 2 -8oC
14 hari dengan penyimpanan beku
Skala
: kontinu
Satuan
: mmol/l
I. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Formulir food recall.
2. Software analisis asupan bahan makanan dengan nutrisurvey.
3. Surat persetujuan bersedia menjadi subyek penelitian sesuai dengan protokol
penelitian.
4. Ketan hitam
5. Satu set perlengkapan pengambilan darah subjek penelitian, kerjasama dengan
Poliklinik Universitas Slamet Riyadi Surakarta.
29
6. Satu set perlengkapan analisis kadar MDA subyek penelitian, kerjasama dengan
Laboratorium PAU Pangan dan Gizi UGM.
7. Satu set perlengkapan analisis status antioksidan total plasma subjek penelitian,
kerjasama dengan Laboratorium PAU Pangan dan Gizi UGM.
8. Buku catatan.
9. Alat tulis
J. Pelaksanaan Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Mengurus ethical clearance ke Fakultas Kedokteran UNS/RSUD Dr.
Moewardi Surakarta, mengurus perijinan tempat penelitian dan mengurus
kerjasama dengan laboratorium Polikinik Universitas Slamet Riyadi
Surakarta dan Laboratorium klinik Prodia.
b. Seleksi calon subjek penelitian di lingkungan Universitas Slamet Riyadi.
c. Pembuatan Ekstrak Ketan Hitam
Pembuatan ektrak ketan hitam. Pembuatan ekstrak antosianin dari
ketan hitam menggunakan metode maserasi 24 jam (Simanjuntak et al.,
2014; Hermawati et al., 2015). Bahan baku ketan hitam dibuat tepung,
kemudian ditimbang sebanyak 250 gram dan direndam dengan 500 ml
larutan asam sitrat 1% selama 24 jam pada suhu 5oC. Selanjutnya dilakukan
penyaringan vakum untuk memisahkan ekstrak antosianin. Setelah itu
ekstrak yang terkumpul diuapkan menggunakan Rotary Vacuum Evaporator
pada suhu 60oC selama 4 jam, hingga diperoleh ekstrak antosianin pekat
dengan kadar antosianin rata-rata 137,82 mg/ml. Ekstrak pekat yang
diperoleh disimpan dalam botol gelap dan tetutup. Ekstrak pekat tersebut
disimpan pada suhu 5oC sampai digunakan untuk penelitian selanjutnya.
d. Pembuatan sirup ektrak ketan hitam sesuai dosis yang diperlukan yaitu 240
mg / hari (Pramayanti, 2011). Berdasarkan perbandingan kadar antosianin
ektrak yang diperolah dengan dosis yang diperlukan, maka diketahui jumlah
ektrak ketan hitam yang diperlukan untuk setiap subjek adalah 1,74 ml/hari.
30
e. Pengujian Kadar Antosianin ekstrak ketan hitam. Kadar antosianin ekstrak
ketan hitam dianalisis menggunakan metode sprektrofotometri (Giusti dan
Worstald (2001). Pada metode ini kadar antosianin dihitung berdasarkan
perbandingan absorbansi pada panjang gelombang 700 nm dan 512 nm pada
pH 1 dan pH 4,5 (Lampiran 6)
f. Uji organoleptik untuk mengetahui daya terima terhadap ektrak ketan hitam
Uji organoleptik dilakukan dengan melibatkan 30 orang panelis terlatih yang
terdiri dari mahasiswa semester V Fakultas Teknologi Industri Pangan yang
telah mengikuti mata kuliah dan praktikum Uji Sensoris. Ektrak ketan hitam
yang diujikan berupa 1,74 ml ektrak yang telah diencerkan dengan 20 ml air
gula 0%, 10 %, 15%, 20% dan 25%.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Semua responden yang menjadi sampel penelitian diambil darahnya sebelum
dilakukan penelitian untuk diperiksa kadar MDA dan SAT.
b. Semua sampel diberikan penjelasan tentang penelitian yang dilakukan . Pada
kelompok perlakuan, diberikan ekstrak ketan hitam dengan dosis 240 mg
antosianin /orang/hari. Pemberian ekstrak ketan hitam dilakukan setiap hari
selama 14 hari. Penetapan 14 hari perlakuan berdasarkan dosis pemeliharaan
short-term step up (GINA, 2015).
c. Melakukan food recall dengan dibantu oleh enumerator berpengalaman yang
ditunjuk dengan kriteria minimum berpendidikan d3 gizi. Food recall
menggunakan formulir standar yang telah disiapkan (terlampir). Food recall
dilaksanakan 3 kali selama penelitian yaitu pada hari ke-1, hari ke-7 dan hari
ke-14.
d. Pemberian ektrak ketan hitam dilakukan setiap hari di Laboratorium Bakery
Fakultas Teknologi dan Industri Pangan pada pagi hari (pk. 07.30-09.00)
sebelum subjek mengikuti perkuliahan.
31
e. Setelah 14 hari dilakukan intervensi, semua sampel penelitian dilakukan
pemeriksaan kadar MDA dan SAT. Pengambilan sampel darah dilakukan
siang hari pada pukul 13.00 – 14.00.
K. Tehnik Analisis Data
Data yang terkumpul dikelompokkan berdasarkan perlakuan, diberi kode
dan dimasukkan dalam file komputer. Data dianalisis secara statistik dengan
menggunakan program SPSS 20.0 dengan urutan :
a. Uji normalitas data dengan menggunakan uji Saphiro Wilk untuk kadar MDA
dan SAT.
b. Analisis data perbedaan mean dalam satu kelompok menggunakn uji paired ttest untuk mengetahui perbedaan rerata pre-test dan post-test dalam satu
kelompok setelah dilakukan perlakuan.
c. Analisis data perbedaan mean antara dua kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol dianalisis dengan uji independent t-test untuk mengetahui perbedaan
selisih rerata pretest dan post test antara kelompok yang diberi perlakuan
berbeda.
d. Analisis pengaruh jumlah konsumsi rokok per hari, asupan vitamin A, asupan
vitamin C, dan asupan vitamin E terhadap perubahan kadar MDA dan SAT
e. Batas derajat kemaknaan yang akan dicapai adalah p < 0,05 dan confidence
interval sebesar 95 %.
f. Asupan gizi dari makanan hasil Food Recall dianalisis dengan menggunakan
program Nutri Survey.
Download