PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG Suci Permata Syafermi 1), Niniwati1), Fazri Zuzano1) 1) Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email: [email protected] Abstract Mathematics learning was centered on the teacher. Student are also often constrained by the example given by the teacher. The purpose of this research is cooperative learning scramble type take effect on activity and student’s achievement. The research subjects of eighth grade students of SMP Kartika 1-7 Padang in 2013/2014, as many 42 students. This type of research is experimental research. The sampling technique used is random sampling. Research instruments is observation sheet and student’s achievement test. The data of activity were analyzed by percentage and increasing student activity each meeting. The data student’s achievement were analyzed by using analysis of the average difference using t-test, = 2,19 dan = 1,667 because > , So accepted. Thus we can conclude cooperative learning scramble type take effect on activity and student’s achievement. Keywords : Cooperative Learning, Mathematics Learning, Scramble. Inti dari proses pendidikan secara formal Pendahuluan Pendidikan mampu adalah mengajar, sedangkan inti dari proses mengkondisikan dan memberikan dorongan pengajaran adalah siswa belajar. Oleh untuk serta karena itu mengajar tidak dapat dipisahkan membangkitkan potensi siswa sehingga akan dari belajar. Menganalisis proses belajar menjamin mengajar pada intinya tertumpu pada suatu proses dapat hendaknya mengoptimalkan terjadinya pembelajaran. dinamika didalam Pembelajaran itu persoalan, yaitu bagaimana guru memberi sendiri mengandung makna proses interaksi kemungkinan bagi siswa agar terjadi proses peserta didik dengan guru dan sumber belajar yang efektif dan dapat mencapai belajar pada suatu lingkungan belajar. hasil sesuai dengan tujuan. Dalam praktek, pengajaran merupakan suatu hal yang sangat 1 komplek. Agar pengajaran dapat mencapai memberikan pengetahuan kepada siswa, hasil yang namun guru harus mampu menciptakan perlu kondisi dan situasi yang memungkinkan sesuai dengan direncanakan, tujuan guru mempertimbangkan strategi belajar pembelajaran berlangsung secara aktif. mengajar yang efektif. Guru mempunyai Salah satunya dengan memperhatikan model peranan yang penting dalam mewujudkan pembelajaran yang digunakan. tercapainya tujuan pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran yang Pembelajaran merupakan suatu upaya kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan, menciptakan kondisi yang memungkinkan kurang dipahami, dan monoton sehingga siswa untuk belajar. Dalam hubungannya siswa kurang termotivasi untuk belajar. dengan matematika Nikson dalam Mulyardi Pembelajaran matematika yang biasanya (2003:3) menyatakan bahwa : menggunakan metode ekspositori memang Pembelajaran matematika adalah upaya membantu siswa untuk mengkontruksi konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep atau prinsip itu terbangun kembali. Matematika merupakan suatu bidang sudah membuat siswa aktif, namun kurang dapat mengembangkan keterampilan sosial siswa yang kelak dapat berguna dalam kehidupan bermasyarakat. Berdasarkan hasil observasi di SMP Kartika 1-7 Padang pada tanggal 28 0ktober 2013 bahwa pembelajaran matematika studi yang harus dikuasai oleh siswa karena cendrung masih terpusat pada guru. Guru menyangkut menjelaskan pelajaran dan kemudian siswa Matematika kehidupan memiliki sehari-hari. peran untuk memperhatikan guru menerangkan. menunjang mata pelajaran lainnya. Namun, Sebagian siswa ada yang memperhatikan pembelajaran matematika sering dianggap dan sebagian lagi malah asyik dengan sulit oleh siswa, Ini akan menjadi respon aktivitas negatif seperti berbicara dengan yang pembelajaran teman sebangku, mengganggu teman yang matematika itu sendiri. Respon negatif ingin belajar dan membuat kelas menjadi tersebut dapat diatasi dengan merubah ribut. Pada saat menjelaskan pembelajaran anggapan mereka dengan cara membuat guru mencoba melakukan interaksi dengan bagaimana dapat siswa. Tanya jawab terhadap materi yang menyenangkan. Seorang guru bukan hanya sedang diajarkan, tapi hanya sedikit siswa negatif terhadap matematika itu 2 yang merespon pertanyaan yang diberikan Dalam pembelajaran kooperatif akan guru, mungkin ini disebabkan karna siswa tercipta sebuah interaksi yang lebih luas, kurang percaya diri terhadap jawabannya yaitu interaksi guru dengan siswa dan siswa dan takut kalau sekiran nya jawaban yang di dengan berikan salah. Siswa juga sering terkendala menekankan penggunaan tujuan kelompok dengan soal-soal yang berbeda dengan dan keberhasilan kelompok yang hanya bisa contoh yang di berikan guru. Mereka terlalu dicapai jika semua anggota kelompok kaku untuk mengerjakan soal tersebut, dan mempelajari materi yang sedang diajarkan. malah ada sebagian siswa yang hanya Jadi disini siswa aktif untuk menyerap menyalin jawaban dari temannya. Keadaan informasi yang di berikan oleh guru demi belajar seperti ini juga berpengaruh terhadap terwujudnya tujuan kelompok. Salah satu hasil belajar siswa. model pembelajaran yang dapat digunakan siswa. Belajar kelompok Keberhasilan dari suatu proses belajar untuk mengatasi masalah ini adalah model dipengaruhi oleh model pembelajaran yang pembelajaran kooperatif tipe Scramble. di gunakan guru. Model pembelajaran Pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi adalah pembelajaran secara berkelompok ajar yang meliputi segala aspek sebelum, dengan mencocokkan kartu pertanyaan dan sedang dan sesudah pembelajaran. Model kartu jawaban yang di acak. Menurut pembelajaran Hanafiah berfungsi pula sebagai kooperatif dan tipe Scramble Suhana dalam pedoman bagi para perancang pembelajaran (http://andynuriman.files.wordpress.com) dan para guru dalam merencanakan aktivitas model pembelajaran scramble bersifat aktif, belajar model siswa dituntut aktif bekerja sama serta pembelajaran adalah model pembelajaran bertanggung jawab terhadap kelompoknya kooperatif. Menurut Suherman (2003:259) untuk Model memperoleh poin dan diharapkan dapat mengajar. Salah pembelajaran satu kooperatif yaitu pembelajaran yang secara sengaja didesain untuk melatih siswa mendengarkan menyelesaikan kartu soal guna meningkatkan kebersamaan siswa. Menurut Suyatno (2009:72), Scramble dan merupakan salah satu tipe pembelajaran merangkum pendapat tersebut dalam bentuk kooperatif yang disajikan dalam bentuk tulisan. kartu. pendapat-pendapat orang lain Suyatno menyebutkan tahapan 3 pembelajaran Scramble adalah sebagai e. berikut : a. kelompok yang telah ditentukan. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Guru membuat kartu soal sesuai materi ajar. Membuat kartu jawaban dengan diacak. Guru membuat pilihan jawaban yang susunannya diacak sesuai jawaban soal-soal pada kartu soal. Guru menyajikan materi ajar kepada siswa. Guru membagikan kartu soal dan membagikan kartu jawaban pada masing-masing kelompok Siswa berkelompok mengerjakan kartu soal. Siswa berkelompok dan saling membantu mengerjakan soal-soal yang ada pada kartu soal. Siswa mencari jawaban yang cocok untuk setiap soal yang mereka kerjakan dan memasangkannya pada kartu soal. b. c. d. e. f. g. h. i. Berdasarkan pendapat di atas, maka langkah-langkah yang akan diterapkan dalam pembelajaran kooperatif tipe scramble adalah sebagai berikut : a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. b. Guru membuat kartu soal sesuai materi ajar. c. Guru membuat pedoman jawaban dimana susunan jawabannya di acak. d. Siswa diarahkan untuk duduk pada Guru menyajikan materi ajar f. Guru membagikan kartu soal pada masing-masing siswa. g. Siswa berkelompok mengerjakan kartu soal dan saling membantu mengerjakan soal-soal yang ada pada kartu soal. h. Guru membagikan jawaban setelah pedoman waktu yang ditentukan habis dalam pengerjaan soal. i. Siswa menyusun pedoman jawaban secara sistematis dan mengumpulkannya kepada guru. j. Kelompok yang tercepat mengerjakan soal-soal tersebut, di beri poin. k. Setelah semua kelompok selesai, guru menunjuk salah seorang perwakilan dari kelompok untuk menjelaskan jawaban dari soal-soal yang telah dikerjakan. Ini dilakukan agar semua siswa pada masing-masing kelompok bertanggung jawab kelompoknya dan mereka semua terhadap memastikan paham dengan jawaban dari soal-soal yang sudah mereka diskusikan. kepada siswa. 4 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk penelitian ini adalah data primer berupa mengetahui aktivitas belajar dan hasil hasil tes bersumber dari sampel setelah belajar dengan proses pembelajaran dan data sekunder pembelajaran adalah nilai ujian semester 1 bersumber dari lebih baik di guru bidang studi matematika kelas VIII matematika menggunakan siswa model kooperatif tipe Scramble bandingkan dengan pembelajaran SMP Kartika 1-7 Padang. konvensional. Prosedur penelitian dibagi atas tahap persiapan, Metodologi Jenis penelitian adalah penelitian pelaksanaan dan tahap penyelesaian. Pada tahap persiapan yang eksperimen. Populasi dari penelitian ini dilakukan adalah semua siswa kelas VIII SMP Kartika penelitian, 1-7 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran Pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk 2013/2014. Pengambilan sampel dalam kelas penelitian ini menggunakan teknik random mempersiapkan hal-hal yang mendukung sampling. Sampel yang digunakan setelah pembelajaran Scramble, yaitu kartu yang perhitungan adalah kelas VIII.4 sebagai berisi soal dan pedoman jawaban pelajaran kelas control dan kelas VIII.5 sebagai kelas saat itu dan mempersiapkan instrumen eksperimen. penelitian berupa soal tes hasil belajar yang Variabel dalam menentukan mempersiapkan eksperimen dan jadwal Rencana kelas kontrol, ini akan diberikan pada akhir pokok bahasan. dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas Tahap pelaksanaan dimana perlakuan untuk dan variabel terikat. Variabel bebas dalam kedua penelitian eksperimen ini adalah penelitian seperti perlakuan yang sampel berbeda, dengan pada penerapan kelas model diberikan pada sampel penelitian yaitu pembelajaran kooperatif tipe scramble, dan penerapan model pembelajaran kooperatif pada tipe Scramble pada kelas eksperimen dan pembelajaran pembelajaran kelas penyelesaian diberikan tes akhir setelah kontrol. Variabel terikat dalam penelitian ini semua pokok bahasan selesai diajarkan. Tes adalah aktivitas belajar matematika dan hasil akhir dilakukan untuk melihat hasil belajar belajar siswa. Jenis data yang digunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah dalam penelitian ini berupa data kualitatif pengajaran dilakukan. dan konvensional kuantitatif. Sumber pada data kelas kontrol dengan konvensional. penerapan Tahap dalam 5 Menganalisis data menggunakan uji hipotesis, sebelum melakukan uji hipotesis, dilakukan dulu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas menggunakan uji Chi-kuadrat. Uji homogenitas dilakukan Tabel 1: Persentase Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran 60 50 40 30 20 10 0 Aktivitas A Aktivitas B Aktivitas C dengan uji F, kemudian barulah dilakukan Aktivitas D uji Aktivitas E hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar kelas sampel yang telah diberi perlakuan. Dari analisa data yang dilakukan data hasil belajar kelas sampel berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen, kemudian dilakukan uji t. Data tentang aktivitas belajar dilihat dengan menggunakan lembar observasi yang berbentuk daftar ceklis yang diisi oleh dua Keterangan : A. Mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang sedang di ajarkan. B. Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan teman dalam proses pembelajaran. C. Berdiskusi mengenai materi yang sedang di bahas. D. Menulis dan menyalin hasil diskusi. E. Bersemangat dalam mengikuti diskusi ( dilihat dari keaktifan siswa ketika melakukan diskusi dengan teman dalam kelompoknya dan mengeluarkan pendapatnya tentang materi yang sedang di ajarkan). Berdasarkan tabel 1 diatas terlihat observer. Hasil dan Pembahasan peningkatan aktivitas belajar siswa setiap a. Aktivitas Belajar pertemuannya. Berdasarkan pengamatan 3 penulis terhadap aktivitas belajar melalui Februari 2014 sampai 3 Maret 2014. Pada lembar observasi aktivitas siswa yang diisi bagian ini dibahas pendeskripsian aktivitas oleh belajar. Data tentang aktivitas siswa pada melakukan pembelajaran yang disajikan kelas eksperimen diperoleh melalui lembar pada gambar 1 sampai gambar 5 dapat observasi. pada dilihat bahwa adanya peningkatan aktivitas setiap kali pertemuan oleh observer selama belajar siswa selama penerapan model proses pembelajaran kooperatif tipe scramble. Penelitian dilakukan Pengamatan pembelajaran tanggal dilakukan berlangsung. dua observer selama peneliti Pengamatan dilakukan oleh dua orang observer yang dilaksanakan pada pertemuan I sampai pertemuan V. Dari analisis yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: 6 Berdasarkan tabel diatas terlihat pada b. Hasil Belajar Data hasi statistik. belajar dianalisis Sebelum secara melakukan uji hipotesis dengan t-test terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan = 9,49 sedangkan pada kelas dan kelas sampel dapat dilihat pada tabel 2. = 8,74 dan kontrol terlihat bahwa uji homogenitas. Data hasil belajar kedua = 8,94 kelas eksperimen bahwa = 9,49 berarti dari kedua sampel < terlihat bahwa berartidata hasil belajar berdistribusi normal. Tabel 2: Data Perhitungan Tes Akhir Berdasarkan hasil uji homogenitas Kelas N X maks X min ( ̅) Eksperi men 41 100 24 66, 00 Kontrol 40 100 13 54, 93 yang dilakukan, diperoleh nilai ( ) 446, 05 21, 12 579, 1 24, 32 1,33 , sedangkan nilai = = 1,69 , kurang dari sehingga diperoleh , artinya data mempunyai variansi yang homogen. Data tes hasil belajar dapat dilakukan Uji hipotesis dilakukan menggunakan analisis secara statistik. Sebelum uji statistik uji t karena data hasil belajar kedua sampel untuk hipotesis dilakukan terlebih dahulu uji berdistribusi normal dan variansi homogen. normalitas Berdasarkan uji t diperoleh dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan dengan uji chi kuadrat, sehingga diperoleh harga dan dan = 2,189 = 1,6668 pada taraf kepercayaan 0,05 diperoleh > . pada masing-masing kelas sampel Berdasarkan nilai t yang diperoleh dapat dengan taraf nyata α = 0,05. Data disajikan disimpulkan bahwa hasil belajar matematika dalam tabel berikut : siswa Tabel 3: Hasil Uji Normalitas Kelas Sampel N Kelas Eksperimen 41 8,94 9,49 yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble lebih baik yang dari hasil belajar matematika siswa diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti melihat Kontrol 40 8,74 9,49 bahwa siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran kooperatif tipe scramble lebih bersemangat saat belajar 7 walaupun pada awalnya mereka kurang Scramble pada pokok bahasan Lingkaran respon terhadap pembelajaran ini, terlebih dapat meningkatkan hasil belajar siswa. lagi mereka di kelompokkan bukan dengan Berdasarkan analisis data diketahui bahwa teman dekat mereka. Namun lama kelamaan hasil belajar matematika siswa pada kelas mereka berangsur menyesuaikan diri dengan eksperimen kelompoknya masing-masing. Ini terlihat dengan hasil belajar matematika siswa pada ketika mereka bekerja sama pada saat siswa kelas kontrol. Hal ini terlihat dari nilai rata- mengerjakan soal yang ada pada kartu soal, rata siswa dalam kelompoknya saling membantu sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol dan bekerjasama menyelesaikannya, agar adalah 54,93. mendapat poin yang tertinggi diantara Kesimpulan kelompok lain, karena semakin cepat kelompok dalam penyelesaian diskusinya kelas lebih tinggi eksperimen dibandingkan adalah 66,00 Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan: maka makin besar poin yang mereka 1. Aktivitas belajar matematika siswa peroleh. Selain itu setiap siswa mampu kelas VIII SMP Kartika 1-7 Padang mempertanggung Tahun Pelajaran 2013/2014 yang jawabkan hasilnya masing-masing karena pada akhir diskusi pembelajarannya ditunjuk salah satu anggota kelompok untuk model pembelajaran kooperatif tipe mempresentasikan jawabannya di depan Scramble secara umum mengalami kelas. peningkatan setiap pertemuannya. Siswa yang ditunjuk mampu menggunakan mempresentasikan jawabannya di depan 2. Hasil belajar matematika siswa kelas kelas walaupun dibantu dengan teman VIII SMP Kartika 1-7 Padang Tahun sekelompoknya. Pelajaran dengan guru Interaksi juga antara terlihat baik siswa 2013/2014 pembelajarannya saat yang menggunakan penerapan pembelajaran ini, ketika guru model pembelajaran kooperatif tipe mengawasi siswa mengerjakan soal yang Scramble lebih baik dari hasil belajar ada pada kartunya, siswa mau dan bertanya matematika jika mereka tidak mengerti dan tidak pembelajarannya memahami soal dengan baik. pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif siswa yang menggunakan Saran tipe 8 Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang penulis berikan, maka penulis dapat http://andynuriman.files.wordpress.com/ 2011/10/nur-malechah. (di akses 19 Oktober 2013). menyarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Melihat model kooperatif tipe pembelajaran Scramble memberikan dampak positif terhadap hasil belajar matematika siswa, maka diharapkan guru matematika khususnya SMP Kartika 1-7 Padang dapat menggunakan Mulyardi. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika. Padang: MIPA UNP metode ini Suherman, Erman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA. Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka. dalam pembelajaran berikutnya. 2. Bagi peneliti lain yang hendak menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble agar dapat mengatur pembagian waktu ketika melaksanakan pembelajaran. Daftar Pustaka 9