pengaruh celebrity endorser (pevita pearce) terhadap minat beli

advertisement
PENGARUH CELEBRITY ENDORSER (PEVITA PEARCE) TERHADAP
MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK GARNIER BB CREAM DI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
Skripsi
Oleh:
Yusan Gamaro Pontoh
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
ABSTRACT
EFFECT OF CELEBRITY ENDORSER (PEVITA PEARCE) ON
CONSUMER BUYING INTEREST TO PRODUCTS GARNIER BB CREAM
IN UNIVERSITY FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS LAMPUNG
BY
YUSAN GAMARO PONTOH
The aim of this study was to test the effect of Celebrity Endorser (Pevita Pearce)
on consumer buying interest on Garnier products at the Faculty of Economics and
Business, University of Lampung. This study took a sample of 30 women in the
Faculty of Economics and Business, University of Lampung were used as
respondents in this study.
The author uses descriptive qualitative and quantitative methods as used to test
determines the celebrity endorser influence on consumer buying. The variable x in
this study are attractiveness, trustworthiness, expertise and y variables that
buying interest.
Qualitative testing by collecting the results of responses of respondents to fill 21
statement about the variables x and y variables.
Kunatitatif testing performed by multiple linear regression quantitative test that
determines how closely the relationship between the variables x and y variables,
including test determinant (R2), f test and t test with an efficiency rate of 5%.
The results of the third quantitative assay showed that the celebrity endorser
affect the consumers to buy.
Keywords: celebrity endorser, attractiveness, trustworthiness, expertise, interest
in buying, consumer, advertising.
ABSTRAK
PENGARUH CELEBRITY ENDORSER (PEVITA PEARCE) TERHADAP
MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK GARNIER BB CREAM DI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
OLEH
YUSAN GAMARO PONTOH
Penelitian ini bertujuan adalah untuk menguji pengaruh Celebrity Endorser
(Pevita Pearce) terhadap minat beli konsumen pada produk Garnier di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Penelitian ini mengambil sampel 30
orang wanita di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang
dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini.
Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif sebagai alat ukur
untuk mengetahu pengaruh celebrity endorser terhadap minat beli
konsumen.Variabel x dalam penelitian ini yaitu attractiveness, trustworthiness,
expertise dan variabel y yaitu minat beli.
Pengujian kualitatif dilakukan dengan cara mengumpulkan hasil pengisian
kuesioner yang di sebarkan kepada responden sejumlah 21 pernyataan mengenai
variabel x dan variabel y.
Pengujian kunatitatif dilakukan dengan uji kuantitatif regresi linier berganda yang
menentukan seberapa erat hubungan antara variabel x dan variabel y, diantaranya
uji determinan (R2), uji f dan uji t dengan tingkat efisiensi 5%.
Hasil dari ketiga uji kuantitatif menunjukkan bahwa celebrity endorser
berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
Kata kunci : celebrity endorser, attractiveness, trustworthiness, expertise, minat
beli, konsumen, iklan.
PENGARUH CELEBRITY ENDORSER (PEVITA PEARCE) TERHADAP
MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK GARNIER BB CREAM DI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
Oleh:
Yusan Gamaro Pontoh
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Ekonomi
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 18 Februari 1992 sebagai anak
kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Syamsudin Pontoh dan Ibu Gamayanti Sani.
Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Pertiwi Bandar Lampung
pada tahun 1998.
Dilanjutkan dengan pendidikan dasar di SDN 2 Rawalaut Bandar Lampung dan lulus pada
tahun 2004. Selanjutnya penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SMPN 1
Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2007, kemudian penulis melanjutkan
pendidikan tingkat atas di SMAN 2 Bandar Lampung hingga lulus pada tahun 2010. Penulis
juga pernah mengikuti kejuaraan basket (DBL) antar sekolah di Provinsi Lampung pada
tahun 2009 dan mendapatkan peringkat Juara pertama di Provinsi Lampung.
Pada tahun 2011 penulis diterima sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
di Universitas Lampung.
Motto
“The Concequences of today are determined by the actions of the past, to change your
future, alter your decisions today”
“It is never too late to be what you might have been”
(George Eliot)
“Success is the sum of small efforts, repeated day-in and day-out”
(Robert Collier)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah puji syukur kupanjatkan kepada Allah SWT atas segala berkah, rezeki nikmat
dan karunia-Nya karya ini ku persembahkan kepada:
Papa Syamsudin Pontoh dan Mama Gamayanti Sani serta Teteh Marsha O.C Pontoh dan
adikku Irfan Rafi Pontoh yang selalu memberikan doa, dukungan, nasihat serta cinta dan
kasih sayang yang tiada hentinya.
Seluruh keluarga besar yang selama ini memberikan doa, nasihat dan motivasi . Sahabatsahabatku yang selalu setia membentuk dan memberikan dukungan.
Almamater tercinta, Universitas Lampung
SANWACANA
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan semua ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “PENGARUH CELEBRITY ENDORSER (PEVITA PEARCE)
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK GARNIER BB
CREAM DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
LAMPUNG” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada semua
pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses
penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis ucapkan terimakasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Hi. SatriaBangsawan, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2.
Ibu Dr. Rr. Erlina, S.E., M.Si., sebagai Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3.
Ibu Yunigsih, S.E., M.M., sebagai Sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4.
Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si., sebagai Dosen Pembimbing Utama atas
kesediaannya memberikan waktu, pengetahuan, bimbingan, saran, serta kritik
dalam proses penyelesaian skripsi ini.
5.
Ibu Dwi Asri Siti Ambarwati, S.E., M.Sc., sebagai Dosen Pembimbing
Pendamping atas kesediaannya memberikan waktu, pengetahuan, bimbingan,
saran, serta kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.
6.
Ibu Roslina, S.E., M.Si., Sebegai Dosen penguji skripsi yang telah memberikan
kritik dan saran sehingga skripsi ini semakin berkualitas.
7.
Ibu Rosnely Roesdi, S.E., M.Si., sebagai Dosen Pembimbing Akademik atas
kesediaannya selama ini dalam memberikan bimbingan, kritik dan saran
dalam proses kuliah.
8.
Seluruh Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas semua bimbingan,
pengajaran, dan ilmu yang telah diberikan.
9.
Kedua orang tuaku, Papa Syamsudin Pontoh dan Mama Gamayanti Sani,
terimakasih atas kasih sayang, perhatian dan doa yang telah diberikan demi
kesuksesan penulis.
10. Teteh Acha, Kak Rangga, Irfan dan Zizi yang telah memberikan doa dan
semangatnya sehingga terselesaikannya skripsi ini.
11. Keluarga Besar Papa dan Mama yang telah memberikan dorongan dan
masukan yang bermanfaat untuk menjadi penyemangat.
12. Sahabat-sahabat dan Orang-orang terdekatku, Efridho Al azana S.A.N,
Pramadhan Muhammad S.Hum, Gita Kurniawan Putra S.E, Rinaldy F. Iza
Putra S.H, Dedi Febriandi S.E, Brama Novta Direja S.E, M Ghazi Rio
S.Kom, Deni Septandi S.E, Rindhy Dwi Rangga Pati S.H, Oddie Yuranda
S.H, Pandu Prabowo S.I.kom, Restu Sasdli S.E, Shoffan Al-haq S.Pi, Yoga
Kurniawan, Siraj El Munier S.H, Yoga Dwi Anggara yang selalu
memberikan motivasi, dorongan, dan selalu meluangkan waktu untuk
mendengarkan, menemani, menghibur, dan selalu menjadi penyemangat.
13. Teman-temanku Manajemen 2011 Mirta, Yogi, Dimas, Prima, Erie, Redy,
Jaka, Jaya, Catur, Bayu, Try, Egi, Yasser, Yipi, Rio, Agung dll tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
14. Teman-temanku Sofuan, Rizki, Hadi, Riza, Fajar, Doni, Alex, M Isa, Robe,
Beriya, Bangsawan, Anto, Yahya, Galih, Yogi Febrian, Refki, Arya, Rezi,
Ayif, Imam, Gebot, Cepy dll tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
15. Nissa Maulita S.E, yang telah mendukung, memberikan masukan dan
dorongan serta motivasi untuk selalu menjadi lebih baik dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
16. Semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya skripsi ini, penulis
mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang telah diberikan.
Semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik atas segala bantuan yang telah
diberikan, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Bandar Lampung, 6 Juli 2016
Penulis,
Yusan Gamaro Pontoh
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................................................... 5
1.3
Tujuan Dan manfaat penelitian ................................................................................ 5
1.3.1
Tujuan Penelitian ............................................................................................. 5
1.3.2
Manfaat Penelitian ........................................................................................... 6
II. LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Pemasaran ............................................................................................... 7
2.2
Promosi ..................................................................................................................... 9
2.2.1
Pengeertian Promosi ........................................................................................ 9
2.2.2
Tujuan Promosi ................................................................................................ 11
2.3
Komunikasi Pemasaran ............................................................................................. 11
2.3.1
Unsur-unsur Komunikasi Pemasaran............................................................... 12
2.3.2
Tujuan Komunikasi Pemasaran ....................................................................... 12
2.4 Iklan ............................................................................................................................. 12
2.4.1 Definisi Iklan .................................................................................................... 12
2.4.2 Fungsi-fungsi Iklan ........................................................................................... 13
2.4.3 Media Iklan ....................................................................................................... 14
2.4.4 Efektifitas Iklan ................................................................................................ 15
2.5 Penggunaan Selebriti dalam Iklan ............................................................................. 16
2.5.1 Fungsi dan Manfaat Penggunaan Selebriti .......................................................... 17
2.5.2 Evaluasi Penggunaan Selebriti dalam Iklan ........................................................ 17
2.6 Minat Beli Konsumen ................................................................................................ 19
2.7 Penelitian Terdahulu .................................................................................................. 21
2.8 Kerangka Pikir .......................................................................................................... 22
2.9 Hipotesis ................................................................................................................... 23
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................................... 24
3.2 Sumber Data ................................................................................................................ 25
3.3 Populasi dan Sampel.................................................................................................... 25
3.3.1 Populasi............................................................................................................ 25
3.3.2 Sampel.............................................................................................................. 26
3.4 Metode Pengumpulan Data.......................................................................................... 26
3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ............................................... 27
3.5.1 Variabel Penelitian .......................................................................................... 27
3.5.2 Definisi Operasional Variabel ......................................................................... 28
3.6 Skala Pengukuran Variabel ......................................................................................... 29
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................................................... 29
3.7.1 Pengujian Validitas ......................................................................................... 29
3.7.2 Pengujian Reliabilitas ..................................................................................... 30
3.8 Alat Analisis ............................................................................................................... 31`
3.8.1 Analisis Kualitatif ........................................................................................... 31
3.8.2 Analisis Kuantitatif ......................................................................................... 31
1. Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................................. 32
2. Uji Signifikan Secara Simultan (f) ............................................................. 32
3. Uji Signifikan Secara Parsial (t) ................................................................ 32
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian.......................................................................................................... 34
4.1.1 Analisis Statistik Deskriptif ............................................................................. 34
4.2
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ............................................................................. 35
4.3
Analisis Kualitatif...................................................................................................... 38
4.4
Pernyataan Responden Terkait Attractiveness(X1) .................................................. 38
4.5
Pernyataan Responden Terkait Trustworthiness(X2) ............................................... 41
4.6
Pernyataan Responden Terkait Expertise(X3) ......................................................... 44
4.7
Pernyataan Responden Terkait Minta Beli (Y) ........................................................ 47
4.8
Uji Analisis Kualitatif Regresi Linier Berganda ...................................................... 52
4.8.1 Determinan (R2) .............................................................................................. 52
4.8.2 Uji (f) ................................................................................................................ 53
4.8.3 Uji (t)................................................................................................................. 54
4.9
Pembahasan ............................................................................................................... 56
4.10 Analisis Perbandinga Terhadap Penelitian Terdahulu ............................................. 57
V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 60
5.2 Saran ......................................................................................................................... 62
5.3 Keterbatasan Penelitian ............................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
halaman
2.1 Kerangka Pemikiran………………………………………………………………………………………….23
DAFTAR TABEL
Halaman
1.1 Persentase Penjualan Dari Produk Garnier BB Cream
Di Indonesia Tahun 2015 ................................................................
4
2.1 Model AIDA ....................................................................................
20
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu................................................................
22
3.1 Definisi Operasional Variabel X dan Y ...........................................
31
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan................................
34
4.2 ValiditasInstrumenVariabel X dan Y ..............................................
36
4.3 ReabilityStatistics.............................................................................
37
4.4 Pernyataan Responden Terkait pesona bintang endorser
produk Garnier BB Cream ...............................................................
38
4.5 Pernyataan Responden Terkait kepantasan endorser
membintangiProdukGarnier BB Cream..........................................
39
4.6 Pernyataan Responden Terkait endorser produk Garnier
BB Cream memiliki citra sebagai model iklan ..............................
39
4.7 Pernyataan Responden Terkait endorser produk Garnier
BB Cream memiliki suara yang khas dan gaya yang menarik
sehingga menjadi idola para remaja................................................
40
4.8 Pernyataan Responden Terkait endorser produk Garnier
BB Cream memiliki wajah yang cantik dan kulit yang mulus .......
41
4.9 Pernyataan Responden Terkait endorser produk Garnier
BB Cream memiliki kepercayaan untuk menyampaikan pesan .....
41
4.10Pernyataan Responden Terkait endorser produk Garnier
BB Cream kesesuaian kepribadian sebagai karakteristik
Produk kecantikan............................................................................
42
4.11Pernyataan Responden Terkait endorser produk Garnier
BB Cream kepantasan membintangi iklan karena memiliki
karakter yang memotivasi ..............................................................
43
4.12 Pernyataan Responden Terkait endorser produk Garnier
BB Cream peran iklan yang terpenuhi berdasarkan prestasi ........
43
4.13 Pernyataan Responden Terkait endorser produk Garnier
BB Cream karena merupakan idola artis muda Indonesia...........
44
4.14 Pernyataan Responden Terkait endorser produk Garnier
BB Cream karena menyukai endorser sebelum membintangi
iklan GarnierBB Cream ..................................................................
45
4.15 Pernyataan Responden Terkait endorser produk Garnier
BB Cream menyukai karena seusia ...............................................
45
4.16 Pernyataan Responden Terkait endorser produk Garnier
BB Cream berpengalaman menjadi bintang iklan suatu produk ....
46
4.17 Pernyataan Responden Terkait endorser produk Garnier
BB Cream memiliki banyak prestasi dan pendidikan
yang tinggi .......................................................................................
47
4.18 Pernyataan Responden Terkait endorser produk Garnier
BB Cream menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan
sehari-hari .....................................................................................
47
4.19 Pernyataan Responden Terkait endorser produk Garnier
BB Creamgaya hidup dilingkungan lah yang membuat saya
memakai GarnierBB Cream ..........................................................
48
4.20 Pernyataan Responden Terkait endorser produkGarnier
BB Cream ketikamelihat endorser yang terbayang
adalah Garnier BB Cream .......................................................................
49
4.21 Pernyataan Responden Terkait endorser produk Garnier
BB Cream karena endorser timbulnya minat untuk membeli
Garnier BB Cream ........................................................................
49
4.22 Pernyataan Responden Terkait endorser produk Garnier
BB Cream karena endorser saya semakin setia menggunakan
Garnier BB Cream Cream ............................................................
50
4.23 Pernyataan Responden Terkait saya akan tetap menggunakan
Garnier BBCream jika endorser produk Garnier
BB Cream tetap Pevita Pearce.......................................................
50
4.24Determinan.......................................................................................
52
4.25 Uji F ................................................................................................
54
4.26 Uji t ................................................................................................
55
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan bisnis di era globalisasi yang semakin dinamis, kompleks, dan
serba tidak pasti, bukan hanya sekedar memberikan peluang tetapi juga
tantangan. Tantangan yang dihadapi perusahaan tidak lain untuk selalu
mendapatkan cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar.
Setiap perusahaan dalam industri ini berusaha untuk menarik calon konsumen
melalui pemberian informasi mengenai produk yang dimiliki. Perusahaan
saling bersaing dalam hal memasarkan produknya guna memposisikan produk
mereka tepat di benak konsumen. Pentingnya pemahaman tentang konsumen
dapat ditemukan pada definisi pemasaran itu sendiri, pada umumnya
pemasaran dianggap sebagai penjualan dan periklanan, tetapi arti dari
periklanan itu sendiri kurang dipahami padahal dalam pemasaran bukan hanya
itu yang paling penting adalah mengerti kebutuhan pelanggan dengan baik dan
bisa memuaskan kebutuhan konsumen (Rangkuti, 2004:02).
Strategi pemasaran yang semakin modern membuat keberadaan iklan
sudah menjadi tuntutan yang tidak dapat dihindari demi sebuah produk yang
ditawarkan agar mendapat perhatian dalam kehidupan masyarakat. Dari sisi
konsumen, iklan sendiri dipandang sebagai suatu media penyedia informasi
2
tentang kemampuan, harga, fungsi produk, maupun atribut lainnya yang
berkaitan dengan suatu produk (Durianto, 2003: 105). Pemakaian selebriti
dalam sebuah iklan sering digunakan untuk mendukung penjualan suatu
produk, terutama produk kecantikan yang sangat erat kaitannya dengan model
cantik sebagai brand ambassador produk tersebut. Produk kecantikan sudah
begitu marak dipasaran dan semakin banyak persaingan, oleh karenanya
pentingnya suatu perusahaan tersebut untuk menginformasikan produknya ke
pasaran harus semakin kreatif, menarik dan mudah diingat untuk menarik hati
para calon konsumen. Dalam penelitian ini mengangkat produk kecantikan
Garnier BB Cream, meski terbilang baru dibandingkan dengan produk yang
sudah lebih dulu sudah ada di pasaran, tetapi produk Garnier BB Cream sudah
banyak dikenal di kalangan masyarakat.
Produk kecantikan yang sudah sangat banyak bermunculan, membuat
pangsa pasar semakin ketat dalam bersaing, produk Garnier BB Cream
menunjukkan eksistensinya di persaingan pasar. Salah satu cara perusahaan ini
menyampaikan
komunikasi
persuasif
yaitu
dengan
cara
iklan
dan
menggunakan selebritymuda, cantik dan berbakat Pevita Pearce yang
dianggap cocok sebagai endorser pada produk Garnier BB Cream. Di samping
itu, segmen sasaran produk Garnier BB Cream ini mayoritas remaja, gadis
belia lebih spesifik mahasiswi karena produk ini memiliki harga yang
terjangkau serta kualitas yang baik. Mahasiswi dan remaja di kalangan
sekarang ini sudah tidak asing lagi dengan bintang muda Pevita
Pearce.Penggunaan selebriti pendukung sebagai alat pemasaran sudah ada
sejak tahun 1893, ketika Lilie Langtry tampil dalam iklan sabun Pears Soap
3
(Bergstrom dan Skarfstad, 2004: 1). Bintang film, model, aktor film
bahkanatlit terkenal banyak digunakan dalam iklan media cetak, maupun
media elektronik untuk mendukung nilai jual suatu produk. Bintang iklan
(celebrity endorser) berperan sebagai orang yang berbicara tentang produk,
yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen yang menunjukkan
produk yang didukungnya (Shimp, 2003: 23). Fenomena yang menunjukkan
celebrity endorser sebagai pendukung dalam kegiatan promosi sudah
berlangsung cukup lama ini, karena penggunaan selebriti sebagai endorser
dipercaya dapat mempengaruhi minat beli konsumen dan kemudian dapat
mendongkrak penjualan produk. Pemakaian celebrity endorser harus melalui
beberapa pertimbangan, diantaranya adalah tingkat popularitas selebriti
dengan permasalahan apakah selebriti tersebut dapat mempengaruhi karakter
produk yang diiklankan (Royan, 2004: 7).
Karakteristik selebritas sebagai model iklan tersebut mencakup daya tarik
(attractiveness) yang artinya bukan hanya menarik dari segi fisik namun juga
meliputi sejumlah karakteristik yang dapat dilihat khalayak dalam diri
endorser, kecerdasan, sifat kepribadian, gaya hidup dan sebagainya.
Kepercayaan (trustworthiness) mengacu pada kejujuran, integritas dan dapat
dipercayainya seorang sumber atau pendukung. Selanjutny keahlian
(expertise) yang mengacu pada pengetahuan, pengalaman, atau keterampilan
yang dimiliki seorang endorser terhadap topik iklannya (Shimp, 2003).
Salah
satu
alat
yang
digunakan
perusahaan-perusahaan
dalam
mengarahakan komunikasi persuasif pada produknya adalah dengan cara
iklan. Model iklan yang dipilih pun harus mampu mewakili karakteristik suatu
4
produk tersebut. Pada perusahaan kecantikan seperti Garnier, bintang iklan
Pevita Pearce dianggap sangat mampu mewakili karakteristik sebagai seorang
endorser produk kecantikan. Selain memiliki karakteristik fisik yang
mendukung, bintang muda kelahiran tahun 1992 ini memiliki ciri khas yang
menarik untuk memikat calon konsumen, dengan suara yang berciri khas,
etika yang baik didalam karir maupun kehidupan pribadinya dan tentu saja
melihat faktanya sangat banyak anak-anak muda yang mengidolakannya
semakin menjadikan peluang yang besar untuk mengambil hati para calon
kosumen yang mayoritas adalah anak remaja. Selain itu juga Pevita Pearce
merupakan seorang pengusaha muda yang mengeluarkan produk Brand
sendiri yaitu hipperace yang melambangkan suatu kehidupan yang damai bagi
seluruh remaja di dunia. Oleh karenanya Pevita Pearce sangat cocok untuk
menjadi sosok yang diidolakan oleh kaum remaja sekarang. Harapan dari
celebrity endorser didalam dunia bisnis tidak lain adalah image atau kualitas
selebriti akan berpindah pada produk Garnier BB Cream.
Tabel 1.1 Persentase Penjualan dari Produk BB Cream di Indonesia
Tahun 2015:
Merek
TBI
TOP
Pond’s
43,7%
TOP
Garnier
13,6%
TOP
Nivea
6,9%
TOP
Olay
5,9%
Wardah
3,0%
Viva
2,9%
Sariayu
2,8%
Clean& Clear
2,7%
Sumber: www.topbrand-award.com, 2016 (Majalah Marketing)
5
Berdasarkan persentase penjualan pada tabel Top Brand Award terdapat 8
produk BB cream atau pelembab wajah yang beredar di pasaran. Dominasi
yang tertinggi yaitu produk Pond’s dengan penguasaan pangsa pasar sebesar
43,7%. Kemudian disusul dengan produk Garnier dengan angka 13,6%.
Selanjutnya dapat dilihat pada tabel masing-masing angka berbagai produk
pelembab kecantikan penguasa pangsa pasar, dan yang paling terendah yaitu
Clean& Clear sebesar 2,7%.
Persaingan pangsa pasar dari produk pelembab wajah sangat ketat.
Berdasarkan dari fenomena dan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul“PENGARUH CELEBRITY ENDORSER
(PEVITA PEARCE) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA
PRODUK GARNIER BB CREAM DI FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain :
Apakah Celebrity Endorserberpengaruh terhadap minat beli konsumen pada
produk Garnier BB Cream diFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalahyang dikemukakan sebelumnya, penelitian
ini bertujuan untuk :
6
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh celebrity endorser
terhadap minat beli konsumen pada produk Garnier BB Cream di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
1.3.2 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai
pihak diantaranya sebagai berikut :
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan sebagai referensi
untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih celebrity
endorser pada sebuah iklan agar menarik dan kreatif serta dapat mengikat
hati para calon konsumen.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat dijadikan sarana untuk menambah wawasan dan
pengetahuan bagi peneliti. Selain itu proses penelitian ini dapat dijadikan
sebagai proses latihan peneliti untuk dapat berfikir secara logis dan
sistematis dalam bidang ekonomi pada umumnya dan bidang periklanan
pada khususnya.
3. Bagi Akademisi
Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah referensi perpusakaan bagi
mahasiswa yang juga akan melakukan penelitian terhadap pengaruh celebrity
endorser dan minat beli di masa yang akan datang.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu fungsi dari perusahaan disamping fungsi
lainnya seperti keuangan, produksi dan persoalan. Mengetahui lebih jelas
tentang pengertian pemasaran, maka penulis mencoba melakuka pendekatan
terhadap berbagai rumusan pemasaran yang dikemukakan oleh oleh ahli
pemasaran seperti yang dikutip di bawah ini. Pengertian pemasaran menurut
Kotler dan Amstrong (2008: 9) yaitu sebagai berikut:
“Pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi
pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan,
dengantujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya” Menurut
Kotler dan Keller (2008: 10) konsep pemasaran berpijak pada pilar utama,
yaitu:
a. Profitabilitas
Tujuan dari konsep pemasaran adalah untuk membantu organisasi atau
perusahaan untuk mencapai tujuan. Di perusahaan pribadi tujuan utama adalah
keuntungan untuk bertahan hidup dan menarik dana yang memadai untuk
melaksanakan
8
tugasnya, dengan cara efisiensi produksi, peningkatan mutu produk dan
manajemen penjualan yang handal, perusahaan akan dapat meningkatkan
pendapatan mereka dari penjualan produk yang bermutu tinggi dengan harga
yang dapat dijangkau oleh konsumen.
b. Orientasi Pelanggan
Pada usaha menigkatkan pendapatan, perusahaan mengutamakan kepuasan
konsumen dengan cara memenuhi keinginan konsumen dalam kegiatan
pemasaran yang terkoordinasi dan terintergrasi. Pemikiran yang berorientasi
pada pelanggan mengharuskan perusahaan mendefinisikan kebutuhan
pelanggan dari sudut pandang pelanggan bukan dari sudut pandangnya sendiri.
c. Fokus Pasar
Perusahaan sebagai sebuah organisasi mempunyai tugas untuk menentukan
kebutuhan, keinginan, dan minat pasar sasaran serta memberikan kepuasan
yang diharapkan dengan cara lebih efektif dan efisien dari para pesaing
sedemikian rupa sehingga dapat menjamin dan mendorong kesejahteraan
konsumen dan masyarakat. Pemasaran yang terkoordinir berbagai fungsi
pemasaran, tenaga penjualan, iklan, manajemen produk, penelitian pasar, dan
lain-lain harus dikoordinasikan dengan baik dengan departemen perusahaan
lain.
Pengertian pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) dalam
Kotler dan Keller (2008: 5) mendefinisikan bahwa pemasaran adalah satu
fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola
9
hubungan pelanggan dengan cara menguntungkan organisasi dan para pemilik
sahamnya.
2.2 Promosi
2.2.1 Pengertian Promosi
Menurut Tjiptono (2000: 219) menyatakan pada hakikatnya promosi dalah
suatu bentuk komunikasi pemasaran. Adapun yang dimaksud dengan
komunikasi pemasaran adalah aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran
atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli loyal pada
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Promosi merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan pemasaran
suatu barang, promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan
komunikasikan yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen
yang memuat pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala sesuatu
mengenai barang maupun jasa yang dihasilkan untuk konsumen. Segala
kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan menarik minat
konsumen dalam mengambil keputusan membeli di perusahaan tersebut.Untuk
memperjelas tentang pengertian promosi, berikut ini beberapa definisi tentang
promosi.
Promosi menjadi informasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan
produk yang akan ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Efektifitas
kegiatan promosi penjualan akan sangat menentukan citra produk maupun citra
perusahaan dimata masyarakat, khususnya konsumen, pada akhirnya akan
sangat mempengaruhi tingkat permintaan konsumen atas produknya yang
10
ditawarkan perusahaan. Karena itulah kegiatan mempromosikan barang yang
akan dijual termasuk kegiatan pemilihan media advertising yang sesuai dengan
bagian dagangan menjadi kegiatan yang sangat penting bagi seorang
pengusaha.
Menurut Lupoyadi (2001: 108) promosi adalah salah satu variabel dalam
bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam
memasarkan produk atau jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai
alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai
alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian sesuai dengan
keinginan dan kebutuhannya. Strategi promosi adalah suatu rencana untuk
penggunaan yang optimal atas sejumlah elemen-elemen promosi yang meliputi
: periklanan, penjualan pribadi, hubungan masyarakat dan promosi penjualan.
Strategi memadukan periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan
promosi pribadi sehingga menjadi program yang terkoordinasi untuk
berkomunikasi dengan pelanggan
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut dapat diketahui bahwa
promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen
pemasaran dan sering dikatakan sebagai proses berlanjut. Ini disebabkan
karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya di
perusahaan. Promosi merupakan penyampaian informasi dari penjual kepada
pembeli untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku dalam rangka
menciptakan pertukaran, sehingga tujuan untuk meningkatkan kuantitas
penjualan diharapkan dapat terealisasi. Promosi dapat dikatakan kegiatan
komunikasi dimana seluruh keperluan untuk menggerakkan satu produk, pesan
11
atau ide mengenai distribusi. Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan
informasi dari penjual kepada pembeli atau pihak lain dalam saluran untuk
mempengaruhi sikap dan perilaku.
2.2.2 Tujuan Promosi
Tujuan promosi adalah untuk mempengaruhi suatu konsumen dalam
mengambil keputusan untuk meningkatkan penjualan. Pada promosi kita tidak
hanya sekedar berkomunikasi ataupun menyampaikan informasi, tetapi juga
menginginkan komunikasi yang mampu menciptakan suasana atau keadaan
dimana para pelanggan bersedia memilih dan memiliki produk (Tjiptono,
2000) menyatakan tujuan promosi diantaranya adalah :
a. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan.
b. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk
kepada konsumen.
c. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk.
d. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk.
e. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain.
f. Menanamkan citra produk dan perusahaan.
2.3 Komunikasi Pemasaran
Menurut Kotler (Pujianto, 2003: 99) komunikasi pemasaran merupakan
proses pengolahan, produksi dan penyampaian pesan-pesan melalui satu atau
lebih saluran kepada kelompok khalayak sasaran, yang dilakukan secara
berkesinambungan dan bersifat dua arah dengan tujuan menunjang efektivitas
dan efisiensi pemasaran suatu produk. Proses berkesinambungan mulai dari
tahap perencanaan (desain produk), distribusi, sampai kegiatan promosi (iklan,
12
pemasaran langsung, spesial event) dan tahap pembeli dan pengguna
dikalangan konsumen. Komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan
semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya
pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarkan kepada
pelanggannya.
2.3.1 Unsur-unsur Komunikasi Pemasaran
Menurut Shimp (2003: 5) bentuk atau unsur dari komunikasi pemasaran
adalah:
1. Penjualan Perorangan (personal selling)
2. Iklan (advertising)
3. Promosi Penjualan (sales promotion)
4. Publisitas (publicity)
2.3.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran
Menurut Shimp (2003: 160) tujuan komunikasi pemasaran antara lain:
1. Membangkitkan keinginan akan satu katagori produk.
2. Menciptakan kesadaran akan merek (brand awereness).
3. Mendorong sikap positif terhadap produk dan mempengaruhi niat membeli.
4. Memfasilitasi pembelian.
2.4
Iklan
2.4.1 Definisi Iklan
Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan
melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik
untuk menyetujui dan mengikuti (Pujianto, 2003: 253).
13
Menurut Setiadi (2003: 253) definisi standar dari periklanan biasanya
mengandung enam elemen diantaranya:
1. Periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar.
2. Dalam iklan terjadi proses identifikasi sponsor.
3. Upaya membujuk dan mempengaruhi konsumen.
4. Periklanan merupakan elemen media masa dan sarana untuk
menyampaikan kepada sasaran.
5. Bersifat non-personal.
6. Audiens, sasaran kelompok yang akan dijadikan sasaran pesan.
2.4.2 Fungsi-fungsi Iklan
1. Informing (memberikan informasi)
Periklanan membuat konsumen sadar akan merek-merek baru yang
muncul, mendidik konsumen mengenai berbagai fitur dan manfaat merek
serta memfasilitasi pencitraan merek yang positif.
2. Persuading (mempersuasi)
Suatu iklan yang efektif akan mampu membujuk calon konsumen untuk
mencoba produk yang diiklankan.
3. Reminding (mengingatkan)
Iklan menjaga agar merek suatu produk yang dipasarkan tetap diingat oleh
konsumen. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat konsumen
terhadap minat yang sudah ada dan tidak akan pindah ke merek lain selain
yang sudah selalu ada diingatannya.
14
4. Adding Value (memberikan nilai tambah)
Perikalanan memberikan nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi
persepsi konsumen. Periklanan yang efektif dapat dianggap merek suatu
produk tersebut elegan, bergengsi, dan lebih unggul dari pada pesaing di
dunia bisnis.
5. Assisting (mendampingi)
Peran penting dari periklanan adalah membantu perwakilan penjualan
sebagai pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain perusahaan
dalam proses komunikasi pemasaran.
2.4.3 Media Iklan
Media periklanan adalah sebuah lembaga yang mempunyai kegiatan usaha
menciptakan dan menyelenggarakan media (alat komunikasi) yang ditujukan
kepada orang banyak atau masyarakat umum. Beberapa contoh media
diantaranya adalah : televisi, radio, majalah, majalah dan surat kabar
(Swastha, 2000: 257). Seperti pada halnya iklan televisi mempunyai beberapa
kelebihan-kelebihan. Kelebihan iklan televisi seperti dapat dinikmati oleh
siapa saja, waktu dan siarannya sudah tertentu dan dapat memberikan
kombinasi antara suara dengan gambar yang bergerak (Swastha, 2000: 255).
Menurut Kotler dan Keller (2009: 224) para pembuat atau pemasang iklan
televisi harus mempunyai konsep kreatif. Biasanya, penulis naskah iklan dan
pengarah seni akan bekerja sama untuk menghasilkan banyak konsep kreatif,
dengan harapan salah satu dari konsep-konsep tersebut akan menjadi ide
besar yang menarik. Para pembuat iklan harus menentukan gaya
penyampaian, nada penyampaian, pilihan kata dan unsur format yang terbaik
15
agar pesan yang akan digunakan untuk membuat iklan televisi dapat menarik
perhatian pemirsa televisi.
2.4.4 Efektifitas Iklan
Menurut Kotler (2009: 217) efektifitas iklan bergantung pada struktur dan
isi pesan. Idealnya sebuah pesan seharusnya mendapat perhatian (attention),
menarik minat (interest), membangkitkan keinginan (desire) dan
menyebabkan tindakan (action) atau model AIDA. Namun pada prakteknya,
hanya sedikit pesan mampu membawa konsumen melewati semua tahap mulai
dari kesadaran hingga pembelian, tetapi kerangka kerja AIDA tersebut
memperlihatkan mutu yang diinginkan dari setiap komunikasi.
Shimp (2003: 415) menyatakan iklan disebut efektif apabila mencapai tujuantujuan yang ingin dicapai oleh pengiklan. Pada taraf minimum, iklan yang
efektif memiliki beberapa pertimbangan berikut :
1. Iklan harus memperpanjang suara strategi pemasaran. Iklan bisa jadi
efektif hanya bila cocok dengan elemen lain dari strategi komunikasi
pemasaran yang diarahkan dengan baik dan terintegrasi.
2. Periklanan yang efektif harus menyertakan sudut pandang konsumen. Para
konsumen membeli manfaat-manfaat produk, bukan atribut. Oleh karena
itu iklan harus dinyatakan dengan cara yang berhubungan dengan
kebutuhan, keinginan, serta apa yang dinilai oleh konsumen.
3. Periklanan yang efektif harus persuasif. Persuasif biasanya terjadi ketika
produk yang diiklankan dapat memberikan keuntungan tambahan bagi
konsumen.
16
4. Iklan harus menemukan cara yang unik untuk menerobos kerumunan
iklan. Para pengiklan secara kontinyu berkompetisi dengan para
pesaingnya dalam menarik perhatian konsumen.
5. Iklan yang baik tidak pernah menjanjikan lebih dari apa yang bisa
diberikan. Intinya adalah menerangkan dengan apa adanya, baik dalam
pengertian etika serta dalam pengertian bisnis cerdas.
6. Iklan yang baik mencegah ide kreatif dari strategi yang berlebihan. Tujuan
iklan adalah mempersuasi dan mempengaruhi. Penggunaan humor yang
tak efektif mengakibatkan orang hanya ingat humornya saja, tetapi
melupakan pesannya.
2.5 Penggunaan Selebriti dalam Iklan
Selebriti merupakan tokoh yang dikenal karena prestasinya di dalam
bidang-bidang yang berbeda dari golongan produk yang didukungnya (Shimp,
2003: 460). Selebriti pendukung (celebrity endorser) adalah individu yang
dikenal oleh publik atas prestasinya selain daripada produk yang didukungnya.
Selebriti diyakini lebih menarik dan menggugah dari pada penggunaan orang
biasa dalam mempengaruhi calon konsumen. Banyak faktor yang akan
dipertimbangkan oleh perusahaan yang akan menggunakan selebriti di iklan
produknya. Penggunaan selebriti tersebut kadang kala mampu meningkatkan
penjualan, tetapi adakalanya gagal dalam mempromosikan produk (Ishak,
2003).
17
2.5.1 Fungsi dan Manfaat Penggunaan Selebriti
Kelompok selebriti yang biasa digunakan sebagai bintang iklan ialah
sekolompok artis, bintang film, penyanyi, model bahkan atlit yang dikenal
oleh khalayak. Selebriti yang digunakan untuk mempromosikan produk
tersebut dapat berfungsi sebagai:
1. Memberikan kesaksian (testimonial).
2. Memberikan dorongan dan penguatan (endorsement).
3. Bertindak sebagai aktor atau aktris dalam iklan.
4. Bertindak sebagai juru bicara perusahaan.
Selebriti akan memberikan manfaat kepada perusahaan karena selebriti
mempunyai popularitas, bakat, kharisma, dan kredibilitas. Dari keempat unsur
tersebut kredibilitas merupakan unsur terpenting bagi konsumen. Kredibilitas
yang tinggi menggambarkan persepsi konsumen terhadap keahlian, dan
pengetahuan selebriti mengenai produk yang diiklankan dan kepercayaan
selebriti mengenai produk tersebut (Sumarwan, 2003: 258).
2.5.2 Evaluasi Penggunaan Selebriti dalam Iklan
Di dalam aktivitas pemasaran, penggunaan selebriti iklan sebaiknya
direvaluasi. Rossiter dan Percy (Royan, 2004: 15) menyatakan salah satu
alternatif untuk mengevaluasi selebriti dalam periklanan dengan menggunakan
model VisCAP. Metode VisCAP terdiri dari visibility, credibility, attraction
dan power. Model ini diharapkan dapat mempermudah pemasar melakukan
evaluasi terhadap kelayakan selebriti dalam mengiklankan produk. Melalui
metode ini dapat diketahui layak atau tidaknya selebriti mengiklankan terus
menerus suatu produk, dan jika nilainya tinggi maka selebriti akan terus
18
digunakan. Sebaliknya, jika nilainya rendah, tentunya pemasar harus mencari
selebriti lain sebelum merek produk menjadi hancur mengikuti kehancuran
popularitas sang artis.
Keempat unsur dari model VisCAP dijelaskan sebagai berikut:
1. Visibility
Visibility memiliki dimensi seberapa jauh popularitas selebriti. Apabola
dihubungkan dengan popularitas maka visibility banyak berguna apabila
communication objective adalah brand awareness.
2. Credibility
Kredibilitas selebriti sangat dihubungkan dengan dua hal, yaitu keahlian dan
objektivitas. Keahlian bersangkut paut pada pengetahuan selebriti tentang
produk yang diiklankan dan objektivitas lebih merujuk pada kemampuan
selebriti untuk memberikan keyakinan atau kepercayaan diri pada konsumen
suatu produk.
3. Attraction
Hal ini menitikberatkan pada daya tarik sang bintang yang menyangkut pada
dua hal penting yaitu tingkat disukai (likeability) dan tingkat kesamaan dengan
personality yang diinginkan pengguna produk (similarity) dimana keduanya
tidak dapat dipisahkan dan harus berdampingan. Salah satu cara agar memiliki
kesamaan dengan personality yang diinginkan oleh target pengguna merek,
setidaknya selebriti harus mencerminkan personality dari merek yang
dibangunnya melalui iklan. Image selebriti harus sama dengan image produk
yang akan didukungnya.
19
4. Power
Power merupakan kemampuan selebriti dalam menarik konsumen untuk
membeli. Unsur terakhir ini menginformasikan bahwa selebriti yang
digunakan dalam iklan harus memiliki kekuatan untuk memerintahkan target
audience untuk membeli.
2.6 Minat Beli Konsumen
(Siahaan, 2008) minat membeli merupakan sebuah pengambilan keputusan
untuk membeli suatu merek diantara berbagai merek lainnya. Adapun minat
membeli itu muncul melalui berbagai rangkaian proses, antara lain yaitu
pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi informasi, dan akhirnya
akan timbul sebuah minat beli yang ada pada diri konsumen. Minat beli yang
tinggi mencerminkan tingkat kepuasan konsumen ketika memutuskan untuk
mengadopsi suatu produk. Keputusan untuk mengadopsi suatu produk timbul
setelah konsumen mencoba produk tersebut kemudian timbul rasa suka atau
tidak suka terhadap produk. Rasa suka terhadap produk dapat diambil apabila
konsumen mempunyai persepsi bahwa produk yang mereka pilih berkualitas
baik dan dapat memenuhi atau bahkan melebihi keinginan dan harapan
konsumen, dengan kata lain produk tersebut mempunyai nilai yang tinggi di
mata konsumen. Tingginya minat beli ini akan membawa dampak yang positif
terhadap keberhasilan produk di pasar. Pengaruh eksternal, keasadaran akan
kebutuhan, pengenalan produk dan evaluasi alternatif adalah hal yang dapat
menimbulkan minat beli pada konsumen, pengaruh eksternal ini terdiri dari
usaha faktor sosial dan budaya (Schiffman dan Kanuk, 2004: 25)
20
Tahapan-tahapan produsen dalam menentukan minat beli atau menentukan
dorongan konsumen dalam melakukan pembelian terhadap produk atau jasa
yang ditawarkan, dapat kita lihat pada tabel dibawah :
Tabel 2.1 Model AIDA
Cognitive State
Attention
Affective State
Interest
Desire
Behaviour
Action
Sumber: Philip Kotler (2005: 568)
Pengertian dari tahap-tahap tersebut diatas, adalah sebagai berikut:
1. Attention
Tahap ini merupakan tahap awal dalam menilai suatu produk atau jasa
sesuai dengan kebutuhan calon pelanggan, selain itu calon pelanggan juga
mempelajari produk atau jasa yang ditawarkan.
2. Interest
Dalam tahap ini calon pelanggan mulai tertarik untuk membeli produk
atau jasa yang ditawarkan, setelah mendapatkan informasi yang lebih
terperinci mengenai produk atau jasa yang ditawarkan.
3. Desire
Calon pelanggan mulai memikirkan serta berdiskusi mengenai produk atau
jasa yang ditawarkan, karena hasrat dan keinginan untuk membeli mulai
timbul. Dalam tahapan ini calon pelanggan sudah mulai berminat terhadap
produk atau jasa yang ditawarkan. Tahap ini ditandai dengan munculnya
minat yang kuat dari calon pelanggan untuk membeli dan mencoba produk
atau jasa yang ditawarkan.
21
4. Action
Pada tahap ini calon pelanggan telah mempunyai kemantapan yang tinggi
untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.0.
2.7 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2 Hasil Penelitian Terdahulu
Nama
Elizabteh Stephanie
Tahun
2013
Judul
Analisis pengaruh Rio
Dewanto dan Donita
sebagai celebrity endorser
terhadap minat beli
produk AXE ANARCHY
dengan daya tarik iklan
dan efek iklan sebagai
variabel intervening
Marsya Desyen
Nababan
2011
Pengaruh selebriti
pendukung (celebrity
endorser) Gita Gutawa
terhadap minat beli
indomie
Baskoro Ndaru
Murti
2010
Intan Belly
Widyawati
2010
Yanuar Widi
Probowo
2014
Analisis pengaruh iklan
dan Celebrity Endorser
terhadap citra merek
dalam meningkatkan
minat beli pada produk
sepatu olahraga ADIDAS
Pengaruh CELEBRITY
ENDORSER Anggun C
Sasmi
Terhadap Minat Beli
Konsumen Shampoo
Pantene
( Studi Pada Masyarakat
Di Semarang Barat )
Pengaruh Celebrity
Endorser terhadap minat
beli dalam 9 Survey pada
pengunjung 3Second
Store di Malang
Hasil
Berdasarkan hasil
analisis Celebrity
Endorser tidak
berpengaruh signifikan
terhadap purchase
intention,
namunberpengaruh
signifikan terhadap
advertising effect dan
advertising appeal.
Selebriti pendukung
(celebrity endorser) Gita
Gutawa berpengaruh
secara positif dan
signifikan terhadap minat
pembelian Indomie
Celebrity Endorser
berpengaruh signfikan
dan positif terhadap citra
merek dan minat beli
konsumen
Anggun C Sasmi sebagai
celebriti
endorserberpengaruh
positif dan signifikan
terhadap minat beli
konsumen.
Celebrity Endorser dan
ketiga variabel nya
mempunyai pengaruh
terhadap minat beli
konsumen, yang artinya
hasilnya diterima atau
signifikan
22
Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama
menguji variabel Celebrity Endorser terhadap minat beli konsumen. Namun,
perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada
objek penelitiannya dan komponen dari variabel Celebrity Endorser.
2.8 Kerangka Pemikiran
Menurut Sebayan dan Siahaan (2008) celebrity endorser meliputi
attractiveness yaitu hal yang menarik dari endorser meliputi sejumlah
karakteristik yang dapat dilihat khalayak dalam diri endorser seperti daya tarik
fisik, sifat-sifat kepribadian (personality), gaya hidup, kelas sosial dan
sebagainya. Trustworthiness yaitu kepercayaan yang terdiri dari kejujuran,
itegritas dan dapat dipercaya seorang sumber dalam meyakinkan orang lain
untuk mengambil tidakan. Selanjutnya yang ketiga yaitu expertise merupakan
keahlian selebritis yang mengacu pada keahlian yang terdiri dari pengetahuan,
pengalaman dan keterampilan yang dimiliki.
Minat beli merupakan sebuah pengambilan keputusan untuk membeli
suatu merek diantara berbagai merek lainnya. Adapun minat beli itu muncul
melalui berbagai rangkayan proses antara lain pengenalan kebutuhan,
pencarian informasi, evaluasi informasi dan akhirnya akan timbul sebuah
minat beli yang ada pada diri konsumen.
23
Berdasarkan konsep dan uraian di atas, maka kerangka pemikiran dalam
penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Celebrity endorserr (X)
-
Attractiveness ( X1)
Trustwothness (X2)
Expertise (X3)
Minat Beli Konsumen (Y)
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Sumber: (Sebayan, 2008)
2.9 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang ada dan
diuji kebenarannya secara ilmiah. Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan
di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Celebrity
Endorser yang terdiri dari attractiveness, trustwothness, expertise berpengaruh
terhadap minat beli konsumen Garnier Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan
menggunakan survey berupa kuesioner. Penelitian deskriptif adalah salah satu
jenis penelitian yang tujuannya menyajikan gambaran lengkap mengenai
pengaturan sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi
mengenai suatu fenomana atau kenyataan sosial, dengan jalan
mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit
yang diteliti antara fenomena yang diuji.
Penelitian Deskriptif merupakan dasar bagi semua penelitian. Penelitian
Deskriptif dapat dilakukan secara kuantitatif agar dapat dilakukan analisis
statistik (Nazir, 2005:56). Sifat penelitian ini adalah penelitian penjelasan
(explanatory research) yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan dan
menjelaskan sifat suatu keadaan yang sedang berjalan ketika penelitian
dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari gejala tersebut.
25
3.2 Sumber Data
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah :
a) Data Primer
Merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti
langsung dari objek penelitian.
b) Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh peneliti dalam bentuk yang sudah jadi,
sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek atau
objek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
seorang peneliti untuk dipelajari dan kemudian untuk ditarik suatu
kesimpulan (Sugiyono, 2008).
Populasi dari penelitian iniadalah remaja putri diantara 17-25 tahun di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dari tiga jurusan yaitu
Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomi Pembangunan yang mengetahui,
pernah melihat iklan produk Garnier BB Cream atau pernah membeli produk
Garnier BB Cream dan juga telah memakai produk tersebut. Peniliti
menetapkan mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan menyebar
kuesioner dengan berbagai macam pertanyaan seputar objek penelitian
dengan menggunakan variabel dependen dan varibel independen.
26
3.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2008:118). Jumlah responden paling sedikit 5
kali jumlah pertanyaan atau item yang digunakan dalam penelitian (Malhotra,
2005:15). Jadi, pada penelitian ini peneliti mengambil jumlah responden
sebanyak 30 responden pada tahap awal dan dilanjutkan menjadi 100
responden pada tahap selanjutnya. Pada pelaksanaannya, peneliti
menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2008:78)
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Peneliti mengambil hanya remaja putri berusia diantara 17-25 tahun saja
yang dijadikan sampel dipenelitian ini, karena pemakai produk Garnier BB
Cream ini mayoritas remaja putri usia antara 17-25 tahun.
b. Peneliti memilih mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebagai sampel,
agar pencarian data lebih efektif dan efisien.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang penulis lakukan dalam usaha memperoleh
data yang relevan untuk pemecahan dan penganalisaan permasalahan. Datadata tersebut dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu:
1. Penelitian Pustaka (Library Research), yaitu pengumpulan data teoritis
dengan cara menelaah berbagai literatur dan bahan pustaka lainnya
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
27
2. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu dengan cara :
 Kuesioner
Pengumpulan data dengan cara memberikan daftar isian responden
secara langsung.
3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.5.1 Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu :
1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Celebrity Endorser yang
dilakukan oleh yang dilambangkan dengan X.
2. Variabel Dependen
Veriabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi dan merupakan
akibat dari variabel independen atau variabel bebas. Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah minat beli yang dilambangkan dengan Y.
28
3.5.2 Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel X dan Y
Variabe
l
Attracti
veness
(X1)
Definisi Operasional Variabel
Indikator
Bukan hanya menarik dari
segi fisik namun juga
meliputi sejumlah
karakteristik yang dapat
dilihat khalayak dalam diri
endorser, kecerdasan, sifat
kepribadian, gaya hidup dan
sebagainya (Shimp, 2003).

trustwo Kepercayaan mengacu pada
rthiness kejujuran, integritas dan
(X2)
dapat dipercayainya seorang
sumber atau pendukung
(Shimp, 2003).




expertis Mengacu pada pengetahuan,
e(X3)
pengalaman, atau
keterampilan yang dimiliki
seorang endorser terhadap
topik iklannya (Shimp, 2003).


Minat
Beli
(Y)
Sebuah pengambilan
keputusan untuk membeli
suatu merek diantara berbagai
merek lainnya



Memiliki wajah yang
cantik, kulit yang mulus,
yang sesuai untuk mewakili
produk tersebut.
Mempunyai suara yang
khas dan beretika baik.
Selebriti endorser juga jauh
dari gosip miring sehingga
banyak anak muda yang
mengidolakannya.
Endorser dapat
menyampaikan pesan dari
produk yang didukungnya,
sehingga berdampak pada
minat beli konsumen.
Kesesuaian kepribadian
endorser dengan
karakteristik Garnier BB
Cream sebagai produk
kecantikan wanita.
Selebriti memiliki banyak
prestasi, selain dia pemain
film, endorser juga
memiliki pendidikan yang
tinggi dalah hal akademis.
Endorser juga sudah
berpengalaman menjadi
bintang iklan suatu produk.
Pengenalan kebutuhan,
pencarian informasi,
evaluasi informasi, dan
pertimbangan yang akan
muncul.
Keputusan untuk
mengadopsi suatu produk
Kepercayaan pada
endorsermempengaruhi
minat beli.
Skala
Likert
Likert
Likert
Likert
29
3.6 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran indikator variabel dalam penelitian ini menggunaka Skala
Likert, yaitu dengan menyusun pertanyaan atau pernyataan yang masingmasing item diberi range skor dalam skala likert. Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok
tentang kejadian atau gejala sosial (Sugiyono, 2008:62). Dalam penelitian ini,
kuesioner disusun dengan menggunakan skala likert dengan skor sebagai
berikut :

Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

Setuju diberi (S) skor 4

Netral (N) diberi skor 3

Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
3.7.1 Pengujian Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
(mengukur) data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2008:75). Uji
Validitas dapat digunakan dengan cara menghitung korelasi secara parsial
dari masing-masing kuesioner dengan total skor dimensi yang diteliti. Jika
hasil dimensi menunjukan nilai signifikan ≤ 5%, maka item-item pertanyaan
tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
Menurut Masrun (dalam Sugiyono, 2008), signifikan (p<0,05) atau r hitung >
r tabel, maka instrumen dinyatakan valid.
30
3.7.2 Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauh mana
suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan
berulang kali (Umar, 2002:101). Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner
yang apabila dicobakan berulang-ulang pada kelompok yang akan sama akan
menghasilkan data yang sama. Cara mengukurnya dengan menggunakan
rumus Cronbach’s Alpha.
Reliabilitas adalahsejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya,
maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap
kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Saifudin Azwar,
2000:3). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
tekhnik Formula Cronbach’s Alpha. Pertanyaan dinyatakan reliabel apabila
hasil Cronbach’s Alpha> 0,5 dengan signifikan pada level 5%. Sebaliknya
jika Cronbach Alpha’s < 0,5 maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak
reliabel.
Keterangan :
=
−1
= koefisien reliabilitas alpha
K = jumlah item
Sj= varians responden untuk item I
Sx= jumlah varians skor total
1−
Σ
31
3.8 Alat Analisis
3.8.1 Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif digunakan sebagai tekhnik untuk menganalisis
permaslahan yang ada dengan melakukan pendekatan kualitatif berdasarkan
teori periklanan, data responden dan deskripsi respon responden.
3.8.2 Analisis Kuantitatif
Analisis dengan menggunakan metode kuantitaif dilakukan dengan
melakukan pengolahan dari kuisioner yang ada dengan menggunakan analisis
regresi berganda dan korelasi untuk mengetahui seberapa erat hubungan
antara variabel Y (variabel minat beli) dengan variabel X (Celebrity
Endorse). Analisis kuantitatif adalah analisis dengan menggunakan
pendekatan atau rumus statistik. Pada penelitian ini analisis kuantitatif yang
digunakan adalah analisis regresi berganda. Setelah dilakukan pengintervalan
data hasil kuisioner, maka analisis regresi dapat dilakukan dengan
menentukan persamaan sebagai berikut:
Y = + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e
Keterangan :
Y= Minat Beli
= Konstanta
b1-b3= Koefisien regresi variabel bebas ke-1 sampai ke-3
x1= Attractiveness
x2 = Trustworthiness
x3 =Expertise
e = StandarError
32
1. Uji Koefisien Determinasi (
)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan varian variabel independen. Nilai koefisien
determinasi adalah nol atau satu. Nilai R yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi varian variabel dependen (Ghozali 2009:83).
2. Uji Signifikansi Secara Simultan (F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen yaitu
Attractiveness(X1), Trustworthiness (X2), dan Expertise(X3) danbersamasama berpengaruh secara sinifikan terhadap variabel dependen yaitu minat
beli (Y) pada tingkat kepercayaan 95% atau = 5%
Hipotesis statistiknya yaitu:
Ho = Variabel X tidak ada pengaruh signifikan secara simultan terhadap
variabel Y.
Ha = Variabel X berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel Y.
Dengan kriteria:
a. Ha diterima jika F hitung > F tabel
b. Ha ditolak jika F hitung < F tabel
3. Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji t)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel
independen yaitu Attractiveness (X1), Trustworthiness (X2), dan
Expertise(X3)memiliki pengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen yaitu minat beli (Y) pada tingkat kepercayaan 95% atau =
5%Dengan Hipotesis:
33
Ho : Variabel-variabel bebas (Attractiveness, Trustworthiness, dan Expertise)
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Minat
Beli)Ha : Variabel-variabel bebas (Attractiveness, Trustworthiness, dan
Expertise)mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat
(Minat Beli)Dengan kriteria :
a. Apabila t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
b. Apabila t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah
dilakukan, maka hipotesis yang menyatakan bahwa celebrity endorser
mempengaruhi minat beli pada produk Garnier BB Cream pada mahasiswi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Lampung dapat diterima.
Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian yang menyatakan terdapat
pengaruh yang positif antara endorser mempengaruhi minat beli pada produk
Garnier BB Cream pada mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di
Universitas Lampung.
Kesimpulan tersebut berdasarkan :
Hasil uji koefisien determinasi sebesar adjusted R square sebesar 0,933
hal ini berarti sumbangan variabel X berperan dalam mempengaruhi setiap
variabel Y (minat beli) sebesar 93%. Hal ini berarti celebrity endorser salah
satu instrumen yang mempengaruhi minat beli konsumen pada produk
Garnier BB Cream pada mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di
Universitas Lampung.
61
Sedangkan 7% pengaruh terhadap minat beli diasumsikan dipengaruhi
oleh variabel lainnya.
 Berdasarkan nilai koefisien regresi variabel yang berpengaruh positif
terhadap minat beli pada produk Garnier BB Cream pada mahasiswi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Lampung dengan nilai
tertinggi adalah variabel Trustworthiness (X2) dengan nilai koefisien
regresi sebesar 0,675. Variabel trustworthiness atau kepercayaan dapat
dipercayainya seorang pendukung paling berpengaruh dominan terhadap
minat beli konsumen. Sedangkan variabel yang berpengaruh positif
terhadap minat beli pada produk Garnier BB Cream pada mahasiswi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Lampung dengan nilai
terendah adalah variabel Attractiveness (X1) berpengaruh positif dengan
nilai koefisien regresi sebesar 0,439.
 Hasil pengujian hipotesis secara menyeluruh dengan hasil F hitung lebih
besar dibandingkan nilai F tabel (74,315 > 2,696) maka Ha diterima dan
Ho ditolak dengan nilai signifikansi di bawah 5% = 0,05. Berdasarkan
hasil perhitungan tersebut maka secara keseluruhan variabel celebrity
endorser (X) berpengaruh positif terhadap variabel minat beli (Y) pada
produk Garnier BB Cream pada mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
di Universitas Lampung.
 Hasil uji hipotesis secara parsial menyatakan bahwa nilai t hitung pada
variabel attractiveness (X1), trustworthiness (X2), expertise (X3) lebih
besar daripada T tabel dengan nilai (4,396 > 1,984). Secara parsial variabel
trustworthiness (X2) pada celebrity endorser merupakan faktor tertinggi
62
yang mempengaruhi variabel minat beli (Y). Berdasarkan uraian tersebut
maka dapat peneliti mengambil kesimpulan bahwa ada pengaruh positif
celebrity endorser terhadap minat beli konsumen produk Garnier BB
Cream.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang dapat
dilakukan oleh PT Unilever Indonesia, Tbk untuk meningkatkan penjualan,
antara lain :
1. Dalam memasarkan produk-produknya dengan menggunakan selebriti, PT
Unilever Indonesia, Tbk sebaiknya memperhatikan tingkat kepercayaan
konsumen terhadap seorang selebiriti dalam menyampaikan iklan Garnier
BB Cream. Berdasarkan hasil penelitian ini, variabel X1 (Attractiveness)
mempunyai nilai terlemah. Nilai terlemah selanjutnya adalah variabel X3
(Expertise). Kedua variabel itu lemah dalam mempengaruhi minat beli
konsumen (Y). Untuk mengatasinya, peneliti menyarankan agar PT
Unilever Indonesia, Tbk juga bisa membuat hal yang baru pada Garnier
BB Cream yang dapat menambah kepercayaan konsumen misalna,
mengkolaborasikan selebritis dengan seorang ahli kecantikan sehingga
konsumen akan lebih percaya akan produk Garnier BB Cream.
2. Variabel Trustworthiness (X2) adalah variabel dengan pengaruh tertinggi
terhadap minat beli (Y), disarankan tetap menggunakan selebriti yang
dapat menyampaikan pesan dari produk yang didukungnya, sehingga
berdampak pada minat beli konsumen.
63
3. Sebagian besar konsumen produk Garnier BB Cream adalah mahasiswi
dengan umur antara 17-25 tahun. Sebaiknya PT Unilever Indonesia, Tbk
menggunakan selebriti yang menjadi idola di kalangan usia ini. Sebagai
idola, tentunya pasti akan diikuti oleh penggemarnya. Hal tersebut dapat
menarik minat konsumen untuk membeli produk yang dibintanginya,
sehingga dapat meningkatkan volume penjualan Garnier BB Cream di
Universitas Lampung.
4. Bagi peneliti lain yang akan mengembangkan penelitian ini, sebaiknya
menggunakan variabel-variabel lain yang tidak digunakan di dalam
penelitian ini. Hal ini dilakukan agar dapat diketahui secara spesifik
variabel apa yang paling mempengaruhi minat beli konsumen produk
Garnier BB Cream di Universitas Lampung.
5.3 Kerterbatasan Penelitian
Penelitian ini hanya meneliti pengaruh celebrity endorser, objek yang
diteliti hanya meliputi mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung yang menggunakan produk Garnier BB Cream.
Daftar Pustaka
Arep, Ishak dan Hendri Tanjung. 2003. “Manajemen Motivasi”. Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Aysegul, Ermec Sertoglu. 2014. “Examining The Effect of Endorser Credibility
on the Consumers' Buying Intentions: An Empirical Study in Turkey”.
Journal International Review of Management and Marketing Vol. 4, No. 1,
2014, pp.66-77 ISSN: 2146-4405
Azwar, Saifuddin. 2008. “Reliabilitas dan Validitas”. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Basu, Swastha. 2000, Pengantar Bisnis Modern, Pengantar Ekonomi Perusahaan
Modern, Jakarta:Liberty.
Baskoro Ndaru Murti, 2014. “Analisis pengaruh iklan dan Celebrity Endorser
terhadap citra merek dalam meningkatkan minat beli pada produk sepatu
olahraga ADIDAS” Skripsi
Universitas Diponegoro.
Bergstorm, Christian. 2004. Celebrity Endorsment: Case Study of J. Lindeberg.
Bachelor’ Thesis Lulea University of Technologi
Bungin, Burhan. 2001. “Metodologi Penelitian Sosial”. Surabaya: Universitas
Airlangga.
Durianto, Sugiarto 2003. Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Elizabteh Stephanie, 2013. “Analisis pengaruh Rio Dewanto dan Donita sebagai
celebrity endorser terhadap minat beli produk AXE ANARCHY dengan daya
tarik iklan dan efek iklan sebagai variabel intervening” Universitas Kristen
Petra, Jurnal Manejemen Pemasaran, Vol.1, No.2, 2013, Hal.1-9.
Fandy, Tjiptono, “Manajemen Jasa”, Penerbit Andi Yogyakarta 2000.
Ghozali, Imam, 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”,
Edisi keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.
Intan Belly Widyawati, 2010.” Pengaruh CELEBRITY ENDORSER Anggun C
Sasmi Terhadap Minat Beli Konsumen Shampoo Pantene” Universitas Dian
Nuswantoro Semarang.
Lupoyadi, Rambat, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta.
Kotler, Philip 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Edisi pertama. Jakarta.
Kotler, Philip 2005. “Manajemen Pemasaran”. Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia
Kotler, Philip, Kevin Lane. 2008. “Manajemen Pemasaran”. Edisi ke-12, Jilid 2
terjemahan Benyamiin Molan. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Keller, 2009. “Manajemen Pemasaran”, Edisi 13 Jilid1. Jakarta.
Marsya Desyen Nababan, 2011. “Pengaruh selebriti pendukung (celebrity
endorser) Gita Gutawa terhadap minat beli indomie”.
Malhotra, Naresh K, 2005. “Riset Pemasaran (Pendekatan Terapan)”. Tejemahan
Soleh Rusyadi M. Jakarta PT. Index Kelompok Gramedia.
Moh, Nazir. Ph.D, 2005, “Metode Penelitian”. Ghalia Indonesia. Bogor.
Nawawi, Hadari. 1985.”Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas”. Jakarta:
Gunung Agung.
Pujianto. 2003. “Strategi Pemasaran Produk Melalui Media Periklanan”. Junal
Vol 5 No. 1.
Shimp, Terence. A, 2003. “Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu”, Jilid 1, Alih Bahasa Revyani Sjahrial dan Anikasari,
PT. Erlangga. Jakarta.
Schiffman dan Kanuk, 2004. “Perilaku Konsumen (edisi7)”. Jakarta:Prentice Hall.
Setiadi, Nugroho J. 2003. “Perilaku Konsumen”. Prenada Media, Jakarta.
Sugiyono, 2006. “Metode Penelitian Bisnis” Cetakan kesembilan. Alfabeta.
Bandung.
Sugiyono, 2008. “Metode Penelitian Bisnis”, Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sumarwan, Ujang. 2003. “Perilaku Konsumen”. Cetakan Pertama. CV
Alphabetha, Bandung.
Sutisna, 2003, “Perilaku Konsumen dan komunikasin Pemasaran”, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Suyanto, Asep Herman 2007. “Web Design Theory and Practices”. Yogyakarta:
Andi.
Rangkuti, Freddy 2004. “Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis”,
PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Royan, Frans M. 2004. “Marketing Selebities”. PT Elex Media Komputindo
Jakarta.
Sebayan, Siahaan Simon, 2008. “Pengaruh Celebrity Endorser terhadap
keputusan Pembelian Sepeda motor merk yamaha mio pada mio automatik
club (MAC) Medan”. Fakultas Ekonomi USU, Jurnal Manajemen Bisnis,
Vol.1 No.3 Hal. 117-125.
Umar, Husein. 2002. “Metode Riset Bisnis”, PT.Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Wiryawan, Driya dan Pratiwi, Anisa. 2009. “Analisis Pengaruh Celebrity
Endorser terhadap brand image pada iklan produk kartu prabayar XL
bebas di Bandar Lampung”. Jurnal Bisnis dan Manajemen Jurnal Ilmiah
berkala empat bulan, ISSN 1411-9366, Vol. 5, No. 3, Mei, Hal. 235-264.
Yanuar Widi Probowo, 2014. “Pengaruh Celebrity Endorser terhadap minat beli
dalam 9 Survey pada pengunjung 3Second Store di Malang” Universitas
Brawijaya Malang, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.14, No.2, 2014.
https://www.bisnis.com
www.bps.go.id
www.topbrand-award.com
Download