BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Pada dewasa ini, manajer keuangan memegang peranan yang sangat penting. Seiring dengan perkembangannya, tugas manajer keuangan tidak hanya mencatat, membuat laporan, mengendalikan posisi kas, membayar tagihan-tagihan, dan mencari dana. Akan tetapi, manajer keuangan juga harus mampu menginvestasikan dana, mengatur kombinasi sumber dana yang optimal, serta pendistribusian keuntungan (pembagian dividen) dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan. Setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam rangka memenuhi kebutuhan operasi sehari-hari maupun untuk mengembangkan perusahaan. Kebutuhan dana tersebut berupa modal kerja maupun untuk pembelian aktiva tetap. Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, perusahaan harus mampu mencari sumber dana dengan komposisi yang menghasilkan beban biaya paling murah. Menurut Drs. R. Agus Sartono, MBA (2001:6) manajemen keuangan adalah : 6xxi 7 sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien. Sedangkan menurut Thomas E. Copeland (2002:7) manajemen keuangan diartikan sebagai : suatu proses pengaturan sumber daya yang berkenaan dengan keuangan yang tersedia di perusahaan untuk dapat diberdayakan secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan melalui perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling). 2.1.2 Fungsi Manajemen Keuangan Fungsi manajemen keuangan menurut Sartono (2001:6) terdiri dari tiga keputusan utama yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan yaitu : keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan dividen. Masing-masing keputusan harus berorientasi pada pencapaian tujuan perusahaan. Kombinasi dari ketiganya akan memaksimumkan nilai perusahaan. a. Keputusan Investasi Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Bentuk, macam, dan komposisi dari investasi tersebut akan mempengaruhi dan menunjang tingkat keuntungan di masa depan. Keuntungan di masa depan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan xxii 8 secara pasti. Oleh karena itu investasi akan mengandung risiko atau ketidakpastian. Risiko dan hasil yang diharapkan dari investasi itu akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan, kebijakan, maupun nilai perusahaan. b. Keputusan Pendanaan Keputusan pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Pada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya. c. Keputusan Dividen Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu dividen ini diharapkan merupakan oleh bagian pemegang dari saham. penghasilan Keputusan yang dividen merupakan keputusan manajemen keuangan untuk menentukan besarnya persentase laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk cash dividend, stabilitas dividen yang dibagikan, dividen saham (stock dividend), pemecahan saham (stock split), serta penarikan kembali saham yang beredar, yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang saham. xxiii 9 2.1.3 Tujuan Manajemen Keuangan Tujuan manajemen keuangan hendaknya sesuai dengan fungsinya yang telah dijabarkan, yaitu menyangkut perencanaan, perolehan, pengendalian, dan penggunaan dana. “Tujuan manajemen keuangan adalah merencanakan untuk memperoleh dan menggunakan dana guna memaksimalkan nilai organisasi.” (Weston and Copeland, 2003:6) 2.2 Bank 2.2.1 Pengertian Bank Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah, dan pembayaran lainnya. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah : badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. xxiv 10 Dari pengertian diatas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan. Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas. Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi agar masyarakat mau menanamkan dananya dalam bentuk simpanan. Jenis simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat adalah seperti giro, tabungan, sertifikat deposito, dan deposito berjangka. 2.2.2 Jenis Bank Dalam praktek perbankan di Indonesia, saat ini terdapat beberapa jenis perbankan yang diatur dengan UU Perbankan No. 10 tahun 1998, yaitu : a. Dilihat dari segi fungsinya, terdiri dari : 1) Bank umum 2) Bank Perkreditan Rakyat b. Dilihat dari segi kepemilikan, terdiri dari : xxv 11 1) Bank milik pemerintah, baik bank milik pemerintah pusat seperti Bank Negara Indonesia, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Tabungan Negara maupun Bank milik pemerintah daerah seperti Bank SUMUT, Bank DKI, Bank Jatim, Bank Jabar, dan lain-lain. 2) Bank milik swasta nasional, seperti Bank Central Asia, Bank Danamon, Bank CIMB NIAGA, Bank OCBC NISP, Bank Mega, dan lain-lain. 3) Bank milik asing, seperti ABN AMRO Bank, Rabo Bank, HSBC Bank, dan lain-lain. c. Dilihat dari segi status, terdiri dari Bank Devisa dan Bank Nondevisa d. Dilihat dari segi cara menentukan harga, terdiri dari : 1) Bank berdasarkan prinsip konvensional 2) Bank berdasarkan prinsip syariah e. Dilihat dari target pasar, digolongkan menjadi tiga yaitu : 1) Retail Bank, bank yang memfokuskan pelayanan dan transaksi kepada nasabah-nasabah retail (nasabah kecil). 2) Corporate Bank, bank yang memfokuskan pelayanan dan transaksi kepada nasabah-nasabah yang berskala besar (biasanya nasabah berbentuk korporasi). xxvi 12 3) Retail-Corporate Bank, bank jenis ini memberikan pelayanannya tidak hanya kepada nasabah retail tetapi juga kepada nasabah korporasi. 2.2.3 Fungsi Bank Menurut Totok Budisantoro dan Sigit Triandaru (2006:9), fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development, dan agent of services. a. Agent of trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitor atau masyarakat apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. xxvii 13 b. Agent of development Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling memengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dana dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi-distribusi-konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi-distribusi-konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat. c. Agent of services Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan. xxviii 14 Ketiga fungsi bank di atas diharapkan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh dan lengkap mengenai fungsi bank dalam perekonomian, sehingga bank tidak hanya dapat diartikan sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution). 2.3 Sumber-sumber Dana Bank Yang dimaksud dengan sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsinya bahwa bank adalah lembaga keuangan di mana kegiatan sehari-harinya adalah dalam bidang jual beli uang. Tentu saja sebelum menjual uang (memberikan pinjaman) bank harus lebih dulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank mencari keuntungan. Dana untuk membiayai operasinya dapat diperoleh dari berbagai sumber. Perolehan dana ini tergantung bank itu sendiri apakah secara pinjaman (titipan) dari masyarakat atau dari lembaga lainnya. Di samping itu, untuk membiayai operasinya dana dapat pula diperoleh dengan modal sendiri, yaitu dengan mengeluarkan atau menjual saham. Perolehan dana disesuaikan pula dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut. Menurut Kasmir (2002:61), adapun sumber-sumber dana bank tersebut adalah sebagai berikut : xxix 15 1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri Modal sendiri maksudnya adalah modal setoran dari para pemegang sahamnya. Apabila saham yang terdapat dalam portepel belum habis terjual, sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka pencariannya dapat dilakukan dengan menjual saham kepada pemegang saham lama. Secara garis besar dapat disimpulkan pencarian dana sendiri terdiri dari : a. setoran modal dari pemegang saham b. cadangan-cadangan bank, maksudnya adalah cadangan-cadangan laba pada tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang sahamnya. Cadangan ini sengaja disediakan untuk mengantisipasi laba tahun yang akan datang c. laba bank yang belum dibagi, merupakan laba yang memang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu. Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga yang relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain. 2. Dana yang berasal dari masyarakat luas Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber xxx 16 lainnya dan pencarian dana dari sumber dana ini paling dominan, asal dapat memberikan bunga dan fasilitas menarik lainnya. Akan tetapi, pencarian sumber dana dari sumber ini relatif lebih mahal jika dibandingkan dari dana sendiri. Adapun sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan dalam bentuk : a. Simpanan Giro b. Simpanan Tabungan c. Simpanan Deposito Simpanan giro merupakan dana murah bagi bank, karena bunga atau balas jasa yang dibayar paling murah jika dibandingkan dengan simpanan tabungan dan simpanan deposito. Sedangkan simpanan tabungan dan simpanan deposito disebut dana mahal, hal ini disebabkan bunga yang dibayar kepada pemegangnya relatif lebih tinggi, jika dibandingkan dengan jasa giro. 3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya Sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua diatas. Pencarian dari sumber dana ini relatif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksitransaksi tertentu. Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari : xxxi 17 a. Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, merupakan kredit yang diberikan Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya. Kredit likuiditas ini juga diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor tertentu. b. Pinjaman antarbank (call money) biasanya pinjaman ini diberikan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relatif tinggi. c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri, merupakan pinjaman yang diperoleh oleh perbankan dari pihak luar negeri. d. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SBPU kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan. Sumber dana dari pihak ketiga ini disamping mudah untuk mencarinya juga tersedia banyak di masyarakat, kemudian persyaratan untuk mencarinya juga tidak sulit. Asal bank tersebut dapat menarik minat para penyimpan dengan segala strategi yang dimilikinya sumber dana dari masyarakat ini tidak terlalu sulit. xxxii 18 2.4 Deposito 2.4.1 Pengertian deposito Simpanan deposito merupakan simpanan yang berbeda jika dibandingkan dengan produk simpanan lain yang dikeluarkan oleh bank. Jika dibandingkan dengan giro atau tabungan, simpanan deposito mengandung unsur jangka waktu (jatuh tempo) lebih panjang dan tidak dapat ditarik setiap saat atau setiap hari. Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan dengan bank. Artinya jika nasabah deposan menyimpan uangnya untuk jangka waktu tiga bulan, maka uang tersebut dapat dicairkan setelah jangka waktu tersebut berakhir dan sering disebut tanggal jatuh tempo. Apabila deposan mencairkan uangnya sebelum tanggal jatuh tempo, maka si deposan akan dikenakan denda (penalty rate) yang besarnya tergantung dari bank yang bersangkutan. Sarana atau alat untuk menarik uang yang disimpan di deposito sangat tergantung dari jenis depositonya. Artinya setiap jenis deposito mengandung beberapa perbedaan sehingga diperlukan sarana yang berbeda pula. Sebagai contoh untuk xxxiii 19 deposito berjangka menggunakan bilyet deposito, sedangkan untuk sertifikat deposito menggunakan sertifikat deposito. 2.4.2 Macam-macam deposito Adapun jenis-jenis deposito yang ada di Indonesia dewasa ini adalah : a. Deposito berjangka Merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito biasanya bervariasi mulai dari 1,2,3,6,12,18 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga. Artinya di dalam bilyet deposito tercantum nama seseorang atau lembaga. b. Deposito Automatic Roll Over Deposito Automatic Roll Over adalah suatu bentuk lain dari deposito berjangka dimana simpanan masyarakat (dalam bentuk deposito) yang telah jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang diperjanjikan, namun pihak deposan belum mengambilnya maka secara otomatis terhadap simpanan tadi dilakukan perpanjangan waktu tanpa menunggu persetujuan/instruksi dari deposan. c. Sertifikat deposito Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat dan dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan xxxiv 20 kepada pihak lain. Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan di muka, baik tunai maupun non tunai. Penerbitan nilai sertifikat deposito sudah tercetak dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah bulat. Tabel 2.1 Perbedaan Deposito Berjangka dengan Sertifikat Deposito DEPOSITO BERJANGKA Atas nama Bukti SERTIFIKAT DEPOSITO Atas Unjuk kepemilikan disebut Bukti kepemilikan disebut dengan bilyet deposito dengan sertifikat deposito Tidak dapat diperjual-belikan Dapat diperjual-belikan Tidak dapat Dapat dipindahtangankan dipindahtangankan Bunga dibayar dibelakang Bunga dibayar dimuka Pencairan sebelum jatuh tempo Pencairan dikenakan denda (penalty rate) Nominal ditentukan sebelum jatuh tempo dikenakan rediskonto oleh Nominal ditentukan oleh nasabah bank Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang Rupiah saja Dapat di Roll Over Sumber : Anwari (2003:11) xxxv Tidak dapat di Roll Over 21 d. Deposito on Call Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal tujuh hari dan paling lama kurang dari satu bulan. Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposito on call sebelum deposit on call dicairkan terlebih dahulu tiga hari sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank penerbit. Besarnya bunga biasanya dihitung per bulan dan biasanya untuk menentukan bunga dilakukan negoisasi antara nasabah dengan pihak bank. 2.4.3 Fungsi deposito Deposito berjangka merupakan produk perbankan yang sudah dikenal luas oleh masyarakat kita. Deposito berjangka mempunyai jangka waktu pengambilan, ini berarti dana deposito cukup lama mengendap didalam kas suatu bank. Oleh karena itu dana deposito mempunyai potensi yang cukup tangguh dalam operasional perkreditan bank. Fungsi deposito dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu : a. Fungsi intern Maksudnya, fungsi deposito ini sangat strategis dalam membantu kegiatan operasional bank khususnya ruang lingkup bank itu sendiri. Jenis simpanan ini merupakan salah satu sumber utama modal bank yang praktis berfungsi untuk memenuhi kebutuhan modal suatu bank, dan disamping itu juga membantu menjaga posisi likuiditas bank. Kebutuhan xxxvi 22 akan modal kerja suatu bank harus selalu dipenuhi setiap saat sehubungan dengan salah satu fungsi utamanya yakni sebagai lembaga yang menyalurkan dana dari masyarakat dalam bentuk kredit atau sebagai lembaga pemberi kredit. b. Fungsi Ekstern Fungsi ekstern ini dikaitkan dengan fungsi yang ada diluar perusahaan bank yakni sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang jasa yang memperlancar arus pembayaran uang. Dalam upaya mencapai tujuan pembangunan nasional diharapkan lembaga perbankan dapat berperan dalam mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan perkembangan perekonomian nasional maupun internasional yang senantiasa bergerak cepat disertai tantangan yang semakin luas, untuk itu bank harus mampu menghadapi persaingan yang sehat dan efisien. Deposito ini merupakan sarana penghimpun dana dalam jumlah besar, dengan demikian pemerintah sangat mengharapkan inisiatif dari masyarakat untuk menanamkan dana yang lebih ini melalui deposito demi menunjang pembangunan yang senantiasa membutuhkan dana yang relatif besar. 2.4.4 Manfaat deposito Setiap bank tentunya menginginkan memperoleh simpanan masyarakat dalam jumlah yang besar, dengan banyaknya simpanan xxxvii 23 di bank, maka bank akan dapat memenuhi kebutuhan dari nasabah yang dapat memberikan lebih banyak pinjaman kepada mereka yang memerlukan. Persaingan yang tajam menurut setiap bank dapat mencari dan memperoleh cara yang khusus serta menarik simpanan masyarakat ini. Dana deposito ini disamping bermanfaat dalam pembiayaan aktifitas bank juga berguna untuk memenuhi kebutuhan dana pembangunan yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dana deposito ini juga berpengaruh dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut atau dapat dikatakan apabila dana yang terkumpul melalui deposito besar, maka faktor likuiditas dan profitabilitas bank tersebut semakin baik dan ini berarti bank tersebut bonafidasnya tidak diragukan lagi. 2.5 Tingkat Suku Bunga 2.5.1 Pengertian suku bunga Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). xxxviii 24 Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada dua macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya yaitu sebagai berikut : a. Bunga simpanan Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan, dan bunga deposito. b. Bunga pinjaman Adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai contoh bunga kredit. Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dan pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari nasabah. Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman masingmasing saling mempengaruhi satu sama lainnya. Sebagai contoh seandainya bunga simpanan tinggi, maka secara otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan demikian pula sebaliknya. 2.5.2 Teori suku bunga a. Teori suku bunga aliran klasik Teori suku bunga aliran klasik dinamakan “The pure theory of interest”. Menurut teori ini, tinggi rendahnya tingkat suku xxxix 25 bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran akan modal. Jadi bunga modal yang telah dianggap sebagai harga dari kesempatan penggunaan modal sama seperti harga barangbarang dan jasa-jasa, tinggi rendahnya ditentukan oleh permintaan dan penawaran, demikian pula tinggi rendahnya bunga modal ditentukan oleh permintaan dan penawaran akan modal. b. Teori suku bunga dari aliran Neo-Klasik Menurut kaum neo-klasik suku bunga ditemukan dalam teori loanable funds. Penawaran akan loanable funds menurut teori neo-klasik adalah fungsi dari suku bunga. Penawaran ini berasal dari anggota masyarakat yang bertindak sebagai penabung dengan demikian semakin tinggi suku bunga semakin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung, artinya pada tingkat suku bunga yang lebih tinggi, masyarakat akan terdorong mengurangi konsumsi untuk mendapatkan keuntungan dari suku bunga yang lebih tinggi. Sebaliknya, apabila suku bunga lebih rendah maka semakin sedikit dana masyarakat yang akan ditabung. Permintaan akan loanable funds juga tergantung dari suku bunga. Investor akan meningkatkan investasinya jika mengharapkan menerima tingkat hasil balik dari hasil investasi yang lebih besar daripada suku bunga yang harus dibayarkan xl 26 atas penggunaan dana tersebut. Sumber kemampuan investor untuk membayar bunga berasal dari keuntungan usahanya. Oleh karena itu, semakin rendah suku bunga maka respon investor akan lebih tinggi untuk melakukan investasi, sebab biaya penggunaan dana akan semakin lebih kecil. c. Teori suku bunga dari J.M. Keynes Teori ini dikemukakan oleh Keynes dan dinamakan “Liquidity Preference Theory of Interest”. Menurut Keynes bahwa suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang yang ditentukan dalam pasar uang. Permintaan uang menurut Keynes berlandaskan pada konsepsi bahwa orang pada umumnya mempunyai keinginan dirinya tetap liquid untuk memenuhi motif-motif memegang uang. Preferensi atau keinginan untuk tetap liquid inilah yang membuat orang bersedia membayar harga tertentu untuk penggunaan uangnya. Jadi menurut Keynes, tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Hubungan tingkat suku bunga dengan permintaan akan uang dapat ditunjukkan dengan gambar berikut ini : xli 27 Tingkat bunga (%) Jumlah uang Io Liquidity 0 M Jumlah uang dan Permintaan uang Gambar 2.1 : Tingkat bunga menurut Keynes (Nopirin, 2002:70) Permintaan uang mempunyai hubungan yang negatif dengan tingkat suku bunga. Keynes mengatakan bahwa masyarakat mempunyai keyakinan adanya suatu tingkat bunga normal. Jika surat berharga dipegang pada waktu tingkat bunga naik, maka akan terjadi kerugian. Hal ini dapat dihindari dengan cara mengurangi surat berharga dan menambah uang kas. Makin tinggi tingkat bunga, makin tinggi pula ongkos memegang uang kas sehingga keinginan memegang uang kas turun. Sebaliknya, apabila tingkat bunga turun berarti ongkos memegang uang kas juga semakin rendah sehingga permintaan uang kas naik. xlii 28 2.5.3 Fungsi tingkat suku bunga dalam perekonomian Tingkat suku bunga mempunyai beberapa fungsi atau peran penting dalam perekonomian, yaitu : a. membantu mengalirnya tabungan berjalan ke arah investasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi b. mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia, pada umumnya memberikan dana kredit kepada proyek investasi yang menjanjikan hasil tertinggi c. menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan permintaan akan uang dari suatu negara d. merupakan alat penting menyangkut kebijakan pemerintah melalui pengaruhnya terhadap jumlah tabungan dan investasi 2.5.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga Menurut Kasmir (2002:134), faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah sebagai berikut : a. Kebutuhan dana Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan bunga simpanan secara otomatis akan pula meningkatkan bunga pinjaman. Namun, apabila dana yang xliii 29 ada simpanan banyak sementara permohonan simpanan sedikit, maka bunga simpanan akan turun. b. Persaingan Dalam memperebutkan dana simpanan, maka di samping faktor promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Dalam arti jika untuk bunga simpanan rata-rata 16%, maka jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikkan di atas bunga pesaing misalnya 16%. Namun, sebaiknya untuk bunga pinjaman kita harus berada di bawah bunga pesaing. c. Kebijaksanaan pemerintah Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. d. Target laba yang diinginkan Sesuai dengan target laba yang diinginkan, jika laba yang diinginkan besar, maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya. e. Jangka waktu Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan risiko di masa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunganya relatif lebih rendah. xliv 30 f. Kualitas jaminan Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh jaminan sertifikat deposito berbeda dengan jaminan sertifikat tanah. Alasan utama perbedaan ini adalah dalam hal pencairan jaminan apabila kredit yang diberikan bermasalah. Bagi jaminan yang likuid seperti sertifikat deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk dicairkan jika dibandingkan dengan jaminan tanah. g. Reputasi perusahaan Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan risiko kredit macet di masa mendatang relatif kecil dan sebaliknya. h. Produk yang kompetitif Maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku di pasaran. Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif. i. Hubungan baik Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini xlv 31 didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa. j. Jaminan pihak ketiga Jika pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank, maka bunga yang dibebankan pun berbeda. Demikian pula sebaliknya jika penjamin pihak ketiganya kurang bonafid atau tidak dapat dipercaya, maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak perbankan. 2.6 Pendapatan 2.6.1 Konsep Pendapatan Pendapatan merupakan suatu gambaran tingkat kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan materinya dalam satuan waktu tertentu yang umum digunakan biasanya 1 bulan. Tingkat pendapatan ini sering dihubungkan dengan suatu standar kehidupan yang bersangkutan. umum Masyarakat berlaku dalam berdasarkan masyarakat pendapatan yang sering digolongkan ke dalam beberapa golongan yaitu : masyarakat xlvi 32 pendapatan rendah, masyarakat pendapatan menengah, dan masyarakat pendapatan tinggi. Pendapatan masyarakat ini secara langsung berpengaruh terhadap tingkat kesehatan, pendidikan, kehidupan moral, dan rasa harga diri atau status sosial seseorang dibandingkan orang lain yang mempunyai golongan pendapatan berbeda. Tingkat pendapatan juga mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menabung. Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang, maka semakin tinggi pula kemampuannya untuk menabung. 2.6.2 Pendapatan Perkapita Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan pembagian pendapatan, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan mengusahakan pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor sekunder dan tersier. Dengan kata lain arah pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik secara mantap dan tingkat pemerataannya semakin membaik yaitu mencapai masyarakat adil dan makmur. Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi pembangunan ekonomi di suatu wilayah dalam periode tertentu ditunjukkan oleh data pendapatan regional perkapita, baik atas dasar harga berlaku maupun atas harga konstan. Data pendapatan xlvii 33 regional adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan kondisi perekonomian regional setiap tahun. Dengan terjadinya pertumbuhan pendapatan yang relatif tinggi, belum tentu mencerminkan peningkatan kesejahteraan masyarakat karena hal ini sangat bergantung pada perkembangan jumlah penduduk. Walaupun pertumbuhan pendapatan perkapita mengalami peningkatan yang cukup signifikan tetapi jika pertumbuhan penduduk tidak bisa ditekan bahkan lebih besar persentase pertumbuhan penduduk daripada persentase pertumbuhan ekonomi, maka dalam hal ini tidak dapat mengangkat tingkat kemakmuran masyarakat. xlviii