Blended Learning dalam Pembelajaran Fisika 1. Pendahuluan Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang mana hasil belajar peserta didiks secara umum berada di bawah rata-rata Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), khususnya di SMA Negeri 1 Cikatomas. Banyak hal yang menyebabkan mengapa bisa seperti itu, salah satunya materi fisika tidak disampaikan dengan cara yang tepat untuk mempermudah dalam mempelajarinya. Hal tersebut bisa dikarenakan masih memakai cara-cara pembelajaran yang tradisional setiap hari. Padahal perkembangan teknologi dalam bidang elektronik yang bisa mendukung dalam menciptakan suatu pembelajaran yang efektif telah ada. Misalnya, computer, projector, digital camera, mobile phone, dan internet telah sampai pelosok desa, tidak terkecuali di daerah pinggiran yakni di SMA Negeri 1 Cikatomas, Kecamatan Cikatomas, Kota Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat. Banyak istilah yang digunakan dalam pembelajaran yang menggunakan media-media tersebut, seperti distance learning, elearning, online learning dan web-based learning (pembelajaran berbasis web). Sekarang ini, istilah web-based learning begitu sering disuarakan dari istilah-istilah lain untuk sebuah pembelajaran yang dianggap efektif dan efisien, terutama digunakan oleh unversitas atau perguruan tinggi. Banyak sekali studi yang sudah dilakukan oleh beberapa universitas di luar negeri. Begitu juga istilah tersebut sudah menjamur di sekolah-sekolah di Indonesia. Pembelajaran tersebut digunakan untuk membantu para guru dan para siswa yang ingin melakukan kegiatan belajar mengajar tetapi terkendala oleh waktu dan ruang. Selain itu pembelajaran tersebut bisa mengeskplor pengetahuan siswa secara luas dengan sendirinya. Akan tetapi ada beberapa penelitian mengungkapkan bahwa para siswa akan lebih memilih pembelajaran melalui tatap muka langsung di samping pembelajaran berabasis web. Berdasarkan Alessi dan Trollip (2001) dan Kerris dan De Witt (2003) bahwa web-based learning could be combined with face-to-face learning. Alessi and Trollip (2001) face-to-face learning atau web-based courses atau on-site learning adalah pembelajaran menggunakan sumber belajar web dengan tatap muka antara guru dan siswanya yang dilakukan di ruang kelas (Luik, 2006). Pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran berbasis web dan pembelajaran melalui tatap muka (face-to-face learning) dikenal dengan Blended Learning. 2. Langkah-Langkah Blended Learning Penulis mengambil contoh salah satu materi fisika SMA di kelas X semester 1, yakni materi Pengukuran Panjang, Massa, dan Waktu. Materi ini adalah materi prasyarat yang harus dikuasai oleh siswa sebelum materi-materi fisika lainnya. Dalam materi ini terdapat sub-sub materi lain seperti Besaran dan Satuan (Dimensi, Besaran Pokok dan Besaran Turunan), dan Pengukuran (Pengukuran Panjang, Pengukuran Massa, Pengukuran Waktu, Pengukuran Temperatur, Ketidakpastian Pengukuran, dan Pengolahan Data Hasil Pengukuran). Materi tersebut disampaikan dengan model Blended Learning. Blended Learning ini dircancang karena ada saat dimana siswa memerlukan face to face learning di samping web-based learning. Tidaklah heran mengapa siswa tidak memilih pembelajaran dengan keseluruhan lewat internet (distance learning), karena menurut Mayer (1979), “...pengajaran dengan model-model discovery bukanlah satusatunya cara untuk memudahkan siswa mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Metode langsung (direct method) yang telah dirancang dengan baik juga dapat membantu mereka membangaun pengetahuan.” (Joyce, et. al., 2009: 14). Ungkapan itu didukung oleh Luik (2006) yang melakukan studi kepada murid-murid di Estonia yang memakai 4 fase untuk kesuksesan model instruksional dalam pembelajaran dari Alessi dan Trollip (2001), “model for successful instruction should involve four activities or phases of instruction: (1) presenting information; (2) guiding the learner; (3) practicing; dan (4) assesing learning.” Selanjutnya mereka mengatakan, “since web-based learning could combine different types of educational software – tutorials, hypermedia, simmulations, drills, etc it can foster any phase of instruction.” Berdasarkan fase-fase tersebut Luik (2006) menemukan bahwa para siswa lebih memilih web-based learning pada fase 3 dan 4, yakni fase practicing dan assesing learning (drills, exercises, quizzes and/or tests), sedangkan fase 1 dan 2 lebih dipilih dengan face to face learning (teacher explanations). Untuk materi pengukuran dilakukan dengan metode demonstrasi dan diakhir pertemuan siswa akan diajak untuk mempraktikan tata cara pengukuran yang baik dan tepat (face-toface learning). Untuk menjelaskan konsepnya dilakukan dengan keduanya, yanki dalam face-to-face learning materinya disampikan di kelas dengan menggunakan web (memberikan informasi materi, demonstrasi, dan kerja kelompok serta penggunaan program power point dengan bantuan media komputer). Untuk web-based learning, materi bisa diupload dalam web atau mendapatkan sendiri (secara berkelompok) dengan mengeskplor sebanyak mungkin informasi tentang materi ini melalui link-link yang desediakan dalam web tersebut atau melalui searching dan browsing sendiri, lalu memberikan komentar pada topik yang diberikan oleh guru pada template “forums” di sebuah web yang dimiliki oleh guru tersebut. PERTEMUAN PERTAMA Kegiatan Belajar a. Kegiatan Pendahuluan Motivasi dan Apersepsi: Menyalakan komputer dan projector untuk mempresentasikan informasi dan materi melalui power points dan web yang sudah diciptakan sebagai media pembelajaran. Informasi mengenai proses pembelajaran yang akan dilakukan melalui webbased learning dan face to face learning dalam keseluruahan Pembelajaran Fisika dengan membuka web ( http://fisika4us.webs.com )yang akan dijadikan media pembelajaran Prasyarat pengetahuan: Apa itu Fisika? b. Kegiatan Inti Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok dan setiap pertemuan dilaukan secara berkelompok. Guru memberikan kesempatan kepada beberapa siswa tentang mata Pelajaran Fisika yang akan dipelajari untuk pertemuan minggu depan dan seterusnya. Guru menjelaskan materi yang akan disampaikan selama satu semester. Guru memberikan informasi kepada peserta didik tentang perangkat lain selain tatap muka yang bisa digunakan untuk komunikasi, yakni template forums dalam web, lewat e-mail, Yahoo Messenger, Facebook, Twitter, mIRC, ataupun BB Messenger. Guru memberikan penjelasan tentang aturan kehadiran dan pembelajaran c. Kegiatan Penutup Guru memberikan penghargaan kepada individu/kelompok yang memiliki keberanian untuk mengungkapkan pendapatnya dan kepada peserta didik yang sudah memiliki e-mail account. Guru meminta semua peserta didik untuk memiliki e-mail account dan membuka web lalu melalukan registrasi di web tersebut. Setelah melalukan registrasi, peserta didik diminta untuk mengeksplor web yang sudah dibuat oleh guru dan web-web lain yang berhubungan dengan materi yan akan dipelajarinya. PERTEMUAN KEDUA Kegiatan Belajar a. Kegiatan Pendahuluan Motivasi dan Apersepsi: Mempersiapkan bahan yang akan dipresentasikan. Memberikan informasi dan menjelaskan atas pertanyaan yang diberikan oleh peserta didik lewat perangkat-perangkat komunikasi yang sudah diberikan. Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang telah berpartisipasi dalam web dan perangkat komunikasi lain. Apakah panjang tergolong besaran pokok atau besaran turunan? Apakah manfaat satuan dalam pengukuran yang kita lakukan? Prasyarat pengetahuan: Apakah yang dimaksud dengan besaran pokok? Apakah yang dimaksud dengan satuan Sistem Internasional (SI)? b. Kegiatan Inti Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian besaran. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai perbedaan antara besaran pokok dan besaran turunan. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan contoh besaran pokok dan besaran turunan. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian pengukuran. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai pentingnya penggunaan satuan Sistem Internasional (SI) dalam pengukuran. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan satuan Sistem Internasional (SI) dari beberapa besaran pokok. Peserta didik memperhatikan penjelasan mengenai nilai satuan standar untuk besaran-besaran pokok yang disampaikan oleh guru. Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan satuan Sistem Internasional untuk besaran turunan. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan satuan Sistem Internasional (SI) dari beberapa besaran turunan. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya. Peserta didik memperhatikan penggunaan awalan-awalan satuan yang dibakukan dalam fisika yang disampaikan oleh guru. Guru menjelaskan kegunaan analisis dimensi dan memberikan contoh dimensi dari beberapa besaran fisika. Peserta didik diminta untuk menuliskan lima contoh analisis dimensi dari besaran turunan. Guru memeriksa penulisan analisis dimensi dari besaran turunan yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. c. Kegiatan Penutup Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik. Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman dan hasilnya dikirim lewat email. Guru meminta peserta didik untuk melihat tugas yang ada di web yang harus dikerjakan secara berkelompok. PERTEMUAN KETIGA Kegiatan Belajar a. Kegiatan Pendahuluan Motivasi dan Apersepsi: Guru memperlihatkan alat ukur yang dibawanya (mistar, micrometer skrup, dan jangka sorong) Bagaimana cara mendapatkan hasil pengukuran yang tepat? Dapatkah kita megukur volume benda yang berbentuk tidak teratur? Prasyarat pengetahuan: Apa yang dimaksud dengan pengukuran? Bagaimana cara mengetuhui volume benda yang berbentuk tidak teratur? Pra eksperimen: Berhati-hatilah menggunakan peralatan yang digunakan dalam pengukuran. b. Kegiatan Inti Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengukuran secara langsung dan pengukuran secara tidak lanngsung dalam fisika. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. Guru mempresentasikan bagian-bagian mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup dan menunjukkannya kepada peserta didik (menggunakan power point dan online langsung lewat web, bagian template resources) Guru meminta salah satu peserta didik untuk melakukan hal yang sama seperti yang ditunjukkan oleh guru, jika terdapat kesalahan langsung diberi umpan balik. Guru mendemontrasikan langkah-langkah penggunaan alat ukur, pengukuran suatu objek, cara membaca skala, menentukan nilai, dan membandingkan tingkat ketelitian dari hasil pengukuran dengan menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Guru juga melakukan hal yang sama terhadap alat ukur neraca dua lengan, neraca elektronik dan stopwatch. Guru meminta setiap kelompok untuk memegang salah satu alat ukur dan melakukan cara pengukuran yang benar Guru memeriksa kegiatan pengukuran yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. Guru menjelaskan pengukuran secara tidak langsung untuk besaran panjang, massa, dan waktu. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengukuran besaran turunan. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai cara mengukur luas dan volume banda yang berbentuk teratur dan tidak teratur. Guru meminta hasil laporan dikirimkan lewat e-mail dan harus sudah selesai sebelum pertemuan selanjutnya untuk diperiksa dan didiskusikan hasilnya. c. Kegiatan Penutup Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik. Peserta didik diminta untuk mencari informasi materi yang sudah dan akan dibahas. Guru mengingatkan kembali tugas yang harus dikerjakan secara berkelompok dan mengupload Lembar Kerja Siswa (LKS) di web. PERTEMUAN KEEMPAT Kegiatan Belajar a. Kegiatan Pendahuluan Motivasi dan Apersepsi: Guru memberikan umpan balik terhadap lapora yang sudah dikirimkan lewat email. Apa manfaat melakukan pengukuran berulang? Berapakah angka penting dari bilangan 0,00005006? Prasyarat pengetahuan: Apa yang harus dilakukan agar pengukuran memiliki kesalahan sekecil mungkin? Bagaimana cara menentukan jumlah angka penting? b. Kegiatan Inti Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakpastian dalam pengukuran. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai cara mengurangi kesalahan dalam pengukuran. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan jenis-jenis ketidakpastian dalam pengukuran. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan cara menentukan jumlah angka penting. Guru memberikan contoh soal mengenai cara menentukan jumlah angka penting. Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk menjawab soal mengenai menentukan jumlah angka penting di depan kelas, sedangkan peserta didik yang lain memperhatikannya. Guru memberikan beberapa soal mengenai cara menentukan jumlah angka penting untuk dikerjakan oleh peserta didik. Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika masih ada peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan cara pengolahan data dari hasil pengukuran. Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan antara variabel bebas dan variabel terikat. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya. Peserta didik memperhatikan contoh pengolahan data dari hasil pengukuran tebal sehelai kertas dengan menggunakan mikrometer sekrup yang disampaikan oleh guru. c. Mengerjakan Lembar Kerja Siswa (di template assignment and handouts) Kegiatan Penutup Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik. Guru memberikan informasi untuk ulangan harian pertama (formatif) soalnya ada di web dan harus dikumpulkan melalui email pada waktu yang disepakati. 3. Web Design Web yang digunakan dalam pembelajaran berbasis web adalah http://fisika4us.webs.com. Web ini dibuat khusus untuk diakses oleh siswa SMA Negeri 1 Cikatomas kelas X dalam pembelajaran fisika. Web ini berisikan banyak template tetapi yang paling utama adalah template Home, Objectives, Resources, assignment and handouts, news, members, evalutions dan forums. Web tersebut bisa diakses oleh siapapun terutama oleh siswa SMA Negeri 1 Cikatomas dengan syarat harus menjadi member melalui registrasi. Menu registrasi tersebut mewajibkan siswa untuk memiliki e-mail account sebab notifikasi registrasi akan dikirimkan melalui e-mail. Untuk template Home diisi dengan lesson plan atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) termasuk di dalamnya materi pembelajaran. Untuk template Objectives, akan diisi dengan tujuan yang harus dicapai oleh seluruh siswa sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Untuk template Resources akan diisi dengan sumber-sumber belajar lain yang memungkinkan membantu siswa bisa mengeksplor pengetahuan secara individu ataupun kelompok. Untuk template assignment and handouts, akan diisi dengan keseluruhan materi yang akan disampaikan baik itu dalam bentuk file (microsoft office, power points, flash) atau pun webweb lain yang berhubungan dengan materi yang harus dipelajari dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Web-web lain yang terhubung sebagian merupakan web-web yang menyediakan software interaktif yang bersifat online (www.e2bn.skoool.co.uk) sehingga siswa bisa berinteraksi dengan media pembelajaran yang ada ataupun pengetahuan tentang fisika (misalnya, www.fisikanet.lipi.go.id). Template ini juga akan terhubung dengan template lain seperti video dan images yang diupload untuk materi yang berhubungan dengan materi atau tugas yang akan disampaikan. Untuk template evaluation, template ini akan diisi oleh soal-soal ulangan khusunya ulangan harian (evaluation formatif), sementara itu untuk evaluation summative akan dilakukan di ruang kelas sesuai jadwal yang ditentukan oleh pihak sekolah yang mengacu pada kalender pendidikan. Semetara itu, template forum akan diisi oleh diskusi dan tanya jawab antara siswa dengan guru. Karena penggunaan template ini tidak selamanya guru dan siswa sedang online bersama-sama, maka alternatif lainnya adalah siswa akan diberi kesempatan bertanya melalui account e-mail dan atau perangkat messenger di Yahoo! ([email protected]) dan jejaring sosial lainnya seperti facebook (Skie van Doely), twitter (kangdoely), dan mIRC, Skype (duli.muhlis.munawar), dan Blackberry Messenger (BBM dengan PIN 22BADBB6). 4. Kerja Kelompok (workgroup) dalam Penerapan Blended Learning Dalam penerapan Blended Learning di SMA Negeri 1 Cikatomas, disamping tugas individu dalam mengerjakan tugas dan tes, siswa juga dikelompokan menjadi 8 kelompok dengan masing-masing kelompok sebanyak 5 siswa. Pengelompokan ini salah satunya bertujuan untuk membangun kerjasama antarkawan (peer teaching) dalam mengerjakan tugas kelompok seperti pembuatan makalah dan mempresentasikan secara berkelompok. Selain itu, khususnya di SMA Negeri 1 Cikatomas ini, pengelompokan siswa di terapkan dalam pembelajaran fisika karena untuk meringankan biaya yang harus ditanggung oleh mereka saat melalukan online, yang mana mayoritas siswa di sekolah ini berasal dari keluarga golongan ekonomi menengah ke bawah. 5. Penilaian Hasil Belajar 1. 2. 3. 4. 5. Indikator Pencapaian Kompetensi Dapat Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur. Dapat Mengukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan mempertimbangkan ketelitian dan ketepatan. Mencari informasi lebih dari berbagai sumber (internet) untuk memahami makna standar, bertanya lebih dalam, bertanya pada ahli. Melakukan eksperimen untuk pengukuran panjang, massa dan waktu Melakukan eksperimen secara benar, cermat , teliti, taat azaz, hati-hati, menjaga keselamatan kerja. Penilian Teknik - Tes unjuk kerja - Tes tertulis Bentuk Uji petik kerja produk PG Uraian Instrumen Contoh uji petik kerja produk: Isilah tabel berikut dengan mengamati skala pada beberapa alat-alat ukur panjang. Tentukan nst (nilai skala terkecil) serta ketidakpastiannya. No Alat ukur nst ketidakpastian panjang 1 2 3 4 Contoh tes PG Pasangan besaran dan satuan yang berdasarkan satuan Sistem Internasional adalah .... a) waktu, menit b) panjang, inci c) massa, kilogram d) suhu, celcius e) jumlah zat, candela Contoh tes uraian Apa yang harus dilakukan agar pengukuran memiliki kesalahan sekecil mungkin? 6. Sumber-Sumber Belajar a. Buku Fisika SMA/MA Jilid 1A (hal 1-52), ESIS, Jakarta b. Dr. F. Huq (1995), HSC PHYSICS, Revised Edition (p. 1-6) Pascal Press, 1995 c. Loo Wan Yong dan Loo Kwok Wai (2007), Physics Insights, "O" Level, 2nd Edition, Pearson Longman, Singapore. d. Fu Kwun Hwang (2010), NTNUJAVA Virtual Pysics Laboratory. Tersedia [online] http://www.phy.ntnu.edu.tw/ntnujava/index.php?topic=52 [2 November 2010] e. Pristiadi Utomo (2009), Pengukuran Berbagai Besaran, Fisika Kelas X. Tersedia [online] http://www.scribd.com/doc/12471100/Fisika-Kelas-x-Bab-1-PengukuranBerbagai-Besaran [30 Oktober 2010] f. Lembar Kerja Siswa g. Alat dan bahan praktikum