Masyarakat Diminta Waspada Berinvestasi Forex

advertisement
Masyarakat Diminta Waspada Berinvestasi Forex
JAKARTA - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian
Perdagangan, (Kemendag) memita masyarakat waspada terhadap maraknya penipuan investasi
forex. Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan dan Penindakan Bappebti, Sri Hariyati berharap
masyarakat Indonesia berhati-hati dalam mengikuti kegiatan yang berkedok pelatihan atau seminar
atau Workshop Forex.
Biasanya para peserta akhirnya ditawarkan untuk menjadi nasabah yang selanjutnya melakukan
transaksi forex dengan iming-iming pasti untung dan fixed income. Padahal transaksi ini dikenal
dengan investasi high risk high return.
"Masyarakat juga diimbau agar lebih jeli dan teliti dalam memilih perusahan pialang untuk
berinvestasi di perusahaan yang telah memiliki izin dari otoritas yang berwenang," ujar Sri Hariyati
dalamketerangan tertulisnya Minggu (10/4).
Saat ini terdapat 67 perusahaan Pialang Berjangka, 2 Bursa Berjangka, dan 2 Kliring Berjangka
yang telah memperoleh izin usaha dari Bappebti, serta 1 asosiasi yang telah mendapat persetujuan
dari Bappebti. Sri juga mengimbau masyarakat yang ingin berinvestasi di perusahaan yang telah
terdaftar di Bappebti, hendaknya tetap menjadi investor yang cerdas dengan terlebih dahulu
melakukan pengecekan legalitas perusahan Pialang Berjangka (broker) di website:
www.bappebti.go.id.
Mengenali jenis investasi yang akan digunakan apakah berisiko atau tidak. Kemudian melakukan
verifikasi apakah perusahaan Pialang Berjangka memiliki rekening terpisah atau tidak untuk
penampungan dana nasabah. "Masyarakat jangan terimingi-imingi janji pasti untung dan
penghasilan tetap (fixed income),’’tegasnya.
Sri mengungkapkan, pekan lalu, Bappebti kemarin menghentikan kegiatan seminar atau Workshop
Forex di Pekanbaru. Workshop Forex itu tidak mengantongi izin dari Bappebti. Penggrebekan ini
berkat adanya pengaduan nasabah kepada Bappebti yang mengadukan pialang atau broker luar
negeri, karena mengalami kesulitan dalam melakukan penarikan dana (withdrawal) di broker luar
negeri.
Awalnya, nasabah mengikuti kegiatan seminar atau workshop forex yang digelar oleh salah satu
broker luar negeri di Indonesia kemudian diikuti dengan penyetoran sejumlah uang ke broker luar
Page 1/2
negeri tersebut. Tetapi yang terjadi kemudian ternyata nasabah kesulitan menarik dananya.
Pengaduan tersebut mengalami hambatan untuk ditindaklanjuti oleh Bappebti lantaran broker luar
negeri memiliki wilayah hukum atau yurisdiksi yang berbeda.
(dol)
Anton Chrisbiyanto
Minggu, 10 April 2016 ? 21:43 WIB
Page 2/2
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Download