herbal 4 - Paguyuban Siluman

advertisement
Kedawung
Nama Ilmiah : Parkia roxburghii G. Don.
Nama Daerah
Sunda: Peundeuy
Botani
Sinonim: Parkia biglobosa Auct. non Bth.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Resales
Suku: Mimosaceae
Marga: Parkia
Jenis: Parkia roxburghii G. Don.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 20-40 m.
Batang: Berkayu, tegak, perrnukaan licnopodial, diameter batang ± coklat setelah tua putih
kotor.
Daun: Majemuk, tangkai daun berkelenjar, pada cabang pertama terdapat 15-42 pasang anak
daun, cabang kedua sampai 80 pasang, anak daun panjang 4-10 mm, lebar 1-2 mm, pangkal
membulat, ujung meruncing, permukaan atas mengkilap hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk malai, bunga jantan, dengan benang sari sepuluh, terletak dekat
tangkai, bunga lainnya berkelamin dua dengan 10 benang sari dan satu putik, kuning.
Buah: Polong, panjang 20-36 cm, lebar 3-4,5 cm, terdapat 15-21 biji, hitam.
Biji: Bulat telur, pipih, panjang 1-2 cm, lebar ± 1,5 cm, keras, tebal 1,5-2 mm, bagian tengah
berbintik-bintik, bagian tepi halus, coklat tua sampai hitam.
Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Daun, biji dan kulit batang kedawung mengandung saponin dan flavonoida, di samping itu
daun dan kutit batang juga mengandung tanin.
Khasiat
Biji kedawung berkhasiat sebagai obat perut kembung, obat kolera dan obat radang usus,
sedang daunnya berkhasiat sebagai obat batuk dan obat mulas.
Untuk obat perut kembung dipakai ± 5 gram biji kedawung, disangrai dan dikupas kulitnya
kemudian ditumbuk, diseduh dengan 1/2 gelas air matang panas. Hasil seduhan diminum
sekaligus.
Kastuba
Nama Ilmiah : Euphorbia pulcherrima Willd
Nama Daerah
sumatera: Pohon merah, puring benggala
Jakarta: Denok
sunda: Kastuba, ki geulis
Jawa: Godong racun, Wit racun,racunan
Bali: Racun, kedapa
inggris: Poinsettia
china: Yi ping hong
Botani
Sinonim: Poinsettia pulcherrima R. Grah
Klasifikasi
Divisi: spermatophyta
Sub divisi: Magnoliophyta
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Malpighiales
Suku: Euphorbiaceae
Marga: Euphorbia
Jenis Euphorbia pulcherrima Willd. Et Klotzsch
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tegak, tinggi + 1,5-4 m.
Batang: Berkayu, bercabang, bergetah, putih seperti susu.
Daun: Tunggal, letaknya tersebar, bulat telur(ovatus) sampai lonjong, dengan 2-4 lekukan,
panjang 7-15 cm, lebar2,5-6 cm, ujung dan pangkal meruncing, pertulangan menyirip, bagian
bawah berambut halus, tangkai panjang + 5-20 cm, merah ketika masih muda setelah tua
hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk malai rata atau bercabang menggarpu dalam susunan khas yang
disebut cyathium, di ujung cabang, bentuk lanset, merah, tinggi + 1 cm, hijau dengan taju
merah dan satu kelenjar besar pada sisinya kuning jingga, kelopak bentuk lonceng, mahkota
kuning kemerah-merahan, tangkai sari merah jingga, kapala sari merah, putik dengan bakal
buah beruang tiga warna merah.
Buah: Kotak, panjang 1,5 cm masih muda hijau setelah tua coklat.
Biji: Bulat, warna coklat.
Kandungan Kimia
Daun kastuba mengandung alkaloida, saponin, lemak, amylodextrin. Batang mengandung
saponin, sulfur, lemak, amylodextrin, asam format, dan kanji.
Khasiat
Seluruh bagian tumbuhan, daun, bunga, getah, akar kastuba berkhasiat sebagai obat disentri,
paru-paru, infeksi kulit, patah tulang, bengkak karena terpukul, luka luar, melancarkan haid
dan melancarkan ASI,
Untuk obat yang diminum gunakan 10-15 g bahan yang di rebus,untuk pemakaian luka luar
seperti radang kulit, erisipelas, luka berdarah, bengkak(memar), daun kastuba secukupnya
lalu giling sampai halus, terapkan pada bagian yang sakit lalu balut, ganti2-3 kali sehari.
Untuk melancarkan Asi, cuci bunga kastuba segar sebanyak 10 g, lalu rebus dengan 2 gelas
air sampai tersisa 1 gelas, saring lalu minum sehari 2 kali, masing-masing setengah gelas.
Tanaman kastuba merupakan obat beracun, getahnya sangat iritatif, jika mengenai kulit
sering menimbulkan lepuh kecil(vesikel). Jika digunakan sebagai obat untuk diminum,
menyebabkan muntah dan diare, jangan melebihi dosis yang dianjurkan.
Kedondong
Nama Ilmiah : Lannea grandis Engl.
Nama Daerah
Melayu: Kayu kuda
Sunda: Ki kuda
Madura: Kayu palembang
Botani
Sinonim: Lannea caromandelica Merr., Odina wodier Adelb.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Sapindales
Suku: Anacardiaceae
Marga: Lannea
Jenis: Lannea grandis Engl.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 10-15 m.
Batang: Berkayu, bulat, bercabang, bekas daun nampak jelas, masih muda hijau setelah tua
putih kehijauan.
Daun: Majemuk, menyirip, anak daun lirna sampai lima belas, berhadapan, bertangkai
pendek, bentuk bulat memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi, pertulangan
menyirip. panjang 6-10 cm, lebar 25-50 mm, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk malai, kelopak panjang ± 1 mmbenang sari delapan sampai
sepuluh, kuning, putik empat, pendek, kuning kehijauan.
Buah: Buni, bulat memanjang, masih muda hijau setelah tua hijau kuning.
Biji: Bulat, berserat, putih.
Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Batang dan daun kedondong mengandung saponin, flavonoida dan
tanin.
Khasiat
Kulit batang kedondong berkhasiat sebagai obat mencret dan obat sariawan.
Untuk obat mencret dipakai ± 15 gram kulit batang segar kedondong, dicuci lalu dipotong
kecil-kecil, direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit setelah dingin disaring. Hasil saringan
diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.
Nanas
Nama Ilmiah : Ananas Cosmosus
Nama Daerah
Aceh:Anes
Gayo: Mas
Batak: Nonas
Minangkabau: Aneh
Lampung: Kanos
Sunda: Danas
Sumba: Panda jawa
Flores: Pedang
Tidore: Nanasi
Makasar: Tuis mangandow
Ambon: Arnasiun
Buru: Kalnasi
Halmahera: Manasi
Inggris: Pineapple
Botani
Sinonim: Ananas sativus Schult., A. sativa Lindl.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyla
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledonae
Bangsa: Bromeliales
Bangsa: Bromeliales
Marga: Ananas
Jenis: Ananas comosus Merr.
Ciri-ciri
Habitus: Herba, tahunan, tinggi 50-150 cm.
Batang: Dalam rosel akar, pangkal melebar mepelepah, hijau kekuningan atau keunguan.
Daun: Tunggal, beniuk pedang, tebal, Nat, ujung lancip serupa duri, fepi berduri tempel,
hijau atau hijau kemerahan.
Bunga: Majemuk, bentuk bulir, di ujung batang, daun pelindung bergigi tajam 2-5 cm,
kelopak terbenam dalam poros bulir, membentuk tonjolan bersegi lima, taju segi tiga,
berdaging, panjang ± 1 cm, putih,
daun mahkota lonjong, panjang 1,5-2,5 cm, putih atau ungu.
Buah: Semu, bulat panjang, berdaging, hijau atau Jingga.
Biji: Pipih, kecil, coklat.
Akar: Serabut, hitam keputih-putihan.
Kandungan Kimia
Daun, buah dan akar nanas mengandung saponin, tlavonoida dan polifenol.
Khasiat
Buah nanas berkhasiat sebagai obat cacing, obat demam, pelancar air seni dan memperbaiki
pencernaan.
Untuk obat cacing dipakai 1 buah muda nanas, dikupas, dicuci dan diparut kemudian diperas.
Hasil perasan diminum sekaligus. Dilarang bagi wanita yang sedang hamil.
Bugenvil
Nama Ilmiah : Bugenvil (Bougainvillea glabra)
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Garyophy Hales
Suku: Nyctaginaceae
Jenis: Bougainvillea glabra Chols.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, menahun, tinggi 5-15 m.
Batang: Tegak atau sedikit memanjat, bersegi, percabangan simpodial, berduri yang
berbentuk kait, masih muda hijau setelah tua hitam.
Daun: Tunggal, berhadapan, lonjong, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata, panjang 410 cm, lebar 2-6cm, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk malai, berkelompok tiga, di ketiak daun, bentuk seperti terompet,
putih, memiliki daun pelindung tiga helai, merah keunguan.
Buah: Bentuk gada, kecil, masih muda hijau setelah tua coklat.
Biji: Bulat, kecil, hitam.
Akar: Tunggang, putih kecoklatan.
Kandungan Kimia
Daun, bunga, akar dan kulit batang bugenvil mengandung saponin dan polifenol.
Khasiat
Bunga bugenvil berkhasiat sebagai penyegar badan.
Untuk penyegar badan dipakai + 10 gram bunga Bougainvillea glabra, dicuci dan direbus
dengan 3 gelas air sampai mendidih selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan
diminum dua kali pagi dan sore sama
banyak.
Bribil
Nama Ilmiah : Galinsoga parviflora Pav.
Nama Daerah
Sunda: Jakut minggu
Kolombia: Guasca
New Zealand: Galinsoga
Amerika: Gallant soldier
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Asterales
Suku: Compositae
em>Marga: Galinsoga
Jenis: Galinsoga parviflora Cav.
Ciri-ciri
Habitus: Semak, semusim, tinggi 30-60 cm Batang Tegak, lunak, bulat, beruas-ruas,
bercabang, hijau
Daun: Tunggal, berhadapan, duduk pada tiap buku, bulat telur, ujung meruncing, tepi
bergerigi, pangkal runcing, pertulangan menyirip, panjang 3-5,5 cm, lebar 1,5-3,5 cm, hijau
Bunga: Bongkol, bulat, di ujung batang, kelopak bentuk mangkok, ujung bertaju, hijau,
benang sari kuning, tangkai sari lepas, ujung putik bercabang dua, kuning, mahkota terdiri
dari lima daun mahkota, putih
Buah: Keras, berbulu, ungu
Biji: Kecil, pipih, hitam
Akar: Tunggang, putih
Kandungan Kimia
Herba bribil mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Herba bribil berkhasiat sebagai pelancar air seni. Untuk peluruh air seni dipakai 150 gram
herba segar bribil, dicuci, kemudian dikukus selama 15 menit, setelah dingin dimakan
sekaligus.
Seri
Nama Ilmiah
Muntingia calabura
Nama Daerah
Jawa: Talok , Kersen
Inggris: Jamaican cherry, Panama berry, Singapore cherry, Strawberry tree
Spanyol: Bolaina yamanaza, cacaniqua, capulín blanco, nigua, niguito, memizo or memiso
Filipina: Aratilis, aratiles, manzanitas.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Malvales
Suku: Tiliaceae
Marga: Muntingia
Jenis: Muntingia calabura
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tahunan, tinggi 10 m Batang Berkayu, tegak, bulat, percabangan simpodial,
cabang berambut halus, coklat keputih-putihan
Daun: Tunggal, berseling, lonjong, panjang 6-10 cm, lebar 2-4 cm, ujung dan pangka!
runcing, berbulu, pertulangan menyirip, hijau
Bunga: Tunggal, berkelamin dua, di ketiak daun, mahkota lonjong, putih, benang sari
panjang 0.5 cm, kuning, putik kecil, putih
Buah: Buni, bulat, diameter 1 cm, merah
Biji: Bulat, kecil, putih kekuningan
Akar: Tunggang, putih kotor
Kandungan Kimia
Daun dan kulit batang seri mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Daun seri berkhasiat sebagai obat batuk dan peluruh dahak, buah yang telah masak untuk
obat sakit kuning. Untuk obat batuk dipakai 20 gram daun segar seri, dicuci dan direbus
dengan 3 gelas air sampai air rebusannya tinggal setengah, dinginkan lalu disaring. Hasil
saringan diminum tiga kali sehari sama banyak.
Amis-amisan
Nama Ilmiah : Houttuynia cordata Thunb
Nama Daerah
China: 鱼腥草
Pinyin: Yúxīng Cǎo
Vietnam: Giấp Cá
Korea: 약모밀
Inggris: Lizard Tail, Chameleon Plant
Jepang: 十薬
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Piperales
Suku: Saururaceae
Marga: Houttuynia
Jenis: Houttuynia cordata Thunb
Ciri-ciri
Habitus: Terna, menahun, melata atau tegak, tinggi 20-90 cm
Batang: Bulat, bergerigi, beruas-ruas, dari ruas yang menempel tanah keluar akar, warna
hijau keunguan
Daun: Tunggal, dengan daun penumpu berbentuk segitiga, tangkai silindris, panjang 4-7 cm,
bentuk jantung, ujung runcing, pangkal bertoreh membulat, pertulangan bentuk jala,
permukaan kasar, warna hijau atau hijau keunguan
Bunga: Tunggal, di ketiak daun atau di ujung cabang, berkelamin ganda, tanpa kelopak
bunga, benang sari dan putik banyak, tersusun dalam bongkol, benang sari 3, kepala sari
bersusun 3, putik 3, bentuk jarum, putih, mahkota berlepasan, 4 helai, bentuk oval, ujung
membulat, pangkal runcing, panjang 0,5-1 cm, halus putih
Buah: Bulat telur, lurus, panjang 2-3 mm, hijau
Biji: Bulat kecil, hitam
Akar: Serabut, coklat kotor
Ekologi dan Penyebaran
Merupakan tumbuhan liar di tepi-tepi rawa, hutan-hutan basah atau di tepi sungai, pada
ketinggian 100 m sampai 900 m di atas permukaan laut. Dapat tumbuh pada berbagai jenis
tanah mulai dari tanah berpasir yang ringan sampai tanah berat berliat. Berbunga pada bulan
Juni-September. Waktu panen yang tepat bulan September-November.
Khasiat
Amis-amisan berkhasiat sebagai obat pilek, anti-asma, anti-bakteri dan anti-radang. Sebagai
anti-asma, seluruh bagian tanaman amis-amisan separ sebanyak 30 gram, dicuci, direbus
dengan 400 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah dingin diminum
sekaligus. dilakukan sehari 2-3 kali. Sedangkan untuk obat pilek, daun amis-amisan segar
sebanyak 30 gram, dicuci, direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 15 rnenit,
disaring, setelah dingin diminum 2 kali sehari pagi dan sore.
Anyelir
Nama Ilmiah : Dianthus superbus
Nama Daerah
Inggris/Amerika: Large Pink
Cina: Qu Mai
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Caryophyllales
Suku: Caryophyllaceae
Marga: Dianthus
Jenis: Dianthus superbus
Ciri-ciri
Habitus: Terna, menahun, tinggi 30-100 cm Batang Bulat, beruas-ruas, licin, permukaan
berlilin, hijau kebiruan
Daun: Tunggal, tersebar, duduk berkarang, tanpa tangkai daun, pangkal memeluk batang,
bentuk lanset, ujung runcing, tepi rata, panjang 5-10 cm, lebar 5-10 mm, pertulangan sejajar,
permukaan licin, tebal, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk malai, terletak di ujung batang atau di ketiak daun, bunga
sempurma, berkelamin ganda, dasar kelopak berlekatan membentuk tabung, ujung bergerigi,
panjang 2-3 cm, benang sari dan putik tidak tampak, mahkota berlepasan, bentuk asimetris,
panjang 3-5 cm, halus, warna merah muda, berbau harum
Buah: Bentuk elips, kecil, coklat
Biji: Bentuk elips, kecil, lunak, putih
Akar: Serabut, berwarna putih kehitaman
Ekologi dan Penyebaran
Merupakan tumbuhan yang umum dibudidayakan sebagai tanaman hias di kebun-kebun atau
pekarangan. Tumbuh baik di daerah pegunungan pada ketinggian 1.000 m sampai 1.800 m di
atas permukaan laut. Menyukai tanah yang gembur dan subur dan dapat dipanen sepanjang
tahun.
Kandungan Kimia
Daun dan bunga anyelir mengandung alkaloida dan saponin, di samping itu bunganya juga
mengandung flavonoida dan minyak atsiri.
Khasiat
Daun dan bunga anyelir berkhasiat sebagai obat diare, penenang dan anti radang. Untuk obat
diare, daun anyelir segar sebanyak 60 gram, dicuci, direbus dengan 400 ml air dingin
diminum sekaligus. sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah Lakukan
pengobatan’ sebanyak 3 kali sehari. Sedangkan untuk obat pusing, bunga anyelir segar
sebanyak 10 gram, dicuci dan dipotong kecil-kecil kemudian direndam dalam 200 ml air
mendidih seiama 10 menit, disaring, setelah dingin diminum.
Brojo Lintang
Nama Ilmiah : Belamcanda chinensis
Nama Daerah
Sunda: Sulinga
Jawa: Brojo lintang
Minahasa: Kiris
Inggris/Amerika: Blackberry lily, Leopard flower, Leopard lily
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledoneae
Bangsa: Liliflorae
Suku: Iridaceae
Marga: Belamcanda
Jenis: Belamcanda chinensis L, DC
Ciri-ciri
Habitus: Semak, tinggi 1-1,5 m Batang Tegak, masif, pipih, berbuku-buku, halus, kuning
kehijauan
Daun: Tunggal, menutupi batang, lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal terbelah,
pertulangan sejajar, panjang 50-60 cm, lebar 2-4 cm, hijau kebiruan
Bunga: Majemuk, berkelamin dua, di ujung batang, kelopak segi tiga memanjang, ungu,
benang sari tiga buah, panjang 1-1,5 cm, kuning, kepala sari pipih, kuning, putik kuning,
mahkota bentuk bintang, segi enam, halus, jingga
Buah: Kotak, bulat memanjang, berparuh, hijau
Biji: Bulat pipih, putih
Akar: Serabut, putih kotor
Kandungan Kimia
Bunga, daun dan akar brojo lintang mengandung saponin, bunganya juga mengandung
alkaloids dan tanin dan daunnya juga mengandung polifenol.
Khasiat
Bunga dan daun brojo lintang berkhasiat sebagai obat penurun panas dan akarnya berkhasiat
untuk urus-urus. Untuk obat penurun panas dipakai 1-5 gram bunga dan daun segar
Belamcanda chinensis, dicuci, ditumbuk sampai lumat, diparamkan pada badan.
Bengkuang
Nama Ilmiah : Pachyrhizus erosus
Nama Daerah
Lombok: Uwi plisak
Bima: Buri
Roti: Uas
Cina: Bang kuan
Cina Mandarin: Dòushû (豆薯)
Inggris/Amerika: Mexican Potato, Mexican Turnip
Meksiko: Jícama
Ciri-ciri
Habitus: Semak, semusim, membelit Batang Bulat, berambut, hijau
Daun: Tunggal, bulat telur, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, pertulangan menyirip,
permukaan berbulu,panjang 7-10 cm, lebar 5-9 cm, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, duduk di ketiak daun, terdiri dari dua sampai empat,
tangkai panjang, kelopak berbulu, bentuk lonceng, hijau, kepala putik berbulu, mahkota
gundul, bernoda hijau, ungu kebiruan
Buah: Polong, bentuk lanset, pipih. hijau
Biji: Keras, bentuk ginjal. kuning kotor
Akar: Tunggang, berumbi
Kandungan Kimia
Daun dan biji bengkuang mengandung saponin dan flavonoida, di samping itu bijinya juga
mengandung minyak atsiri.
Khasiat
Umbi bengkuang berkhasiat sebagai obat beri-beri dan penghalus kulit. Daunnya berkhasiat
sebagai obat demam, sedang bijinya berkhasiat sebagai obat sakit kulit. Untuk obat beri-beri
dipakai 300 gram umbi bengkuang, dikupas dan dicuci kemudian dimakan sehari dua kali.
Baru Cina
Nama Ilmiah : Artemisia vulgaris
Nama Daerah
Melayu: Baru cina
Sunda: Beungkar kucicing
Jawa Tengah: Suket gajahan
Halmahera: Kolo
Ternate: Goro-goro cina
Ciri-ciri
Habitus: Semak, menahun, tinggi 30-90 cm Batang Berkayu, bulat, bercabang, putih kotor
Daun: Tunggal, tersebar, berbagi menyirip, berbulu, panjang 8-12 cm, lebar 6-8 cm,
pertulangan menyirip, permukaan daun atas hijau, permukaan bawah keputih-putihan
Bunga: Majemuk, bentuk malai, di ketiak dan di ujung batang, daun kelopak lima, hijau,
benang sari kuning, kepala putik bercabang dua, ungu, coklat
Buah: Kotak, bentuk jarum, kecil, coklat
Biji: Kecil, coklat
Akar: Tunggang, kuning kecoklatan
Kandungan Kimia
Daun baru cina mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping minyak atsiri.
Khasiat
Herba baru cina berkhasiat sebagai obat nyeri haid, obat kuat, obat batuk dan obat kejang,
herba tanaman yang berbunga berkhasiat sebagai obat mulas dan menambah nafsu makan.
Untuk obat nyeri haid dipakai herba segar baru cina 2 gram direbus dengan 2 gelas air selama
20 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi
dan sore.
Berenuk
Nama Ilmiah : Crescentia cujete
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 10 m
Batang: Berkayu, bulat, percabangan simpodial, beralur, putih kehitaman
Daun: Majemuk, menyirip, lonjong, tepi rata, ujung meruncing, pangkal membulat, panjang
10-15 cm, lebar 5-7 cm, bertangkai pendek, hijau, pertulangan menyirip, hijau
Bunga: Tunggal, di cabang dan ranting, kelopak bentuk corong, ujung bercangap, hijau pucat,
benang sari empat, panjang 2 cm, putih, putik panjang 2 cm, kepala putik bentuk corong,
putih, mahkota bentuk bibir, putih
Buah: Buni, bulat, diameter + 2 cm, hijau kekuningan
Biji: Kotak, panjang + 5 mm, coklat
Akar: Tunggang, putih kotor
Kandungan Kimia
Daun, batang dan buah berenuk mengandung saponin dan polifenol, di samping itu buahnya
juga mengandung flavonoida.
Khasiat
Daun berenuk berkhasiat sebagai obat luka baru dan daging buahnya untuk urus-urus. Untuk
obat luka baru dipakai 10 gram daun berenuk, dicuci dan ditumbuk sampai halus,
ditempelkan pada bagian yang luka dan dibalut dengan kain bersih.
Asparagus
Nama Ilmiah : Asparagus officinalis
Ciri-ciri
Habitus: Semak, menjalar, panjang � 3 m Batang Silindris, memanjat, membentuk rebung,
hijau
Daun: Majemuk, berseling, tersebar, bentuk jarum, panjang 1 cm, hijau
Bunga: Majemuk, di ketiak daun, benang sari silindris, panjang + 1,5 cm, kepala putik bentuk
bintang, putih, mahkola putih kemerahan
Buah: Kotak, bulat, masih muda hijau setelah tua coklat
Biji: Bulat, diameter 5 mm, putih
Akar: Serabut, putih kotor
Kandungan Kimia
Rebung, daun dan buah asparagus mengandung saponin, disamping itu rebungnya juga
mengandung tanin dan daunnya mengandung polifenol.
Khasiat
Rebung asparagus berkhasiat sebagai obat beri-beri. Untuk obat beri-beri dipakai 10 gram
rebung asparagus, diiris-iris, dicuci dan diseduh dengan 1 gelas air mendidih. Hasil seduhan
diminum dan rebungnya dimakan.
Beringin
Nama Ilmiah : Ficus Benjamina
Nama Daerah
Melayu: Waringin
Sunda: Caringin
Jawa: Beringin
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 20-25 m Batang Tegak, bulat, percabangan simpodial, permukaan
kasar, pada batang tumbuh akar gantung, coklat kehitaman
Daun: Tunggal, bersilang berhadapan, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul,
panjang 3-6 cm, lebar 2-4 cm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip, hijau
Bunga: Tunggal, di ketiak daun, tangkai silindris, kelopak bentuk corong, hijau, benang sari
dan putik halus, kuning, mahkota bulat, halus, kuning kehijauan
Buah: Buni, bulat, panjang 0,5-1 cm, masih muda hijau setelah tua merah
Biji: Bulat, keras, putih
Akar: Tunggang, coklat
Kandungan Kimia
Daun, akar dan kulit batang beringin mengandung saponin, falvonoida dan polifenol.
Khasiat
Daun beringin berkhasiat sebagai obat sakit sawanan pada anak-anak. Untuk obat sawanan
dipakai 100 gram daun beringin, dicuci dan direbus dengan 5 liter air selama 25 menit. Air
rebusan setelah agak dingin digunakan untuk memandikan anak yang sedang sakit.
Bakung
Nama Ilmiah : Crinum asiaticum
Nama Daerah
Batak: Bakong
Bangka: Semur
Minangkabau: Bakung
Melayu: Bakung
Sunda: Bakung
Jawa Tengah: Bakung
Madura: Bakong
Makassar: Bakung bug
Ambon: Dausa
Halmahera: Pete
Ternate: Fete-fete
Ciri-ciri
Habitus: Herba, tahunan, tinggi 1,3 m Batang Semu, diameter 10 cm, tegak, lunak, putih
kehijauan
Daun: Tunggal, lanset, panjang 32-120 cm, lebar 3-10 cm, tebal, bertepi rata, ujung
meruncing, pangkal tumpul, bila dipotong melintang nampak lubang-lubang, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk payung, tangkai pipih, tebal, panjang 35-120 cm, pangkal mahkota
berlekatan, bentuk corong, putih, putik panjang 16 cm, ungu, benang sari melengkung keluar,
tangkai sari panjang 5-10 cm, kepala sari warna jingga, bakal buah berbentuk elips, panjang
1,5 cm, putih keunguan
Buah: Kotak, bulat telur, tiap kotak terdapat 1 biji
Biji: Keras, bentuk ginjal, panjang 5 cm hitam
Akar: Serabut, silindris, putih
Kandungan Kimia
Akar dan daun bakung mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan polifenol, sedangkan
bunganya mengandung saponin, flavonoida dan tanin.
Khasiat
Akar bakung berhasiat sebagai peluruh keringat dan obat luka, daunnya sebagai obat memar.
Untuk peluruh keringat, dipakai 10 gram akar segar bakung , dipotong kecil-kecil, direbus
dengan 2 gelas air selama 20 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sehari
dua kali sama banyak pagi dan sore.
Arbei
Nama Ilmiah : Fragaira vesca
Kandungan Kimia
Buah arbei mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Buah arbei berkhasiat sebagai obat sariawan. Untuk obat sariawan dipakai 10 gram buah
segar arbei, dicuci, kemudian dimakan sekaligus.
Anggur
Nama Ilmiah : Vitis vinifera
Nama Daerah
Inggris: Grape Vine
Ciri-ciri
Habitus: Semak, menjalar, tahunan, tinggi + 8 m Batang Tegak, silindris, berkayu, coklat
kehijauan
Daun: Tunggal, lonjong, berseling, tepi bergigi, berambut, panjang 10-16 cm, lebar 5-8 cm,
bertangkai coklat, panjang 10 cm, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk malai, berhadapan, kelopak bentuk mangkok, ujung rompang,
mahkota lima, panjang 2 mm, ujung berlekatan, hijau
Buah: Buni, bulat, hitam
Biji: Lonjong, coklat muda
Akar: Tunggang, putih kotor
Kandungan Kimia
Daun dan buah anggur mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Daun anggur berkhasiat sebagai peluruh air seni, obat syphilis, kudis, sakit kepala, dan
radang tenggorokan. Untuk peluruh air seni dipakai 15 gram daun segar anggur, dicuci,
direbus dengan 2 gelas air selarna 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum
dua kali sama banyak pagi dan sore.
Bintaro
Nama Ilmiah : Cerbera manghas
Botani
Sinonim: Cerbera lactaria Ham., C. odollam Gaertn.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi, _+ 20 m Batang Tegak, berkayu, bulat, berbintik-bintik, hitam
Daun: Tunggal, tersebar, lonjong, tepi rata ujung dan pangkal meruncing, tipis,licin,
pertulangan menyirip, panjang 15-20 cm, lebar, 3-5 cm, hijau
Bunga: Majemuk, berkelamin dua, di ujung batang, tangkai silindris, panjang + 11 cm, hijau,
kelopak tidak jelas, tangkai putik panjang 2-2,5 cm, jumlah empat, kepala sari coklat, kepala
putik hijau keputih-putihan, mahkota bentuk terompet, ujung pecah menjadi lima, halus,
putih
Buah: Kotak, lonjong, masih muda hijau setelah tua kehitaman
Biji: Pipih, panjang, putih
Akar: Tunggang, coklat
Kandungan Kimia
Daun, buah dan kulit batang bintaro mengandung saponin, daun dari buahnya juga
mengandung polifenol, disamping itu kulit batangnya mengandung tanin.
Khasiat
Daun muda, akar dan kulit batang bintaro berkhasiat untuk pencahar, dengan 10 gram daun
muda segar bintaro dicuci, dimakan sebagai lalap.
Anggur Laut
Nama Ilmiah : Coccoloba uvifera
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi 2-4 m Batang Tegak, bulat, percabangan simpodial, beruas-ruas, putih
kecoklatan
Daun: Tunggal, berseling, bulat, tepi rata, ujung dan pangkal membulat, panjang 10-20 cm,
lebar 15-25 cm, bertangkai pendek, permukaan licin, pertulangan menyirip, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk bulir, di ketiak daun, tangkai silindris, panjang 10-20 cm, hijau,
kelopak bentuk piala, hijau, benang sari panjang 5 mm, putih, tangkai putik pipih, kepala
putik bulat, kuning mahkota lonjong, putih
Buah Buni, bulat telur, diameter 1-2 cm, hijau kekuningan Biji: Bulat, diameter 5-8 mm,
keras, hitam
Akar: Tunggang, putih kotor
Kandungan Kimia
Daun, buah dan kulit batang anggur laut mengandung saponin, flavonoida dan tanin, di
samping itu kulit batangnya juga mengandung antrakinon.
Khasiat
Kulit batang dan buah anggur laut berkhasiat sebagai obat mencret/diare dan obat batuk.
Untuk obat diare dipakai 10 gram buah anggur laut yang masih muda, dicuci dan direbus
dengan 1 gelas air sampai mendidih, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum
sekaligus.
Anggrek Bongkol
Nama Daerah : Jawa: Anggrek merpati, Anggrek bongkol
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledoneae
Bangsa: Orchidales
Suku: Orchidaceae
Marga: Pholidota
Jenis: Pholidota chinensis Lindi
Ciri-ciri
Habitus: Terna, epifit, tinggi tahunan, tinggi 20-40 cm Batang Bulat, atau bulat telur,
diameter 2-5 cm, panjang 5-8 cm, berair atau sukulen,licin, hijau
Daun: Tunggal, tangkai pendek, berseling, helaian daun bentuk lanset atau lonjong, panjang
10-20 cm, lebar 4-8 cm,ujung meruncing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan sejajar,
melengkung, permukaan licin, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk bulir, di ketiak daun, kkelopak bentuk oval, ujung runcing, panjang
1-2 cm, coklat, kelopak lepas, 5 helai, bentuk tidak sama, putih Buah Kotak, bentuk kapsul,
permukaan ber-rusuk, panjang 2-3 cm,hijau
Biji: Bulat, kecil,jumlah sangat banyak, halus, coklat
Akar: Serabut, berwarna coklat kehijauan
Ekologi dan Penyebaran
Merupakan tumbuhan liar di hutan-hutan, tumbuh pada batu-batuan berlumut atau batang
pohon mati yang basah, kadang-kadang dibudidayakan sebagai tanaman hias. Tumbuh baik
di tempat yang terlindung dan lembab, pada ketinggian 800 m sampai 2.300 m di atas
permukaan laut. Berbunga pada bulan Maret, pemanenan dapat dilakukan sepanjang tahun.
Kandungan Kimia
Seluruh bagian tanaman anggrek bongkol mengandung kardenolin, flavonoid dan polifenol.
Khasiat
Anggrek bongkol berkhasiat sebagai obat batuk kering dan rematik. Untuk obat batuk kering,
batang anggrek bongkol sebanyak 50 gram ditumbuk halus dan diperas airnya, disaring, dan
diminum sekaligus. Lakukan pengobatan 3 kali sehari, pagi, siang dan sore hari sesudah
makan.
Sedangkan untuk obat rematik, seluruh bagian tanaman anggrek bongkol sebanyak 60 gram
cuci bersih, direbus dalam 400 ml air sampai mendidih selama 15 menit. hasil rebusan setelah
dingin disaring, diminum sekaligus. Pengobatan dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore.
Ambre
Botani
Sinonim: Pelargonium odoratissimum Hort.; P. Roseum Hort
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Geraniales
Suku: Geraniaceae
Marga: Geranium
Jenis: Geranium radula Cavan
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi _+ 1,5 m Batang Berkayu, bulat, permukaan kasar, berbulu, masih
muda hijau setelah tua coklat
Daun: Tunggal, tangkai 5-12 cm, berambut kasar, tepi bergerigi, ujung tumpul, pangkal
berlekuk, berambut, pertulangan menyirip, panjang _+ 13 cm, lebar _+ 9 cm, hijau muda,
hijau
Bunga: Majemuk, bentuk payung, tangkai panjang 5-12 cm, kelopak lepas terdiri dari 5 helai,
daun mahkota lima, bulat telur, panjang 1-5 cm, lebar 5- 7 mm, benang sari sepuluh, pangkal
berlekatan, bakal buah 5 ruang, merah muda Buah Buni, kerucut, panjang 5-6 mm, hijau
Biji: Kecil, putih
Akar: Tunggang, coklat muda
Kandungan Kimia
Daun geranium radula mengandung saponin, flavonoida, dan tanin. di samping minyak atsiri.
Khasiat
Daun ambre (geranium radula) berkhasiat sebagai obat rematik dan bahan baku kosmetika.
Untuk obat rematik dipakai 15 gram daun segar, ditumbuk sampai lumat, kemudian
dibalurkan pada bagian yang sakit.
Baret
Nama Daerah
Melayu: Si meduri-duri
Sunda: Jukut barong
Jawa Tengah: Baret
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Resales
Suku: Mimosaceae
Marga: Mimosa
Jenis: Mimosa invisa Mart
Ciri-ciri
Habitus: Semak, menjalar Batang Bersegi empat, bercabang, berambut, berduri tempel, ungu
kehijauan
Daun: Majemuk, anak daun panjang 3-8 mm, lebar 1-1,5 mm, tepi rata, ujung runcing,
pertulangan tidak jelas, hijau
Bunga: Bongkol, panjang 5 mm, di ketiak daun, berjumlah satu sampai tiga, benang sari
delapan, mahkota bentuk tabung, ungu Buah Polong, berambut, panjang 1,5-5 cm, lebar i 5
mm, masih muda hijau setelah tua coklat
Biji: Bulat, permukaan licin, keras, kuning kecoklatan
Akar: Tunggang, putih
Kandungan Kimia
Saponin, flavonoida dan tanin.
Khasiat
Daun baret berkhasiat sebagai obat susah tidur dan obat kencing manis. Untuk obat susah
tidur dipakai 100 gram daun segar baret direbus dengan 20 liter air selama 30 menit, air
rebusan digunakan untuk mandi.
Bayam Ungu
Botani
Sinonim: Althernanthera brasiliana L.O.K
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Caryophyllales
Suku: Amaranthaceae
Marga: Altherhanthera
Jenis: Althernanlhera strigosa Hask
Ciri-ciri
Habitus: Terna, menahun, tegak atau sedikit melata, tinggi mencapai 1 m Batang Bulat,
kasar, bercabang banyak, beruas-ruas, berwarna ungu atau ungu kemerahan Daun: Tunggal,
duduk berhadapan, di setiap ketiak daun tumbuh tunas baru, helaian bentuk lonjong sampai
lanset, panjang 4-13 cm, lebar 2-5 cm, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan daun
tegas, permukaan daun kasar berbulu, warna ungu tua atau ungu kemerahan Bunga:
Majemuk, bentuk bulir bulat seperti knop, terletak di ketiak daun, panjang tangkai 5-10 cm,
tangkai kasar, berwarna ungu, hiasan bunga bentuk bintang, ujung runcing, panjang bunga 510 mm, diameter 5-8 mm, warna putih gading Biji: Bentuk lanset, kecil, berwarna coklat
Akar: Serabut, berwarna putih kehitaman
Ekologi dan Penyebaran
Merupakan tumbuhan liar di pinggir-pinggir jalan, kebun kosong, pagar atau ditanam sebagai
tanaman hias pekarangan, Tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan pada ketinggian
100 sampai 2300 m di atas permukaan laut. Berbunga pada bulan Juli-September. Waktu
panen yang tepat pada bulan Maret-April.
Kandungan Kimia
Daun bayam ungu mengandung saponin, flavonoida dan tanin.
Khasiat
Bayam ungu berkhasiat sebagai pelancar air seni, obat diare dan sakit kepala. Untuk obat
sakit kepala, daun bayam ungu segar sebanyak 60 gram, dicuci, direbus dengan 200 ml air
sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah dingin diminum sekaligus.
Sedangkan untuk obat diare: daun bayem ungu segar sebanyak 50 gram, dicuci, direbus
dengan 200 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah dingin diminum
sekaligus. Dianjurkan untuk diminum setelah buang air besar.
Bayam Merah
Nama Daerah
Sunda: Jukut jatinangor
Jawa: Kecicak abang
Botani
Sinonim: Alternanthera ficoidea LR. Br
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa Caryophylales
Suku: Amaranlhaceae
Marga: Alternanthera
Jenis: Alternanthera amoena Voss
Ciri-ciri
Habitus: Semak, satu tahun, tinggi + 50 cm Batang Tegak, masif, beralur, percabangan
monopodial, hijau kemerahan
Daun: Tunggal, berseling, lonjong, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, panjang 7-24
cm, lebar 4-12 cm, pertulangan menyirip, hijau kemerahan
Bunga: Majemuk, berkelamin dua, di ketiak daun, bentuk bongkol, tangkai panjang 2 cm,
hijau kemerahan, kelopak bentuk corong, benang sari kecil, tangkai putik kuning, kepala
putik bulat, mahkota merah, merah Buah Batu, merah kecoklatan
Biji: Bulat, kecil, hitam
Akar: Tunggang, putih kecoklatan
Kandungan Kimia
Daun bayam merah mengandung saponin dan batangnya mengandung alkaloida, flavonoida,
dan polifenol.
Khasiat
Daun bayam merah berkhasiat sebagai obat sakit kepala/pening. Caranya, 15 gram daun
bayam merah segar dicuci, direbus dengan dua gelas air selama 15 menit, dinginkan dan
disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
Bayam Dempo
Nama Daerah
Sunda: Bayem hayu, Bayem kotok
Jawa: Bayem empo, Bayem lemah
Madura: Terna lakek
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Caryophy Hales
Suku: Amaranthaceae
Marga: Althernanthera
Jenis: Alihernanthera phihxeroides Mart.Griseb
Ciri-ciri
Habitus: Terna, menahun, merayap atau melata, panjang 50-75 cm Batang Silindris,
berbatang basah berongga, beruas-ruas, berwarna hijau atau hijau keunguan
Daun: Tunggal, duduk hersilang berhadapan, tangkai pendek, warna ungu atau hijau
keunguan, helaian daun bentuk lonjong sampai lanset, panjang 1-6 cm, lebar 0,5-3 cm, ujung
dan pangkal runcing, tepi rata, tulang daun menyirip tegas, permukaan licin, mengkilat,
bagian atas hijau tua bagian bawah hijau pucat
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, terletak di ujung batang, panjang mencapai 30 cm, kelopak
hijau, bentuk bintang, berlekuk 5, mahkota halus mengelilingi cawan bunga tempat benang
sari dan putik, diameter 2-3 mm, warna putih gading
Biji: Bentuk lanset, kecil, berwarna coklat
Akar: Serabut, berwarna putih kekuningan
Ekologi dan Penyebaran
Merupakan tumbuhan liar di pinggir-pinggir jalan, dekat parit, di tepi-tepi sungai atau di
tempat-tempat yang becek, Tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan pada ketinggian
100 m sampai 1.500 m di atas permukaan laut. Berbunga pada bulan Juni- Agustus. Waktu
panen yang tepat pada bulan April-Mei.
Kandungan Kimia
Saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Bayam dempo berkhasiat sebagai pelancar air seni dan obat memar. Untuk peluruh air seni,
daun bayam dempo segar sebanyak 30-60 gram, dicuci, direbus dengan 200 ml air sampai
mendidih selama 5 menit, disaring, setelah dingin diminum sekaligus, dilakukan sehari 2-3
kali.
Sedangkan untuk obat memar, daun bayam dempo sebanyak 50 gram, dicuci dan ditumbuk
halus kemudian ditempelkan ke bagian yang sakit, selanjutnya dibalut dengan perban atau
kain yang bersih, setelah ramuan kering boleh diganti yang baru.
Anuma
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa Asterales
Suku: Asteraceae
Marga: Artemisia
Jenis: Artemisia annua L
Ciri-ciri
Habitus: Terna, semusim, tinggi 30-100 cm Batang Tegak, bulat persegi, berwarna hijau
kecoklatan
Daun: Majemuk, bentuk oval, lonjong, panjang 10-18 cm, lebar 6-15 cm, ujung runcing,
pangkal tumpul, tepi beringgir, anak daun bentuk oval, tepi bergerigi, pertulangan daun tegas,
warna ungu kehijauan, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, terletak di ujung batang, panjang mencapai 30 cm, kelopak
hijau, bentuk bintang, berlekuk 5, mahkota halus mengelilingi cawan bunga tempat benang
sari dan putik, diameter 2-3 mm, warna putih gading
Biji: Bentuk lanset, kecil, berwarna coklat.
Akar: Serabut, berwarna putih kekuningan
Ekologi dan Penyebaran
Merupakan tumbuhan liar di pinggir-pinggir jalan, kebun atau di hutan-hutan. Tumbuh di
dataran menengah sampai pegunungan pada ketinggian 800 m sampai 2.300 m di atas
permukaan laut. Berbunga pada bulan Juni-September. Waktu panen yang tepat pada bulan
April-Mei.
Kandungan Kimia
Saponin, flavonoida, polyfenol dan minyak atsiri.
Khasiat
Anuma berkhasiat sebagai obat demam, anti-malaria, dan anti piretik. Untuk obat demam,
daun tanaman anuma segar sebanyak 30-60 gram, dicuci, direbus dengan 200 ml air sampai
mendidih selama 15 menit, disaring, setelah dingin diminum sekaligus, dilakukan sehari 2-3
kali.
Sedangkan untuk obat sakit malaria, daun tanaman anuma segar sebanyak 60 gram, dicuci
direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama l 0 menit, disaring, setelah dingin
diminum 2 kali sehari pagi dan sore.
Aren
Nama Daerah
Aceh: Bakjuk
Alosa: Pangguh
Batak Parpar: Pola
Batak Karo: Paula
Batak Toba: Agaton
Nias: Peto
Mentawa: Paula
Minangkabau: Biluluk
Lampung: Hanau
Jawa Tengah: Are
Madura: Aren
Bali: Hano
Sasak: Jemaka
Sumbawa: Pola
Bima: Nao
Sangor: Akele
Gorontalo: Waolo
Toli-toli: Pun arin
Toraja: Onau
Makasar: Inau
Bugis: Inau
Ternate: Seko
Tidore: Siho
Tanimbar: Tuna
Buru: Nawaroni
Botani
Sinonim: Arenga saccharifera Labil
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Monocotyledonae Bangsa:
Spadicitlorae Suku: Palmae Marga: Arenga Jenis: Arenga pinnata Merr
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tegak, tinggi 15-30 m Batang Bulat, diameter 65 cm, hijau kecoklatan
Daun: Berupa roset batang, berpelepah, tangkai 6-12 m, anak daun bentuk lanset, menyirip,
pangkal membulat, ujung runcing, tepi rata, panjang 1,5 m, lebar 7 cm, tangkai pendek, hijau
muda, hijau tua
Bunga: Majemuk, berkelamin tunggal, bentuk tongkol, di ketiak daun, panjang tangkai 2,5 m,
bunga jantan dan betina menyatu pada tongkol, panjang 0,5-1,5m, bunga jantan panjang 11,25 cm, daun kelopak tiga, bulat telur, benang sari banyak, kepala sari bentuk jarum, bunga
betina bulat, bakal buah tiga, putik tiga, putih, mahkota berbagi tiga, kuning keputih-putihan
Buah: Bulat peluru, ujung melengkung ke dalam atau rompang, diameter 3-5 cm, coklat
Biji: Bulat telur, hitam
Akar: Serabut, putih kekuningan
Kandungan Kimia
Akar aren mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Akar aren berkhasiat sebagai pelancar air seni dan peluruh haid. Getah hasil sadapan
berkhasiat sebagai obat sariawan, urus-urus dan obat radang paru-paru. Untuk pelancar air
seni dipakai 25 gram akar segar aren, dicuci, dipotong kecil-kecil, direbus dengan 2 gelas air
selama 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama
banyak pagi dan sore.
Srikaya
Nama Daerah
Aceh: Serba rabsa
Melayu: Buah nona
Lampung: Buah unah
Sunda: Manowa
Jawa tengah: Mulwo
Madura: Binuwa
Flores: Anona
Timor: Ata kase
Roti: Nonadae lok
Mongondow: Manunang
Makasar: sirikaya doke
Bugis: sirikaya susu
Kai: Boinan
Ambon: Buah nyonya
Klasifikasi
Divisi: SpermatophytaSub divisi: Spermatophyta Kelas: angiospermae Bangsa: Ranunculales
Suku: Annonaceae Marga: Annona Jenis: Annona reticulata L
Ciri-ciri
Habitus: Pohon atau perdu,tinggi 7 m
Batang: berkayu, bulat, bercabang, coklat keputih-putihan
Daun: Tunggal,bulat telur sampai lanset, ujung dan pangkal meruncing,tepi rata, panjang 930 cm, lebar7-20 cm, pertulangan menyirip, tangkai pendek, hijau kekuningan, hijau
Bunga: Majemuk, pada cabang, tangkai 12 mm, daun kelopak kecil, bulat telur, panjang 4,5
cm, benang sari banyak, putih, tangkai sari melebar, kepala putik duduk, mahkota lanset,
panjang 31 mm, lebar + 6 mm, kuning keputih-putihan
Buah: Majemuk, bulat, diameter 5-12 cm, kuning atau merah kekuningan
Biji: bersegi, licin, masih muda coklat setelah tua hitam
Akar: Tunggang, putih kotor
Kandungan Kimia
Daun dan kulit batang srikaya mengadung saponin, tlavonoida, di samping itu kulit
batangnya juga mengandung alkaloida dan tanin.
Khasiat
Daun srikaya berkhasiat sebagai obat bisul, obat encok dan obat sakit kulit, biji dan kulit
batangnya berkhasiat sebagai obat mencret. Untuk obat bisul dipakai 4-5 lembar daun segar
Annona reticulata, dicuci, diberi kapur 1/4 sendok teh, ditumbuk sampai lumat, kemudian
ditempelkan pada bisul, dibalut dengan kain bersih.
Bawang Putih
Nama Daerah
Melayu: Bawang putih
Aceh: Lasun
Minangkabau: Dasun
Batak: Lasuna
Lampung: Bacong landak
Sunda: Bawang bodas
Jawa: Bawang
Madura: Babang pole
Dayak: Bawang kasihong
Makasar: Lasuna kebo
Bugis: Lasuna pote
Gorontalo: Piamoputi
Nusa Tenggara: Incuna
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Monocotyledonae Bangsa Liliales
Suku: Lifiaceae Marga: Allium Jenis: Allium sativum L
Ciri-ciri
Habitus: Herba, semusim, tinggi 50-60 cm Batang Semu, beralur, hijau
Daun: Tunggal, berupa reset akar bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60
cm, lebar 1,5 cm, menebal dan berdaging serta mengandung persediaan makanan yang terdiri
atas subang yang dilapisi daun sehingga menjadi umbi lapis, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk payung, bertangkai panjang, putih
Kandungan Kimia
Saponin, flavonoida dan politefol, di samping minyak atsiri.
Khasiat
Umbi bawang putih berkhasiat sebagai obat tekanan darah tinggi, obat pening dan
antibiotika. Untuk obat tekanan darah tinggi dipakai 4 gram bawang putih, dikupas dan
dicuci, dimakan mentah sebagai lalap.
Pacar Cina
Nama Daerah
Melayu: Pacar cina
Sunda: Culan
Jawa: Pacar culan
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Rutales
Suku: Meliaceae
Marga: Aglaia
Jenis: Aglaia odorata Lour
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi 2-5 m.
Batang: Berkayu, bulat, kasar, bercabang, putih kotor.
Daun: Majemuk, menyirip gasal, anak daun tiga sampai lima, bulat telur, tepi rata, ujung
runcing, pangkal tumpul, panjang 3-6 cm, lebar 1 -3,5 cm, pertulangan menyirip, tangkai
panjang ± 3 mm, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, di ujung cabang, kelopak kecil, berbagi lima, kuning
kehijauan, benang sari kecil, kuning, putik bentuk bintang, kuning, mahkota lima, bentuk
elips atau bulat telur, kuning.
Buah: Buni, kecil, bulat, berbulu, panjang 6-7 mm, merah kehitaman
Biji: Kecil, bulat, kuning kehijauan.
Akar: Tunggang, kuning kotor.
Kandungan Kimia
Daun pacar cina mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan tanin, di samping minyak
atsiri.
Khasiat
Daun pacar cina berkhasiat sebagai obat penghilang bau badan, obat mencret dan obat luka.
Untuk obat penghilang bau badan dipakai ± 10 gram daun segar pacar cina, dicuci dan
direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum
sehari dua kali 1/2 gelas pagi dan sore.
Bawang prey
Nama Daerah
Sunda: Bawang pere
Jawa: Bawang sayur, bawang prey.
Botani
Sinonim: Allium ampeloprasum L var. porum (L.) Regel
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledoneae
Bangsa: Liliales
Suku: Amarylidaceae
Marga: Allium
Jenis: Allium porrum
Ciri-ciri
Habitus: Herba, tahunan, tinggi 0,2-1 m
Batang: Semu, terbentuk dari kumpulan pelepah daun, masif, bulat, hijau
Daun: Tunggal, berseling, bentuk pita, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 1025 cm, lebar 0,5-2 cm, pertulangan sejajar, licin, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk payung, bertangkai silindris, panjang 13-25 cm, hijau, benang sari
6, tangkai sari putih, kepala sari hitam, kepala putik bulat, kuning, mahkota 6 helai, ujung
runcing, putih.
Buah: Kotak, beruang tiga, garis tengah 0,5 cm, hijau.
Biji: Pipih, hitam.
Akar: Serabut, kuning muda.
Kandungan Kimia
Daun bawang prey mengandung saponin dan kardenofin dan minyak atsiri.
Khasiat
Daun bawang prey digunakan sebagai obat batuk. Untuk obat batuk dipakai 10 gram daun
segar Allium porrum, dicuci dan direbus dengan 2 gelas air sampai rnendidih selama 15
menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
Bawang Daun
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Liliales
Suku: Liliaceae
Marga: Allium
Jenis: Allium fistulosum L
Ciri-ciri
Habitus: Herba, semusim, tinggi 60-70 cm
Batang: Semu, beralur, tidak bercabang, hijau muda
Daun: Tunggal, berupa roset akar,lanset, tepi rata, ujung runcing, panjang + 30 cm, lebar 5
mm, pertulangan sejajar, daging daun tipis, rata, hijau
Bunga: Majemuk, berkelamin dua, tangkai silindris, panjang + 2 cm, hijau, kelopak bentuk
corong, ujung bertoreh, permukaan rata, putih kehijauan, benang sari silindris, panjang 5 mm,
kepala sari melengkung, hitam, putik silindris, panjang + 2 cm, kepala putik kuning, bulat
panjang, hijau, mahkota bulat, berbagi enam, permukaan rata, putih
Buah: Kotak, lonjong, diameter 5 mm, hijau
Biji: Pipih, kecil, putih
Akar: Serabut, putih kotor
Kandungan Kimia
Daun dan akar Allium fistulosum mengandung saponin dan tanin, disamping itu daunnya
mengandung minyak atsiri.
Khasiat
Daun bawang daun berkhasiat sebagai obat perut kembung dan untuk peluruh kentut. Untuk
obat perut kembung dipakai + 15 gram daun segar, dicuci, direbus dengan 2 gelas air selama
15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
Bawang Merah
Nama Daerah
Aceh: Bawang abang mirah
Batak Karo: Pia
Palembang: Bawang abang
Minangkabau Bawang sirah
Lampung Bawang suluh
Melayu: Bawang merah
Sunda: Bawang beureum
Jawa: Brambang
Madura: Bharjang Merah
Bali: Jasun bang
Nusa Tenggara: Timor Kalpeomeh, Roti Laisona pras
Gorontalo: Bawangi
Bugis: Lasuna
Buol: Pia
Makasar: Lasuma
Halmahera: Bawa
Ternate Bawa roriha
Buru Kosai miha
Tidore Bawa Koriri
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi Angiospermae
Kelas: Monocotyledonae
Bangsa: Liliales
Suku: Liliaceae
Marga: Allium
Jenis: Allium cepa L
Ciri-ciri
Habitus: Herba, semusim, tinggi 40-60 cm
Batang: Tidak berbatang, berumbi lapis, merah keputih-putihan, berlobang, bentuk lurus,
ujung runcing, tapi rata, panjang ± 50 cm, lebar ± 0,5 cm, menebal dan berdaging serta
mengandung persediaan makanan yang terdiri atas lubang yang dilapisi daun sehingga
menjadi umbi lapis, hijau
Daun: Tunggal, memeluk umbi lapis
Bunga: Majemuk, bentuk bongkol, bertangkai silindris, panjang ± 40 cm, hijau, benang sari
enam, tangkai sari putih, kepala sari hijau, putik menancap pada dasar bunga, mahkota
bentuk bulat telur, ujung runcing, tengahnya bergaris putih
Buah: Batu, bulat, hijau
Biji: Segi tiga, hitam
Akar: Serabut, putih
Khasiat
Bawang merah berkhasiat sebagai obat disamping sebagai bumbu. Untuk obat penurun panas
dipakai ± 20 gram umbi lapis Allium cepa, dicuci dan diparut. Hasil parutan dicampur
dengan 1 sendok makan minyak kelapa, dibalurkan pada badan.
Alamanda
Nama Daerah
Sunda: Lame areuy
Jawa: Alamanda
Botani
Sinonim: Allamanda hendersoni Bull, ex Domb
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Apocynales
Suku: Apocynaceae
Marga: Allamanda
Jenis Allamanda cathartics L
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi 4-5 m
Batang: Berkayu, bulat, berbaring, berbuku-buku, tiap buku terdapat daun yang melinglar,
empat sampai lima, bergetah, percabangan monopodial, cabang muda hijau,atas ungu, putih
kehijauan
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, berkelamin dua, di ujung cabang dan ketiak daun, tangkai
silindris, pendek, hijau, kelopak bentuk lanset, Permukaan halus, hijau, benang sari tertancap
pada mahkota, mahkota berseling pada lekukan, tangkai putik silindris, kepala putik
bercangap dua, kuning, mahkota bentuk terompet atau corong, permukaan rata kuning
Akar: Tunggang, putih telur
Buah: Kotak, bulat, diameter + 1,5 cm
Biji: Bentuk segitiga, masih muda hijau keputih-putihan setelah tua hitam
Daun: Tunggal, lonjong, tepi rata melipat ke bawah, ujung dan pangkal meruncing, panjang
5-16 cm,lebar 2,5-5 cm, tebal, pertulangan menyirip hijau
Kandungan Kimia
Daun Allamanda cathartica mengandung alkaloida, kulit batang dan buah-nya mengandung
saponin, di samping itu kulit batangnya juga mengandung tanin dan buahnya mengandung
flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Daun Alamanda berkhasiat untuk penawar keracunan. Untuk penawar keracunan dipakai ±
15 gram daun segar Allamanda ca-thartica, dicuci, direbus dengan 1 gelas air selama 15
menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak selang satu jam.
Download