BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI 5.1 Simpulan

advertisement
BAB V
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa, keterpurukan kualitas pendidikan
di Indonesia merupakan persoalan kepemimpinan kepala sekolah dan perencanaan
suksesi. Kepala sekolah tingkat pendidikan menengah di lingkungan Dinas
Pendidikan Kota Banjar mengetahui dan menyadari bahwa kedelapan aspek
sustainable leadership tersebut bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan.
Jika sustainable leadership di pahami dengan baik, praktek perencanaan suksesi
akan berhasil meningkatkan kinerja sekolah, begitupun sebaliknya jika praktek
perencanaan suksesi dijalankan dengan baik dapat mendorong pelaksanaan aspek
sustainable leadership yang mampu meningkatkan mutu pendidikan. Berdasarkan
analisis dan pembahasan mengenai delapan aspek sustainable leadership dan
praktek perencanaan suksesi di sekolah tingkat menengah di Kota Banjar, maka
dapat disimpulkan bahwa
1. Peringkat aspek sustainable leadership yang paling penting menurut
kepala sekolah tingkat pendidikan menengah di lingkungan Dinas
Pendidikan Kota Banjar dalam upaya peningkatan mutu sekolah berturutturut doing what’s right for students, working together to address
accountability, encouraging peers to learn from peers, maintaining a cycle
of positive energy, deepening learning about instruction, developing
leadership in others, taking the long-term view without sacrificing
65
immediate goals, dan changing the work context and culture. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah tingkat pendidikan menengah di
lingkungan Dinas Pendidikan Kota Banjar telah melakukan upaya untuk
mengakomodir kebutuhan dan hak-hak siswanya baik melalui pencapaian
visi sekolah (Q13) maupun pengembangan kemampuan guru yang efektif
membantu
proses
belajar
mempertanggungjawabkan
hasil
siswa
(Q14)
pelaksanaan
dan
pendidikan
berupaya
kepada
masyarakat dengan cara berfikir positif, saling menghormati dan bekerja
sama yang melibatkan seluruh elemen warga sekolah (Q50) serta dengan
merancang tujuan lokal rasional masing-masing sekolah (Q48). Akan
tetapi sebaliknya kepala sekolah tingkat pendidikan menengah di
lingkungan Dinas Pendidikan Kota Banjar belum memahami keterkaitan
antaramengubah kondisi kerja melalui kolaborasi dan dukungan kolektif
seluruh stakeholder dengan kemajuan disekolahnya (Q46). Belum
maksimal menciptakan iklim kerja yang mampu mendorong peningkatan
produktifitas pendidikan dan kepuasan kerja guru (Q42). Dan belum dapat
menyelenggarakan proses belajar-mengajar dengan nyaman (enjoyable
learning) (Q41).
2. Karakteristik kepala sekolah tingkat pendidikan menengah di lingkungan
Dinas Pendidikan Kota Banjar mempunyai pengaruh terhadap persepsi
kedelapan aspek sustainable leadership. Hal tersebut terjadi karena
persepsi yang melibatkan penafsiran individu pada kedelapan aspek
65
sustainable leadership ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan,
pemahaman, pengalaman, dan pendekatan masing-masing individu.
3. Praktek perencanaan suksesi disekolah secara umum dipersepsikan pada
level moderat dan lebih rendah dari pada aspek sustainable leadership
oleh sebagian besar kepala sekolah tingkat pendidikan menengah di
lingkungan Dinas Pendidikan Kota Banjar, hal tersebut menggambarkan
adanya fakta bahwa program-program perencanaan suksesi masih belum
berjalan secara efektif, program pendidikan calon kepala sekolah belum
dirasakan secara merata, rekruitmen kepala sekolah belum berjalan
transparan, obyektif dan dapat dipertangungjawabkan, peran Dinas
Pendidikan Kota Banjar dan lembaga profesionalisme kepala sekolah,
kurang berjalan efektif, dan retensi kepala sekolah masih belum mendapat
cukup perhatian.
65
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian ini, dapat
diajukan beberapa saran kepada Dinas Pendidikan Kota Banjar, kepala sekolah,
dan guru khususnya sekolah tingkat menengah
1. Saran untuk Dinas Pendidikan Kota Banjar
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peran Dinas
Pendidikan yang membawahi dan menangani urusan pendidikan hendaknya dapat
mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
a) Dinas Pendidikan Kota Banjar dapat terus mensupport area dari kedelapan
aspek sustainable leadership dengan respon dengan tingkat penggunaan
yang tinggi seperti doing what’s right for students dan working together to
address accountability dengan terus mendorong upaya kepala sekolah
dalam hal mengakomodir kebutuhan dan hak-hak siswanya dengan cara
melakukan
evaluasi
dan
survei
kepuasan
proses
pembelajaran,
memperbanyak variasi kegiatan, lomba, cerdas cermat, pertandingan
olahraga
dll
yang
berhubungan
dengan
prestasi
siswa
didik,
memperbanyak kegiatan pertukaran pelajar dan praktek magang siswa
yang memperkaya kemampuan berfikir siswa dan mengingatkan kepala
sekolah agar senantiasa mempertimbangkan dampak setiap keputusannya
terhadap siswa disekolah lain, memberi pemahaman kepada kepala
sekolah mengenai keterkaitan antara efektifitas dan kemajuan masingmasing sekolah yang mempengaruhi mutu pendidikan secara nasional, dan
65
mengenai peran strategis kepemimpinan kepala sekolah dalam kemajuan
sekolah dan peningkatan mutu pendidikan melalui wadah profesional
seperti Musyawarah Kepala Sekolah (MKS), Kelompok Kerja Kepala
Sekolah (KKKS) dll
b) Dinas Pendidikan Kota Banjar harus mengembangkan program untuk
mendorong penggunaan aspek sustainable leadership yang direspon masih
rendah seperti changing the work context and culture dengan mendorong
sekolah untuk memanfaatkan teknologi sistem informasi manajemen
sekolah yang dapat membantu operasionalisasi sekolah sehingga lebih
terintegrasi dan efisien, membuat program kolaborasi guru, siswa, dan
kepala sekolah lintas sekolah, lintas daerah maupun lintas negara.
c) Dinas Pendidikan Kota Banjar, memfasilitasi diskusi secara rutin tentang
pola karir guru dengan kepala sekolah, mengevaluasi kebijakan dan aturan
yang kurang jelas dan menegakan sistem reward and punishment secara
konsisten
d) Dinas Pendidikan Kota Banjar, memfasilitasi kandidat eksternal sekolah
untuk dipertimbangkan dalam pengisian posisi-posisi pimpinan/struktural
sekolah
e) Dinas Pendidikan Kota Banjar harus memiliki data manajemen yang
dibutuhkan untuk proses pembinaan profesionalisme kepala sekolah
f) Dinas Pendidikan Kota Banjar harus melayani kebutuhan pergantian
kepala sekolah
65
g) Dinas Pendidikan Kota Banjar harus melibatkan kepala sekolah dalam
keputusan transfer, mutasi dan penugasan kepala sekolah
2. Saran untuk Kepala Sekolah
Berdasarkan hasil penelitian kepala sekolah tingkat pendidikan menengah
di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Banjar dengan pengetahuan lokal
sustainable leadership yang dimiliki telah mampu menggambarkan kondisi
spesifik yang dibutuhkan sekolahnya. Untuk meningkatkan penggunaan
kedelapan aspek sustainable leadership tersebut dapat dilakukan dengan memilih
salah satu atau beberapa indikator dalam aspek sustainable leadership yang ingin
dijadikan fokus bagi kemajuan sekolahnya misalnya working together to address
accountability dengan cara
a. membuka seluas-luasnya akses informasi akademik sekolah yang faktual
bagi masyarakat, sehingga sekolah mendapatkan umpan balik positif
dalam meningkatan mutu pendidikan secara kontinu,
b. memanfaatkan sistem informasi sekolah seperti JIBAS yang berbasis open
source dan gratis juga lengkap dan terintegrasi untuk membantu
operasional sekolah seperti akademik, keuangan, perpustakaan, pelaporan
dan interaksi guru-siswa yang dapat diakses oleh berbagai elemen
pendidikan, dari mulai siswa, guru, orang tua, sekolah, yayasan,
pemerintah dan masyarakat umum
65
c. memanfaatkan JIBAS sebagai sistem informasi manajemen sekolah yang
dapat mempermudah tugas-tugas manajerial kepala sekolah sehingga
kepala sekolah mempunyai lebih banyak waktu dan energi untuk
meningkatkan aspek sustainable leadership lainnya.
d. memanfaatkan JIBAS sebagai sistem pengendalian mutu sekolah yang
memiliki standarisasi pengukuran dan dapat diakses secara transparan oleh
berbagai pihak berwenang, seperti pemerintah, orang tua, komite sekolah
atau yayasan,
e. memanfaatkan JIBAS untuk mengelola media komunikasi dan kolaborasi
yang efektif dan efisien bagi komunitas pendidikan sekolah serta untuk
mencari pemecahan masalah bersama dengan melibatkan guru dan
bawahan dalam membuat keputusan.
Sedangkan untuk memperbaiki dan memperbaharui praktek perencanaan
suksesi yang mendorong kinerja sekolah yang dipimpinnya, maka hendaknya
kepala sekolah:
a) membuat jadwal diskusi rutin tentang pola karir guru dan merancang
dengan jelas kriteria posisi jabatan disekolah serta mengkomunikasikan
secara efektif.
b) mempertimbangkan kandidat eksternal dalam pengisian posisi-posisi
pimpinan/struktural melalui lelang jabatan terbuka
c) melakukan program pendampingan calon kepala sekolah lebih dini
(coaching) terhadap kandidat potensial.
65
d) melakukan komunikasi dengan kepala sekolah sebelum dan sesudah habis
masa jabatan untuk memastikan perubahan terus berlanjut.
3. Saran bagi peneliti lanjutan
Kepada peneliti, khususnya peneliti bidang manajemen sumber daya
manusia disarankan untuk dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a) Meneliti faktor-faktor lain yang diduga mempunyai pengaruh langsung
maupun tidak langsung dengan praktek perencanaan suksesi. Ini penting
untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang faktor-faktor
yang perlu mendapat perhatian dalam usaha meningkatkan kinerja
organisasi
b) Memperluas lingkup penelitian dengan menambah subjek penelitian
seperti terhadap industri atau jasa lain. Atau dengan mencari cara–cara
baru dalam upaya meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi, misalnya
melalui penelitian kualitatif.
65
5.3 Implikasi Manajerial
Hasil penelitian ini memberikan implikasi terutama pada perubahan
paradigma dan pendekatan dalam memimpin institusi sekolah serta pelaksanaan
praktek perencanaan suksesi di sekolah menengah, untuk menjadikan proses
pendidikan sebagai inti dari business process di sekolah. Implikasi bagi
manajemen sekolah diantaranya:
a) Mengaplikasikan sistem informasi manajemen sekolah seperti JIBAS yang
membantu
operasionalisasi
sekolah
seperti
akademik,
keuangan
perpustakaan, pelaporan dan interaksi siswa-guru guna memperkuat
akuntabilitas pelaksanaan pendidikan kepada masyarakat dan orang tua
siswa sebagai salah satu unsur utama yang berkepentingan dengan
pendidikan
(stakeholder),
mempertanggungjawabkan
hasil
karena
pelaksanaan
sekolah
wajib
pendidikan
untuk
memperkuat institusi dan membantu menyelesaikan masalah-masalah.
b) Menerapkan manajemen sekolah berbasis IT (Information Technology)
seperti program JIBAS yang bertujuan untuk memudahkan sekolah dalam
memanajemen sistem informasi akademik, keuangan, perpustakaan,
kepegawaian, pelaporan, dsb. Sebagai upaya merubah iklim dan budaya
kerja yang lebih produktif dan efisien.
c) Memanfaatkan CMS (Content Management System) JIBAS yang tidak
hanya sebatas keperluan e-learning, tapi juga untuk kebutuhan
pemantauan yang didalamnya dapat diakses laporan mengenai prestasi
akademik siswa, penerimaan pembayaran, presensi guru, aset inventori dll.
65
melalui program JIBAS (Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah) yang
bersifat opensource dan gratis. JIBAS juga dapat membantu memudahkan
guru maupun orangtua untuk mengkontrol siswa dengan bantuan SMS
Gateway yang terintegrasi dengan FingerPrint untuk absensi personal,
sehingga membantu kebutuhan pelaporan yang menyediakan informasi
bagi orang tua dan siswa mengenai akademik, keuangan presensi,
pengumuman via SMS, surat, website dll, JIBAS dapat membantu
memenuhi kebutuhan interaksi dan berkomunikasi antara guru, siswa serta
orang tua, (seperti dalam menu JIBAS, Anjungan Informasi, Info Guru
dan Info Siswa), kebutuhan otomatisasi untuk mendapat data presensi
siswa dan pegawai melalui fingerprint, pendataan surat masuk dan keluar,
pengambilan foto siswa dan pegawai (seperti dalam menu JIBAS, SPT
Fingerprint, Letter Store, Photo Take, dan Import Data Siswa), kebutuhan
pemeliharaan untuk memperbaharui dan memback-up data (seperti dalam
menu JIBAS, Backup & Restore dan Live Update), dan kebutuhan
dukungan komunitas melalui menu forum JIBAS untuk meningkatkan
peran serta warga sekolah dan memfasilitasi kolaborasi antar seluruh
pemangku kepentingan pendidikan Indonesia
d) Memanfaatkan program JIBAS bagi succession management dengan
menambah informasi pada fitur kepegawaian seperti informasi, jam
terbang mengajar guru, jam pelajaran diklat pegawai, hasil kuesioner
penilaian kinerja, informasi jabatan yang dibutuhkan, persyaratan dan
spesifikasi jabatan, analisa dan evaluasi jabatan, Standar Opersional
65
Prosedur, Sasaran Kinerja Pengawai (SKP) Online, Laporan Kinerja
Sekolah Online, Siswa Complaint Online, Rapor kepala sekolah dan Guru
oleh warga sekolah, Monitoring Program Kerja Sekolah, Uji Kompetensi
Guru dan Kepala Sekolah Online, Informasi jadwal dan undangan
pengembangan/ pelatihan yang tepat sasaran, real-time status update
kegiatan guru dan kepala sekolah yang berguna sebagai sarana mencari
bakat potensial calon kepala sekolah.
65
Download