BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

advertisement
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
. Bintang Toedjoe didirikan pada tanggal 29 April 1946 bertempat di
Garut, Jawa Barat oleh seorang sinshe yang bernama Tan Jun Sie. Dalam
menjalankan perusahaannya, Tan Jun Sie bekerja sama dengan Tjia Pu Tjien
dan Hioe On Tjan. Tan Jun Sie memiliki 7 orang anak yang menjadi inspirasi
dari nama perusahaan yang didirikannya, yang berarti “tujuh bintang”. Pada
tahun 1950, PT. Bintang Toedjoe pindah dari Garut ke kawasan Krekot,
Jakarta. Tahun 1974 PT. Bintang Toedjoe membuka pabrik lain di kawasan
Cempaka Putih, Jakarta dan mulai memproduksi obat-obat resep dokter.
Pada tahun 1985 PT. Bintang Toedjoe bergabung dengan grup PT.
Kalbe Farma. Setelah bergabung dengan Kalbe group, produksi Bintang
Toedjoe berkembang dengan pesat dan memulai eksport beberapa produknya.
Untuk mengembangkan produksinya, PT. Bintang Toedjoe akhirnya pindah
ke kawasan industri Pulogadung, Jakarta Timur yang ditempati sampai
sekarang dan menempati area seluas 12.000 m2. Setelah itu, pada tahun 2002
Head office PT. Bintang Toedjoe dan beberapa aktivitas produksinya
berpindah ke Jendral Ahmad Yani no.2 Pulomas, Jakarta.
Visi PT. Bintang Toedjoe adalah menjadi perusahaan produk
kesehatan yang dikagumi dan disegani di Asia Tenggara. Misi PT. Bintang
Toedjoe adalah menghasilkan produk yang inovatif dan berkualitas, yang
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
terjangkau masyarakat umum untuk kehidupan yang lebih produktif dan
bermakna.
PT. Bintang Toedjoe memiliki motto “ The reliable partner in health
for a better life”. Prinsip-prinsip Bintang Toedjoe (Panca Sradha) :
a.
Saling percaya adalah perekat di antara kami
b.
Kesadaran penuh adalah dasar setiap tindakan kami
c.
Inovasi adalah kunci keberhasilan kami
d.
Bertekad untuk menjadi yang terbaik
e.
Saling keterkaitan adalah panduan hidup kami
1.2. Struktur Organisasi
1.
Pembagian Divisi di PT. Bintang Toedjoe
PT Bintang Toedjoe di kepalai oleh seorang presiden direktur
dan manager direktur yang membawahi departemen marketing, Business
Development, FAITL, manufacturing, HRD dan IR-General Affair.
Departemen Manufacturing di bagi menjadi beberapa departemen, yaitu
produksi, QA-QC, PPIC, Gudang, Purchasing, QS dan RND.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Bintang Toedjoe
a.
Quality Assurance-Quality Control (QA-QC)
Gambar 2.2 Struktur organisasi departemen QA-QC
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
1) Quality Assurance (QA)
QA merupakan departemen yang memiliki wewenang
dalam membuat kebijakan mutu dalam suatu industri dan
memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan mutu
yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan penggunaannya.
Tugas dan tanggung jawab QA:
a) Kalibrasi terhadap alat baru secara berkala dan setelah
ada perbaikan.
b) Kualifikasi mesin secara berkala selama periode tertentu
c) Melakukan validasi
d) Evaluasi batch record dan Release finish good retained
sample
e) Penanganan penyimpangan
f) Inspeksi diri
g) Menangani komplain pelanggan, penarikan kembali
produk, dan produk kembalian
h) Membuat Annual Product Review QA Validasi
Validasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
membuktikan bahwa suatu proses atau metode akan secara
terus-menerus memberikan hasil yang sesuai spesifikasi yang
telah ditetapkan, mencakup dokumentasi hasil pembuktian.
Dokumen dan alur kerja validasi dimulai dengan
pembuatan Rencana Induk Validasi (RIV), pembuatan protokol,
pelaksanaan, evaluasi hingga pembuatan laporan validasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Semua
kegiatan
validasi
direncanakan,
dirinci,
dan
didokumentasikan dalam RIV. RIV menyajikan informasi kerja
validasi dan memberikan rincian jadwal kerja validasi. Protokol
merupakan rancangan tertulis validasi yang akan dilakukan
disertai dengan kriteria penerimaan. Pelaksanaan berisi tentang
pengumpulan
data,
perekaman
cara
verifikasi
dan
pengujiannya. Hasil yang diperoleh dirangkum dan dievaluasi,
kemudian dibuat laporan validasi. Laporan validasi memuat
ringkasan hasil, analisa penyimpangan, kesimpulan, dan saran.
Validasi terdiri dari:
a) Validasi Proses
Validasi proses memastikan proses berjalan dengan baik
dan output yang diperoleh sesuai dengan standar. Validasi
proses dilakukan setelah semua parameter proses dan
kualitas produk selama Pra-Validasi proses menunjukkan
keberulangan yang konsisten terhadap spesifikasi yang
ditetapkan, sesuai permintaan dari departemen PD lewat
Validation Request atau sesuai jadwal launching produk
baru, sesuai jadwal revalidasi. Pelaksanaan validasi proses
akan dikoordinasi oleh pihak QA bersama dengan pihak
PPIC, PD, Teknik, dan Produksi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
b) Validasi cleaning
Validasi
cleaning
digunakan
untuk
memastikan
dan
menjamin bahwa segala sisa proses produksi dan sisa
pembersihan
tidak
mengkontaminasi
proses
produksi
berikutnya.
c) Validasi ruang
Validasi ruang dilakukan terhadap seluruh ruangan grey area
dan kelas yang lebih tinggi yang mendapat supplay AHU.
Validasi ruang digunakan untuk menjamin bahwa ruangan
yang digunakan untuk kegiatan produksi tidak akan
mempengaruhi produk yang dihasilkan dan memenuhi
persyaratan CPOB.
d) Validasi sistem penunjang
Validasi sistem penunjang dilakukan untuk menjamin sarana
penunjang yang digunakan dalam proses produksi dapat
menjamin dan tidak mempengaruhi kualitas produk yang
dihasilkan.
e) QA Compliance
Tugas dari validasi compliance:
 Release finish good.. Pihak QA akan melakukan evaluasi
batch record dan akan diputuskan produk yng diperikas
release atau reject.
 Mengontrol batch record dan retained sample.
 Menangani komplain dari pelanggan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
 Distributor return dan recall produk. Recall produk dan
distributor retur diterima dan masuk gudang karantina,
selanjutnya produk ini akan diperiksa QC dan ditentukan
apakah good, repack, atau destroy. Recall produk
dilakukan apabila ada perintah penerikan dari BPOM atau
produk berbahaya bagi kesehatan.
 Test stabilitas post market.
 Membuat
Annual
Product
Review
(APR).
APR
merupakan pengkajian mutu produk secara berkala dengan
tujuan untuk membuktikan konsistensi proses, kesesuaian
dari spesifikasi raw material, packaging material dan
finish good, untuk melihat tren dan mengidentifikasi
perbaikan untuk proses dan produk.
 Penanganan penyimpangan.
 Inspeksi diri. Inspeksi diri atau internal audit di PT.
Bintang
Toedjoe dilakukan antar departemen setiap 6
bulan sekali.
f) Kalibrasi dan Kualifikasi
Kalibrasi merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan
terhadap alat ukur dan instrumen dengan membandingkannya
dengan suatu parameter standar yang lebih tinggi. Kalibrasi
dilakukan untuk menjamin bahwa segala alat ukur yang
digunakan pada proses produksi sesuai dengan standar dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
beroperasi sesuai dengan spesifikasinya sehingga dapat
dihindari pengukuran yang bias.
Kualifikasi merupakan suatu tindakan pembuktian dan
pendokumentasikan bahwa semua sistem, peralatan telah
terpasang secara tepat, bekerja secara tepat, dan mampu
memberikan hasil seperti yang diinginkan. Kualifikasi yang
dilakukan
meliputi
kualifikasi
instalasi,
kualifikasi
operasional, dan kualifikasi kinerja.
2) Quality Control (QC)
QC merupakan departemen yang bertanggung jawab
terhadap
pengawasan
mutu
sutau
produk
dengan
cara
pemantauan semua proses produksi mulai dari kedatangan bahan
baku (raw material, packaging material) sampai produk beredar
di pasaran. Tugas dan tanggung jawab QC yaitu
 Analisa RM-PM. Setiap hasil analisis didokumentasikan
dan untuk hasil analisis diberikan label release atau
reject.
 Analisa produk antara dan finished good.. Hasil analisis
dilaporkan dan dibuat label release atau reject pada
produk yang dianalisis.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Gambar 2.3. Alur kerja Quality Control
Selain dilakukan oleh departemen QA, pengawasan mutu di PT.
Bintang Toedjoe juga mengikutsertakan setiap karyawan produksi, sehingga
setiap karyawan memiliki kesadaran untuk tetap mempertahankan kualitas
dari produk yang dihasilkan. Semua hasil yang diperoleh dari setiap
pengawasan yang telah dilakukan akan diperiksa untuk mengetahui apakah
mutu produk yang dihasilkan tetap stabil dari waktu ke waktu. Selain itu,
jika terjadi penyimpangan dapat segera diketahui pada tahap mana yang
terjadi kesalahan
sehingga dapat mempermudah proses perbaikan atau
tindakan koreksi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
1.3. Proses Produksi Bintang Toedjo Masuk Angin
1.3.1. Persiapan Alat
Proses produksi Bintang Toedjoe Masuk Angin tidak berjalan
terus menerus, melainkan berhenti setiap 3 hari kerja atau 72 jam kerja,
untuk melakukan sanitasi mesin.
1.3.2. Proses Compounding
Proses Compounding terdiri dari beberapa tahapan yaitu :
a. Preparasi Bahan
Bahan baku yang telah ditimbang di pindah ke wadah bak
plastik. Penempatan bahan baku dalam wadah bak plastik
disesuaikan
dengan
aturan
pencampuran
bahan
yang telah
ditetapkan.
b. Transfer Bahan
Bahan ditransfer ke dalam mixing tank tetra pack melalui
inlet. Proses transfer sesuai dengan urutan masuk bahan yang telah
ditetapkan.
c. Proses Pengadukan
Setelah semua bahan masuk, maka dilakukan pengadukan final
mixing selama 10 menit agar bulk menjadi lebih homogen.
1.3.3. Pengemasan Primer (Filling)
Pengemasan memiliki tujuan utama untuk melindungi produk
dari kerusakan. Kerusakan tersebut dapat berupa perubahan kimiawi,
kontaminasi biologi, maupun kerusakan fisik, serta penampilan produk
menjadi lebih menarik. Bahan pengemas yang digunakan haruslah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
pengemas yang tidak mempengaruhi kualitas produk (Bukcle et al,
1987). Kemasan primer yang digunakan untuk produk Bintang Toedjoe
Masuk Angin adalah sachet.
Bulk yang telah masuk kedalam sachet langsung diberi kode
nomer batch dan tanggal expired date secara otomatis, misalnya DA002
Jan 13 Jan 14. Huruf D menunjukkan tahun pembuatan, A
menunjukkan bulan pembuatan, nomor 002 menunjukkan batch ke-2
yang dibuat pada bulan itu sedangkan Jan 13 Jan 14 menunjukkan
produk dibuat pada bulan Januari 2013 dan expired pada bulan
Januari,hal ini untuk memudahkan penelusuran bilamana terjadi
komplain dari konsumen.
1.3.4. Pengemasan Sekunder
Pengemasan sekunder produk Bintang Toedjoe Masuk Angin
menggunakan kardus box. Setiap kardus box berisi 6 sachet. Kemudian
kardus box tersebut dimasukkan ke dalam dus karton secara manual.
Selanjutnya, dus akan dieratkan dengan cara diselotip dan di beri
staples dengan bantuan mesin staples karton lalu ditimbang bobot dus
karton tersebut.
1.3.5. Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan setelah proses pengemasan selesai.
Produk yang sudah dikemas dalam karton disimpan digudang dengan
suhu penyimpanan suhu 200 – 270 C dan RH <70 hingga produk
didistribusikan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
1.3.6. Pemasaran dan Distribusi
Kegiatan pemasaran dan pendistribusian produk Bintang
Toedjoe Masuk Angin dilakukan sepenuhnya oleh PT. Enseval Putra
Mega Trading, perusahaan ini khusus menangani masalah pemasaran,
penjualan, dan pendistribusian produk PT Kalbe Group dimana PT
Bintang Toedjoe adalah anak grup dari PT Kalbe Group. Produk
Bintang Toedjoe Masuk Angin sama seperti produk lainnya
didistribusikan dengan sistem FIFO (First In First Out).
1.3.7. Diagram Alir Proses Produksi
Secara keseluruhan proses produksi Bintang Toedjoe Masuk
Angin adalah diawali oleh penimbangan bahan baku, kemudian setelah
seluruh bahan baku siap, bahan baku tersebut di transfer ke dalam
mixing tank yang kemudian di coumponding hingga final mixing.
Bahan baku yang telah larut sempurna dan homogen, dinamakan bulk.
Kemudian bulk tersebut di kemas kedalam sachet proses ini dinamakan
filling primer. Setelah itu sachet tersebut di masukan ke dalam pack ini
merupakan tahap filling sekunder. Kemudian pack tersebut dimasukan
ke dalam dus besar, tahap ini adalah pengemasan tersier. Setelah itu
produk didistribusi dan di pasarkan .
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
Gambar 2.4 Flowchart Proses Produksi Bintang Toedjoe Masuk Angin
1.4. Produk Perusahaan
Sebagai perusahaan yang memproduksi produk suplemen dan obat
tradisional atau obat herbal yang berada di daerah Jakarta Timur. Masingmasing produk dipasarkan di dalam negeri dan juga diekspor ke negaranegara Asia Pasifik lainnya.
Berbagai macam jenis obat yang dianalisis atau yang diproduksi
untuk PT.Bintang Toedjoe, antara lain : Effervesence, liquid, Solida, dan obat
herbal. Penjelasan tentang macam-macam prodek yang dihasilkan di PT
Bintang Toedjoe terlampir.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download