BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Para ahli komunikasi mendefinisikan pengertian komunikasi dengan sudut pandang yang berbeda-beda, namun pada intinya kembali lagi pada pengertian yang sebenarnya, yaitu penyampaian pesan dari suatu sumber kepada sumber lainnya melalui suatu saluran komunikasi (media). Hovland, Janis dan Kelley seperti yang dikemukakan oleh forsdale (1981) adalah ahli sosiologi amerika mengatakan bahwa “communications is the process by which an individual transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individual”.7 Komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus (rangsangan yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku manusia. Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang berlangsung dua arah (two traffic communications) yaitu antara komunikator dengan komunikasi dengan lambanglambang yang saling dimengerti oleh kedua belah pihak. Dari uraian diatas, maka dapat dilihat prinsip dalam proses komunikasi adalah berupaya bagaimana cara suatu pesan yang disampaikan dapat menimbulkan pengaruh atau efek dengan adanya perubahan opini, pandangan, persepsi, ide serta perubahan sikap dan tingkah laku tertentu pada komunikan. 7 Arni Muhamad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta PT. Bumi Aksara, 1995), hal 2 Untuk dapat memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasi seringkali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold D Lasswell dalam karyanya “The structure and function of communication in society”. Lasswell mengatakan bahwa cara yang terbaik untuk menjelaskan komunikasi adalah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who says What in Which Channel to Whom With What Effect ?8 Paradigma Lasswell menentukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, mengenai rumus-rumus lain komunikasi, yaitu : 1. Komunikator Who : siapa 2. Pesan Say What : apa 3. Komunikan To Whom : kepada siapa 4. Media With What : dengan saluran apa 5. Efek What effect : dengan akibat apa Untuk jelasnya komunikasi meliputi lima unsur tersebut adalah sebagai berikut: 1. Komunikasi adalah seseorang atau sekelompok orang yang menyampaikan pikiranya atau perasaanya pada orang lain. 2. Pesan adalah lambang bermakna meaningful symbols yakni lambang yang membawakan pikiran atau perasaan komunikator. 3. Media adalah sarana untuk menyalurkan pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Media digunakan dalam komunikasi Onong, Uchjana Effendy, Human Relations dan Public Relations, Cetakan Kedelapan, (Bandung: Mandar Maju, 1993), Hal. 10 apabila komunikan berada ditempat yang jauh dari komunikator atau jumlahnya banyak. 4. Komunikan adalah seseorang atau jumlah orang yang menjadi sasaran komunikator ketika ia menyampaikan pesannya. 5. Efek adalah respon atau reaksi dari komunikan ketika ia atau mereka menerima pesan dari komunikator. Jadi efek adalah akibat dari proses.9 Proses komunikasi dapat berlangsung pada diri seseorang dan organisasi atau perusahaan atau lembaga. Proses komunikasi organisasi menurut lesikat, zelco dan dance yang dikutip oleh Arni M, dalam bukunya “komunikasi organisasi” mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling bergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal adalah komunikasi itu sendiri seperti komunikasi dari bawahan keatasan, komunikasi dari atasan kebawahan, komunikasi sesama karyawan yang sama tingkatnya. Sedangkan komunikasi eksternal adalah komunikasi yang dilakukan organisasi terhadap lingkungan luar perusahaan. Kemudian Lesikat, Zelco dan Dance menambahkan dimensi bagi komunikasi organisasi yaitu dimensi komunikasi pribadi dimana diantara anggota organisasi yang berupa pertukaran secara informal mengenai informasi dan perasaan diantara anggota organisasi.10 iklim komunikasi organisasi merupakan hal yang perlu menjadi perhatian pimpinan organisasi, karena faktor tersebut sedikit banyak mempengaruhi Ibid. Hal 14-16 Arni Muhammad, Opcit Hal 67 10 kepada tingkah laku karyawan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawan, maka sudah waktunya perusahaan tersebut membentuk satu bagian yang mengatur hubungan karyawan yang harmonis yang diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap perusahaan. 2.2. Hubungan Masyarakat 2.2.1. Pengertian Humas Public Relations dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan istilah hubungan masyarakat atau sering disingkat “Humas” ternyata mempunyai banyak arti seperti Mastron mendefinisikan Humas adalah seni untuk membuat perusahaan anda disukai dan dihormati oleh karyawan, konsumen dan para penyalurnya.11 Sedangkan menurut Frank Jefkins, Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berdasarkan saling pengertian.12 Humas itu sendiri menurut Edward L. Bernays, mempunyai tiga arti yaitu : 1. Memberikan penerangan kepada masyarakat. 2. Membujuk langsung terhadap masyarakat guna mengubah sikap dan tindakan. 11 Rhenal Khasali, Manajemen Public Relations di Indonesia (Konsep dan Aplikasi), (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1994), hal 96 12 Frank Jefkins, Public Relations, edisi Keempat, (Jakarta: Erlangga, 1995), hal 9 3. Usaha-usaha mengintegrasikan sikap dan tindakan dari permasalahan dengan masyarakat dan dari masyarakat terhadap permasalahan.13 Dari definisi diatas citra yang baik akan timbul dari masyarakat terhadap perusahaan apabila perusahaan tersebut memberikan penerangan kepada masyarakat luas dengan jalan persuasi untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga. Menerangkan definisi para ahli di atas tentang humas,walaupun berbeda-beda namun ada beberapa kesamaan pokok pikiran yaitu : 1. Humas merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat. 2. Humas merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi atau perusahaan. 3. Sasaran Humas adalah untuk menciptakan opini publik yang Favorable menguntungkan semua pihak. 4. Humas adalah untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu badan atau organisai dengan masyarakat melalui suatu proses kesinambungan timbal balik atau dua arah. 13 A.W. Widjaya, Komunikasi dalam Hubungan Masyarakat, (Jakarta, Bumi: Aksara 2002), hal 52 2.2.2. Peran Humas Dalam menjalankan tugasnya seorang Public Relations mempunyai peran yang sangat penting, Adapun peran Public Relations dapat diklasifikasikan menjadi 4 yaitu: 1. Expert Presciber Communications Public Relations dianggap sebagai orang yang ahli, dimana sebagai praktisi ahli Public Relations dipandang oleh pihak lain sebagai yang berwenang atas masalah, memiliki pengalaman dan kemampuan yang tinggi sehingga dapat membantu untuk mencari solusi dalam penyelesaian masalah antara perusahaan dengan publiknya (Public Relationship) sehingga pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan dari praktisi Public Relations yang memiliki pengalaman dan keterampilan tinggi. 2. Problem Solving Process Facilitator Public Relations sebagai fasilitator dalam proses pemecahan masalah pada peran ini Public Relations melibatkan diri atau dilibatkan dalam hal proses pemecahan persoalan dimana seorang Public Relations merupakan bagian tim manajemen untuk membantu pinjaman organisasi baik sebagai penasehat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang sedang dihadapi. Praktisi yang mengambil peran fasilitator pemecahan masalah bekerja sama dengan manajer lainnya dalam mendefinisi dan menyelesaikan masalah. Mereka menjadi bagian dari tim perencanaan strategis kerjasama dan konsultasi diawali dengan pertanyaan pertama dan berlanjut hingga evaluasi program akhir, praktisi pemecahan masalah membantu manajer lainnya dan organisasi menerapkan penggunaan proses manajemen langkah demi langkah yang sama terhadap hubungan masyarakat dalam menyelesaikan masalah organisasi lainnya. Fasilitator pemecahan masalah dilibatkan dalam tim manajemen karena telah mendemontrasikan keterampilan dan nilai dalam membantu manajemen lain menghindari dan mengatasi masalah dengan demikian pemikiran tentang hubungan masyarakat terfaktor dalam pengambilan keputusan manajemen. 3. Communication Fasilitator Peran fasilitator komunikasi menjadikan praktisi sebagai pendengar yang sensitif dan pialang informasi. fasilitator komunikasi berfungsi sebagai penghubung, penerjemah, dan mediator antara organisasi dan publik mereka mengelola komunikasi dua arah, memfasilitasi perubahan dengan menyingkirkan rintangan dalam hubungan dan membuat saluran komuikasi tetap terbuka. Tujuannya adalah menyediakan informasi yang diperlukan manajemen organisasi maupun publik, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang sangat menguntungkan. Sebagai fasilitator komunikasi, praktisi mendapatkan dirinya bertindak sebagai sumber informasi dan kontak resmi organisasi dengan publiknya mereka menjadi wasit interaksi, menetapkan agenda diskusi, meringkas dan mengulangi pandangan, memancing reaksi, dan membantu partisipan mendiagnosa dan mengoreksi kondisi yang mengganggu hubungan komunikasi. Fasilitator komunikasi memegang peran tentang batas dan berfungsi sebagai penghubung antara organisasi dan publik. Mereka beroperasi di bawah anggapan bahwa komunikasi dua arah akan meningkatkan kualitas keputusan kebijakan, produser, dan tindakan kedua belah pihak yang dibuat oleh organisasi dan publik. Dapat diperjelaskan bahwa Public Relations berperan dalam menjembatani komunikasi antara publik dengan perusahaan sebagai media atau penengah bila terjadi misscommunication. 4. Communication Technician Public Relations sebagai pelaksana teknis komunikasi yang menyediakan layanan dibidang teknis, sementara kebijakan dan keputusan teknik komunikasi mana yang akan digunakan bukan merupakan keputusan Public Relations melainkan keputusan manajemen dan Public Relations hanya melaksanakannya. Atau lebih jelasnya sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi dan sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan.14 2.2.3. Fungsi Humas Humas merupakan fungsi timbal balik keluar dan kedalam, keluar ia harus mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambar (image) masyarakat yang positif terhadap segala tindak dan kebijakan organisasi atau lembaganya. Kedalam ia Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Edisi Revisi, (Jakarta: PT.Rajawali Pers Persada, 1998), hal.17 berusaha mengenali, mengidentisifikasi hal-hal yang dapat menimbulkan sikap dan gambaran yang negatif (kurang menguntungkan) dalam masyarakat sebelum suatu tindakan atau kebijakan itu dijalankan. Menurut Rosady Ruslan, dalam buku manajemen Humas menjelaskan bahwa fungsi humas dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi). 2. Membina hubungan yang harmonis antara badan atau organisasi dengan pihak puliknya sebagai khayalak sasaran. 3. Mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan yang diwakilinya atau sebaliknya. 4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran-saran kepada pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan manfaat bersama. 5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan atau organisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.15 Dari fungsi humas yang ada seperti diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi utama humas adalah menumbuhkan dengan mengembangkan hubungan baik antar lembaga atau organisasi dengan publiknya, intern maupun ekstern. Dalam rangka menanamkan pengertian menumbuhkan motivasi dan partisifasi publik dalam upaya 15 Rosady Ruslan, Manajemen Humas, Manajemen Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999), hal 20 menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga atau organisasi. Sementara itu cutlip dan center mengatakan bahwa humas meliputi hal-hal berikut: 1. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi. 2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada perusahaan. 3. Melayani publik dan memberikan nasehat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan umum. 4. Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik baik intern maupun ekstern.16 Dua Fungsi Pokok Humas Adalah : 1. Humas merupakan alat untuk memahami sikap publik dan mengetahui apa yang harus dan tidak boleh dilakukan oleh perusahaan untuk mengubah sikap mereka. 2. Sebagai suatu program aksi untuk mencapai tujuan yang ditentukan professional. 2.2.4. Tugas dan Tujuan Humas Menurut A.W Widjaja mengenai tugas humas yaitu, pertama pelaksanaan tujuan kedalam dan keluar melalui pendekatan informatif, edukatif, persuasif, dan dihadirkan pula pendekatan yang bersifat imperatif dan punitif. Tugas Humas yang 16 ibid hal 15-16 kedua adalah proses komunikasi lewat kegiatan yang dilakukan secara berencana dan terus menerus yang meliputi keterampilan komunikator , pesan yang disampaikan akurat, objektif dan punya daya pengaruh yang kuat guna untuk keberhasilan mencapai sasaran yang telah ditetapkan.17 Masih menurut A.W Widjaja, dalam praktek sehari-hari tugas humas meliputi kegiatan penyelenggaraan informasi baik dalam bentuk tulisan atau dalam bentuk gambar kepada publiknya dengan demikian publik memiliki pengertian yang komprehensif mengenai keadaan perusahaan. Selainnya itu tugas humas lainnya adalah untuk memonitor dan mengevaluasi tanggapan publik, serta mempelajari dan menganalisa reaksi publik, mengenai kebijakan lembaga maupun segala macam pendapat, humas juga harus menjaga hubungan baik dengan publiknya dan media massa untuk mendapatkan opini yang menguntungkan perusahaan.18 Adapun tugas Humas adalah : a. Menyampaikan pesan / informasi dari perusahaan secara lisan, tertulis atau visual pada publiknya sehingga masyarakat memperoleh pengertian yang besar dan tepat mengenai kondisi perusahaan tujuan dan kegiatannya. b. Melakukan studi dan analisis atau reaksi serta tanggapan publik terhadap kebijakan dan tindakan perusahaan memberikan informasi kepada pejabat atau eksekutif tentang publik acceptance atau non acceptance atas cara-cara pelayanan perusahaan kepada masyarakat. 17 18 A.w. Widjaya, Komunikasi : Komunikasi dalam Humas, Jakarta, Bumi Aksara, 2002 hal 53 Ibid hal 23 c. Menyampaikan fakta-fakta dan pendapat kepada para pelaksanaan tugas guna membantu mereka dalam memberikan pelayanan perusahaan kepada masyarakat. d. Menyelenggarakan hubungan yang baik dengan masyarakat dan media massa untuk memperoleh favorite publik dan opini publik dan perubahan sikap.19 Selain itu menurut Mahidin Mahmud menyebutkan bahwa salah satu tugas humas antara lain adalah menyiapkan kegiatan hari raya dan peringatan atau event.20 Sedangkan kegiatan-kegiatan Humas antara lain : a. Penyusunan kegiatan (programming) ini meliputi analisis masalah dan alternatif penerapan tujuan dan publik dan memberi saran serta perencanaan aktivitas. b. Keterpautan antara Relationship, para petugas humas yang berhasil mengembangkan keterampilan pribadinya dalam mengumpulkan informasi dan manajemen dari rekan dalam organisasinya dan dari sumber eksternal secara terus menerus mereka mengevaluasi apa yang telah dilaksanakan merumuskan rekomendasi dan mengusahakan persetujuan dari manajemen. c. Penulisan dari penyuntingan (writing and editing) karena seorang petugas humas seringkali berusaha untuk menjangkau kelompok besar dalam masyarakat maka alat yang paling sering digunakan adalah kata-kata tercetak contohnya brosur, pidato, siaran berita, naskah film dan informasi barang-barang yang dihasilkan. d. Informasi (information) menetapkan saluran yang tepat bagi penyebaran materi pada surat kabar, stasiun radio dan majalah. 19 20 A.W.Widjaya, Opcit, hal 62 Mahidin Mahmud, Pengantar Humas, (Jakarta: Karurika, 1998), hal 19 e. Pidato (speaking) pekerjaan humas menurut keterampilan dalam berkomunikasi tatap muka, mencari forum yang cocok, mempersiapkan pidato bagi orang lain dalam menyampaikan pidatonya. f. Peristiwa atau acara khusus (special event) konferensi pers dan pameran semua itu merupakan peristiwa khusus yang dapat digunakan untuk menarik perhatian dan memperoleh penerimaan dari masyarakat. g. Penelitian dan penilain (research and evaluation) Aktivitas yang pertama dilaksanakan oleh seorang humas adalah fact finding (pengumpulan fakta) kegiatan ini bersifat sangat pribadi melalui wawancara pengkajian materi perpustakaan dan percakapan yang bersifat informasi. Setelah semua program selesai petugas humas harus mempelajari hasilnya dan menilai pelaksanaan dan keefektifan program tersebut.21 2.3. Customer Relations 2.3.1. Pengertian Customer Relations Customer Relations merupakan bagian dari kegiatan Public Relations. Pengertian Customer Relations menurut Freddy Rangkuti dalam bukunya “Measuring Customer Satisfaction” adalah bertujuan untuk memperoleh pengertian dari mereka, serta ingin mendapatkan dukungan dari publik. Oleh karena itu Customer Relations berusaha menciptakan saling pengertian antara pihak perusahaan dengan publik 21 Frazier Moore di Kutip oleh Rosady Ruslan, Hubungan Masyarakat Prinsip Kasus dan masalah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1987) hal 138-140 (penyewa tempat “Tenant”) agar dimata publik, perusahaan memiliki good image yang baik dan positif.22 Arti Customer dalam kamus lengkap Inggris-Indonesia-Indonesia-Inggris adalah langganan, pelanggan,23 sedangkan Relations artinya perhubungan atau hubungan.24 Pelanggan adalah bagian dari khalayak perusahaan, pelanggan merupakan salah satu aset perusahaan yang paling berharga. Pelanggan adalah orangorang yang berkomunikasi dengan perusahaan atau organisasi secara eksternal, yaitu kelompok orang-orang yang berada di luar perusahaan untuk mengefektifkan penerimaan pesan-pesan yang ingin disampaikan, seorang praktisi Public Relations harus mampu mengklasifikasikan siapa-siapa saja yang menjadi para tenantnya. Setiap perusahaan memiliki para pelanggan yang berbeda. Customer Relations diartikan sebagai suatu kegiatan Public Relations eksternal yang bertugas untuk membina hubungan yang baik dan harmonis antara perusahaan dengan para pelanggannya. Pengertian Customer Relations itu sendiri adalah kegiatan atau pelayanan yang dilakukan atau diberikan oleh Public Relations yang khusus diarahkan kepada para pelanggan. 22 Freddy Rangkuti, “Measuring Customer Relations”(Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama), hal.142 S. Wojowasito-W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia-Indonesia-Inggris, (Bandung: Hasta), Hal 37 24 Ibid,175 23 James G.Barnes mengatakan bahwa: “Customer Relations adalah hubungan antara produsen atau penyedia jasa yang difokuskan terhadap pretensi para pelanggan dan merupakan suatu appresiasi atas nilai pelanggan”25 Sementara Onong Uchjana Effendy menjabarkan Customer Relations sebagai berikut: “Customer Relations adalah kegiatan komunikasi secara timbal balik antara perusahaan yang diwakili oleh petugas Humas dengan para pelanggan dalam rangka membina hubungan yang akrab dengan dilandasi asas saling pengertian dan saling percaya.”26 Customer Service adalah bagian dari Customer Relations yang merupakan karyawan bagian front liner, yaitu karyawan yang berhubungan langsung dengan pelanggan. Peran dan fungsi Customer Service merupakan ujung tombak dalam system pemberian pelayanan. Agar efektif maka mereka harus mendapatkan dukungan dari manajemen perusahaan, termasuk pakaian seragam yang baik dan sopan, rapi dan juga peralatan kerja lainnya yang memberikan kesan positif sehingga diharapkan mampu memberikan pelayanan kepada pelanggan secara tepat, efektif, dan professional.27 25 James G.Barnes, Secrets of Customer Relationship Mangement: it’s all about how to make them feel, (New York: Mac Graw Hill,2001), hal.13-18 26 Onong Uchjana Effendy, Kamus Komunikasi, (Bandung: CV.Mandar Maju,1989), hal.85 27 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, Edisi Revisi, cetakan 7, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2006), hal.294-295 “Customer Service disingkat dengan (CS) adalah dukungan untuk para pelanggan dari suatu perusahaan terhadap layanan yang diberikan (pelayanan terhadap para pelanggan)”28 Mempertahankan kepercayaan pelanggan terhadap produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan adalah salah satu tujuan kegiatan Public Relations (Customer Relations) dan akan lebih baik jika seluruh bagian perusahaan bersatu dan merancang serta mengimplementasikan program-program tersebut melalui kegiatan monitoring maka perusahaan dapat mengetahui keinginan atau kebutuhan serta tanggapan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan. 2.3.2. Tujuan Customer Relations Tujuan kegiatan Customer Relations bagi organisasi adalah perwujudan Customer Service yang baik dan harus memperhatikan faktor-faktor kepuasan pelanggan. Seluruh bisnis perusahaan bergantung kepada para pelanggan dan mutu pelayanan yang diberikan juga bergantung kepada para pelanggan, orientasi kepada para pelanggan harus menjadi cara hidup yang berkomitmen kepada kepuasan pelanggan. Peter Drucker menulis dalam bukunya, The Practice Management (1945), sebagaimana dikutip dari Sarah Cook, dalam bukunya yang berjudul Customer Care Excellence How to Care an Effective Customer Focus, mengatakan bahwa : “Hanya ada satu definisi yang bagus dari tujuan bisnis, yaitu menciptakan pelanggan.” Dia 28 www.google.com – www.archipeddy.com/place/tenant.html, (Jakarta:23 Januari 2010) mengatakan bahwa : “Pelanggan merupakan fondasi bisnis dan merekalah yang membuat bisnis tetap ada”29 Seorang praktisi Customer Service harus mampu menciptakan hubungan yang baik dengan para pelanggannya. Kegiatan Customer Service diadakan untuk menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan dan tujuan utama tersebut adalah memberikan kepuasan kepada para pelanggan. Salah satu cara untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan dibutuhkan pelayanan yang prima, pelayanan prima atau Service Excellence memberikan informasi secara tepat supaya pelayanan lebih efektif. Tujuan kegiatan Customer Relations adalah: 1. Strategi Customer Relationship adalah transaksi antara pembeli dan penjual berlanjut setelah penjualan selesai. Dengan kata lain perusahaan menjalin suatu kemitraan dengan pelanggan secara terus menerus yang pada akhirnya akan menimbulkan kesetiaan pelanggan sehingga sering terjadi bisnis ulang. Agar Relationship dapat diimplementasikan, perlu dibentuk database pelanggan, yaitu daftar nama pelanggan yang dianggap perlu oleh perusahaan untuk terus membina hubungan dalam jangka panjang. Dengan tersedianya informasi mengenai pelanggan, frekuensi dan jumlah pembelian, perusahaan diharapkan dapat memuaskan pelanggannya loyalitas pelanggan. 29 Sarah Cook, Customer Care Excellence How to Care an Effective Customer Focus, Terj.Kemas Achmad Faizal Risalah, (Jakarta: PPM,2004), hal 1 2. Strategi Unconditional Service Guarantee Strategi memberikan garansi atau jaminan istimewa secara mutlak yang dirancang untuk meringankan resiko kerugian di pihak pelanggan. Garansi tersebut menjanjikan kualitas prima dan kepuasan pelanggan yang optimal sehingga dapat menciptakan loyalitas pelanggan yang tinggi. 3. Strategi Superior Customer Service, ini adalah strategi menawarkan pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh pesaing-pesaing yang besar, sumber daya manusia yang handal dan usaha yang gigih diperlukan agar perusahaan dapat menciptakan pelayanan yang superior. 4. Strategi penanganan keluhan yang efektif, merupakan perhatian dan keprihatianan serta kekecewaan pelanggan agar pelanggan tersebut kembali menggunakan produk atau jasa perusahaan tersebut. 5. Strategi peningkatan kinerja perusahaan, perusahaan menerapkan strategi yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan secara berkesinambungan. Memberikan pendidikan dan pelatihan komunikasi dan Public Relations kepada pihak manajemen dan karyawan, memasukkan unsur kemampuan memuaskan pelanggan ke dalam sistem penilaian prestasi karyawan.30 Reputasi perusahaan berkaitan erat dengan nilai produk atau jasa perusahaan yang ada di benak pelanggan (termasuk bagaimana pelayannya) merupakan cermin langsung dari gambaran produk atau jasa tersebut, menghasilkan citra yang positif 30 Freddy Rangkuti, “Measuring Customer Relations”, (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama), hal.140-141 sudah dapat dipastikan bahwa pelanggan tersebut akan menaruh kepercayaan, bangga dan akan setia kepada jasa atau produk perusahaan. 2.3.3. Media Customer Service Dalam hal ini Departemen Customer Service berusaha mempertahankan itikad baik para pelanggannya dengan berhubungan secara teratur, terarah, dan sistematik. Dalam membina hubungan baik dengan pelanggan, dibutuhkan media komunikasi. Dengan media komunikasi, hubungan yang harmonis tentu akan tercapai, media yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan prima adalah sebagi berikut: 1. Media tatap muka Media tatap muka adalah media komunikasi yang dilakukan atau disampaikan melalui tatap muka atau langsung antara Public Relations (Customer Service) kepada pelanggan (Tenant),yaitu: a. Persentasi pengenalan, tujuan bisnis sebagai upaya untuk lebih mendekati diri kepada public atau pelanggannya (tenant), seperti: Tenant Gathering, Special Event (acara khusus atau sponsorship), rapat (meeting) dan sebagainya, sebagai upaya untuk mendengar aspirasi dan keinginan-keinginan dari pihak publiknya secara langsung. b. Pameran (Exhibitions) atau event-event tertentu, misalnya pameran mobil, elektronik, pameran produk anak-anak, secara besar-besaran di tempat yang khusus serta lokasi yang strategis semua itu merupakan upaya peningkatan pengenalan, promosi, dan publikasi produk tertentu. c. Display promo (event) diletakkan di tempa-tempat (etalase) yang terlihat oleh pengunjung atau pelanggan (point of purchase) untuk menarik perhatian dan keingintahuan pelanggan. d. Membentuk alat pendukung kampanye Public Relations, promosi atau berbentuk barang cetakan (seperti promotion tools and printed material) yang digunakan untuk mendukung publikasi dan pengenalan (awareness), diantaranya: Baliho, brosur, poster, sticker, calendar, logo, spanduk, pamlet, surat berkop perusahaan, alat-alat itulah yang berguna untuk membangun relasi sebanyak mungkin, komunikasi melalui faksimili, telepon dan komunikasi elektronik atau email. www.emporiumpluit.com misalnya internet, computer online, direct telephone, dan lain sebagianya.31 2. Media Internal Perusahaan Media internal perusahaan adalah media komunikasi yang diedarkan dalam upaya menyampaikan pesan-pesan, informasi dan berita mengenai aktivitas perusahaan yang semula-mula bersifat internal (khusus untuk para staf dan pegawai), bersifat eksternal (yang juga diarahkan untuk pihak tertentu)32 31 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, Edisi Revisi, cetakan 7, (Jakarta: PT. Raja Posdakarya,2006), hal196-200. 32 Frank Jefkins, Public Relations, Edisi kelima, terj.Haris Munandar, (Jakarta: Erlangga, 2003), hal.145 2.4. Konsep Persepsi 2.4.1. Pengertian Persepsi Menurut Deddy Mulyana, persepsi adalah proses penafsiran informasi indrawi, persepsi didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atas sensasi yang tampak mengenai apa yang ada di luar sana33 Faktor utama dalam memberikan pelayanan atas produk atau jasa adalah komunikasi, sedangkan inti dari komunikasi adalah persepsi dan inti dari persepsi adalah interpretasi34 mengacu dari pemikiran di atas dapat diidentifikasikan bahwa memahami persepsi pelanggan penting bagi penentuan strategi komunikasi pelayanan. Untuk lebih memahami tentang persepsi, berikut adalah beberapa definisi persepsi lainnya: “Persepsi adalah suatu proses aktif dalam menyerap, mengatur, dan menafsirkan pengalamannya secara seletktif”35 “Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap 33 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi suatu pengantar, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2002), hal.167 34 Ibid 35 Steward L dan Sylvia Mosstubbs, Human Communications, Terj.Deddy Mulyana, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), Hal.65-66 objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. Proses kognisi dimulai dari persepsi.”36 “Persepsi sebagai proses yang mana individu-individu mengorganisasikannya dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar memberikan makna sehingga persepsi adalah kesan, pandangan seseorang tentang objek tertentu”37 “Persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu organisme menerima dan menganalisis informasi”38 2.4.2. Faktor yang menentukan Persepsi David Krech dan Richard S.Cruthchfield (1977:235) mengatakan persepsi seperti juga sensasi, ditentukan oleh faktor fungsional (faktor personal) dan faktor structural (faktor situasional)39 a. Faktor Fungsional (faktor personal) Berasal dari kebutuhan pengalaman masa lalu, dan hal-hal yang lain termasuk apa yang kita sebut faktor-faktor personal. Faktor-faktor fungsional yang mempengaruhi persepsi lazim disebut sebagai kerangka rujukan. Dalam kegiatan komunikasi, kerangka rujukan mempengaruhi bagaimana orang memaknai pesan www.google.com Blogspot.com/2008/10/apa-itu-persepsi.html (21 Januari 2010) Streven P.Robbins, Organization Theory: Structure, Design & Applications, Terj. Yusuf Udaya, (Jakarta: Lic,EC, Arean, 1995), hal.124 38 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hal.168 39 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hal.51 37 yang diterimanya, konsep kerangka rujukan ini amat berguna untuk menganalisa konseptual dari peristiwa yang dialami40 b. Faktor Struktural (Faktor situasional) Berasal semata-mata dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu41 2.4.3. Tahap Persepsi 1. Sensasi Sensasi berarti perasaan (penginderaan), atau senses yang melalui alat-alat indera (indera penglihatan, indera pengecap, indera pencium, indera pendengar dan indera peraba)42 Dalam konteks komunikasi pelayanan stimuli dapat berupa cara memberikan pelayanan yang menarik dan menyenangkan dan berupa promosi yang disampaikan kepada pelanggan melalui beberapa media seperti: iklan televisi, radio, atau iklan luar ruang, koran, event atau sponsorship dan lain sebagainya. Stimuli tersebut akan ditangkap oleh indera pelanggan, proses inilah yang disebut sebagai sensasi. Menurut Benyamin B.Wolman, sensasi di definisikan sebagai berikut: Ibid,57-58 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi,(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2004), hal 58 42 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung:PT.Remaja Rosdakarya, 2002),hal. 168 41 “Pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbiosis atau konseptual dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.43” 2. Atensi Atensi berarti perhatian atau attention terhadap suatu hal yang tidak terelakan sebelum kita merespon atau menafsirkan kejadian atau rangsangan apapun, kita harus terlebih dahulu memperhatikan kejadian atau rangsangan tersebut.44 Dalam berkomunikasi (komunikasi yang bersifat persuasif), seorang komunikator haruslah mampu merebut perhatian komunikan, yaitu pelanggan. Perhatian atau attentions menjadi hal yang penting sebelum makna terhadap produk atau pelayanan yang diberikan oleh pelanggan sebagai bagian dari efektifitas pesan yang hendak disampaikan. 3. Interpretasi Interpretasi berarti penafsiran (penterjemahan) atau interpretation terhadap sesuatu hal (persepsi). Interpretasi adalah usaha pelanggan untuk mengartikan atau memaknai stimuli.45 Makna tersebut tergantung kepada bagaimana stimuli diklasifikasikan dan dikolaborasikan dalam kaitannya dengan pengetahuan pelanggan. Menurut Deddy Mulyana, persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan 43 Jalaluddin Rakhmat, op.cit., hal 49 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung:PT.Remaja Rosdakarya, 2002), hal. 169 45 Hawkins, Best, Loey, Consumer Behavior Building Marketing Strategy, International Edition,(United States: Mc.Graw Hill, 2000), hal.296 44 interpretasi adalah inti persepsi,46 maka dapat dikatakan bahwa interpretasi terhadap subjek stimuli yang diberikan menjadi suatu yang berarti dan bermakna dan disebut sebagai persepsi. 4. Memori Memori berarti ingatan (daya ingat) terhadap suatu hal, memori adalah system yang sangat terstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan penggunaannya untuk membimbing prilakunya.47 Memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi persepsi maupun berpikir seseorang dalam komunikasi interpersonal. Memori merekam fakta yang terbangun melalui pengalaman masa lalu dan logikanya memori mempengaruhi atensi atau objek stimuli secara singkat menurut Mussen dan Rosenzweig (1973:499), memori melewati 3 proses, yaitu perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan. Perekaman disebut encoding adalah pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkit saraf internal. Penyimpanan (storage) sebagai proses yang kedua, adalah penentuan berapa lama informasi berada bersama kita, dalam bentuk apa dan dimana dan sebagai proses terakhir adalah pemanggilan (retrival atau recall), dalam sehari-hari mengingat lagi, adalah penggunaan kembali informasi yang disimpan48 46 Deddy Mulyana, op.cit, hal. 169 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi,(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2004), hal 62 48 Ibid.63 47 2.5. Pengertian Tenant Tenant artinya penyewa atau pihak yang menyewa suatu bagian dari property. Kata tenant awal mulanya berasal dari istilah “tenure” di inggris kuno, tenure adalah “landlord” atau tuan tanah yang menguasai dan mengelola lahan-lahan untuk keperluan pertanian.49 Salah satu khalayak Public Relations yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan retail adalah Tenant. Tenant terdiri dari banyak lapisan masyarakat, di lihat dari intensitas penggunaan atau pembelian produk atau jasa, Tenant di Emporium Pluit Mall di bagi menjadi 2 (dua) yaitu : Anchor Tenant (penyewa utama), dan Tenant Kecil. 2.6. Pelayanan 2.6.1. Pengertian Pelayanan Pelayanan adalah semua kegiatan untuk mempermudah konsumen menghubungi pihak yang tepat dalam perusahaan/organisasi serta mendapatkan pelayanan jawaban dan penyelesaian masalah dengan tepat. Sebelum masuk lebih jauh lagi mengenai kualitas pelayanan prima Divisi Customer Service EPM, maka dalam bagian ini akan diuraikan mengeani pengertian dan karakteristik pelayanan sebagai wawasan dasar konsep pelayanan, yang dikemukakan oleh Kotler (1994 : 464) definisi jasa/pelayanan adalah sebagai berikut : www.google.com – www.archipeddy.com/place/tenant.html (23 Januari 2010) A service is any act or performance that one party can offer to another that essentially intangible and does not result in the ownership of anything. It’s production may or may not be tied to physical product.50 2.6.2. Kualitas Pelayanan Tingkat keunggulan dalam memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan. Ada 2 faktor utama yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan yaitu: expected service (pelayanan yang diharapkan) dan perceived service (pelayanan yang dirasakan) 2.6.3. Dimensi Kualitas Pelayanan Prima Menurut Parasuraman dan Zeithanil, dikutip dari Rosady Ruslan, mengatakan bahwa ada 5 (lima) dimensi utama sebagai penentu suatu kualitas pelayanan, adalah sebagai berikut: 1. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan. 2. Responsiveness (Respon atau kesigapan), yaitu kesigapan dalam membantu pelanggan atau tenant, dengan memberikan layanan cepat, tepat dan tanggap serta mampu menangani keluhan pelanggan atau tenant secara baik. 3. Assurance (kepastian), yaitu kemampuan para pelanggan tentang pengetahuan dan informasi suatu produk (good product knowledge) yang ditawarkan dengan baik, keramah-tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan !" # jaminan pelayanan yang terbaik. Dimensi jaminan (assurance) ini terdapat unsur-unsur sebagai berikut: a. Competence (kompetensi),yaitu keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki Customer Service (CS) dalammemberikan layanan kepada pelanggan atau tenant. b. Courtesy (kesopanan), yaitu keramah-tamahan, perhatian, dan sikap yang sopan. c. Credibility (kredibilitas), yaitu berkaitan dengan nilai-nilai kepercayaan, reputasi, prestasi yang positif dari pihak yang memberikan pelayanan. 4. Empathy (empati) merupakan perhatian secara individual yang diberikan kepada pelanggan dan berusaha untuk memahami keinginan dan kebutuhan, serta mampu menangani keluhan pelanggan secara baik dan tepat. Dimensi Empathy ini terdapat unsur-unsur lainnya yang terkait, yaitu sebagai berikut: a. Access (akses), yaitu kemudahan memanfaatkan dan memperoleh pelayanan yang ditawarkan oleh perusahaan. b. Communications (komunikasi), kemampuan dalam berkomunikasi untuk menyampaikan pesan, dan informasi kepada pelanggannya melalui berbagai media komunikasi, yaitu personal kontak. Media publikasi atau promosi, telepon korespondensi, faksimili, dan internet. c. Understanding the customer (pemahaman terhadap pelanggan), kemampuan untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan serta mampu menangani keluhan para pelanggannya. 5. Tangibles (wujud fisik), yaitu kenyataan yang berhubungan dengan penampilan fisik gedung, ruang lobby kantor atau front office yang refresentatif, tersedia tempat parkir yang layak, tempat Loading barangbarang tenant yang mudah dijangkau, kebersihan tempat ibadah (mushola), kerapihan, keamanan dan kenyamanan di lingkungan perusahaan terpelihara dengan baik.51 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, Edisi Revisi, cetakan 7, (Jakarta: PT. Raja Posdakarya,2006), hal.284-285