xx ABSTRAKSI Penelitian ini membahas tentang jual beli

advertisement
xx
ABSTRAKSI
Penelitian ini membahas tentang jual beli barang hasil bajakan
menurut hukum Islam. Dimana penelitian ini dilakukan berawal dari suatu
fenomena yang akhir-akhir ini makin marak terjadi di masyarakat. Adapun
fenomena tersebut tidak lain adalah tentang pelanggaran terhadap hak
cipta berupa pembajakan dan jual beli barang hasil bajakan. Dengan makin
banyaknya tindak pembajakan dan menjual hasilnya akan merugikan
berbagai pihak karena harganya yang relatif murah daripada barang
aslinya yang tentunya lebih diminati oleh konsumen dari kalangan
ekonomis. Selain itu juga dapat merugikan masyarakat dan negara, karena
akan menghambat kreatifitas dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif yaitu
sebuah penelitian yang berusaha menggambarkankan suatu realita yang
ada dan gejala-gejala yang terjadi di masyarakat sebagai objek penelitian,
yang kemudian di analisis dengan menggunakan teori-teori serta kaidahkaidah yang ada, terutama dari kaidah hukum mu`amalah, yang pada
akhirnya dapat menyimpulkan suatu hukum yang pasti terhadap objek
yang dibahas. Dengan mendeskripsikan permasalahan-permasalahan yang
ada yaitu tentang hak cipta dan ruang lingkupnya serta faktor-faktor yang
menyebabkan adanya pelanggaran hak cipta itu sendiri juga tentang jual
beli dalam ketentuan hukum Islam yang nantinya akan digunakan sebagai
acuan dalam memberikan analisis dalam jual beli barang hasil bajakan.
Adapun pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif Yaitu
pendekatan yang dilakukan dengan cara melihat fenomena sosial
keagamaan dan masyarakat, dalam hal ini terdapat dalam al-Qur`an dan
as-Sunnah serta ijma’ dan adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat.
Dengan menggunakan metode tersebut akan didapatkan
kesimpulan bahwa pelanggaran terhadap hak cipta berupa jual beli barang
hasil bajakan merupakan perbuatan yang melanggar hukum, dan dilarang
karena dapat merugikan banyak pihak. Dan adanya tindakan pengambilan
terhadap hak orang lain tanpa adanya persetujuan dari pemiliknya yang
dalam hukumnya bisa dimasukkan kedalam bentuk pencurian terhadap
harta orang lain, yang tidak lain perbuatan tersebut adalah zalim yang
secara hukumnya adalah haram.
Landasan dari pelarangan hal tersebut yaitu adanya larangan untuk
memakan hak orang lain tanpa adanya persetujuan atau keridhaan dari
pemiliknya. Dijelaskan dalam firman Allah an-Nisa (4) : 29 berbunyi :
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan
harta yang beredar diantara kamu secara batil, kecuali dengan
jalanperniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu “.
Download