BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar dalam index saham
LQ 45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX).
Bursa Efek Indonesia merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Demi efektivitas operasional dan transaksi,
Pemerintah memutuskan untuk menggabung bursa efek Jakarta sebagai pasar
saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi derivatif. Bursa hasil
penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007 dan berpusat di
Kawasan Niaga Sudirman, Jl. Jend.Sudirman 52-53 Senayan, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan.
Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2014
sampai dengan Januari 2015, dengan mengambil data yang ada di Bursa Efek
Indonesia.
B. Desain penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif atau hubungan kausal yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variable atau
lebih. Suatu penelitian dapat dikategorikan sebagai penelitian hubungan sebab
46
47
akibat, apabila variabel terikat dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel
bebas tertentu.
C. Definisi Operasional Variabel dan Skala pengukuran
Terdapat dua macam variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
variabel dependen (Y) dan variabel independen (X), variabel dependen pada
penelitian ini adalah return saham. Dan variabel independen terdiri dari EVA,
MVA, ROE, dan BEP. Masing masing variabel penelitian secara operasional dapat
didefinisikan sebagai berikut:
a) Variabel dependen atau variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variable
bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah
return saham. Return saham dapat dirumuskan sebagai berikut
(Jogiyanto, 2009:19)
Ri =
₁
₁
48
b) Variabel Independen atau Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang diduga secara bebas
berpengaruh terhadap variabel terikat. Terdapat empat variabel
bebas dalam penelitian ini yaitu :
1. Economic Value Added (EVA)
Menurut Brigham & Houston (2006:68) “Economic Value
Added (EVA)
manajemen
merupakan
nilai
yang
ditambahkan
oleh
kepada pemegang saham selama suatu tahun
tertentu.”
Secara sistematis Economic Value Added (EVA) rumus :
EVA = NOPAT – Capital Charges
EVA = NOPAT – (WACC x IC)
2. Market Value Added (MVA)
Menurut Manurung (2007:133) dalam Ury Tri Rahayu dan
Siti Aisjah (2012) MVA merupakan perbedaan antara nilai pasar
dari perusahaan (hutang dan ekuitas) dengan total modal yang
diinvestasikan ke dalam perusahaan.
MVA dapat dirumuskan sebagai berikut (Tamba, 2012:35):
MVA = (Jumlah Saham yang beredar X harga saham)
49
– total ekuitas
3. Return On Equity (ROE)
Rasio ini memperlihatkan sejauh manakah perusahaan
mengelola modal sendiri (Net Worth) secara efektif, mengukur
tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik
modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. ROE
menunjukkan rentabilitas modal sendiri atau yang sering
disebut sebagai rentabilitas usaha.
ROE Dapat dirumuskan sebagai berikut :
ROE
100%
=
4. Basic Earning Power (BEP)
Brigham dan Houston (2009:97) dalam Vany Achmad
BEP sebagai “This ratio indicates the ability of the firm’s assets to
generate operating income; it is calculated by dividing EBIT by
total assets
BEP dapat dirumuskan sebagai berikut :
BEP =
Tabel 3.1
50
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL dan SKALA PENGUKURAN
Definisi
variabel
return
merupakan
sebuah
keuntungan
Return
yang didapat
Saham
karena telah
melakukan
kegiatan
investasi
yang
nilai
ditambahkan
oleh
EVA
manajemen
(Economic
kepada
Value
pemegang
Added)
saham selama
suatu
tahun
tertentu.”
Rumus
Skala
Pengukuran
Return saham = (Pt ─ Pt ─ I)
/ Pt ─ I
Rasio
Variabel
MVA
(Market
Value
Added)
ROE
(Return
On
Equity)
BEP
(Basic
Earning
Power )
EVA = NOPAT – Capital
Charges
Rasio
EVA = NOPAT – (WACC
x IC)
perbedaan antara nilai
pasar saham perusahaan
dengan jumlah ekuitas
modal
investor
yang
MVA = (Jumlah Saham
yang beredar
X harga
saham) – total ekuitas
Rasio
telah diberikan
rasio yang
menggambarkan
kemampuan
perusahaan
ROE=
untuk
menghasilkan
modal sendiri
yang dimiliki.
Rasio ini sangat
berguna untuk
membandingkan
perusahaan
dengan situasi
BEP=
pajak yang
100%
Rasio
Rasio
51
berbeda dan
tingkat bunga
yang berbeda
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data
melalui penelitian kepustakaan. Penelitian ini dilakukan untuk pengambilan data
yang bersifat teori yang kemudian digunakan sebagai literature penunjang guna
mendukung penelitian yang dilakukan.
Dimana pengumpulan data merupakan kumpulan data-data laporan
keuangan dan laporan tahunan selama 4 (empat) tahun berturut-turut yaitu tahun
2009 – 2013 yang dapat dijadikan acuan dan berkaitan dengan masalah yang
diteliti.
E. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder perusahaan publik yang masuk
dalam kategori Saham LQ45 Non Bank periode 2009 sampai dengan 2013 . Data
sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan
pihak lain, dalam hal ini disediakan oleh Bursa Efek Indonesia. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan dan harga saham pada
tahun 2009 sampai dengan 2013.
52
F. Populasi dan sampel
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang masuk
dalam kategori LQ 45 Non Bank yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
mencakup periode 2009 sampai dengan 2013.
Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling
yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu dengan tujuan agar
diperoleh sampel yang representatif dengan penelitian yang dilakukan. Adapun
kriteria dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan yang masuk dalam kategori LQ 45.
2. Perusahaan sampel konsisten masuk dalam kategori LQ 45 Non Bank
selama periode 2009 sampai dengan 2013.
3. Perusahaan yang bergerak di bidang Non Perbankan.
4. Perusahaan yang menggunakan mata uang Rupiah.
Sesuai dengan kedua kriteria diatas, maka jumlah sample yang digunakan
dalam kriteria ini adalah sebanyak 10 perusahaan kategori LQ 45 Non Bank yang
terdaftar di BEI tahun 2009-2013.
53
Tabel 3.2
Pengambilan Sampel Berdasarkan Purposive Sampling
No.
1.
2.
3.
Distribusi Sampel
Perusahaan yang masuk dalam kategori LQ 45
Total
45
Perusahaan yang tidak konsisten masuk dalam kategori LQ
45 selama periode 2009 sampai dengan 2013.
(24)
Perusahaan yang bergerak di bidang Perbankan.
(5)
4
Perusahaan yang menggunakan mata uang asing
(6)
Jumlah sampel yang terpilih
Jumlah data yang digunakan (10 x 5)
10
50
Berikut adalah daftar nama-nama perusahaan LQ 45 yang terdaftar di
BEI per 31 Desember 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013 yang akan dijadikan
sebagai sampel dalam penelitian ini yang diambil berdasarkan kriteria diatas
adalah sebagai berikut :
54
Tabel 3.3
Daftar Sampel yang Terpilih
No.
Nama Perusahaan
Kode
1.
Astra Agro Lestari Tbk,
AALI
2.
Astra International Tbk
ASII
3.
Gudang Garam Tbk
GGRM
4.
Indofood Sukses Makmur Tbk
INDF
5.
Indocement Tunggal Prakasa Tbk.
INTP
6.
Jasa Marga (Persero) Tbk
JSMR
7
Kalbe Farma Tbk
KLBF
8
Lippo Karawaci Tbk
LPKR
9.
PP London Sumatra Indonesia Tbk
LSIP
10.
Semen Gresik (Persero) Tbk
SMGR
G. Metode Analisis Data
1. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan
atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui sampel atau
populasi, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku
umum. Dalam penggunaan statistik deskriptif ini, penulis memberikan
gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata
(mean), standar deviasi, maksimum, minimum.
55
2. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mendeteksi ada/tidaknya
penyimpangan asumsi klasik atas persamaan regresi berganda yang
digunakan. Pengujian ini terdiri atas uji normalitas, multikolinearitas,
heteroskedastisitas dan autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dengan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak.
Untuk menguji normalitas dalam penelitian ini menggunakan One
Sample Kolmogorov - Smirnov Test untuk mengetahui distribusi populasi,
apakah mengikuti distribusi secara teoritis (normal, poisson, uniform, atau
exponential) . Kolmogorov - Smirnov Test ini menguji data berskala
interval dan rasio. Dasar dalam pengambilan keputusan adalah sebagai
berikut :
1) Nilai Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal.
2) Nilai Asymp.Sig (2-tailed) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Priyatno (2008:39) “Uji multikolinearitas digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolonearitas,
yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model
56
regresi. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak
adanya mutikolinearitas”. Selain itu, deteksi terhadap multikolinearitas
juga bertujuan untuk menghindari kebiasan dalam proses pengambilan
kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen.
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam model regresi
dapat dilihat dari tolerance value atau variance inflation factor (VIF).
Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan :
1. Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam
model regresi.
2. Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan
bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model
regresi.
c. Uji Autokorelasi
Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu (et) pada periode
tertentu
dengan variabel pengganggu
periode sebelumnya (et-1).
Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series dengan nsampel adalah periode waktu. Sedangkan untuk sampel data crossection
dengan n-sampel item seperti perusahaan, orang, wilayah, dan lain
57
sebagainya jarang terjadi, karena variabel pengganggu item sampel yang
satu berbeda dengan yang lain ( Nugroho, 2005:59).
Berikut tabel pengambilan keputusan untuk uji Durbin-Watson
menurut Gozali , (2013:111) :
Tabel 3.4
Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi
Hipotesis Nol
Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif
No decision
dl ≤ d ≤ du
Tidak ada korelasi negative
Tolak
4-dl < d < 4
Tidak ada korelasi negative
No decision
4-du ≤ d ≤ 4-dl
Tidak ada autokorelasi positif dan negatif
Tidak ditolak
du < d < 4-du
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah didalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang terjadi
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Cara untuk mengetahui apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak
yaitu dengan melihat hasil uji Glejser yang meregres nilai Absolut dari
residual terhadap variabel independen (Ghozali, 2013).
58
Dasar Pengambilan keputusan
•
Tidak terjadi heteroskedastisitas, jika nilai t hitung kecil dari
ttabel dan nilai signifikansi lebih besar dari 0.05.
•
Terjadi heteroskedastisitas, jika nilai t hitung lebih besar dari
ttabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05.
3. Uji Kesesuaian Model
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam
menerangkan variabel dependen. Dalam penelitian ini yang digunakan
adjusted R2 berkisar antara nol dan satu. Jika nilai adjusted R2 makin
mendekati satu maka makin baik kemampuan model tersebut dalam
menjelaskan variabel dependen dan begitu sebaliknya.
b. Uji Regresi Simultan (Uji F)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel dependen dengan melihat nilai signifikasi
F. Jika nilai signifikasi F < 0,05 maka hipotesis alternative tidak dapat
ditolak atau dengan α = 5% variabel independen secara statistic
mempengaruhi variabel dependen secara bersama-sama. Begitu juga
sebaliknya, jika nilai signifikasi > 0,05 maka semua variabel independen
tidak mempengaruhi variabel dependen.
59
4. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis, penulis menggunakan model regresi linear
berganda dan tingkat signifikan (α) 5%. Model analisis ini dipilih karena
penelitian ini dirancang untuk meneliti pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen yang dianalisis secara berulang. Uji hipotesis ini
meliputi :
a.
Uji Regresi Parsial (Uji t)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan dari
masing-masing variabel independen dan variabel dependennya. Apabila
tingkat signifikan yang diperoleh (p-value) < 0,05 maka H0 dapat ditolak
atau dengan α = 5% variabel independen tersebut berhubungan secara
statistik terhadap variabel dependennya.
Dasar pengambilan keputusan pengujian ini adalah jika probabilitas <
0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa EVA, MVA, ROE dan BEP
berpengaruh signifikan terhadap return saham, begitu juga sebaliknya.
b. Teknik analisis regresi linier berganda dilakukan terhadap model yang
diajukan
peneliti.
Dengan
menggunakan
software
SPSS
untuk
mengetahui pengaruh antara variabel terikat dengan variabel bebas
digunakan regresi linier berganda dengan rumus :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
60
Dimana :
Y
= Return saham
X1 = EVA ( Economic Value Added )
X2 = MVA ( Market Value Added)
X3 = ROE ( Return on Equity )
X4 = BEP ( Basic Earning Power )
e
= error
Download