BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap aktivitas perusahaan selalu bertumpu pada efisiensi dan efektivitas yang diterapkan pada semua lini, dengan sistem dan manajemen yang baik serta ditunjang oleh situasi dan kondisi politik, ekonomi, sosial, budaya yang kondusif akan memungkinkan suatu perusahaan tetap eksis bahkan berkembang. Di era globalisasi seperti sekarang ini, dunia bisnis semakin lama semakin memerlukan perhatian yang lebih, terutama dalam menghadapi kemajuan teknolologi dan ilmu pengetahuan, yang semakin sesuai dengan kemajuan jaman. Kenyataanya kemajuan jaman terus berkembang dan bisa berdampak positif atau pun berdampak negatif, dengan kemungkinan permasalahan yang dihadapi juga semakin rumit. Hal ini terlihat dengan banyaknya persaingan yang timbul. Salah satu perusahaan yang memperhatikan perkembangan jaman dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan ilmu pengentahuaan yaitu PT Coca - cola Distribution Indonesia merupakan salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis minuman ringan baik minuman ringan bersoda maupun minuman ringan tidak bersoda. Pada saat ini PT Coca - cola Distribution Indonesia telah memproduksi berbagai jenis minuman ringan bersoda dan jenis minuman ringan tidak bersoda yang masing-masing jenisnya dikemas dalam berbagai jenis dan ukuran kemasan, yaitu : 1. Untuk jenis minuman ringan bersoda ada tiga macam jenis yaitu Coca-cola, Fanta, dan Sprite. Ketiga jenis minuman ringan bersoda tersebut dikemas dalam botol kaca, botol plastik, dan kaleng. 2. Untuk jenis minuman ringan tidak bersoda PT Coca - cola Distribution Indonesia memproduksi minuman teh dengan aroma melati yang diberi nama Fresh Tea dan Fresh Tea Green. Minuman ini dikemas dalam botol kaca dan botol plastik. Selain 1 2 memproduksi minuman teh, PT Coca - cola Distribution Indonesia memproduksi minuman berasa dengan berbagai jenis rasa dengan bulir-bulir rasa di dalam kemasannya seperti Orange, Aloe vera, Markisa dengan merek Pulpy. Minuman ini dikemas dalam botol plastik. Salah satu minuman ringan bersoda yang diproduksi oleh PT Coca -cola Distribution Indonesia adalah Coca – cola. Minuman ringan bersoda merek Coca cola ini telah berkali-kali menjadi market leader untuk produk minuman ringan bersoda.Walaupun Coca – cola mempunyai banyak pesaing, tetapi Coca – cola tetap menjadi market leader dengan pangsa pasar yang cukup jauh meninggalkan para pesaingnya. Dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, seringkali dihadapkan berbagai macam masalah, seperti kesulitan di dalam meningkatkan volume penjualan, adanya persaingan yang ketat dari perusahaan sejenis, semakin kompleksnya perilaku konsumen terhadap suatu produk, selera konsumen yang selalu berubah-ubah, kondisi ekonomi yang kurang menentu. Para pelaku bisnis dituntut mampu menawarkan produk dengan kualitas yang terjamin dari waktu ke waktu , karena hanya produk yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen yang dapat bertahan dalam menghadapi persaingan. Biasanya bila konsumen sudah merasa puas terhadap suatu produk, kebiasaan konsumen adalah merekomendasikan produk yang dibeli kepada orang lain (word of mouth). Hal ini akan menimbulkan citra merek dibenak konsumen. Kotler dan Keller (2012:263-264) mengemukakan definisi citra merek yaitu “perception and beliefs held by consumer. As reflected in the associations held in consumer memory”. Maksud dari kalimat diatas adalah konsumen menganut presepsi dan kepercayaan sesuai dengan pengalaman yang telah mereka rasakan dan terangkum di dalam ingatan mereka. Perusahaan diharapkan dapat membangun citra merek yang baik karena hal ini sangat berpengaruh terhadap niat konsumen untuk melakukan keputusan pembelian atau melakukan pembelian berulang - ulang sehingga konsumen loyal terhadap produk perusahaan. Namun dalam persaingan bisnis seiring berjalannya waktu semakin tinggi perusahaan semakin banyak sekali isu – isu negatif terhadap perusahaan 3 banyaknya fakta negatif mengkonsumsi minuman bersoda dan akhirnya menimbulkan citra merek negatif terhadap produk Coca – cola sehingga konsumen ragu terhadap produk Coca – cola. Adanya fakta negatif mengenai minuman bersoda, diantaranya : 1. Anak-anak maupun orang dewasa, obesitas dapat muncul dengan mudah karena kandungan gula minuman bersoda sangat tinggi 2. Satu kaleng minuman soda bisa mengandung hingga 12 sendok teh gula, hal ini bisa memicu diabetes gestasional pada ibu hamil 3. Adanya pemanis dan pewarna buatan dalam minuman berkarbonasi akan menimbulkan efek kerusakan ginjal 4. Efek buruk untuk kesehatan gigi adalah pembusukan pada gigi seperti seorang pengguna narkoba jenis kokain 5. Ukuran 600 ml minuman bersoda terkandung 250 kalori yang tidak bernutrisi, hanya ada gula dan kafein 6. Kandungan kafein dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti susah tidur, jantung berdebar serta darah rendah 7. Bagi seorang pria, bahaya minuman bersoda adalah menurunnya jumlah serta kualitas sperma yang dihasilkan 8. Kadar asam fosfat yang tinggi dalam minuman soda dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh 9. Menyebabkan daya tahan tubuh menurun sehingga mudah sakit karena bakteri dan virus dapat berkembang 10. Bahaya kecanduan minuman bersoda karena anda tidak akan mudah meninggalkan minuman ini Maka dari itu agar perusahaan dapat berkembang dan merubah presepsi konsumen agar bertahan terus, diperlukannya pengelolaan usaha yang baik seperti meliputi bidang–bidang keuangan, sumber daya manusia, produksi dan terutama dalam pemasaran. Menurut konsep pemasaran berhasilnya suatu perusahaan apabila perusahaan tersebut dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah memasuki era kompetisi. Sejalan 4 dengan hal tersebut, upaya yang dapat dilakukan dalam memasarkan suatu produk yakni dengan melakukan kegiatan promosi yang meliputi, promosi, periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan publisitas, agar calon konsumen lebih mengenal, memahami, serta simpati terhadap produk yang ditawarkan. Salah satu tahapan dalam pemasaran tersebut adalah periklanan. Periklanan biasanya digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan kepada konsumen, periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasive yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling pontesial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya. Informasi atau pesan-pesan dapat tersampaikan dengan baik kepada konsumen, periklanan perlu memilih media yang paling tepat, media tersebut di antaranya terdiri dari televisi, surat kabar, radio, majalah, dan lain-lain. Dengan demikian periklanan merupakan tahap yang sangat penting, sama pentingnya dengan mata rantai yang lain dari proses pemasaran. Keberhasilan mata rantai yang satu sangat menentukan keberhasilan yang lain. Namun berdasarkan hasil survey, banyak perusahaan yang mengiklankan 3 produknya melalui media televisi. Pada tahun 2012, belanja iklan perusahaan mencapai Rp 92 triliun yang mana didominasi media televisi dengan share sebesar Rp. 55,5 triliun dan untuk tahun 2013 diperkirakan belanja iklan perusahaan akan naik sebesar 18% atau Rp. 113 triliun. Besarnya share televisi sebagai media iklan yang paling banyak digunakan adalah dikarenakan sifatnya audiovisual. Kelebihan televisi berupa sifatnya yang audiovisual menyebabkan iklan yang ditayangkan menjadi lebih menarik karena tidak hanya suara atau gambar saja, tetapi kedua - duanya. Bukan hanya itu, tetapi kondisi tersebut juga memberikan kesempatan yang lebih besar kepada perusahaan untuk merancang iklan yang kreatif dan juga inovatif. Terdapat tujuan utama dari iklan, yaitu menginformasikan dan, membujuk. Kondisi periklanan televisi di Indonesia sudah semakin berkembang. Setiap bulannya selalu ada iklan-iklan yang kreatif dan juga sangat menarik untuk dilihat. Mulai dari produk A hingga produk Z masing-masing mengiklankan 5 produknya dengan sangat baik sehingga bukan tidak mungkin kesemuanya memperoleh awareness konsumen. Hal ini menjadikan persaingan di dalam periklanan itu sendiri menjadi sangat ketat dan sangat sulit. Meskipun iklan-iklan tersebut 4 mendapatkan awareness konsumen, hanya akan ada satu yang memperoleh top of mind awareness dari konsumen. Untuk itu, mendesain iklan yang lebih baik daripada pesaing merupakan suatu keharusan untuk menghadapi kondisi yang terjadi pada saat ini. Karena pada saat ini televisi bukan merupakan barang mewah lagi. Hampir setiap rumah pasti memiliki televisi yang setiap saat dapat digunakan sebagai wahana hiburan di rumah. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa televisi dinilai sebagai media yang efektif untuk berpromosi dan menyampaikan pesan kepada konsumen. Salah satu perusahaan yang menggunakan iklan televisi sebagai media penyampaian pesan kepada konsumen adalah PT. Coca - cola Distribution Indonesia yang merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di dunia, yang memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca Cola Company di Amerika Serikat. Demikian dengan PT Coca - cola Distribution Indonesia sebagai perusahaan minuman ringan bersoda terbesar di Indonesia, dimana dalam hal meningkatkan volume penjualan maka perusahaan perlu melakukan kegiatan promosi dengan cara periklanan sehingga citra merek baik dalam presepsi konsumen. Dari pengamatan yang penulis lakukan bahwa volume penjualan yang dicapai oleh perusahaan kurang memenuhi target yang diinginkan perusahaan, sehingga dengan adanya fenomena tersebut maka perusahaan perlu melakukan kegiatan periklanan dan membuat cita merek menjadi positif di benak konsumen, hal ini perlu dilakukan oleh perusahaan untuk memperkenalkan serta menginformasikan keunggulan cita rasa yang ditaawarkan oleh perusahaan dan membuat konsumen percaya akan produk Coca- cola yang baik sehingga menghilangkan citra merek yang negatif terhadap produk Coca-cola, dengan cara melakukan pemasaran atau bauran promosi di berbagai media salah satunya media televisi. Pada kasus ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT Coca cola Distribution Indonesia – West Java.Berikut ini dapat penulis sajikan data 6 perkembangan volume penjualan produk Coca - cola dalam enam cawu selama tahun 2012-2013: Tabel 1.1 Volume Penjualan Bandung Timur Volume Tahun Cawu Penjualan (Cases) I 172.353 II 157.905 III 118.352 I 192.632 II 178.235 III 109.896 2013 2014 Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Wilayah Bandung Timur Jumlah Penduduk Kecamatan 2014 Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan Kecamatan Buah Batu 47.836 47.272 95.108 Kecamatan Rancasari 38.607 38.288 76.895 Kecamatan Gede Bage 18.533 18.549 37.082 Kecamatan Cibiru 36.716 35.30 72.016 Kecamatan Panyileukan 20.355 19.893 40.248 Total Penduduk Wilayah Bandung Timur 321.349 Pada table 1.1 menunjukan bahwa volume penjualan pada tahun 2013 dan tahun 2014 terus menurun dikarenakan menurut survei kurangnya bauran 7 promosi yaitu salah satunya pada iklan televisi dari survei yang dilihat pada tahun 2013 iklan Coca – cola jarang sekali muncul dalam setahun yang paling sering muncul pada bulan tertentu misalnya bulan ramadhan. Maka dari itu penulis mengadakan riset pada wilayah Bandung Timur. Pada table 1.2 tahun 2014 jumlah penduduk Bandung Timur sebesar 321.349 jiwa dengan cakupan wilayah kecamatan buah batu sebesar 95.108 jiwa, kecamatan rancasari sebesar 76.895 jiwa, kecamatan gede bage sebesar 37.082 jiwa, kecamatan cibiru sebesar 72.016, dan kecamatan panyileukan sebesar 40.248. Pada penelitian ini penulis melakukan riset pada kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak dalam wilayah Bandung Timur yaitu kecamatan buah batu dengan jumlah penduduk sebesar 95.108. Menurut informasi data yang didapatkan dari perusahaan PT. Coca – cola distribution Indonesia – West Java bagian pemasaran, penduduk yang loyal terhadap produk Coca – cola di kecamatan buah batu sebesar 33.288 jiwa. Dari data tersebut menunjukan fenomena yang ada kurangnya bauran promosi yang di lakukan PT. Coca - cola Distribution Indonesia – West Java, maka penulis tertarik untuk melakukan riset tentang pengaruh iklan televisi dan citra merek terhadap loyalitas konsumen pada produk Coca – cola Distribution Indonesia – West Java. Dengan merupakan tugas akhir dengan judul : “ Pengaruh Iklan Televisi dan Citra Merek terhadap Loyalitas Konsumen Pada Produk Coca - cola Distribution Indonesia - West Java Di Kecamatan Buah Batu” 1.2 Indentifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, selanjutnya dapat didentifikasian masalah penelitian bahwa iklan televisi dan citra merek pada produk Coca - cola tidak 8 selamanya menjadi tolak ukur konsumen dalam memutuskan pembelian. Penelitian ingin melihat sejauh mana iklan televisi dan citra merek berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dalam pembelian sehingga berpengaruh dalam volume penjualan pada Produk Coca - cola Distribution Indonesia – West java Di Kecamatan Buah – Batu. Penurunan tingkat penjualan yang sangat signifikan terlihat pada jumlah produk yang terjual. Berdasarkan penelitian sebelumnya bahwa iklan dan citra merek berpengaruh terhadap loyalitas konsumen, sehingga dari inti permasalahan ini, maka penelitian ingin mengangkatnya untuk menjadi topik penelitian yaitu Pengaruh Iklan Televisi Dan Citra Merek Terhadap Loyalitas Pada Produk Coca – cola Distribution Indonesia - West Java (Studi Kasus Konsumen Wilayah Kecamatan Buah Batu). 1.2.1 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dan indentifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah : 1. Bagaimana iklan televisi yang dilakuan oleh produk Coca –cola. 2. Bagaimana citra merek terhadap produk Coca – cola. 3. Bagaimana loyalitas konsumen terhadap produk Coca – cola di Kecamatan Buah - Batu 4. Sejauh mana iklan dan citra merek mempengaruhi loyalitas konsumen pada produk Coca – cola. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan sebagai bahan masukkan dalam penyusunan suatu karya ilmiah 9 sehingga diperoleh suatu kejelasan tentang pengaruh bauran promosi terhadap loyalitas konsumen untuk membeli. Sedangkan tujuannya adalah untuk mengetahui dan mempelajari: 1. Untuk mengetahui pengaruh iklan televisi terhadap produk Coca – cola. 2. Untuk mengetahui citra merek terhadap produk Coca – cola 3. Untuk mengetahui loyalitas konsumen di Kecamatan Buah batu terhadap produk Coca – cola. 4. Untuk mengetahui pengaruh iklan dan cita merek terhadap loyalitas konsumen pada produk Coca – cola 1.4 Kegunaan Penelitian Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan hasil yang bermanfaat sejalan dengan tujuan penulisan sebagai berikut: 1. Implikasi Akademik Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan atau pengetahuan di bidang pemasaran khususnya menyangkut strategi dalam melakukan promosi penjualan yang baik dan membuat citra merek positif. 2. Implikasi Manajerial a. Bagi penulis sendiri, bermanfaat langsung dalam memperluas pengetahuan tentang bauran promosi dan citra merek b. Bagi perusahaan, sebagai pertimbangan bahan masukan dalam mengembangkan bauran promosi yang baik dan tepat bagi perusahaan. c. Bagi pihak lain, diharapkan dapat menambah wawasan mengenai bauran promosi dan citra merek ,sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut 10