BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V ini akan menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari penelitian. Kesimpulan berisi ringkasan dari hasil penelitian dan analisis akhir dikaitkan dengan topik, tema, dan hipotesis yang diangkat dari penelitian ini. Saran berisi tentang kekurangan dari penelitian ini dan saran pengembangan untuk penelitian selanjutnya. 5.1. Kesimpulan Dari hasil analisis dalam penelitian ini tiga negara memiliki pola yang sama yaitu penawaran mendahului (supply leading), sedangkan satu negara memiliki pola yang sebaliknya yaitu permintaan mengikuti (demand following). Negara India, Indonesia, dan Korea Selatan memiliki pola penawaran mendahului (supply leading) yang mana berarti pembangunan keuangan yang diwakili oleh variabel-variabel tersebut akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Sedangkan untuk negara China kesimpulan yang dapat diambil negara China mengikuti pola permintaan mengikuti (demand following) yang artinya pertumbuhan ekonomi akan berpengaruh terhadap pembangunan keuangan dalam jangka panjang. Penemuan ini menguatkan pendapat bahwa pembangunan keuangan yang baik akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi (supply leading) dalam jangka panjang. Meski tidak memiliki hubungan secara langsung tetapi pembangunan keuangan tetap memiliki peran penting dalam perekonomian. 48 Pada dasarnya sektor keuangan memiliki peran sebagai saluran distribusi dana yang menghubungkan antara pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang kelebihan dana. Akan tetapi hal itu memang tidak sepenuhnya terjadi. Sektor keuangan oleh beberapa ekonom memang dianggap tidak begitu berdampak pada sektor riil sehingga peristiwa yang terjadi di sektor keuangan tidak akan banyak berdampak di sektor riil. Hal ini terjadi karena adanya hubungan yang hilang (missing link) antara sektor keuangan dan sektor riil. Dana dari sektor keuangan tidak masuk ke sektor riil karena pelaku di pasar keuangan hanya mentransaksikan dananya juga di sektor keuangan sehingga peningkatan aktivitas sektor keuangan tidak akan berdampak banyak terhadap sektor riil. Sektor riil pada kenyataannya bisa mendapat akses dana dengan mudah pada sektor keuangan baik melalui pemberian kredit oleh perbankan atau menerbitkan saham dan obligasi di pasar keuangan. Tetapi jika dibandingkan antara nilai transaksi yang ada di pasar saham dan jumlah dana yang diterima sektor riil maka dapat terlihat bahwa jumlah dana yang mengalir ke sekor riil sangat kecil. Hal ini selain memang menunjukkan adanya dikotomi antara sektor keuangan dan sektor riil, juga menunjukkan bahwa pentingnya inklusi dalam sektor keuangan. Sektor keuangan tidak hanya sekedar mengejar pertumbuhan tetapi juga inklusi untuk hubungan yang lebih jangka panjang. 5.2. Saran Penelitian ini hanya menganalisis pembangunan keuangan dari sisi pasar modal dan moneter. Bidang lain dalam keuangan seperti perbankan dan pasar uang 49 belum masuk dalam analisis ini. Model ekonometri yang digunakan dalam penelitian ini memiliki banyak keterbatasan diantaranya tidak bisa menjelaskan mekanisme transmisi antara sektor keuangan dengan sektor riil di mana dalam hal ini diwakili oleh pertumbuhan ekonomi. Selain itu juga terdapat keterbatasan dalam data sehingga estimasi yang dihasilkan tidak begitu baik. Meskipun terlihat sederhana proses estimasi dalam penelitian ini cukup panjang, sehingga diperlukan ketelitian dalam setiap tahap yang dilakukan. Untuk itu dalam penelitian lebih lanjut penulis menyarankan beberapa perbaikan yaitu penyempurnaan sumber data dan modifikasi terhadap model ekonometri yang ada sehingga dapat menjelaskan dengan lebih detail tentang bagaimana hubungan antara sektor keuangan dan sektor riil. Penulis juga menyarankan dalam mengestimasi model menggunakan ekonometri lebih teliti dan berhati-hati agar keluaran yang dihasilkan benar-benar mewakili apa yang terjadi pada kenyataan. 50