53 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mencari dan mengumpukan data yang berhubungan dengan masalah penelitian ini baik dari sumber dokumen atau buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website www.idx.co.id, www.finance.yahoo.com, www.bi.go.id, www.bps.go.id pada periode Tahun 2003-2014. B. Desain Penelitian Berdasarkan hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat sebab akibat atau kausal. Sugiono (2008) menyatakan penelitian kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih yang mempunyai hubungan sebab akibat terhadap variabel lainnya. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu metode yang mengolah data untuk menggambarkan tentang keadaan perusahaan yang kemudian dilakukan analisis berdasarkan data yang ada. Menurut Sugiono (2004:73) penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sumber masalah Penelitian menentukan masalah. Masalah sebagai fenomena untuk dasar penelitian. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. 3. Konsep teori yang relevan dan penemuan yang relevan Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) maka peneliti dapat membaca reverensi teoritis dengan masalah dan berfikir. 4. Pengajuan Hipotesis Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. 5. Metode Penelitian Untuk menguji hipotesis tersebut, peneliti dapat memilih metode penelitian yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat penelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. 6. Menyusun Instrumen Penelitian Setelah metode penelitian yang sesui dipilih maka peneliti dapat menyusun instumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data. 7. Kesimpulan Kesimpulan adalah langkah terakhir suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. 54 http://digilib.mercubuana.ac.id/ C. Definisi dan Opersasionalisasi Variabel Tabel 3.1 Definisi dan Operasionalisasi Variabel Independen dan Dependen Skala No. Notasi Pengertian Pengukuran Pengu kuran 1. Inflasi (X1) Kenaikan harga Nilai inflasi yang umum barang dan diumumkan oleh Biro jasa secara terus Pusat Statistik (BPS) menerus yang dicantumkan Rasio dalam buku terbitan Bank Indonesia (20032014) 2. Suku Tingkat Variabel suku bunga Bunga SBI pengembalian SBI, data yang diambil (X2) Investasi (Return) suku bunga bulanan Rasio terakhir (2003-2014). Sumber buku terbitan Bank Indonesia (20032014) 3. Kurs (X3) Kurs mata uang Data yearly statistical domestik terhadap report BI. Data yang mata uang asing. diambil adalah data Pada penelitian ini kurs tengah berdasarkan menggunakan US sumber buku terbitan dollar, dikarenakan Bank Indonesia (2003- US dollar digunakan 2014) sebagai nilai tukar uang internasional 55 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Rasio Tabel 3.1 Definisi dan Operasionalisasi Variabel Independen dan Dependen (lanjutan) Skala No. Notasi Pengertian Pengukuran Pengu kuran 4. IHSG (Y) Sebagai indikator Data Harga IHSG yang kinerja suatu dikeluarkan oleh BEI portofolio investasi yang dicantumkan dalam situs yahoo finance, data yang diambil dalam periode tahun (2003-2014) 1. Inflasi (X1) adalah suatu keadaan merosotnya nilai mata uang karena banyaknya jumlah uang yang beredar dan kecenderungan harga-harga barang yang semakin tinggi. Dasarnya inflasi diukur dengan tingkat inflasi yang terjadi selama periode tahun 2003-2014 dengan satuan persentase. 2. Tingkat suku bunga SBI (X2) adalah tingkat bunga yang ditawarkan oleh pemerintah yang diukur dengan bunga SBI dalam suku bunga bulanan periode tahun 2003-2014 dengan satuan persentase. 3. Nilai tukar rupiah/Kurs terhadap dolar AS (X3) adalah nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar AS yang diukur dengan nilai kurs tengah mata uang yang terjadi selama periode 2003-2014 dengan satuan rupiah. 4. Indeks Harga Saham Gabungan (Y) adalah harga tolak ukur kinerja suatu portofolio investasi dari suatu saham yang ditentukan pada saat pasar saham sedang berlangsung berdasarkan kepada permintaan dan penawaran pada 56 http://digilib.mercubuana.ac.id/ suatu saham tersebut dengan melihat data harga saham gabungan selama periode tahun 2003-2014 dengan satuan rupiah. D. Populasi dan Sampel Populasi adalah kelompok keseluruhan orang, peristiwa, atau sesuatu yang ingin diselidiki oleh peneliti (Sri, 2003:67). Populasi ini memiliki objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peniliti untuk diambil sebuah kesimpulan. Sampel adalah beberapa anggota atau bagian yang dipilih dari populasi. Dengan mempelajari dari sampel ini peneliti berharap dapat mengambil keputusan yang dapat digeneralisasikan keseluruh populasi (Sri, 2003:67). Populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan indikator makroekonomi antara lain Inflasi, Suku Bunga SBI dan Nilai Tukar Dollar AS (USD) pada periode tahun 2003-2014. Dan teknik pengambilan sampel penelitian ini bersifat purposive yaitu adanya ketersediaan data yang diperoleh dari sumber referensi lain yang relevan, seperti pada buku, jurnal, situs, dan lain-lain. Biasanya telah dikumpulkan oleh lembaga tertentu dan sudah melalui tahap pengujian validasi dan reliabilitas sehingga peneliti dapat langsung memanfaatkannya. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data ini terdiri dari: Studi kepustakaan, data yang dipilih adalah data Inflasi, Suku Bunga SBI dan Kurs Tengah Dollar AS 57 http://digilib.mercubuana.ac.id/ (USD) yang diperoleh dari buku terbitan Bank Indonesia tahun 2003-2014, dan data IHSG yang diperoleh dari Yahoo finance tahun 2003-2014. F. Metode Analisis Data Untuk mengetahui signifikasi pengaruh variabel Inflasi, Suku Bunga SBI, dan Nilai Kurs Dollar AS (USD) secara bersama-sama (simultan) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2003-2014, maka dilakukan teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi time series. Wei (2006) mengatakan bahwa Time Series adalah serangkaian pengamatan terhadap suatu variabel yang diambil dari waktu ke waktu dan dicatat secara berurutan menurut urutan waktu kejadiannya dengan interval waktu yang tetap. 1. Statistik Deskriptif a. Mean (Rata-rata) Mean merupakan nilai yang cukup representative bagi penggambaran nilai-nilai yang terdapat dalam data yang bersangkutan. Rumus untuk rata-rata hitung adalah: b. Standar Devisiasi Standar deviasi merupakan simpangan nilai dari data yang telah disusun dan rumus untuk standar deviasi adalah: 58 http://digilib.mercubuana.ac.id/ c. Minimum Minumum adalah nilai terkecil dari data. d. Maksimum Maksimum adalah nilai terbesar dari data. 2. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi, yang meliputi asumsi tidak terjadi autokorelasi, tidak terjadi multikorelasi, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan motode regresi memiliki distribusi normal. Dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil perhitungkan dapat diinterprestasikan dengan akurat. a. Uji Normalitas Residual Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual atau dengan uji One Sample Kolmogorov Smirnov. b. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah korelasi atau hubungan yang terjadi diantara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam 59 http://digilib.mercubuana.ac.id/ rangkaian waktu. Uji autokorelasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara variabel itu sendiri pada pengamatan atau tidak. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Menurut (Santoso, 2004:216) model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi diuji dengan Durbin-Watson. Uji DurbinWatson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel independen (Ghozali, 2005: 96). Berikut tabel cara pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi: Tabel 3.2 Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi Hipotesis nol Keputusan Jika Tolak Ho 0 < d < dl No decision dl d du Tidak ada korelasi negatif Tolak Ho 4-dl < d < 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4-du d 4-dl Tidak ada autokorelasi positif Terima Ho Du < d < 4-du Ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Sumber : Ghozali (2005:96) c. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas digunakan untuk medeteksi ada tidaknya hubungan antar beberapa atau semua variabel independen dalam modal regresi. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem 60 http://digilib.mercubuana.ac.id/ multikolinearitas (Santoso, 2004:203). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Iman Ghozali, 2007:91). Deteksi problem multikolinearitas dilakukan dengan melihat jika nilai tolerance dan lawannya yaitu variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 maka dapat disimpulkan terdapat problem multikolinearitas d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Imam Ghozali, 2007:105). Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dengan melihat grafik scatterplot yaitu jika penyebarannya tidak membentuk suatu pola tertentu, maka dalam penelitian ini tidak mengalami masalah heterokedastisitas. 3. Uji Regresi Linier Berganda Metode analisis yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS. Secara umum analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan satu 61 http://digilib.mercubuana.ac.id/ variabel terikat (dependen) dengan satu atau lebih variabel bebas (independen), dengan tujuan untuk mengestimasi dan memprediksi ratarata populasi atau nilai rata-rata variabel terikat (dependen) berdasarkan nilai variabel bebas (independen) yang diketahui. Menurut Sekaran dikutip dalam Sarjono (2009:91), regresi berganda dilakukan untuk menguji pengaruh simultan dari beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat yang berskala interval. Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah Inflasi, Suku Bunga SBI, dan Nilai Kurs Dollar AS (USD) serta variabel terikatnya adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Persamaan regresi linear berganda ini dirumuskan sebagai berikut, (Nata Wirawan, 2002 : 293). Ŷ = α + 1X1 + 2X2 + 3X3 + e Keterangan : Ŷ : IHSG α : Konstanta 1-3 : Koefisien regresi X1 : Tingkat inflasi X2 : Tingkat Suku Bunga SBI X3 : Nilai Kurs Dollar AS (USD) e : Eror 4. Uji Hipotesis Pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan dan parsial dengan dilakukan uji koefisien determinasi (R) dan uji koefisien F dan t. 62 http://digilib.mercubuana.ac.id/ a. Koefisien Determinasi (R) Untuk mengetahui besarnya nilai kontribusi dari variabel independen terhadap variabel dependennya.. b. Uji Koefisien F (Simultan) Untuk menguji pengaruh dari seluruh variabel independen terhadap dependennya. Tahapan pengujian sebagai berikut: 1. Rumusan Hipotesis Ho : βi = 0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas (Xi) secara simultan terhadap variabel terikat (Y ) (i=1,2,3). Ha : βi ≠ 0, artinya ada pengaruh antara variabel bebas (Xi) secara simultan terhadap variabel terikat (Y) (i=1,2,3) 2. Menentukan besarnya Fhitung (Nata Wirawan, 2002:304) F R 2 / k -1 (1 - R 2 )( n - k) dimana : R2 = Koefisien determinasi k = Banyaknya variabel dalam model regresi n = Ukuran sampel 3. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan Ho Ho diterima bila nilai signifikansi > α (0,05) Ho ditolak bila nilai signifikansi < α (0,05) 63 http://digilib.mercubuana.ac.id/ c. Uji Koefisien t (Parsial) Untuk menguji pengaruh secara parsial dari variabel independen terhadap dependennya. Dengan tahap pengujian sebagai berikut. 1. Merumuskan hipotesis H0 : βi = 0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel terikat (Xi) secara parsial terhadap variabel terikat (Y) (i = 1,2,3). Ha : βi ≠ 0, artinya ada pengaruh antara variabel bebas (Xi) secara parsial terhadap variabel terikat (Y) (i = 1,2,3). 2. Menentukan besarnya thitung (Nata Wirawan, 2002:304) ti bi i Sb i dimana : i = 1,2,…,k bi = Koefisien regresi parsial yang ke-i dari regresi sampel βi = Koefisien regresi parsial yang ke-i dari regresi populasi Sbi = Kesalahan standar koefisien regresi sampel 3. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan Ho. Ho diterima bila nilai signifikansi > α (0,05) Ho ditolak bila nilai signifikansi < α (0,05) 64 http://digilib.mercubuana.ac.id/