1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ditinjau dari luas

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ditinjau dari luas wilayah laut, perairan Maluku memiliki berbagai
sumberdaya laut baik hayati maupun non hayati, sehingga hal ini
memungkinkan untuk dapat merangsang peningkatan pertumbuhan
ekonomi secara optimal melalui peningkatan pembangunan di bidang
perikanan. Pulau Ambon merupakan bagian dari Maluku, dimana wilayah
perairannya terdiri dari teluk bagian dalam dan teluk bagian luar. Maluku
merupakan salah satu Propinsi kepulauan di Indonesia yang memiliki luas
wilayah 712.479,69 km2 yang terdiri dari 658.294,69 km2 wilayah perairan
dan 54.185 km2 wilayah daratan, menunjukkan dominannya wilayah
perairan laut dengan luas sekitar 92,39 % (Anonim, 2006).
Perikanan rakyat di Propinsi Maluku umumnya terpusat di perairan
teluk, menurut hasil penelitian Balai Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya Laut Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi
Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia Ambon pada bulan Februari 1987,
jenis-jenis ikan yang umumnya di temui pada perairan teluk Ambon
adalah ikan puri (Stolophorus spp), make (Sardinella spp), lalosi(Caesi
spp), lompa (Thrissina spp), momar (Decapterus spp) dan tatari
(Rastreliger
spp),
Siganus
sp,
Epinephelus
sp,
Heniochus
sp,
Corythoichtys intestinalis, Hippocampus.sp, Acanthurus sp, Cociella sp,
1
Lutjanus sp, Theraphon sp, Acreichthys hajam, Aeoliscus strigatus,
Cephalopholis sp, Chaetodon sp. Dan selama waktu penelitian telah
dikoleksi 1.209 specimen yang terdiri dari19 jenis ikan yang mewakili 11
suku (Anonim, 1987). Dan penelitian yang sama pula dilakukan pada
bulan Agustus 1995 – Juli 1997 diperoleh 144 jenis ikan yang termasuk
dalam 36 famili. Famili dengan jumlah jenis terbanyak adalah Carangidae
(18 jenis, Leiognathidae (12 jenis), serta Clupidae dan Apogonidae yang
masing masing terdiri dari 10 jenis (Syahailatua,1999). Pada penelitian ini
hanya digunakan alat tangkap jaring hanyut dan tangguk (seser)
Di dalam penelitian ini dilakukan kembali penelitian yang serupa
mengenai keanekaragaman jenis ikan, akan tetapi di dalam penelitian ini
memiliki cakupan yang lebih kecil dibandingkan dengan penelitian
sebelumnya, yaitu dilihat dari segi waktu dan lokasi cakupan wilayah.
Pada penelitian sebelumnya dilakukan hampir meliputi seluruh wilayah
teluk Ambon sedangkan pada penelitian ini hanya dilakukan di desa
Hative besar. Tetapi jika dilihat berdasarkan alat tangkap, penelitian ini
menggunakan jenis alat tangkap yang lebih banyak dan beragam yaitu :
purse seine, pancing tangan, tangguk, panah, gill net (jaring).
Desa Hative Besar terletak di Kecamatan Baguala - Pulau Ambon,
dengan jumlah penduduk 3.728 jiwa, dimana sebagian besar penduduknya
bermukim di daerah pesisir. Paradigma yang terjadi di Desa Hative Besar
yang menjadikan daerah pantai dan perairan pesisir sebagai tempat
pembuangan akhir dari segala aktivitas, sedangkan sebagian masyarakat di
2
Desa Hative Besar bermata pencaharian sebagai nelayan. Potensi yang ada
di Desa Hative Besar antara lain Ikan pelagis seperti ikan momar
(Decapterus sp), ikan puri (Stolephorus sp), ikan kawalinya (Selar
cromopthalmus), ikan komu (Euthynus sp), ikan lema (Rastrelliger
kanagurta), dan beberapa jenis ikan karang yang sering di tangkap oleh
nelayan. Pola pemanfaatan yang masih tradisional dan hanya berbekal
pengalaman menjadikan tingkat pemanfaatan akan potensi laut di Desa
Hative Besar masih sangat kurang. Pentingnya dilakukan penelitian ini
yakni untuk mengetahui sebaran ikan dan pola atau karakteristik
penangkapan ikan yang dilakukan oleh para nelayan sekitar dan juga
mengetahui karakteristik perairan setempat.
Saat ini informasi akan keragaman jenis-jenis ikan yang ada di laut
sangatlah dibutuhkan guna kepentingan pemanfaatannya itu sendiri. Dan
di daerah Maluku yang memiliki kawasan laut sangat luas sampai saat ini
belum bisa mengoptimalkan potensi itu guna kesejahteraan masyarakat
banyak. Ikan dipilih sebagai bahan penelitian karena: pertama, masyarakat
setempat (sekitar wilayah kawasan Hative besar) memanfaatkan ikan
untuk mendukung perekonomian masyarakat dan memenuhi kebutuhan
pangan keluarga. Kedua, karena potensi dan daya guna ikan yang sangat
tinggi sebagai sumberdaya protein hewani bagi manusia. Ketiga, ikan
dapat dijadikan sebagai indikator biologis terhadap tingkat pencemaran
suatu perairan yang memiliki kepekaan yang tinggi terhadap perubahan
lingkungan.
3
Untuk itu maka perlu dilakukan penelitian untuk mengevaluasi
potensi, kondisi dan data – data tentang jenis ikan serta daerah
penyebarannya oleh karena itu maka penelitian tentang keanekaragaman
hayati ikan di kawasan perairan Hative besar sangat penting untuk
dilakukan.
B.
Rumusan Masalah
(a) Bagaimana keanekaragaman jenis dan persebaran ikan yang ada di
kawasan perairan Hative besar?
(b) Jenis alat tangkap yang digunakan dan hubungannya dengan jenis,
komposisi dan jumlah ikan yang ditangkap?
(c) Adakah hubungan antara parameter fisik kimia perairan terukur
dengan keanekaragaman jenis dan persebaran ikan di kawasan
perairan Hative besar?
C.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu gambaran
beberapa aspek antara lain :
(a) Mengetahui keanekaragaman jenis dan persebaran ikan yang ada di
kawasan perairan Hative besar.
(b) Mengetahui jenis alat tangkap yang digunakan dan hubungannya
dengan jenis, komposisi dan jumlah ikan yang ditangkap.
4
(c) Mengetahui hubungan antara parameter fisik kimia perairan
terukur dengan keanekaragaman jenis dan persebaran ikan di
kawasan perairan Hative besar
D.
Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai :
a. Informasi mengenai potensi perikanan air laut di Kawasan Hative
besar Teluk Ambon
b. Informasi untuk lebih mengenal ikan-ikan lokal dan alat tangkap
yang digunakan oleh nelayan di sekitar perairan Hative besar
c. Informasi untuk membantu meningkatkan pengelolaan sumber
daya ikan khususnya dalam hal perlindungan dan budidaya.
5
Download