problematika kedewasaan bertindak di dalam

advertisement
PROBLEMATIKA KEDEWASAAN BERTINDAK DI DALAM HUKUM
(STUDI PADA PRAKTEK NOTARIS DI KOTA MEDAN)
TESIS
OLEH
Bertrand A. Hasibuan
047011005 / M.Kn.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2006
Bertrand A. Hasibuan : Problematika Kedewasaan Bertindak di dalam Hukum..., 2006
USU Repository © 2007
Problematika Kedewasaan Bertindak Di Dalam Hukum
(Studi Pada Praktek Notaris Di Kota Medan)
Tesis
Bertrand A.Hasibuan
Universitas Sumatera Utara
Sekolah Pascasarjana
Magister Kenotariatan
2006
Intisari
Perdebatan mengenai masalah kedewasaan hingga saat ini masih sering terjadi diantara
berbagai pihak. Hal ini antara lain disebabkan oleh belum adanya suatu ketentuan yang secara tegas
mengatur tentang batas usia minimal dan ukuran-ukuran untuk mengatakan seseorang itu dewasa.
Banyak faktor yang menyebabkan sulitnya merumuskan secara tegas ukuran-ukuran seseorang itu
dinyatakan dewasa antara lain pertama, karena adanya bermacam-macam sistem hukum di Indonesia
yang berlaku pada bermacam-macam golongan dalam masyarakat, kedua, pengertian kedewasaan itu
sendiri dalam kenyataan selalu dikaitkan dengan jenis perbuatan hukum yang akan dilakukan oleh
seseorang.adanya perbedaan batas usia minimal seseorang dikatakan dewasa atau cakap dalam
melakukan perbuatan hukum dapat menimbulkan problematika bagi praktisi hukum khususnya Notaris
dalam bertindak jika aktanya dihadapkan kepada instansi/lembaga Pemerintahan yang berpedoman
kepada peraturan yang berbeda tentang kedewasaan seseorang.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaturan kedewasaan bertindak dalam hukum
di dalam peraturan perundang-undangan nasional, mengetahui pandangan praktis mengenai masalah
kedewasaan bertindak dihadapan hukum, mengetahui peran praktisi hukum dalam mengakomodir
masalah kedewasaan bertindak di hadapan hukum. Penelitian ini bersifat deskriptif dan analitis dengan
pendekatan Yuridis Normatif yang dikuatkan dengan pendekatan Yuridis Empiris. Lokasi Penelitian di
kota Medan, populasi dalam penelitian ini sebanyak 238, untuk sample diambil 25 orang Notaris
sebagai responden dengan teknik Non Probability Sampling dengan bentuk Purposive Sampling dan
data yang diambil adalah data primer melalui kuisoner yang dibantu dengan wawancara dan data
sekunder melalui studi kepustakaan .
Berdasarkan hasil penelitian diketahui dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2004 Tentang Jabatan Notaris ( Selanjutnya disebut UUJN ) maka dalam hal kedewasaan Notaris wajib
berpedoman kepada UUJN, tetapi di dalam praktek ternyata sebagian Notaris dalam hal kedewasaan
masih ada yang berpedoman kepada peraturan lain terutama dalam hal yang berkaitan dengan
Instansi/lembaga
*
Mahasiswa Sekolah Pasca Sarjana USU Medan, Program Studi Magister Kenotariatan.
Dosen Sekolah Pasca Sarjana USU Medan, Program Studi Magister Kenotariatan.
**
Bertrand A. Hasibuan : Problematika Kedewasaan Bertindak di dalam Hukum..., 2006
USU Repository © 2007
pemerintahan yang berpedoman kepada peraturan yang berbeda dalam mengukur kedewasaan
seseorang. Akibat akta yang dibuat Notaris dihadapan penghadap yang belum dewasa mengakibatkan
akta tersebut mempunyai kekuatan pembuktian menjadi akta di bawah tangan. Kewenangan untuk
menegaskan kedewasaan seseorang ditetapkan dalam peraturan-peraturan tetapi jika
peraturan-peraturan tersebut tidak dapat memecahkan masalah kedewasaan maka hakim dapat
menegaskan hal kedewasaan seseorang.
Kata Kunci
: Problema Kedewasaan
Bertindak Di Dalam Hukum
Bertrand A. Hasibuan : Problematika Kedewasaan Bertindak di dalam Hukum..., 2006
USU Repository © 2007
The Problem Of Maturity On Action In Law
(Study At Practitioner Notary In Medan City)
Thesis
Bertrand A. Hasibuan
North Sumatera University
Postgraduate School
Magister of Law
2006
Abstract
The debate regarding maturity frequently occurs among some parties up to the present time.
It is caused by having no strict rule governing maximum age limit and determination stating that
someone has been adult. There are many factors causing the difficulty in formulating strictly
regarding how can be said that someone has been adult. Firstly, there are numerous systems in
Indonesia and it prevails on some tribes and community. Secondly, the definition of maturity is
closely related to the type of law action performed by someone on the existence of minimum age limit
to be called as adult man or the capability in performing law action. It may cause the problem for law
practitioners, particularly the notary to do the action whenever the document is related to the
institution of government reffering to different rule about the maturity of someone.
The objective of research is to know the regulation of maturity on action in national rules, to
know pratical view regarding the maturation on action in law, to know the role of practitioners law in
accomodating the problem of maturity on action in law. It is descriptive and analytical with
Yuridicative Normative approach. It is supported also with Yuridical Empirical. The location of
research is Medan city with population for 238. The sample is taken from 25 notaries as the
respondent with non probability sampling technique in the form of Purposive Sampling. The primary
data is taken from questionnairy and interview. Secondary data is taken through library research.
*
**
Student of School Post Graduate Studies, Notariate Magister Study Program.. Universitv of
North Sumatera Medan.
Lecturer of School Post Graduate Studies, Notariate Magister Study Program,. University of
North Sumatera Medan.
Bertrand A. Hasibuan : Problematika Kedewasaan Bertindak di dalam Hukum..., 2006
USU Repository © 2007
Based on the result of research it shows that the prevailed of Act No 30 of 2004 regarding the
position of notary (further, it is called UUJN), then notary is obliged referred to UUJN regarding the
maturity. However, in practice, some notaries, in the case of maturation, refer to other rules,
particularly related to the institution of government referring to different rules in measuring the
maturation of someone. The effect of mating document by notary before those underage leading into
having proving power of outstanding document. The authority in the emphasizing of someone
maturity is determined on rules. However, as long as the rules can not overcome the problem of
maturity on action, then lawyer may emphasize the maturity of someone.
Keywords :
The Problem of Maturity on Action in Law.
Bertrand A. Hasibuan : Problematika Kedewasaan Bertindak di dalam Hukum..., 2006
USU Repository © 2007
Download