prediksi data buku yang sering dipinjam berdasarkan kategori pada

advertisement
DRAFT JURNAL
PREDIKSI DATA BUKU YANG SERING DIPINJAM
BERDASARKAN KATEGORI PADA PERPUSTAKAAN
DAERAH DEMAK MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES
Lisa Serovia1,Slamet Sudaryanto2
Email :[email protected],[email protected]
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang 50131
Telp : (024) 3517261, Fax : (024) 3520165
ABSTRAK
Kegiatan atau jasa utama Perpustakaan Daerah Demak adalah peminjaman buku dan
materi lainnya sehingga salah satu tolak ukur keberhasilan Perpustakaan Daerah Demak
adalah dengan banyaknya buku yang dipinjam pada Perpustakaan Daerah Demak.
Pengelola perpustakaan (pustakawan) perlu mengetahui apakah masyarakat memahami
pentingnya peranan perpustakaan dalam hal pendidikan dengan menggunakan suatu
prediksi. Sistem prediksi yang selama ini dilakukan oleh Perpustakaan Daerah Demak
hanya mengandalkan prediksi tradisional dalam prediksi buku yang serinng dipinjam
pada tiap bulannya. Prediksi tradisional disini adalah dalam bentuk buku yang sering
dipinjam yang dilakukan dalam jumlah yang sama dari bulan ke bulan tanpa adanya
perhitungan terlebih dahulu. Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan metode Naive
Bayes untuk memprediksi data buku yang sering dipinjam pada Perpustakaan Daerah
Demak karena sulitnya memprediksi data buku yang sering dipinjam pada Perpustakaan
Daerah Demak. Metode prediksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Naive Bayes.Hasil prediksi data buku yang sering dipinjam pada Perpustakaan Daerah
Demak menggunakan Naive Bayes dapat memberikan hasil nilai prediksi untuk dijadikan
sebagai prediksi buku yang sering dipinjam pada Perpustakaan Daerah Demak.
Kata Kunci
: Prediksi, Perpustakaan Daerah Demak, Naive Bayes
ABSTRACT
Activity and main services of Demak Regional Library are borrowing books and other
materials, so one of the measured factors that impact the success of Demak Regional
library is the number of books is borrowed at Demak Regional Library. Library manager
(librarian) needs to know whether the public understands the importance of the role of the
library in terms of education by using a prediction. The prediction system current used by
Demak Regional Library only rely on traditional prediction for predict the often borrowed
books in every month. The traditional prediction that means is the often books are
borrowed that count how many quantity books borrowed in every month without any
calculation before. The goal of this research is to apply the Naïve Bayes method for
predict the data of books often borrowed in Demak Regional Library because of the
difficulty in predicting the data of books often borrowed in Demak Regional Library. The
prediction method used in this research is naïve Bayes method. The prediction result of
1
DRAFT JURNAL
data books is often borrowed in Demak Regional Library use Naïve Bayes can give the
predict result value for became a prediction of books are often borrowed in Demak
Regional Library.
Keyword: Prediction, Demak Regional Library, Naïve Bayes
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era teknologi saat ini, teknologi
informasi banyak digunakan untuk
menyajikan
layanan
informasi.
Kebutuhan akan layanan informasi yang
cepat, akurat dan relevan telah membuat
teknologi informasi semakin diminati. Ini
ditunjukan dengan berbagai penggunaan
aplikasi yang menunjang kegiatan atau
aktivitas dalam dunia perpustakaan.
Perpustakaan adalah suatu ruangan yang
merupakan
bagian
dari
gedung
(bangunan) atau gedung tersendiri yang
berisi buku-buku koleksi yang diatur dan
disusun demikian rupa sehingga mudah
untuk dicari dan dipergunakan apabila
sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca
yang merupakan pusat informasi dimana
bahan-bahan perpustakaan dikumpulkan,
diolah, disimpan dan dipelihara untuk
kemudian disebarluaskan agar dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh
masyarakat [1].
Perpustakaan
Daerah
Demakadalah
sebuah perpustakaan yang berorientasi
pada peningkatan minat dan budaya baca
masyarakat maka mutlak diperlukan
partisipasi dari semua pihak untuk
mewujudkan misi sebagai perpustakaan
sebagai sumber informasi, inspirasi
menuju Demak semakin sejahtera.
Kalangan akademisi (pelajar, mahasiswa,
guru), kalangan umum dan semua Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) perlu
dirangkul untuk mewujudkan misi
tersebut.
Kegiatan atau jasa utama Perpustakaan
Daerah Demak adalah peminjaman buku
dan materi lainnya sehingga salah satu
tolak ukur keberhasilan Perpustakaan
Daerah Demak adalah dengan banyaknya
buku yang dipinjam pada Perpustakaan
Daerah
Demak.
Dalam
upaya
meningkatkan
peminjaman
buku,
diperlukan salah satu strategi dalam hal
prediksi buku yang sering dipinjam yaitu
sebuah sistem yang dapat memahami
kebutuhan dan karateristik dari pengguna
perpustakaan melalui buku yang sering
dipinjam.
Pengelola
perpustakaan
(pustakawan) perlu mengetahui apakah
masyarakat
memahami
pentingnya
peranan
perpustakaan
dalam
hal
pendidikan dengan menggunakan suatu
prediksi. Prediksi yaitu memperkirakan
sesuatu pada waktu yang akan datang
berdasarkan data masa lampau yang
dianalisis secara ilmiah, khususnya
menggunakan suatu metode [2]. Terdapat
dua
jenis
prediksi
berdasarkan
pendekatan yaitu prediksi kualitatif dan
kuantitatif. Pada penelitian ini digunakan
model Naive Bayes yang merupakan
bagian dalam peramalan kuantitatif. Di
sini data sebelumnya dikumpulkan,
dipelajari dan dianalisis dihubungkan
dengan perjalanan waktu yang hasilnya
dapat menyampaikan sesuatu yang akan
terjadi di masa yang akan datang. Dengan
demikian seorang pustakawan yang
bertanggung
jawab
perlu
untuk
mengetahui hasil prediksi buku yang
sering oleh pengunjung utuk bulan
berikutnya.Sistem prediksi yang selama
ini dilakukan oleh Perpustakaan Daerah
Demak hanya mengandalkan prediksi
tradisional dalam prediksi buku yang
serinng dipinjam pada tiap bulannya.
Prediksi tradisional disini adalah dalam
bentuk buku yang sering dipinjam yang
dilakukan dalam jumlah yang sama dari
bulan ke bulan tanpa adanya perhitungan
terlebih dahulu.
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
membangun sebuah sistem dalam
melakukan prediksi buku yang sering
dipinjam pada Perpustakaan Daerah
2
DRAFT JURNAL
Demak. Dari latar belakang masalah
diatas akan dibangun sistem prediksi
dimana sistem ini nantinya memberikan
informasi mengenai buku yang sering
dipinjam pada Perpustakaan Daerah
Demak dengan judul ”Prediksi Data
Buku
Yang
Sering
Dipinjam
Berdasarkan
Kategori
Pada
Perpustakaan
Daerah
Demak
Menggunakan Naive Bayes ”.
1.1. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar
belakang
permasalahan di atas, penulis dapat
membuat suatu perumusan masalah
yaitubagaimana menerapkan metode
Naive Bayes untuk memprediksi data
buku yang sering dipinjam pada
Perpustakaan Daerah Demak karena
sulitnya memprediksi data buku yang
sering dipinjam pada Perpustakaan
Daerah Demak.
1.2. PEMBATASAN MASALAH
Untuk lebih memfokuskan pada
permasalahan yang akan diteliti, maka
penelitian ini dibatasi sebagai berikut
1. Historis data buku yang digunakan
dalam penelitian ini hanya data
peminjaman buku pada bulan
Oktober 2016.
2. Prediksi data buku yang sering
dipinjam pada Perpustakaan Daerah
Demakmenggunakan Naive Bayes
disimulasikan dengan menggunakan
PHP dan MySQL.
2.1.TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah menerapkan metode
Naive Bayes untuk memprediksi data
buku yang sering dipinjam pada
Perpustakaan Daerah Demak karena
sulitnya memprediksi data buku yang
sering dipinjam pada Perpustakaan
Daerah Demak.
2.2.MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dapat
diperoleh dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.
Bagi Perpustakaan Daerah Demak
Dapat digunakan untuk menentukan
buku yang sering dipinjam pada
Perpustakaan
Daerah
Demak
sehingga
dapat
meningkatkan
pelayanan Perpustakaan Daerah
Demak.
2.
Bagi Akademik
Sebagai bahan referensi yang dapat
dipergunakan untuk perbandingan
dan kerangka acuan untuk persoalan
yang sejenis, sehingga dapat
meningkatkan
kualitas
pendidikan.Serta dapat menjadi
bahan acuan dan dorongan bagi
akademik.
3. Bagi Penulis
Menambah wawasan pengetahuan
dan pengalaman penulis mengenai
pembuatan prediksi menggunakan
metode Naive Bayes
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjuan Studi
Penelitianterdahulu
berjudul
”Analisa Algorithma Apriori
Untuk
Mendapatkan Pola Peminjaman Buku
Perpustakaan SMPN 3 Batanghari”. Data
yang dimiliki oleh suatu institusi
merupakan salah satu aset dari institusi
tersebut. Adanya kegiatan operasional
sehari-hari akan semakin memperbanyak
jumlah data transaksi. Jumlah
data
transaksi yang begitu besar justru bisa
menjadi masalah bila instansi tersebut
tidak bisa memanfaatkannya. Dalam
penelitian
ini,
peneliti
akanmemanfaatkan algoritma apriori
untuk
mengelompokkan
data
peminjaman buku perpustakaan SMPN 3
Batanghari
berdasarkan
kecenderungannya
yang
muncul
bersamaan
dalam suatu
kegiatan
kunjungan pustaka. Dalam melakukan
proses peminjaman buku, tentu saja data
mentah akan diolah dengan membaginya
kedalam pecahan-pecahan data yang
berbeda. Diantara tabel data peminjaman
buku yang diolah adalah tabel
peminjaman secara umum, tabel kandidat
2-itemset, tabel kandidat 3-itemset, tabel
tabular peminjaman, tabel nilai support,
tabel nilai confidence dan mendapatkan
pola peminjaman buku.Hasil dari
penelitian ini berupa gambaran pola
peminjaman buku perpustakaan SMPN 3
Batanghari.Dengan
mendapatkan
pengetahuan dari algoritma ini, dapat
dijadikan rujukan bagi pihak sekolah
dalam pengadaan dan penempatan bukubuku perpustakaan [3].
3
DRAFT JURNAL
Penelitian terdahulu berjudul ”
Penerapan Data Mining Untuk Mengolah
Data Penempatan Buku Di Perpustakaan
SMK TI PAB 7 Lubuk Pakam Dengan
Metode Association Rule”. Pertumbuhan
yang pesat dari akumulasi data telah
menciptakan kondisi kaya akan data
tapi minim informasi. Data mining
merupakan
penambangan
atau
penemuan
informasi baru dengan
mencari pola atau aturan tertentu dari
sejumlah data dalam jumlah besar yang
diharapkan dapat mengatasi kondisi
tersebut. Dengan memanfaatkan data
kunjungan perpustakaan, dapat menggali
informasi tentang buku-buku apa yang
sering dipinjam oleh siswa dan
keterkaitan
antar
masing–masing
peminjaman sehingga dapat melakukan
penyusunan buku sesuai dengan tingkat
support dan confidence. Kemudian
setelah itu dibuat suatu aplikasi yang
dapat menujukkan lokasi buku secara
lebih spesifik sehingga memudahkan
pencarian bagi para pengunjung.
Penelitian yang dibuat di SMK TI PAB 7
Lubuk Pakam ini dibuat dengan
menggunakan beberapa software seperti
XL Miner untuk data mining dan Visual
Basic 6.0 untuk aplikasi pencari buku.
Sementara untuk basis data digunakan
Microsoft Access
dan software –
software
pendukung
lainnya.Hasil
penelitian ini adalah, pertama, dalam
tumpukan data kunjungan perpustakaan,
terdapat pengetahuan yang bermanfaat
bagi perpustakaan itu dan para
pengunjung
perpustakaan
tersebut,
kedua, hasil mining data kunjungan
perpustakaan SMK TI PAB 7 Lubuk
Pakam didapatkan informasi bahwa buku
yang paling sering dipinjam oleh siswa
dengan nilai support 9 adalah buku
Biologi Kelas X, ketiga, terdapat
beberapa aturan asosiasi yang memiliki
nilai confidence 100% misalnya jika
meminjam Conversation dan matematika
bilingual maka meminjam Matematika X.
Artinya
jika
meminjam
buku
Conversation dan matematika maka
kemungkinan meminjam matematika
bilingual adalah 100% [4].
Penelitian terdahulu berjudul
”Implementasi Metode Klasifikasi Naïve
Bayes Dalam Memprediksi Besarnya
Penggunaan Listrik Rumah Tangga”.
Peranan listrik sangat penting bagi setiap
lapisan masyarakat bahkan listrik juga
sangat dibutuhkan sebagai sarana
produksi dan untuk kehidupan seharihari, begitu pentingnya peranan listrik
tentu saja berdampak pada permintaan
listrik yang semakin besar tapi hal ini
kiranya tidak linier dengan persediaan
listrik yang belum mampu memenuhi
permintaan listrik yang begitu besar
tersebut. Untuk mengatasi hal ini perlu
adanya campur tangan pemerintah dan
masyarakat dalam menggunakan listrik
dengan bijak sehingga kebutuhan listrik
tidak menjadi lebih besar dari persediaan
listrik. Oleh karena itu setiap rumah
tangga haruslah paham penggunaan
listrik yang efektif. Penerapan metode
naïve bayes diharapkan mampu untuk
memprediksi besarnya penggunaan listrik
tiap rumah tangga agar lebih mudah
mengatur penggunaan listrik. dari 60 data
penggunaan listrik rumah tangga yang
diuji dengan metode naïve bayes, maka
diperoleh hasil persentase 78,3333%
untuk keakuratan prediksi, di mana dari
60 data penggunaan listrik rumah tangga
yang diuji terdapat 47 data penggunaan
listrik rumah tangga yang berhasil
diklasifikasikan dengan benar [5].
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
2.2 Tinjaun Pustaka
2.2.1 Peramalan atau Prediksi
Forecasting atau peramalan adalah
suatu usaha untuk meramalkan keadaan
di masa mendatang melalui pengujian
keadaan di masa lalu. Dalam kehidupan
4
DRAFT JURNAL
sosial segala sesuatu itu tidak pasti, sukar
untuk diperkirakan secara tepat.Forecast
yang dibuat selalu diupayakan agar dapat
meminimumkan pengaruh ketidakpastian
ini terhadap perusahaan. Dengan kata
lainforecasting bertujuan mendapatkan
forecast yang bisa meminimumkan
kesalahan meramal (forecast error) yang
biasanya diukur dengan Mean Squared
Error (MSE), Mean Absolute Error
(MAE) dan sebagainya [2].
2.2.1.1 Jenis Permalan
Jenis-jenis peralaman yaitu [2]:
1. Berdasarkan Jangka Waktu
Peramalan berdasarkan waktunya
dibedakan menjadi dua, yaitu
peramalan jangka panjang yang
biasanya dilakukan oleh para
pemimpin puncak suatu perusahaan
dan bersifat umum, sedangkan
peramalan jangka pendek yaitu yang
biasanya dilakukan oleh pemimpin
pada tinngkat menengah maupun
bawah dan lebih bersifat operasional.
2. Berdasarkan Metode
Berdasarkan metode dibedakan menjadi
dua yaitu:
a. Metode Kualitatif
peramalan dengan metode ini adalah
peramalan yang lebih didasarkan atas
intuisi dan penilaian orang yang
melakukan
peramalan
dari
pada
pemanipulasian data historis yang
tersedia.
b. Metode Kuantitatif
peramalandengan metode kuantitatif
adalah peramalan yng didasarkan atas
pemanipulasian data yang tersedia secara
memadai serta tanpa intuisi maupun
penilaian subyektif dari orang yang
melakukan peramalan.
2.2.1.2 Proses Peramalan
Proses peramalan biasanya terdiri dari
langkah-langkah sebagai berikut[2]:
1. Penentuan Tujuan
Analisis membicarakan dengan para
pembuat keputusan dalam perusahaan
untuk mengetahui apa kebutuhankebutuhan mereka dan menentukan:
a. Variabel-variabel apa yang akan
diestimasi.
b. Siapa yang akan menggunakan hasil
peramalan.
c. Untuk tujuan-tujuan apa hasil
peramalan digunakan.
d. Estimasi jangka panjang atau jangka
pendek yang diinginkan.
e. Derajat ketepatan estimasi yang
diinginkan.
f. Kapan estimasi dibutuhkan.
g. Bagian-bagian
peramalan
yang
diinginkan, seperti peramalan untuk
kelompok pembeli, kelompok produk
atau daerah geografis.
2. Pengembangan Model
Setelah tujuan ditetapkan, langkah
berikutnya
adalah
mengembangkan
model, yang merupakan penyajian secara
lebih sederhana sistem yang dipelajari.
Dalam peramalan, model adalah suatu
kerangka
analitik
yang
apabila
dimasukan data masukan menghasilkan
estimasi penjualan di waktu mendatang
(atau variabel apa saja yang akan
diramal). Analisis hendaknya memilih
suatu model yang menggambarkan secara
realistis perilaku variabel-variabel yang
dipertimbangkan.
3. Pengujian Model
Sebelum diterapkan, model biasanya
diuji untuk menentukan tingkat akurasi,
validitas,
dan
reliabilitas
yang
diharapkan.Ini
sering
mencakup
penerapannya pada data historis, dan
penyiapan estimasi untuk tahun-tahun
sekarang dengan data nyata yang
tersedia.Nilai suatu model ditentukan
oleh derajat ketepatan hasil peramalan
data aktual.
4. Penerapan Model
Setelah pengujian, analisis merupakan
model dalam tahap ini, data historis
dimasukan
dalam
model
untuk
menghasilkan suatu ramalan.
5. Revisi dan Evaluasi
Ramalan-ramalan yang telah dibuat harus
senantiasa diperbaiki dan ditinjau
kembali.Perbaikan
mungkin
perlu
dilakukan karena adanya perubahanperubahan dalam perusahaan atau
lingkunganya, seperti tingkat harga
produk
perusahaan,
karakteristikkarakteristik
produk,
pengeluranpengeluaran
pengiklanan,
tingkat
pengeluaran
pemerintah,
kebijakan
moneter
dan
kemajuan
teknologi.Evaluasi, di pihak lain,
merupakan
perbandingan
ramalanramalan dengan hasil nyata untuk menilai
ketepatan penggunaan suatu metodologi
5
DRAFT JURNAL
atau teknik peramalan. Langkah ini
diperlukan untuk menjaga kualitas
estimasi-estimasi di waktu yang akan
datang.
2.2.2 Perpustakaan
Perpustakaan adalah suatu ruangan
yang merupakan bagian dari gedung
(bangunan) atau gedung tersendiri yang
berisi buku-buku koleksi yang diatur dan
disusun demikian rupa sehingga mudah
untuk dicari dan dipergunakan apabila
sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca
yang merupakan pusat informasi dimana
bahan-bahan perpustakaan dikumpulkan,
diolah, disimpan dan dipelihara untuk
kemudian disebarluaskan agar dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh
masyarakat [1]. Jenis-jenis perpustakaan
diantaranya :
1. Perpustakan Internasional
perpustakaan yang didirikan oleh dua
negara atau lebih atau merupakan
bagian dari sebuah organisasi
internasional.
2. Perpustakaan Nasional
Perpustakaan yang diselenggarakan
ditingkat
nasional
sebagai
perpustakaan
deposit
yang
menghimpun terbitan dinegara yang
bersangkutan dan semua terbitan
mengenai negara tersebut.
3. Perpustakaan Daerah
perpustakaan
yang
melayani
penduduk suatu daerah tertentu secara
demokratif.
4. Perpustakaan Umum
perpustakaan yang diselenggarakan
dilingkungan suatu instansi atau dinas
sebagai penunjang kelancaran dan
keberhasilan
instansi
yang
bersangkutan.
5. Perpustakaan Perguruan Tinggi
perpustakaan yang diselenggarakan
dilingkungan perguruan tinggi sebagai
penunjang tridarma perguruan tinggi.
6. Perpustakaan Sekolah
sebuah ruangan atau gedung yang
berisi buku-buku dan bahan lainnya,
yang disusun secara teratur dan
sistematis. Yang dimaksud disusun
secara teratur dan sistematis adalah
disusun menurut suatu sistem tertentu,
untuk memudahkan para petugas dan
para
pemakai
dalam
mencari
informasi yang diperlukan dengan
cepat, tepat dan mudah.
Tujuan perpustakaan dalam hal
fungsi
dan
pelayanan
terhadap
pelaksanaan program pendidikan sekolah
antara lain :
1. Sebagai sumber kegiatan belajar
mengajar, yaitu membantu program
pendidikan dan pengajaran sesuai
dengan tujuan yang terdapat alam
kurikulum.
Mengembangkan
kemampuan
anak
menggunakan
sumber
informasi. Bagi
guru,
perpustakaan merupakan tempat untuk
membantu guru dalam mengajar dan
memperluas pengetahuan.
2. Membantu siswa untuk memperjelas
dan memperluas pengetahuannya pada
setiap bidang studi. Oleh karena itu,
perpustakaan dapat dijadikan sebagai
semacam laboratorium yang sesuai
dengan tujuan didalam kurikulum.
3. Mengembangkan minat dan budaya
membaca yang menuju kebiasaan
belajar mandiri.
4. Membantu
siswa
dalam
mengembangkan bakat , minat, dan
kegemarannya.
5. Membiasakan siswa untuk mencari
informasi di perpustakaan. Kemahiran
siswa untuk mencari informasi di
perpustakaan akan menolongnya
untuk mampu belajar secara mandiri
dan memperlancar dalam mengikuti
pelajaran selanjutnya.
6. Merupakan
tempat
untuk
mendapatkan bahan rekreasi sehat
melalui buku-buku bacaan yang sesuai
dengan umur dan tingkat kecerdasan
siswa.
7. Memperluas kesempatan belajar bagi
siswa.
Berdasarkan tujuan perpustakaan
tersebut maka dapat disimpulkan
beberapa
fungsi
perpustakaan
diantaranya :
1. Fungsi Edukatif
Perpustakaan
harus
mampu
membangkitkan minat baca para siswa
mengembangkan
daya
ekspresi,
6
DRAFT JURNAL
mengembangkan
kecakapan
berbahasa, mengembangkan daya fisik
yang rasional.
2. Fungsi Informatif
Perpustakaan
harus
mampu
menyediakan
bahan-bahan
yang
beraneka ragam, bermutu dan up to
date, yang disusun secara teratur dan
sistematis untuk memudahkan para
petugas dan para pemakainya dalam
mencari informasi yang diperlukan.
3. Fungsi Administratif
Perpustakaan harus mengerjakan
pencatatan,
penyelesaian
dan
pemrosesan bahan dan pustaka serta
menyelenggarakan sirkulasi yang
praktis, efisien dan efektif.
4. Fungsi Rekreatif
Perpustakaan harus menyediakan
buku-buku yang bersifat rekreatif
(hiburan) yang bermutu, yang dapat
digunakan para pembaca untuk
mengisi waktu senggang
2.2.3 Bayesian
Publikasi
model
Bayesian
Inference pertama kali disampaikan oleh
Thomas Bayes pada tahun
1958
kemudian disempurnakan oleh Laplace.
Teorema Bayes digunakan untuk
menghitung probabilitas terjadinya suatu
peristiwa berdasarkan pengaruh yang
didapat dari hasil observasi.Dalam teori,
klasifikator Bayes mempunyai angka
error minimum dibandingkan dengan
semua
klasifikator
lainnya
yang
dikembangkan
dalam
penambahan
data.Akan tetapi, di dalam praktek tidak
selalu demikian halnya karena ketidak
akuratan dalam asumsi sifat-sifat dan
saling bebas bersyarat.Metode Bayes
adalah bagian dari Sistem Penunjang
Keputusan Berbasis Indek Kerja.Bayes
Merupakan teknik yang digunakan untuk
melakukan analisis dalam pengambilan
keputusan terbaik dari sejumlah alternatif
untuk
penilaian
langsung
dan
seragam.Metode Bayes adalah teknik
yang digunakan untuk melakukan
analisis dalam pengambilan keputusan
terbaik
dari
sejumlah
alternatif
[6].Bayesianmempunyai
berbagai
keuntungan jika dibandingkan dengan
beberapa teori lainnya, yaitu :
1. Interpolation.
Bayesianmenghubungkan segala hal
dengan teori-teori engineering.Pada
saat berhadapan dengan suatu
masalah, terdapat pilihan mengenai
seberapa besar waktu dan usaha yang
dilakukan oleh manusia dengan
komputer.Pada saat membuat suatu
sistem, terlebih dahulu diharuskan
untuk membuat sebuah model
keseluruhan dan ditentukan faktor
pengontrol
pada
model
tersebut.Bayesianmenghubungkan
perbedaan
yang
besar
karena
Bayesianprior dapat menjadi sebuah
delta function dari suatu model yang
luas.
2. Language.
Bayesian
mempunyai
bahasa
tersendiri untuk menetapkan hal-hal
yang prior dan posterior.Hal ini secara
signifikan membantu pada saat
menyelesaikan bagian yang sulit dari
sebuah solusi.
3. Intuitions
Bayesian melibatkan prior dan
integration, dua aktivitas yang
berguna secara luas.
Teori Bayesian juga dapat
digunakan sebagai alat pengambilan
keputusan untuk memperbaharui tingkat
kepercayaan dari suatu informasi. Teori
probabilitas Bayesian merupakan satu
dari cabang teori statistik matematik yang
memungkinkan kita untuk membuat satu
model ketidakpastian dari suatu kejadian
yang terjadi dengan menggabungkan
pengetahuan umum dengan fakta dari
hasil pengamatan.
Teori Bayesian diadopsi dari
nama penemunya yaitu Thomas Bayes
sekitar tahun 1950, yang sering
ditemukan pada studi-studi ilmu statistika
yang berbasis pada teorema atau aturan
Bayes. Teori Bayesian merupakan sebuah
teori
kondisi
probalititas
yang
memperhitungkan probabilitas suatu
kejadian (hipotesis) bergantung pada
kejadian lain (bukti). Pada dasarnya,
teorema tersebut mengatakan bahwa
kejadian dimasa depan dapat dprediksi
dengan syarat kejadian sebelumnya telah
terjadi. Statement teori bayes
P(A|B)P(B)=P(A,B)=P(B|A)P(A)
7
DRAFT JURNAL
dimana P(A|B) adalah probabilitas
gabungan kejadian A dan B membagi
kedua sisi dengan P(B), didapat:
P(A|B)=
𝑃(𝐡|𝐴)𝑃(𝐴)
………………………
𝑃(𝐡)
….. 2.1
Secara umum teorema Bayes dapat
dituliskan dalam bentuk:
𝑃(𝐡|𝐴𝑖 )𝑃(𝐴𝑖)
P(Ai|B)=∑𝑃(𝐡|𝐴𝑖)𝑃(𝐴𝑖)
………………………..2.2
Teori Bayesian mempunyai beberapa
kelebihan, yaitu:
1. Mudah untuk dipahami.
2. Hanya memerlukan pengkodean yang
sederhana.
3. Lebih cepat dalam penghitungan.
Kaitan antara Naïve Bayes
dengan klasifikasi, korelasi hipotesis dan
bukti klasifikasi adalah bahwa hipotesis
dalam teorema Bayes merupakan label
kelas yang menjadi target pemetaan
dalam klasifikasi, sedangkan bukti
merupakan fitur-fitur yang menjadikan
masukkan dalam model klasifikasi. Jika
X adalah vektor masukkan yang berisi
fitur dan Y adalah label kelas, Naïve
Bayes dituliskan dengan P(X|Y). Notasi
tersebut berarti probabilitas label kelas Y
didapatkan setelah fitur-fitur X diamati.
Notasi ini disebut juga probabilitas akhir
(posterior
probability)
untuk
Y,
sedangkan P(Y) disebut probabilitas awal
(prior probability) Y.
Selama proses pelatihan harus
dilakukan pembelajaran probabilitas
akhir P(Y|X) pada model untuk setiap
kombinasi X dan Y bedasarkan informasi
yang didapat dari data latih. Dengan
membangun model tersebut, suatu data
uji Xβ€Ÿ dapat diklasifikasikan dengan
mencari nilai Yβ€Ÿ dengan memaksimalkan
nilai P(Xβ€Ÿ|Yβ€Ÿ) yang didapat. Formulasi
Naïve Bayes untuk klasifikasi adalah :
………………………….2.3
P(Y|X) adalah probabilitas data dengan
vektor X pada kelas Y. P(Y) adalah
probabilitas
awal
kelas
Y.
adalah
probabilitas
independen kelas Y dari semua fitur
dalam vektor X. Nilai P(X) selalu tetap
sehingga dalam perhitungan prediksi
nantinya kita tinggal menghitung bagian
dengan
memilih
yang terbesar sebagai kelas yag dipilih
sebagai hasil prediksi. Sementara
probabilitas independen
tersebut merupakan pengaruh semua fitur
dari data terhadap setiap kelas Y, yang
dinotasikan dengan
………………………..2.4
Setiap set fitur X = {X1, X2, X3,…, Xq}
terdiri atas q atribut (q dimensi).
Umumnya, Bayes mudah dihitung untuk
fitur bertipe kategoris seperti pada kasus
klasifikasi hewan dengan fitur “penutup
kulit dengan nilai {bulu, rambut,
cangkang} atau kasus fitur “jenis
kelamin” dengan nilai {pria, wanita}.
Namun untuk fitur dengan tipe numerik
(kontinu) ada perlakuan khusus sebelum
dimasukkan dalam Naïve Bayes. Caranya
adalah :
1. Melakukan diskretisasi pada setiap
fitur kontinu dan mengganti nilai
fitur kontinu tersebut dengan nilai
interval diskret. Pendekatan ini
dilakukan
dengan
mentransformasikan fitur kontinu ke
dalam fitur ordinal.
2. Mengasumsikan bentuk tertentu dari
distribusi probabilitas untuk fitur
kontinu
dan
memperkirakan
parameter distribusi dengan data
pelatihan.
Distribusi
Gaussian
biasanya
dipilih
untuk
merepresentasikan
probabilitas
bersyarat dari fitur kontinu pada
sebuah kelas P(Xi|Y), sedangkan
distribusi Gaussian dikarakteristikkan
dengan dua parameter : mean, µ dan
varian . Untuk setiap kelas yj,
probabilitas bersyarat kelas yj untuk
fitur Xi adalah
8
DRAFT JURNAL
………………….2.5
Parameter πœ‡π‘–π‘—
bisa didapat dari
mean sampel Xi (x) dari semua data
latih yang menjadi milik kelas yj,
sedangkan 𝛿𝑖𝑗
dapat diperkirakan
dari varian sampel (s2) dari data
latih.
Klasifikasi dengan Naïve Bayes
bekerja berdasarkan teori probabilitas
yang memandang semua fitur dari data
sebagai bukti dalam probabilitas. Hal ini
memberikan karakteristik Naïve Bayes
sebagai berikut :
1. Metode Naïve Bayes bekerja teguh
(robust) terhadap data-data yang
terisolasi yang biasanya merupakan
data dengan karakteristik berbeda
(outliner). Naïve Bayes juga bisa
menangani nilai atribut yang salah
dengan mengabaikan data latih selama
proses pembangunan model dan
prediksi.
2. Tangguh menghadapi atribut yang
tidak relevan.
3 Atribut yang mempunyai korelasi bisa
mendegradasi
kinerja
klasifikasi
Naïve
Bayes
karena
asumsi
independensi atribut tersebut sudah
tidak ada.
2.2.4. Data Mining
Data Mining adalah proses yang
menggunakan
teknik
statistik,
matematika, kecerdasan buatan, dan
machine learning untuk mengekstrasi
dan mengidentifikasi informasi yang
bermanfaat dan pengetahuan yang terkait
dari berbagai databasebesar [7]. Istilah
data miningmemiliki hakikat sebagai
disiplin ilmu yang tujuan utamanya
adalah untuk menemukan, menggali, atau
menambang pengetahuan dari data atau
informasi yang dimiliki.Data mining
disebut juga sebagai Knowledge
Discovery in Database (KDD). KKD
adalah adalah kegiatan yang meliputi
pengumpulan, pemakaian data, historis
untuk menemukan keteraturan, pola atau
hubungan dalam set data berukuran
besar.
1. Metode Pelatihan
Secara garis besar metode pelatihan
yang digunakan dalam teknik-teknik
2.
3.
data mining dibedakan ke dalam dua
pendekatan, yaitu:
a. Unsuperyised Learning
Metode ini diterapkan tanpa adanya
latihan (training) dan tanpa ada guru
(teacher).Guru di sini adalah label
dari data.
b. Supervised Learning
Metode belajar dengan adanya
latihan
dan
pelatih.Dalam
pendekatan ini, untuk menemukan
fungsi keputusan, fungsi pemisah
atau fungsi regresi, digunakan
beberapa
contoh
data
yang
mempunyai output atau label selama
proses training.
Pengelompokan Data Mining
Ada beberapa teknik yang dimiliki
data mining berdasarkan tugas yang
bias dilakukan, yaitu:
a. Deskripsi
Para peneliti biasanya mencoba
menemukan
cara
untuk
mendiskripsikan pola dan tren yang
tersembunyi dalam data.
b. Estimasi
Estimasi mirip dengan klasifikasi,
kecuali variable tujuan yang lebih
kearah numeric dari pada kategori.
c. Prediksi
Prediksi memiliki kemiripan dengan
estimasi dan klasifikasi. Hanya saja,
prediksi hasilnya menunjukkan
sesuatu
yang
belum
terjadi
(mungkin terjadi di masa depan).
d. Klasifikasi
Dalam klasifikasi variabel, tujuan
bersifat
kategorik.Misalnya,
Pengklasifikasian pendapatan dalam
tiga kelas, yaitu pendapatan tinggi,
pendapatan sedang, dan pendapatan
rendah.
e. Clustering
Clustering
lebih
kea
rah
pengelompokan
record,
pengamatan, atau kasus dalam kelas
yang memiliki kemiripan.
f. Asosiasi
Mengidentifikasi hubungan antara
berbagai peristiwa yang terjadi pada
satu waktu.
Tahap-tahap Data Mining
Sebagai suatu rangkaian proses, data
mining dapat dibagi menjadi
beberapa tahap
proses
yang
9
DRAFT JURNAL
diilustrasikan pada Gambar 2.1.
Tahap-tahap
tersebut
bersifat
interaktif, pemakai terlibat langsung
atau dengan perantaraan knowledge
base.
Gambar.2.1. Tahap-Tahap Data Mining
Tahap-tahap data mining adalah sebagai
berikut:
a. Pembersihan data (data cleaning)
Pada
umumnya
data
yang
diperoleh, baik dari database suatu
perusahaan
maupun
hasil
eksperimen, memiliki isian-isian
yang tidak sempurna seperti data
yang hilang, data yang tidak valid
atau juga hanya sekedar salah
ketik.Selain itu, ada juga atributatribut data yang tidak relevan
dengan hipotesa data mining yang
dimiliki.Data-data
yang tidak
relevan itu juga lebih baik dibuang
karena
keberadaannya
bisa
mengurangi mutu atau akurasi dari
hasil
data
mining
nantinya.Garbage in garbage out
(hanya
sampah
yang
akan
dihasilkan bila yang dimasukkan
juga sampah) merupakan istilah
yang
sering
dipakai
untuk
menggambarkan
tahap
ini.
Pembersihan data juga akan
mempengaruhi performasi dari
sistem data mining karena data
yang ditangani akan berkurang
jumlah dan kompleksitasnya
b. Integrasi data (data integration)
Tidak jarang data yang diperlukan
untuk data mining tidak hanya berasal
dari satu database tetapi juga berasal
dari beberapa database atau file teks.
Integrasi data dilakukan pada atributaribut
yang
mengidentifikasikan
entitas-entitas yang unik seperti
atribut nama, jenis produk, nomor
pelanggan dsb. Integrasi data perlu
dilakukan secara cermat karena
kesalahan pada integrasi data bisa
menghasilkan hasil yang menyimpang
dan bahkan menyesatkan pengambilan
aksi nantinya. Sebagai contoh bila
integrasi data berdasarkan jenis
produk ternyata menggabungkan
produk dari kategori yang berbeda
maka akan didapatkan korelasi antar
produk yang sebenarnya tidak ada.
Dalam integrasi data ini juga perlu
dilakukan
transformasi
dan
pembersihan data karena seringkali
data dari dua database berbeda tidak
sama cara penulisannya atau bahkan
data yang ada di satu database
ternyata tidak ada di database lainnya.
c. Seleksi data (data selection)
Data yang ada pada database sering
kali tidak semuanya dipakai, oleh
karena itu hanya data yang sesuai
untuk dianalisis yang akan diambil
dari database.
d. Transformasi data (data transformasi)
Beberapa
teknik
data
mining
membutuhkan format data yang
khusus sebelum bisa diaplikasikan.
Sebagai contoh beberapa teknik
standar seperti analisis asosiasi dan
klastering hanya bisa menerima input
data kategorikal. Karenanya data
berupa angka numerik yang berlanjut
perlu dibagi-bagi menjadi beberapa
interval.Proses ini sering disebut
binning.Disini
juga
dilakukan
pemilihan data yang diperlukan oleh
teknik data mining yang dipakai.
Transformasi dan pemilihan data ini
juga menentukan kualitas dari hasil
data mining nantinya karena ada
10
DRAFT JURNAL
beberapa karakteristik dari teknikteknik data mining tertentu yang
tergantung pada tahapan ini.
e. Proses mining
Aplikasi teknik data mining sendiri
hanya merupakan salah satu bagian
dari proses data mining. Ada beberapa
teknik data mining yang sudah umum
dipakai. Perlu diperhatikan bahwa ada
kalanya teknik-teknik data mining
umum yang tersedia di pasar tidak
mencukupi untuk melaksanakan data
mining di bidang tertentu atau untuk
data tertentu. Sebagai contoh akhirakhir ini dikembangkan berbagai
teknik data mining baru untuk
penerapan di bidang bioinformatika
seperti analisa hasil microarray untuk
mengidentifikasi DNA dan fungsifungsinya.
f. Evaluasi pola (pattern evaluation)
Dalam tahap ini hasil dari teknik data
mining berupa pola-pola yang khas
maupun model prediksi dievaluasi
untuk menilai apakah hipotesa yang
ada memang tercapai. Bila ternyata
hasil yang diperoleh tidak sesuai
hipotesa ada beberapa alternatif yang
dapat diambil seperti : menjadikannya
umpan balik untuk memperbaiki
proses data mining, mencoba teknik
data mining lain yang lebih sesuai,
atau menerima hasil ini sebagai suatu
hasil yang di luar dugaan yang
mungkin bermanfaat. Ada beberapa
teknik data mining yang menghasilkan
hasil analisa berjumlah besar seperti
analisis asosiasi. Visualisasi hasil
analisa akan sangat membantu untuk
memudahkan pemahaman dari hasil
data mining.
g. Presentasi pengetahuan (knowledge
presentation)
Tahap terakhir dari proses data mining
adalah bagaimana memformulasikan
keputusan atau aksi dari hasil analisa
yang didapat. Ada kalanya hal ini
harus melibatkan orang-orang yang
tidak memahami data mining.
Karenanya presentasi hasil data
mining dalam bentuk pengetahuan
yang bisa dipahami semua orang
adalah satu tahapan yang diperlukan
dalam proses data mining. Dalam
presentasi ini, visualisasi juga bisa
membantu mengkomunikasikan hasil
data mining.
2.2.5. PHP
PHP sendiri sebenarnya merupakan
singkatan dari Hypertext Preprocesso”,
yang merupakan sebuah bahasa scripting
tingkat tinggi yang dipasang pada
dokumen HTML. Sebagian besar sintaks
dalam PHP mirip dengan bahasa C, Java
dan Perl, namun pada PHP ada beberapa
fungsi yang lebih spesifik. Sedangkan
tujuan utama dari penggunaan bahasa ini
adalah untuk memungkinkan perancang
web yang dinamis dan dapat bekerja
secara otomatis.[8]
PHPpertama kali dibuat oleh
Rasmus Lerdroft, seorang programmer C.
Pada waktu itu PHP masih bernama FI
(Form Interpreted), yang wujudnya
berupa
sekumpulan
script
yang
digunakan untuk mengolah data form
dari web. Jadi semula PHP digunakannya
untuk menghitung jumlah pengunjung di
dalam
webnya.Kemudian
Rasmus
Lerdroft mengeluarkan Personal Home
Page Tools versi 1.0 secara gratis.Versi
ini pertama kali keluar pada tahun
1995.Isinya adalah sekumpulan script
PERL yang dibuatnya untuk membuat
halaman webnya menjadi dinamis.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber
tersebut untuk umum dan menamakannya
PHP/FI,
kependekan dari Hypertext
Preprocessing/Form Interpreter.
PHP/FI merupakan akronim dari
Personal Home Page/Forms Interpreter.
Pada awal penyusunan, PHP/FI hanya
mempunyai fungsi dasar dari PHP yang
ada sekarang ini karena ketika pertama
kali dibuat dengan menggunakan Perl
maka PHP/FI juga mempunyai susunan
dan karakter pemograman yang sama
dengan Perl.
Pada tahun 1997, dikeluarkan
PHP/FI versi 2.0. Fungsi-fungsi pada
PHP/FI ditulis dengan menggunakan
bahasa C. karena telah memiliki fungsi
khusus untuk mengakses database, maka
pada tahun yang sama terdapat kurang
lebih 50.000 domain yang menggunakan
PHP/FI sebagai bahasa pemograman
untuk website, atau sekitar 1 % dari total
domain yang ada pada waktu itu.
11
DRAFT JURNAL
Denganperilisan kode sumber ini
menjadi open source, maka banyak
programmer yang tertarik untuk ikut
mengembangkan PHP.Kemudian pada
tahun
1996
Rasmus
Lerdroft
mengeluarkan PHP versi 2.0 yang
kemampuannya telah dapat mengakses
database dan dapat terintegrasi dengan
HTML. Pada rilis ini interpreter PHP
sudah diimplementasikan dalam program
C. Dalam rilis ini disertakan juga modulmodul ekstensi yang meningkatkan
kemampuan
PHP/FI
secara
signifikan.Pada tahun 1998 tepatnya pada
tanggal 6 Juni 1998 keluarlah PHP versi
3.0 yang dikeluarkan oleh Rasmus
sendiri bersama kelompok pengembang
softwarenya.
PHP versi 4.0 keluar pada tanggal
22 Mei 2000 merupakan versi yang lebih
lengkap lagi dibandingkan dengan versi
sebelumnya.Perubahan
yang
paling
mendasar pada PHP 4.0 adalah
terintegrasinya Zend Engine yang dibuat
oleh Zend Suraski dan Andi Gutmans
yang merupakan penyempurnaan dari
PHP scripting engine. Yang lainnya
adalah build in HTTP session, tidak lagi
menggunakan library tambahan seperti
pada PHP. Tujuan dari bahasa scripting
ini adalah untuk membuat aplikasiaplikasi yang dijalankan di atas teknologi
web. Dalam hal ini, aplikasi pada
umumnya akan memberikan hasil pada
web browser, tetapi prosesnya secara
keseluruhan dijalankan web server.
PHP 4.0 adalah versi PHP yang
paling banyak dipakai pada awal abad
ke-21.Versi
ini
banyak
dipakai
disebabkan
kemampuannya
untuk
membangun aplikasi web kompleks
tetapi tetap memiliki kecepatan dan
stabilitas yang tinggi. Pada Juni 2004,
Zend merilis PHP 5.0.Dalam versi ini,
inti dari interpreter PHP mengalami
perubahan
besar.Versi
ini
juga
memasukkan
model
pemrograman
berorientasi objek ke dalam PHP untuk
menjawab
perkembangan
bahasa
pemrograman ke arah paradigma
berorientasi objek.
PHP memiliki 8 (delapan) tipe data, yaitu
[8]:
1.
Integer
Tipe ini meliputi semua bilangan
bulat dengan range -2,147,483,648
sampai
+2,147,483,647
pada
platform 32bit. PHP juga akan
mengkonversi secara otomatis bila
suatu bilangan berada diluar range
tersebut ke dalam tipe data floating
point. Tipe ini juga dapat dinyatakan
dalam bentuk oktal (berbasis 8),
desimal (berbasis 10), heksadesimal
(berbasis 16).
2.
Floating Point
Tipe ini biasa digunakan dalam
bilangan pecahan namun bisa juga
bilangan desimal. Tipe ini memiliki
range 1.7E-308 sampai 1.7E+308.
Dapat dinyatakan dalam bentuk
bilangan desimal atau dalam bentuk
pangkat.
3.
String
Tipe data string dinyatakan dengan
mengapitnya menggunakan tanda
petik tunggal („ „) atau tanda petik
ganda (” “). Perbedaan dari
penggunaan
keduanya
adalah
dengan tanda petik tunggal kita
tidak dapat menggunakan variable
dan escape sequence handling
bersama dalam suatu kalimat.
4. Boolean
Tipe data boolean digunakan untuk
menyimpan nilai true atau false.
Biasanya tipe data ini mayoritas
digunakan
untuk
melakukan
pengecekan kondisi pada php.
5. Null
Tipe data yang tidak memuat
apapun.Setiap Variabel yang diset
menjadi Tipe Data NULL ini akan
menjadikan
Variabel
tersebut
kosong.
6. Array
Tipe ini dapat mengandung satu atau
lebih data juga dapat diindeks
berdasarkan numerik atau string.Ia
juga mendukung multiarray dimensi
dan membolehkan semua datanya
berbeda tipe data.
7. Object
Tipe data object dapat berupa
bilangan, variable atau fungsi.
Object dibuat dengan tujuan agar
12
DRAFT JURNAL
para programmer terbiasa dengan
OOP, meski fasilitas ini masih
minim.
8. Resource
Tipe Data Spesial yang satu ini di
khususkan
untuk
menyimpan
resource,
sumber
atau
alamat.Variabel tersebut hanya
dapat diciptakan oleh suatu fungsi
khusus yang mengembalikan nilai
berupa resource seperti penggunaan
fungsi
fopen,
opendir,
mysql_connect, mysql_query dan
semacamnya.
Berapa kelebihan PHP dari bahasa
pemrograman web, antara lain:
1. Bahasa pemrograman PHP adalah
sebuah bahasa script yang tidak
melakukan sebuah kompilasi dalam
penggunaannya.
2. Web Server yang mendukung PHP
dapat ditemukan dimana-mana,
mulai dari apache, IIS, Lighttpd,
hingga Xitami dengan konfigurasi
yang relatif mudah.
3. Dalam sisi pengembangan lebih
mudah, karena banyaknya milismilis dan developer yang siap
membantu dalam pengembangan.
4. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah
bahasa scripting yang paling mudah
karena memiliki referensi yang
banyak.
5. PHP adalah bahasa open source
yang dapat digunakan di berbagai
mesin (Linux, Unix, Macintosh,
Windows) dan dapat dijalankan
secara runtime melalui console serta
juga dapat menjalankan perintahperintah sistem.
2.2.6. MySQL
MySQL
adalah
relational
database management system (RDBMS)
yang diditribusikan secara gratis dibawah
licensi
GPL
(General
Public
License).MySQL sebenarnya merupakan
turunan salah satu konsep utama dalam
database sejak lama yaitu SQL
(Structured
Query
Language).SQL
adalah sebuah konsep pengoperasian
database
terutama
untuk
pemilihan/seleksi dan pemasukan data
yng memungkinkan pengoperasian data
dikerjakan dengan mudah dan secara
otomatis.[9]
Keandalan suatu sistem database
dapat diketahui dari cara kerja optimizer
nya dalam melakukan proses perintahperintah SQL, yang dibuat oleh user
maupun program-program aplikasinya.
Sebagai database server, MySQL dapat
dikatakan lebuh unggul dibandingkan
database server lainnya dalam query
data. Hal ini terbukti untuk query yang
dilakukan oleh single user, kecepatan
query My SQL dapat sepuluh kali lebih
cepat dari PostgreSQL dan lima kali
lebih cepat dibandingkan Interbase.
2.2.6.1. DDL
(Data
Definition
Language)
DDL adalah sebuah metode query
SQL
yang
digunakan
untuk
mendefinisikan data pada sebuah
database.
1. CREATE
Digunakan
untuk
melakukan
pembuatan tabel maupun database.
2. DROP
Digunakan
untuk
melakukan
penghapusan
tabel
maupun
database.
3. ALTER
Digunakan
untuk
melakukan
pengubahan struktur tabel yang telah
dibuat baik menambah field,
mengganti
namafield
ataupun
menamakannya
kembali
serta
menghapus field.
2.2.6.2. DML
(Data
Manipulation
Language)
DML adalah sebuah metode query
yang dapat digunakan apabila DDL telah
terjadi, sehingga fungsi dari query ini
adalah untuk melakukan manipulasi
database yang telah ada atau telah dibuat
sebelumnya.
1. INSERT
Digunakan
untuk
melakukan
penambahan data pada tabel
database.
2. UPDATE
Digunakan
untuk
melakukan
pengubahan data yang ada pada
tabel database.
3. DELETE
Digunakan
untuk
melakukan
penghapusan
data
pada
tabel.Penghapusan
ini
dapat
13
DRAFT JURNAL
dilakukan secara sekaligus maupun
hanya beberapa data.
2.2.7. Analisa Metode Bayes
Data bobot kriteria pada prediksi
data buku yang sering dipinjam pada
Perpustakaan Daerah Demak seperti pada
tabel 2.2. Bobot tiap kategori didapatkan
dari 1 / jumlah kategori buku yang ada di
Perpustakaan Daerah Demak yaitu 10
sehingga bobot tiap kategori yaitu 1/10 =
0.1.
Tabel 2.2. Data Katagori
= 9.5 / 244.8 * 100 = 3.88%
Alternatif Kategori Ilmu Terapan
= 23.9 / 244.8 * 100 = 9.76%
Alternatif Kategori Kesenian
= 24.7 / 244.8 * 100 = 10.09%
Alternatif Kategori Kesusasteraan
= 94.5 / 244.8 * 100 = 38.60%
Alternatif Kategori Sejarah/Geologi
= 9.0 / 244.8 * 100
= 3.68%
Selanjutnya menentukan prediksi
buku yang sering dipinjam berdasarkan
nilai persentase dari masing-masing
alternatif dan dikalikan dengan jumlah
target buku yang sudah ditentukan oleh
pihak Perpustakaan Daerah Demak yaitu
3.000 buku dalam jangkah waktu 1
bulan.
Alternatif Kategori Karya Umum
= 3.92 / 100 * 3.000
Selanjutnya menentukan nilai masingmasing menu yaitu :
Total Nilai =
∑π‘š
𝑖=1 π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘–
Alternatif Kategori Filsafat
= 5.47 / 100 * 3.000
= 164
Alternatif Kategori Agama
𝑖𝑗 (πΎπ‘Ÿπ‘–π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘Ž)
Total Nilai = (0.1*96) + (0.1*134)
(0.1*257) + (0.1*287)
(0.1*58) + (0.1*95)
(0.1*239) + (0.1*247)
(0.1*945) + (0.1*90)
= 118
+
+
+
+
= 10.50 / 100 * 3.000 = 315
Alternatif Kategori Ilmu Sosial
= 11.72 / 100 * 3.000 = 352
Alternatif Kategori Bahasa
= 9.6 + 13.4 + 25.7 + 28.7
+ 5.8 + 9.5 + 23.9 + 24.7
+ 94.5 + 9.0
= 2.37 / 100 * 3.000
= 244.8
Alternatif Kategori Ilmu Terapan
Menentukan presentase dari setiap
alternatif dengan rumus nilai alternatif /
jumlah alternatif * 100
Alternatif Kategori Karya Umum
= 9.6 / 244.8 * 100
= 3.92%
= 71
Alternatif Kategori Ilmu Murni
= 3.88 / 100 * 3.000 = 116
= 9.76 / 100 * 3.000
= 293
Alternatif Kategori Kesenian
=10.09 / 100 * 3.000 = 303
Alternatif Kategori Kesusasteraan
Alternatif Kategori Filsafat
= 38.60 / 100 * 3.000 = 1.150
= 13.4 /244.8 * 100
Alternatif Kategori Sejarah/Geologi
= 3.68 / 100 * 3.000 = 110
= 5.47%
Alternatif Kategori Agama
= 25.7 / 244.8 * 100 = 10.50%
Alternatif Kategori Ilmu Sosial
= 28.7 / 244.8 * 100 = 11.72%
Alternatif Kategori Bahasa
= 5.8 / 244.8 * 100 = 2.37%
Dari proses perhitungan di atas
mendapatkan hasil yaitu pada alternatif
kategori kesusasteraan memperoleh nilai
1.150 sehingga buku yang sering
dipinjam pada
Perpustakaan Daerah
Demak yaitu buku dengan kategori
kesusasteraan.
Alternatif Kategori Ilmu Murni
14
DRAFT JURNAL
2.2.8. Kerangka Pemikiran
d. DVD RW 24 X
e. LCD 14”
3.3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan
dalamprediksi data buku yang sering
dipinjam pada Perpustakaan Daerah
Demak menggunakan Naive Bayesyaitu
3.3.1. Data Primer
Data primer adalah data yang
diperoleh
secara
langsung
dari
sumbernya. Di dalam hal ini data primer
diperoleh melalui wawancara atau tanya
jawab dengan Perpustakaan Daerah
Demak mengenai peminjaman buku pada
Perpustakaan Daerah Demak.
3.3.2.
Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran
III. METODE PENELITIAN
3.1. Obyek Penelitian
Penelitian ini mengambil objek
penelitian
pada
penelitian
pada
Perpustakaan Daerah Demak yang
beralamat di Jalan Sultan Fatah No. 67,
Kecamatan
Demak
dengan
jenis
penelitianadalah
deskriptif
yaitu
penelitian yang menggambarkan secara
apa adanya atau fakta yang terdapat pada
obyek penelitian.
3.2. Instrumen Penelitian
Instrumen
penelitian
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Software
Software atau perangkat lunak yang
digunakan dalam prediksi penjualan
barang
pada
Alfamart
Rembang
menggunakan
exponential
smoothingadalah
a. Sistem : Microsoft Window 7
b. Editor Web : Adobe Dreamweaver
c. HTTP Server : Apache + PHP
d. Database : MySQL
e. Browser : Firefox
2. Hardware
Hardware atau perangkat keras yang
digunakan dalam prediksi penjualan
barang
pada
Alfamart
Rembang
menggunakan exponential smoothing
adalah
a. Processor Intel (R) Pentium IV
Core I3
b. Memori 2 GB
c. HDD 5000 Gb
Sekunder
Data sekunder yaitu data yang
dinyatakan dalam bentuk dokumen. Yang
termasuk data sekunder dalam penelitian
ini adalah data peminjaman buku bulan
Oktober 2016 yaitu
Tabel 3.1. Data Peminjaman Buku
Bulan Oktober 2016
No Golongan/Klasifikasi Jumlah
1. Karya Umum
96
2. Filsafat
134
3. Agama
257
4. Ilmu Sosial
287
5. Bahasa
58
6. Ilmu Murni
95
7. Ilmu Terapan
239
8. Kesenian
247
9. Kesusasteraan
945
10. Sejarah/Geologi
90
Jumlah
2448
3.4. Metode Pengumpulan Data
Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah semua data yang
berkaitan dengan data prediksi data buku
yang sering dipinjam pada Perpustakaan
Daerah Demak menggunakan Naive
Bayes, baik yang berkaitan langsung
maupun
tidak
langsung
dengan
penelitian ini. Metode yang digunakan
15
DRAFT JURNAL
dalam proses pengumpulan data sebagai
bahan pembuatan sistem adalah :
3.4.1. Wawancara
Dalam
metode
wawancara
melakukan tanya jawab dengan staf
Perpustakaan Daerah Demak mengenai
peminjaman buku pada Perpustakaan
Daerah Demak dan didapatkan data
peminjaman buku pada Perpustakaan
Daerah Demak.
3.4.2. Studi Pustaka
Dalam metode studi pustaka
melakukan pengumpulan data dengan
cara mempelajari literatur, laporan,
maupun jurnal yang berhubungan dengan
prediksi data buku yang sering dipinjam
pada Perpustakaan Daerah Demak
menggunakan Naive Bayes yang berjudul
“Analisa Algorithma Apriori
Untuk
Mendapatkan Pola Peminjaman Buku
Perpustakaan SMPN 3 Batanghari” dan
“Prediksi Persediaan Obat Dengan
Metode Naïve Bayes (Studi Kasus :
Apotek Saputra)”.
3.5. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang
digunakan dalam prediksi data buku yang
sering dipinjam pada Perpustakaan
Daerah Demak menggunakan Naive
Bayesadalah prototype. Prototype yaitu
proses interatif dalam pengembangan
sistem dimana kebutuhan diubah dalam
sistem yang bekerja (working system)
yang secara terus menerus diperbaiki
melalui kerjasama antara analis dan
pengguna [8].
Identifikasi
Kebutuhan
Pemakai
Membuat
Prototype
Menguji
Prototype
Memperbaiki
Prototype
Mengembangkan
Versi Produk
Gambar 3.1. Metode Prototype [8]
Tahapan-tahapan
dalam
membuat
prototype adalah :
1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai
Pada tahap ini penulis melakukan
identifikasi kebutuhan prediksi data
buku yang sering dipinjam pada
Perpustakaan
Daerah
Demak
menggunakan Naive Bayesyang terdiri
dari kebutuhan perangkat keras
dengan spesifikasi processor intel (R)
pentium IV Core I3, memori 2 GB,
HDD 500 Gb, LCD 14”. Kebutuhan
perangkat lunak yaitu Microsoft
Window 7, Dreamweaver, Apache,
PHP dan MySQL. Kebutuhan data
yaitu data peminjaman buku di
Perpustakaan Daerah Demak yang
didapat dari Perpustakaan Daerah
Demak.
2. Membuat Prototype
Pada tahap ini penulis membuat
prediksi data buku yang sering
dipinjam pada Perpustakaan Daerah
Demak
menggunakan
Naive
Bayesdengan menggunakan PHP dan
MySQL.
3. Menguji Prototype
Pada tahap ini penulis melakukan
prediksi data buku yang sering
dipinjam pada Perpustakaan Daerah
Demak
menggunakan
Naive
Bayesdengan menggunakan black-box
testing atau pengujian black-box.
4. Memperbaiki Prototype
Pada tahap ini penulis melakukan
perbaikan prediksi data buku yang
sering dipinjam pada Perpustakaan
Daerah Demak menggunakan Naive
Bayes.
5. Mengembangkan Versi Produk
Pada
tahap
ini
penulis
mengembangkan prediksi data buku
yang
sering
dipinjam
pada
Perpustakaan
Daerah
Demak
menggunakan Naive Bayes sesuai
dengan masukan terakhir kebutuhan
Perpustakaan Daerah Demak.
3.6. Pengujian Sistem
Pengujian pada dasarnya adalah
menemukan serta menghilangkan bug
(kesalahan-kesalahan) yang ada di dalam
prediksi data buku yang sering dipinjam
pada Perpustakaan Daerah Demak.
16
DRAFT JURNAL
Metode yang digunakan dalam pengujian
validasi pada prediksi data buku yang
sering dipinjam pada Perpustakaan
Daerah Demak adalah metode black-box.
Pengujian black-box tidak perlu tahu apa
yang sesungguhnya terjadi dalam
sistem/perangkat lunak. Di dalam blackbox, item-item yang diuji dianggap
"gelap" karena logikanya tidak diketahui,
yang diketahui hanya apa yang masuk
dan apa yang keluar dari kotak hitam.
Yang diuji adalah masukan serta
keluarannya artinya dengan berbagai
masukan yang diberikan, apakah
sistem/perangkat lunak memberikan
keluaran seperti yang diharapkan.
IV. HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Pembersihan Data (Data
Cleaning)
Pembersihan data merupakan
proses menghasilkan noise dan data yang
tidak konsisten atau data tidak relevan.
Tahap ini mencari data peminjaman buku
bulan Oktober 2016 pada pada
Perpustakaan Daerah Demak seperti pada
tabel 4.1.
Tabel 4.1. Peminjaman Buku Bulan
Oktober 2016
Tabel 4.2. Integrasi Data Peminjaman
Buku
No
Golongan/Klasifikasi
1. Karya Umum
Jumla
h
96
2. Filsafat
134
3. Agama
257
4. Ilmu Sosial
287
5. Bahasa
58
6. Ilmu Murni
95
7. Ilmu Terapan
239
8. Kesenian
247
9. Kesusasteraan
945
10. Sejarah/Geologi
90
Jumlah
2448
4.1.3.
Seleksi Data(Data Selection)
Data yang ada pada database
sering kali tidak semuanya dipakai, oleh
karena itu hanya data yang sesuai untuk
dianalisis yang akan diambil dari
database. Data yang dipakai dalam
prediksi data buku yang sering dipinjam
pada Perpustakaan Daerah Demak
menggunakan Naive Bayes adalah data
peminjaman buku bulan Oktober 2016
pada Perpustakaan Daerah Demak. Hasil
seleksi data penjualan bulan Oktober
2016 pada Perpustakaan Daerah Demak
seperti tabel 4.3.
Tabel 4.3. Seleksi Data Peminjaman
Buku Bulan Oktober 2016
No Golongan/Klasifikasi Jumla
h
4.1.2. Integrasi Data (Data Integration)
Integrasi
data
merupakan
penggabungan data dari berbagai
database ke dalam suatu database baru.
Tahap
ini
menggabungkan
data
peminjaman buku bulan Oktober 2016
dari beberapa buku yang dipinjam pada
Perpustakaan Daerah Demak seperti pada
tabel 4.2
1. Karya Umum
96
2. Filsafat
134
3. Agama
257
4. Ilmu Sosial
287
5. Bahasa
58
6. Ilmu Murni
95
7. Ilmu Terapan
239
8. Kesenian
247
17
DRAFT JURNAL
9. Kesusasteraan
945
10. Sejarah/Geologi
90
Jumlah
2448
4.1.4.
Transformasi
Data
(Data
Transformasi)
Data diubah atau digabung ke
dalam format yang sesuai untuk diproses
dalam data mining. Proses prediksi data
buku yang sering dipinjam pada
Perpustakaan
Daerah
Demak
menggunakan Naive Bayes hanya
membutuhkan data peminjaman buku
pada Perpustakaan Daerah Demak
sehingga data yang didapatkan dari tahap
seleksi data sudah dapat digunakan untuk
proses data mining atau untuk melakukan
prediksi data buku yang sering dipinjam
pada Perpustakaan Daerah Demak
menggunakan Naive Bayes seperti pada
tabel 4.3.
4.1.5.
Proses Mining
Merupakan suatu proses utama
saat
metode
diterapkan
untuk
menemukan pengetahuan berharga dan
tersembunyi dari data. Tahap ini
menerapkan metode Bayesian dalam
mempredikasi buku yang sering dipinjam
pada Perpustakaan Daerah Demak.
Tahapan proses miningprediksi data buku
yang sering dipinjam pada Perpustakaan
Daerah Demak menggunakan Naive
Bayes yaitu :
1. Membaca data training yaitu data
peminjaman buku seperti data pada
tabel 4.3.
2. Hitung bobot kriteria dengan rumus
bobot = 1 / jumlah kategori buku
sehingga bobot tiap kriteria yaitu 0.1.
3. Hitung jumlah data peminjaman buku
dan nilai alternatif .
4. Hitung total nilai alternatif dengan
rumus total = bobot * jumlah dan
didapatkan total sebesar 244.8.
Total Nilai =
∑π‘š
𝑖=1 π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘–π‘–π‘— (πΎπ‘Ÿπ‘–π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘Ž)
Total Nilai
= (0.1*96) + (0.1*134) + (0.1*257)
+ (0.1*287) + (0.1*58) + (0.1*95)
+ (0.1*239) + (0.1*247) +
(0.1*945) + (0.1*90)
= 9.6 + 13.4 + 25.7 + 28.7 + 5.8 +
9.5 + 23.9 + 24.7 + 94.5 + 9.0
= 244.8
5. Hitung probabilitas dari setiap
alternatif dengan rumus nilai alternatif
/ jumlah alternatif * 100
a. Alternatif Kategori Karya Umum
= 9.6 / 244.8 * 100 = 3.92 %
b. Alternatif Kategori Filsafat
= 13.4 / 244.8 * 100 = 5.47 %
c. Alternatif Kategori Agama
= 25.7 / 244.8 * 100 = 10.50 %
d. Alternatif Kategori Ilmu Sosial
= 28.7 / 244.8 * 100 = 11.72 %
e. Alternatif Kategori Bahasa
= 5.8 / 244.8 * 100 = 2.37 %
f. Alternatif Kategori Ilmu Murni
= 9.5 / 244.8 * 100 = 3.88 %
g. Alternatif Kategori Ilmu Terapan
= 23.9 / 244.8 * 100 = 9.76 %
h. Alternatif Kategori Kesenian
= 24.7 / 244.8 * 100 = 10.09 %
i. Alternatif Kategori Kesusasteraan
= 94.5 / 244.8 * 100 = 38.60 %
j. Alternatif
Kategori
Sejarah/Geologi
= 9.0 / 244.8 * 100 = 3.68 %
6. Solusi buku yang sering dipinjam
pada Perpustakaan Daerah Demak
dimana masing-masing alternatif dan
dikalikan dengan jumlah target buku
yang sudah ditentukan oleh pihak
Perpustakaan Daerah Demak yaitu
3.000 buku dalam jangkah waktu 1
bulan.
a. Alternatif Kategori Karya Umum
= 3.92 / 100 * 3.000 = 118
b. Alternatif Kategori Filsafat
= 5.47 / 100 * 3.000 = 164
c. Alternatif Kategori Agama
= 10.50 / 100 * 3.000 = 315
d. Alternatif Kategori Ilmu Sosial
= 11.72 / 100 * 3.000 = 352
e. Alternatif Kategori Bahasa
= 2.37 / 100 * 3.000 = 71
f. Alternatif Kategori Ilmu Murni
= 3.88 / 100 * 3.000 = 116
g. Alternatif Kategori Ilmu Terapan
= 9.76 / 100 * 3.000 = 293
h. Alternatif Kategori Kesenian
= 10.09 / 100 * 3.000 = 303
i. Alternatif Kategori Kesusasteraan
= 38.60 / 100 * 3.000 = 1.158
j. Alternatif
Kategori
Sejarah/Geologi
18
DRAFT JURNAL
= 3.68 / 100 * 3.000 = 110
Dari proses perhitungan di atas
mendapatkan hasil yaitu pada alternatif
kategori kesusasteraan memperoleh nilai
1.150 sehingga buku yang sering
dipinjam pada
Perpustakaan Daerah
Demak yaitu buku dengan kategori
kesusasteraan.
Evaluasi
Pola
(Pattern
Evaluation)
Untuk mengidentifikasi pola-pola
menarik ke dalam knowledge based yang
ditemukan. Tahap ini mementukan pola
dari prediksi data buku yang sering
dipinjam pada Perpustakaan Daerah
Demak menggunakan Naive Bayes.
4.1.8. Use
Diagram
= Case
11 3.68
/ 100 * 3. =
110
uc Use Case Model
Login
Kelola kategori
buku
Admin
Kelola peminj aman
buku
«i ncl ude»
Pilih Periode
Hasil prediksi
4.1.6.
4.1.7. Presentasi
Pengetahuan
(Knowledge Presentation)
Merupakan
visualisasi
dan
penyajian pengetahuan mengenai metode
yang digunakan dalam prediksi data buku
yang sering dipinjam pada Perpustakaan
Daerah Demak menggunakan Naive
Bayes dalam bentuk tabel seperti pada
tabel 4.4.
Tabel 4.4. Prediksi Buku Yang Sering
Dipinjam Perpustakaan Daerah Demak
Kategori
Jumlah
Karya Umum
118
Filsafat
164
Agama
315
Ilmu Sosial
352
Bahasa
71
Ilmu Murni
116
Ilmu Terapan
293
Kesenian
303
Kesusasteraan
Sejarah/Geologi
Cetak Laporan
Logout
Gambar 4.2. Use Case Diagram
Gambar 4.2menjelaskan admin
melakukan login ke prediksi data buku
yang sering dipinjam pada Perpustakaan
Daerah Demak menggunakan Naive
Bayes dengan memasukkan username
dan
password
kemudian
admin
mengelola kategori buku, mengelola data
peminjaman buku, memilih periode
prediksi buku yang sering dipinjam
Perpustakaan Daerah Demak dan akan
ditampilkan hasil prediksi buku yang
sering dipinjam Perpustakaan Daerah
Demak, cetak laporan peminjaman
kemudian logout.
4.1.9. Sequence Diagram
sd sequence
Kategori
Pinjam
Prediksi
Admin
Kelola kategori buku()
Kelola peminjaman buku()
Pilih periode()
Hasil prediksi()
Cetak laporan()
1.158
110
Gambar 4.3. Sequence Diagram
Gambar 4.3menjelaskan admin
mengelola kategori, peminjaman buku,
memilih periode prediksi buku yang
sering dipinjam Perpustakaan Daerah
Demak dan akan ditampilkan hasil
prediksi buku yang sering dipinjam
Perpustakaan Daerah Demak, cetak
laporan peminjaman kemudian logout.
4.1.10. Class Diagram
19
DRAFT JURNAL
class Class
Pinjam
Kategori
Hasil
#
+
+
+
# idkategori: varchar
+ nmkategori: varchar
# idhasil: Bigint
+ idkategori: varchar
+ nilai: double
+ edit() : void
+ hapus() : void
+ simpan() : void
+ hapus() : void
+ simpan() : void
nopinjam: varchar
tanggal: date
idkategori: varchar
jumlah: int
Tabel pinjam digunakan untuk
menyimpan data peminjaman buku
pada Perpustakaan Daerah Demak.
Tabel pinjam diperlihatkan seperti
pada tabel 4.6.
Tabel 4.6. Tabel Pinjam
+ edit() : void
+ hapus() : void
+ input() : void
N
Field
Siz
o
Name
e
Gambar 4.4menjelaskan class
kategori dengan primary key id kategori
berelasi dengan class pinjam dengan
primary key nopinjam dan foreign key
idkategori. class hasil dengan primary
key idhasil dan foreign key idkategori
berelasi dengan class kategori dengan
primary key idkategori.
1 Nopin
10
4.1.11. Perancangan Database
DatabaseDatabase prediksi data
buku yang sering dipinjam pada
Perpustakaan
Daerah
Demak
menggunakan Naive Bayes terdiri dari 3
tabel yaitu tabel kategori, tabel pinjam
dan tabel hasil.
gori
Type
Ketera
ngan
Gambar 4.4. Class Diagram
1. Tabel Kategori
Tabel kategori digunakan untuk
menyimpan kategori buku yang ada
pada Perpustakaan Daerah Demak.
Tabel kategori diperlihatkan seperti
pada tabel 4.5.
Tabel 4.5. Tabel Kategori
N
Field
Siz
Typ
Kete
o
Name
e
e
rang
an
Varch
Nomor
ar
Pinjam
Date
Tangga
jam
2 Tang
gal
l
3 Idkate
3
Varch
ID
ar
Katego
ri
4 Jumla
Int
Jumlah
h
Pinjam
3. Tabel Hasil
Tabel hasil
digunakan
untuk
menyimpan hasil prediksi buku yang
sering dipinjam Perpustakaan Daerah
Demak menggunakan Bayesian.
Tabel hasil diperlihatkan seperti pada
tabel 4.7.
Tabel 4.7. Tabel Hasil
N
Field
o
Nam
Siz Typ Keteran
e
e
gan
e
1 Idkate
3
gori
Var
ID
char
Kate
gori
2 Nmka
tegori
30
Var
Nam
char
a
Kate
gori
1 Idhasi
Bigi ID Hasil
l
2 Idkat
egori
3 Nilai
nt
3
Var
ID
char Kategori
Dec Nilai
ima
Prediksi
l
2. Tabel Pinjam
20
DRAFT JURNAL
4.1.12. Perancangan Interface
1. Login
Username
Password
Login
Gambar 4.5. Login
Gambar 4.5 menjelaskan tentang
halaman login yang digunakan admin
untuk masuk ke prediksi data buku yang
sering dipinjam pada Perpustakaan
Daerah Demak menggunakan Naive
Bayes. Isi username dan password
kemudian klik login untuk masuk ke
prediksi data buku yang sering dipinjam
pada Perpustakaan Daerah Demak
menggunakan Naive Bayes, jika data
valid akan ditampilkan halaman prediksi
data buku yang sering dipinjam pada
Perpustakaan
Daerah
Demak
menggunakan Naive Bayes.
2.
Home
Home Kategori Peminjaman Prediksi Laporan Logout
Profil Perusahaan
Gambar 4.6. Home
Gambar 4.6 menjelaskan tentang
halaman home yang akan menampilkan
profil Perpustakaan Daerah Demak .
3. Kategori
Home Kategori Peminjaman Prediksi Laporan Logout
ID Kategori
Gambar 4.7 menjelaskan tentang
halaman kategoriyang digunakan admin
untuk mengelola kategori buku pada
prediksi data buku yang sering dipinjam
pada Perpustakaan Daerah Demak
menggunakan Naive Bayes. Pada
halaman
kategori,
admin
dapat
menambah,
mengubah,
menghapus
kategori buku pada prediksi data buku
yang sering dipinjam pada Perpustakaan
Daerah Demak menggunakan Naive
Bayes.
4.
Peminjaman
Home Kategori Peminjaman Prediksi Laporan Logout
No Pinjam
Tanggal
Kategori Buku
Jumlah
Simpan
Batal
Tabel Pinjam
Gambar 4.8. Peminjaman
Gambar 4.8 menjelaskan tentang
halaman peminjaman buku yang
digunakan admin untuk mengelola data
peminjaman buku pada prediksi data
buku yang sering dipinjam pada
Perpustakaan
Daerah
Demak
menggunakan Naive Bayes. Pada
halaman peminjaman, admin dapat
menambah, mengubah, menghapus data
peminjaman buku pada prediksi data
buku yang sering dipinjam pada
Perpustakaan
Daerah
Demak
menggunakan Naive Bayes.
5. Prediksi
Home Kategori Peminjaman Prediksi Laporan Logout
Dari Tanggal
S/d Tanggal
Proses
Batal
Home Kategori Peminjaman Prediksi Laporan Logout
Nama Kategori
Simpan
Batal
Tabel Kategori
Hasil Prediksi
Gambar 4.7. Kategori
Gambar 4.9. Prediksi
21
DRAFT JURNAL
Gambar
4.9
menjelaskan
tentang halaman prediksi yang
digunakan admin untuk melihat hasil
prediksi buku yang sering dipinjam
Perpustakaan
Daerah
Demak
menggunakan Naive Bayes.
4.2.2. Home
6. Laporan
Home Kategori Peminjaman Prediksi Laporan Logout
Dari Tanggal
S/d Tanggal
Proses
Batal
Home Kategori Peminjaman Prediksi Laporan Logout
Laporan Peminjaman Buku
Gambar 4.12. Alpha
Gambar 4.12 menjelaskan tentang
halaman home yang akan menampilkan
profil Perpustakaan Daerah Demak.
4.2.3.
Kategori
Gambar.4.10. Laporan Peminjaman
4.2. Pembahasan
4.2.1.Login
Gambar 4.11. Login
Gambar 4.11 menjelaskan tentang
halaman login yang digunakan admin
untuk masuk ke prediksi data buku yang
sering dipinjam pada Perpustakaan
Daerah Demak menggunakan Naive
Bayes. Isi username dan password
kemudian klik login untuk masuk ke
prediksi data buku yang sering dipinjam
pada Perpustakaan Daerah Demak
menggunakan Naive Bayes, jika data
valid akan ditampilkan halaman prediksi
data buku yang sering dipinjam pada
Perpustakaan
Daerah
Demak
menggunakan Naive Bayes.
Gambar 4.13. Kategori
Gambar 4.13 menjelaskan tentang
halaman kategori yang digunakan admin
untuk mengelola kategori buku yang ada
di Perpustakaan Daerah Demak pada
prediksi data buku yang sering dipinjam
pada Perpustakaan Daerah Demak
menggunakan Naive Bayes. Kode
kategori akan terisi secara otomatis
dengan format K99 dengan format K
merupakan singkatan dari kategori dan
99 merupakan urutan data dari tabel
kategori. Isi nama kategori kemudian
tekan tombol simpan untuk menyimpan
data kategori ke tabel kategori. Klik edit
kemudian isi nama kategori dan tekan
tombol simpan untuk mengubah data
kategori dari tabel kategori. Klik hapus
22
DRAFT JURNAL
kemudian pilih oke untuk menghapus
data kategori dari tabel kategori.
4.2.4.
Peminjaman
Gambar 4.14.Peminjaman
Gambar
4.14
menjelaskan
tentang halaman peminjamanyang
digunakan admin untuk mengelola
data peminjaman buku pada prediksi
data buku yang sering dipinjam pada
Perpustakaan
Daerah
Demak
menggunakan Naive Bayes. Nomor
pinjam akan terisi secara otomatis
dengan format YYMM-9999 dengan
format
YY
merupakan
tahun
pengisian, MM merupakan bulan
pengisian dan 9999 merupakan urutan
data dari tabel pinjam. Isi tanggal,
kategori buku, jumlah kemudian
tekan
tombol
simpan
untuk
menyimpan data peminjaman buku ke
tabel pinjam. Klik edit kemudian isi
tanggal, kategori buku, jumlah dan
tekan tombol simpan untuk mengubah
data peminjaman buku dari tabel
pinjam. Klik hapus kemudian pilih
oke
untuk
menghapus
data
peminjaman buku dari tabel pinjam.
4.2.5.
Gambar 4.15. Prediksi
Gambar
4.15
menjelaskan
tentang halaman prediksi yang digunakan
admin untuk melihat hasil prediksi data
buku yang sering dipinjam pada
Perpustakaan
Daerah
Demak
menggunakan Naive Bayes yang
ditampilkan dalam bentuk tabel dan
grafik. Tabel menunjukkan kriteria menu
dan bobot dari hasil prediksi. Alternatif
merupakan hasil prediksi dengan metode
Bayesian. Menu favorit merupakan hasil
atau nilai terbesar dari metode Bayesian.
Isi dari tanggal dan sampai dengan
tanggal kemudian klik proses untuk
menampilkan hasil prediksi seperti
gambar 4.16.
Gambar 4.16. Hasil Prediksi
4.2.6.
Laporan
Prediksi
Gambar 4.17. Cetak Laporan
Gambar
4.17
menjelaskan
tentang halaman cetak laproan yang
23
DRAFT JURNAL
digunakan admin untuk melihat laporan
peminjaman buku pada prediksi data
buku yang sering dipinjam pada
Perpustakaan
Daerah
Demak
menggunakan Naive Bayes. Isi dari
tanggal dan sampai dengan tanggal
kemudian
klik
proses
untuk
menampilkan laporan seperti gambar
4.18.
2. Dengan dibangunnya prediksi data
buku yang sering dipinjam pada
Perpustakaan
Daerah
Demak
menggunakan Naive Bayes dapat
digunakan oleh Perpustakaan Daerah
Demak untuk menentukan buku yang
sering dipinjam dari periode tanggal
yang dipilih.
5.1. Metode
Bayesian
memanfaatkan data training
untuk
menghasilkan
probabilitas setiap kriteria untuk
kategori yang berbeda, sehingga
nilai-nilai probabilitas dari
kriteria atau kategori tersebut
dapat
dioptimalkan
untuk
memprediksi buku yang sering
dipinjam pada Perpustakaan
Daerah Demak.
5.2.
Gambar 4.18. Laporan
V. PENUTUP
Berdasarkan hasil yang telah
dicapai dalam penyusunan laporan tugas
akhir ini penulis berharap dengan
tercapainya prediksi data buku yang
sering dipinjam pada Perpustakaan
Daerah Demak menggunakan Naive
Bayes. Dalam penyusunan laporan tugas
akhir ini dapat ditarik suatu kesimpulan
dan saran yang tentunya tidak melupakan
saran-saran dari pembaca sebagai bahan
masukan bilamana pembaca tertarik
untuk mengembangkan prediksi data
buku yang sering dipinjam pada
Perpustakaan
Daerah
Demak
menggunakan Naive Bayes lebih lanjut.
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian
pada prediksi data buku yang sering
dipinjam pada Perpustakaan Daerah
Demak menggunakan Naive Bayes, maka
penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Hasil prediksi data buku yang sering
dipinjam pada Perpustakaan Daerah
Demak menggunakan Naive Bayes
dapat memberikan hasil nilai prediksi
untuk dijadikan sebagai prediksi buku
yang
sering
dipinjam
pada
Perpustakaan Daerah Demak.
Saran
Berikut ini saran penulis
terhadap pengembangan dan penerapan
prediksi data buku yang sering dipinjam
pada Perpustakaan Daerah Demak
menggunakan Naive Bayes lebih lanjut
yaitu :
1. Prediksi data buku yang sering
dipinjam pada Perpustakaan Daerah
Demak menggunakan Naive Bayes
dapat ditambahkan dengan metode
prediksi lainnya seperti moving
average agar hasil prediksi lebih
akurat.
2. Untuk meramalkan buku yang sering
dipinjam
sebaiknya
pada
Perpustakaan
Daerah
Demak
menggunakan metode forecasting
untuk bisa memperkirakan buku yang
sering dipinjam pada periode-periode
yang akan datang. Tidak dengan
meramalkan buku yang sering
dipinjam dengan sistem yang dipakai
Perpustakaan Daerah Demak saat ini
yaitu dengan prediksi tradisional.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bafadal, Ibrahim. Pengelolaan
Perpustakaan. Bumi Aksara.
Jakarta. 2012
[2]
Handoko, T.Hani. Manajemen
Edisi 2. BPPE. Yogyakarta. 2006
24
DRAFT JURNAL
[3]
Anas, Azwar. Analisa Algorithma
Apriori
Untuk Mendapatkan
Pola
Peminjaman
Buku
Perpustakaan
SMPN
3
Batanghari. Skripsi. STIE GK
Muara Bulian. 2016
[4]
Wirdasari,
Dian.
Ahmad.Penerapan Data
Untuk
Mengolah
Penempatan
Buku
Perpustakaan SMK TI
Lubuk Pakam Dengan
Association
Rule.
Universitas Sumatera
2011
Calam,
Mining
Data
Di
PAB 7
Metode
Skripsi.
Utara.
[5] Saleh, Alfa.Implementasi Metode
Klasifikasi Naïve Bayes Dalam
Memprediksi
Besarnya
Penggunaan
Listrik Rumah
Tangga. Skripsi. Universitas
Potensi Utama. 2015
[6]
Santosa, B. Data Mining: Teknik
Pemanfaatan
Data
Untuk
Keperluan Bisnis. GrahaIlmu.
Yogyakarta. 2007
[7]
Florin Gorunescu. Data Mining
Concepts,
Models
and
Techniques. Chennai, India.
Springer. 2011
[8]
Aditya, Alan Nur, Jago PHP &
MySQL Dalam Hitungan Menit,
Dunia Komputer, Bekasi, 2010
[9]
Prasetyo, Didik Dwi, Administrasi
Database Server MySQL, Elex
Media Komputindo, Jakarta,
2006
[10] Kadir, Abdul. Pengenalan Sistem
Informasi.Andi. Yogyakarta. 2006
25
Download