TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG

advertisement
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III
TENTANG ANTENATAL CARE DI RSUD SURAKARTA
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
SINTA SETIAWATI
NIM : B10 049
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III
tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta Tahun 2013”. Karya Tulis Ilmiah ini
disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat
kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta
3. Ibu Ernawati, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu
untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis
4. Bapak dr. Sumartono Kardjo, M.Kes, selaku Direktur RSUD Surakarta yang
telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data
5. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan
6. Seluruh Ibu hamil yang telah bersedia menjadi responden Karya Tulis Ilmiah
iv
7. Mahasiswa STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah mendukung dan
memberikan inspirasi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan saran demi kemajuan penelitian
selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juni 2013
Penulis
v
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2013
Sinta Setiawati
B10 049
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III
TENTANG ANTENATAL CARE DI RSUD SURAKARTA
TAHUN 2013
Xiv + 46 halaman + 15 lampiran + 5 tabel + 4 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang
: AKI di Indonesia masih cukup tinggi dan di Jawa Tengah
sendiri juga mengalami peningkatan AKI dari tahun 2010. Penyebab utama
kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan 28%, eklamsi 24% dan infeksi 11%.
Salah satu cara menurunkan AKI adalah dengan melakukan antenatal care.
Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Surakarta pada 10 orang ibu hamil
didapatkan hasil 1 orang berpengetahuan baik, 3 orang berpengetahuan cukup dan
6 orang berpengetahuan kurang.
Tujuan
: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester
tiga tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta pada tingkat pengetahuan baik,
cukup dan kurang.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian
ini dilakukan di RSUD Surakarta pada tanggal 14 Februari 2013 sampai 30 Maret
2013 dengan jumlah populasi sebanyak 151 orang dan diambil sampel 50
responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, instrumen
penelitian yang digunakan adalah kuesioner, variabel yang digunakan adalah
variabel tunggal, yaitu pengetahuan ibu hamil trimester tiga tentang antenatal
care.
Hasil Penelitian
: Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Surakarta
terhadap 50 responden didapatkan hasil yang berpengetahuan baik sebanyak 5
responden (10%), berpengetahuan cukup 37 responden (74%), berpengetahuan
kurang 8 responden (16%).
Kesimpulan
: Dari hasil diatas mayoritas Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester III tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta terbanyak pada ketegori
cukup yaitu sebanyak 37 responden (74%).
Kata Kunci
Kepustakaan
: Pengetahuan, Antenatal Care.
: 19 Literatur (Tahun 2006 – 2012)
vi
MOTTO
Barang siapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah
untuk dirinya sendiri. (QS. Al-Ankabut : 6)
Teman sejati adalah dia yang meraih tanganmu dan menyentuh hatimu.
Janganlah anda jadikan kelebihan anda sebagai alasan anda harus dihargai,
tapi jadikanlah kelebihan anda sebagai alasan bahwa anda bisa menghargai
orang lain.
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati, Karya Tulis Ilmiah ini
penulis persembahkan kepada :
1. Allah
SWT
dengan
segala
puji
syukur
hamba
persembahkan pada-Mu atas rahmat dan hidayah-Mu
2. Bapak dan ibu tercinta yang tak henti selalu memberi doa
restu dan dukungan kepadaku. I Love You Forever and
Ever after.
3. Sahabatku sayang (Rahma, Halina, Jona, Joni, Junu),
kalian adalah mban-mbanku yang paling TOP. Terima
kasih buat semangat dan dukungan kalian. I’ll miss U :*
4. Semua teman-teman di grup jelajah. Every moment we
have, won’t be forgotten.
5. Teman-teman
seperjuangan
STIKes
Kusuma
Husada
Surakarta yang telah memberi goresan warna terindah
dalam perjalanan hidupku.
6. Almamater tercinta.
vii
CURICULUM VITAE
Nama
: SINTA SETIAWATI
Tempat/ Tanggal Lahir : Ngawi, 26 Juni 1992
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jl. Jawa, Besaran RT 02/06, Karang Asri, Ngawi.
PENDIDIKAN
1. SD Negeri Karang Asri II Ngawi
Lulus tahun 2004
2. SMP Negeri 5 Ngawi
Lulus tahun 2007
3. SMA PGRI 1 Ngawi
Lulus tahun 2010
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Angkatan tahun 2010
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ...........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
MOTTO PERSEMBAHAN ............................................................................... vii
CURICULUM VITAE ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................
1
B. Perumusan Masalah..........................................................................
3
C. Tujuan Penelitian .............................................................................
3
D. Manfaat Penelitian ...........................................................................
4
ix
E. Keaslian Penelitian ..........................................................................
4
F. Sistematika Penelitian .....................................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori .................................................................................
7
1. Pengetahuan ................................................................................
7
2. Antenatal Care ............................................................................ 14
B. Kerangka Teori ................................................................................ 25
C. Kerangka Konsep ............................................................................ 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Dan Rancangan Penelitian ................................................... 27
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ....................................................... 27
C. Populasi, Sampel Dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 28
D. Instrumen Penelitian ..................................................................... 29
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 33
F. Variabel Penelitian ........................................................................ 33
G. Definisi Operasional ..................................................................... 34
H. Metode Pengelolahan Dan Analisis Data ..................................... 34
I. Etika Penelitian ............................................................................. 37
J. Jadwal Penelitian .......................................................................... 38
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ............................................ 39
B. Hasil Penelitian .............................................................................. 40
C. Pembahasan ................................................................................... 41
D. Keterbatasan................................................................................... 44
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 45
B. Saran ............................................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ................................................................................ 25
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ............................................................................ 26
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Tentang Antenatal Care ..................................
30
Tabel 3.2 Definisi Operasional ........................................................................
34
Tabel 4.1 Nilai Mean dan Simpangan Deviasi.................................................
40
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester Tiga
tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta ....................................................
xiii
41
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Ijin Pendahuluan Pengambilan Data Awal
Lampiran 3. Surat Balasan Pengambilan Data Awal
Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas
Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas
Lampiran 6. Surat Permohonan Penggunaan Lahan
Lampiran 7. Surat Balasan Penggunaan Lahan
Lampiran 8. Surat Permohonan Responden
Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian
Lampiran 11. Jawaban Kuesioner
Lampiran 12. Hasil Uji Validitas
Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 14. Data Tabulasi Kuesioner Penelitian
Lampiran 15. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk
melihat derajat kesehatan perempuan. Menurut SDKI (2007), kondisi AKI
Indonesia saat ini adalah 228/100.000 kelahiran hidup, sedangkan target
MDGs pada tahun 2015 AKI dapat diturunkan menjadi 102/100.000
kelahiran hidup (Kemenkes, 2012).
AKI di Jawa Tengah, masih cukup tinggi mencapai 116,01/100.000
kelahiran pada tahun 2011. Angka tersebut mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2010 yaitu sebesar 104,97/100.000 kelahiran hidup
(Dinkes Jateng, 2011). Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah
perdarahan 28%, eklamsi 24%, infeksi 11%. Salah satu upaya penurunan
angka
kematian
ibu
adalah
dengan
melakukan
antenatal
care
(Prasetyawati, 2012).
Hasil penelitian Sikorski et al (1996) terhadap ibu hamil risiko rendah
yang tidak melakukan antenatal care secara acak menunjukkan bahwa tidak
ada perbedaan klinis antar dua kelompok. Tetapi pada kelompok ibu-ibu yang
mendapat pengurangan jumlah jadwal kunjungan pemeriksaan merasakan
ketidakpuasan dua kali lipat dibandingkan kelompok ibu-ibu yang
mendapatkan jadwal kunjungan pemeriksaan penuh (Marmi, 2011).
Sedangkan dampak tidak melakukan antenatal care adalah anemia sebanyak
1
2
51%, Kekurangan Energi Protein (KEP) dan Kekurangan Energi Kalori
(KEK) sebanyak 4,8% (Sulistyawati, 2009).
Antenatal Care adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sejak
konfirmasi konsepsi hingga awal persalinan. Bidan akan menggunakan
pendekatan yang berpusat pada ibu dalam memberikan asuhan kepada ibu
dan keluarganya dengan berbagai informasi untuk memudahkannya membuat
pilihan tentang asuhan yang ia terima (Marmi, 2011).
Seorang bidan harus memahami bahwa kehamilan dan persalinan
merupakan proses yang alamiah atau fisiologis, walau tidak dipungkiri dalam
beberapa kasus mungkin terjadi komplikasi sejak awal karena kondisi
tertentu. Kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan selama masa kehamilan
sangat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Dengan melakukan antenatal
care yang berkualitas diharapkan bidan dapat mempertahankan kesehatan ibu
dan janin serta mencegah komplikasi pada saat kehamilan dan persalinan
sebagai satu kesatuan yang utuh (Marmi, 2011).
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan pada bulan Oktober
2012, ibu hamil trimester tiga di RSUD Surakarta pada bulan Juli sampai
September tahun 2012 sebanyak 151 orang dengan rata-rata per bulan
sebanyak 50 orang. Dalam wawancara yang dilakukan pada 10 orang ibu
hamil didapatkan hasil 1 orang ibu hamil berpengetahuan baik, 3 orang
berpengetahuan cukup dan 6 orang berpengetahuan kurang.
3
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III
tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta Tahun 2013”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester
III tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta Tahun 2013?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
pengetahuan ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care di RSUD
Surakarta Tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang
Antenatal Care di RSUD Surakarta pada tingkat baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang
Antenatal Care di RSUD Surakarta pada tingkat cukup.
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang
Antenatal Care di RSUD Surakarta pada tingkat kurang.
4
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini dapat mengembangkan pengetahuan disiplin ilmu tentang
antenatal care pada ibu hamil.
2. Bagi Diri Sendiri
Menambah
wawasan
dan
mempunyai
pengalaman
nyata
dalam
memberikan asuhan dan melakukan penelitian khususnya tentang
pengetahuan antenatal care pada ibu hamil.
3. Bagi RSUD Surakarta
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan rumah
sakit untuk mengembangkan mutu pelayanan khususnya tentang antenatal
care pada ibu hamil.
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan survei yang telah penulis lakukan belum ada penelitian
yang sejenis dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III
tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta. Sehingga ini merupakan
penelitian yang pertama.
5
F. Sistematika Penelitian
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dibagi menjadi lima BAB, yaitu :
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan
sistematika penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti
yaitu
pengertian
pengetahuan,
tingkat
pengetahuan,
cara
memperoleh pengetahuan, faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan, cara mengukur pengetahuan, pengertian antenatal
care, standar antenatal care, tujuan antenatal care, manfaat
antenatal care, diagnosa kehamilan, hak perempuan hamil, jadwal
kunjungan antenatal care, standar minimal antenatal care “14T”,
faktor-faktor yang mempengaruhi kontak ibu hamil dengan tenaga
kesehatan, kerangka teori, kerangka konsep.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,
instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian,
definisi operasional, metode pengolahan dan analisis data, etika
penelitian, jadwal penelitian.
6
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang gambaran umum tempat penelitian, hasil
penelitian, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian.
BAB V
PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan (Knowladge) adalah hasil tahu dari manusia, yang
sekedar menjawab pertanyaan “what”. Apabila pengetahuan itu
mempunyai sasaran tertentu, mempunyai metode atau pendekatan untuk
mengkaji objek tersebut sehingga memperoleh hasil yang dapat disusun
secara sistematis dan diakui secara universal, maka terbentuklah ilmu,
atau lebih sering disebut ilmu pengetahuan. Ilmu (science) bukan
sekedar menjawab “what”, melainkan akan menjawab pertanyaan
“why” dan “how” (Notoatmodjo, 2010).
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan yang tercakup dalam
domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yaitu :
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya termasuk didalamnya adalah mengingat
kembali (recall) terhadap sesuatu yang bersifat spesifik dari seluruh
bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
7
8
Oleh kerena itu, “tahu” ini merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah.
2) Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara
benar
tentang
obyek
yang
diketahui
dan
dapat
menginterpretasi materi tersebut dengan benar. Orang yang telah
paham terhadap suatu obyek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya
terhadap obyek yang telah dipelajari.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil
(sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau
penggunaan
hukum-hukum,
rumusan
metode,
prinsip
dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di
dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya
satu dengan yang lain.
5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis
menunjukkan
kepada
suatu
kemampuan
untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
9
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis itu suatu
kemampuan untuk menyusun formasi-formasi yang ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini biasanya dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek
penelitian-penelitian itu berdasarkan kriteria yang telah ada.
c. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), cara memperoleh pengetahuan
dikelompokkan menjadi dua, yaitu cara tradisional (non ilmiah) dan
cara modern (ilmiah).
1) Cara memperoleh kebenaran non ilmiah
a) Cara coba salah (Trial and error)
Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan
mungkin sebelum adanya peradaban. Metode ini telah digunakan
orang dalam waktu yang cukup lama untuk memecahkan berbagai
masalah. Bahkan sampai sekarang metode ini masih sering
digunakan, terutama bagi mereka yang belum atau tidak
mengetahui suatu cara dalam memecahkan masalah yang
dihadapi.
b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak
disengaja oleh orang yang bersangkutan.
10
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali kebiasaan dan tradisi
yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah yang
dilakukan tersebut baik atau buruk. Kebiasaan-kebiasaan ini
biasanya diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi.
Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin masyarakat, baik
formal atau informal. Para pemegang otoritas pada prinsipnya
mempunyai
mekanisme
yang sama di dalam penemuan
pengetahuan dan orang lain menerima pendapat tersebut tanpa
terlebih dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik
berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri.
d) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman adalah guru terbaik, demikian bunyi pepatah.
Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman merupakan
sumber pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang
kembali pengalaman yang diperoleh untuk memecahkan suatu
masalah.
e) Cara akal sehat (Common Sence)
Akal sehat kadang-kadang dapat menemukan teori atau
kebenaran. Sebagai contoh, pemberian hadiah dan hukuman
(reward and punishment) yang dilakukan orang tua jaman dulu
untuk mendisiplikan anaknya dalam konteks pendidikan masih
sering dianut hingga sekarang.
11
f) Kebenaran melalui wahyu
Ajaran agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan Tuhan
melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh
pengikut yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran
tersebut rasional atau tidak.
g) Kebenaran secara intuitif
Kebenaran ini diperoleh manusia secara cepat di luar kesadaran
dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran ini
sukar dipercaya karena tidak menggunakan cara-cara yang
rasional dan sistematis.
h) Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara
berpikir manusia pun ikut berkembang. Disini manusia telah
mampu
menggunakan
penalarannya
dalam
memperoleh
pengetahuannya.
i) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari
pertanyaan-pertanyaan khusus ke pertanyaan yang bersifat umum.
j) Deduksi
Deduksi
adalah
pembuatan
kesimpulan
dari
pertanyaan-
pertanyaan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi
berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada
12
kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa
yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.
2) Cara memperoleh kebenaran ilmiah
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada
dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode
penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian
(research methodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon
(1561-1626) yang kemudian dilanjutkan oleh Deobold van Dallen
yang berhasil membuat pencatatan yang mencakup tiga hal pokok,
yaitu :
a) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul
pada saat dilakukan pengamatan.
b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak
muncul pada saat dilakukan pengamatan.
c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yakni gejala-gejala
yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan antara lain:
1) Pendidikan
Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah
menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang
dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat
13
perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang
diperkenalkan.
2) Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan.
3) Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan penalaran pola pikir
seseorang. Umur merupakan salah satu sifat karakteristik tentang
orang yang sangat utama. Umur mempunyai hubungan dengan
tingkat keterpaparan, besarnya risiko serta sifat resistensi.
4) Pekerjaan
Bekerja merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibuibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupannya sehinga ibu
tidak banyak waktu mendapatkan informasi. Manusia memerlukan
suatu pekerjaan untuk dapat berkembang dan berubah. Seseorang
bekerja bertujuan untuk mencapai suatu keadaan yang lebih daripada
keadaan sebelumnya.
e. Cara Mengukur Pengetahuan
Menurut
Riwidikdo
(2010),
cara
pengukuran
menggunakan rumus :
Baik
: Bila nilai responden (x) > mean + 1 SD
Cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
Kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD
pengetahuan
14
1) Mean
Mean adalah nilai rata-rata yang diperoleh dari penjumlahan semua
data yang ada kemudian dibagi dengan jumlah data yang ada.
ܺൌ
σ ‫ݔ‬௜
݊
Keterangan :
xi
: Besaran atau nilai dari data
n
: Jumlah data
2) Standar deviasi
Adalah simpangan baku, artinya seberapa data tersebut menyimpang
dari rata-ratanya.
‫ ݀ݏ‬ൌ ඨ
σ ‫ݔ‬௜ െ
ሺσ ௫೔ ሻమ
௡
ሺ݊ െ ͳሻ
Keterangan :
xi
: Besaran atau nilai dari data
n
: Jumlah data
2. Antenatal Care
a. Pengertian
Antenatal care adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil
sejak konfirmasi konsepsi hingga awal persalinan (Fraser, 2009).
Antenatal care adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan
obsetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui
15
serangkaian
kegiatan
pemantauan
rutin
selama
kehamilan
(Prawirohardjo, 2009).
b. Standar Antenatal Care
Menurut Marmi (2011), standar antenatal care ada 6, yaitu :
1) Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil
2) Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
3) Standar 5 : Palpasi Abdominal
4) Standar 6 : Pengelolaan Anemia dalam Kehamilan
5) Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
6) Standar 8 : Persiapan Persalinan
c. Tujuan Antenatal Care
Menurut Marmi (2011), tujuan antenatal care adalah sebagai berikut :
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang janin.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan
sosial ibu dan bayi.
3) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
4) Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan
bayi dengan pendidikan, nutrisi, kebersihan diri dan proses kelahiran
bayi.
5) Mengenal dan menangani sedini mingkin penyulit-penyulit yang
terdapat saat kehamilan, persalinan dan nifas.
16
6) Mengembangkan persiapan persalinan serta persiapan menghadapi
komplikasi.
7) Menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan perinatal.
8) Menurut WHO, tujuan Maternity Care atau Pelayanan Kebidanan
adalah menjamin agar setiap wanita hamil dan wanita yang
menyusui bayinya dapat memelihara kesehatannya sesempurnasempurnanya agar wanita hamil melahirkan bayi sehat tanpa
gangguan apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan
baik.
d. Manfaat Antenatal Care
Menurut Prawirohardjo (2006), bahwa manfaat pelayanan
antenatal care adalah untuk :
1) Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan
kedaruratan yang mungkin terjadi.
2) Mendeteksi dan mengobati komplikasi-komplikasi yang timbul
selama kehamilan, baik yang bersifat medis, bedah atau obsetrik.
3) Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik, mental dan sosial ibu
serta bayi dengan memberikan pendidikan, suplemen dan imunisasi.
4) Membantu mempersiapkan ibu untuk menyusui bayi, melalui masa
nifas yang normal, serta menjaga kesehatan anak secara fisik,
psikologis dan sosial.
17
e. Diagnosa Kehamilan
Menurut Marmi (2011), diagnosis kehamilan dapat ditegakkan
dengan riwayat kesehatan dan pemeriksaan klinis berdasarkan tanda
dan gejala kehamilan.
1) Tanda mungkin hamil
a) Amenorea (terlambat datang bulan)
b) Mual (nausea) dan muntah (emesis)
c) Ngidam
d) Sinkop atau pingsan
e) Payudara tegang (mastodynia)
f)
Sering miksi
g) Konstipasi dan obstipasi
h) Pigmentasi kulit
i)
Weight gain
j)
Nail sign
k) Fatigue
l)
Epulsi
m) Quikening
n) Varices
2) Tanda tidak pasti kehamilan
a) Perut membesar
b) Rahim membesar, sesuai dengan tuanya kehamilan
18
c) Pada pemeriksaan dapat dijumpai
(1) Tanda hegar, isthmus uteri teraba lebih panjang dan lunak
(2) Tanda chadwicks, mukosa vagina berwarna kebiruan karena
hipervaskulerisasi hormon estrogen
(3) Tanda piscaseck, pembesaran dan pelunakan pada tempat
implantasi. Biasanya ditemukan saat kehamilan 10 minggu
(4) Kontraksi braxton hicks, kontraksi uterus (perut terasa
kencang) tetapi tidak disertai nyeri
(5) Teraba ballotement, tanda ada benda mengapung atau
melayang dalam cairan, pada umur kehamilan 16-20 minggu
(6) Discharge, lebih banyak dirasakan wanita hamil
(7) Tanda goodell, porsio teraba lunak.
3) Tanda pasti kehamilan
a) Gerakan janin dalam rahim
b) Denyut jantung janin.
f. Hak Perempuan Hamil
Menurut Jannah (2012), sebagaimana hak pasien pada umumnya ibu
hamil mempunyai hak-hak yang sama dengan hak pasien lain, yaitu :
1) Wanita berhak mendapatkan pelayanan kesehatan komprehensif
yang diberikan secara bermartabat dan dengan rasa hormat
2) Asuhan harus dapat dicapai, diterima dan terjangkau untuk semua
perempuan dan keluarga
3) Wanita berhak memilih dan memutuskan tentang kesehatannya.
19
Selain hak di atas ada beberapa hak lain, diantaranya :
1) Memperoleh pendidikan dan informasi
2) Mendapat jaminan dari pemerintah tentang kebenaran dari
kehamilan tanpa risiko
3) Memperoleh gizi cukup
4) Wanita berhak bekerja dan tidak dikeluarkan dari pekerjaannya.
g. Jadwal Kunjungan Antenatal Care
Menurut Saifuddin (2006), setiap wanita hamil menghadapi risiko
yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil
memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal,
yaitu :
1) Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu)
2) Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28)
3) Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36
minggu dan sesudah minggu ke-36).
Menurut Dewi (2011), pada saat ibu hamil melakukan kunjungan
kehamilan, ibu hamil tersebut akan mendapatkan pelayanan sesuai
kebutuhan ibu.
1) Kunjungan I (< 14 minggu) bertujuan untuk hal-hal berikut ini :
a) Penapisan dan pengobatan anemia
b) Pencegahan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatan
c) Perencanaan persalinan
20
2) Kunjungan II (15-28 minggu) dan III (29-36 minggu) bertujuan
untuk hal-hal berikut ini :
a) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
b) Penapisan preeklamsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran
perkemihan
c) Mengulang perencanaan persalinan
3) Kunjungan IV (36 minggu) sampai lahir bertujuan untuk hal-hal
berikut ini :
a) Sama seperti kunjungan II dan III
b) Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
c) Memantau rencana persalinan
d) Mengenali tanda-tanda persalinan
h. Standar Minimal Antenatal Care “14T”
Menurut Saryono (2010), pelayanan antenatal care pada ibu hamil
harus sesuai standar “14T”, yaitu :
1) Timbang berat badan
2) Ukur tekanan darah
3) Ukur tinggi fundus uteri
4) Pemberian tablet zat besi sebanyak 90 tablet selama kehamilan
5) Pemberian imunisasi TT
6) Pemeriksaan Hb
7) Pemeriksaan VDRL
8) Pemeriksaan payudara
21
9) Senam payudara dan pijit tekan payudara
10) Pemeliharaan tingkat kebugaran / selama ibu hamil
11) Temu wicara
12) Pemeriksaan protein urine atas indikasi
13) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi
14) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok dan
pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria.
i. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kontak Ibu Hamil dengan Tenaga
Kesehatan
Depkes RI (2008), mengatakan bahwa kontak ibu hamil diartikan
sebagai kepatuhan dalam pelaksanaan antenatal care.
1) Faktor internal
a) Paritas
Ibu yang pernah melahirkan mempunyai pengalaman tentang
asuhan antenatal, sehingga dari pengalaman yang terdahulu
kembali dilakukan untuk menjaga kesehatan kehamilannya.
b) Usia
Semakin cukup umur, tingkat kematangan seseorang akan lebih di
percaya daripada orang yang belum cukup tinggi kedewasaanya,
jika kematangan usia seseorang cukup tinggi maka pola berpikir
seseorang akan lebih dewasa. Ibu yang mempunyai usia produktif
akan lebih berpikir secara rasional dan matang tentang pentingnya
melakukan pemeriksaan kehamilan.
22
2) Faktor eksternal
a) Pengetahuan
Ketidakmengertian ibu dan keluarga terhadap pentingnya
pemeriksaan kehamilan berdampak pada ibu hamil tidak
memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan.
b) Sikap
Respon ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi keteraturan melakukan
antenatal care. Adanya sikap lebih baik tentang antenatal care ini
mencerminkan kepedulian ibu hamil terhadap kesehatan dirinya
dan janin.
c) Ekonomi
Tingkat ekonomi akan berpengaruh terhadap kesehatan, keluarga
dengan tingkat ekonomi yang rendah tidak mampu untuk
menyediakan dana bagi pemeriksaan kehamilan, masalah yang
timbul pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah, yaitu ibu
hamil akan kekurangan energi dan kalori (KEK). Hal ini
disebabkan tidak mampunya keluarga untuk menyediakan
kebutuhan energi dan kalori yang dibutuhkan ibu selama
kehamilan.
d) Sosial budaya
Keadaan lingkungan keluarga yang tidak mendukung akan
mempengaruhi ibu dalam memeriksakan kehamilannya. Perilaku
23
keluarga yang tidak mengijinkan seorang wanita meninggalkan
rumah untuk memeriksakan kehamilannya merupakan budaya
yang
menghambat
keteraturan
kunjungan
ibu
hamil
memeriksakan kehamilannya. Perubahan sosial budaya terdiri
dari nilai-nilai kebudayaan, norma, kebiasaan, kelembagaan dan
hukum adat yang lazim dilakukan di suatu daerah. Apabila adat
ini tidak dilaksanakan akan terjadi kerancuan yang menimbulkan
sanksi tak tertulis oleh masyarakat setempat terhadap pelaku yang
dianggap menyimpang. Tatanan budaya mempengaruhi dalam
keputusan ibu dalam memeriksakan kehamilan pada tenaga
kesehatan.
e) Geografis
Letak
geografis
sangat
menentukan
terhadap
pelayanan
kesehatan, di tempat yang terpencil ibu hamil sulit memeriksakan
kehamilannya, hal ini karena transportasi yang sulit menjangkau
sampai tempat terpencil.
f) Informasi
Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai
pemberitahuan seseorang, biasanya dilakukan oleh tenaga
kesehatan. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah
kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi yang berpengaruh
terhadap
perilaku,
biasanya
melalui
media
massa
(Saifuddin, 2005). Ibu yang pernah mendapatkan informasi
24
tentang antenatal care dari tenaga kesehatan, media massa,
maupun media elektronik akan meningkatkan pengetahuan ibu
hamil tentang pentingnya melakukan antenatal care, sehingga ibu
dapat teratur dalam melakukan kunjungan kehamilan.
g) Dukungan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia yang berarti sokongan dan
bantuan, disini dukungan dalam penentuan sikap seseorang berarti
bantuan atau sokongan dari orang terdekat untuk melakukan
kunjungan ulang.
Menurut Harymawan (2007), mengatakan bahwa dukungan sosial
suami yang sangat diharapkan oleh sang istri antara lain suami
mendambakan bayi dalam kandungan istri, suami menunjukkan
kebahagiaan pada kelahiran bayi, memperhatikan kesehatan istri,
mengantar dan memahami istrinya, tidak menyakiti istri, berdo’a
untuk keselamatan istri dan suami menunggu ketika istri dalam
proses persalinan.
25
B. Kerangka Teori
Tingkat Pengetahuan :
1) Tahu (Know)
2) Memahami
(Comprehension)
3) Aplikasi (Applicasion)
4) Analisis (Analysis)
5) Sintesis (Synthesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
Pengetahuan
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Pengetahuan :
1)
2)
3)
4)
Pendidikan
Paritas
Usia
Pekerjaan
Antenatal care
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pengertian
Standar ANC
Tujuan ANC
Manfaat ANC
Diagnosa kehamilan
Hak perempuan hamil
Jadwal kunjungan ANC
Standar minimal ANC 7T
Faktor yang mempengaruhi
ANC
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Notoatmodjo, 2010 (Modifikasi)
26
C. Kerangka Konsep
Baik
Pengetahuan Ibu hamil
tentang Antenatal Care
Cukup
Kurang
Tingkat pengetahuan :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Tahu (Know)
Memahami (Comprehension)
Aplikasi (Applicasion)
Analisis (Analysis)
Sintesis (Synthesis)
Evaluasi (Evaluation)
Keterangan :
= Diteliti
= Tidak diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Deskriptif
yaitu penelitian yang di dalamnya tidak ada analisis hubungan antar variabel,
tidak ada variabel bebas dan terikat, bersifat umum yang membutuhkan
jawaban dimana, kapan, berapa banyak, siapa dan analisis statistik yang
digunakan (Hidayat, 2011). Metode ini digunakan untuk membuat penilaian
terhadap suatu kondisi dan penyelenggaraan suatu program di masa sekarang,
kemudian hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan
program tersebut. Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka
(Arikunto, 2010).
Pada penelitian ini menggambarkan tentang Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Trimester Tiga Tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta Tahun
2013.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi adalah lokasi dilakukan penelitian (Notoatmodjo, 2010).
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Surakarta.
Waktu adalah rentang waktu yang digunakan untuk melaksanakan
penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14
Februari 2013 sampai tanggal 30 Maret 2013.
27
28
C. Populasi, Sampel Dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya
(Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil
trimester tiga di RSUD Surakarta pada kunjungan bulan Juli sampai
September dengan rata-rata per bulan sebanyak 50 ibu hamil.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan
sebagai subyek penelitian melalui sampling (Riwidikdo, 2010). Jika
populasi kurang dari 100, maka seluruh populasi dijadikan sampel. Tetapi
jika populasi lebih dari 100, maka sampel yang diambil 10%-15% atau
20%-25% atau lebih (Arikunto, 2010). Kriteria inklusi merupakan kriteria
dimana subjek penelitian dapat mewakili sampel penelitian yang
memenuhi syarat sebagai sampel yaitu ibu hamil trimester tiga yang bisa
membaca dan menulis yang berkunjung ke RSUD Surakarta. Kriteria
eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili
sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian yaitu ibu
hamil trimester tiga yang tidak bisa membaca dan menulis, ibu hamil
trimester satu atau dua (Hidayat, 2007). Sampel dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu hamil trimester tiga yang berkunjung di RSUD
Surakarta sebanyak 50 ibu hamil.
29
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling
yaitu dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel
(Hidayat, 2007).
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan pencatatan peristiwa-peristiwa atau
hal-hal keterangan sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan
mendukung penelitian. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk
pengumpulan data adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010).
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup (close ended) yang mempunyai keuntungan mudah mengarahkan
jawaban
responden
dan
juga
mudah
diolah
atau
ditabulasi
(Notoatmodjo, 2010).
Kuesioner yang digunakan berisi 25 pernyataan dengan variasi
dichotomus choise yang sudah disediakan jawabannya. Cara pengisian
kuesioner tersebut dengan memberikan tanda centang (√) pada jawaban yang
dianggap benar. Penilaian jawaban untuk jawaban yang benar diberi nilai 1
(favorable) dan jawaban yang salah diberi nilai 0 (unfavorable). Untuk
mempermudah dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi-kisi yaitu :
30
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Kuesioner Tentang Antenatal Care
Variabel
Indikator
Tingkat
Pengetahuan
Ibu Hamil
Trimester III
tentang
Antenatal Care
Pengertian ANC
Standar asuhan
kehamilan
Tujuan ANC
Manfaat ANC
Diagnosa kehamilan
Hak wanita hamil
Jadwal kunjungan ANC
Standar minimal ANC
Faktor yang
mempengaruhi kontak
ibu hamil dengan tenaga
kesehatan
No. Item
Favorable
1
Jumlah
Item
Unfavorable
1
21, 23
2
6
16
25
2
15
8, 19, 14
3
9
4, 13, 24
17, 20
5, 10, 11
22
12
7, 18
2
2
4
3
4
4
3
Jumlah
25
Untuk mengetahui kuesioner penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu
dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benarbenar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Suatu instrumen
yang valid atau yang sah berarti memiliki validitas yang tinggi, sebaliknya
instrumen yang rendah memiliki validitas yang rendah. Suatu instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi
rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang
31
dimaksud. Uji validitas penelitian ini dilakukan di RB An-Nuur Sumber
Surakarta kepada 30 ibu hamil trimester tiga.
Untuk mengukur instrumen yang telah dibuat digunakan rumus
product moment yaitu :
‫ݎ‬௫௬ ൌ
ܰǤ σ ܺǤ ܻ െ σ ܺǤ σ ܻ
ඥሼܰ σ ܺ ଶ െ ሺσ ܺሻଶ ሽሼܰ σ ܻ ଶ െ ሺσ ܻሻଶ ሽ
Keterangan:
rxy
: Koefisien korelasi produck moment
N
: Jumlah responden
X
: Skor pertanyaan
Y
: Skor total
XY
: Skor pertanyaan dikalikan Skor total
Instrumen dikatakan valid jika nilai r
hitung
> r
tabel
(0,361) dengan taraf
signifikasi 5%. Setelah dilakukan uji validitas di RB An-Nuur Surakarta
pada 30 ibu hamil trimester tiga dengan 25 pernyataan diperoleh
pernyataan yang tidak valid terdapat 2 nomor yaitu nomor 6 dan 14 dengan
r
hitung
kurang dari 0,361 sehingga kedua pernyataan tersebut tidak
digunakan dalam penelitian selanjutnya. Jadi kuesioner untuk penelitian
selanjutnya terdiri dari 23 pernyataan.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius atau
mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.
32
Instrumen yang sudah dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data
yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2010).
Untuk mengetahui bahwa kuesioner dapat dipercaya sebagai alat
pengumpul data, maka dilakukan uji reliabilitas dengan rumus koefisien
reliabilitas alpha cronbach dengan bantuan program komputer SPSS for
windows yang dapat digunakan baik untuk instrumen yang jawabannya
berskala maupun bersifat dikotomis (hanya mengenal jawaban yang benar
dan salah). Rumusnya adalah sebagai berikut:
2
é k ù é Ssb ù
r11 = ê
ê1 - 2 ú
s t û
ë k - 1úû ë
Keterangan:
r11
= Reliabilitas Instrument
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2
= Jumlah varians butir
σt2
= Varians total
Instrumen dikatakan reliabel jika nilai alfa > 0,750. Berdasarkan hasil
pengolahan data dengan metode alpha cronbach diperoleh nilai koefisien
alfa sebesar 0,921. Hasil ini lebih besar dari 0,750 sehingga kuesioner
penelitian dinyatakan reliabel dan selanjutnya digunakan sebagai
penelitian.
33
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu
hamil trimester tiga di RSUD Surakarta, kemudian menjelaskan tentang cara
pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner sampai selesai dan
kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri
dari:
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung
pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar, 2007). Dalam
penelitian ini data primer diperoleh dari pengisian kuesioner pengetahuan
ibu hamil trimester tiga tentang antenatal care di RSUD Surakarta tahun
2013.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung
diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya (Azwar, 2007). Dalam
penelitian ini data sekunder diperoleh jumlah dan identitas ibu hamil
trimester tiga di RSUD Surakarta yang meliputi nama, umur, pendidikan,
pekerjaan dan alamat.
F. Variabel Penelitian
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota
suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain
(Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah
34
variabel tunggal, yaitu pengetahuan ibu hamil trimester tiga tentang antenatal
care.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek
atau fenomena (Hidayat, 2007).
Tabel 3.2
Definisi Operasional
Variabel
Tingkat
pengetahuan
ibu hamil
trimester tiga
tentang
antenatal care
Pengertian
Hasil tahu dari
ibu hamil dengan
usia kehamilan
28-36 minggu
atau > 36 minggu
tentang asuhan
yang diberikan
selama kehamilan
Alat Ukur
Indikator
Skala
Kuesioner Baik
Ordinal
(x) > mean + 1 SD
Cukup
mean – 1 SD ≤ x ≤
mean + 1 SD
Kurang
(x) < mean – 1 SD
H. Metode Pengolahan Dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan data harus melalui
tahap-tahap sabagai berikut :
a. Penyuntingan (Editing)
Editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikkan isian
formulir atau kuesioner. Hasil wawancara, angket, atau pengamatan
dari lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu,
35
sehingga jika ada kekurangan atau ketidaksesuaian dapat segera
dilengkapi.
b. Pengkodean (Coding)
Setelah penyuntingan diselesaikan, kegiatan selanjutnya adalah
pengkodean atau coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau
huruf menjadi data angka atau bilangan.
c. Memasukkan data (Data Entry)
Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode
sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.
d. Tabulasi
Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang
diinginkan oleh peneliti.
e. Pembersih Data (Cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinankemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan
sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
2. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis univariate yaitu menganalisa terhadap tiap variabel
dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan
prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Untuk variabel
pengetahuan ibu tentang antenatal care dikumpulkan melalui kuesioner
kemudian ditabulasi, dikelompokkan dan diberi skor. Untuk jawaban yang
36
benar diberi nilai 1 (favorable) dan jawaban yang salah diberi nilai 0
(unfavorable). Penelitian ini menggunakan bantuan program komputer
SPSS for windows untuk menganalisis data hasil penelitian.
Menurut Riwidikdo (2010), untuk membuat tiga kategori yaitu baik, cukup
dan kurang maka menggunakan parameter :
Baik
: Bila nilai responden (x) > mean + 1 SD
Cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
Kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD
3) Mean
Mean adalah nilai rata-rata yang diperoleh dari penjumlahan semua data
yang ada kemudian dibagi dengan jumlah data yang ada.
ܺൌ
σ ‫ݔ‬௜
݊
Keterangan :
xi
: Besaran atau nilai dari data
n
: Jumlah data
4) Standar deviasi
Adalah simpangan baku, artinya seberapa data tersebut menyimpang
dari rata-ratanya.
‫ ݀ݏ‬ൌ ඨ
σ ‫ݔ‬௜ െ
Keterangan :
ሺσ ௫೔ ሻమ
௡
ሺ݊ െ ͳሻ
xi
: Besaran atau nilai dari data
n
: Jumlah data
37
௡
Skor Prosentase = ே ‫ͲͲͳݔ‬Ψ
Keterangan :
I.
n
: Skor yang diperoleh responden
N
: Total Skor Maksimum yang seharusnya diperoleh
Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang
sangat
penting
dalam
penelitian,
mengingat
penelitian
kebidanan
berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus
diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan untuk
menjadi responden. Tujuannya agar subyek mengerti maksud dan tujuan
penelitian serta mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia, maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan.
2. Anonimity (tanpa nama)
Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subyek penelitian
dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada
lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
38
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Merupakan pemberian jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi
maupun
masalah-masalah
lainnya.
Semua
informasi
yang
telah
dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
J.
Jadwal Penelitian
Dalam Jadwal penelitian diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai
menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,
beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut
(Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian ini terlampir.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah RSUD Surakarta yang terletak di jl. dr. P
Sumarto No.1 Kadipiro Banjarsari Surakarta. RSUD Surakarta memiliki luas
wilayah ± 8000m3. RSUD Surakarta memiliki tenaga kesehatan yang terdiri
dari 8 orang dokter umum, 3 orang dokter gigi, 1 orang dokter spesialis mata,
1 orang dokter spesialis kulit, 1 orang dokter spesialis dalam, 1 orang dokter
spesialis bedah, 1 orang dokter spesialis kandungan, 16 orang bidan, 21 orang
perawat, 1 orang apoteker, 4 orang asisten apoteker, 1 orang petugas gizi, 5
orang pertugas laboratorium, 2 orang sanitarian, 3 orang petugas rekam medis
dan 17 orang petugas administrasi.
Sarana dan prasarana rumah sakit terdiri dari ruang pendaftaran, ruang
rawat inap persalinan, ruang rawat inap umum, ruang operasi, poliklinik,
UGD, apotek, unit gizi, laboratorium, radiologi, dan rekam medik.
Pelayanan yang diberikan RSUD Surakarta adalah pelayanan medik dan
pelayanan penunjang medik. Pelayanan medik antara lain unit gawat darurat,
unit rawat jalan (poliklinik umum, poliklinik gigi umum, poliklinik penyakit
dalam, poliklinik bedah umum, poliklinik kulit dan kelamin, poliklinik
kandungan, poliklinik mata, poliklinik anak) dan unit rawat inap (persalinan
dan umum). Sedangkan pelayanan penunjang medik antara lain unit farmasi,
39
40
unit gizi, unit laboratorium, unit radiologi dan unit central sterilisasi dan
laundry.
Fasilitas RSUD Surakarta yang digunakan untuk penelitian adalah
poliklinik kandungan karena responden yang diambil adalah ibu hamil
trimester tiga yang memeriksakan kehamilannya di poliklinik kandungan.
Fasilitas yang ada di poliklinik kandungan sendiri adalah 1 tempat tidur
pemeriksaan, 1 tempat tidur gynekologi dan meja anamnesa. Ruangannya
bersih dan ventilasi ruangan cukup baik.
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III
tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Nilai Mean dan Simpangan Deviasi
Variabel
Mean
Simpangan Deviasi
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
19,14
2,00
Trimester III tentang Antenatal
Care di RSUD Surakarta
Menurut Riwidikdo (2010), untuk membuat tiga kategori yaitu baik,
cukup dan kurang maka menggunakan parameter :
1. Baik, bila nilai (x) > mean + 1 SD
(x) > 19,14 + 2,00
(x) > 21,14
41
2. Cukup, bila nilai (x) mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
19,14 – 2,00 ≤ x ≤ 19,14 + 2,00
17,14 ≤ x ≤ 21,14
3. Kurang, bila nilai (x) < mean – 1 SD
(x) < 19,14 – 2,00
(x) < 17,14
Setelah dilakukan penghitungan dengan rumus Riwidikdo (2010)
didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III
tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta Tahun 2013
No
Tingkat Pengetahuan
Frekuensi
%
1.
Baik
5
10
2.
Cukup
37
74
3.
Kurang
8
16
Jumlah
50
100
Sumber: Data Primer, (2012)
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester III tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta yaitu yang
berpengetahuan baik sebanyak 5 responden (10%), berpengetahuan cukup 37
responden (74%), berpengetahuan kurang 8 responden (16%). Dari data diatas
mayoritas Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal
Care di RSUD Surakarta Tahun 2013 pada ketegori cukup yaitu sebanyak 37
responden (74%).
42
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukan bahwa mayoritas
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester Tiga tentang Antenatal Care di
RSUD Surakarta adalah berpengetahuan cukup 37 responden (74%).
Menurut Notoatmodjo (2010), Pengetahuan (Knowladge) adalah hasil
tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Apabila
pengetahuan itu mempunyai sasaran tertentu, mempunyai metode atau
pendekatan untuk mengkaji objek tersebut sehingga memperoleh hasil yang
dapat disusun secara sistematis dan diakui secara universal, maka terbentuklah
ilmu, atau lebih sering disebut ilmu pengetahuan.
Menurut Notoatmodjo (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan adalah pendidikan, paritas, usia dan pekerjaan. Makin tinggi
tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah menerima informasi
sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya
pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang
terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan. Paritas adalah jumlah anak yang
pernah dilahirkan sehingga mempengaruhi masuknya pengetahuan kedalam
individu. Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang
dalam menerima informasi. Bekerja merupakan kegiatan yang menyita waktu.
Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupannya
sehingga ibu tidak banyak waktu mendapatkan informasi.
Menurut Prawiroharjo (2009), Antenatal care adalah upaya preventif
program pelayanan kesehatan obsetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan
43
neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.
Salah satu tujuan antenatal care adalah memantau kemajuan kehamilan untuk
memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin. Dengan pemantauan
secara teratur dapat menurunkan AKI. Setiap wanita hamil memerlukan
sedikitnya empat kali kunjungan selama kehamilan. Satu kali pada trimester
satu, satu kali pada trimester dua dan dua kali pada trimester tiga. Pelayanan
antenatal care pada ibu hamil harus sesuai standar “14T” agar memperoleh
manfaat yang optimal, yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur
tinggi fundus uteri, pemberian tablet zat besi, pemberian imunisasi TT,
pemeriksaan hb, pemeriksaan vdrl, pemeriksaan payudara, senam payudara
dan pijit tekan payudara, pemeliharaan tingkat kebugaran, temu wicara,
pemeriksaan protein urine, pemeriksaan reduksi urine, pemberian terapi
kapsul yodium untuk daerah endemis gondok dan pemberian terapi anti
malaria untuk daerah endemis malaria.
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care di
RSUD Surakarta yang mayoritas berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 37
responden (74%) disebabkan oleh faktor pendidikan yang kurang karena ada
sebagian responden yang berpendidikan SD sehingga pengetahuan masyarakat
hanya sebatas yang mereka tahu dan dapat menghambat perkembangan sikap
seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan serta butuh waktu
untuk memahaminya. Selain itu umur yang masih muda juga berpengaruh
pada pola pikir dan daya tangkap dalam menerima informasi baik dari
penyuluhan, media cetak (koran dan majalah) atau media elektronik (radio dan
44
TV) karena banyak dari responden yang menikah pada usia yang masih muda.
Serta dipengaruhi oleh faktor pekerjaan dimana sebagian besar responden
memiliki pekerjaan rumah tangga dan kebanyakan responden bekerja swasta,
sehingga kurang dalam mendapatkan informasi.
D. Keterbatasan
1. Kendala Penelitian
Kendala penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilan
berkurang dikarenakan RSUD Surakarta pindah tempat. Kemungkinan ibu
hamil yang biasanya memeriksakan kehamilan di RSUD Surakarta lebih
memilih memeriksakan kehamilannya di tempat lain yang lebih dekat.
2. Keterbatasan
a. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.
b. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner tertutup
sehingga kurang menggali pengetahuan responden karena kemungkinan
responden hanya asal mengisi jawaban.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan di RSUD Surakarta bertujuan untuk mengetahui
tingkat pengetahuan ibu hamil trimester tiga tentang antenatal care dan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care di
RSUD Surakarta pada tingkat baik yaitu sebanyak 5 responden (10%)
2. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care di
RSUD Surakarta pada tingkat cukup yaitu sebanyak 37 responden (74%)
3. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care di
RSUD Surakarta pada tingkat kurang yaitu sebanyak 8 responden (16%)
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta, maka saran yang dapat penulis
sampaikan adalah :
1. Bagi Responden
Diharapkan para ibu hamil lebih meningkatkan pengetahuan tentang
antenatal care dengan cara bertanya langsung pada tenaga kesehatan atau
melalui penyuluhan, serta mencari informasi lain dari media cetak dan
media elektronik baik dari TV maupun radio.
45
46
2. Bagi Petugas Kesehatan
Diharapkan petugas kesehatan khususnya bidan mengadakan penyuluhan
dan konseling tentang antenatal care secara berkala dan intensif untuk
meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Hendaknya Karya Tulis Ilmiah ini digunakan sebagai sumber referensi
atau bahan informasi tentang antenatal care.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Mengingat keterbatasan penelitian ini hendaknya dapat dilakukan
penelitian lebih lanjut dengan mengembangkan variabel penelitian agar
ruang lingkup penelitian lebih luas sehingga mendapatkan hasil yang lebih
optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta.
__________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta.
Azwar, S. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Depkes RI. 2008. Panduan Pelayanan Antenatal. Jakarta : Depkes Ri. (Online)
Avaiable : http://rustamkeperawatan.blogspot.com/2012/06/normal-0false-false -false-in-x-none-x.html. Diakses Tanggal 16 Oktober 2012
Dewi. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Fraser, Cooper. 2009. Buku Ajar Bidan (Myles), Edisi 14. Jakarta : EGC.
Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta : Salemba Medika.
Jannah. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta : Andi
Kemenkes RI. 2012. Indikator Angka Kematian Maternal (MMR atau AKI) Dan
Penyebab. (Online) Avaiable : http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/
archives/378. Diakses Tanggal 29 Oktober 2012.
Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Antenatal. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Notoatmodjo, S. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
_____________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Prasetyawati, A. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Millenium
Development Goals (MDGS). Yogjakarta: Nuha Medika.
Prawirohardjo, S. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Pt Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
(Online)
Avaiable
:
http//:digilib.unimus.ac.id/download.php ?id=9075. Diakses Tanggal 13
Nopember 2012
Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Riwidikdo, H. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi
Program R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihama.
Saifuddin, H. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta :
Salemba Medika.
Wiknjosastro, H. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Download