Sekretariat Negara Republik Indonesia BUKA PUASA BERSAMA DENGAN PARA PIMPINAN LEMBAGA NEGARA, MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU, 15-09-08 Senin, 15 September 2008 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA BUKA PUASA BERSAMA DENGAN PARA PIMPINAN LEMBAGA NEGARA, MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU, DUTA BESAR NEGARA ISLAM, KEPALA LEMBAGA PEMERINTAH NON-DEPARTEMEN, ESELON I DEPARTEMEN, TOKOH PERS, PIMPINAN ORGANISASI MASYARAKAT DI ISTANA NEGARA, JAKARTA TANGGAL 15 SEPTEMBER 2008 Bismillahirrahmaanirrahiim, Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, Yang saya hormati Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Muhammad Jusuf Kalla beserta Ibu, Saudara Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, dan para Pimpinan Lembaga-Lembaga Negara yang lain, para Menteri dan Anggota Kabinet Indonesia Bersatu, Yang Mulia para Duta Besar Negara-Negara Sahabat, Hadirin-hadirat sekalian yang dimuliakan Allah Subhhanahu wa Ta’aala, Pada kesempatan yang baik dan insya Allah penuh berkah ini selaku tuan rumah, shohibul bait, izinkan saya untuk mengajak hadirin-hadirat sekalian sekali lagi memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan ridho-Nya, kepada kita masih diberi kekuatan dan kesehatan lahir dan bathin, dan masih diberi kesempatan untuk bersama-sama menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini. Semoga ibadah kita diterima oleh Allah Subhaanahu wa Ta’aala. Marilah pula sholawat dan salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikut Rasulullah sampai akhir zaman, dan semoga termasuk kita kaum muslimin dan muslimat. http://www.setneg.go.id www.setneg.go.id DiHasilkan: 1 November, 2017, 05:18 Sekretariat Negara Republik Indonesia Hadirin yang saya hormati, Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas kehadiran Bapk/Ibu, Saudara-saudara sekalian untuk memenuhi undangan saya, berbuka puasa bersama,beribadah bersama, bersilaturrahim, dan bagi yg menjalankan ibadah puasa menjalankan sholat maghrib di Istana Negara ini. Sebagaimana sering saya katakan bahwa silaturrahim itu adalah tradisi yang baik, mempertemukan bukan antara wajah dengan wajah kita semata, tetapi antara hati dengan hati kita. Marilah kita pelihara nilai yang baik ini untuk kebersamaan kita mengemban tugas negara menuju atau membangun masa depan yang lebih baik. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada penceramah Bapak Prof. Dr. Ridwan Lubis yang tadi telah memberikan pesan-pesan moral dan pesanpesan spiritual kepada kita semua. Saya garisbawahi Prof. Ridwan, nasehat Bapak untuk kita ini lebih bersatu dalam “kita― dan bukan “kami― apalagi ha dan “engkau―. Kalau kita sering menggunakan we dan us, kita, maka apabila di negeri kita ini masih banyak kekurangan, masih banyak pekerjaan rumah setelah sepuluh tahun yang lalu mengalami krisis, maka kita akan tenteram, tegar, dan bersatu, mari kita perbaiki bersama-sama. Apabila dengan jerih payah kita bersama ada capaian yang dapat kita raih di berbagai aspek pembangunan, maka kita akan mengatakan syukur alhamdulillah kita telah dapat mengatasi masalah ini, masalah itu, dan insya Allah dengan kebersamaan kita juga akan dapat mengatasi masalah-masalah yang lain, mencapai hal-hal yang baik lagi di masa depan. Saya kira konsep ini baik, konsep ini mempersatukan, konsep ini berbagi tanggung jawab, konsep ini tidak membikin jarak, konsep ini jauh dari salah menyalahkan, dan sebagainya. Saya garisbawahi Bapak Ridwan apa yang disampaikan dalam ceramah Bapak tadi. Hadirin sekalian, Saya pada kesempatan yang baik ini, selaku umaro ingin menyampaikan satu hal sebagai ajakan saya kepada seluruh penyelenggara Negara, seluruh pimpinan dan tokoh nasional, tokoh masyarakat, baik politik, sosial, hukum, dan berbagai cabang profesi yang lain, dan hakikatnya kepada seluruh rakyat Indonesia bagaimana kita melihat masa depan kita, bagaimana kita melangkah ke depan untuk menemui masa depan yang lebih baik. Di tengah-tengah kita semua menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan ini sekali-sekali saya membaca buku, meskipun buku itu sering saya baca atau barangkali juga buku yang baru saya baca. Ada dua bacaan saya minggu ini, pertama adalah buku yang ditulis oleh Harun Yahya, seorang penulis, cendekiawan muslim yang sangat tersohor, berkebangsaan Turki karyanya ada puluhan judul diterjemahkan lebih dari 15 bahasa, dan telah menjadi rujukan komunitas Islam bahkan komunitas non-Islam di seluruh dunia. Buku yang saya baca kali ini adalah berjudul “melihat kebaikan dalam segala hal―, seeing good every all. Di sini memang orang yang beriman, orang yang kualitas moralnya makin tinggi melihat segala hal, melihat segala peristiwa dari sisi kebaikan, kita sering mendengar di balik musibah ada berkah, setiap persoalan pasti ada solusinya, bersama kesukaran ada kemudahan, dan lain-lain. http://www.setneg.go.id www.setneg.go.id DiHasilkan: 1 November, 2017, 05:18 Sekretariat Negara Republik Indonesia Harun Yahya mengupas secara detail dan bagus dibaca dalam bulan suci Ramadhan ini untuk sarana refleksi, bertafakkur sambil menyempurnakan keimanan dan kepribadian kita. Buku kedua yang saya baca adalah “menjadikan puasa lebih bermakna― ditulis oleh seorang cendekiawan muslim dari Saudi Arabia yang bernama Dr. Falih bin Muhammad, artikel yang saya senangi di sini adalah di bulan Ramadhan ini kita dianjurkan untuk berlomba-lomba berbuat kebaikan dan juga berlomba-lomba untuk mendapatkan ampunan dari Allah Subhaanahu wa Ta’aala. Kedua buku ini mengangkat kata-kata kebaikan. Tentu tanpa saya jelaskan panjang lebar, hadirin-hadirat sekalian, sudah memahami apa maknanya kita semua, bukan hanya pada bulan suci Ramadhan, tapi juga dalam hidup dan kehidupan kita, dalam mengelola kehidupan bernegara, dalam menjalankan roda pemerintahan, dalam membimbing masyarakat, dan lain-lain, kita dianjurkan berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Melihat segalanya dengan pikiran yang positif, sikap yang optimis, jiwa yang terang, dan juga pandangan yang rasional. Ini pun tentu kita pahami bersama, saya hanya mengajak hadirin sekalian mari kita aplikasikan dalam kehidupan bernasyarakat, berbangsa, dan bernegara dewasa ini. Sejak negara kita merdeka tahun 1945 yang lalu sampai hari ini kita mengalami berbagai ujian, cobaan, dan tantangan, pasang-surut, up and down, dinamika dan romantikanya sangat tinggi, tetapi dengan pertolongan Allah, dengan kebersamaan kita, kita selalu bisa mengatasi persoalan-persoalan itu. Karena saya garisbawahi apa yang terkandung dalam buku ini cara pandang, sikap mental, dan bagaimana kita melangkah melihat semuanya itu. Kalau di masa lalu kita bisa mengatasi masalah-masalah itu, sekarang kita bergulat untuk mengatasi masalah-masalah baru, meraih capaian-capaian baru maka kita perlu memiliki keyakinan. Sekali lagi dengan ridho Allah Subhaanahu wa Ta’aala semua itu bisa kita atasi secara bersama. Maka genaplah sudah ceramah dari Bapak Ridwan Lubis kebersamaan kita, us, we, is that all, kami atau saya, engkau, kamu bersama. Kemudian yang kedua kita dituntut melihat segala sesuatu dari aspek yang positif, selalu ada kebaikan, pelajaran yang bisa dipetik, hikmah yang dapat kita angkat, dan sebagainya, dan sebagainya. Dan kemudian kita tentu bukan sekedar berikhtiar, tidak cukup hanya bersyukur, sabar, dan tawakkal, tetapi kita bekerja sangat keras sebagaimana diharapkan tadi berlomba-lomba dalam kebaikan. Maka marilah saudara-saudara kita bersama-sama mengelola kehidupan bernegara di negeri tercinta ini, mengatasi masalah-masalah bersama, dengan pikiran-pikiran seperti itu, dan insya Allah kalau kita menjalankannya dengan ikhlas, penuh tanggung jawab, dan kebersamaan tiada sesuatu, tiada kesulitan apa pun yang tidak dapat kita selesaikan. Itulah yang ingin saya sampaikan kepada hadirin sekalian, dan semoga Allah Subhaanahu wa Ta’aala mendengarkan niat baik kita, memberikan jalan, memberikan tuntunan, memberikan kemudahan untuk kita bersama-sama membangun hari esok yang lebih baik. Sekian. Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. http://www.setneg.go.id www.setneg.go.id DiHasilkan: 1 November, 2017, 05:18 Sekretariat Negara Republik Indonesia Biro Naskah dan Penerjemahan, Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan, Sekretariat Negara RI http://www.setneg.go.id www.setneg.go.id DiHasilkan: 1 November, 2017, 05:18