ABSTRAK Indonesia merupakan negara yang dua pertiga dari

advertisement
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara yang dua pertiga dari wilayahnya berupa
lautan, berkaitan dengan pengaturan lalu lintas pelayaran kapal perang pada masa
damai yang hingga saat ini belum terselesaikan dan menjadi kontroversi, adalah
masalah hak lalu lintas damai kapal perang diwilayah laut teritorial.
Setiap Negara memiliki kedaulatan karena kedaulatan merupakan suatu
sifat atau ciri hakiki Negara. Suatu Negara hanya memiliki kekuasaan tertinggi di
dalam batas wilayahnya. Setiap Negara harus mematuhi kedaulautan suatu Negara
lain agar tidak terjadi pertentangan antar negara.
Sementara itu dalam hukum internasional istilah imunitas atau immunity
dikenal sebagai aturan-aturan dan prinsip-prinsip hukum mengenai hak-hak yang
dimiliki oleh kategori orang-orang atau badan-badan tertentu, yang berdasarkan
hukum internasional memperoleh kekebalan atau dikecualikan dari yurisdiksi
negara lain
Kapal perang memiliki imunitas atau kekebalan yang bersifat mutlak
(absolut) artinya bahwa terhadap kapal perang dapat segala hal tidak dapat
dilakukan gugatan terhadapnya di pengadilan Negara lain, kecuali dengan
persetujuan dari Negara yang bersangkutan.
Dari latar belakang di atas, permasalahan yang perlu dirumuskan adalah
bagaimanakah paham imunitas Negara dan Act Of State menurut ketentuan hukum
internasional serta bagaimanakah pengaturan lalu lintas pelayaran kapal perang
pada masa damai menurut ketentuan hukum Internasional. Penelitian ini
menggunakan metode pendekatan library research, spesifikasi penelitian
deskriptif analitis, dengan metode analisis data yang dipergunakan adalah metode
analisis kualitatif normatif. Hasil penelitian yang diperoleh adalah saat ini terdapat
berbagai peraturan Perundangan-Undangan yang telah membahas mengenai
masalah imunitas dan Penangkapan Lintas Pelayaran Kapal Perang pada masa
damai.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu ketentuan yang ada dalam
menampung kepentingan semua Negara di dunia yang selama ini memiliki
pengaturan yang kurang jelas harus menemukan konsensus bersama yang dapat
diterima semua pihak dan tidak lagi membiarkan persoalan hak lintas damai kapal
perang melalui laut territorial sehingga membutuhkan peraturan internasional
yang lebih jelas, selain itu terdapat ketentuan-ketentuan peraturan Internasional
yang terdiri dari atas Konvensi Brussel Tahun 1926, Konvensi Hukum Laut
Jenewa Tahun 1958, Marpol 73/78, serta Konvensi Hukum Laut PBB Tahun
1982.
Universitas Sumatera Utara
Download