I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkerasan pada

advertisement
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkerasan pada jalan merupakan campuran agregat dan bahan ikat untuk
mendukung dan melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai adalah batu
pecah atau batu belah atau batu kali ataupun bahan lainnya. Perkerasan jalan
terdiri dari 2 jenis perkerasan menurut bahan pengikatnya, yaitu perkerasan lentur
dan perkerasan kaku (rigid pavement). Pemilihan jenis perkerasan tergantung
pada jenis tanah dasar yang akan dibangun jalan. Perkerasan kaku umumnya
digunakan pada tanah labil. Perkerasan kaku menggunakan semen sebagai bahan
pengikatnya. Perkerasan kaku memiliki 2 lapisan yang pertama lapisan pondasi,
dan lapisan atas yaitu beton.
Bahan ikat lapisan perkerasan lentur yang digunakan adalah aspal. Aspal
yang digunakan adalah aspal yang berasal dari sisa hasil penyulingan minyak
bumi. Untuk ketersediaan bahan baku aspal, dalam cadangan minyak bumi
sebagai bahan dasar pembuatan aspal semakin berkurang, oleh karena itu perlu
adanya cara untuk menysiasati penggunaan aspal dengan cara mendapatkan aspal
dari bahan lain. Di Indonesia beberapa cara dilakukan dalam upaya penghematan
dan telah banyak dilakukan studi laboraturium mengenai campuran aspal panas
dengan berbagai jenis bahan tambahan.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, maka
timbul pemikiran untuk menciptakan aspal dari bahan non minyak bumi. Dari
pemikiran itu muncul inovasi aspal yang berasal dari hasil destilasi TAR (limbah
proses pirolisis cangkang kelapa sawit). Aspal dari hasil destilasi cangkang kelapa
sawit ini diharapkan mampu menjadi aspal penganti yang lebih ekonomis dan
ramah lingkungan. Inovasi ini masih belum dapat ditentukan apakah aspal
cangkang kelapa sawit mampu menyamai aspal minyak bumi atau tidak. Dari sisi
persyaratan,
kualitas, dan ketersediaan bahan baku untuk pembuatan aspal.
Didasarkan pada latar belakang tersebut maka penelitian mengenai sifat-sifat aspal
yang berasal dari hasil destilasi tar cangkang kelapa sawit sangat menarik untuk
diteliti.
1
B. Maksud dan Tujuan
Dengan diadakan penelitian dan pengujian ini diharapkan mampu
dimanfaatkan sebagai acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan
aspal dari cangkang kelapa sawit dengan hasil yang maksimal. Adapun tujuan
yang akan dicapai adalah sebagai berikut ini.
1. Mengetahui pengaruh aspal pertamina terhadap sifat aspal hasil destilasi
cangkang kelapa sawit.
2. Mengetauhi apakah campuan aspal sawit kedalam aspal pertamina
memenuhi persyaratan aspal keras berdasarkan penetrasi.
3. Mengetahui hasil penambahan aspal kelapa sawit kedalam aspal pertamina
dapat memenuhi syarat untuk lapis perkerasan permukaan jalan.
C. Batasan Masalah
Pembahasan tentang Aspal hasil destilasi cangkang kelapa sawit sebagai
bahan baru untuk lapis perkerasan dirasakan terlalu luas, oleh karena itu
pembahasan dibatasi dalam ruang lingkup tentang sifat-sifat dari aspal hasil
destilasi tempurung kelapa itu sendiri, serta pengaruh penambahan aspal
pertamina kedalam aspal hasil destilasi cangkang kelapa sawit.
1. Cangkang kelapa sawit berasal dari PT Pelita Agung Agroindustri Duri,
RIAU.
2. Aspal yang digunakan adalah aspal hasil dari proses destilasi cangkang
kelapa sawit. Pelaksanaan proses destilasi pada saat pembuatan aspal
dilakukan dengan suhu 125 – 180 oC. Waktu pelaksanaan proses destilasi
pembuatan aspal selama ±3 jam untuk setiap 3 liter.
3. TAR yang digunakan dalam pembuatan aspal berasal dari PT Pelita Agung
Agroindustri Duri, RIAU.
4. Proses pirolisis cangkang kelapa sawit di lakukakan di PT. Nucyfera Tropica
Industry, Jl Pakem Sari KM 1 Pakembinangun Turi Sleman Yogyakarta.
5. Penelitian dilakukan dengan campuran aspal kelapa sawit dengan kadar
campuran 3%, 6% , 9% , 12% , dan 15%.
2
D. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Perkerasan Jalan Raya Program
Diploma Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
3
Download