BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini

advertisement
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan disajikan objek penelitian dan hasil penelitian
mengenai persepsi Ibu rumah tangga RT.002/04 terhadap perceraian selebritis di
acara infotainment, yang terdiri dari karakteristik responden, intensitas menonton
tv responden, dan persepsi responden terhadap perceraian selebritis di acara
infotainment.
4.1
Infotainment
4.1.1
Pengertian Infotainment
Infotainment adalah salah satu jenis penggelembungan bahasa yang
kemudian menjadi istilah menjadi istilah populer untuk berita ringan yang
menghibur atau informasi hiburan. Merupakan kependekatan dari istilah inggris
information-entertainment. Infotainment di indonesia identik dengan acara televisi
yang menyajikan berita selebritis dan memiliki ciri khas penyampaian yang unik.
Tetapi
bagaimana
sebenarnya
masyarakat
kita
mendefinisikan
infotainment di atas nilai- nilai yang sedang bergeser. Acara televisi ini mendapat
perhatian yang tinggi, sejalan dengan nilai-nilai yang terus berubah. Secara global
tampak orang-orang diseputar bola bumi memiliki seperangkat nilai luhur yang
sama. Situasinya tampak cerah, dahulu nilai-nilai masyarakat didasarkan pada
prinsip agama dan moral turun-temurun. Akan tetapi, keadaannya berubah dengan
cepat. Apa yang mendorong perubahan tersebut? Propesor Ronald Inglehart,
koordinator sebuah proyek roset yang dinamakan Survei Nilai-Nilai Dunia,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
mengatakan, “Ada semakin banyak bukti yang mengindikasikan bahwa sedang
terjadi berbagai perubahan yang berurat berakar dalam cara pandang dunia.
Berbagai perubahan ini mencerminkan perubahan ekonomi dan teknologi.”
Itulah sebabnya untuk meraup keuntungan yang besar bisnis televisi
menggunakan segala cara untuk menaikan popularitas acara-acara tertentu tanpa
memandang nilai-nilai yang semakin hari kian merosot.
Sejak kasus Luna Maya, media infotainment kian meningkat, ada banyak
pelafalan untuk kata infotainment, ada yang menyebut infotainment, infotemen
dll. Sebenarnya kata infotainment belum masuk ke dalam kamus besar bahasa
indonesia.
Infotainment di indonesia identik dengan acara televisi yang menyajikan
berita selebritis dan memilikiciri khas penyampaian yang unik. Semenjak kasus
Luna Maya yang mencaci pekerjaan infotainment, kata infotainment sering
dipelesetkan sebagai infoTAIment karena memang infotainment di indonesia pada
saat ini bisa dikatakan cenderung negatif dan tidak mengindahkan norma-norma
yang baik dalam jurnalisme.
4.2
Gambaran Acara Infotainment
Infotainment merupakan salah satu program televisi yang menuai
kontroversi. Namun, terlepas dari kenyataan tersebut, infotainment menjadi salah
satu sajian wajib televisi indonesia. Hasil hasil pemetaan infotainment
memperlihatkan,sekitar 6% sajian stasiun televisi terdiri dari infotainment selama
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
hari -hari biasa. Sementara pada akhir pekan, porsi infotainment meningkat
menjadi 10% dari keseluruhan jan siaran stasiun televisi.
Sajian infotainment mendominasi televisi indonesia. Isi dari acara
infotainment itu sendiri melainkan sisi kehidupan selebritis indonesia baik negatif
maupun
positif.
Berita
yang
disajikan
meliputi
pernikahan
selebritis,
perselingkuhan selebritis, pembukaan usaha selebritis sampai keperceraian
selebritis. Begitu banyak kritik yang dilontarkan oleh tayangan infotainment,
infotainment tetap tak terkalahkan. Ancaman sebuah ormas keagamaan besar
memang sempat ditanggapi dengan hati-hati oleh kalangan televisi maupun
produser infotainment. Tapi setelah momentnya berlalu, tak terlihat tanda-tanda
infotainment menyurut.
4.3
Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 22 Januari
2017 pada para Ibu rumah tangga RT.002/04 Kreo Selatan adalah sebagai berikut
:
4.3.1
Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
4.3.1.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Variabel X
Berdasarkan hasil penghitungan menggunakan SPSS terhadap uji validitas
instrumen variabel X, dapat diketahui bahwa keseluruhan item pernyataan pada
instrumen penelitian dinyatakan valid karenan nilai Pearson Correlation item
pernyataan/variabel dari nomor 1 sampai 20 pada kolom terakhir SPSS (
Lampiran 2 ) diperoleh 20 item pernyataan dengan nilai r
http://digilib.mercubuana.ac.id/
hitung
diatas r
tabel.
70
Signifikansi untuk α = 0.05 dan n = 104, maka didapat r tabel = 0,195. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X
No Butir
r hitung
r tabel
Keterangan
1
0,384
0,195
Valid
2
0,282
0,195
Valid
3
0,489
0,195
Valid
4
0,340
0,195
Valid
5
0,292
0,195
Valid
6
0,314
0,195
Valid
7
0,244
0,195
Valid
8
0,434
0,195
Valid
9
0,296
0,195
Valid
10
0,560
0,195
Valid
11
0,356
0,195
Valid
12
0,346
0,195
Valid
13
0,451
0,195
Valid
14
1.000
0,195
Valid
15
0,325
0,195
Valid
16
0,584
0,195
Valid
17
0,409
0,195
Valid
Pernyataan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
18
0,349
0,195
Valid
19
0,451
0,195
Valid
20
1
0,195
Valid
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat ukur. Menurut
Azwar (2012) suatu item yang dianggap sudah cukup memuaskan jika ≥ 0,700.
Hasil uji reliabilitas pada variabel X didapatkan koefisien reliabilitas sebesar
0,917. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa skala yang digunakan pada
penelitian ini adalah reliable. Adapun hasil penghitungannya adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.2
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X
Cronbach's Alpha
N of Items
.917
20
4.3.1.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Y
Berdasarkan hasil penghitungan menggunakan SPSS terhadap uji validitas
instrumen variabel Y, dapat diketahui bahwa keseluruhan item pernyataan pada
instrumen penelitian dinyatakan valid karenan nilai Pearson Correlation item
pernyataan/variabel dari 16 item pernyataan pada nomor 21 sampai 36 pada
kolom terakhir SPSS (Lampiran 3) diperoleh 16 item pernyataan dengan nilai r
hitung
diatas r
tabel.
Signifikansi untuk α = 0.05 dan n = 104, maka didapat r
0,195. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tabel
=
72
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Y
No Butir
r hitung
r tabel
Keterangan
1
0,415
0,195
Valid
2
0,579
0,195
Valid
3
0,464
0,195
Valid
4
0,644
0,195
Valid
5
0,412
0,195
Valid
6
0,386
0,195
Valid
7
0,448
0,195
Valid
8
0,372
0,195
Valid
9
0,535
0,195
Valid
10
0,445
0,195
Valid
11
0,419
0,195
Valid
12
0,335
0,195
Valid
13
0,490
0,195
Valid
14
0,683
0,195
Valid
15
0,633
0,195
Valid
16
1
0,195
Valid
Pernyataan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
Adapun hasil untuk uji reliabilitas variabel Y didapatkan koefisien
reliabilitas sebesar 0,903. Dengan demikian skala yang digunakan pada penelitian
ini adalah reliable. Adapun hasil penghitungan uji reliabilitas dengan bantuan
SPSS versi 17.0 for Windows adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
4.3.2
Cronbach's Alpha
N of Items
.903
16
Deskripsi Hasil Penelitian
Pada bagian ini akan disajikan hasil penelitian mengenai persepsi Ibu
rumah tangga RT.002/04 terhadap perceraian selebritis di acara infotainment.
Pengumpulan
data
dilakukan
dengan
mendistribusikan
kuesioner.
Dari
kuesioner yang telah diisi oleh responden didapat data identitas responden.
Penyajian data mengenai identitas responden untuk memberikan gambaran
tentang keadaan diri dari para responden.
Pada lembar identitas responden tersebut terdapat lembaran identitas
responden. Adapun lembar identitas berisikan: nama, usia, pekerjaan dan
pendidikan terakhir. Deskripsi persentase responden berdasarkan poin identitas
pada kuesioner dapat dilihat pada tabel dan diagram dibawah ini:
a. Usia
Hasil perhitungan deskripsi responden berdasarkan usia dapat dilihat pada
tabel di bawah ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
Tabel 4.5
Usia Responden ( Ibu Rumah Tangga di RT.002/04 Kreo Selatan )
No
Usia
Jumlah Responden
Persentase
1
19 – 24 Tahun
50
48%
2
25– 30 Tahun
54
52%
Jumlah
104
100%
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa sebagian besar responden pada
penelitian ini berada pada rentang usia 19 – 25 tahun dengan jumlah 50 orang
atau sebesar 48% dari total keseluruhan. Sedangkan responden yang berusia 25 –
30 tahun berjumlah 54 orang atau sebesar 52%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada diagram dibawah ini:
19 - 25 Tahun
52%
25 - 30 Tahun
48%
Gambar 4.1
Diagram Persentase Responden Berdasarkan Usia
b. Pekerjaan
Hasil perhitungan deskripsi responden berdasarkan pekerjaan ( Lampiran 5
) dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
Tabel 4.6
Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan
No
Pekerjaan
Jumlah Responden
Persentase (%)
1
Ibu Rumah Tangga
68
65,5
2
Guru
7
6,7
3
Karyawan Swasta
14
13,5
4
Wirausaha
7
6,7
5
PNS
4
3,8
6
Mahasiswa
4
3,8
104
100%
Jumlah
Berdasarkan pekerjaan responden, sebanyak 68 orang (65,5%) tidak
bekerja atau hanya sebagai ibu rumah tangga, yang bekerja guru sebanyak 7
orang (6,7%), karyawan swasta sebanyak 14 orang (13,5%), wiraswasta sebanyak
7 orang (6,7%), PNS sebanyak 4 orang (3,8%) serta yang masih berstatus
mahasiswa sebanyak 4 orang (3,8%). Adapun diagramnya dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
6.7%
3.8%
3.8%
Ibu Rumah Tangga
Guru
13.5%
Karyawan Swasta
6.7%
Wirausaha
PNS
65.5%
Mahasiswa
Gambar 4.2
Diagram Persentase Responden Berdasarkan Pekerjaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
c. Pendidikan Terakhir
Hasil perhitungan deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.7
Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No
Pendidikan Terakhir
Jumlah Responden
Persentase (%)
1
SMA
79
76
2
D3
11
10,5
3
S1
13
12,5
4
S2
1
1
104
100%
Jumlah
Berdasarkan pendidikan terakhir responden, terdapat 79 orang (76%)
dengan pendidikan akhir SMA (Sekolah Menengah Atas), responden yang
memiliki tingkat pendidikan terakhir D3 sebanyak 11 orang (10,5%), strata satu
atau sarjana sebanyak 13 orang (12,5%), sedangkan yang berpendidikan terakhir
strata dua sebanyak 1 orang (1%).%). Adapun diagramnya dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
4.3.3
Stimuli Menonton Televisi
Stimuli menonton televisi responden digunakan untuk mengetahui
frekuensi responden menyaksikan acara infotainment ditelevisi. Hal ini membantu
untuk mengetahuin kesenangan responden pada tayangan infotainment.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
Tabel 4.8
Pernah Menonton “Infotainment”
No
Pernah Menonton “Infotainment”
Frekuensi
Persentase
1
Ya
104
100%
2
Tidak
0
0%
Jumlah
104
100%
Pilihan responden akan satu tayangan tentu yang benar-benar memenuhi
kebutuhan hiburan dan informasi, sehingga semua responden pernah menonton
acara infotainment. Walaupun belum tentu mereka selalu menonton acara
infotainment, akan tetapi mereka sudah pernah menonton acara infotainment.
Tidak menutup kemungkinan responden menyukai tayangan infotainment.
Sehingga hal tersebut dapat terlihat pada frekuensi menonton acara infotainment.
Tabel 4.9
Frekuensi Menonton Acara Infotainment
No
Frekuensi Menonton Infotainment
Frekuensi
Persentase
1
Selalu ( 1 hari 3 kali )
21
20%
2
Sering ( 1 hari 2 kali )
44
42%
3
Jarang ( 3 kali dalam 1 minggu )
30
29%
4
Sangat jarang ( 1 kali dalam 1 minggu )
9
9%
5
Tidak pernah
0
0%
104
100%
Jumlah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
Pada tabel 4.9 diatas menunjukan bahwa semua responden pernah
menonton infotainment. Frekuensi responden yang selalu menonton infotainment
(1 hari 3 kali) sebanyak 21 orang atau 20%, responden yang sering menonton (1
hari 2 kali) berjumlah 44 orang atau 42%, angka tersebut menunjukan bahwa
hampir setengah responden yang diteliti sering menonton acara infotainment.
Responden yang menjawab jarang (3 kali dalam 1 minggu) sebanyak 30 orang
atau 29%, sedangkan terdapat 9 orang atau 9 % responden yang menyatakan
sangat jarang (1 kali dalam 1 minggu) menonton infotainment. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada diagram dibawah ini:
29.0%
Selalu
Sering
9.0%
42.0%
Jarang
Sangat Jarang
20.0%
Gambar 4.3
Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
4.4
Persepsi Ibu Rumah Tangga di Lingkungan RT.002/04 Kreo Selatan
Persepsi ibu rumah tangga di lingkungan RT.002/04 terhadap acara
infotainment dapat di mulai dengan mengetahui persepsi terhadap perhatian,
penafsiran,pengetahuan. Untuk mengetahui lebih lanjut danterperinci mengenai
persepsi, berikut disajikan hasil analisa data primer responden :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
1. Perhatian terhadap tema acara infotainment
Tabel 4.10
Perhatian terhadap tema acara infotainment
No
Kategori Jawaban
Frekuensi
Persentase %
1.
Memperhatikan
29
28%
2.
Cukup Memperhatikan
70
67%
3.
Tidak memperhatikan
5
5%
104
100
Total
Dari tabel 4.7 menunjukan bahwa sebanyak 67% responden memiliki
jawaban cukup memperhatikan dan sebanyak 28% responden memperhatikan,
serta hanya 5% responden yang tidak memperhatikan tema acara infotainment.
2. Tahap Penafsiran terhadap tayangan infotainment
Tabel 4.11
Penafsiran terhadap tayangan infotainment
No
Kategori Jawaban
Frekuensi
Persentase %
1.
Sesuai
38
36%
2.
Cukup Sesuai
57
55%
3.
Tidak Sesuai
9
9%
104
100
Total
Hasil penelitian pada tabel 4.11 menunjukan 55% responden menyatakan
tema yang terdapat pada tayangan infotainment cukup sesuai, para responden
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
yang menyatakan cukup sesuai memiliki alasan dalam menjawab pertanyaan
tersebut sebagian besar dari mereka beralasan bahwa tayangan infotainment
benar-benar yang sesungguhnya terjadi. Sedangkan 36% responden menjawab
sesuai dan sekitar 9% responden menyatakan tidak sesuai.
3. Tahap Pengetahuan terhadap tayangan infotainment
Tabel 4.12
Pengetahuan terhadap tayangan infotainment
No
Kategori Jawaban
Frekuensi
Persentase %
1.
Mengetahui
32
30%
2.
Cukup mengetahui
62
60%
3.
Tidak mengetahui
10
10%
104
100
Total
Diketahui dari tabel 4.12 bahwa 60% responden menjawab bahwa mereka
cukup mengetahui terhadap tayangan infotainment. Alesan yang responden
berikan adalah terkadang mereka mengetahui namun terkadang mereka juga tidak
mengetahui tayangan infotainment. Namun terdapat 30% responden yang pasti
mengetahui
tayangan
infotainment
karena
responden
sering
menonton
infotainment. Sedangkan 10% responden menyatakan bahwa mereka
mengetahui tayangan infotainment.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tidak
81
4.5
Deskripsi Variabel Penelitian
Melalui penyebaran kuesioner penelitian yang dilakukan penulis,
selanjutnya penulis analisis berdasarkan jawaban yang diberikan responden
terhadap pernyataan yang disusun berdasarkan 5 dimensi yaitu: 1) frekuensi, (2)
intensitas, (3) pengetahuan, (4) persepsi, (5) penafsiran. Persentase yang
didapatkan dihitung berdasarkan Mean Empirik jawaban responden dibagi dengan
skor ideal. Mean Hipotetik diperoleh dari skor maksimal skala likert dikalikan
jumlah total responden dan jumlah item butir pernyataan kuesioner. Sedangkan
prosentase total diperoleh dari jumlah Mean Empirik dibagi jumlah
skor
maksimal dari 36 item butir pernyataan. Adapun hasil perhitungan mean empirik,
mean hipotetik dan standar deviasi pada variabel perceraian selebritis di acara
infotainment terhadap persepsi ibu rumah tangga dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 4.13
Hasil Perhitungan ME, MH, SD
Variabel
Mean Empirik
Mean Hipotetik
Standard
(ME)
(MH)
Deviasi
108
24
Perceraian Selebritis Di
Acara Infotainment Terhadap
151,27
Persepsi Ibu Rumah Tangga
Cara perhitungan jumlah item baik pada skala sebanyak 36 item dengan
menggunakan kriteria 1 sampai dengan 5. Ini berarti nilai skala terkecil berjumlah
1 dan terbesar 5. Rentang minimum yaitu nilai terkecil dikalikan dengan jumlah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
item yang baik (1 x 36 = 36), kemudian dapat diketahui rentang maksimum yaitu
nilai terbesar dikalikan dengan item baik (5 x 36 = 180) sehingga didapat
rentangan antara 36 sampai 180 dengan jarak sebaran 180 – 36 = 144, dengan
demikian standar deviasinya sebesar 144 : 6 = 24. Nilai 6 di dapat dari kurva
distribusi normal yang terbagi atas 6 wilayah, yaitu 3 daerah positif dan 3 daerah
negatif. Setelah mendapatkan nilai standar deviasi, selanjutnya mencari nilai mean
hipotetik dengan cara mengalikan nilai tengah dengan jumlah item yang
berdiskriminasi baik (3 x 36 = 108). Nilai 3 didapat dari median atau nilai tengah
dari kriteria nilai yang digunakan antara 1 sampai 5.
Penggolongan skala variabel penelitian diperoleh dengan cara menghitung:
X H - 2SD = 108 – 2 (24) = 60
X H - 1SD = 108 – 1 (24) = 84
X H + 1SD = 108 + 1 (24) = 132
X H + 2SD = 108 + 2 (24) = 156
Di bawah ini adalah pengkategorian skalanya:
X E < X H-2SD
= < 60
: Sangat Rendah
X H-2SD ≤ X E < X H-1SD
= 60 – 84
: Rendah
X H-1SD ≤ X E < X H+1SD = 84 – 132
: Sedang
X H+1SD ≤ X E < X H+2SD = 132 – 156
: Tinggi
X E ≥ X H+2SD
: Sangat Tinggi
= ≥ 156
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
Keterangan :
XE
= Mean Empirik
XH
= Mean Hipotetik
SD
= Standar Deviasi
Berikut ini adalah kategori variabel penelitian berdasarkan distribusi
normal. Diketahui mean empirik pada instrumen penelitian sebesar 151,27.
Berikut gambar kurva distribusi normal skala motivasi berwirausaha:
X E = 151,27
36
60
84
132
156
M-2SD
M-1SD
M
M+1SD
M+2SD
SR
R
S
T
ST
Gambar 4.4
Kurva Distribusi Normal Instrumen Penelitian
Berdasarkan hasil perhitungan X E, X H, dan standar deviasi hipotetik,
maka dapat diketahui bahwa pengaruh perceraian selebritis di acara infotainment
terhadap persepsi ibu rumah tangga berada pada kategori tinggi. Adapun
persentase berdasarkan skor yang diisi responden adalah sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
Tabel 4.14
Dimensi Variabel Penelitian
Dimensi
Jumlah
Item
Mean
Mean
Empirik Hipotetik
Standar
Kategori
Deviasi
Frekuensi
4
16,82
12
2,67
Sedang
Intensitas
8
33,49
16
5,33
Sedang
Pengetahuan
8
33,64
16
5,33
Sedang
Persepsi
12
50,41
36
8
Sedang
Penafsiran
4
16,90
12
2,67
Sedang
Jumlah
36
Dari tabel diatas tentang lima dimensi instrumen penelitian, terlihat dari
hasil penghitungan, yaitu: (1) dimensi frekuensi memiliki mean empirik sebesar
16,82 dan mean hepotetik sebesar 12 sehingga berada pada kategori sedang, (2)
dimensi intensitas memiliki memiliki mean empirik sebesar 33,64 dan mean
hepotetik sebesar 16 sehingga berada pada kategori sedang, (3) dimensi
pengetahuan memiliki mean empirik sebesar 16 dan mean hepotetik sebesar 5,33
sehingga berada pada kategori sedang, (4) dimensi persepsi
memiliki mean
empirik sebesar 50,41 dan mean hepotetik sebesar 36 sehingga berada pada
kategori sedang, dan (5) dimensi penafsiran memiliki mean empirik sebesar 16,90
dan mean hepotetik sebesar 12 sehingga berada pada kategori sedang .
Berdasarkan kategori 5 dimensi variabel penelitian,
dimensi pada kategori sedang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
maka pada keseluruhan
85
4.6
Hasil Uji Hipotesis
Uji Hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui diterima atau tidaknya
hipotesis penelitian yang diajukan pada rumusan masalah. Uji hipotesis dalam
penelitian ini menggunakan uji korelasi dengan bantuan SPSS versi 17.0 for
Windows. Adapun hasil penghitungannya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.15
Hasil Uji Korelasi antara Variabel X dan Y
Correlations
X
X
Y
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
N
Y
Pearson Correlation
.949**
.000
104
104
.949**
1
Sig. (2-tailed)
.000
N
104
104
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pada tabel Pearson correlation diperoleh harga r = 0,949 dan p value =
0,000 < 0,05 atau H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara
perceraian selebritis di acara infotainment (X) terhadap persepsi ibu rumah tangga
(Y) di lingkungan rt 002/04 Kreo Selatan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
Tabel 4.16
Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Lemah
0,20 – 0,399
Lemah
0,40 – 0,599
Cukup Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2009:231)
Berdasarkan tabel interprestasi koefisien korelasi diatas dapat diketahui
bahwa koefisien korelasi antara perceraian selebritis di acara infotainment (X)
terhadap persepsi ibu rumah tangga (Y) di lingkungan RT 002/04 Kreo Selatan
berada pada tingkat hubungan yang sangat kuat.
Untuk menguji hipotesis tersebut serta mengetahui korelasi kedua variabel
signifikan atau tidak dengan menggunakan uji t. Adapun hasil penghitungannya
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.17
Uji Signifikansi Koefisien Korelasi
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
X
Std. Error
Beta
T
Sig.
4.310
2.071
2.081
.040
.751
.025
.949 30.507
.000
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
X
Std. Error
Beta
T
Sig.
4.310
2.071
2.081
.040
.751
.025
.949 30.507
.000
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan hasil penghitungan diatas dapat diketahui nilai t
30,507. Diketahui t
tabel
hitung
=
pada taraf signifikan 0,05, jumlah sampel (n) 104, dan
derajat bebas (db) = n-2 = 102 adalah 1,98. Dengan demikian thitung(30,507) >ttabel
(1,98), sehingga jelas H0 ditolak dan H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa
korelasi antara variabel X dan variabel Y adalah signifikan.
Nilai yang didapat dari penghitungan koefisien determinasinya adalah
90,06%, artinya 90,06% persepsi ibu rumah tangga dilingkungan RT.002/04 Kreo
Selatan sangat dipengaruhi oleh perceraian selebritis yang ditayangkan di acara
infotainment, sedangkan sisanya 9,94% dipengaruhi oleh faktor lain diluar
variabel penelitian.
4.7
Analisa dan Pembahasan
Komunikasi massa merupakan komunikasi dengan menggunakan saluran
(media) dalam menggabungkan komunikator dengan komunikan secara masal,
berjumlah banyak, dan bertempat tinggal yang jauh. Dari semua media
komunikasi massa yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
masyarakat. Karena banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di
depan
pesawat
televisi. Bagi banyak orang televisi adalah teman, televisi
menjadi cermin prilaku masyarakat dan televisi dapat menjadi candu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceraian diacara
infotainment terhadap persepsi ibu rumah tangga di lingkungan RT.002/04 Kreo
Selatan, pada tahap perhatian, penafsiran, pengetahuan, mengingat sikap.
Identitas responden berdasarkan usia,
sebagian besar responden pada
penelitian ini berada pada rentang usia 19 – 25 tahun dengan jumlah 50 orang
atau sebesar 48% dari total keseluruhan. Sedangkan responden yang berusia 25 –
30 tahun berjumlah 54 orang atau sebesar 52%.
Sedangkan dari segi pekerjaan mayoritas responden berstatus sebagai ibu
rumah tangga atau tidak berkerja dengan frekuensi sebanyak 68 orang (65,5%).
Hal ini memperkuat hasil penelitian karena mayoritas ibu rumah tangga yang
menjadi responden memiliki banyak waktu luang dan berpotensi mengamati acara
infotainment di televisi meskipun sebagian responden juga bekerja, diantaranya:
guru sebanyak 7 orang (6,7%), karyawan swasta sebanyak 14 orang (13,5%),
wiraswasta sebanyak 7 orang (6,7%), PNS sebanyak 4 orang (3,8%) serta yang
masih berstatus mahasiswa sebanyak 4 orang (3,8%).
Berdasarkan pendidikan terakhir responden, terdapat 79 orang (76%)
dengan pendidikan akhir SMA (Sekolah Menengah Atas), responden yang
memiliki tingkat pendidikan terakhir D3 sebanyak 11 orang (10,5%), strata satu
atau sarjana sebanyak 13 orang (12,5%), sedangkan yang berpendidikan terakhir
strata dua sebanyak 1 orang (1%).%). Mayoritas responden berpendidikan terakhir
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
di tingkat SMA. Hal diatas maka menunjukan bahwa keragaman dari tingkat
pendidikan tidak menjadikan suatu hambatan bagi responden untuk menonton
acara infotainment. Keberagaman tingkat pendidikan ini akan menimbulkan
persepsi yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan
mereka. Pendidikan dan pengetahuan responden menjadi faktor sosiopsikologis
yang penting sehingga menghasilkan persepsi yang berbeda dari masing-masing
individu.
Frekuensi responden dalam menonton acara infotainment bisa dikatakan
sering, lebih dari sekali dalam satu hari dengan jumlah 44 orang atau 42%, angka
tersebut menunjukan bahwa hampir setengah responden yang diteliti sering
menonton acara infotainment. Frekuensi dua kali dalam satu hari sangat
dimungkinkan karena banyak sekali stasiun televisi yang menayangkan acara
infotainment, bahkan ada satu stasiun televisi yang menayangkan lebih dari satu
acara infotainment dalam satu hari. Responden yang menjawab jarang (3 kali
dalam 1 minggu) sebanyak 30 orang atau 29%, sedangkan terdapat 9 orang atau 9
% responden yang menyatakan sangat jarang (1 kali dalam 1 minggu) menonton
infotainment.
Pada penelitian ini, tahapan persepsi meliputi tahap perhatian, penafsiran,
dan pengetahuan. Kemudian penulis mengkombinasikan ketiga tahapan tersebut
dengan 8-10 point yang merupakan pengembangan dari acara infotainment untuk
ditampilkan dalam kuesioner.
Pada tema acara infotainment, responden sangat memperhatikan tema
acara infotainment, responden juga menyatakan bahwa tema dalam acara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
infotainment cukup sesuai dan responden menganggap bahwa kejadian yang ada
adalah hal yang sesungguhnya tanpa ada rekayasa. Jadi dapat dikatakan bahwa
sebagian besar responden tersebut menyimak acara infotainmen dari awal hingga
akhir.
Perhatian, penafsiran dan pengetahuan terhadap setiap segment di acara
infotainment. Pada tingkat perhatian, responden beranggapan acara infotainment
menceritakan seluruh kehidupan selebritis. Pada tingkat penafsiran, responden
berpendapat bahwa segment diacara infotainment sudah cukup sesuai karena
segment diacara infotainment ini dekat dengan kehidupan sehari – hari (kejadian).
Pada tingkat pengetahuan, responden cukup mengetahui seluruh rangkaian,
kejadian, dan selebritis atau tokoh segment diacara infotainment.
Pada tingkat perhatian, sebagian responden cukup memperhatikan
selebritis yang ada diacara infotainment, dengan demikian responden mengetahui
siapa selebritis nya. Dan pada tingkat perhatian responden juga berpendapat
bahwa konflik dalam program acara infotainment merupakan kehidupan selebritis
yang sebenarnya. Pada tingkat penafsiran responden berpendapat bahwa konflik
yang dihadirkan sudah cukup sesuai dengan yang terjadi, pada tingkat
pengetahuan, responden
berpendapat bahwa program acara infotainment
membuat responden berfikir untuk mencari jalan keluar untuk konflik tersebut.
Pada tingkat pengetahuan dari 3 pertanyaan yang diisi oleh responden,
mereka memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap acara infotainment, dari
frekuensi, intensitas, pengetahuan, dan konflik. Responden mengetahui semua isi
acara infotainment, karena sebagian responden menyukai tayangan tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
91
Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi
yang sangat kuat dan signifikan antara perceraian selebritis di acara infotainment
(X) terhadap persepsi ibu rumah tangga (Y) di lingkungan RT.002/04 Kreo
Selatan. Hal itu terlihat dari nilai koefisien korelasi, yaitu sebesar 0,949.
Besarnya pengaruh perceraian selebritis di acara infotainment terhadap
persepsi ibu rumah tangga sebesar 90,06%, persentase tersebut didukung oleh
kelima dimensi variabel penelitian yang berada pada kategori sedang. Sedangkan
kategori variabel penelitian berdasarkan dimensi secara keseluruhan berada pada
kategori tinggi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download