67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan objek penelitian dan hasil penelitian mengenai persepsi Ibu rumah tangga RT.002/04 terhadap perceraian selebritis di acara infotainment, yang terdiri dari karakteristik responden, intensitas menonton tv responden, dan persepsi responden terhadap perceraian selebritis di acara infotainment. 4.1 Infotainment 4.1.1 Pengertian Infotainment Infotainment adalah salah satu jenis penggelembungan bahasa yang kemudian menjadi istilah menjadi istilah populer untuk berita ringan yang menghibur atau informasi hiburan. Merupakan kependekatan dari istilah inggris information-entertainment. Infotainment di indonesia identik dengan acara televisi yang menyajikan berita selebritis dan memiliki ciri khas penyampaian yang unik. Tetapi bagaimana sebenarnya masyarakat kita mendefinisikan infotainment di atas nilai- nilai yang sedang bergeser. Acara televisi ini mendapat perhatian yang tinggi, sejalan dengan nilai-nilai yang terus berubah. Secara global tampak orang-orang diseputar bola bumi memiliki seperangkat nilai luhur yang sama. Situasinya tampak cerah, dahulu nilai-nilai masyarakat didasarkan pada prinsip agama dan moral turun-temurun. Akan tetapi, keadaannya berubah dengan cepat. Apa yang mendorong perubahan tersebut? Propesor Ronald Inglehart, koordinator sebuah proyek roset yang dinamakan Survei Nilai-Nilai Dunia, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 68 mengatakan, “Ada semakin banyak bukti yang mengindikasikan bahwa sedang terjadi berbagai perubahan yang berurat berakar dalam cara pandang dunia. Berbagai perubahan ini mencerminkan perubahan ekonomi dan teknologi.” Itulah sebabnya untuk meraup keuntungan yang besar bisnis televisi menggunakan segala cara untuk menaikan popularitas acara-acara tertentu tanpa memandang nilai-nilai yang semakin hari kian merosot. Sejak kasus Luna Maya, media infotainment kian meningkat, ada banyak pelafalan untuk kata infotainment, ada yang menyebut infotainment, infotemen dll. Sebenarnya kata infotainment belum masuk ke dalam kamus besar bahasa indonesia. Infotainment di indonesia identik dengan acara televisi yang menyajikan berita selebritis dan memilikiciri khas penyampaian yang unik. Semenjak kasus Luna Maya yang mencaci pekerjaan infotainment, kata infotainment sering dipelesetkan sebagai infoTAIment karena memang infotainment di indonesia pada saat ini bisa dikatakan cenderung negatif dan tidak mengindahkan norma-norma yang baik dalam jurnalisme. 4.2 Gambaran Acara Infotainment Infotainment merupakan salah satu program televisi yang menuai kontroversi. Namun, terlepas dari kenyataan tersebut, infotainment menjadi salah satu sajian wajib televisi indonesia. Hasil hasil pemetaan infotainment memperlihatkan,sekitar 6% sajian stasiun televisi terdiri dari infotainment selama http://digilib.mercubuana.ac.id/ 69 hari -hari biasa. Sementara pada akhir pekan, porsi infotainment meningkat menjadi 10% dari keseluruhan jan siaran stasiun televisi. Sajian infotainment mendominasi televisi indonesia. Isi dari acara infotainment itu sendiri melainkan sisi kehidupan selebritis indonesia baik negatif maupun positif. Berita yang disajikan meliputi pernikahan selebritis, perselingkuhan selebritis, pembukaan usaha selebritis sampai keperceraian selebritis. Begitu banyak kritik yang dilontarkan oleh tayangan infotainment, infotainment tetap tak terkalahkan. Ancaman sebuah ormas keagamaan besar memang sempat ditanggapi dengan hati-hati oleh kalangan televisi maupun produser infotainment. Tapi setelah momentnya berlalu, tak terlihat tanda-tanda infotainment menyurut. 4.3 Hasil Penelitian Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 22 Januari 2017 pada para Ibu rumah tangga RT.002/04 Kreo Selatan adalah sebagai berikut : 4.3.1 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian 4.3.1.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Variabel X Berdasarkan hasil penghitungan menggunakan SPSS terhadap uji validitas instrumen variabel X, dapat diketahui bahwa keseluruhan item pernyataan pada instrumen penelitian dinyatakan valid karenan nilai Pearson Correlation item pernyataan/variabel dari nomor 1 sampai 20 pada kolom terakhir SPSS ( Lampiran 2 ) diperoleh 20 item pernyataan dengan nilai r http://digilib.mercubuana.ac.id/ hitung diatas r tabel. 70 Signifikansi untuk α = 0.05 dan n = 104, maka didapat r tabel = 0,195. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X No Butir r hitung r tabel Keterangan 1 0,384 0,195 Valid 2 0,282 0,195 Valid 3 0,489 0,195 Valid 4 0,340 0,195 Valid 5 0,292 0,195 Valid 6 0,314 0,195 Valid 7 0,244 0,195 Valid 8 0,434 0,195 Valid 9 0,296 0,195 Valid 10 0,560 0,195 Valid 11 0,356 0,195 Valid 12 0,346 0,195 Valid 13 0,451 0,195 Valid 14 1.000 0,195 Valid 15 0,325 0,195 Valid 16 0,584 0,195 Valid 17 0,409 0,195 Valid Pernyataan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 71 18 0,349 0,195 Valid 19 0,451 0,195 Valid 20 1 0,195 Valid Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat ukur. Menurut Azwar (2012) suatu item yang dianggap sudah cukup memuaskan jika ≥ 0,700. Hasil uji reliabilitas pada variabel X didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,917. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa skala yang digunakan pada penelitian ini adalah reliable. Adapun hasil penghitungannya adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X Cronbach's Alpha N of Items .917 20 4.3.1.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Y Berdasarkan hasil penghitungan menggunakan SPSS terhadap uji validitas instrumen variabel Y, dapat diketahui bahwa keseluruhan item pernyataan pada instrumen penelitian dinyatakan valid karenan nilai Pearson Correlation item pernyataan/variabel dari 16 item pernyataan pada nomor 21 sampai 36 pada kolom terakhir SPSS (Lampiran 3) diperoleh 16 item pernyataan dengan nilai r hitung diatas r tabel. Signifikansi untuk α = 0.05 dan n = 104, maka didapat r 0,195. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: http://digilib.mercubuana.ac.id/ tabel = 72 Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Y No Butir r hitung r tabel Keterangan 1 0,415 0,195 Valid 2 0,579 0,195 Valid 3 0,464 0,195 Valid 4 0,644 0,195 Valid 5 0,412 0,195 Valid 6 0,386 0,195 Valid 7 0,448 0,195 Valid 8 0,372 0,195 Valid 9 0,535 0,195 Valid 10 0,445 0,195 Valid 11 0,419 0,195 Valid 12 0,335 0,195 Valid 13 0,490 0,195 Valid 14 0,683 0,195 Valid 15 0,633 0,195 Valid 16 1 0,195 Valid Pernyataan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 73 Adapun hasil untuk uji reliabilitas variabel Y didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,903. Dengan demikian skala yang digunakan pada penelitian ini adalah reliable. Adapun hasil penghitungan uji reliabilitas dengan bantuan SPSS versi 17.0 for Windows adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y 4.3.2 Cronbach's Alpha N of Items .903 16 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini akan disajikan hasil penelitian mengenai persepsi Ibu rumah tangga RT.002/04 terhadap perceraian selebritis di acara infotainment. Pengumpulan data dilakukan dengan mendistribusikan kuesioner. Dari kuesioner yang telah diisi oleh responden didapat data identitas responden. Penyajian data mengenai identitas responden untuk memberikan gambaran tentang keadaan diri dari para responden. Pada lembar identitas responden tersebut terdapat lembaran identitas responden. Adapun lembar identitas berisikan: nama, usia, pekerjaan dan pendidikan terakhir. Deskripsi persentase responden berdasarkan poin identitas pada kuesioner dapat dilihat pada tabel dan diagram dibawah ini: a. Usia Hasil perhitungan deskripsi responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel di bawah ini http://digilib.mercubuana.ac.id/ 74 Tabel 4.5 Usia Responden ( Ibu Rumah Tangga di RT.002/04 Kreo Selatan ) No Usia Jumlah Responden Persentase 1 19 – 24 Tahun 50 48% 2 25– 30 Tahun 54 52% Jumlah 104 100% Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa sebagian besar responden pada penelitian ini berada pada rentang usia 19 – 25 tahun dengan jumlah 50 orang atau sebesar 48% dari total keseluruhan. Sedangkan responden yang berusia 25 – 30 tahun berjumlah 54 orang atau sebesar 52%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram dibawah ini: 19 - 25 Tahun 52% 25 - 30 Tahun 48% Gambar 4.1 Diagram Persentase Responden Berdasarkan Usia b. Pekerjaan Hasil perhitungan deskripsi responden berdasarkan pekerjaan ( Lampiran 5 ) dapat dilihat pada tabel di bawah ini: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 75 Tabel 4.6 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan Jumlah Responden Persentase (%) 1 Ibu Rumah Tangga 68 65,5 2 Guru 7 6,7 3 Karyawan Swasta 14 13,5 4 Wirausaha 7 6,7 5 PNS 4 3,8 6 Mahasiswa 4 3,8 104 100% Jumlah Berdasarkan pekerjaan responden, sebanyak 68 orang (65,5%) tidak bekerja atau hanya sebagai ibu rumah tangga, yang bekerja guru sebanyak 7 orang (6,7%), karyawan swasta sebanyak 14 orang (13,5%), wiraswasta sebanyak 7 orang (6,7%), PNS sebanyak 4 orang (3,8%) serta yang masih berstatus mahasiswa sebanyak 4 orang (3,8%). Adapun diagramnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 6.7% 3.8% 3.8% Ibu Rumah Tangga Guru 13.5% Karyawan Swasta 6.7% Wirausaha PNS 65.5% Mahasiswa Gambar 4.2 Diagram Persentase Responden Berdasarkan Pekerjaan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 76 c. Pendidikan Terakhir Hasil perhitungan deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.7 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Pendidikan Terakhir Jumlah Responden Persentase (%) 1 SMA 79 76 2 D3 11 10,5 3 S1 13 12,5 4 S2 1 1 104 100% Jumlah Berdasarkan pendidikan terakhir responden, terdapat 79 orang (76%) dengan pendidikan akhir SMA (Sekolah Menengah Atas), responden yang memiliki tingkat pendidikan terakhir D3 sebanyak 11 orang (10,5%), strata satu atau sarjana sebanyak 13 orang (12,5%), sedangkan yang berpendidikan terakhir strata dua sebanyak 1 orang (1%).%). Adapun diagramnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 4.3.3 Stimuli Menonton Televisi Stimuli menonton televisi responden digunakan untuk mengetahui frekuensi responden menyaksikan acara infotainment ditelevisi. Hal ini membantu untuk mengetahuin kesenangan responden pada tayangan infotainment. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 77 Tabel 4.8 Pernah Menonton “Infotainment” No Pernah Menonton “Infotainment” Frekuensi Persentase 1 Ya 104 100% 2 Tidak 0 0% Jumlah 104 100% Pilihan responden akan satu tayangan tentu yang benar-benar memenuhi kebutuhan hiburan dan informasi, sehingga semua responden pernah menonton acara infotainment. Walaupun belum tentu mereka selalu menonton acara infotainment, akan tetapi mereka sudah pernah menonton acara infotainment. Tidak menutup kemungkinan responden menyukai tayangan infotainment. Sehingga hal tersebut dapat terlihat pada frekuensi menonton acara infotainment. Tabel 4.9 Frekuensi Menonton Acara Infotainment No Frekuensi Menonton Infotainment Frekuensi Persentase 1 Selalu ( 1 hari 3 kali ) 21 20% 2 Sering ( 1 hari 2 kali ) 44 42% 3 Jarang ( 3 kali dalam 1 minggu ) 30 29% 4 Sangat jarang ( 1 kali dalam 1 minggu ) 9 9% 5 Tidak pernah 0 0% 104 100% Jumlah http://digilib.mercubuana.ac.id/ 78 Pada tabel 4.9 diatas menunjukan bahwa semua responden pernah menonton infotainment. Frekuensi responden yang selalu menonton infotainment (1 hari 3 kali) sebanyak 21 orang atau 20%, responden yang sering menonton (1 hari 2 kali) berjumlah 44 orang atau 42%, angka tersebut menunjukan bahwa hampir setengah responden yang diteliti sering menonton acara infotainment. Responden yang menjawab jarang (3 kali dalam 1 minggu) sebanyak 30 orang atau 29%, sedangkan terdapat 9 orang atau 9 % responden yang menyatakan sangat jarang (1 kali dalam 1 minggu) menonton infotainment. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram dibawah ini: 29.0% Selalu Sering 9.0% 42.0% Jarang Sangat Jarang 20.0% Gambar 4.3 Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 4.4 Persepsi Ibu Rumah Tangga di Lingkungan RT.002/04 Kreo Selatan Persepsi ibu rumah tangga di lingkungan RT.002/04 terhadap acara infotainment dapat di mulai dengan mengetahui persepsi terhadap perhatian, penafsiran,pengetahuan. Untuk mengetahui lebih lanjut danterperinci mengenai persepsi, berikut disajikan hasil analisa data primer responden : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 79 1. Perhatian terhadap tema acara infotainment Tabel 4.10 Perhatian terhadap tema acara infotainment No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase % 1. Memperhatikan 29 28% 2. Cukup Memperhatikan 70 67% 3. Tidak memperhatikan 5 5% 104 100 Total Dari tabel 4.7 menunjukan bahwa sebanyak 67% responden memiliki jawaban cukup memperhatikan dan sebanyak 28% responden memperhatikan, serta hanya 5% responden yang tidak memperhatikan tema acara infotainment. 2. Tahap Penafsiran terhadap tayangan infotainment Tabel 4.11 Penafsiran terhadap tayangan infotainment No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase % 1. Sesuai 38 36% 2. Cukup Sesuai 57 55% 3. Tidak Sesuai 9 9% 104 100 Total Hasil penelitian pada tabel 4.11 menunjukan 55% responden menyatakan tema yang terdapat pada tayangan infotainment cukup sesuai, para responden http://digilib.mercubuana.ac.id/ 80 yang menyatakan cukup sesuai memiliki alasan dalam menjawab pertanyaan tersebut sebagian besar dari mereka beralasan bahwa tayangan infotainment benar-benar yang sesungguhnya terjadi. Sedangkan 36% responden menjawab sesuai dan sekitar 9% responden menyatakan tidak sesuai. 3. Tahap Pengetahuan terhadap tayangan infotainment Tabel 4.12 Pengetahuan terhadap tayangan infotainment No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase % 1. Mengetahui 32 30% 2. Cukup mengetahui 62 60% 3. Tidak mengetahui 10 10% 104 100 Total Diketahui dari tabel 4.12 bahwa 60% responden menjawab bahwa mereka cukup mengetahui terhadap tayangan infotainment. Alesan yang responden berikan adalah terkadang mereka mengetahui namun terkadang mereka juga tidak mengetahui tayangan infotainment. Namun terdapat 30% responden yang pasti mengetahui tayangan infotainment karena responden sering menonton infotainment. Sedangkan 10% responden menyatakan bahwa mereka mengetahui tayangan infotainment. http://digilib.mercubuana.ac.id/ tidak 81 4.5 Deskripsi Variabel Penelitian Melalui penyebaran kuesioner penelitian yang dilakukan penulis, selanjutnya penulis analisis berdasarkan jawaban yang diberikan responden terhadap pernyataan yang disusun berdasarkan 5 dimensi yaitu: 1) frekuensi, (2) intensitas, (3) pengetahuan, (4) persepsi, (5) penafsiran. Persentase yang didapatkan dihitung berdasarkan Mean Empirik jawaban responden dibagi dengan skor ideal. Mean Hipotetik diperoleh dari skor maksimal skala likert dikalikan jumlah total responden dan jumlah item butir pernyataan kuesioner. Sedangkan prosentase total diperoleh dari jumlah Mean Empirik dibagi jumlah skor maksimal dari 36 item butir pernyataan. Adapun hasil perhitungan mean empirik, mean hipotetik dan standar deviasi pada variabel perceraian selebritis di acara infotainment terhadap persepsi ibu rumah tangga dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.13 Hasil Perhitungan ME, MH, SD Variabel Mean Empirik Mean Hipotetik Standard (ME) (MH) Deviasi 108 24 Perceraian Selebritis Di Acara Infotainment Terhadap 151,27 Persepsi Ibu Rumah Tangga Cara perhitungan jumlah item baik pada skala sebanyak 36 item dengan menggunakan kriteria 1 sampai dengan 5. Ini berarti nilai skala terkecil berjumlah 1 dan terbesar 5. Rentang minimum yaitu nilai terkecil dikalikan dengan jumlah http://digilib.mercubuana.ac.id/ 82 item yang baik (1 x 36 = 36), kemudian dapat diketahui rentang maksimum yaitu nilai terbesar dikalikan dengan item baik (5 x 36 = 180) sehingga didapat rentangan antara 36 sampai 180 dengan jarak sebaran 180 – 36 = 144, dengan demikian standar deviasinya sebesar 144 : 6 = 24. Nilai 6 di dapat dari kurva distribusi normal yang terbagi atas 6 wilayah, yaitu 3 daerah positif dan 3 daerah negatif. Setelah mendapatkan nilai standar deviasi, selanjutnya mencari nilai mean hipotetik dengan cara mengalikan nilai tengah dengan jumlah item yang berdiskriminasi baik (3 x 36 = 108). Nilai 3 didapat dari median atau nilai tengah dari kriteria nilai yang digunakan antara 1 sampai 5. Penggolongan skala variabel penelitian diperoleh dengan cara menghitung: X H - 2SD = 108 – 2 (24) = 60 X H - 1SD = 108 – 1 (24) = 84 X H + 1SD = 108 + 1 (24) = 132 X H + 2SD = 108 + 2 (24) = 156 Di bawah ini adalah pengkategorian skalanya: X E < X H-2SD = < 60 : Sangat Rendah X H-2SD ≤ X E < X H-1SD = 60 – 84 : Rendah X H-1SD ≤ X E < X H+1SD = 84 – 132 : Sedang X H+1SD ≤ X E < X H+2SD = 132 – 156 : Tinggi X E ≥ X H+2SD : Sangat Tinggi = ≥ 156 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 83 Keterangan : XE = Mean Empirik XH = Mean Hipotetik SD = Standar Deviasi Berikut ini adalah kategori variabel penelitian berdasarkan distribusi normal. Diketahui mean empirik pada instrumen penelitian sebesar 151,27. Berikut gambar kurva distribusi normal skala motivasi berwirausaha: X E = 151,27 36 60 84 132 156 M-2SD M-1SD M M+1SD M+2SD SR R S T ST Gambar 4.4 Kurva Distribusi Normal Instrumen Penelitian Berdasarkan hasil perhitungan X E, X H, dan standar deviasi hipotetik, maka dapat diketahui bahwa pengaruh perceraian selebritis di acara infotainment terhadap persepsi ibu rumah tangga berada pada kategori tinggi. Adapun persentase berdasarkan skor yang diisi responden adalah sebagai berikut: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 84 Tabel 4.14 Dimensi Variabel Penelitian Dimensi Jumlah Item Mean Mean Empirik Hipotetik Standar Kategori Deviasi Frekuensi 4 16,82 12 2,67 Sedang Intensitas 8 33,49 16 5,33 Sedang Pengetahuan 8 33,64 16 5,33 Sedang Persepsi 12 50,41 36 8 Sedang Penafsiran 4 16,90 12 2,67 Sedang Jumlah 36 Dari tabel diatas tentang lima dimensi instrumen penelitian, terlihat dari hasil penghitungan, yaitu: (1) dimensi frekuensi memiliki mean empirik sebesar 16,82 dan mean hepotetik sebesar 12 sehingga berada pada kategori sedang, (2) dimensi intensitas memiliki memiliki mean empirik sebesar 33,64 dan mean hepotetik sebesar 16 sehingga berada pada kategori sedang, (3) dimensi pengetahuan memiliki mean empirik sebesar 16 dan mean hepotetik sebesar 5,33 sehingga berada pada kategori sedang, (4) dimensi persepsi memiliki mean empirik sebesar 50,41 dan mean hepotetik sebesar 36 sehingga berada pada kategori sedang, dan (5) dimensi penafsiran memiliki mean empirik sebesar 16,90 dan mean hepotetik sebesar 12 sehingga berada pada kategori sedang . Berdasarkan kategori 5 dimensi variabel penelitian, dimensi pada kategori sedang. http://digilib.mercubuana.ac.id/ maka pada keseluruhan 85 4.6 Hasil Uji Hipotesis Uji Hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis penelitian yang diajukan pada rumusan masalah. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi dengan bantuan SPSS versi 17.0 for Windows. Adapun hasil penghitungannya adalah sebagai berikut: Tabel 4.15 Hasil Uji Korelasi antara Variabel X dan Y Correlations X X Y Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed) N Y Pearson Correlation .949** .000 104 104 .949** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 104 104 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Pada tabel Pearson correlation diperoleh harga r = 0,949 dan p value = 0,000 < 0,05 atau H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara perceraian selebritis di acara infotainment (X) terhadap persepsi ibu rumah tangga (Y) di lingkungan rt 002/04 Kreo Selatan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 86 Tabel 4.16 Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Lemah 0,20 – 0,399 Lemah 0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2009:231) Berdasarkan tabel interprestasi koefisien korelasi diatas dapat diketahui bahwa koefisien korelasi antara perceraian selebritis di acara infotainment (X) terhadap persepsi ibu rumah tangga (Y) di lingkungan RT 002/04 Kreo Selatan berada pada tingkat hubungan yang sangat kuat. Untuk menguji hipotesis tersebut serta mengetahui korelasi kedua variabel signifikan atau tidak dengan menggunakan uji t. Adapun hasil penghitungannya adalah sebagai berikut: Tabel 4.17 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Coefficientsa Model 1 Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B (Constant) X Std. Error Beta T Sig. 4.310 2.071 2.081 .040 .751 .025 .949 30.507 .000 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 87 Coefficientsa Model 1 Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B (Constant) X Std. Error Beta T Sig. 4.310 2.071 2.081 .040 .751 .025 .949 30.507 .000 a. Dependent Variable: Y Berdasarkan hasil penghitungan diatas dapat diketahui nilai t 30,507. Diketahui t tabel hitung = pada taraf signifikan 0,05, jumlah sampel (n) 104, dan derajat bebas (db) = n-2 = 102 adalah 1,98. Dengan demikian thitung(30,507) >ttabel (1,98), sehingga jelas H0 ditolak dan H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa korelasi antara variabel X dan variabel Y adalah signifikan. Nilai yang didapat dari penghitungan koefisien determinasinya adalah 90,06%, artinya 90,06% persepsi ibu rumah tangga dilingkungan RT.002/04 Kreo Selatan sangat dipengaruhi oleh perceraian selebritis yang ditayangkan di acara infotainment, sedangkan sisanya 9,94% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel penelitian. 4.7 Analisa dan Pembahasan Komunikasi massa merupakan komunikasi dengan menggunakan saluran (media) dalam menggabungkan komunikator dengan komunikan secara masal, berjumlah banyak, dan bertempat tinggal yang jauh. Dari semua media komunikasi massa yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 88 masyarakat. Karena banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat televisi. Bagi banyak orang televisi adalah teman, televisi menjadi cermin prilaku masyarakat dan televisi dapat menjadi candu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceraian diacara infotainment terhadap persepsi ibu rumah tangga di lingkungan RT.002/04 Kreo Selatan, pada tahap perhatian, penafsiran, pengetahuan, mengingat sikap. Identitas responden berdasarkan usia, sebagian besar responden pada penelitian ini berada pada rentang usia 19 – 25 tahun dengan jumlah 50 orang atau sebesar 48% dari total keseluruhan. Sedangkan responden yang berusia 25 – 30 tahun berjumlah 54 orang atau sebesar 52%. Sedangkan dari segi pekerjaan mayoritas responden berstatus sebagai ibu rumah tangga atau tidak berkerja dengan frekuensi sebanyak 68 orang (65,5%). Hal ini memperkuat hasil penelitian karena mayoritas ibu rumah tangga yang menjadi responden memiliki banyak waktu luang dan berpotensi mengamati acara infotainment di televisi meskipun sebagian responden juga bekerja, diantaranya: guru sebanyak 7 orang (6,7%), karyawan swasta sebanyak 14 orang (13,5%), wiraswasta sebanyak 7 orang (6,7%), PNS sebanyak 4 orang (3,8%) serta yang masih berstatus mahasiswa sebanyak 4 orang (3,8%). Berdasarkan pendidikan terakhir responden, terdapat 79 orang (76%) dengan pendidikan akhir SMA (Sekolah Menengah Atas), responden yang memiliki tingkat pendidikan terakhir D3 sebanyak 11 orang (10,5%), strata satu atau sarjana sebanyak 13 orang (12,5%), sedangkan yang berpendidikan terakhir strata dua sebanyak 1 orang (1%).%). Mayoritas responden berpendidikan terakhir http://digilib.mercubuana.ac.id/ 89 di tingkat SMA. Hal diatas maka menunjukan bahwa keragaman dari tingkat pendidikan tidak menjadikan suatu hambatan bagi responden untuk menonton acara infotainment. Keberagaman tingkat pendidikan ini akan menimbulkan persepsi yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan mereka. Pendidikan dan pengetahuan responden menjadi faktor sosiopsikologis yang penting sehingga menghasilkan persepsi yang berbeda dari masing-masing individu. Frekuensi responden dalam menonton acara infotainment bisa dikatakan sering, lebih dari sekali dalam satu hari dengan jumlah 44 orang atau 42%, angka tersebut menunjukan bahwa hampir setengah responden yang diteliti sering menonton acara infotainment. Frekuensi dua kali dalam satu hari sangat dimungkinkan karena banyak sekali stasiun televisi yang menayangkan acara infotainment, bahkan ada satu stasiun televisi yang menayangkan lebih dari satu acara infotainment dalam satu hari. Responden yang menjawab jarang (3 kali dalam 1 minggu) sebanyak 30 orang atau 29%, sedangkan terdapat 9 orang atau 9 % responden yang menyatakan sangat jarang (1 kali dalam 1 minggu) menonton infotainment. Pada penelitian ini, tahapan persepsi meliputi tahap perhatian, penafsiran, dan pengetahuan. Kemudian penulis mengkombinasikan ketiga tahapan tersebut dengan 8-10 point yang merupakan pengembangan dari acara infotainment untuk ditampilkan dalam kuesioner. Pada tema acara infotainment, responden sangat memperhatikan tema acara infotainment, responden juga menyatakan bahwa tema dalam acara http://digilib.mercubuana.ac.id/ 90 infotainment cukup sesuai dan responden menganggap bahwa kejadian yang ada adalah hal yang sesungguhnya tanpa ada rekayasa. Jadi dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden tersebut menyimak acara infotainmen dari awal hingga akhir. Perhatian, penafsiran dan pengetahuan terhadap setiap segment di acara infotainment. Pada tingkat perhatian, responden beranggapan acara infotainment menceritakan seluruh kehidupan selebritis. Pada tingkat penafsiran, responden berpendapat bahwa segment diacara infotainment sudah cukup sesuai karena segment diacara infotainment ini dekat dengan kehidupan sehari – hari (kejadian). Pada tingkat pengetahuan, responden cukup mengetahui seluruh rangkaian, kejadian, dan selebritis atau tokoh segment diacara infotainment. Pada tingkat perhatian, sebagian responden cukup memperhatikan selebritis yang ada diacara infotainment, dengan demikian responden mengetahui siapa selebritis nya. Dan pada tingkat perhatian responden juga berpendapat bahwa konflik dalam program acara infotainment merupakan kehidupan selebritis yang sebenarnya. Pada tingkat penafsiran responden berpendapat bahwa konflik yang dihadirkan sudah cukup sesuai dengan yang terjadi, pada tingkat pengetahuan, responden berpendapat bahwa program acara infotainment membuat responden berfikir untuk mencari jalan keluar untuk konflik tersebut. Pada tingkat pengetahuan dari 3 pertanyaan yang diisi oleh responden, mereka memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap acara infotainment, dari frekuensi, intensitas, pengetahuan, dan konflik. Responden mengetahui semua isi acara infotainment, karena sebagian responden menyukai tayangan tersebut. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 91 Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang sangat kuat dan signifikan antara perceraian selebritis di acara infotainment (X) terhadap persepsi ibu rumah tangga (Y) di lingkungan RT.002/04 Kreo Selatan. Hal itu terlihat dari nilai koefisien korelasi, yaitu sebesar 0,949. Besarnya pengaruh perceraian selebritis di acara infotainment terhadap persepsi ibu rumah tangga sebesar 90,06%, persentase tersebut didukung oleh kelima dimensi variabel penelitian yang berada pada kategori sedang. Sedangkan kategori variabel penelitian berdasarkan dimensi secara keseluruhan berada pada kategori tinggi. http://digilib.mercubuana.ac.id/