BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Komunikasi merupakan hal yang tak pernah lepas dari kehidupan sehari hari. Seakan terasa sangat mudah dan tidak perlu dipelajari. Akan tetapi, apakah kita tahu apa komunikasi itu? Dalam buku teori komunikasi dijelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses dengan mana kita bisa memahami dan dipahami oleh orang lain. Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan secara konstan berubah dengan situasi yang berlaku ( Anderson,1959)1011. Definisi lain diungkapkan oleh Mead ( 1963) yang berhasil di kutip oleh senjaya komunikasi dalam sebuah interaksi atau hubungan adalah salah satu perwujudan komunikasi,karena tanpa komunikasi tindakan-tindakan kebersamaan tidak akan terjadi. Dari kedua definisi di atas dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan proses kita memahami dan dipahami oleh orang lain tanpa adanya komunikasi maka suatu kebersamaan tidak akan terwujud. Dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari,tanpa komunikasi tidak akan ada kehidupan yang dapat menjalin hubungan dengan manusia lainnya, kita tidak akan 10 Sasa Djuarsa Senjaya. Teori Komunikasi. Jakarta.Universitas Terbuka,2007,Hal 1.22 13 14 dapat menyampaikan isi pesan yang ingin kita sampaikan dan kita juga tidak mendapatkan informasi dari manusia lainnya. 2.1.2 Konteks-Konteks Komunikasi Terdapat beberapa konteks dalam suatu komunikasi diantaranya,yaitu: a. Komunikasi Interpribadi Komunikasi ini merupakan komunikasi yang dilakukan dengan diri sendiri, dimana komunikasi ini merupakan landasan komunikasi antarpribadi dan komunikasi dalam konteks lainnya.12 b. Komunikasi Antar Pribadi Komunikasi antarperorangan dan bersifat pribadi, baik yang terjadi secara langsung ( tanpa medium ) ataupun tidak langsung ( melalui medium).13 Komunikasi antarpribadi memiliki beberapa prinsip yang ditekan dalam komunikasi antarpribadi yaitu 14. 1. Komunikasi Antarpribadi adalah Proses Transaksional 12 Ibid 1.27 Sasa Djuarsa Senjaya.Op Cit,hal 1.27 14 DeVito. Joseph. The Interpesonal Communications. Boston : Pearson Education hal 2 13 15 Komunikasi antarpribadi melibatkan seluruh elemen komunikasi seperti, komunikator, pesan, media penyampaian pesan, gangguan, komunikator dan umpan balik. 2. Komunikasi Antarpribadi Memiliki Tujuan Manusia berinteraksi memiliki tujuan,. Manusia berkomunikasi pun memiliki tujuan. Tujuan komunikasi antarpribadi yaitu, untuk belajar, menjalin hubungan, memengaruhi, bermain dan membantu. Tujuan komunikasi antarpribadi secara keseluruhan dapat dilihat sebagai motif untuk memuaskan kebutuhan dan sebagai hasil yang ingin dicapai. 3. Komunikasi Antarpribadi berpontensi Ambigu Ketika komunikator memberikan pesan kepada komunikan, pesan tersebut tidak tepat sasaran dalam pemahaman komunikan, artinya ada dua makna yang diterima oleh komunikan sehingga muncul ambiguitas. 4. Komunikasi Antarpribadi Berhubungan Simetris atau Komplementer Dalam hal ini karakter individu mencerminkan perilaku satu sama lain. 5. Komunikasi Antarpribadi Merujuk Pada Hubungan atau Konten 6. Komunikasi Antarpribadi Merupakan Rangkaian Selingan 7. Komunikasi Antarpribadi pasti terjadi, tidak dapat ulang kembali. 16 Kemampuan atau kecakapan antarpribadi pada manusia dapat membantu manusia untuk memulai, membangun dan memelihara hubungan yang baik dengan orang lain. Littlejohn ( 2002 ) mengatakan “ Hubungan antarpribadi dapat didefinisikan sebagai serangkaian interaksi antara dua individu yang saling kenal satu sama lain”. c. Komunikasi Kelompok Komunikasi ini lebih memfokuskan pada interaksi diantara orang-orang dalam kelompok-kelompok kecil. Dalam komunikasi kelompok melibatkan komunikasi antarpribadi. 15 d. Komunikasi Organisasi Komunikasi ini menunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi. Komunikasi Organisasi melibatkan bentuk komunikasi formal dan informal. 16 e. Komunikasi Massa Komunikasi yang melibatkan media massa,baik cetak atau elektronik. Pesan yang disampaikan bersifat umum. 17 15 Ibid.Hal.1.27 Ibid.Hal.1.28 17 Deddy Mulyana.Op Cit,Hal 83-84 16 17 2.1.3 Proses Komunikasi Dalam buku Onong dijelaskan bahwa proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap,yakni secara Primer dan secara Sekunder. a. Proses Komunikasi Secara Primer Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambing ( simbol ) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kail,isyarat,gambar,warna dan lain sebagainya. Tetapi dalam hal ini bahasalah yang mampu secara langsung menerjemahkan pikiran dan perasaan komunikator kepada komunikan. b. Proses Komunikasi Secara Sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambing sebagai media pertama. Media kedua yang dimaksud adalah surat,telepon,teleks,surat kabar, majalah,radio,televisi,film dan lain sebagainya. Biasanya 18 komunikasi seperti ini digunakan untuk melancarkan komunikasinya karena sasaranya berada pada jarak yang jauh. 18 2.1.4 Dinamika Komunikasi Komunikasi selalu terjadi kapan saja dan dimana saja, sebuah hubungan dengan sesama manusia dapat berubah kadang naik dan kadang menurun. Kadar tersebut dapat dipengaruhi oleh komunikasi yang setiap hari kita lakukan, baik dengan keluarga, teman, ataupun lingkungan di sekitar kita guna menjalin hubungan yang baik antar sesama. Pada dasarnya hubungan dapat terjalin karena adanya komunikasi yang dibangun secara intens. Manusia dapat saling memahami dan merasakan ketika terjadinya sebuah penyampain pesan yang dilakukan oleh manusia tersebut secara terus menerus. 19 Dalam buku Dinamika Komunikasi karangan Onong menjelaskan secara tersirat bahwa Dinamika Komunikasi merupakan suatu komunikasi yang memiliki arti dan efek yang ditimbulkan diterima dengan baik maka komunikasi tersebut berhasil dan adanya kenaikan dalam sebuah komunikasi, tetapi jika dampak tidak 18 Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.Bandung.Remaja Rosdakarya,2007 hal 11. 13 Ibid hal,40 19 dapat diterima dengan baik maka akan memicu sebuah konflik dan adanya penuruna dalam proses komunikasi. 20 2.2. Komunikasi Antar Pribadi 2.2.1 Definisi Komunikasi Antarpribadi Manusia merupakan makhluk sosial, yaitu tidak bisa hidup sendiri dan saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Dari lahir sampai mati manusia pasti memerlukan bantuan dari orang lain. Kehidupan sehari-hari yang biasa kita jalani menjadi fakta bahwa manusia selalu membutuhkan dan berhubungan setiap harinya. Dari gambaran di atas jelas komunikasi antarpribadi menjadi komunikasi yang mendominasi dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi antarpribadi memiliki banyak definisi yang sesuai dengan persepsi para ahli. Seperti definis yang dikemukakan oleh Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono yang mendefinisikan bahwa komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi yang berbentuk tatap muka, interaksi orang ke orang,dua arah,verbal dan non verbal,serta saling berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau individu dengan kelompok kecil. Sedangkan menurut Weaver yang dikutip oleh Malcom R.Parks dan di kutip kembali oleh Suranto Aw dalam buku Komunikasi Interpersonal mendefinisikan komunikasi secara alami dan bersahaja tentang diri.21 20 21 Onong Uchjana Effendy.Dinamika Komunikasi.Hal 3-214 Suranto Aw.Komunikasi Interpersonal.Yogyakarta.Graha Ilmu,2011,hal 4 20 Selain itu dalam buku Komunikasi Antar Manusia ( De Vito ) didapat definisi Komunikasi Antar Pribadi menurut para ahli teori komunikasi yang mengartikannya secara berbeda-beda,diantaranya yaitu: 1. Definisi Berdasarkan Komponen ( Componential ) Komunikasi Antarpribadi berdasarkan komponena lebih mengamati pada komponen utamanya yaitu penyampaian pesan oleh satu orang dan penerima pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang,dengan berbagai dampaknya dan peluang untuk memberikan umpan balik segera. 2. Definisi Berdasarkan Hubungan Diadik (Relational[ dyadic]) Komunikasi Antarpribadi sebagai komunikasi yang berlangsung di antara dua orang yang mempunyai hubungan yang mantap dan jelas. 3. Definisi Berdasarkan Pengembangan ( Developmental ) Dalam hal ini komunikasi antarpribadi dilihat sebagai akhir dari perkembangan komunikasi yang bersifat tak pribadi ( impersonal ) pada satu ekstrim menjad komunikasi antarpribadi atau intim pada ekstrim lain.22 2.2.2 Tujuan Komunikasi Antarpribadi Setiap komunikasi pasti memiliki tujuan termasuk komunikasi antarpribadi. Mereka pelaku komunikasi ini memiliki tujuan ( Suranto Aw,19 ) diantaranya adalah: 22 Joseph A.DeVito. Komunikasi Antar Manusia. Professional Books. 1997.Hal.231 21 1. Mengungkapkan Perhatian Kepada Orang Lain Yang dimaksud dengan mengungkapkan perhatian kepada orang lain yaitu dengan kita sekedar menyapa,tersenyum,menanyakan kabar patner komunikasinya wujud untuk kita menunjukkan perhatian kita kepada orang lain dengan cara ini pula kita dapat menghindarkan kesan tertutup dan cuek. 2. Menemukan Diri Sendiri Dengan komunikasi antarpribadi kita dapat mengetahui dan mengenali karakteristik diri kita sendiri berdasarkan informasi yang kita dapat dari orang lain. Karena secara tidak langsung dengan kita menjalin komunikasi dengan orang lain, orang tersebut akan membaca pribadi kita. Selain itu, keterlibatan seseorang pada komunikasi antarpribadi akan terjadi proses pembelajaran tentang diri diri maupun orang lain. 3. Menemukan Dunia Luar Berkesempatan untuk mendapatkan informasi dengan orang lain, termasuk informasi penting dan aktual. Dengan informasi yang kita peroleh maka kita dapat mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya kita tidak ketahui. Komunikasi ini menjadi sebuah jendela untuk kita mengetahui dunia luar dan mengetahui dunia luar yang sebenarnya . 22 4. Membangun dan Memelihara Hubungan yang Harmonis Kebutuhan setiap orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan baik dengan orang lain. Komunikasi antarpribadi yang telah kita gunakan, kemudian kita abdikan untuk membangun dan memelihara hubungan sosial dengan orang lain. 5. Mempengaruhi Sikap dan Tingkah Laku Komunikasi merupakan sebuah fenomena dan fenomena merupakan sebuah pengalaman. Setiap pengalaman akan memberikan makna tertentu terhadap kemungkinan terjadinya perubahan sikap. Dengan kita berkomunikasi terutama komunikasi antarpribadi kita dapat menceritakan pengalaman kita. Pesan-pesan yang kita disampaikan, ketika sampai pada komunikan itu berarti komunikan telah mendapat pengaruh dari sebuah proses komunikasi. 6. Mencari Kesenangan atau Sekedar Menghabiskan Waktu Komunikasi antarpribadi banyak macamnya,berdasarkan tujuan ini komunikasi antarpribadi yang dilakukan biasanya hanya sekedar sharing tentang hobi, meminta pendapat suatu acara atau hanya sekedar curhat tentang teman-teman. Pada tujuan komunikasi antarpribadi ini komunikasi yang dilakukan biasanya lebih bersifat informa, dan pembicaraan yang seperti itu merupakan pembicaraan yang untuk mengisi dan menghabiskan 23 waktu serta menghibur dari segala kegiatan sehari-hari karena suasana rileks,ringan dan keseimbangan yang kita dapatkan. 7. Menghilangkan Kerugian Akibat Salah Komunikasi Setiap komunikasi yang kita lakukan pasti ada salah paham dan salah interprestasi. Cara yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut ialah dengan melakukan pendekatan secara langsung untuk mendapatkan kejelasan atas pesan yang rawan menimbulkan kesalahpahaman. 8. Memberikan Bantuan ( konseling ) Tujuan komunikasi antarpribadi ini biasanya digunakan oleh para ahli kejiwaan psikolog. Komunikasi antarpribadi mereka gunakan untuk terapi dalam mengarahkan kliennya. Tidak hanya itu saja, tanpa disadari diri kita sendiri juga dapat menjadi seorang konselor. Contohnya, saat seseorang curhat kepada kita pasti kita menjadi pendengar dan juga membantu member solusi atas apa yang telah diceritakan. Membantu member solusi sama dengan kita mengarahkan seseorang yang telah bercerita kepada kita.23 2.2.3 Ciri-ciri Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi yang memiliki frekuensi yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi ini juga memiliki ciri-ciri tersendiri antara lain : 23 Suranto Aw.Op.Cit hal 19-21 24 1. Arus Pesan Dua Arah Dalam hal ini sumber pesan dan penerima pesan memiliki kedudukan yang sejajar,dimana komunikator dan komunikan dapat berganti peran secara cepat dan berlangsung secara berkelanjutan. 2. Suasana Nonformal Dimaksudkan agar para pelaku komunikasi lebih santai dan tidak kaku dalam melakukan komunikasi, pesan yang dikomunikasikan pun biasanya cenderung lebih nonformal dan bersifat lisan dan bukan tulisan. 3. Umpan Balik Segera Komunikasi yang mempertemukan para pelaku komunikasi bertatap muka membuat umpan balik dapat diketahui dengan segera. Umpan balik yang didapat adalah verbal maupun non verbal. 4. Peserta Komunikasi Berada dalam Jarak yang Dekat Komunikasi ini merupakan komunikasi yang menggunakan metode komunikasi antarindividu yang menuntut para peserta komunikasi berada pada jarak yang dekat, baik fisik maupun psikologis. Maksudnya adalah jarak dekat dalam arti fisik mengartikan bahwa para pelaku berada pada satu lokasi yang sama,sedangkan psikologis para pelaku menunjukkan keintiman antarindividu. 25 5. Peserta Komunikasi Mengirim Pesan secara Simultan dan Spontan Baik Verbal maupun Non Verbal Peserta komunikasi dapat memberdayakan pemanfataan kekuatan pesan verbal dan non verbal secara bersamaan. 24 2.2.4 Tahapan Membangun Hubungan Antarpribadi Hampir semua hubungan berkembang melalui beberapa tahap ( Knapp 1984;Wood,1982 ). Kita tidak menjadi akrab dengan segera tanpa asa suatu tahapan. Dalam buku De Vito dijelaskan tahapan-tahapan yang ada dalam suatu hubungan,antara lain: a. Kontak Pada tahapan awal ini kita membuat kontak untuk memutuskan kelanjutan hubungan yang akan dijalani. Jika kita memiliki keinginan untuk melanjukan hubungan kita akan memasuki tahapan hubungan yang lebih lanjut. b. Keterlibatan Tahap ini merupakan tahap pengenalan lebih jauh terhadap seseorang. Jika hubungan ini merupakan hubungan romantik,mungkin anda akan melakukan kencan pada tahapan ini, tetapi jika hubungan merupakan persahabatan atau 24 Ibid,Hal 14-15 26 kekerabatan, maka anda mungkin melakukan sesuatu yang menjadi bersama seperti,pergi ke bioskop atau ke pertandingan olahraga bersama-sama. c. Keakraban Pada tahap ketiga ini, kita mengikat diri kepada orang lain yang lebih jauh. Mungkin membina hubungan primer ( primary relationship ), dimana akan menjadi sahabat baik atau kekasih. Komitmen dalam tahap ini dapat memiliki berbagai bentuk yaitu, perkawinan,membantu seseorang, atau mengungkapkan rahasia terbesar pada diri anda. d. Perusakan Dua tahapan berikutnya merupakan penurunan hubungan, dimana ketika ikatan di antara keduanya mulai melemah. Dalam tahap ini kita akan merasa bahwa hubungan ini tidak sepenting yang kita pikirkan sebelumnya. e. Pembenahan Satu atau lebih individu membuat jeda hubungan antar mereka di waktu terjadi kemunduran hubungan dan mereka mencoba untuk membenahi hubungan antar mereka. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan evaluasi diri tiap individu, dengan melakukan analisis atas masalah yang timbul dan bagaimana memecahkan masalah atas hubungan yang melemah ini. Tindakan selanjutnya adalah pembenahan hubungan antar individu dengan saling membuka 27 diri untuk memperbaiki hubungan. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan meminta masukan dari pihak lain. f. Pemutusan Dalam tahap pemutusan ini adalah pemutusan ikatan yang mempertalikan kedua pihak. Jika hubungan ikatannya sebuah perkawinan,maka akan berakhir dengan sebuah perceraian. Walaupun sudah berpisah, adakalanya terjadi perbedaan, terkadang ketegangan dan keresahan makin meningkat,saling tuduh,permusuhan. Dalam bentuk materi, ini merupakan tahap di mana harta kekayaan dibagi dan pasangan suami istri saling berebut hak pemeliharaan anak.25 2.2.5 Hubungan Antarpribadi Kehidupan sosial megharuskan setiap individu untuk membangun kerjasama dengan yang lainnya agar terjalin sebuah ikatan perasaan yang bersifat timbale balik dalam sebuah hubungan yang dinamakan hubungan antarpribadi. Hubungan antarpribadi dalam arti luas adaah interaksi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dalam segala situasi dan dalam sebuah kehidupan,sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan hati pada kedua belah pihak.26 25 26 De Vito,Hal.233-235 Ibid,Hal.27 28 2.2.6 Ciri –ciri Hubungan Antarpribadi Seseorang menjalin hubungan baik dengan orang lain bukan hanya sekedar ingin membantu relasi saja, hubungan interpersonal bukan hubungan yang pasif,melainkan aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Dan adapun cirri dari hubungan interpersonal antara lain: 1. Mengenal Secara Dekat Pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan interpersonal saling mengenal secara dekat. Dalam hal ini tidak hanya mengenal identitas pokok seperti nama, alamat,status perkawinan dan lain-lain. Lebih dari itu, kedua belah pihak saling mengenal berbagai sisi kehidupan lainnya, karena dengan mengenal sisi-sisi latar belakang diri pribadi orang lain dapat menunjukkan kadar kedekatan hubungan interpersonal. 2. Saling Memerlukan Hubungan ini diwarnai oleh pola hubungan saling menguntungkan secara dua arah dan saling memerlukan. Sekurang-kurangnya kedua belah pihak merassaling memerlukan kehadiran seorang teman untuk berinteraksi,bekerjasama,saling memberi dan menerima. 29 3. Pola Hubungan Antarpribadi Sikap keterbukaan merupakan sikap yang ditunjukkan oleh kedua belah pihak,selain itu pemahaman sifat-sifat pribadi yang saling terbuka dapat membuat keduanya menerima perbedaan sifat dan pribadi satu dengan yang lainnya. 4. Kerjasama Kerjasama akan timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk kepentingan tersebut. Hubungan yang memiliki kualitas yang baik akan menimbulkan interaksi harmonis yang bertahan lama serta mengarah pada tercapainya kerjasa tersebut.27 2.2.7 Faktor Pengaruh Hubungan Antarpribadi Kualitas dari suatu hubungan pasti mengalami pasang surut. Pada saat tertentu hal tersebut dapat berada pada kualitas yang baik yang ditandai oleh adanya keharmonisan,kebersamaan dan kerjasama yang menyenangkan. Namun ketika berada pada kualitas yang kurang baik,ditandai oleh adanya perbedaan dan kekecewaan. Dari penjelasan tersebut diatas dapat menimbulkan bahwa dalam setiap hubungan ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hubungan tersebut. Dalam hubungan 27 Suranto Aw.Komunikasi Interpersonal.Yogyakarta.Graha Ilmu,2011. Hal,28-29 30 antarpribadi, terdapat 12 faktor yang dapat mempengaruhi hubungan tersebut. Suranto Aw menjelaskan beberapa hubungabn tersebut diantaranya: 1. Toleransi Toleransi menjadi faktor penting dalam hubungan antarpribadi karena ketika timbul perbedaan kepentingan, kedua belah pihak dapat saling menghargai,sehingga perbedaan tersebut tidak berkembang sebagai kendala kebersamaan. 2. Kesempatan-kesempatan Yang Seimbang Rasa memperoleh keadilan dari interaksi, dimana ketika seseorang merasa memperoleh kesempatan yang seimbang, peluang yang adil, maka akan mendorong orang tersebut mempertahankan kebersamaan. 3. Sikap Menghargai Orang Lain Setiap orang memiliki kekurangan serta kelebihan pada diri mereka masingmasing oleh karena itu seseorang tidak boleh melecehkan orang lain. Sebab, dalam hal ini sikap menghargai orang lain menghendaki adanya pemahaman bahwa setiap orang memiliki martabat. 4. Sikap Mendukung Bukan Sikap Bertahan Sikap mendukung sportif berarti memberikan persetujuan terhadap orang lain. Sedangkan sikap bertahan , berawal dari adanya perbedaan pendapat. Apabila dua 31 orang saling bertahan dan salah satu pihak dengan terang-terangan menyerang pertahan pihak lain, maka ada kemungkinan hubungan menjadi renggang. 5. Sikap Terbuka Keterbukaan dalam komunikasi akan menghilangkan kesalahpahaman dan kecurangan. Keakraban hubungan antarpribadi ditandai sikap terbuka dan saling percaya. Keadaan yang seperti inilah yang akan membuat hubungan antarpribadi menjadi baik dan seseorang dapat mengungkapkan segala sesuatunya secara total dan tanpa risiko. 6. Pemilikan Bersama Atas Informasi Pemilikan bersama atas informasi dapat dilihat dari aspek “ keluasan” serta “ kedalaman”. Dimana keluasan menunjukkan variasi topik yang dikomunikasikan, sedangkan kedalaman menunjukkan keintiman apa yang dikomunikasikan, bahkan menyangkut persoalan pribadi. 7. Kepercayaan Kepercayaan adalah perasaan bahwa tidak ada bahaya dari orang lain dalam suatu hubungan. Kepercayaan berkaitan dengan prediksi, artinya ketika dapat meramalkan bahwa seseorang tidak akan mengkhianati dan dapat bekerjsama dengan baik, maka kepercayaan kita kepada orang tersebut lebih besar. 32 8. Keakraban Hal ini merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang, kedekatan dan kehangatan. Tingkat keakraban juga dapat memelihara hubungan antarpribadi. 9. Kesejajaran Kesejajaran merupakan perekat terpeliharanya hubungan yang harmonis, karena kesejajaran menjunjung tinggi sebuah keadilan. Tidak ada satu pihak yang lebih mendominasi kepada pihak lain. 10. Kontrol atau Pengawasan Pengawasan yang dimaksud adalah sebuah kepedulian, hal ini dilakukan agar hubungan tetap terjaga dengan baik. 11. Respon Hukum dalam sebuah komunikasi menyepakati kalau ada pertanyaan maka perlu ada jawaban. Jawaban dalam sebuah komunikasi adalah sebuah respon 12. Suasana Emosional Keserasian suasanya emosional ketika komunikasi sedang berlangsung, ditunjukkan dengan ekspresi yang relevan. 28 28 Ibid,hal 30-32 33 2.2.8 Keluasan dan Kedalaman Hubungan Hubungan dapat diuraikan menurut jumlah topic yang di bicarakan oleh dua serta derajat “ kepersonalan” yang mereka letakkan pada topik-topik itu ( Altman & Taylor, 1973;Taylor&Altman, 1978). Banyaknya topik yang di komunikasikan disebut dengan keluasan sedangkan derajat dalamnya” kepersonalan” inti dari individu disebut dengan kedalaman. Uraian keluasan serta kedalaman hubungan antara lain: a. Penetrasi Sosial Kita dapat menguraikan hubungan persahabatan, percintaan,kekeluargaan dari segi keluasan dan kedalaman. Konsep ini sangat penting bagi dari segi keluasan dan kedalaman. Konsep ini sangat penting bagi teori ini. Kutipan DeVito menuturkan menurut Irwin Altman dan Dalmas Taylor, suatu hubungan biasanya berawal dengan kesempitan yang berarti topik pembahasan masih sedikit dan kedangkalan yang berarti topik yang didiskusikan hanya dibahas secara dangkal. b. Depenetrasi Jika suatu hubungan sudah mulai rusak, keluasan dan kedalaman seringkali berbalik arah dengan sendirinya.29 29 DeVito.Op,Cit.Hal.236 34 2.2.9 Daya Tarik Antarpribadi Dalam mengembangkan hubungan, salah satu hal yang sangat penting dan paling banyak ditelaah adalah daya tarik diantaranya: a. Daya Tarik ( Fisik dan Kepribadian ) Kebanyakaan manusia mengartikan daya tarik lebih kepada fisik yang menarik, tetapi maksu dari daya tarik disini adalah seseorang yang memiliki daya tarik dalam fisik, kepribadian dan juga berperilaku. b. Pembentukan Citra ( Impresi ) Dalam pembentukan citra, umumnya kita akan memberikan penilaian yang baik jika seseorang tersebut menarik dan penialain yang negatif jika menurut kita tidak menarik. c. Kedekatakan ( Proksimitas) Dalam suatu telaah menurut Leon Festinger,Stanley Schachter dan Kurt Back yang berhasil dikutip DeVito30, perkembangan persahabatan dipengaruhi oleh jarak antara unit-unit dimana mereka tinggal. Makin berdekatan maka semakin besar mereka menjadi sahabat. 30 DeVito,Op Cit,Hal 239 35 d. Pengukuhan Kita menyukai orang yang menghargai kita, penghargaan tersebut dapat berupa sosial atau material. Tetapi pengukuhan itu akan berakibat sebaliknya jika pengukuhan yang kita dapatkan berlebihan. e. Kesamaan Seseorang lebih menyukai orang lain yang memang memiliki kesamaan dengan dirinya sendiri. Dengan kesamaan itulah dapat terjalin suatu hubungan dengan penuh ketertarikan. f. Sifat Saling Melengkapi Berbeda dengan kesamaan, dalam hal ini seseorang cenderung lebih menyukai orang lain yang memang berbeda dengan dirinya sendiri. Dengan perbedaan yang mereka miliki, mereka dapat merasakan saling melengkapi satu sama lain. 31 2.3 Hubungan Antar Manusia ( Human Relations ) Ciri human relations bukan “human” dalam pengertian wujud manusia (human being), melainkan dalam makna proses rohaniah yang tertuju kepada kebahagiaan 31 Ibid,Hal 238-241 berdasarkan watak,sifat,perangai,kepribadian,sikap,tingkah 36 laku,dan lain-lain. Human relations adalah hubungan manusiawi atau hubungan insan.32 Proses rohaniah dengan perasaan bahagia ini berlangsung pada dua atau tiga orang yang terlibat dalam hubungan komunikatif,yakni komunikasi antar pesona yang karena sifatnya dialogis,maka masing-masing tahu, sadar dan merasakan efeknya. Jika kesemuanya merasa bahagia,maka orang yang melakukan kegiatan human relations itu berhasil. Apabila tidak menimbulkan rasa puas, human relations itu gagal.33 Pengertian human relations dalam arti luas,ialah interaksi antara seseorang dengan orang atau kelompok lain,yang menyangkut hubungan manusiawi,etika atau moral,aktivitas sehari-hari pada umumnya bertujuan untuk memperoleh kepuasan bagi kedua belah pihak. Yaitu hal ini lebih menyangkut aspek komunikasi sosial kemasyarakatan yang berlandaskan etika dan moral dalam berinteraksi sesamanya.34 Hubungan antar manusia dalam arti sempit yaitu terjadinya suatu interaksi antara seseorang dan orang atau kelompok lainnya. Hanya saja interaksi yang terjadi di sini berada dalam pengertian yang sempit, misalnya situasi dalam hubungan pekerjaan, komunitas tertentu,memotivasi semangat dalam melaksanakan suatu 32 Onong Uchana Effendy.Human Relations dan Public Relations,Mandar Maju,Bandung,1993,hal.4041 33 Ibid,hal.47 34 Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi;Konsepsi dan Aplikasi,PT.Raja Grafindo Persada,Jakarta.1998,hal.86 37 pekerjaan untuk menciptakan kepuasan bekerja, sense of belonging ( rasa memiliki ) yang dikaitkan dengan meningkatkan hubungan antar manusia.35 Menurut Norman R.F. Majer dalam buku Principles of Human Relations,bahwa : 1. Dengan hubungan antar manusia dapat diusahakan untuk menghilangkan rintangan-rintangan komunikasi, mencegah salah pengertian,dan mengembangkan segi konstruktif dari sifat tabiat manusia. 2. Hubungan antarmanusia dalam organisasi adalah komunikasi persuasif antara orang-orang yang berada dalam struktur formal untuk mencapai suatu tujuan,karena itu human relations dalam organisasi. Menurut Keith Davis ( 1962),falsafah human relations, mencakup sebagai berikut: 1. Kepentingan Bersama ( Mutual Interest ) Setiap orang memiliki atau mempunya kepentingan atau tujuan yang berbeda satu dengan yang lainnya, dalam menjalin hubungan kepada manusia tujuan yang ingin dicapai akan dapat terwujud apabila adanya tujuan bersama dari hubungan yang tengah dijalin 35 Ibid,hal 86-87 38 2. Harga Diri ( Human Dignity ) Pada dasarnya manusia itu ingin dihargai,dihormati atau diperhatikan. Menurut Keith Davis harga diri atau martabat manusia merupakan etika utama dan moral dalam human relations. 3. Perbedaan-Perbedaan Pada Individu Setiap perbedaan tersebut ditentukan oleh field of experience ( berdasarkan pengalaman ). Itu dikarenakan perbedaan yang ada pada individu merupakan dinamika dan falsafah dalam hubungan antar manusia yang dimulai dari apa dan bagaimana, pandangan,pengertian,atau pemahaman dari perorangan.36 Hubungan dalam kegiatan hubungan antar manusia haruslah mengandung arti seperti yang tertera di bawah ini : 1. Kegiatan hubungan antara manusia harus pertama kali ditandai oleh adanya interaksi. 2. Kegiatan hubungan antar manusia diakhiri dengan adanya kepuasan bersama. 3. Sifat komunikasi dari human relations adalah antar personal ( interpersonal communications).37 36 37 Ibid,Hal 87-88 H.R.Danan Djaja. Peranan Hubungan Masyakarat dalam Perusahaan,Alumni,Bandung,1995,hal.52 39 Hubungan paling intim yang dilakukan oleh setiap orang adalah hubungan antar pesona atau dapat dikatakan sebagai human relations. Hubungan ini dapat terjadi dimana saja, baik dengan teman terdekat dalam suatu lingkungan Sedangkan menurut Cabot dan Kahl (1967) adalah : “Hubungan Antar Manusia adalah suatu sosiologi yang konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru”38 Proses interaksi melibatkan perasaan, kata yang diucapkan dalam komunikasi, mencerminkan perasaan dan sikap, proses penyesuaian diri. Hubungan antar manusia secara luas menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahas untuk mendapatkan pemecahan masalah. 2.3.1 Tujuan Hubungan Antara Manusia Memanfaatkan pengetahuan tentang faktor sosial dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia sehingga terjadi keselarasan dan keserasian, dengan konflik seminimal mungkin. 1. Memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain. 2. Memperoleh pengetahuan dan informasi baru. 3. Menumbuhkan sikap kerjasama. 38 Ibid 40 4. Menghilangkan sikap egois/paling benar. 5. Menghindari dari sikap stagnan karena “manusia adalah makhluk homo socius”; mengubah sikap dan perilaku diri sendiri dan orang lain serta memberikan bantuan.39 2.3.2 Faktor-Faktor Hubungan Antar Manusia 2.3.2.1 Faktor Yang Mendasari Interaksi Sosial Interaksi sosial melibatkan individu secara fisik maupun psikologis. Faktor utama dalam proses internalisasi antara lain : 1. Imitasi adalah keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu di luar dirinya/ meniru. Hal yang perlu diperhatikan sebelum meniru adalah mempunyai minat dan perhatian yang besar, sikap menjunjung tinggi, pandangan meniru akan memperoleh penghargaan sosial yang tinggi. 2. Sugesti adalah proses individu menerima cara pandang orang lain tanpa kritik lebih dulu. Syarat untuk mempermudah sugesti adalah: (1) hambatan berpikir, akibat rangsangan emosi proses sugesti diterima secara langsung; (2) pikiran terpecah-pecah/disasosiasi, mengalami pemikiran yang terpecah-pecah; (3) otoritas/prestise, menerima pandangan dari seseorang yang memiliki prestise sosial tinggi; (4) mayoritas, menerima pandangan dari kelompok mayoritas; 39 Hubungan Antara Manusia ( 2009,4 Mei ). LUSA [ online]. Diakses pada tanggal 27 Januari 2014 dari http://www.lusa.web.id/hubungan-antar-manusia-human-relation/ 41 (5) kepercayaan penuh, penerimaan pandangan tanpa pertimbangan lebih lanjut. 3. Identifikasi adalah proses yangberlangsung secara sadar, irasional, berdasar perasaan, dan berkembang bahwa identifikasi berguna untuk melengkapi sistem norma-norma yang ada. Menurut Sigmund Freud “identifikasi” merupakan cara belajar norma dari orang tuanya. 4. Simpati adalah perasaan tertarik individu terhadap orang lain yang timbul atas dasar penilaian perasaan. 2.3.2.2 Faktor Yang Menentukan Interaksi Sosial Cara seseorang melakukan interaksi sosial dengan menggunakan komunikasi antar individu atau komunikasi interpersonal. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan hubungan personal yang baik antara lain: 1. Rasa percaya. 2. Sikap sportif. 3. Sikap terbuka dan sikap tertutup. 42 2.4 Konsep Diri Konsep Diri merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan dalam komunikasi antar pribadi. Kunci keberhasilan hidup adalah konsep diri positif. Konsep diri memainkan peran yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang, karena konsep diri dapat dianalogikan sebagai suatu operating sistem yang menjalankan suatu komputer. Konsep diri dapat mempengaruhi kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri yang jelek akan mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal yang menantang, takut gagal, takut sukses, merasa diri bodoh, rendah diri, merasa diri tidak berharga, merasa tidak layak untuk sukses, pesimis, dan masih banyak perilaku inferior lainnya. Sebaliknya orang yang konsep dirinya baik akan selalu optimis, berani mencoba hal-hal baru, berani sukses, berani gagal, percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani menetapkan tujuan hidup, bersikap dan berpikir positip, dan dapat menjadi seorang pemimpin yang handal. Konsep diri menurut Wiliam D. Brooks adalah : Those physical, social, and psychological perceptions of ourselves that we have derived from experiences and our interaction with others. Komunikan yang berkonsep diri positif adalah Komunikan yang Tembus Pandang (transparent). Faktor yang mempengaruhi: orang lain, significant others, reference group. 43 Dua macam konsep diri adalah sebagai berikut : 1. Konsep diri negatif: peka pada kritik; responsif sekali pada pujian; hiperkritis; cenderung merasa tidak disenangi orang lain; bersikap pesimitis pada kompetensi. 2. Konsep diri positif: yakin akan kemampuan mengatasi masalah; merasa setara dengan orang lain; menerima pujian tanpa rasa malu; sadar akan keinginan dan perilaku tidak selalu disetujui oleh orang lain; mampu memperbaiki diri. 40 40 Ibid