BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Kemajuan teknologi saat sekarang ini begitu cepat mempengaruhi seluruh aspek pada kehidupan ini. Tidak bisa dipungkiri lagi, kebutuhan akan teknologi begitu besar bila dibandingkan beberapa dekade yang lalu. Salah satu akibatnya, adanya persaingan global, terutama dibidang industri. Beberapa pelaku industri membangun atau meng-upgrade sistem di Industri untuk menghasilkan produk yang unggul dari para pesaingnya. Beberapa pelaku industri fokus pada kecepatan dalam menghasilkan suatu produk. Salah satu yang mempengaruhi ialah motor elektrik. Kebutuhan akan motor elektrik merupakan kebutuhan pokok untuk memajukan suatu industri. Proyeksi kebutuhan akan motor elektrik di dunia akan meningkat 6,5 % setiap tahun. Wilayah Asia/Pasifik yang memiliki penjualan terbesar. Proyeksi ini berdasarkan data statistik permintaan motor elektrik pada tahun 2002, 2007, dan 2012 (Demand and Sales Forecast, 2013). Kemudian industri baja besar PT.Krakatau Steel, khususnya di divisi CTCM (Continous Tendem Cold Mill) memiliki motor DC 30 set yang berdaya 180Kw – 1900 Kw (Ibrahim, 2014). Data ini menunjukkan bahwa motor elektrik, salah satunya motor DC sangat berperan penting dalam kecepatan produksi dan kualitas. Namun, seringkali dalam penggunaan motor DC di lingkungan industri mengalami kesulitan dalam hal pengaturan nilai torsi. Para peneliti dari Thailand juga memaparkan bahwa variabel torsi pada motor DC sulit untuk diukur sehingga mereka hanya bisa mencari estimasi variabel torsi (Khajorntraidet dkk, 2009). Salah satunya proses penipisan baja di industri baja besar PT Krakatau Steel, khususnya divisi CTCM (Continous Tendem Cold Mill). Menurut Ibrahim, dalam proses penipisan baja hingga 10% dari ketebalan semula pemrosesanya melalui 5 stand motor DC yang berbeda nilai kecepatan dan torsinya. Setiap stand memiliki workroll yang akan bersentuhan langsung dengan lempengan baja sehingga workroll berperan dalam proses penipisan. Untuk itu, workroll harus diatur kecepatan dan torsinya, Serta pengaturan dari satu stand menuju stand berikutnya sehingga dibutuhkanya keharmonisan gerak antara motor di satu stand dengan motor di stand berikutnya. Untuk itu, motor DC di setiap stand harus diatur pergerakanya melalui dua parameter yaitu, kecepatan dan torsi. Dua parameter inilah yang mempengaruhi proses penipisan baja sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai sistem kontrolnya, khususnya sistem kontrol torsi yang jarang diteliti. Beberapa pelaku industri rumahan sering mengeluhkan motor yang terbakar karena beban berlebih yang menyebabkan torsi motor tidak mampu menahan sehingga arus listrik meningkat. Diharapkan konsep yang dimiliki bisa digunakan untuk keperluan industri di bidang perminyakan, industri rumahan, dan lainnya. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang mengenai motor DC yang sudah dipaparkan dapat ditarik suatu permasalahan mengenai cara pengaturan torsi melalui arus pada motor DC sehingga motor tidak terbakar meskipun bebannya berlebih. 1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu, mampu mengatur nilai arus yang di inginkan sehingga nilai torsi yang di inginkan bisa dipertahankan. Setelah mendapatkan nilai torsi yang di inginkan, kita bisa membuat nilai torsi nominal yang akan membatasi penggunaan torsi berlebih yang akan mengakibatkan motor rusak sehingga salah satu manfaatnya ialah sebagai proteksi motor otomatis. 1.4 Batasan Masalah Dalam melakukan penelitian ini, masih luas kaitannya dengan pengaruh rangkaian, alat yang digunakan, dan faktor lain yang dapat menyimpangkan suatu pokok bahasan sehingga diperlukan batasan dalam penelitian ini. Adapun beberapa batasan dalam melakukan penelitian ini sebagai berikut. 1. Motor yang digunakan dalam penelitian ini ialah motor bor listrik AC universal satu fasa yang dimodifikasi menjadi motor DC penguat terpisah. 2. Maksimal beban uji sebesar 3690 gram. 3. Simulator pembebanan mekanik menggunakan sistem brake. 4. Tegangan field tetap. 5. Nilai induktansi motor DC diabaikan. 6. Speed regulation sebagai reference. 7. Sistem kontrol menggunakan PI-kontrol dengan metode Ziegler-Nichols. 1.5 Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunnakan pada penelitian ini diantaranya sebagai berikut. a. Menentukan topik utama dalam penelitian Dari beberapa contoh kasus di industri mengenai kualitas dan kuantitas hasil produksi yang dipengaruhi motor DC hingga kerusakan motor DC yang disebabkan beban pada rotor berlebih. Untuk itu, topik utama dalam penelitian ini ialah pengaturan motor DC yang berfokus pada pengaturan torsinya. b. Studi literatur Studi literatur dilakukan untuk mencari dasar – dasar teori akan cara kerja motor DC di industri dan pengaturnya. Kemudian studi literatur ini diperluas dengan wawancara para karyawan di industri dan mencari beberapa rangkaian dalam pengaturan motor DC sehingga sistem kontrol motor DC di industri bias dibuat dalam rangkaian pengganti tanpa mengubah sistem di industri. c. Perancangan dan pembuatan sistem a. Perancangan sistem kontrol kecepatan Pada perancangan sistem kontrol kecepatan dibuat menggunakan metode PI (Proportional - Integral) kontrol yang direalisasikan dengan IC ( Integrated Circuit ) dari operational amplifier. Dengan tegangan sinyal berasal dari tacho generator yang digunakkan sebagai sensor kecepatan. b. Perancangan sistem kontrol arus Perancangan sistem kontrol arus konsepnya sama seperti sistem kontrol kecepatan yaitu, menggunakan metode PI (Proportiona - Integral) kontrol yang derealisasikan dengan operational amplifier. Perbedaanya terletak pada tegangan sebagai arus reference berasal dari tegangan keluaran sistem kontrol kecepatan sedangkan tegangan sebagai arus sinyalnya berasal dari sensor arus. c. Perancangan sistem motor DC penguat terpisah dan tacho generator Pada pembuatan motor DC penguat terpisah menggunakan motor bor listrik AC (Alternating Current) universal satu fasa yang dimodifikasi menjadi motor DC penguat terpisah. Kemudian rotor motor bor dihubungkan dengan rotor dari tacho generator. d. Pengujian sistem Pengujian sistem terdiri dari pengujian kecepatan, pengujian torsi, dan pengujian kontrol PI. e. Pembahasan Pembahaan dilakukan untuk membahas hasil yang didapat dari pengujian sistem. 1.6 Sistematika penulisan Sistematika penulisan laporan ini sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang beberapa peneliti – peneliti sebelumnya pernah meneliti tentang penelitian ini. Kemudian hasil penelitianya dijadikan acuan dalam penelitian ini. BAB III : LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang dasar – dasar mengenai objek dan metode yang digunakan dalam penelitian ini yang dijelaskan secara teoritis maupun praktis. BAB IV : PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi perancangan sistem secara keseluruhan maupun perancangan pengujian sistem. BAB V : IMPLEMENTASI Bab ini berisi implementasi sistem yang sudah dirancang dari bab yang sebelumnya. BAB VI : HASIL PEMBAHASAN Bab ini berisi hasil dari implementasi sistem yang sudah diuji menghasilkan sejumlah data percobaan. Kemudian data – data tersebut dianalisis berdasarkan perumusan dan dibahas. BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan. Serta saran untuk membuat penelitian dengan metode yang lebih baik lagi.