jurnal pengaruh earning per share dan indeks

advertisement
JURNAL
PENGARUH EARNING PER SHARE DAN INDEKS HARGA SAHAM
SEKTORAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN
SUB SEKTOR PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG
TERDAFTAR DI BEI PERIODE TAHUN 2011-2015
Oleh:
YUNIAR RIZKY WARDHANI
NPM : 12.1.01.04.0107
Dibimbing oleh :
1. TJETJEP YUSUF A., S.Pd., SE., M.M.
2. HESTIN SRI WIDIAWATI, S.Pd., M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2017
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Yuniar Rizky Wardhani| 12.1.01.04.0107
Pendidikan Ekonomi
simki.unpkediri.ac.id
|| 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH EARNING PER SHARE DAN INDEKS HARGA SAHAM
SEKTORAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN
SUB SEKTOR PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG
TERDAFTAR DI BEI PERIODE TAHUN 2011-2015
Yuniar Rizky Wardhani
12.1.01.04.0107
Fakultas/Prodi : FKIP/Pendidikan Ekonomi
[email protected]
Tjetjep Yusuf A., S.Pd., SE., M.M. dan Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M.Si.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Investasi adalah mengalokasikan sejumlah dana yang dilakukan pada saat ini, dengan
tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Namun para investor sering mendapati
kesulitan untuk memilih tempat untuk melakukan investasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh perhitungan earning per share dan indeks harga saham sektoral terhadap
return saham pada perusahaan sub sektor properti dan real estate yang terdaftar di BEI periode tahun
2011- 2015. Rumusan masalah : 1. Bagaimana pengaruh perhitungan earning per share terhadap
return saham pada perusahaan sub sektor properti dan real estate yang terdaftar di BEI periode tahun
2011- 2015?; 2. Bagaimana pengaruh perhitungan indeks harga saham sektoral terhadap return saham
pada perusahaan sub sektor properti dan real estate yang terdaftar di BEI periode tahun 2011- 2015?;
3. Bagaimana pengaruh perhitungan earning per share dan indeks harga saham sektoral terhadap
return saham pada perusahaan sub sektor properti dan real estate yang terdaftar di BEI periode tahun
2011- 2015?
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sub sektor properti dan real estate yang
terdaftar di BEI tahun 2015 sejumlah 48 perusahaan, sedangkan sampel penelitian 30 perusahaan sub
sektor properti dan real estate yang terdaftar di BEI periode tahun 2011-2015.Metode yang digunakan
adalah metode regresi.
Hasil penelitian ini menunjukkan hasil berupa uji parsial menunjukkan bahwa tingkat signifikan
Earning Per Share terhadap Return Saham sebesar 0,003 dengan batas signifikan 0,05 maka 0,003 <
0,05,hasil ini menunjukkan bahwa earning per share berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Uji parsial menunjukkan bahwa tingkat signifikan Indeks Harga Saham Sektoral terhadap Return
Saham sebesar 0,000 dengan batas signifikan 0,05 maka 0,000 < 0,05, hasil ini menunjukkan bahwa
indeks harga saham sektoral berpengaruh signifikan terhadap return saham. Uji simultan menunjukkan
bahwa tingkat signifikan Earning Per Share dan Indeks Harga Saham Sektoral terhadap Return
Saham sebesar 0,000 dengan batas signifikan 0,05 maka 0,000 < 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa
Earning Per Share dan Indeks Harga Saham Sektoral berpengaruh signifikan terhadap Return Saham.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan input bagi para pemakai laporan keuangan khususnya
mengenai pengaruh earning per share dan indeks harga saham sektoral terhadap return saham sub
sektor properti dan real estate.
Kata kunci : Earning Per Share, Indeks Harga Saham Sektoral, Return
Saham
Yuniar Rizky Wardhani| 12.1.01.04.0107
Pendidikan Ekonomi
simki.unpkediri.ac.id
|| 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
memperjualbelikan saham. Di pasar modal
I.
terdapat
LATAR BELAKANG
Di
era
globalisasi
harga
saham,
yaitu
ini
indikator atau cerminan pergerakan harga
persaingan di dunia bisnis semakin ketat.
saham. Indeks merupakan salah satu
Banyak
pedoman bagi investor untuk melakukan
perusahaan
yang
saat
indeks
berlomba-
lomba untuk semakin maju agar tidak
investasi
tertinggal
lain.
mengetahui harga saham saat itu maka
sering
investor dapat memperkirakan laba yang
diidentikkan dengan laba yang besar.
didapat untuk tiap lembar saham yang di
Segala upaya dilakukan perusahaan untuk
beli atau earning per share.
dengan
Perusahaan
perusahaan
yang
memaksimalkan
maju
laba.
pasar
modal.
Dengan
banyak
Dan selain laba yang akan di peroleh
strategi yang bisa dilakukan salah satunya
investor harus menganalisis perusahaan
dengan
yang
melakukan
Ada
di
investasi
dengan
saham.
menjadi
pilihan
untuk
melakukan investasi. Saat ini Bursa Efek
Namun yang harus disadari oleh
para
akan
investor
bahwa
tidak
semua
Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga
saham,
yang
secara
terus
investasi yang bernilai tinggi kelak akan
disebarluaskan
mendapatkan hasil atau return yang besar
maupun elektronik. Indeks sektoral BEI
pula, karena setiap keputusan yang di
adalah sub indeks dari IHSG. Semua
ambil akan menimbulkan sebuah resiko
saham
baik
diklasifikasikan ke dalam sembilan sektor
itu
menguntungkan
maupun
merugikan.
melalui
menerus
yang
tercatat
media
cetak
di
BEI
menurut klasifikasi industri yang telah
Untuk itu analisis dan estimasi yang
ditetapkan BEI, yang diberi nama JASICA
tepat mengenai return sangat dibutuhkan
(Jakarta Industrial Classification). Indeks
oleh calon investor. Pemilihan saham dan
sektoral diperkenalkan pada tanggal 2
perusahaan
yang akan menjadi tempat
Januari 1996 dengan nilai awal indeks
melakukan investasi yang akan didapat
adalah 100 untuk setiap sektor dan
menjadi pertimbangan utama bagi investor.
menggunakan
Oleh
modal
Desember 1995. Dengan klasifikasi ini
menjembatani tempat bagi pihak yang
mempermudah investor dalam memilih
kelebihan dana (investor) dengan pihak
perusahaan.
karena
itu,
pasar
hari
dasar
tanggal
28
yang membutuhkan dana dengan cara
Yuniar Rizky Wardhani| 12.1.01.04.0107
Pendidikan Ekonomi
simki.unpkediri.ac.id
|| 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Perusahaan
berbagai
dihadapkan
pilihan
dalam
berhasil
untuk
memuaskan
pemegang saham, sebaliknya
dengan rasio tinggi kesejahteraan
pemegang saham meningkat.”
dengan
menentukan
proporsi dana atau sumber daya yang
mereka miliki untuk melakukan investasi.
Jadi
memperhitungkan
dana
dan
perusahaan untuk melakukan investasi
merupakan hal yang penting karena sudah
dijelaskan bahwa dana yang diinvestasikan
akan
mempengaruhi
pengembalian
(return).
Dari dua pendapat di atas maka
dapat disimpulkan bahwa earning per
share adalah rasio yang menunjukkan
laba per lembar saham yang akan di
peroleh pemegang saham dan sebagai
tolak ukur keberhasilan menajemen
perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka
Rumus untuk menghitung earning
penulis tertarik untuk melakukan sebuah
penelitian
dengan
judul
“Pengaruh
Earning Per Share dan Indeks Harga
Saham
Sektoral
terhadap
Return
per share menurut Eduardus Tandelilin
(2010 : 374) adalah sebagai berikut :
EPS
Saham pada Perusahaan Sub Sektor
Properti dan Real Estate yang terdaftar
B. Indeks Harga Saham Sektoral
di BEI periode tahun 2011-2015 “.
Indeks sektoral BEI merupakan
II.
LANDASAN TEORI
sub-indeks dari IHSG. Indeks sektoral
A. Earning Per Share (EPS)
menggunakan
Menurut Irham Fahmi (2012 : 96)
“earning
per
share
adalah
bentuk
semua
saham
yang
termasuk dalam masing-masing sektor.
(Eduardus Tandelilin, 2010:88)
pemberian keuntungan yang diberikan
Menurut Hadianto (2009 : 201)
kepada para pemegang saham dari setiap
Indeks harga saham sektoral adalah
lembar saham yang dimiliki.”
semua saham yang tercatat di BEI
Sedangkan menurut Khasmir (2012
: 207) bahwa :
“Rasio per lembar saham disebut
juga rasio nilai buku merupakan
rasio
untuk
mengukur
keberhasilan manajemen dalam
mencapai
keuntungan
bagi
pemegang saham. Rasio yang
rendah berarti manajemen belum
Yuniar Rizky Wardhani| 12.1.01.04.0107
Pendidikan Ekonomi
diklasifikasikan ke dalam sembilan
sektor menurut klasifikasi yang telah
ditetapkan BEI.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
indeks harga saham sektoral adalah
indeks harga saham yang menggunakan
semua
perusahaan
tercatat
simki.unpkediri.ac.id
|| 4||
yang
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
termasuk
kedalam
masing-masing
sektor.
pengukurannya bersifat kuantitas atau
berupa data kuantitatif.
Menurut Widoatmodjo (2009 :
Sugiyono
”pendekatan
(2010:12),
89) untuk menghitung indeks harga
kuantitatif adalah pendekatan penelitian
saham menggunakan rumus sebagai
yang menggunakan data berbentuk angka
berikut :
dan dianalisis menggunakan statistik”.
IHSG =
∑
Karena
∑
pada
dasarnya
hasil
penelitian digunakan untuk menjelasakan
C. Return Saham
Menurut Jogiyanto (2009: 199),
fenomena
berdasarkan
data
yang
terkumpul.
Teknik
penelitian
pada
return merupakan hasil yang diperoleh
dasarnya merupakan cara ilmiah yang
dari investasi.
digunakan untuk mendapatkan suatu data
Sedangkan
Eduardus
dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Tandelilin (2010:102), Tingkat return
Dengan adanya tujuan dan kegunaan itu
saham
maka data tersebut akan dapat dibuktikan
hasil
menurut
yang
diperoleh
dari
investasi.
dan
Jadi dapat disimpulkan bahwa
return
saham
adalah
hasil
dikembangkan
sebagai
suatu
pengetahuan baru. Dalam penelitian ini
yang
metode penelitiannya adalah metode
diperoleh dari investasi yang telah
deskriptif. Penelitian deskriptif akan
ditanmkan oleh investor.
menggambarkan atau mendiskripsikan
Rumus untuk menghitung return
saham menurut Brigham dan Houston,
(2009: 410) adalah sebagai berikut :
pengaruh antara variabel bebas terhadap
variabel terikat.
Tempat
penelitian
yang
dipilih
adalah PT. OSO SECURITIES sebagai
penyedia data akurat yang barada di Jalan
Return saham =
Kilisuci No.21, Kediri. Dan juga melalui
III.
METODE
PENELITIAN
DAN
HASIL PENELITIAN
Bursa
Efek
Indonesia
(BEI)
yang
diperoleh melalui www.idx.co.id. Data
Pendekatan dalam penelitian ini
tersebut
berupa
laporan
keuangan
adalah pendekatan kuantitatif, karena
tahunan
perusahaan
peneitian ini disajikan dengan angka –
perusahaan yang terdaftar di BEI periode
angka. selanjutnya dilakukan pengukuran
2015.
tercatat
terhadap variabel tersebut, yang hasil
Yuniar Rizky Wardhani| 12.1.01.04.0107
Pendidikan Ekonomi
simki.unpkediri.ac.id
|| 5||
pada
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Populasi pada penelitian ini adalah
regresi yang baik adalah yang memiliki
seluruh perusahaan sub sektor properti
distribusi data normal atau mendekati
dan real estate yang terdaftar di BEI
normal. Pengujian normalitas ini juga
tahun 2015 sejumlah 48 perusahaan.
dapat dilakukan melalui analisis grafik
Dalam penelitian ini sampel yang
histogram dan analisis probability plot.
diambil dari populasi yaitu 30 perusahaan
Salah satu cara termudah untuk
sub sektor properti dan real estate yang
melihat
terdaftar di BEI tahun 2015.
dengan melihat grafik histogram yang
Uji Asumsi Klasik
Menurut
residual
adalah
membandingkan antara data observasi
A. Teknik Analisis Data
a.
normalitas
Ghozali
dengan distribusi yang mendekati normal.
(2011:105),
Namun demikian, hanya dengan melihat
sebelum analisis regresi linier dilakukan,
histogram, hal ini dapat membingungkan,
terlebih dahulu data diuji dengan uji
khususnya untuk jumlah sampel kecil.
asumsi klasik untuk memastikan model
Metode lain yang dapat digunakan adalah
regresi yang digunakan tidak terdapat
dengan melihat normal probability plot
masalah
yang
normalitas,
multikolinearitas,
membandingkan
distribusi
heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Jika
kumulatif dari distribusi normal. Dasar
terpenuhi, model analisis tersebut berarti
pengambilan
layak digunakan. Uji asumsi klasik ini
normal probability plot, adalah sebagai
dilakukan
model
berikut, Jika data menyebar di sekitar
dapat
garis diagonal dan mengikuti arah garis
asumsi
diagonal menunjukkan pola distribusi
klasik dalam penelitian ini menggunakan
normal, maka model regresi memenuhi
uji
autokorelasi,
asumsi normalitas. Jika data menyebar
normalitas.
jauh dari garis diagonal dan atau tidak
Berikut tahapan dalam uji asumsi klasik
mengikuti arah garis diagonal tidak
adalah sebagai berikut:
menunjukkan pola distribusi normal,
1.
Uji Normalitas
maka model regresi tidak memenuhi
Menurut Ghozali (2011 : 160) uji
asumsi normalitas.
regresi
agar
memperoleh
yang
dipertanggungjawabkan.
Uji
multikolinearitas,
heteroskedastisitas,
normalitas
bertujuan
dan
untuk
menguji
apakah dalam model regresi, variabel
2.
keputusan
dari
analisis
Uji Heteroskedastisitas
Uji
heteroskedastisitas
bertujuan
pengganggu atau residual mempunyai
untuk menguji apakah dalam regresi
distribusi normal atau tidak. Model
terjadi
Yuniar Rizky Wardhani| 12.1.01.04.0107
Pendidikan Ekonomi
ketidaksamaan
variance
simki.unpkediri.ac.id
|| 6||
dari
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
residual
suatu
pengamatan
ke
bebas autokorelasi. Untuk mendeteksi
Dikatakan
autokorelasi, dapat dilakukan dengan Uji
homoskedastisitas apabila variance dari
Durbin Watson (DW test). Uji Durbin
residual tersebut dari satu pengamatan ke
Watson
pengamatan lain tetap. Namun, jika
autokorelasi tingkat satu (first order
berbeda
autocorrelation)
dan
Untuk model regresi yangn baik adalah
adanya intercept
(konstanta). Dalam
homoskedastisitas
model regresi dan tidak ada variabel lagi
pengamatan
lain.
disebut
heteroskedastisitas.
atau
tidak
terjadi
heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini,
untuk
mendeteksi
heteroskedastisitas
ada
akan
hanya
digunakan
untuk
mensyaratkan
diantara variabel independen.
tidaknya
Hasil
dilakukan
penelitian
tersebut
bahwa
earning per share dan indeks harga
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu
saham sektoral
pada grafik scatterplot. Adapun dasar
terhadap return saham dengan tingkat
untuk menganalisis grafik scatterplot
signifikan sebesar 0.05 % dan hasil
sesuai pendapat adalah sebagai berikut,
signifikan dari penelitian ini adalah 0.000
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik
%, jadi 0.000 % < 0.05 % jadi earning
yang membentuk pola atertentu dan
per share dan indeks harga saham
teratur
sektoral berpengaruh signifikan terhadap
(bergelombanag,
kemudian
melebar
menyempit),
mengindikasikan
telah
maka
terjadi
berpengaruh signifikan
return saham
B. Analisis Regresi linier Sederhana
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola
Analisis regresi linier sederhana
yang jelas, serta titik-titik menyebar di
digunakan untuk mengetahui apakah
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
earning per share dan indeks harga
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
saham sektoral
3.
terhadap return saham.
Uji Autokorelasi
berpengaruh signifikan
Uji autokorelasi ini bertujuan untuk
menguji apakah dalam suatu model
regresi
linear
ada
KESIMPULAN
antara
Penelitian ini bertujuan untuk
kesalahan pengganggu pada periode t
mengetahui pengaruh earning per share
dengan
t-1
dan indeks harga saham sektoral terhadap
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka
return saham pada perusahaan sub sektor
dinamakan ada problem autokorelasi.
properti dan real estate yang terdaftar di
Model regresi yang baik adalah yang
Bursa Efek Indonesia (BEI)
kesalahan
korelasi
IV.
periode
Yuniar Rizky Wardhani| 12.1.01.04.0107
Pendidikan Ekonomi
periode
simki.unpkediri.ac.id
|| 7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
2011-2015. Berdasarkan hasil penelitian
menghasilkan laba (profitabilitas) dan
dan pembahasan yang telah dilakukan,
kinerja industri mengenai saham untuk
maka dapat diambil kesimpulan sebagai
menghasilkan tingkat pengembalian
berikut:
yang
1. Berdasarkan hasil pengujian secara
dilakukan cukup baik.
parsial menunjukkan bahwa earning
per
share
berpengaruh
signifikan
terhadap return pada sub sektor
properti dan real estate yang terdaftar
di
Bursa
Indonesia
(BEI).
menunjukkan
bahwa
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan
laba
Keadaan
Efek
ini
(profitabilitas)
cukup baik.
2. Berdasarkan hasil pengujian secara
parsial menunjukkan bahwa indeks
harga saham sektoral berpengaruh
signifikan terhadap return pada sub
sektor properti dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
Keadaan
ini
menunjukkan
respon
investor
terhadap
kinerja
industri mengenai saham di pasar
cukup baik.
3. Berdasarkan hasil pengujian secara
simultan menunjukkan bahwa earning
per share dan indeks harga saham
sektoral
berpengaruh
signifikan
terhadap return pada sub sektor
properti dan real estate yang terdaftar
di
Bursa
Keadaan
Efek
ini
kemampuan
Indonesia
(BEI).
menunjukkan
bahwa
perusahaan
dalam
Yuniar Rizky Wardhani| 12.1.01.04.0107
Pendidikan Ekonomi
tinggi
atas
investasi
yang
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston,
2009.
Dasar-dasar
Manajemen
Keuangan, Buku Satu, Edisi Kesepuluh,
Alih Bahasa Ali Akbar Yulianto.
Jakarta: Salemba Empat.
Bursa
Efek Indonesia. 2015. Laporan
Keuangan & Tahunan.www.idx.co.id.
Diakses pada hari senin, 21 November
2016 jam 10:22 WIB.
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan
Keuangan.Cetakan Ke-2. Bandung:
Alfabeta
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program IBM
SPSS 19 (edisi kelima.) Semarang:
Universitas Diponegoro
Jogiyanto. 2009.Teori Portofolio dan Analisis
Investasi.Edisi
Keenam.
Cetakan
Pertama.Yogyakarta:
PT.BPFE
Yogyakarta.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Marpaung, dan Hadianto. 2009. Pengaruh
Profitabilitas dan Kesempatan Investasi
Terhadap Kebijakan Dividen: Studi
Empirik Pada Emiten Pembentuk
Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Akuntansi. Vol.1, No.1, hal. 7084.
Sugiyono.
2010.
Metode
Penelitian
Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung
: Alfabeta
simki.unpkediri.ac.id
|| 8||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan
Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi
pertama. Yogyakarta : Kanisius.
Widoatmodjo, Sawidji. 2009. Pasar Modal
Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia
Yuniar Rizky Wardhani| 12.1.01.04.0107
Pendidikan Ekonomi
simki.unpkediri.ac.id
|| 9||
Download