I - 1 BAB 1 PENDAHULUAN Setiap kegiatan memiliki prosesnya

advertisement
BAB I PENDAHULUAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Setiap kegiatan memiliki prosesnya masing-masing. Masing-masing kegiatan
memiliki step by step yang harus dilalui, untuk itu dibutukan perencanaan dan
dijadwalkan dengan baik terutama dibidang konstruksi. Dalam pembangunan suatu
konstruksi terdapat banyak item-item pekerjaan yang sangat kompleks yang harus
dilaksanakan serta masalah-maslah yang dihadapi. Untuk itu dibutuhkan penjadwalan
yang matang agar terhindar dari keterlambatan. Dengan ini saya tertarik mengangkat
judul tugas akhir ini.
1.1.
Latar Belakang Masalah
Jasa konstruksi merupakan layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan
konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultasi
pengawasan konstruksi. Jasa Konstruksi mempunyai peranan penting dan strategis,
mengingat jasa konstruksi menghasilkan produk akhir berupa bangunan atau bentuk
fisik lainnya, baik berupa prasarana maupun sarana sebagai pendukung terhadap bidang
ekonomi, sosial dan budaya.
Demi kelancaran sebuah proyek dibutuhkan manajemen yang akan mengelola
proyek dari awal hingga proyek berakhir, yakni manajemen proyek. Bidang manajemen
proyek tumbuh dan berkembang karena adanya kebutuhan dalam dunia konstruksi
modern untuk mengkoordinir dan mengendalikan berbagai kegiatan yang kian
kompleks. Manajemen proyek mempunyai sifat istimewa, dimana waktu kerja
manajemen dibatasi oleh jadwal serta biaya yang telah ditentukan. Perubahan kondisi
yang begitu cepat menuntut setiap pimpinan yang terlibat dalam proyek untuk dapat
I-1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN
mengantisipasi keadaan, serta menyusun bentuk tindakan yang diperlukan. Hal ini dapat
dilakukan bila ada konsep perencanaan yang matang dan didasarkan pada data,
informasi, kemampuan, dan pengalaman.
Jadwal merupakan salahsatu pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan
urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu
pelaksanaan yang terperinci. Penjadwalan perlu diperhatikan dalam manajemen proyek
untuk menentukan durasi maupun urutan kegiatan proyek, sehingga terbentuklah
penjadwalan yang logis dan realistis. Pada umumnya, penjadwalan proyek
menggunakan estimasi durasi yang pasti. Namun, banyak faktor ketidakpastian
sehingga durasi masing-masing kegiatan tidak dapat ditentukan dengan pasti. Faktor
penyebab ketidakpastian durasi tersebut diantaranya adalah produktivitas pekerja, cuaca
dan lain-lain.
Metode yang sering digunakan dalam penjadwalan adalah Bar Chart ataupun
CPM (Critical Path Method). Pada metode tersebut durasi waktu yang digunakan
dianggap sudah diketahui dengan pasti. Kelemahan dari metode tersebut adalah tidak
dapat mengetahui durasi secara pasti dari masing-masing kegiatan, karena biasanya
perencana memberi kontingensi yang sama pada semua jenis kegiatan tanpa
memperhitungkan perbedaan resiko dimasing-masing kegiatan.
Dengan adanya permasalahan tersebut penulis akan menganalisa jadwal
konstruksi dengan menggunakan metode PERT. Ketidakpastian penentuan durasi suatu
proyek dalam metode PERT dicerminkan dengan tiga nilai estimasi yaitu durasi
optimistis, durasi most likely dan durasi pesimistis. Dalam metode ini durasi waktu
yang digunakan, diambil dari rata-rata antara pesimistis, most likely dan optimistis.
I-2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN
Sehingga kita dapat mengamati lintasan kritis pada penjadwalan proyek konstruksi dan
dapat melihat durasi yang pasti dari masing-masing kegiatan.
Untuk memperlihatkan pentingnya penjadwalan suatu proyek konstruksi dalam
menjaga kelancaran serta efisiensi proyek tersebut, peneliti tertarik untuk mengambil
topik manajemen proyek berkaitan tentang penjadwalan proyek yang berjudul
“Penjadwalan Proyek Konstruksi dengan Metode PERT (Studi Kasus Proyek
Pembangunan Gedung ASSA RENT Balikpapan)”.
Pada proyek pembangunan gedung ASSA RENT Balikpapan terdapat
keterlambatan pekerjaan dari jadwal atau schedule yang sudah direncanakan oleh
pemimpin proyek. Hal ini disebabkan oleh keterlambatan material, lemahnya kontrol
waktu proyek, koordinasi yang lemah, komunikasi yang lemah serta keterlambatan atau
ketidakjelasan gambar kerja/shopdrawing dari perencana. Adapun S-Curve yang dipakai
dalam menyusun atau merencanakan jadwal proyek adalah menggunakan metode CPM
(Critical Path Method). CPM dikembangkan untuk proyek-proyek kompleks, namun
cukup rutin dengan ketidakpastian minimal dalam waktu penyelesaian proyek. Untuk
proyek rutin kurang ada ketidakpastian lebih dalam waktu penyelesaian, dan
ketidakpastian ini membatasi kegunaan dari model CPM deterministik. Sebuah
alternatif untuk CPM adalah PERT model perencanaan proyek, yang memungkinkan
berbagai jangka waktu yang akan ditentukan untuk setiap kegiatan.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai
berikut :
1.
Metode yang sering digunakan dalam penjadwalan tidak dapat mengetahui durasi
secara pasti dari masing-masing kegiatan.
I-3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN
2.
Pada
proyek
pembangunan
gedung
ASSA
RENT
Balikpapan
terdapat
keterlambatan pekerjaan dari jadwal atau schedule yang sudah direncanakan oleh
pemimpin proyek.
1.3
Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1.
Mengetahui berapa durasi penyelesaian proyek dengan metode PERT
2.
Dengan menggunakan metode PERT, dapat diketahui kegiatan-kegiatan apa saja
dalam proyek tersebut yang termasuk kegiatan kritis.
3.
Mengetahui perbandingan durasi proyek dengan metode PERT dengan jadwal
eksisting yang telah direncanakan.
1.4
Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan Tujuan dari penelitian ini adalah :
1.
Mengetahui umur proyek berdasarkan analisa penjadwalan metode PERT.
2.
Mengetahui kegiatan-kegiatan kritis dalam proyek konstruksi yang bersangkutan.
3.
Mengetahui perbandingan durasi waktu antara penjadwalan probabilistik dengan
jadwal yang telah direncanakan.
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1.
Dari hasil penelitian dapat memberi informasi kepada pihak proyek tentang
kegiatan-kegiatan kritis sehingga dapat mengurangi penundaan penyelesaian
proyek konstruksi.
2.
Menambah wawasan dalam bidang penjadwalan probabilistik.
I-4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN
1.6
Batasan Masalah
Agar diperoleh hasil sesuai tujuan penelitian, tinjauan dibatasi pada :
1.
Data proyek yang dianalisa adalah Proyek Pembangunan ASSA RENT Balikpapan
2.
Metode yang digunakan dalam penjadwalan probabilitas adalah metode PERT.
1.7
Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
batasan masalah dan sistematika penulisan.
Bab II : Tinjuan Pustaka
Bab ini terdiri kajian pustaka yang mengulas tentang penelitian sebelumnya yang
pernah dilakukan serta landasan teori yang memuat teori-teori yang digunakan dalam
lingkup tugas akhir ini, diantaranya adalah penjadwalan proyek konstruksi, penjadwalan
probabilistik, metode PERT.
Bab III : Metode Penelitian
Dalam bab ini dijelaskan mengenai jenis penelitian, populasi penelitian, prosedur dan
teknik pengumpulan data, metode pengolahan dan analisis data yang akan dipakai
dalam penelitian ini
Bab IV : Analisis dan Pembahasan
Setelah data terkumpul maka dilakukan analisis dan pembahasan terhadap data yang
diperoleh. Dalam bab inilah akan dijelaskan tentang pengolahan serta analisis data
penelitian ini.
I-5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN
Bab V : Penutup
Akhir dari penelitian ini dapat diambil simpulan dan saran yang nantinya diharapkan
dapat menjadi masukan bagi semua kalangan yang akan atau sudah berkecimpung
dalam bidang usaha konstruksi.
I-6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download