BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu “management” yang berarti seni melaksanakan dan mengatur, istilah manajemen juga berasal dari kata bahasa inggris yaitu “manage” yang berarti mengurus,mengelola,mengendalikan,mengusahakan, dan memimpin. 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Pakarnya Adapun pengertian Manajemen dapat dilihat dari sudut pandang dan pemahaman para ahli yang telah mendalami ilmu manajemen itu sendiri. Berikut pengertian manajemen dari para ahli, antara lain: 1. G.R. Terry Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud yang nyata. 2. Hilman Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama. 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 3. Ricky W. Griffin: Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. 4. Drs. Oey Liang Lee: Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 5. William H. Newman: Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain. 6. Renville Siagian: Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli tyerlatih serta berpengalaman. 7. Prof. Eiji Ogawa: Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 8. Federick Winslow Taylor: Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan organisasi lain)atau setiap system kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan. 9. Henry Fayol: Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah,mengoordinasi,dan mengendalikan. 10. Lyndak F. Urwick: Manajemen adalah Forecasting (meramalkan), Planning Orga-nizing (perencanaan Pengorganisiran), Commanding (memerintahklan), Coordinating (pengkoordinasian) dan Controlling (pengontrolan). 2.1.2 Jenis-jenis Manajemen Dalam penerapannya, ilmu manajemen banyak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, baik sebagai pengendalian, perencanaan, maupun pengaturan system. Berikut ini, merupakan jenis dari ilmu manajemen, antara lain: 1. Manajemen Sumber Daya Pembagian kategori ini dimaksudkan agar efisiensi perusahaan dalam mengelola sumber daya dapat maksimal dengan beban ekonomis yang memadai. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 2. Manajemen Linkungan Pada Negara maju, kerusakan lingkungan di pandang sebagai ancaman terhadap kehidupan. Sebaliknya, pada Negara berkembang yang masi bergulat dengan pemenuhan kebutuhan dasar hidup, kepedulian terhadap lingkungan masih rendah dan mereka belum mempunyai system penanganan lingkungan yang memadai. Beberapa kerusakan lingkungan mencuat ke permukaan disebabkan kelalaian manusia, penguasaan pengetahuan tentang lingkungan yang rendah, serta bencana alam. Dalam kaitannya dengan lingkungan, biasanya suatu Negara telah mempunyai system pencegahan dan penanganan kerusakan lingkungan dengan membuat aturan hukum yang mengikat untuk proyek yang akan dilaksanakan. 2.2 Definisi Proyek Menurut definisi dalam buku panduan PMBOK (A Guide to the Project Management Body of Knowledge) definisi proyek adalah,”suatu usaha sementara yang dilaksankan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang unik.” 1. Sementara berarti: setiap proyek memiliki tanggal mulai dan selesai yang tertentu. 2. Unik berarti: produk atau jasa yang dihasilkan adalah berbeda dari produk atau jasa sejenis lainnya, tidak ada dua proyek yang 100% sama. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 Dengan kata lain, setiap proyek harus memiliki awal (Start) dan akhir (finish) yang jelas, memiliki sekumpulan aktivitas yang berurutan di antara dua kejadian tersebut, serta memiliki suatu sasaran tertentu. 2.2.1 Tujuan Proyek : 1. tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan (Proyek-proyek yang berorientasi keuntungan terkait dengan perusahaan, jasa dan properti) 2. bersifat sosial benefit. (Proyek-proyek yang bergerak pada sektor publik atau pemerintahan) Berdasarkan tujuan di atas dapat disimpulkan bahwa manajer proyek harus mempertimbangkan kapan proyek dimulai dan kapan proyek dapat diakhiri dalam penjadwalan waktu yang tepat, sehingga proyek akan mempunyai nilai tambah (value added) dan nilai guna (value in use). 2.2.2 Ciri-ciriProyek Secara umum ciri- ciri proyek dapat dikelompokan kedalam 4 (empat) kelompok: 1. proyek mempunyai tujuan yaitu menghasilkan barang dan jasa; 2. proyek memerlukan input berupa factor-faktor produksi atau sumber daya, seperti modal, tanah dan material, peralatan, tenaga pegawai dan kepemimpinan. 3. proyek mempunyai titik awal dan titik akhir; 4. dalam waktu tertentu setelah proyek selesai, mulai dapat menghasilkan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 2.2.3 Bentuk Pengerjaan Proyek Secara umum bentuk pengerjaan proyek dilakukan dalam dua cara, yaitu; 1. Swakelola Pada intinya pengerjaan proyek swakelola adalah pengerjaan proyek yang dilakukan atau dikelola oleh organisasi atau perusahaan itu sendiri. Swakelola bukan berarti semua sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya adalah staf atau pegawai perusahaan tersebut. Bisa saja dengan menyewa tenaga ahli dalam kurun waktu tertentu (selama proyek berlangsung) untuk dijadikan sumber daya personil proyek. Bias juga SDM yang terlibat dalam pengerjaan adalah gabungan antara pegawai dan non pegawai (tenaga ahli yang disewa). Namun yang jelas pengelola atau manajemen proyek tersebut dilakukan oleh organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. 2. Sub-kontrak Pengerjaan proyek secara sub-kontrak, biasa disebut dengan singkatan proyek subkon, pada intinya adalah suatu proyek yang diproyekan. Artinya bias saja suatu organisasi atau perusahaan membuat atau bias juga mendapatkan suatu proyek, namun proyek tersebut tidaklah dikerjakan sendiri, melainkan dilimpahkan ke pihak lain (perusahaan/konsultan lain). Biasa saja terjadi, secara kontrak proyek yang dikerjakan adalah atas nama perusahaan X, namun sebenarnya pelaksanaannya adalah perusahaan Y. Dalam kasus seperti ini berarti perusahaan X melakukan sub-kontrak terhadap perusahaan Y. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 2.2.4 Perbedaan proyek Ada beberapa perbedaan antara kegiatan proyek dan kegiatan operasional, di antranya adalah: Tabel 2.1 Perbedaan Kegiatan Proyek dan Operasional KEGIATAN No KEGIATAN PROYEK OPERASIONAL 1 Bercorak dinasmis, non-rutin. Berulang-ulang, rutin. 2 Siklus proyek relatif pendek. 3 Intensitas kegiatan relative proyek berubah-ubah (naik-turun). sama. anggaran dan jadwal yang telah ditentukan. Terdiri dari macam-macam kegiatan 5 yang memerlukan berbagai disiplin ilmu. 6 panjang. Intensitas kegiatan dalam periode siklus Kegiatan harus diselesaikan berdasarkan 4 Berlangsung dalam jangka Batsan anggaran dan jadwal tidak setajam proyek. Macam kegiatan tidak terlalu banyak. Keperluan sumber daya berubah, baik Macam dan volume keperluan macam maupun volumenya. sumber daya relative konstan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 2.2.5 Jenis Proyek. Dalam perkembangannya, Proyek dapat dibagi/ diidentifikasi berdasarkan tujuan akhirnya, berikut ini jenis-jenis Proyek menurut R.D ACHIBALT (1976), antara lain: 1. Proyek Kapital adalah proyek yang biasanya digunakan oleh sebuah badan usaha atau pemerintah meliputi : pembebasan tanah, pembelian material dan peralatan, desain mesin, dan kostruksi guna pembangunan instalasi pabrik baru.Contoh: Proyek pengadaan alat kalibrasi untuk meter gas yang diselenggarakan oleh PT Perusahaan Gas Negara. 2. Proyek pengembangan produk baru adalah kegiatan untuk menciptakan produk baru yang biasanya merupakan gabungan antara proyek kapital dan proyek riset dan pengembangan.Contoh : Proyek pembuatan mobil dengan menggunakan bahan bakar listrik. 3. Proyek penelitian dan pengembangan adalah kegiatan untuk melakukan penelitian dengan sasaran yang ditentukan. proyek ini dapat berupa proyek yang meningkatkan dan memperbaiki mutu produk Contoh : Proyek membuat robot yang difungsikan untuk membantu pekerjaan rumah tangga. 4. Proyek sistem informasi adalah kegiatan yang sifatnya spesifik dengan mempergunakan alat-alat pemrosesan data (data processing) personal dan alat-alat lainnya. contoh : Proyek sistem gudang yang dalam penginputan data barang masih secara manual dan sekarang telah dibuat secara online. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 5. Proyek yang berkaitan dengan manajemen perusahaan adalah perusahaan merancang reorganisasi, perusahaan merancang program efisiensi, dan penghematan merancang diverisifikasi contoh : Proyek penerimaan karyawan yang dilakukan dengan menggunakan sistem penujang keputusan yang dimaksudkan supaya karyawan yang diterima dalam perusahaan benar-benar karyawan yang mempunyai potensi dan lebih tepat dalam penerimaan posisi. 2.2.6 Siklus Proyek Announcement I Project Register VI II Award/ contract signature Prequalification Document V III Tender Document Technical Commersial. IV Gambar 2.1 Siklus Suatu Proyek http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 1. Tahap pertama Pengumuman buat calon-calon proyek yang perlu di pertimbangkan untuk dilaksanakan jalannya proyek. 2. Tahap kedua Selanjutnya mendaftar untuk mencalonkan perusahaan. 3. Tahap ketiga Mengadakan evaluasi terhadap document/laporan-laporan yang sudah di analisis untuk memilih yang terbaik diantara berbagai alternatif proyek yang ada. 4. Tahap keempat Selanjutnya untuk memberikan tender document untuk perusahaan. 5. Tahap kelima Untuk menandatangani kontrak proyek yang akan dilaksanakan. 6. Tahap keenam Selanjut nya di serahkan kepada bagian proyek. 2.2.7 Struktur Biaya Proyek Project Cost Fixed capital Working kapital Direct cost Gambar 2.2 Struktur Biaya Proyek http://digilib.mercubuana.ac.id/ Indirect cost 17 1. Working Capital Adalah biaya atau modal kerja yang digunakan untuk pembelian bahanbahan proses produksi,material,dan bahan-bahan bersifat habis terpakai. Working capital meliputi : 1. Inventory Cost, bahan mentah dan lain-lain. 2. Pembelian suku cadang dan lain – lain. 2. Fixed capital Adalah biaya modal tetap dan merupakan bagian dari biaya proyek yang digunakan untuk membangun instalasi atau pengadaan produk proyek seperti: 1. Study kelayakan. 2. Design engineering. 3. Pengadaan peralatan utama, dan lain-lain. Berdasarakan struktur biaya di atas, Modal tetap terbagi kedalam dua jenis, yaitu: a. Biaya langsung (Direct cost) Adalah biaya yang dikeluarkan untuk segala sesuatu yang akan menjadikan komponen permanent hasil akhir proyek, biaya ini meliputi : 1. Persiapan lahan. 2. Pembebasan tanah. 3. Pengadaan peralatan utama. 4. Electrical. 5. Pembangunan gedung fasilitas dan lain-lain . http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 b. Biaya tidak langsung (Indirect cost) Adalah biaya yang digunakan untuk manajemen, jasa dan lain-lain. Biaya ini meliputi : 1. Gaji dan pengeluaran lain bagi tenaga administrasi, tim penyelia,dan manajemen proyek. 2. Biaya pengadaan fasilitas sementara keperluan proyek. 3. Menyewa atau membeli alat-alat untuk kontruksi. 4. Ongkos menyewa kantor termasuk keperluan utility seperti listrik dan air. 2.3 Manajemen Proyek Berikut ini adalah beberapa definisi tentang manajemen proyek: PMBOK (Project Management Body of Knowledge) sebagaimana yang didefinisikan oleh Project Management Institute – PMI mendefinisakan bahwa: “Project management is the applicatsion of knowledge, skills, tools and techniques to project activities to meet project requirements.” Terjemahan bebasnya kurang lebih: “Manajemen proyek adalah aplikasi atau implementasi dari pengetahuan, keterampilan, perangkat dan teknik pada suatu aktivitas proyek untuk memenuhi kebutuhuan atau tujuan proyek.” PRINCE2 project management methodology: “The planning, monitoring and control of all aspects of the project and the motivation of all those involved in it http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 to achieve the project objectives on time and to the specified cost, quality and performance.” Terjemahan bebasnya kurang lebih: “Perencanaan, pemantuan dan pengontrolan terhadap semua aspek yang terdapat dalam sebuah proyek, serta motivasi yang ada didalamnya untuk mencapai tujuan proyek dengan waktu, biaya, kualitas dan performansi yang telah ditentukan.” DIN 69901 (Deutsches Intitut fur Normung – German organization for Standardization): “Project management is the complete set of tasks, techniques, tools applied during project execution”. Terjemahan bebasnya kurang lebih: “Manajemen proyek adalah sekumpulan lengkap penugasan/pekerjaan,, teknik, serta perangkat yang diaplikasikan selama eksekusi atau pelaksanaan proyek.” Pada prinsipnya manajemen proyek adalah: Penerapan pengetahuan, ketrampilan, “tools and techniques” (perangkat/alat bantu dan teknik-teknik) pada aktivitas-aktivitas proyek agar persyaratan dan kebutuhan proyek terpenuhi. Proses-proses manajemen proyek dikelompokan dalam lima kelompok yaitu: 1. Proses inisiasi (intiation process). 2. Proses perencanaan (planning process). 3. Proses pelaksanaan (executing process). 4. Proses pengontrolan (controlling process). 5. Proses penutupan (closing process). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 2.3.1 Tujuan/Manfaat Manajemen Proyek Tujuan atau manfaat yang bias didapatkan dengan adanya manajemen proyek antara lain adalah: 1. Efisiensi, baik dari sisi biaya, sumber daya maupun waktu. 2. Control terhadap proyek lebih baik, sehingga proyek bisa sesuai dengan scope, biaya, sumber daya dan waktu yang telah ditentukan. 3. Meningkatkan kualitas. 4. Meningkatkan produktifitas. 5. Bisa menekan risiko yang timbul sekecil mungkin. 6. Koordinasi internal yang lebih baik. 7. Meningkatkan semangat, tanggung jawab serta loyalitas tim terhadap proyek, yaitu dengan penugasan yang jelas kepada masing-masing anggota tim. 2.3.2 Tiga faktor pembatas Pada bagian ini akan dibahas mengenai 3 faktor pembatas didalam lingkup manajemen proyek, yaitu meliputi: 1. Scope atau ruang lingkup. Scope atau ruang lingkup proyek pada intinya adalah membahas jenis dan batasan-batasan yang ada pada sebuah proyek. Sejauh mana batasan-batasan atau ruang lingkup suatu proyek ditentukan. Ruang lingkup atau batasan proyek sangatlah diperlukan dalam suatu proyek, karena hal ini akan memberi dampak pada faktor-faktor proyek yang lainnya, terutama yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 menyangkut biaya dan waktu pengerjaan proyek. Semakin besar scope atau ruang lingkup suatu proyek tersebut, maka secara umum akan makin bertambah pula waktu pengerjaan, ini tentunya berdampak pada bertambahnya biaya yang harus dikeluarkan. 2. Time atau waktu Time atau waktu adalah salah satu komponen yang menjadi target utama dalam sebuah proyek. Pada intinya faktor waktu ini adalah bagaimana kita menentukan lamanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Komponen waktu begitu berarti, terutama pada saat-saat yang memang sangat kuat. Terkadang suatu proyek dipaksa untuk selesai pada waktu tertentu, walaupun berdampak pada membengkaknya biaya. 3. Cost atau biaya Cost atau biaya, adalah salah satu factor atau komponen utama proyek. Pada intinya factor biaya atau cost ini adalah menentukan seberapa besar biaya yang akan dikeluarkan untuk sebuah proyek. Factor biaya ini sangat dipengaruhi oleh 2 faktor sebelumnya, yaitu factor scope dan factor time. Secara umum semakin besar ruang lingkup dan semakin lama waktu, maka akan semakin besar pula biaya suatu proyek. 2.3.3 Metodologi Manajemen Proyek Metodologi manajemen proyek (project management methodology) seringkali disebut juga dengan istilah tahapan manajemen proyek (project development stage),dan juga sering dikenal dengan sebutan PMI process group. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 Seperti yang sudah disebutkan di awal, bahwa metodologi manajemen proyek terbagi dalam tahapan: 1. Inisiasi proyek (project initiation). Adalah tahap awal (pertama kalinya) suatu proyek dimulai. Pada intinya, inisiasi proyek adalah mengawali sebuah proyek, dalam artian memberikan gambaran global suatu proyek dalam bentuk definisi proyek (project definition). Dari definisi proyek inilah akan kelihatan gambaran global sebuah proyek yang akan dikerjakan. Gambaran global ini biasanya berisi ruang lingkup proyek, tujuan proyek, waktu pengerjaan proyek, biaya proyek dan informasi umum lainnya. Inisiasi proyek dalam hal ini adalah document definisi proyek akan dijadikan sebagai bahan, pegangan dan acuan dalam perencanaan proyek, yaitu pembuatan dokumen perencanaan manajemen proyek (project management plan). 2. Perencanaan proyek (project palnning). Setelah sebuah proyek didefinisikan, langkah selanjutnya adalah merencanakan proyek yang dimaksud. Perencanaan proyek ini biasanya dalam bentuk dokumen perencanaan manajemen proyek (project management plan). Pada intinya, perencanaan manajemen proyek ini adalah deskripsi detail dari definisi proyek yang telah dibuat. Perencanaan proyek secara umum berisi: tujuan dan ruang lingkup proyek (scope management), waktu pengerjaan atau jadwal proyek (time management), rencana anggaran biaya proyek (cost management), kualitas proyek (quality management), sumber daya proyek (resource management), manajemen resiko (risk http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 management), perencanaan komunikasi (communication management), pengadaaan (procurement management), serta integrasi (integration management). 3. Pelaksanaan proyek ( project execution) Setelah proyek direncanakan secara matang dengan segala perhitungan dan pertimbangan yang ada, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan perencanaan proyek tersebut dalam suatu action atau tindakan. Pelaksanaan atau realisasi dari rencana proyek yang tertuang dalam project management plan inilah yang disebut dengan pelaksanaan atau eksekusi proyek(project execution). Jadi, pada intinya project execution adalah merupakan tindak lanjut dari apa yang telah dituangkan dalam project management plan. 4. Pengontrolan proyek (project controlling). Adalah pengontrolan terhadap kegiatan atau aktivitas-aktivitas suatu proyek. Mengontrol apakah langkah demi langkah dalam pelaksanaan kegiatan proyek tersebut sudah sesuai dengan yang telah ditentukan dengan project management plan yang telah dibuat. Juga mengecek apakah kegiatan atau aktivitas-aktivitas proyek yang dilaksanakan sudah sesuai denagan estimasi dan rencana awal, serta sudah sesuai dengan target ataukah belum. Bila belum, action atau tindakan apa sajakah yang harus dilakukan agar tujuan proyek bisa terpenuhi. 5. Penutupan proyek( project closure) Project closur merupakan akhir dari serangkaian kegiatan proyek. Pada intinya tahapan penutupan proyek (project closure) ini adalah memberikan laporan tentang hasil-hasil apa saja yang diperoleh dari suatu rangkaian http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 aktivitas-aktivitas proyek yang telah dilaksanakan. Bentuk-bentuk pelaporan tentang semua hasil pekerjaan yang telah dilakukan tersebut dituangkan dalam bentuk dokumen laporan. Pada tahap ini diyakinkan bahwa semua deliverable proyek telah dipenuhi. Demikian pula dengan pekerjaan-pekerjaan yang belum terselesaikan (outstanding task) harus segera dicatat dan kemudian diselesaikan. Setelah semua pekerjaan dinyatakan selesai yang tertuang dalam bentuk dokumen laporan resmi, maka langkah terakhir adalah pembubaran tim proyek. Teknik Manajemen Proyek 2.3.4 Perencanaan sangat penting di dalam pelaksanaan proyek karena nanti akan menentukkan penggunaan metode yang tepat digunakan dalam kegiatan tersebut. Perencanaan yang tidak sesuai akan mengakibatkan kesulitn di dalam pelaksanaan. Oleh sebab itu, perencanaan proyek harus sesuai dengan batasan yang dimiliki (biaya, jadwal, performansi) dan tujuan yang ingin dicapai. Pada sebuah perencanaan proyek, juga digunakan alat – alat bantu sebagai berikut: 1. Work Breakdown Structure (WBS) Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi pekerjaan – pekerjaan yang ada dalam pelaksanaan proyek. 2. Matriks Tanggung jawab Matriks ini dipakai untuk menentukkan organisasi proyek, personil – personil kunci dan tanggungjawab pekerjaanya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 3. Gantt Chart Peta ini menggambarkan jadwal induk proyek dan jadwal pekerjaan secara detail. 4. Jaringan Kerja (Network) Jaringan kerja digunakan untuk memperlihatkan urutan pelaksanaan pekerjaan dari awal hingga akhir. 2.4 Metode Penjadwalan Proyek Critical Path Methode (CPM) and Program Evaluation Review Technique (PERT) Proyek merupakan salah satu jenis sistem produksi yang unik. Keunikan sistem produksi proyek dikarenakan adanya rangkaian kegiatan unik yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu dengan mendayagunakan sumber-sumber daya yang ada dan terbatas yang berupa waktu, dana, material, tenaga kerja, dan lainlain. Ada beberapa metode yang sering digunakan untuk melakukan penjadwalan proyek salah satunya adalah metode Critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation and Review Technique (PERT). 2.4.1 Pengertian CPM T. Hani Handoko (1993 : 401) mengemukakan bahwa CPM adalah suatu metode yang dirancang untuk mengoptimalkan biaya proyek dimana dapat ditentukan kapan pertukaran biaya dan waktu harus dilakukan untuk memenuhi jadwal penyelesaian proyek dengan biaya seminimal mungkin. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 CPM adalah suatu metode perencanaan dan pengendalian proyek-proyek yang merupakan sistem yang paling banyak digunakan diantara semua sistem yang memakai prinsip pembentukan jaringan. Dengan CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek dianggap diketahui dengan pasti, demikian pula hubungan antara sumber yang digunakan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Jadi CPM merupakan fasilitas analisa jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total proyek melalui pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan. Teknik penyusunan jaringan kerja yang terdapat pada CPM, sama dengan yang digunakan pada PERT. Perbedaan yang terlihat adalah bahwa PERT menggunakan activity oriented, sedangkan dalam CPM menggunakan event oriented. Pada activity oriented anak panah menunjukkan activity atau pekerjaan dengan beberapa keterangan aktivitasnya, sedang event oriented pada peristiwalah yang merupakan pokok perhatian dari suatu aktivitas. 2.4.2 Pengertian PERT PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasikan bagian-bagian pekerjaan yang ada di dalam suatu proyek. PERT yang memiliki kepanjangan Program Evaluation Review Technique adalah suatu metodologi yang dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1950 untuk mengatur program misil. Sedangkan terdapat metodologi yang sama pada waktu bersamaan dikembangkan oleh sektor swasta yang dinamakan CPM atau Critical Path Method. PERT pada awalnya didesain untuk industri yang menghasilkan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 produk tidak standar dan mengalami perubahan teknologi yang cepat sekali, seperti industri pertahanan dan ruang angkasa, sehingga masalah ketidakpastian dalam penyelesaian. (Siswanto, 2007) analisis jaringan kegiatan, dan peristiwa atau disingkat analisis jaringan kerja adalah istilah umum yang meliputi berbagai metode perencanaan proyek diantaranya, yang paling terkenal adalah PERT dua sistem ini dikembangkan di Amerika Serikat untuk proyek-proyek skala besar dalam bidang pertahanan (E. Jasifi, 1994). T. Hari Handoko (1993, 401) mengemukakan bahwa PERT adalah suatu metode analisis yang dirancang untuk membantu dalam penjadwalan dan pengendalian proyek-proyek yang kompleks, yang menuntut bahwa masalah utama yang dibahas yaitu masalah teknik untuk menentukan jadwal kegiatan beserta anggaran biayanya sehingga dapat diselesaikan secara tepat waktu dan biaya. Metodologi PERT divisualisasikan dengan suatu grafik atau bagan yang melambangkan ilustrasi dari sebuah proyek. Diagram jaringan ini terdiri dari beberapa titik (nodes) yang merepresentasikan kejadian (event) atau suatu titik tempuh (milestone). Titik-titik tersebut dihubungkan oleh suatu vektor (garis yang memiliki arah) yang merepresentasikan suatu pekerjaan (task) dalam sebuah proyek. Arah dari vaktor atau garis menunjukkan suatu urutan pekerjaan. 2.4.3 Sejarah Singkat CPM dan PERT Metode Critical Path Method (CPM) pertama kalinya ditemukan oleh Mr.Wolker dan E.I Dupont Nemeurs dan Remington Rand pada 1957. Cara http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 penggunaannya sudah dirancang menggunakan computer UNIVAC-1. Tes yang pertama pada tahun 1958, ketika penemuan ini sudah diuji untuk konstruksi dan over houl pada suatu pabrik bahan kimia (Chemical Plant) dan pada tahun 1959 diuji coba kembali pada suatu over houl perawatan dalam pemeliharaan di Dupont lousville, Kentucki penghematan yang didapat dari 125 adalah 93 jam. Metode Program Evaluation Review Technique (PERT) pertama kali ditemukan pada tahun 1958 untuk POLAIRS proyektil oleh program Branch evaluasi darikantor proyek khusus dan US Navy yang dibantu oleh angkatan undara untuk pilot syitem divisi proyektil consultan perusahaan yang berasal dari Booz Alen dan Hamilton. 2.4.4 Tujuan CPM dan PERT Ada beberapa tujuan yang diharapkan dari penerapan metode CPM/PERT diantaranya: 1. Untuk mengatur dan menentukan kegiatan yang dilakukan menurut jadwal waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan. 2. Untuk menetapkan kegiatan mana dalam suatu proyek yang merupakan bottleneck (waktu penyumbatan) sehingga dapat diketahui pada kegiatan mana kita harus bekerja keras agar jadwal dapat diketahui. 3. Untuk mengevaluasi akibat dari perubahan-perubahan program, metode ini juga dapat mengevaluasi akibat terjadinya penyimpangan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 pada jadwal proyek yang dilakukan terhadap kegiatan (waktu, tenaga dan biaya) dalam aktivitas proyek. 2.4.5 Perencanaan Jaringan Perencanaan jaringan merupakan satu metode yang banyak digunakan dalam pelaksanaan proyek, gambar jaringan rencana proyek ini memperlihatkan seluruh kegiatan (aktivitas) yang terdapat dalam proyek serta logika ketergantungan satu sama lain dalam rancangan jaringan kerja dapat dilakukan analisis terhadap jadwal waktu selesainya proyek. Penedekatan analisis jaringan adalah pendekatan analisa system. Ini berarti bahwa langkah-langkah system berikut perlu dalam analisa jaringan kerja. a. Penentuan ruang lingkup proyek Pada fase ini ditentukan batasan-batasan tanggung jawab proyek, aktivitas-aktivitas yang termasuk dalam proyek kondisi-kondisi yang dapat dipengaruhi oleh kebijakan pimpinan dan kondisi lingkungan yang tidak dapat dipengaruhi pimpinan. b. Project Breakdown Pada fase ini bagian system dari proyek perlu diuraikan dalam satuansatuan sub system, yang bentuknya adalah aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek yang bersangkutan. c. Penentuan atau penaksiran waktu penyelesaian tiap aktivitas Fase ini adalah menggambarkan daftar aktivitas yang terdaftar berikut taksiran waktu yang ditentukan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 d. Analisa waktu dan event-event dalam proyek Dalam fase ini dilakukan perhitungan waktu dari setiap event aktivitas dalam proyek, termasuk penentuan kelonggaran waktu yang dimiliki tiap aktivitas dan yang paling penting adalah penentuan jalur kritis dalam proyek. Berikut ini adalah merupakan contoh dari sebuah aktivitas proyek yang diperlihatkan pada table 3.1 beserta diagram jaringan kerjanya. Tabel 2.2 Contoh Rincian Kegiatan Kegiatan Kegiatan Pendahuluan Waktu A. Perencanaan Sistem - 10 B. Pembuatan Saluran Air A 8 C. Pembuatan Pondasi A 9 D. Pemasangan Mesin A 12 E. Pembuatan Instalasi Listrik C 6 F. Pemasangan Pipa B,C 7 G. Pemasangan Mesin D,E 5 H. Finishing Start Up F,G 4 B 4 F 8 7 E 1 A 10 2 C 3 6 6 4 9 G D H 5 5 12 Gambar 2.3 Contoh Diagram Jaringan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7 31 2.4.6 Simbol yang digunakan Dalam menggambarkan suatu network digambarkan dengan beberapa symbol sebagai berikut: 1. Anak panah = arrow, menyatakan sebuah kegiatan atau aktivitas. Kegiatan ini didefinisikan sebagai hal yang memerlukan durasi (jangka waktu tertentu) dalam pemakain sejumlah resources (sumber tenaga, peralatan, material, biaya). Baik panjang atau kemiringan anak panah ini tidak mempunyai arti. Jadi, memerlukan sekala. Kepala anak panah menjadi pedoman kegiatan, yang menunjukan bahwa suatu kegiatan dimulai dan suatu permulaan dan berjalan menuju sampai akhir dengan arah dari kiri ke kanan. Anak panah putus-putus, menyatakan kegiatan semu atau dummy. 2. Dummy di sini berguna untuk membatasi mulainya kegiatan biasa, panjang dan kemiringan dummy ini juga tidak berpengaruh dan tidak mempunyai arti apa-apa sehingga tidak memerlukan sekala. Bedanya dengan kegiatan biasa adalah bahwa dummy tidak mempunyai durasi (jangka waktu tertentu) karena tidak memakai atau menghabiskan resources. 3. Lingkaran kecil = node, menyatakan sebuah kegiatan atau peristiwa atau event. Kejadian (event) disini didefinisikan sebagai ujung atau pertemuan dari satu atau beberapa kegiatan. Black Arrow menggambarkan kegiatan yang kritis (Critical 4. Path). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 32 2.4.7 Penentuan waktu Adalah setelah network suatu kegiatan dapat digambarkan, langkah berikutnya mengestimasi waktu yang diperlukan oleh masing-masing aktivitas, dan menganalisis seluruh diagram network untuk menentukan waktu terjadinya masing-masing kegiatan (event). Dalam mengestimasi dan menganalisis waktu ini, akan mendapatkan satu atau beberapa lintasan tertentu dari kegiatan pada network tersebut yang menentukan jangka waktu penyelesaian seluruh proyek. Lintasan ini disebut lintasan kritis (Critical Path). Disamping lintasan kritis ini terdapat lintasanlintasan lain yang mempunyai jangka waktu yang lebih pendek dari pada lintasan kritis. Dengan demikian, maka lintasan yang tidak kritis mempunyai waktu yang bisa terlambat, yang dinamakan float. Float memberikan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas pada sebuah network, dan ini dipakai pada waktu penggunaan network dalam praktek atau digunakan pada waktu penentuan jumlah material, peralatan dan tenaga kerja. Float terbagi atas dua jenis yaitu total float dan free float. Definisi lain dari float menetukan Husen adalah batas toleransi suatu kegiatan yang dapat dimanfaatkan untuk optimasi waktu dan alokasi sumber daya. 2.4.8 Notasi yang digunakan Untuk memudahkan perhitungan penentuan waktu digunakan notasi- notasi sebagai berikut: ES = Erliest activity start time, yaitu start tercepat dimulainya aktivitas. TE = Erliest even accurance time, yaitu waktu tercepat terjadinya event. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 33 t = Activity duratsion time, yaitu waktu yang diperlukan untuk suatu aktivitas. TL = Latest event accurance time, yaitu saat paling lambat terjadi event. LS = Latest activity start time, yaitu saat paling lambat diselesaikannya aktivitas. LF = Latest activity finish time, yaitu saat paling lambat diselesaikannya aktivitas. S = Total slack / total float. SF = Free slack / free float. Untuk melakukan perhitungan maju dan perhitungan mundur, lingkaran kejadian (event) dibagi tiga bagian sebagai berikut: a b C Gambar 2.4 Ruang Event a = ruang untuk no. b = ruang untuk menunjukan saat paling cepat terjadinya event (TE) yang merupakan hasil perhitungan maju. c = ruang untuk menunjukan saat paling lambat terjadinya event (TL) yang juga merupakan hasil perhitungan mundur. 2.4.9 Penentuan waktu ekspektasi (Te) Penentuan waktu disini adalah Time Estimation yang didasarkan pada tiga perkiraan waktu optimistic time duratsion, pesimistic time duratsion dan most likely duratsion, waktu Te dapat dicari dengan menggunakan rumus: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 34 (2-11) Keterangan: Te = Erliest event occurance time To = Optimis duratsion Tm = Most likely duratsion Tp = Pesimistic duratsion 2.4.10 Perhitungan maju Perhitungan maju bergerak dan mulai initial event menuju keterminal event tujuannya adalah menghitung saat yang paling cepat terjadinya event dan saat paling cepat dimulainya serta diselesaikannya aktivitas. Langkah-langkah perhitungan maju yaitu: 1. Saat tercepat terjadinya initial event ditentukan pada hari ke nol, sehingga untuk initial event berlaku TE = 0. 2. Jika initial event terjadi pada hari ke nol, maka i (i,j) j 0 Gambar 2.5 Bentuk Initial Event (i,j) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 35 ES(i,j) = TE(i,j) = 0 EF = ES + t = TE + t………………………..(2-12) Keterangan: ES = Erliest activity start time EF = Erliest activity finish TE = Erliest event occurance time t = Activity duratsion time 3. Event yang menghubungkan beberapa aktivitas (merge event) EF (i,j 1) j EF (i,j 2) EF (i,j 3) Gambar 2.6 Bentuk Jaringan Suksesor 2.4.11 Perhitungan mundur Sepertinya halnya pada perhitungan maju, pada perhitungan mundur ini pun terdapat tiga langkah, yaitu: 1. Pada terminal event berlaku TL = TE 2. Saat paling lambat untuk memulainya aktivitas sama dengan saat paling lambat untuk menyelesaikan aktivitas dikurangi dengan duratsion aktivitas tersebut. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 36 i j (i,j) TE TL Gambar 2.7 Bentuk Jaringan Initial Event (TE,TL) LS = LF – t LF (i,j) = TL dimana TL = TE, maka: LS (i,j) = TL (j) – t (i,j)…………………………(2-13) Keterangan: LS = Latest activity start time TL (j) = Latest event ocurance time T (i,j) = Activity duratsion time. 3. Event yang mengeluarkan beberapa aktivitas (burst event). LS (i,j 1) i LS (i,j 2) LS (i,j 3) Gambar 2.8 Bentuk Jaringan Predesor http://digilib.mercubuana.ac.id/ 37 2.4.12 Perhitungan Kelonggaran Waktu (Float / Slack) Perhitungan kelonggaran waktu mencakup perhitungan Total Float (S) dan perhitungan Free Float (SF), jika aktivitas tidak mempunyai kelonggaran maka aktivitas tersebut disebut lintasan kritis. Total Float adalah jumlah waktu dimana waktu penyelesaian suatu aktivitas dapat diundur tanpa mempengaruhi saat paling cepat dari penyelesaian proyek secara keseluruhan. Menurut Husen, Total Float adalah waktu tenggang maksimum dimana suatu kegitan boleh terlambat tanpa menunda waktu penyelesaian proyek. Total float dapat dihitung dengan cara mencari selisih antara saat paling lambat dimulainya aktivitas dengan saat paling cepat dimulainya aktivitas (LS-ES), atau bisa juga dengan mencari selisih antara saat paling lambat diselesaikannya aktivitas dengan saat paling cepat diselesaikannya suatu aktivitas (LE-EF). Jika akan menggunakan persamaan S = LS – ES, maka total float aktivitas (i,j) adalah: S(i,j) = LS(i,j) – ES (i,j). Dari perhitungan mundur kita tahu bahwa LS (i,j) = TL(j) – t(i,j). sedangkan dari perhitungan maju ES(i,j) = TE(i), maka: S(i,j) = TL ( j ) – t(i,j) – TE(i)……………(2-14). Jika akan menggunakan persamaan S = LF – EF, maka total float aktivitas (i,j) adalah: S(i,j) = LF(i,j) – EF(i,j). dari perhitungan maju kita ketahui bahwa EF(i,j) = TE(i) + t(i,j). Sedangkan dari perhitungan mundur LF (i,j) = TL (j), maka: S(i,j) = TL (j) – TE(i) – t(i,j)……………….(2-15). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 38 Keterangan: S = Total slack / total float TL( j) = Latest event accurance time TE(i,j) = Erliest event accurance time T (i,j) = Activity duratsion time Free Float (SF) adalah jumlah waktu dimana penyelesaian suatu aktivitas dapat diundur tanpa mempengaruhi saat paling cepat dari dimulainya aktivitas yang lain atau saat paling cepat terjadinya event lain pada network. Menurut Husen, Free Float adalah waktu tenggan maksimum dimana suatu kegiatan boleh terlambat tanpa menunda penyelesaian suatu kegiatan lain. Free float aktivitas (i,j) dihitung dengan cara mencari selisih antara saat tercepat terjadinya event di ujung aktivitas dengan saat tercepat deselesaikannya aktivitas (i,j) tersebut, atau: SF(i,j) = TE(j) – EF(j) Dari perhitungan maju didapat EF(i,j) = TE(i) + t(i,j), maka perhitungan Free Float dapat dicari dengan rumus: SF(i,j) = TE(j) – Te(i,j) – t(i,j)……………………(2-16) Keterangan: SF(i,j) = Free slack / Free Float TE( j ) = Erliest event accurance time ( j ) TE( i ) = Erliest event accurance time ( i ) T(i,j) = Activity duratsion time. http://digilib.mercubuana.ac.id/