pemilihan strategi bersaing dengan menggunakan analisis swot

advertisement
PEMILIHAN STRATEGI BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN DAN PENGEMBANGAN USAHA PADA PT
CIFICO UTAMA CHEMICAL
Feri Haryanto
Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma
ABSTRAKS
PT Cifico Utama Chemical juga memiliki potensi yang cukup besar untuk berkembang
karena ditangani oleh orang-orang yang profesional, namun produk-produknya kurang dikenal di
masyarakat dibanding dengan produk-produk sejenis lain dari pesaingnya. Masalah utama yang
dihadapi adalah bagaimana melakukan persaingan dengan perusahaan kompetitor.
Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menganalisis faktor eksternal
melalui analisis keputusan pembelian konsumen (buying decision making process) sehingga
diperoleh gambaran nyata mengenai weaknesses dan threats pada produk PT Cifico Utama
Chemical, (2) menganalisis faktor internal melalui analisis tingkat kepuasan konsumen sehingga
diperoleh gambaran nyata mengenai strengths dan opportunities, dan (3) menganalisis strategi
bersaing untuk meningkatkan penjualan dan pengembangan usaha yang sebaiknya digunakan PT
Cifico Utama Chemical berdasarkan analisis SWOT.
Metode penelitian untuk mendapatkan data primer dan sekunder adalah melalui
wawancara terstruktur, penyebaran kuesioner, dan dokumentasi.
Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa kesempatan (opportunities) perusahaan
untuk berkembang dan bersaing dengan perusahaan lain adalah tinggi. Namun, masih terdapat
beberapa kelemahan dari segi belum ada program promosi yang dilakukan oleh PT Cifico Utama
Chemical dan metode pembayaran kredit (minimal 2 minggu) yang diharapkan konsumen
(pricing decision). Selain itu, jenis strategi bersaing yang selama ini digunakan oleh PT. Cifico
Utama Chemical masih belum efektif untuk memenangkan persaingan dengan perusahaan
kompetitor dikarenakan jumlah kompetitor yang banyak dan masing-masing kompetitor
memiliki kekuatan daya saing tersendiri.
Dari hasil tersebut, maka saran perbaikan adalah mengacu pada kelemahan dan strategi
bersaing yang masih belum efektif tersebut.
Kata Kunci : Strategi Bersaing, Analisis SWOT
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah
Di dalam dunia usaha terutama pada masa era globalisasi saat ini setiap perusahaan pasti
sangat membutuhkan cara memasarkan produknya. Oleh sebab itu penting sekali bagi
perusahaan untuk dapat menentukan strategi dan langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh
guna mempertahankan, memajukan dan juga meningkatkan usahanya, dan dalam hal ini pihak
manajemen yang berperan penting dalam memilih dan menetapkan strategi yang cocok untuk
perusahaan.
iii
Oleh karena hal tersebut, banyak sekali perusahaan yang usahanya hanya berfokus untuk
dapat memuaskan para konsumennya saja. Hal ini bertujuan agar produknya tidak ditinggalkan
oleh pelanggan, dan akhirnya segala kegiatan usaha dinilai dari sejauh mana kegiatan tersebut
dapat memberikan kepuasan dan memenuhi kebutuhan para pelanggannya. Akibatnya, jika perlu
segala kegiatan usaha yang tidak memiliki nilai tambah bagi kepuasan konsumen ditiadakan
saja.
Melihat fenomena besarnya business opportunity di bidang kebutuhan bahan kimia dan
adanya persaingan yang ketat dengan perusahaan-perusahaan sejenis, maka diperlukan strategi
bersaing, khususnya di bidang pemasaran yang tepat agar tujuan perusahaan untuk meningkatkan
penjualan dan pengembangan usaha tercapai secara optimal. Hal ini disebabkan pemasaran
merupakan urat nadi perusahaan, dalam arti sangat kritis kedudukannya dalam menentukan
kelangsungan hidup perusahaan, dan berperan penting dalam pengembangan strategi pemasaran.
Karena tanpa adanya kegiatan pemasaran maka tidak akan terjadi pemindahan barang atau jasa
dari produsen kepada konsumen, yang berarti tidak akan terjadi proses pertukaran. Tidak ada
gunanya produk yang bermutu tinggi tetapi konsumen tidak mengetahui mengenai spesifikasi
lengkap dan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Strategi pemasaran sendiri dikaitkan dengan berbagai unsur, salah satunya adalah kualitas
produk (product). Kualitas produk dapat dilihat melalui analisis kepuasan konsumen (customer
satisfaction) dan keputusan pembelian konsumen (buying decision making process). Untuk
perusahaan yang bergerak di bidang produksi, kualitas produk berperan penting dalam keputusan
pembelian konsumen. Hal itu terkait dengan atribut produk seperti performance, dimensi yang
paling dasar dan berhubungan dengan fungsi utama dari suatu produk; reliability, lebih
menunjukkan kemungkinan produk dapat atau gagal menjalankan fungsinya; feature, dimensi ini
dapat dikatakan sebagai aspek sekunder; durability, menunjukkan suatu pengukuran terhadap
siklus produk, baik secara teknis maupun waktu; conformance, dimensi ini menunjukkan
seberapa jauh suatu produk dapat menyamai standar atau spesifikasi tertentu; design, dimensi ini
banyak menawarkan aspek emosional dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan. Desain
dikatakan emosional karena berkaitan dengan rasa seni dan kecendrungan pada keindahan.
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka perumusan
masalah dalam penulisan ini adalah:
1. Apa hasil analisis eksternal melalui analisis keputusan pembelian konsumen (buying
decision making process) terhadap produk PT Cifico Utama Chemical ?
2. Apa hasil analisis internal melalui analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap produk
PT Cifico Utama Chemical ?
3. Jenis strategi bersaing apakah yang sebaiknya digunakan PT Cifico Utama Chemical
berdasarkan analisis SWOT ?
1.2 Landasan Teori
Perekonomian saat ini kian maju dan berkembang pesat yang ditandai dengan berdirinya
berbagai perusahaan yang memunculkan dampak persaingan ketat. Hal ini memberikan dampak
bagi perusahaan, yaitu usaha dalam memasarkan produk yang dihasilkan hingga dapat sampai ke
tangan konsumen. Oleh sebab itu berdasarkan kenyataan tersebut maka sistem pemasaran sangat
dibutuhkan dalam hal ini, karena pemasaran memegang peranan yang sangat penting dalam
menentukan maju mundur suatu perusahaan, dengan kata lain merupakan ujung tombak
perusahaan.
v
Untuk dapat memberikan kejelasan mengenai pengertian dari pemasaran berikut ini akan
dikemukakan pandangan tentang pengertian pemasaran. Ada beberapa pengertian yang
digunakan mengenai pemasaran diantaranya adalah sebagai berikut : Menurut Philip Kotler
(1994;8) : “Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar
sesuatu yang bernilai satu sama lain”. Menurut Wiliam J. Stanton (1984;10): “Pemasaran adalah
suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan
pembeli yang ada maupun pembeli pontensial”
Dari dua definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dinamis dan bertujuan untuk memperlancar
arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
2. Pemasaran meliputi segala usaha untuk mengetahui keinginan konsumen terhadap
barang dan jasa dengan tujuan memberikan kepuasan kepada kedua belah pihak.
3.
5.
produk
Kebutuhan
Keinginan
permintaan
Pertukaran
transaksi
dan
hubungan
8.
Nilai biaya
dan kepuasan
.1
pasar
Pemasaran
dan
pemasar
Konsep Inti Pemasaran
Sumber: Philip Kotler, 1994. Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian. Prenhalindo, Jakarta, hal. 8.
Jika konsep pemasaran ini telah diterapkan pada perusahaan maka segala kebutuhan
dan keinginan konsumen akan dapat dengan mudah dianalisis dan dapat dipenuhi.
Sesungguhnya dalam rangka pemenuhan kebutuhan tersebut dibutuhkan suatu pengaturan
sistematis yang dinamakan manajemen pemasaran.
Manajemen pemasaran dapat terjadi di dalam suatu organisasi dengan semua pasar
dan secara historis dikenal sebagai tugas-tugas dan orang yang berhubungan dengan pasar
pelanggan, selain itu juga mempunyai tugas mempengaruhi tingkat waktu dan komposisi
permintaan sedemikian rupa sehingga membantu organisasi mencapai tujuannnya.
SERVICE PERFORMANCE ANALYSIS
Model kualitas jasa yang paling popular dan hingga ini banyak dijadikan acuan dalam
riset manajemen dan pemasaran jasa adalah model SERVQUAL yang dikembangkan oleh
Parasuraman, Zeithmal, dan Berry (1985 dalam Sitaniapessy, Jurnal Ekonomi dan Bisnis,
2006:17). Model ini dikembangkan dengan maksud untuk membantu para manajer
perusahaan dalam menganalisis sumber masalah kualitas dan memahami cara-cara
memperbaiki kualitas jasa.
5 (lima) gap utama yang terangkum meliputi:
1. Gap antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen (knowledge gap).
2. Gap antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan spesifikasi kualitas
jasa (standards gap).
3. Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa (delivery gap)
4. Gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal (communication gap)
5. Gap antara jasa yang dipersepsikan dan jasa yang diharapkan (service gap).
v
Dalam penelitian ini akan digunakan analisis Service Performance berdasarkan Gap 5,
yaitu gap antara jasa yang dipersepsikan dan jasa yang diharapkan (service gap).
Pasuraman, Zeithmal dan Berry (1985, dalam Sitaniapessy, Jurnal Ekonomi dan Bisnis,
2006:17) menyebutkan lima dimensi yang disebut dengan SERVQUAL (kualitas pelayanan)
yang terdiri atas :
1. Tangibles (kasat mata). Aspek ini menjadi penting karena jasa tidak dapat dilihat
tetapi dirasakan. Hal ini dapat berupa penampilan secara fisik, peralatan, karyawan
serta sarana komunikasi.
2. Reliability (keandalan). Dimensi ini mengukur keandalan perusahaan dalam
memberikan pelayanan kepada konsumennya.
3. Responsiveness (Daya tanggap). Aspek ini merupakan dimensi yang sangat dinamis
karena membantu dan memberikan pelayanan kepada konsumen dengan cepat.
4. Assurance (Jaminan), merupakan dimensi kualitas pelayanan yang menentukan
kepuasan konsumen yang sangat berhubungan dengan kemampuan perusahaan dan
perilaku karyawan baris terdepan dalam menanamkan rasa percaya dan keyakinan
kepada para konsumennya.
5. Empathy (Empati). Dimensi ini untuk mengukur pemahaman karyawan terhadap
kebutuhan konsumen serta perhatian yang diberikan oleh karyawan.
Untuk mengukur kualitas pelayanan/jasa, pendekatan atau metode yang sering digunakan
adalah melalui konsep performance-importance analysis (analisis tingkat kinerja-tingkat
kepentingan) (Kotler, 2005:262). Atau dalam istilah lain melalui konsep variabel jasa yang
dirasakan (perceived service) dan variabel jasa yang diharapkan (expected service) (Sitaniapessy,
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2006:16).
Gambar 2.3
vi
Model SERVQUAL
Sumber: Parasuraman, Zeithmal, dan Berry (1985 dalam Sitaniapessy, Jurnal Ekonomi dan Bisnis,
2006:17)
Pertama, responden diminta untuk menjawab performance atau tingkat kinerja
(kepuasan) dari berbagai dimensi atau atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Apabila
pengukuran hanya sebatas tingkat dimensi, maka hanya diperlukan sekitar 3 hingga 10
pertanyaan. Apabila pengukuran dilakukan pada tingkat atribut atau hal-hal yang sudah
berhubungan dengan harapan spesifik dari konsumen, maka bisa mencapai hingga 10-50
pertanyaan. Pemilihan ini tentunya, bergantung pada kedalaman dari jajak pendapat yang
diinginkan (Irawan, 2006:125).
Kemudian, dengan dimensi dan atribut yang sama, maka responden ditanyakan tingkat
kepentingan (importance) untuk masing-masing atribut. Tingkat kepentingan ini perlu
ditanyakan, karena berfungsi sebagai pembobot dari skor yang diperoleh dari tingkat kepuasan.
Tidak ada ketentuan bahwa skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan haruslah
sama dengan skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kepentingan (Irawan, 2006:126).
Importance-performance analysis merupakan pendekatan multivariat. Artinya, kepuasan
terhadap produk ataupun perusahaan dianalisis melalui berbagai atribut. Dalam teknik ini,
pertama sekali responden diminta untuk meranking berbagai atribut dari produk berdasarkan
derajat pentingnya setiap atribut tersebut. Setelah itu, responden juga meranking kinerja
perusahaan dalam masing-masing atribut tersebut (Simamora, 2005:19 1).
2.4 MANAJEMEN STRATEGI
Dalam suatu keorganisasian banyak sekali orang yang telah menekankan pentingnya akan
manajemen strategik, sebab hal ini sudah merupakan bagian dari aktivitas organisasi untuk dapat
mempertahankan eksistensinya dalam situasi persaingan global. Pengertian dari strategi itu
sendiri ialah pola gerak organisasi dan berbagai pendekatan manajerial yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan umum sekaligus menerapkan misi organisasi.
Untuk dapat memberikan kejelasan mengenai pengertian dari strategi berikut ini akan
dikemukakan pandangan tentang pengertian strategi, diantaranya yaitu : Menurut Saydam
(1995;219) : “Strategi ialah Pernyataan umum dengan cara mana sebuah organisasi atau
perusahaan mencapai sasarannya”. Menurut Suwarsono (1996;5) : “Strategi ialah usaha
manajerial menumbuhkembangkan kekuatan perusahaan untuk mengeksploitasi peluang bisnis
yang muncul guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang
telah ditentukan”. Menurut Kotler (1 994;7 1) : “Proses manajerial untuk mengembangkan dan
mempertahankan kesesuaian yang layak antar sasaran dan sumber daya perusahaan dengan
peluang-peluang yang selalu berubah”
ANALISIS SWOT
Analisis SWOT merupakan pendekatan sistematis dalam mengidentifikasi faktor kekuatan
(strengths) dan kelemahan (weaknesses) internal perusahaan serta peluang (opportunities) dan
ancaman (threats) lingkungan yang dihadapi perusahaan, selanjutnya mencari pilihan strategis
yang menggambarkan pedoman yang terbaik antara mereka. Strategi yang efektif adalah strategi
yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan. Peluang dan ancaman secara
sistematis dibandingkan dengan kekuatan dan kelemahan dalam pendekatan yang terstruktur.
Pola ini disajikan oleh 4 kuadran dalam Gambar di bawah.
viii
Peluang-peluang Lingkungan
Kelemahan
internal
3. Mendukung
strategi berorientasi
“turnaround”
4. Mendukung
strategi defensif
1. Mendukung
strategi agresif
Kekuatan
internal
2. Mendukung
strategi difersifikasi
Ancaman-ancaman Utama Lingkungan
Gambar 2.5
Diagram Analisa SWOT
Sumber : John A. Pearce II dan Richard B. Robinson, 1994. Suatu Pengantar. Manajemen Strategi,
penerjemah Drs. Amin Wijaya Tunggal, Ak, MBA. Cetakan ke-1, Harvarindo, Jakarta, hal.76
Dari diagram analisis SWOT dapat diketahui empat strategi yang harus dilakukan
perusahaan yaitu :
Kuadran 1. Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Sebab perusahaan tersebut
memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Kondisi demikian menyarankan strategi yang berorientasi pertumbuhan.
Kuadran 2. Meskipun menghadapi ancaman, perusahaan mempunyai beberapa kekuatan
internal dan menghadapi lingkungan yang tidak menguntungkan. Kondisi
demikian menyarankan strategi diversifikasi dengan cara memanfaatkan
kekuatan yang dimiliki saat ini untuk membuka peluang jangka panjang dalam
pasar atau produk.
Kuadran 3. Perusahaan menghadapi peluang pasar besar, tetapi dipihak lain ia menghadapi
beberapa kendala/kelemahan internal. Dalam kondisi demikian fokus strategi
yang tepat karena dapat meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan
sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4. Perusahaan menghadapi kondisi buruk, yaitu menghadapi tantangan besar dari
lingkungan dan pada waktu yang bersamaan mengalami kelemahan internal
yang kritikal sifatnya. Strategi yang tepat dalam kondisi demikian adalah strategi
yang bersifat defensif dalam arti mengurangi atau merubah bentuk keterlibatan
satuan usaha dalam produk atau pasar.
viii
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 PENDEKATAN PENELITIAN
Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan oleh
penelitian dalam melaksanakan penelitian dimulai dari perumusan masalah sampai dengan
penarikan kesimpulan (Kartono, 2000:19). Cresswel (2002:1) menuliskan dalam bukunya, yang
dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah sebuah proses sebagai penyelidikan untuk
memahami masalah sosial atau masalah manusia, berdasarkan pada penciptaan gambaran
holistik yang lengkap yang terbentuk dengan kata-kata, melaporkan pandangan informan secara
rinci dan disusun dalam sebuah latar alamiah.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Seperti
dikemukakan oleh Sarwono (2006:257), bahwa dalam tradisi riset dikenal ada dua jenis
pendekatan utama penelitian, yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif
menekankan pada penggunaan angka-angka, rumus-rumus statistik serta pengukuran, sementara
pendekatan kualitatif memfokuskan pada aspek kealamiahan data.
Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu
dalam konteks tertentu. Sedangkan pendekatan kuantitatif mementingkan adanya
variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan
dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing. Adapun tujuannya, pendekatan kualitatif
bertujuan mengembangkan pengertian dan konsep-konsep atau realitas sosial yang ada.
Sebaliknya pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta,
menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi statistik, menaksir dan
meramalkan hasilnya (Sarwono, 2006:259).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dikarenakan bertujuan untuk
menganalisis strategi bersaing untuk meningkatkan penjualan dan pengembangan usaha yang
sebaiknya digunakan PT Cifico Utama Chemical berdasarkan teori analisis SWOT tanpa ada
penggolongan variabel serta analisis statistik yang bertingkat-tingkat.
Menurut Arikunto (2006:82), pendekatan penelitian adalah pola atau sifat penelitian,
yang terbagi ke dalam: (1) pendekatan penelitian kasus, yaitu penelitian yang memfokuskan pada
kasus-kasus tertentu, (2) penelitian kausal komparatif, adalah penelitian yang menunjukkan
hubungan sebab akibat dan perbandingan antara satu kasus dengan kasus lain, (3) penelitian
korelasi, adalah penelitian yang terdiri dari dua variabel atau lebih dan dicari tingkat korelasinya,
(4) penelitian historis, adalah penelitian budaya yang bersifat meneliti sejarah atau dokumentasi,
dan (5) penelitian filosofis, adalah penelitian yang bersifat mengungkap makna di balik realitas.
Jika dilihat dari pembagian pendekatan penelitian di atas, penelitian ini termasuk ke
dalam jenis pertama, yaitu penelitian kasus dikarenakan berusaha menganalisis strategi bersaing
untuk meningkatkan penjualan dan pengembangan usaha yang sebaiknya digunakan PT Cifico
Utama Chemical berdasarkan analisis SWOT sebagai suatu kasus yang unik dan terfokus.
Seperti ditulis oleh Robert K. Yin, bahwa dalam penelitian dengan menggunakan metode
studi kasus, maka pertanyaan penelitian harus menjawab pertanyaan “How (bagaimana)” dan
“Why (Mengapa)”, seperti tampak pada Tabel di bawah ini.
x
Tabel 3.1: Pertanyaan penelitian strategi dengan Metode Kasus
Strategy
Form of research Requires control
Focuses on
question
over behavioral
contemporary
events?
events?
Experiment
How, why
Yes
Yes
Survey
Who, What, where,
how many, how
much
No
Yes
Archival analysis
Who, what, where,
how many, how
much
No
Yes/No
History
How, Why
No
No
Case Study
How, Why
No
Yes
Sumber: Robert K. Yin, Case Study Research, 1999:6
Dengan demikian, dalam penelitian ini pertanyaan penelitian yang mencakup pertanyaan
How dan Why, adalah tentang bagaimana strategi bersaing untuk meningkatkan penjualan dan
pengembangan usaha yang sebaiknya digunakan PT Cifico Utama Chemical berdasarkan analisis
SWOT dan alasan-alasan yang mendasari hal tersebut.
3.2 SIFAT PENELITIAN
Denzin (1994:6) mengatakan, bahwa sifat penelitian adalah corak yang digunakan oleh
peneliti dalam memaparkan pembahasan dan urutan logisnya. Berdasarkan hal tersebut,
penelitian ini menggunakan penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu sebuah penelitian yang
mengusahakan untuk mendapat uraian yang menggambarkan suatu kolektifitas dengan syarat
bahwa representasi harus terjamin.
Penelitian yang bersifat deskriptif ini bertujuan menggambarkan realitas sosial yang
kompleks dan sedemikian rupa sehingga relevansinya tercapai. Penelitian deskriptif ini akan
memanfaatkan maupun menciptakan konsep-konsep ilmiah sekaligus berfungsi dalam
mengadakan suatu klasifikasi mengenai gej ala-gej ala sosial yang dipersoalkan. Sedangkan
menurut Sugiyono (2006:77), penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berupaya untuk
memperoleh deskripsi yang lengkap dan akurat dari situasi guna mencapai tujuan penelitian.
3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu,
kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian
berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan
dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data (Sugiyono, 2006:7 8).
Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber
primer dan sumber sekunder. Untuk sumber primer diperoleh melalui wawancara, yaitu kegiatan
survey dengan teknik in-depth interview untuk menggali keterangan secara lebih komprehensif
mengenai permasalahan keputusan pembelian konsumen, yaitu kepada pihak-pihak yang terkait
x
dengan strategi pemasaran yang telah diterapkan di PT Cifico Utama Chemical, yaitu mengenai
alasan pembelian produk bahan kimia. Selain itu, wawancara juga dilakukan secara terstruktur,
yaitu berdasarkan pedoman wawancara yang dibuat sebelumnya, di mana penulis menanyakan
hal-hal yang menurut penulis penting untuk diketahui sebagai data untuk dianalisis.
Adapun data sekunder, adalah teori-teori yang relevan dengan tema penelitian.
3.4 TEKNIK ANALISIS DATA
Setelah seluruh data terkumpul, penulis melakukan pengolahan dan analisis data
sebagai berikut:
1. Proses penyusunan data adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai
menghimpun data di lapangan dengan memeriksa apakah data sudah sesuai dengan yang
dibutuhkan. Bila semuanya sudah terkumpul, lalu dicek kembali relevansinya.
2. Proses klasifikasi data merupakan usaha menggolongkan, mengelompokkan, dan memilah
data berdasarkan klasifikasi tertentu.
3. Proses pengolahan data dilakukan dengan analisis SWOT dan Bagan CDM (Consumer
Decision Making).
4. Interprestasi hasil pengolahan data, pada tahap ini adalah menginterpretasikan hasil analisis
akhir menarik suatu kesimpulan.
Untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan data yang telah terkumpul, perlu dilakukan
pengecekan keabsahan data. Pengecekan keabsahan data didasarkan pada kriteria derajat
kepercayaan dengan teknik trianggulasi (Moleong, 2000:95). Triangulasi merupakan teknik
pengecekan keabsahan data yang didasarkan pada sesuatu di luar data untuk keperluan mengecek
atau sebagai pembanding terhadap data yang telah ada. Trianggulasi yang digunakan adalah
trianggulasi data, yang dilakukan dengan cara mengumpulkan semua data yang terkait dari
beberapa sumber data.
Selain itu, dalam penelitian ini digunakan juga teknik deduktif, yaitu analisis dengan
berangkat dari konsep umum yang diterapkan pada kasus yang khusus, dalam hal ini adalah
berangkat dari teori dan diimplementasikan pada kasus yang pada perusahaan. Penggunaan
teknik deduktif, karena proses deduktif lebih dapat dipertanggungjawabkan karena berdasarkan
logika silogisme.
IV. KESIMPULAN DAN KETERBATASAN
Bab ini berisi kesimpulan dari analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Kesimpulan
dari penelitian ini didasarkan pada hasil analisis data yang telah dilakukan dikaitkan dengan
masalah penelitian yang telah dirumuskan. Hasil analisis juga digunakan untuk memberikan
saran-saran yang didasarkan pada temuan hasil penelitian yang memerlukan perbaikan.
1. Dari hasil analisis eksternal dan internal perusahaan dapat disimpulkan bahwa
kesempatan (opportunities) perusahaan untuk berkembang dan bersaing dengan
perusahaan lain adalah tinggi, dikarenakan terdapat kekuatan ( strengths) dari segi
kualitas produk bahan -bahan kimia yang telah sesuai dengan harapan konsumen, harga
bahan-bahan kimia yang bersaing dengan perusahaan kompetitor dan pelayanan yang
dirasakan telah baik. Namun, masih terdapat beberapa kelemahan dari segi belum ada
program promosi yang dilakukan oleh PT Cifico Utama Chemical dan metode
pembayaran kredit (minimal 2 minggu) yang dih arapkan konsumen (pricing decision).
xi
2. Selain itu, jenis strategi bersaing yang selama ini digunakan oleh PT. Cifico Utama
Chemical masih belum efektif untuk memenangkan persaingan dengan perusahaan
kompetitor dikarenakan jumlah kompetitor yang banyak dan masing -masing kompetitor
memiliki kekuatan daya saing tersendiri.
Keterbatasan Penelitian
Skema pembatasan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. . Analisis eksternal, meliputi analisis makr o (politik, ekonomi, dan teknologi), analisis
industri (persaingan dalam bisnis bahan kima, supply and demand yang meliputi
kekuatan tawar-menawar pembeli dan kekuatan tawar -menawar pemasok), dan analisis
pasar melalui analisis keputusan pembelian konsumen ( buying decision making process).
Dari hasil analisis ini akan didapatkan peluang ( opportunity) dan ancaman (threat) yang
dimiliki oleh perusahaan, serta faktor kunci sukses ( Key Success Factors / KSF). Untuk
keperluan analisis pada keputusan pembelian konsumen ( buying decision making
process), dilakukan wawancara terhadap 8 konsumen tetap, yaitu konsumen
perusahaan (bukan perorangan) sehingga dirasakan telah cukup mewakili konsumen konsumen lain.
2.
3.
Analisis internal meliputi analisis visi dan misi, strategi pemasaran saat ini, serta dalam
analisis internal dilakukan analisis terhadap pengguna dengan menggunakan Analisis
SERVQUAL Gap 5. Analisis SERVQUAL dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner ke
konsumen untuk mengetahui harapan yang diinginkan konsumen dengan kenyataan
mengenai kualitas pelayanan pada perusahaan. KSF yang telah diperoleh dari analisis
eksternal dijadikan acuan dalam membuat analisis strategi bersaing, di mana
perusahaan dibandingkan dengan pesaing utamanya. Dari hasil analisis ini akan
didapatkan kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang dimiliki oleh
perusahaan.Untuk keperluan analisis kuantitatif pada analisis kepuasan konsumen
terhadap pelayanan perusahaan (service performance analysis), dilakukan penyebaran
kuesioner terhadap 10 konsumen. Selain itu dilakukan analisis mengenai pertumbuhan
penjualan selama 7 bulan terakhir, yaitu pada tahun 2008.
Berdasarkan data yang diperoleh melalui analisis internal dan e ksternal, dapat disusun
suatu strategi bersaing bagi perusahaan. Dalam merumuskan strategi digunakan strategi
pencocokan yaitu analisis Strengths, Weaknesses, Opportunitis, and Threats (SWOT) ,
yang menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman y ang dihadapi
perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, sehingga
didapatkan strategi bersaing terpilih yang dapat disesuaikan dengan sasaran jangka
panjang perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Teori dan Praktek. Alfabeta, Bandung, 2006.
Cresswel, John W. Qualitative & Quantitative Approach. Jakarta : KIK Press, 2002.
xiii
Denzin, Norman K. and Yvonna S. Lincoln, “Introduction : Entering the Field of Qualitative
Research”’, dalam Norman K. Denzin and Yvonna S. Lincoln (eds), Handbook of
Qualitative Research. London: Sage Publications, 1994.
Gouzali Saydam. Kamus Istilah Pemasaran. Gunung Agung, Jakarta, 1996.
Irawan, Handi. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, Elexmedia Komputindo, Jakarta, 2006.
Johnson, Gery, dan Scholes, Kevan. Text and Case. Exploring Corporate Strategy, Edisi ke-3,
Prentice Hall, London, 1993.
Kartono, Kartini. Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung: Mandar Maju, 1996.
Kotler, Philip & Armstrong, Gary. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia, Jilid I,
Prenhallindo, Jakarta, 1997.
Kotler, Philip. Analisis Perencanaan Implementasi dan Pengendalian. Manajemen Pemasaran .
Edisi Bahasa Indonesia, Jilid I, Prenhallindo, Jakarta, 1994.
Kotler, Philip. Analisis Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Manajemen Pemasaran . Edisi
Bahasa Indonesia, Jilid II, Prenhallindo, Jakarta, 1997.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran, Jilid II, Indeks, Jakarta, 2005.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000
.
Porter, Michael E. Tekhnik Menganalisa Industri dan Persaingan. Strategi Bersaing , Penerjemah
Agus Maulana, Erlangga, Jakarta, 1993.
Sarwono, Jonathan. Metodologi Penelitian Kualitatif & Kuantitatif , (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2006.
Simamora, Bilson. Remarketing for Business Recovery, Gramedia, Jakarta, 2005.
Sitaniapessy, Rainier Hendrik dan Sitaniapessy, Harry A.P. “Kualitas Jasa Pelayanan dalam
Upaya Peningkatan Kepuasan Konsumen ” , Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No.1 Jilid 11,
2006: 17.
Sowarsono. Konsep dan Kasus. Manajemen Strategik , Edisi Revisi, UPP AMP YKPN,
Yogyakarta, 1996.
Stanton, William J. Fundamentals of Marketing, Edisi ke-7. McGraw – Hill Bool Company,
New York, 1984.
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2006.
xiii
xiv
Download