LEMBAH SARI KEC. BATULAYAR TAHUN PEAJARAN KORELASI ANTARA KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DENGAN MOTIVASIBELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS VII DI MTS RIYADLUSSHIBYAN 2013/2014 Huriah, Made Widnya, dan Yayan Heryana Teknologi Pendidikan, FIP IKIP Mataram Email: [email protected] Abstrak: Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Ada Korelasi Antara Keterampilan Mengajar Guru Dengan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas VII Di MTS Riyadlusshibyan Lembah Sari Kecamatan Batulayar Tahun Pelajaran 2013/2014. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui korelasi antara keterampilan mengajar guru dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran TIK Kelas VII Di MTS Riyadlusshibyan Lembah Sari Kecamatan Batulayar Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket sebagai metode pokok dan metode dokumentasi sebagai metode pelengkap. Dalam penelitian ini jumlah populasinya adalah 37 siswa pada kelas VII di MTS Riyadlusshibyan Lembah Sari Kecamatan Batulayar Tahun Pelajaran 2013/2014. Sedangkan metode analisis data yang digunakan statistik dengan rumus koefesien korelasi product moment. Dari hasil perhitungan ternyata nilai rxy yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 0,337, sedangkan nilai rxy dalam tabel dengan taraf signifikan 5% adalah 0,337, atau (0,337 > 0,325) ini berarti hipotesis alternatif diterimadan hipotesis nol ditolak. Kesimpulan Ada Korelasi antara keterampilan mengajar guru dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran TIK Kelas VII Di MTS Riyadlusshibyan Lembah Sari Kecamatan Batulayar Tahun Pelajaran 2013/2014. Kata Kunci : Keterampilan Mengajar Guru Dan Motivasi Belajar Siswa Abstract: The statement problems of the research stated that; is there any the correlation between techers’ teaching skill with stdents’ motivation in learninng ICT at VII class of MTs Riyadlusshibyan Lembah Sari, Batulayar in academic year 2013/2014 and the research aimed at fiding at finding out the correlation between techers’ motivation in learninng ICT at VII class of MTs Riyadlusshibyan Lembah Sari, Batulayar in academic year 2013/2014. the research was used correlation method. The research used population study that number of population 37 students. The data gathering used anklet as main method in inteview as completion method. The dta analyzed was used correlation product moment formulation. Based on the data analysis was gotten that r-tes was values 0,337 and r-table 0,325 with signinification level 5%. It means that r-test was higher than r-table (0,337 > 0,325). So that way alternative hypotesis (Ha) was accepted and nul hypotesis (Ho) was rejected. Therefore, it was taken conclution than there significant correlation between techers’ teaching skill with stdents’ motivation in learninng ICT at VII class of MTs Riyadlusshibyan Lembah Sari, Batulayar in academic year 2013/2014. Latar Belakang Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berbagai upaya pendekatan dalam pembelajaran terus dilakukan. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan belajar mengajar guru dapat memiliki dan menentukan pendekatan dan metode yang sesuai dengan kemampuannya. Setiap guru mempunyai cara tersendiri dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar. Ini dapat dipengaruhi oleh kapasitas guru dan disiplin ilmu yang diajarkan. Keterampilan guru yang baik dalam mengajar dapat menciptakan pembelajaran yang efektif, efisien, dan sesuai pada tujuan yang diharapkan. Guru sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, memiliki karaktristik kepribadian yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan sumber daya manusia. Kepribadian yang mantap dari sosok seorang guru akan memberikan teladan yang baik tehadap anak, kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi masa depan anak didiknya terutama bagi anak didik yang masih kecil (tingkat dasar) dan mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa (tingkat menengah) peserta didik maupun masyarakatnya. Aktifitas belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan guru sebagai salah satu pemegang utama didalam menggerakkan kemajuan dan perkembangan dunia pendidikan. Tugas utama seorang guru ialah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, oleh sebab itulah tanggung jawab keberhasilan pendidikan berada di pundak guru. Peran dan tanggung jawab guru yang sangat penting adalah sebagai pembangkit motivasi siswa dalam belajar. Mengajar dikatakan berhasil apabila anak-anak belajar sebagai akibat usaha itu. Banyak pendidik merasa bahwa tujuan itu terlampau sempit. Bagi mereka belajar adalah mengubah kelakuan anak, jadi mengenai pembentukan pribadi anak. Hasil-hasil yang diharapkan bukan hanya bersifat pengetahuan, akan tetapi juga sikap, pemahaman, perluasan minat, penghargaan norma-norma, kecakapan, jadi meliputi seluruh pribadi anak (Nasution, 2010 : 4). Tantangan bagi para pendidik untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan proses belajar mengajar serta memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada untuk mengembangkan materi pelajaran yang dimiliki oleh guru. Motivasi adalah proses menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya. Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Korelasi Antara Keterampilan Mengajar Guru Dengan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas VII Di MTS Riyadlusshibyan Lembah Sari Kecamatan Batulayar Tahun Pelajaran 2013/2014. Kajian Literatur Pengertian keterampilan mangajar guru Dalam kamus besar bahasa indonesia keterampilan berarti kecakapan untuk menyelesaikan tugas (Poerwadarmita, 1999:1043). Sedangkan mengajar adalah Mengajar dikatakan berhasil apabila anak-anak belajar sebagai akibat usaha itu. Banyak pendidik merasa bahwa tujuan itu terlampau sempit. Bagi mereka belajar adalah mengubah kelakuan anak, jadi mengenai pembentukan pribadi anak. Hasil-hasil yang diharapkan bukan hanya bersifat pengetahuan, akan tetapi juga sikap, pemahaman, perluasan minat, penghargaan norma-norma, kecakapan, jadi meliputi seluruh pribadi anak (Nasution, 2010: 4). Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengajar guru adalah kecakapan seorang guru untuk menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. 2. Motivasi belajar siswa Pengertian motivasi belajar motivasi “Merupakan fakto-faktor psikis yang bersifat non intelektual yang mempunyai peranan yang khas dalam menumbuhkan gairah, merasa bersemangat untuk belajar” (Sardiman, 2011: 73). Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Ibaratnya seorang guru itu menghadiri suatu ceramah tetapi karena ia tidak tertarik pada materi yang diceramahkan, maka tidak akan mencamkan apalagi mencatat isi ceramah tersebut. Berdasarkan pendapat diatas, maka yang dimaksud dengan motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual yang dimiliki dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semanagat untuk belajar. 3. Korelasi Antara Keterampilan Mengajar Guru Dengan Motivasi Belajar Siswa: Aktifitas pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan, dan guru merupakan sebagai salah satu pemegang utama didalam menegakkan kemajuan dan perkembangan dunia pendidikan. Tugas utama guru ialah mendidik, melatih, oleh sebab itu tanggung jawab keberhasilan pendidikan berada dipundak guru. Guru yang profesional adalah guru yang siap untuk memberikan bimbingan baik tentang akhlak berkepribadian lainnya terhadap peserta didik. Karena menjadi seorang pendidik harus benar-benar siap sebagai motivator bagi muridnya, untuk membentuk kepribadian siswa yang mampu menghasilkan generasi terbaik. Secara umum tujuan siswa belajar adalah untuk mencapai nilai yang baik, nilai yang baik bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Tetapi ada juga bahkan banyak siswa belajar hanya ingin mengejar naik kelas saja. Ini menunjukkan motivasi yang dimilikinya kurang berbobot jika dibandingkan dengan siswa-siswa yang menginginkan nilai baik. Namun demikian semua itu harus diingat oleh guru bahwa pencapaian nilai-nilia itu belum mencapai hasil belajar yang sejati atas hasil belajar yang bermakna. Oleh karena itu langkah selanjutnya yang ditempuh oleh guru adalah bagaimana cara memberikan nilai-nilai yang dikaitkan dengan nilai yang terkandung dalam aspek kognitif, apektif dan psikomotor. Metode Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu pendekatan yang di gunakan oleh peneliti. Dalam buku metodelogi penelitian dijelaskan bahwa: “Rancangan pada dasarnya merupakan seluruh proses pemikiran dan penentuan yang matang tentang hal-hal yang dilakukan serta dapat pula dijadikan dasar penelitian baik oleh peneliti itu sendiri maupun orang lain terhadap kegiatan penelitian, dan bertujuan memberikan pertanggung jawaban terhadap langkah yang diambil” (Margono, 2004: 100). Dari pendapat ahli di atas, maka yang dimaksud dengan rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah strategi yang digunakan untuk mendapatkan data di lapangan sebagai bahan untuk menguji hipotesis Sehubungan dengan penelitian ini yaitu ingin mengetahui ada atau tidaknya “Keterampilan Mengajar Guru Dengan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas VII Di MTS Riyadlusshibyan Lembah Sari Kecamatan Batulayar Tahun Pelajaran 2013/2014“. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian “Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua element yang ada dalam wilayah penelitian” (Suharsimi, 2013 : 173).. Selanjutnya dikatakan ada dua jenis populasi, yaitu populasi subyek dan populasi obyek yaitu: a. Populasi subyek adalah sejumlah individu yang dijadikan subyek penelitian. Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah Motivasi Belajar Siswa Terbatas Pada Kelas VII Pada Mata Pelajaran TIK Di MTS Riyadlusshibyan Lembah Sari Kecamatan Batulayar Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 37 orang. b. Populasi obyek dalam penelitian ini adalah Keterampilan Mengajar Guru Pada Mata Pelajaran TIK Kelas VII Di MTS Riyadlusshibyan Lembah Sari Kecamatan Batulayar Tahun Pelajaran 2013/2014. Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2013: 118) Sampel adalah “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Suhrsimi (2002: 112), menjelaskan teknik pengambilan sampel apabila subyeknya kurang dari 100, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah besar, dapat diambil antara 10-15% atau 10-25% dari jumlah populasi. Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sample adalah sebagian dari subyek yang akan digunakan dalam penelitian. Mengingat jumlah subyek penelitian ini adalah Siswa Yang Terbesar Di Kelas VII Pada Mata Pelajaran TIK Di MTS Riyadlusshibyan Lembah Sari Kecamatan Batulayar Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 37 orang, berarti kurang dari 100 siswa. maka dalam penelitan ini sempel ditiadakan karena jumlah siswa kes VII berjumlah 37 siswa. Hasil dan Pembahasan Deskripsi Data 1. Persiapan Penelitian, 2. Pelaksanaan penelitian Pengujian Hipotesis 1. Merumuskan hipotesis nihil, 2. Menyusun tabel kerja Menarik kesimpulan Dalam pengujian nilai r diatas, dimana r observasi =0,337 > r tabel =0,325 dengaan taraf signifikan 5% maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Maka Adalah “Ada korelasi antara keterampilan mengajar guru dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran TIK kelas VII di MTS Riyadlusshibyan Lembah Sari Kecamatan Batulayar Tahun Pelajaran 2013/2014”. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, menunjukkan Hipotesis alternatif yang diajukan diterima dan sebaliknya hipotesis Nol yang diajukan ditolak, artinya hasil penelitian ini signifikan. Maksudnya memungkinkan kita menerima atau menolak suatu hipotesis (Surakhmat, 1992: 53) dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa korelasi antara keterampilan mengajar guru dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran TIK kelas VII di MTS Riyadlusshibyan Lendang Re Lembahsari Kecamatan Batulayar Tahun Pelajaran 2013/2014, adalah positif dengan melihat hasil dari analisa data nilai r hitung lebih besar dari r tabel, atau (r hitung > r tabel) yaitu (0,337 > 0,325). Simpulan dan Saran Dari analisis di atas dapat dilihat bahwa keterampilan mengajar merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh seorang guru untuk membentuk suatu pribadi siswa yang baik dan mampu memberikan motivasi belajar siswa di sekolah dengan baik. Sedangkan ahli lain menyatakan dalam kamus besar bahasa indonesia bahwa: keterampilan berarti kecakapan untuk menyelesaikan tugas (Poerwadarmita, 1999: 1043). Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengajar guru adalah kecakapan seorang guru untuk menanamkan pengetahuan pada seseorang/peserta didik dengan cara paling singkat dan tepat untuk membentuk generasi penerus yang terampil dalam menyelesaikan tugas. Simpulan Berdasarkan hasil analisis di atas dengan menggunakan teknik analsisis data koefesien korelasi Product Moment maka kesimpulan hasil penelitian ini adalah nilai r hitung lebih besar dari r tabel atau (r hitung > r tabel) yaitu (0,337 > 0,325) yang berarti bahwa : “Ada korelasi antara keterampilan mengajar guru dengan motivasi belajar siswa kelas VII di MTS Riyadlusshibyan Lembah Sari Kecamatan Batulayar Tahun Pelajaran 2013/2014”. Adapun saran dalam penelitian ini adalah sebaiknya guru memperhatikan cara mengajar didalam kelas karena cara mengajar dapat memepengaruhi motivasi belajar siswa sehingga hasil belajr dapat menurun. Referensi Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Peraktik. Jakarta : Rineka Cipta. Http://Id.Wikipedia.org/wiki/Motivasi/. Diakses Tanggal 01-04-2014 Jam 14:36 2014 Nasution. 2010. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara. Poerwadarmita, W.J.S. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.