29 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Pada penulisan skripsi, jenis penelitian yang di pilih adalah penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Moleong, (2013 : p.5) penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian yang berusaha untuk mendapatkan pemahaman masalah-masalah dan memahami sikap pandangan, perasaan dan perilaku individu atau sekelompok orang dengan memanfaatkan wawancara terbuka. Salah satu tujuan penelitian kualitatif adalah untuk lebih dapat memahami setiap fenomena yang hingga kini belum banyak diketahui oleh masyarakat. Penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri (Kriyantono, 2012 : pp.57-pp.58) : 1. Periset merupakan instrumen utama riset. 2. Perekaman secara hati-hati sesuai dengan catatan lapangan dan bukti dokumenter. 3. Analisa data lapangan. 4. Hasil laporan secara detail, kutipan, dan komentar- komentar. 5. Realitas dipandang secara dinamis dan produk konstruksi sosial. 6. Subjektif dan berada hanya dalam referensi periset. Periset sebagai sarana penggalian interpretasi data. 7. Realitas adalah holistik dan tidak dapat dipilah-pilah. 8. Periset memproduksi penjelasan dengan unik tentang situasi dan individu-individunya. 9. Lebih pada kedalaman daripada keluasan. 10. Empiris - rasional dan tidak berstruktur. 11. Hubungan teori, konsep, data yang membentuk teori baru. Penelitian secara kualitatif deskriptif ini melaporkan hasil penelitian dengan deskripsi secara sistematis, faktual, akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Sehingga tujuannya untuk mengambarkan realitas yang sedang terjadi tetapi tidak berusaha menjelaskan hubungan antar variabel (Kriyantono, 2012 : p.69). Dengan menggunakan metode deskriptif bertujuan untuk 30 memberikan gambaran mengenai suatu gejala, masalah, fakta, perstiwa dan realitas secara luas dan mendalam sehingga memperoleh suatu pemahaman yang baru (Raco, 2010 : p.67). 3.2. Metode Penelitian 3.2.1 Metode Riset Berdasarkan dari tujuan penelitian kualitatif yang mengungkapkan dan menjelaskan lebih dalam mengenai situasi di lingkungan masyarakat sehingga dalam metode pengumpulan data yang akan digunakan oleh penulis, sebagai berikut: a. Wawancara Denzin & Lincoln (1994) dalam buku Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik, wawancara merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seni percakapan, tanya jawab dan mendengarkan. Meskipun bukan suatu alat yang netral namun wawancara memberikan pemahaman situasi berdasarkan adanya interaksional secara khusus serta ada peran pengaruh dari individu pewawancara secara gender, ras, kelas, dan suku (Gunawan, 2013 : p.161). Jenis metode wawancara menurut Kriyantono (2012 : pp.101 – pp.103): 1) Wawancara Pendahuluan Wawancara awal saat pertama kali akan melakukan pengenalan terhadap subyek penelitian. Wawancara ini dikatakan sebagai bentuk wawancara pendekatan antara periset dengan pihak yang diriset. Pelaksanaan wawancara ini tidak terarah, tidak sistematika, informal, dan dapat terjadi begitu. Sehingga tujuannya adalah untuk mendapatkan hubungan kepercayaan antara periset dan diriset yang berguna untuk wawancara mendalam selanjutnya. 2) Wawancara Terstruktur Periset membuat suatu pertanyaan yang ditujukan kepada responden dengan urutan secara sistematis dari yang pertanyaan sederhana sampai kepada pertanyaan kompleks dan memiliki sifat baku terhadap jawabannya. Sehingga bagi periset pemula akan membantu dalam pengarahan wawancara. Wawancara ini disebut sebagai wawancara terpimpin. 31 3) Wawancara Semistruktur Jenis wawancara yang disebut sebagai wawancara bebas terpimpin. Artinya wawancara yang dilakukan secara bebas, namun tetap terarah dan berada pada jalur pokok wawancara permasalahan serta pertanyaan sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Sehingga pertanyaan yang tertulis hanya dijadikan sebagai pedoman namun tidak membatasi pewawancara untuk mengembangkan pertanyaannya yang masih terkait dengan permasalahan penelitian. 4) Wawancara Mendalam Wawancara ini dilakukan dengan bertatap muka dan berfrekuensi tinggi. Bertatap muka dilaksanakan dengan langsung berhadapan dengan informan untuk mendapatkan data lengkap dan mendalam. Berfrekuensi tinggi artinya wawancara mendalam tidak dilakukan secara sekali saja melainkan diwawancarai berulang-ulang. Dalam penelitian ini, wawancara yang digunakan adalah wawancara semistruktur. Alasan penulis menggunakan wawancara semistruktur dalam penelitian ini karena agar pada saat wawancara, pertanyaan hanya dijadikan sebagai pedoman namun dapat dikembangkan sesuai situasi dan jawaban informan sehingga peneliti menemukan jawaban yang lebih sesuai dengan permasalahan penelitian. Jika ada jawaban informan yang belum dipahami atau masih belum didapatkan, maka peneliti akan bertanya kembali. Pertanyaan wawancara seputar komunikasi pemasaran web portal UZone melalui Internet Marketing dan situs jejaring sosial yang dilakukan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk – Divisi Solution Convergence unit EBI-4 Data Moneytizing & Advertising (DMA). b. Observasi Metode observasi adalah metode peneliti atau periset melakukan pengamatan langsung terhadap objek. Terdapat dua jenis observasi: pertama, observasi partisipan, dijelaskan peneliti ikut berpartisipasi terjun ke lapangan sebagai anggota kelompok yang diteliti. Kedua, observasi non-partisipan, dijelaskan peneliti tidak memposisikan dirinya sebagai anggota kelompok yang diteliti (Kriyantono (2012 : p.64). 32 Dalam penelitian ini, observasi yang digunakan adalah observasi partisipan. Alasan penulis menggunakan observasi partisipan dalam penelitian ini karena pada saat melakukan penelitian, peneliti menjadi bagian dalam unit EBI-4 Data Moneytizing & Advertising (DMA). 3.2.2 Tahapan Riset Dalam penulisan skripsi ini, penulis membuat tahapan riset model Kriyantono (2012) yang bertujuan untuk pengumpulan data yang dilakukan penulis sebagai berikut : Penentuan Masalah Bagaimana strategi komunikasi pemasaran melalui Internet Marketing dan Situs Jejaring Sosial Web Portal UZone di PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk dengan berdasarkan analisa model perencanaan SOSTAC ? Konsep Narasumber Metode Penelitian Strategi komunikasi pemasaran Internet Marketing dan situs jejaring sosial Facebook &Twitter Wawancara Semi Struktur dan Observasi partisipan 1).GM Marketing & Support EBI -4 2).Manager Marketing & Support 3).Officer 1 Marketing & Evaluation 4). Officer 1 Partnership & Alliance Mendapatkan data 5). Officer 3 Junior Service Creation 6). Praktisi Digital Marketing Memproses data Operasional Variabel Pengaruh Dalam pengukuran keakuratan data Analisis data pada Penelitian Penulis menggunakan Pemikiran dan hasil Triangulasi Sumber dan Metode Evaluasi data jawaban dari narasumber yang dipilih Gambar 3.1 Tahapan Riset Penelitian 33 3.3. Teknik Pengumpulan Data Penelitian 3.3.1 Metode Pengumpulan Data Penelitian ini melakukan upaya – upaya dalam pengumpulan data skripsi. Sehingga dibutuhkan sumber data yang dapat dijadikan sebagai kelengkapan perolehan data penelitian yang dibutuhkan. Penelitian ini sumber data dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu : 1) Data Primer Data yang didapatkan langsung dari lapangan. Data primer digunakan untuk mendapatkan jawaban dari tujuan penelitian. Data primer didapatkan dari hasil : A. Wawancara Semi Terstruktur 1. Informan Informan adalah individu yang memiliki rasa kewajibannya secara sukarela untuk menjadi tim anggota penelitian, sehingga informasi mengenai tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian dari individu yang terpilih ini dapat dimanfaatkan untuk menjawab permasalahan penelitian (Moleong, 2013: p.132). Berdasarkan dari definisi tersebut, maka informan yang sesuai adalah para karyawan di EBI 4 - Data Moneytizing & Advertising (DMA) yang terlibat langsung dalam kegiatan komunikasi pemasaran melalui Internet Marketing pada web portal UZone. 1) Bapak Didik Budi Santoso : GM EBI 4 - Data Moneytizing Advertising Berdasarkan identifikasi, Bapak Didik Budi Santoso dipilih karena jabatan beliau sebagai jabatan tertinggi di EBI 4 Data Moneytizing & Advertising (DMA). Setiap keputusan perencanaan, pelaksanaan operasional, dan evaluasi komunikasi pemasaran selalu dilaporkan kepada beliau karena pelaksanaannya harus berdasarkan persetujuan dari beliau. Beliau juga secara langsung menjadi penanggung jawab kegiatan marketing EBI 4 – Data Moneytizing & Advertising (DMA). 34 2) Bapak Ilham Riswanto : Manager Marketing & Support Berdasarkan pengamatan dan pengenalan, Bapak Ilham dipilih sebagai informan karena jabatan beliau sebagai pemimpin dalam Marketing & Support di EBI 4 - Data Moneytizing & Advertising (DMA). Sekaligus menjadi pimpinan dalam pelaksanaan komunikasi pemasaran web portal UZone. Setiap perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian dalam komunikasi pemasaran oleh anggota Marketing & Support selalu diperhatikan, dikoordinasikan, dipertanggung jawabkan. 3) Ibu Nuril Eka Noorliana – Officer 1 Marketing & Evaluation Berdasarkan pengamatan dan pengenalan, Ibu Nuril dipilih sebagai informan karena jabatan beliau sebagai bagian dari marketing & evaluation di unit EBI 4 - Data Moneytizing & Advertising (DMA). Selain itu, Ibu Nuril memahami mengenai komunikasi pemasaran menyeluruh untuk web portal UZone dalam EBI 4 - Data Moneytizing & Advertising (DMA). Sehingga selalu turut serta dalam penetapan strategi hingga melakukan proses evaluasi dalam Marketing & Support. 4) Ibu Herlina Siregar – Officer 1 Partnership & Alliance Berdasarkan pengamatan dan pengenalan, Ibu Herlina dipilih sebagai informan selanjutnya, karena beliau juga memahami mengenai web portal UZone serta turut serta dalam merencanakan strategi program komunikasi pemasaran baik secara offline maupun online untuk web portal UZone. Peran beliau juga melakukan pengadaan mitra untuk program pemasaran. Selain itu, beliau juga turut mendukung dalam koordinasi tugas antar para anggota Marketing & Support maupun kepada mitra yang bekerja sama dalam pelaksanaan untuk program komunikasi pemasaran web portal UZone. 5) Ibu Mariana – Officer 3 Junior Service Creation. Berdasarkan pengamatan dan pengenalan, Ibu Mariana dipilih sebagai informan karena beliau terlibat dalam perencanaan dan 35 pengevaluasi dalam program komunikasi pemasaran untuk mempromosikan web portal UZone Secara struktur organisasi, Ibu Mariana masih bagian dari tim Solution & Development. Hal ini disebabkan belum terjadinya perubahan struktur organisasi secara resmi dari system manajemen. Namun pada jabatan dan wewenang saat ini, beliau sudah menjadi bagian dari Marketing & Support. 2. Key Informan Key informan adalah individu yang dapat memberikan keterangan kepada peneliti, tetapi tidak sebatas seperti itu melainkan juga memberikan saran serta sumber bukti yang mendukung serta menciptakan sesuatu pada sumber yang bersanguktan (Moleong, 2007: 132). Pada penelitian ini dibutuhkan pula informan kunci untuk lebih mendapatkan data dengan secara pasti dan akurat. Sehingga informan kunci adalah : 1). Tuhu Nugraha Dewanto. S.Ip. MM, untuk informan digital marketing dan memahami situasi web portal sebagai produk. 2). Ibu Mariana untuk komunikasi pemasaran melalui Internet Marketing web portal UZone pada situs jejaring sosial. Berdasarkan pengamatan beliau memiliki peran strategis dan tanggung jawabnya dalam menangani situs jejaring sosial. B. Observasi Partisipan Dalam pengamatan melalui observasi ini, peneliti mengamati kegiatan seluruh komunikasi pemasaran oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di unit EBI 4 – Data Moneytizing & Advertising (DMA) selama periode Februari sampai dengan April. Tujuannya untuk selain mencari kebenaran dari hasil wawancara tapi mencari data tambahan lainnya untuk penelitian. Penulis mengamati kegiatan komunikasi pemasaran web portal UZone untuk dapat melihat dari kegiatan yaitu bagaimana melakukan komunikasi pemasarannya yang mendukung untuk pemberian pengunjung ke web portal 36 melalui Internet Marketing dan situs jejaring sosial yaitu Facebook (fan pages) dan Twitter. 2) Sumber Data Sekunder Data yang tidak di dapatkan secara langsung dari lapangan melainkan dari media sumber lainnya. Data sekunder merupakan data pendamping dari data primer yang menunjang dan menguatkan pemahaman untuk mendapatkan jawaban dari tujuan penelitian. Data sekunder terdiri dari : 1. Website yaitu website perusahaan www.telkom.co.id 2. Data internal perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan komunikasi pemasaran Internet Marketing seperti portofolio produk, desain, timeline, dan data –data lainnya 3. Studi pustaka yaitu buku referensi ilmiah yang berkaitan dengan penelitian 4. Studi internet yaitu e-jurnal dan e-book 3.3.2 Metode Pencatatan Data a) Metode Pencatatan Wawancara Metode pencatatan data wawancara adalah hal yang penting dilakukan hal ini didasarkan pada keterbatasan ingatan pada penulis. Penulis menggunakan pencatatan langsung dalam buku untuk poin-poin penting dan merekam selama proses wawancara melalui alat recording. Namun pada situasi tertentu penulis juga mengandalkan ingatan hal ini bisa terjadi ketika dalam situasi yang tidak memungkinkan melakukan perekaman. b) Metode Pencatatan Observasi Metode pencatatan yang digunakan adalah catatan lapangan, dimana penulis mencatat apa saja yang dilihat, dirasakannya dan hal lainnya yang terjadi termasuk catatan melalui pengingat yang langsung di catatan, pencatatan hasil rekaman dan juga dengan menggunakan print screen kegiatan komunikasi pemasaran internet yang sedang berlangsung tersebut. 37 3.3.3 Satuan Kajian / Level Analisis Satuan kajian / level analisis dalam penelitian ini adalah strategi PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk - Divisi Solutions Convergence di unit EBI 4 - Data Moneytizing & Advertising (DMA) dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pada Internet Marketing web portal UZone dan situs jejaring sosial sebagai alat komunikasi pemasaran web portal UZone. 3.4. Teknik Analisis Data Penelitian Menurut Spradley (1980) dalam Gunawan (2013 : p.210), Analisis data adalah aktifitas bagian dalam kegiatan penelitian yang melakukan pengujian sistematik dari sesuatu guna menetapkan bagian-bagiannya, hubungan antar kajian dan hubungan terhadap keseluruhannya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis data menurut Miles dan Huberman (1992). Analisis data terdiri dari 3 tahapan (Gunawan, 2013 : pp.210pp.212) sebagai berikut : 1) Reduksi Data Menurut Sugiyono (2007) dalam Gunawan (2013 : p.211) , Reduksi data adalah kegiatan merangkum, memilih hal pokok, memfokuskan pada hal penting dan mencari tema dan polanya. Data yang sudah direduksi memberikan gambaran yang jelas sehingga mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya. Data lapangan yang didapat dipilih, difokuskan, dan yang dipandang asing maka hal itulah yang yang dijadikan perhatian. Dengan mereduksi data akan semakin mempermudah untuk analisa data. 2) Paparan Data Merupakan tahapan setelah reduksi data yaitu data peneletian disajikan dalam bentuk uraian yang naratif dengan dukungan matriks jaringan kerja. Tujuan penyajian data untuk lebih meningkatkan pemahaman peneliti terhadap kasus penelitian. Pada langkah ini, peneliti akan melakukan penyusunan data yang sesuai sehingga mendapatkan makna dibalik suatu kasus penelitian . 3) Penarikan kesimpulan dan verifikasi Tahapan analisis terakhir, kesimpulan disajikan dalam bentuk diskriptif yang teratur mengenai objek suat penelitian dengan berpedoman pada kajian 38 penelitian. Pada tahap ini, penarikan kesimpulan tidak dilakukan secara sekali melainkan juga dilakukan verifikasi. Sehingga kesimpulan dapat berubah menjadi lebih baik. 3.5. Teknik Keabsahan Data 3.5.1 Kompetensi Subyek Riset Menurut Kriyantono (2012 : p.71), subjek riset dalam penelitian harus kredibel, subjek memiliki pengalaman dan pengetahuan untuk menjawab yang dapat diuji, apabila tidak mempunyai pengalaman dan pengetahuan mengenai riset maka data yang diperoleh dari subjek dianggap tidak kredibel. Bila dikaitkan dengan penelitiaan, peneliti melihat terlebih dahulu ruang lingkup penelitian ini yaitu tentang strategi Internet Marketing di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang dijalankan di Divisi Solution Convergence unit EBI-4 Data Moneytizing & Advertising (DMA) sehingga subjek risetnya adalah anggota – anggota yang secara rutin terlibat dan memahami dalam kegiatan komunikasi pemasaran web portal UZone melalui Internet Marketing. Serta pemilihan untuk informan ahli adalah berdasarkan pengalaman dan pengetahuan untuk menjawab terkait dalam ruang lingkup penelitian ini yaitu Internet Marketing. 3.5.2 Trustworthiness Menurut Kriyantono (2012 : p.71-72), Trustworthiness artinya adalah melakukan upaya pengujian pada kebenaran dan kejujuran terhadap subjek dalam mengungkapkan realitas yang sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan, atau dibayangkan. Terdiri dari dua yaitu : 1. Authenticity Dalam bahasa Indonesia di terjemahkan sebagai otentisitas. Authenticity dalam penelitian kualitatif ditujukan untuk mendapatkan validitas. Laporan dari interpretasi penelitian berdasarkan infomasi yang disampaikan oleh informan bukan hasil karangan peneliti (Raco, 2010 : p.133). Authenticity menurut Kriyantono (2012 : p.72) adalah periset memberikan kesempatan serta memfasilitasi untuk pengungkapan kontruksi personal yang detail sehingga memudahkan pemahaman yang lebih mendalam 39 Sehingga peneliti akan membebaskan informan untuk memberikan jawaban sesuai dengan pengalamannya tanpa adanya intervensi dari peneliti dengan cara yang suasana yang informal. 2. Analisis Triangulasi Denzi (1978) membagi teknik triangulasi lebih menjadi empat macam yaitu triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasi peneliti, dan triangulasi teoritik (Gunawan, 2013 : p.219). Pada penelitian ini, digunakan teknik triangulasi sebagai berikut: 1. Analisis Triangulasi Sumber Usaha peneliti untuk membandingkan hasil temuan data yang didapatkan dengan sumber yang berbeda. Sehingga kebenaran informasi melalu berbagai sumber di periksa kembali apakah terjadi perbedaan atau tidak (Gunawan, 2013 : p.219). Sedangkan menurut Pawito (2007 : p.99) menyebutkan triangulasi sumber sebagai upaya peneliti dalam menguji data dari sumber ke sumber lainnya. Dengan cara seperti ini maka peneliti dapat mengetahui konsisten atau tidak konsisten sumber atau data yang didapatkan. Berdasarkan dari penjelasan pemilihan informan, maka peneliti membandingkan data informasi yang diperoleh dari lima informan di unit EBI 4 - Data Moneytizing & Advertising (DMA) serta informan ahli. 2. Analisis Triangulasi Metode Syarat pelaksanaan triangulasi metode ini adalah apabila teknik pengumpulan data dengan tujuan mendapatkan data yang sama (Bachri (2010) dalam (Gunawan, 2013 : p.219). Lebih lanjut lagi bahwa triangulasi metode merupakan hal yang sangat penting untuk melihat tingkat keakuratan karena menggunakan lebih dari satu metode, sehingga peniliti melakukan upaya membandingkan data yang didapatkan dari satu metode dengan metode lainnya (Pawito, 2007 : p.99) Berdasarkan dari penjelasan teknik pencarian data sebelumnya maka peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan hasil transkip dari wawancara dan catatan lapangan dari observasi. 40