Ankilosing Spondylitis

advertisement
Ankilosing Spondylitis
Ankylosing spondylitis adalah suatu bentuk peradangan kronis dari tulang belakang (spine) dan
sendi-sendi tulang sacroiliac (sacroiliac joints). Sacroiliac joints berlokasi pada belakang bawah
dimana sakrum (tulang kelangkang, tulang yang tepat berada diatas tulag ekor) bertemu tulangtulang ilium (tulang-tulang yang berada di kedua sisi dari bokong atas). Peradangan kronis pada
area-area ini menyebabkan nyeri dan kekakuan dalam dan sekitar tulang belakang (spine). Dengan
berjalannya waktu, peradangan spine yang kronis (spondylitis) dapat menjurus pada suatu penyatuan
bersama sepenuhnya (fusion) dari vertebra-vertebra, suatu proses yang dirujuk sebagai ankylosis.
Ankylosis menjurus pada kehilangan mobilitas dari tulang belakang (spine).
Penyakit ini 10-20 kali lebih sering terjadi pada orang-orang yang orang tua atau saudaranya
menderita spondilitis ankilosing. Ankylosing spondylitis adalah juga suatu penyakit rematik
sistemik, yang berarti ia dapat mempengaruhi jaringan-jaringan lain diseluruh tubuh. Karena itu, ia
dapat menyebabkan peradangan atau luka pada sendi-sendi tulang lain yang jauh dari spine, begitu
juga pada organ-organ lain, seperti mata-mata, jantung, paru-paru, dan ginjal-ginjal.
Ankylosing spondylitis bisa membuat banyak ciri-ciri dengan beberapa kondisi-kondisi arthritis lain,
seperti psoriatic arthritis, reactive arthritis, dan arthritis yang berhubungan dengan penyakit Crohn
dan radang borok usus besar (ulcerative colitis). Setiap dari kondisi-kondisi arthritis ini dapat
menyebabkan penyakit dan peradangan pada spine, sendi-sendi tulang lain, mata-mata, kulit, mulut,
dan beragam organ-organ. Mengingat bahwa persamaan dan kecenderungan mereka menyebabka
peradangan dari spine, kondisi-kondisi ini secara kolektif dirujuk sebagai “spondyloarthropathies”.
Ankylosing spondylitis adalah dua sampai tiga kali lebih umum pada pria-pria daripada pada wanitawanita. Pada wanita-wanita, tulang-tulang sendi yang berjauhan dari spine lebih sering dipengaruhi
daripada pada pria-pria. Ankylosing spondylitis mempengaruhi semua kelompok umur, termasuk
anak-anak. Umur yang paling umum timbulnya gejala-gejala adalah di dekade kedua dan ketiga dari
kehidupan.
Sumber : http://doktersehat.com/ankylosing-spondylitis-rematik-sistemik
Info Ankilosing Spodilitis dan solusinya hub : 021 40816829 & 082122739220
Gejala – gejala dan Efek dari Penyakit ini

Timbulnya gejala secara insidentil/ tiba-tiba, dapat berupa: nyeri atau kekakuan pada tulang
belakang. Yang pertama kali dirasakan biasanya daerah sendi panggul kemudian menjalar
keatas, berturut-turut ke daerah tulang punggung bawah (daerah lumbal), daerah tulang
punggung atas (thoracal), dan daerah tulang leher (cervical).

Peradangn spine menyebabkan nyeri dan kekakuan pada belakang bawah , area bokong atas,
leher, dan sisanya spine. Timbulnya nyeri dan kekakuan biasanya secara berangsur-angsur
dan memburuk secara progresif melalui waktu berbulan-bulan.

Hati-hati sering terjadi patah tulang pada daerah tulang punggung bawah (lumbal) dan tulang
leher bagian bawah (lower cervical).

Jika proses penyakit berlanjut terus dapat mempengaruhi pernafasan karena ekspansi dada
terganggu. Ankylosing spondylitis dapat menyebabkan peradangan dan luka goresan pada
paru-paru, menyebabkan batuk dan sesak napas, terutama dengan latihan dan infeksi-infeksi.
Oleh karenanya, kesulitan bernapas dapat menjadi suatu komplikasi yang serius dari
ankylosing spondylitis.

Pasien-pasien dengan ankylosing spondylitis dapat juga mempunyai arthritis pada sendi-sendi
tulang yang lain daripada tulang belakang (spine). Pasien-pasien mugkin merasakan nyeri,
kekakuan, panas, bengkak, kehangatan, dan/atau kemerahan pada tulang-tulang sendi seperti
pinggul-pinggul, lutut-lutut, dan pergelangan-pergelangan. Adakalanya, tulang-tulang sendi
yang kecil dari jari-jari kaki dapat meradang, atau berbentuk “sosis”. Beberapa pasien-pasien
dengan penyakit ini mengembangkan Achilles tendinitis, menyebabkan nyeri dan kekakuan
pada belakang tumit, terutama jika bertolak dengan kaki ketika naik tangga-tangga.
Peradangan jaringan-jaringan dari alas kaki, plantar fasciitis, terjadi lebih sering pada orangorang dengan ankylosing spondylitis.

Suatu komplikasi yang jarang dari ankylosing spondylitis melibatkan luka parut dari sistim
elektrik jantung, menyebabkan suatu denyut jantung yang abnormal rendah. Suatu alat
pemacu jantung mungkin perlu pada pasien-pasien ini untuk mempertahankan denyut jantung
dan hasil (output) yang memadai. Bagian aorta yang paling dekat dengan jantung dapat
meradang, berakibat pada kebocoran dari klep aorta. Pasien-pasien ini dapat mengembangkan
sesak napas, kepeningan, dan gagal jantung.

Spondylitis yang lanjut dapat menjurus pada endapan-endapan yang disebut amyloid kedalam
ginjal-ginjal dan berakibat pada kegagalan ginjal. Penyakit ginjal yang progresif dapat
menjurus pada kelelahan kronis dan mual dan dapat memerlukan pembuangan racun-racun
darah yang terakumulasi dengan suatu mesin penyaringan (dialysis).
Penyebab-Penyebab Ankylosing Spondylitis
Kecenderungan mengembangkan ankylosing spondylitis dipercayai adalah diwariskan secara
genetik, dan mayoritas (hampir 90%) dari pasien-pasien dengan ankylosing spondylitis
dilahirkan dengan gen HLA-B27. Tes-tes darah telah dikembangkan untuk mendeteksi marker
gen HLA-B27 dan telah memajukan pengertian kita tentang hubungan antara HLA-B27 dan
ankylosing spondylitis.
Sumber : http://doktersehat.com/ankylosing-spondylitis-rematik-sistemik
Info Ankilosing Spodilitis dan solusinya hub : 021 40816829 & 082122739220
Gen HLA-B27 tampaknya hanya meningkatkan kecenderungan mengembangkan ankylosing
spondylitis, dimana beberap faktor-faktor tambahan, mungkin lingkungan, adalah perlu untuk
timbulnya penyakit atau menjadi jelas. Contohnya, ketika 7% dari populasi Amerika mempunyai
gen HLA-B27, hanya 1% dari populasi yang benar-benar mempunyai penyakit ankylosing
spondylitis. Di bagian utara Skandinavia (Lapland), 1.8% dari populasi mepunyai ankylosing
spondylitis sedangkan 24% dari populasi umum mempunyai gen HLA-B27. Bahkan diantara
individu-individu yang positif HLA-B27, risiko mengembangkan ankylosing spondylitis
tampaknya lebih jauh berhubungan dengan keturunan. Pada individu-individu yang positif HLAB27 yang mempunyai saudara-saudara dengan penyakit ini, risiko mereka mengembangkan
ankylosing spondylitis adalah 12% (enam kali lebih besar daripada mereka yang saudarasaudaranya tidak mempunyai ankylosing spondylitis).
Akhir-akhir ini, dua lagi gen-gen telah diidentifikasikan yang berkaitan dengan ankylosing
spondylitis. Gen-gen ini disebut ARTS1 dan IL23R. Gen-gen ini tampaknya memainkan suatu
peran dalam mempengaruhi fungsi imun. Diantisipasikan bahwa dengan mengerti efek-efek dari
setiap dari gen-gen yang diketahui ini, peneliti-peneliti akan membuat kemajuan-kemajuan yang
signifikan dalam menemukan suatu penyembuhan untuk ankylosing spondylitis.
Bagaimana peradangan terjadi dan menetap pada organ-organ dan sendi-sendi tulang yang
berbeda pada ankylosing spondylitis adalah suatu persoalan dari penelitian yang aktif. Setiap
individu cenderung mempunyai pola unik kehadiran dan aktivitas dari penyakit mereka sendiri.
Peradangan awal mungkin adalah suatu akibat dari aktivitas dari sistim imun tubuh oleh suatu
infeksi bakteri atau suatu kombinasi dari kuman-kuman infeksi. Sekali diaktifkan, sistim imun
tubuh menjadi tidak mampu untuk memadamkannya sendiri, meskipun infeksi bakteri awal
mungkin telah hilang lama. Peradangan jaringan yang kronis yang berakibat dari aktivitas yang
terus menerus dari sistim imun tubuh pada ketidakhadiran dari infeksi yang aktif adalah tanda
dari suatu penyakit peradangan autoimun.
Sumber : http://doktersehat.com/ankylosing-spondylitis-rematik-sistemik
Info Ankilosing Spodilitis dan solusinya hub : 021 40816829 & 082122739220
Download