perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB II

advertisement
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Permainan Bola Basket
a. Pengertian Permainan Bola Basket
Bola basket menurut Schaafsma (1977:1) “the first game of basketball was
played at Springfield College in Springfield, Massachusetts, in 1891, as the invention
of Dr. James Naismith. The goal was a peach basket and the first ball a soccer
ball”, yang artinya permainan bola basket pertama kali dimainkan di Springfield
College, di Springfield, Massachusetts, pada tahun 1891, ditemukan oleh Dr. James
Naismith. Sasarannya adalah keranjang buah persik dan pertama kali bola yang
digunakan bola sepak. Bola basket mulai masuk ke Indonesia pada masa perang
dunia II yang diperkenalkan oleh perantau-perantau dari Cina, hingga kini olahraga
bola basket menjadi salah satu olahraga kegemaran di Indonesia.
Gagasan awal Naismith ialah permainan yang hendak diciptakan itu harus
menarik, mudah dipelajari, tidak ada unsure menendang atau menjegal, serta harus
menghilangkan gawang sebagai sasaran tembakan. Sebab unsur terakhir ini akan
merangsang timbulnya unsur penggunaan kekuatan. Untuk menjinakkan atau
mengganti gerakan bola, sebagai pengganti lari dengan bola seperti dalam permainan
rugby, maka gerakan bola hanya dilakukan dengan mengoper atau mendribel. Untuk
menjinakkan tembakan kearah sasaran yang merupakan puncak kegairahan, maka
sasaran pun harus lebih sempit atau kecil dan terletak diatas para pemain. Dengan
demikian bukan unsur kekuatan yang menonjol, tetapi unsur ketepatan tembakan,
kecepatan dan kelincahan.
Dalam memulai bekerja, Naismith menggunakan bola yang lazimnya dipakai
dalam permainan sepak bola. Dengan bola tersebut ia mencoba apakah gagasan itu
dapat dipraktekkan. Pada tahun 1981, Naismith mulai menentukan sasaran berbentuk
keranjang yang berlubang di bagian bawah. Dari asal keranjang inilah nama bola
basket yang diciptakan oleh Naismith yang sekarang terkenal di seluruh dunia.
Selanjutnya pokok-pokok pikiran yang selama ini hanya merupakan gagasan,
commit
user 13 pasal. Dari 13 pasal tersebut,
dituangkan dalam bentuk permainan
yang to
meliputi
12 pasal diantaranya menjadi inti peraturan bola basket modern sampai saat ini.
11
perpustakaan.uns.ac.id
12
digilib.uns.ac.id
Peraturan permainan baru tersebut kemudian dicobanya. Karena dalam kelas ada 18
murid, ia membaginya menjadi 2 regu, masing-masing terdiri dari 9 orang. Lahirlah
permainan baru yang sengaja diciptakan untuk mengatasi kebosanan.
Peraturan bola basket dibuat pada tanggal 15 Januari 1892 yang meliputi 13
pasal, dan ditulis oleh Dr. James A. Naismith. Dua tahun kemudian, Naismith
memutuskan bahwa jumlah yang terbaik untuk satu regu adalah 5 orang. Pada
mulanya gol-gol yang sah hanyalah gol yang terjadi pada saat permainan
berlangsung. Setiap gol di hargai nilai 3. Kemudian, Pada tahun 1893 ditetapkan
untuk memberi nilai dari setiap kesalahan yang dibuat oleh lawan. Regu yang
membuat kesalahan harus menerima lemparan bebas dari jarak 6,0 meter (20 kaki)
didepan keranjang. Lemparan bebas atau lemparan hukuman yang berhasil,
mendapat 1 nilai.
Semula bola yang dipakai adalah bola yang biasa digunakan dalam permainan
sepak bola, kemudian pada tahun 1984 diganti dengan bola yang khusus dibuat dan
dipakai dalam permainan bola basket. Keranjang yang digunakan sebagai sasaran,
pada tahun 1906 diganti bentuknya sampai dengan sampai atau ring yang seperti
sekarang ini dipakai. Papan pantul atau “back board” yang selalu dibuat dari jaring
kawat, kemudian dibuat dari papan kayu dan sekarang dibuat dari plastik tembus
pandang, yang memungkinkan para penonton yang duduk dibelakang papan pantul
tetap dapat melihatnya.
Spriengfied dengan YMCA-nya sebagai pencetus permainan bola basket, juga
menentukan peraturan permainan pada dua tahun permulaan. Kemudian YMCA
bekerja sama dengan perkumpulan Olahraga Amerika Serikat yang pada tahun 1915
bekerja sama pula dalam penyempurnaan peraturan. Selama itu tetap saja ada
berbagai macam atau variasi peraturan permainan. Di Amerika Serikat, baru pada
tahun 1934 peraturan permainan bola basket dapat dibekukan. Pada tahun 1892
perkembangannya meluas ke berbagai Negara bagian Amerika Serikat, terutama di
kalangan sekolah, karena bola basket menjadi salah satu mata pelajaran. Di
masyarakat luar sekolah pun bola basket banyak penggemarnya (Dinata 2006 : 1-4).
Pada tahun 1897, kejuaraan Bola Basket pertama diadakan di Amerika Serikat
oleh NAAU (National Amateur Athletic Union). Pada tahun 1932, terbentuk
organisasi amatir Bola Basket dunia di Jenewa, Swiss dengan nama FIBA
commit to
user
(Federation Internationale de Basketball
Amateur).
Dalam pembentukan tersebut
hadir beberapa utusan dari Swiss, Yunani, Argentina, Portugal, Rumania,
perpustakaan.uns.ac.id
13
digilib.uns.ac.id
Cekoslovakia, Presiden FIBA pertama adalah Prof. Leon Bouffard, sementara
Sekretaris Jenderal FIBA adalah Dr. William Jones. (Ahmadi, 2007 : 4).
Masuknya olahraga basket bersamaan dengan kedatangan pedagang dari Cina
menjelang kemerdekaan.Tepatnya sejak tahun 1894, olahraga bola basket sudah
dimainkan orang-orang Cina di Provinsi Tientsien dan kemudian menjalar ke seluruh
daratan Cina.Mereka yang berdagang ke Indonesia adalah kelompok menengah kaya
yang memilih olahraga dari Amerika itu sebagai identitas kelompok Cina modern.
Informasi ini diperkuat fakta menjelang dan pada awal kemerdekaan klub-klub bola
basket di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, DI
Yogyakarta dan Surabaya sebagian besar tumbuh dari sekolah-sekolah Cina. Dari
klub itu pula kemudian lahir salah seorang legenda Indonesia, Liem Tjien Siong
yang kemudian dikenal dengan nama Sony Hendrawan (pada tahun 1967 Sonny
terpilih sebagai pemain terbaik pada kejuaraan bola basket Asia IV di Seoul, Korea
Selatan. Waktu itu, tim Indonesia menduduki peringkat ke-4 di bawah Filipina,
Korea dan Jepang).
Pada tahun 1948 ketika Indonesia menggelar pesta olahraga tingkat nasional
yang disebut dengan PON, dimana PON pertama diadakan di Solo, cabang olahraga
bola basket sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.Ini
membuktikan bahwa olahraga bola basket cepat memasyarakat dan secara resmi
diakui Negara. Tiga tahun kemudian, Maladi sebagai sekertaris Komite Olimpiade
Indonesia (KOI) yang kemudian menjadi meteri Olahraga, meminta Tonny Wend an
Wim Latumeten untuk membentuk organisasi bola basket. Namun akhirnya karena
tuntutan kebutuhan untuk menyatukan organisasi basket, disepakati pembentukan
“Persatuan Basketball Seluruh Indonesia” pada tahun 1951 yang dikenal dengan
Perbasi (Wira, 2013).
Pada tahun 1955 namanya diubah dan disesuaikan dengan Bahasa Indonesia,
menjadi “Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia” dengan singkatan yang sama,
yaitu “PERBASI”. Selaku ketua ialah Wim Latumeten. Sejak PERBASI terbentuk
pada tahun 1951, banyak dilakukan berbagai kegiatan yang sifatnya Nasional,
Regional, dan Internasional baik di Dalam Negeri maupun di Luar Negeri.
Terbentuknya PERBASI dapat membina dan mengembangkan perbola
basketan di Indonesia dalam menghadapi berbagai hambatan terutama yang datang
to user
dari perkumpulan Tionghoa, yang commit
ketika itu
mereka telah mempunyai perkumpulan
Bola Basket sendiri dan tidak bersedia untuk bergabung dengan PERBASI. Pada
14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tahun 1953 PERBASI telah diterima menjadi anggota FIBA dan pada tahun 1954,
yaitu pada waktu Asian Games di Manila, untuk pertama kalinya PERBASI
mengirim regunya bermain di Luar Negeri.
Pada tahun 1982 diselenggarakan Kompetisi Bola Basket Utama yang
disingkat KOBATAMA yang diikuti oleh perkumpulan-perkumpulan Bola Basket
terkemuka di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Kegiatan
KOBATAMA ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi Bola Basket melalui
pembinaan dan latihan serta pertandingan yang teratur dan terus-menerus sepanjang
waktu. (Dinata, 2006 : 10-11).
Menurut Nuril Ahmadi (2007:2), olahraga permainan bola basket adalah
permainan yang sederhana, mudah dipelajari dan dikuasai dengan sempurna yang
juga menuntut perlunya melakukan suatu latihan baik (disiplin) dalam rangka
pembentukan kerja sama tim. Permainan ini juga menyuguhkan kepada penonton
banyak hal seperti dribbling sembari meliuk-liuk dengan lincah, tembakan yang
bervariasi, terobosan yang fantastik, gerakan yang penuh tipu daya dan silih
bergantinya mencetak angka dari regu yang bertanding.
Dalam bola basket, bola yang dipakai harus sesuai dengan syarat yang telah
ditentukan. Syarat-syarat tersebut diantaranya adalah bola terbuat dari kulit, karet,
atau bahan sintetis lainnya. Bola ukuran 7 (keliling lingkaran 749-780 mm dan berat
567-650 gram) untuk putra. Sedangkan untuk putri, bola yang digunakan adalah bola
ukuran 6 (keliling lingkaran 724-737 mm dan berat 510-567 gram) (Ahmadi, 2007).
Permainan bola basket dimainkan di lapangan seluas 28m x 15m dapat terbuat dari
tanah, lantai yang dikeraskan, serta papan ring basket setinggi 3,05meter. Daerah
tembakan untuk mencetak tiga angka adalah sebuah busur dengan jari-jari 6,75 meter
yang diukur dari titik di lantai tepat dibawah titik tengah keranjang lawan. Lapangan
permainan dibatasi oleh endline dan sideline. Garis free throw dibuat sejajar dengan
masing-masing endline. Sisi terjauh garis ini 5,80 meter dari sisi dalam enline dan
panjangnya 3,60 meter (FIBA, 2010: 1-4). Penilaian dalam permainan bola basket ini
cukup mudah yaitu tiga angka diberikan untuk setiap bola masuk yang dicetak dari
luar garis tigaangka, dua angka untuk tembakan lainnya, dan satu angka diberikan
untuk setiap tembakan bebas.
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 2. 1Lapangan Basket
Sumber: Perbasi (2010)
Lapangan dilengkapi dengan ring (keranjang) dan bola pompa yang sesuai
untuk permukaan lapangan, misal bola karet/ sintetis untuk lapangan dalam ruangan
atau bola kulit untuk lapangan luar ruangan.Ring basket dilengkapi dengan papan
pantul dibelakangnya. Papan pantul (backboard) berbentuk persegi panjang dengan
permukaan datar, berukuran horisontal 180cm dan vertikal 120cm. Tiap keranjang
berdiameter 45cm dan tinggi ring305cm di atas lantai.Untuk lebih jelasnya tentang
ukuran-ukuran ring dan papan pantulnya ada pada gambar 2. 2 di bawah ini:
commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 2. 2. Ring Basket
(Nuril Ahmadi, 2007: 10)
Setiap pertandingan dibagi menjadi empatperiode yang masing-masing
berlangsung selama 10 menit. Jeda setiap periode adalah selama lima menit, kecuali
pada periode dua dan tiga terdapat jeda waktu selama 15 menit. Periode
perpanjangan waktu digunakan pada waktu hasilnya seri dengan lama periode
perpanjangan adalah lima menit. Waktu permainan dihentikan selama istirahat (time
out), ketika bola keluar, dan ketika tembakan bebas (free throw) dilakukan.Dengan
kata lain, waktu 10 menit pada tiap periode merupakan waktu bersih untuk
bertanding. Setiap pemain tidak boleh melakukan kesalahan kepada lawan (personal
foul) lebih dari lima kali, karena jika lebih dari lima kali maka pemain tersebut
dikenakan hukuman yaitu harus meninggalkan permainan sampai dengan permainan
berakhir (foul out).. Jika seorang pemain dilanggar pada saat melakukan tembakan,
dia diberi dua tembakan bebas atau tiga jika saat itu sedang melakukan tembakan
commit
to user bola basket mempunyai tujuan
tiga angka (John Oliver, 2003).
Permainan
memasukkan bola sebanyak mungkin ke keranjang lawan, serta menahan lawan agar
perpustakaan.uns.ac.id
17
digilib.uns.ac.id
tidak memasukkan bola ke keranjang sendiri. Dalam permainan bola basket juga
terdapat istilah tim foul yaitu sebuah keadaan dimana suatu tim telah melakukan lima
kali kesalahan dalam satu periode sehingga jika tim tersebut melakukan kesalahankesalahan selanjutnya pada pemain lawan maka pemain lawan akan mendapatkan
free throw meskipun kesalahan dilakukan saat pemain lawan tidak dalam posisi
sedang melakukan tembakan.Dalam permainan bola basket, bola hanya dapat
diberikan dengan passing (operan) dengan tangan atau dengan melakukan drible
beberapa kali di lantai tanpa menyentuhnya dengan dua tangan secara bersamaan.
Teknik dasar permainan bola basket meliputi footwork (ferakan kaki), shooting
(menembak atau memasukkan bola ke ring), passing (mengoper) , catching
(menangkap), dribling, rebound, bergerang tanpa bola, bergerak dengan bola, dan
bertahan (Hall Wissel, 2000: 2). Prinsip yang mendasar dalam permainan bola basket
ini adalah bahwa permainan ini merupakan suatu permainan yang dilakukan tanpa
unsur kekerasan, tidak ada unsur menendang, menjegal dan menarik, serta tidak
begitu susah dipelajari. Aturan main dalam permainan ini ialah bola tidak boleh
dibawa lari, dengan kata lain bola harus dipantulkan sambail berlari atau berjalan
atau dioperkan teman seregunya, dengan sasaran akhir yaitu memasukkan bola ke
keranjang lawan (Irsyada, 2000:7).
Permainan bola basket pada dasarnya merupakan permainan beregu. Pada
awalnya masing-masing regu terdiri dari sembilan pemain dimana tiga orang pemain
sebagai pemaindepan, tiga orang sebagai pemain tengah, dan tiga orang sebagai
pemain belakang. Hal ini mengalami perkembangan dimana setiap regu terdiri dari
tujuh orang pemain, dan selanjutnya mengalami perubahan lagi menjadi lima orang
pemain di setiap regu sampai sekarang (Irsyada, 2000:7).Menurut Hall Wissel
(2000:2) posisi pemain yang paling umum pada tim dengan lima pemain adalah
pemain 1 sebagai point guard (best ball handler), pemain 2 sebagai shooter (best
outside shooter), pemain 3 sebagai small forward (versatile inside and outside
player), pemain 4 sebagai power forward (strong rebounding forward), dan pemain
5 sebagai pemain tengah atau center (inside scorer, rebounder ,and shot
blocker).Dari lima posisi pemain yang ada dalam permainan bola basket tersebut
tidak terdapat spesialisasi keterampilan teknik dasar. Dengan kata lain setiap pemain
harus menguasai semua keterampilan dasar yang ada pada permainan bola basket.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
18
digilib.uns.ac.id
b. Teknik Dasar Bola Basket
Selain dari keunikan permainan bola basket yang membawa bola basket
menyebar dengan cepat di Indonesia, peraturan yang ada dalam permainan bola
basket cukup mudah untuk dipelajari. Seiring dengan perkembangan zaman,
peraturan dasar pada permainan bola basket dikembangkan oleh FIBA sehingga
sedikit banyak telah mengalami pembaruan. Pembaruan tersebut berakibat pula pada
teknik dasar bola basket yang semakin kompleks. Menurut Saichudin (1994:58)
teknik dasar bermain terdiri dari teknik dasar passing, dribbling, pivot dan shooting.
1) Passing (mengoper)
Passing (mengoper) merupakan gerakan melempar atau mengoper bola
kepada teman. Umpan yang tepat adalah salah satu kunci keberhasilan serangan
sebuah tim dan sebuah unsur penentu tembakan-tembakan yang berpeluang
besar mencetak angka (Oliver, 2007:35). Mengoper dalam permainan bola
basket dapat dilakukan dengan satu tangan atau dua tangan. Beberapa jenis
operan dalam bola basket seperti umpan dada (chest pass), umpan pantul
(bounce pass), umpan overhead, umpan bisbol, umpan shuffle, umpan dribble,
umpan selubung, dan umpan behind-the-back (Oliver, 2007:36-40). Operan bola
yang paling sering digunakan dalam pertandingan adalah umpan dada atau chest
pass. Operan ini sangat bermanfaat untuk operan jarak pendek dengan
perhitungan demi kecepatan dan kecermatan dan kawan penerima bola tidak
dijaga dengan ketat. Jarak lemparan ini antara 3 hingga 7 meter dari arah
sasaran. Passing merupakan istilah melempar dalam permainan bola basket yang
berarti mengoperkan bola kepada teman satu regu yang menuntut kerjasama
yang baik dalam mencapai suatu kemenangan. Mengoper dan menangkap
merupakan teknik dasar pertama yang harus dilakukan, dimana dengan passing
dapat diketahui bahwa permainan bola basket telah dimulai dan merasakan
permainan bola basket (Adnan Fardi, 1999:32).
Ahmadi (2007) menyatakan bahwa teknik dasar mengumpan atau
mengoper (passing) dalam bola basket adalah:
a) Mengopersetinggi dada (chest pass)
Mengoper bola dengan dua tangan dari depan dada merupakan operan
commit
to user
yang paling sering dilakukan
dalam
suatu pertandingan bola basket tanpa
mengesampingkan jenis operan lain. Operan ini berguna untuk jarak pendek.
19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Mengoper bola dengan cara ini akan menghasilkan kecepatan, ketepatan, dan
kecermatan. Jarak lemparan pada operan ini kurang lebih adalah sekitar lima
sampai tujuh meter.
Gambar 2. 3. Operan Dada
(Ahmadi, 2007: 13-14)
b) Mengoper bola dari atas kepala (over head pass)
Lemparan ini biasanya dilakukan oleh pemain-pemain yang berbadan
tinggi sehingga melampaui daya raih lawan. Lemparan ini digunakan untuk
operan cepat. Bola yang dihasilkan dari operan ini sangat cepat sehingga saat
melakukan operan ini, pemain yang menerima operan harus dalam keadaan
siap menangkap bola agar tangkapanya menjadi sempurna dan selanjutnya
pemain mampu melakukan gerakan lanjutan dalam kaitanya berusaha
melindungi bola agar tidak diambil oleh lawan ataupun memasukan bola ke
keranjang lawan untuk mencetak angka.
Gambar 2. 4. Operan Atas Kepala
(Ahmadi, 2007: 14-15)
commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c) Mengoper bola pantul (bouncepass)
Operan pantulan dengan dua tangan dilakukan dalam posisi bola di
depan dada. Operan ini sangat baik dilakukan untuk menerobos lawan yang
tinggi. Bola dipantulkan disamping kiri atau kanan lawan dan teman sudah
siap menerimanya dibelakang lawan. Lemparan ini harus dilakukan dengan
cepat agar tidak tertahan atau terserobot lawan.
Gambar2. 5: Operan Pantulan
(Ahmadi, 2007: 15-16)
2) Menggiring bola (dribbling)
Menggiring bola (dribbling) adalah memantulkan bola ke lantai dengan
satu tangan, boleh dengan tangan kanan atau tangan kiri. Husnan, dkk (1985:31)
menjelaskan “menggiring bola adalah membawa bola dengan cara memantulkan
bola dengan jari-jari tangan, sehingga pemain dapat bergerak ke tempat lain
dengan tidak menyalahi ketentuan permainan”. Menggiring bola digunakan bila
bola tidak bisa dilempar kepada teman dengan catatan keadaan bola masih
hidup. Dikatakan bola masih hidup bila pemain pembawa bola tidak melangkah
lebih dari satu langkah. Menggiring bola berfungsi untuk menerobos atau
menghindari lawan serta usaha untuk mendekatkan bola ke keranjang. Teknik
menggiring bola (dribble) merupakan dasar dari permainan bola basket sebag
dribblr selalu digunakan pada olahraga bola basket.Dribble hanya boleh
dilakukan menggunakan satu tangan yaitu tangan kanan saja atau kirir saja atau
bergantian tangan kanan dan kiri. Sangat dianjurkan geerakan ini dilakukan oleh
tangan kanan dan kiri sehingga mampu menjauhkan bola dari sergapan lawan
commit to user
(Sodikun, 1992).
21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ada dua macam teknik menggiring bola menurut Ahmadi (2007) yaitu
menggiring bola tinggi yang berguna untuk memperoleh posisi mendekati basket
lawan, dan menggiring bola rendah yang berguna untuk menyusup,
mengacaukan pertahanan lawan, serta dalam menghadapi lawan.
Gambar 2.6 (a) Sikap Menggiring, (b) Menggiring Tinggi, (c) Menggiring Rendah
`
(Sumber: Ahmadi, 2007)
3) Pivot (Berputar Dengan Poros Satu Kaki)
Pivot merupakan gerakan memindahkan arah badan dengan salah satu kaki
menjadi pusat atau porosnya. Schaafsma (1977:6) menjelaskan tentang pivot
yaitu,” a movement in place with one foot remaining stationary or an offensive
play pattern that uses one player as a hub for passes and return passes as
teammates cut toward the basket”, yang artinya gerakandi tempat dengansatu
kakisebagai tumpuanataupolabermainmenyerang yang menggunakan satupemain
sebagai pusat untuk mengoper dan mengembalikan operan saat rekan tim
memotong ke arah ring. Pivot ada dua macam yaitu individual pivot dan pivot
man. Individual pivot dilakukan oleh salah satu pemain saja baik dengan
membawa bola maupun tanpa bola, sedangkan pivot man dapat diartikan fungsi
pemain tersebut bertindak sebagai poros penyerangan terhadap pertahanan lawan
(Saichudin, 1994:59).
commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 2. 7 Memoros (Pivot)
(Sumber: Saichudin, 1994)
4) Shooting (tembakan)
Shooting atau menembak adalah skill dasar bola basket yang digunakan
untuk mencetak angka (Kosasih, 2008). Shooting merupakan sasaran akhir setiap
pemain dalam bermain bola basket. Maka keberhasilan suatu regu dalam
permainan selalu ditentukan oleh ketepatan dalam shooting. Gerakan shooting
bukan hanya sekedar asal melempar bola, tetapi juga meliputi gerakan
mengarahkan dan mengusahakan agar bola jatuh tepat di sasaran. Dalam sebuah
penyerangan, tujuan utama pemain adalah mencetak skor. Agar penyerangan
menjadi efektif perlu diimbangi dengan kepercayaan diri pada setiap teknik
dasar bermain bola basket.Teknik menembak dalam olahraga bola basket
merupakan salah satu teknik yang sangat penting, karena dengan perolehan
angka yang didapat dari hasil tembakan yang akan menentukan kalah
menangnya suatu tim. Shooting dapat dilakukan dari sisi mana saja. Shooting
yang dilakukan dari sisi kanan ring basket lebih baik daripada shooting yang
dilakukan dari sisi kiri maupun tengah (Asep Nugroho, 2008).
Menembak (shooting) adalah usaha yang dilakukan pemain untuk
memasukkan bola ke dalam keranjang lawan dengan tujuan memperoleh angka
atau skor sebanyak-banyaknya (Sumiyarsono, 2002: 22). Menurut Kosasih
(2008: 105) pengertian menembak adalah teknik untuk melemparkan bola basket
sedemikian ke keranjang sehingga kemungkinan masuknya tinggi. Menurut
FIBA di dalam peraturan resmicommit
bola basket
pasal 15 (2012: 17), tembakan untuk
to user
mencetak angka adalah ketika bola dalam pegangan tangan (kedua tangan)
23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
seorang pemain dan kemudian dilemparkan ke udara ke arah keranjang lawan.
Bola dikatakan masuk terjadi ketika bola hidup memasuki keranjang dari atas
dan tetap berada di dalamnya atau melewati keranjang tersebut peraturan resmi
bola basket pasal 16, (2012: 18). Bola masuk akan dihitung untuk tim yang
menyerang ke keranjang lawan dimana bola telah masuk, dengan ketentuan
sebagai berikut: (a) Bola masuk dari free throw dihitung satu angka, (b) Bola
masuk dari daerah tembakan untuk mencetak dua angka dihitung dua angka,(c)
Bola masuk dari daerah tembakan untuk mencetak tiga angka dihitung tiga
angka, (d) Setelah bola menyentuh ring pada free throw terakhir dan disentuh
secara sah oleh pemain penyerang atau bertahan sebelum bola masuk ke
keranjang, bola dihitung dua angka.
Menembak dalam olahraga bola basket merupakan salah satu teknik yang
sangat penting, karena dengan perolehan angka yang didapat dari hasil tembakan
yang akan menentukan menang kalahnya suatu tim. Penembakyang hebat sering
disebut pure shooter karena kehalusannya, tembakan yang meluncur bebas tanpa
menyentuh ring. Di dalam permainan bola basket khususnya di dalam
menembak memerlukan rasa percaya diri yang tinggi sebab rasa percaya diri
dalam menembak dapat membantu keberhasilan dalam goal-nya suatu tembakan
ke ring. Hubungan langsung antara percaya diri dalam menembak dan
keberhasilan dalam menembak adalah faktor yang paling konsisten sebab atlet
dapat mengontrol pikiran, perasaan, dan teknik menembaknya. Menembak
merupakan salah satu teknik dalam permainan bola basket. Wissel (1996: 43)
menyatakan, ”Menembak (shooting) adalah keahlian yang sangat penting di
dalam olahraga bola basket. Teknik dasar seperti operan (passing), menggiring
(dribbling), bertahan (defence), dan merayah (rebound) mungkin hanya
mengantar untuk memperoleh peluang besar membuat skor, tetapi tetap saja
anda harus mampu melakukan tembakan. Sebenarnya, menembak dapat
menutupi kelemahan teknik dasar lainnya”.
Dalam melakukan suatu tembakan (shooting), tentunya terdapat faktorfaktor lain yang mempengaruhi tembakan tersebut berhasil atau tidak. Menurut
Dedy Sumiyarsono (2002: 32) faktor- faktor yang mempengaruhi tembakan
antara lain:
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a) Jarak
Jarak merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi suatu tembakan.
Sangat jelas apabila kita mnenembak dari jarak yang jauh akan lebih sulit dan
semakin tidak tepat dibandingkan dengan menembak dengan jarak yang dekat
yang akan semakin mudah untuk memasukkan bola. Akan tetapi menembak
persisi di bawah basket sangat sulit untuk dilakukan.
b) Mobilitas
Apabila pada saat melakukan tembakan dengan sikap berhenti (diam)
akan lebih mudah dilakukan dibanding dengan sikap berlari, melompat atau
memutar.
c) Sikap Penembak
Sulit tidaknya melakukan tembakan dipengaruhi oleh sikap menembak.
Menembak dengan sikap permulaan menghadap ke basket akan lebih mudah
dilakukan dibanding dengan sikap membelakangi atau menyerong dari
basket.
d) Ulangan Tembakan
Jumlah kesempatan dalam melakukan tembakan akan mempengaruhi
keberhasilan suatu tembakan. Makin sedikit mendapat jumlah kesempatan
menembak makin sulit untuk memperoleh keberhasilan penembak.
e) Situasi dan Suasana
Situasi dan suasana yang dimaksud di sini berupa fisik dan psikis.
Misalnya adanya penjaga yang menghalangi, mengganggu penembak,
keletihan, kecapekan, pengaruh pertandingan baik lawan atau kawan akan
mempengaruhi
penembak
dalam
melakukan
tugasnya
untuk
dapat
menghasilkan tembakan yang baik. Dedy Sumiyarsono (2002: 26)
menyatakan, keterampilan terpenting dalam permainan bola basket adalah
kemampuan untuk menembak (shooting) bola ke dalam keranjang,
keterampilan menembak (shooting) merupakan suatu keterampilan yang
memberikan hasil nyata secara langsung dan dapat menentukan kemenangan
suatu tim yang berhasil menciptakan angka yang terbanyak.
Menurut Lieberman (1997: 90) ada beberapa tahap yang perlu
diperhatikan dalam teknik shooting. Salah satu kunci untuk menjadi seorang
to user
penembak yang hebat adalah commit
persiapan
yang meliputi siap menerima operan,
tubuh seimbang, siap melakukan tembakan, dan mata fokus ke sasaran.
25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 2. 8: Posisi tangan
(Lieberman, 1997:91)
Tangan rileks saat menerima bola. Pertahankan agar tangan selalu dalam
posisi siap untuk menangkap bola. Setelah menerima operan genggaman tangan
menjadi unsur terpenting dalam menentukan mutu tembakan. Ketika akan
menembak usahakan posisi tangan tepat di belakang bola,juga penting
menempatkan tangan yang lain di samping bola agar bola terjaga
keseimbangannya.
Gambar 2. 9. Posisi kaki saat menembak
(Lieberman-Cline, 1997:93)
Gerakan kaki merupakan kunci keseimbangan dan kecepatan. Ketika
bersiap untuk menembak, kaki harus mengarah ke ring, lurus ke depan. Lutut
harus sedikit ditekuk untuk menciptakan gerakan lentingan kaki yang lebih
sehingga membentuk suatu gerakan lontaran ke atas yang mudah.Untuk
keseimbangan yang baik, berat
badantoharus
commit
user bertumpu pada kaki depan untuk
membantu menjaga agar tetap lentur dan pada posisi siap.
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 2. 10. Bentuk menembak yang baik
(Lieberman-Cline, 1997:92)
Setelah siap untuk menembak arahkan bahu ke ring dan jaga kepala tetap
tegak ke depan dan mata fokus ke ring. Lengan membentuk huruf L pada
penembak, dimana sisi bawah lengan sejajar dengan lantai.
Gambar 2. 11. Lengan penembak membentuk huruf L
(Lieberman-Cline, 1997:94)
Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada bagian depan lingkaran ring. Kepala
selalu tegak, baik sedang menembak maupun tidak sehingga dapat segera menembak
karena melihat ring. Pertahankan siku-siku tetap di dalam. Pegang bola di depan dan
commit
to dan
userbahu.
di atas bahu untuk menembak, antara
telinga
27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 2. 12. Follow Through.
(Lieberman-Cline, 1997:95)
Ada beberapa macam teknik gerakan shooting yang sering digunakan.
Disebutkan dalam buku yang diterbitkan oleh PB PERBASI (2006) beberapa
teknik shooting tersebut adalah :
a) Set shoot
Tembakan ini jarang dilakukan pada permainan biasa. Karena bila
penembak tidak melompat, maka tembakannya akan mudah dihalangi.
Umumnya tembakan ini dilakukan saat posisi penembak memungkinkan
untuk menembak tanpa rintangan (pemain dalam posisi kosong tanpa
penjagaan ketat dari lawan). Untuk jenis tembakan ini bisa dilakukan dengan
satu tangan ataupun dua tangan atau biasa disebut dengan istilah one hand set
shoot dan two hand set shoot.
Gambar 2. 13 : One Hand Set Shoot
commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 2. 14 : Two Hand Set Shoot
b) Lay up shoot
Lay up adalah jenis tembakan yang dikenal dengan “tembakan
melayang” yaitu suatu teknik memasukkan bola basket ke dalam keranjang
lawan. Lay up adalah hal yang harus dipelajari dalam permainan bola basket.
Dalam situasi persaingan, jenis tembakan ini harus bisa dilakukan pemain
baik dengan tangan kanan maupun kiri. Lay up dilakukan diakhir dribble.
Pada jarak beberapa langkah dari ring, pen-dribble secara serentak
mengangkat tangan dan lutut ke atas ketika melompat ke arah keranjang. Lay
up biasa dilakukan dengan berbagai variasi dengan tujuan untuk menghindari
bendungan lawan. Pada saat melakukan lay up, usaha membawa bola setelah
melakukan drible adalah maksimal tiga langkah dengan catatan pada saat
langkah ketiga, sebelum kaki mendarat pada langkah ketiga tersebut bola
harus sudah dilepaskan agar terhindar dari pelanggaran saat melakukan
drible.
to user
Gambar 2. 15.commit
Lay Up Shoot
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c) Under hand shoot
Tembakan ini adalah jenis tembakan yang dilaukakn pemain saat
berada dekat dengan pemain bertahan lawan yang mencoba merebut bola.
Tembakan ini pada dasarnya adalah menjauhkan bola dari pemain bertahan
lawan dengan tujuan agar mendapatkan ruang untuk menembakkan bola
tetapi tanpa dilakukan dengan pergeseran tubuh.Setelah penembak melompat
ke arah keranjang, mengangkat lengan dan mengangkat tangannya ke atas
untuk menjauhkan bola dari pemain bertahan.
Gambar 2. 16. Under Hand Shoot
d) Jump shoot
Tembakan ini paling sering dilakukan dibandingkan jenis tembakan
lainnya. Tembakan ini sulit dihalangi karena dilakukan dititik tertinggi
lompatan vertikal penembak.
commit to user
Gambar 2. 17. Jump Shoot
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e) Hook shoot
Tembakan hook adalah tembakan lemah dan akurat serta merupakan
gerakan low-post yang baik. Bisa dilakukan dengan benar maka tembakan ini
sulit dihalangi, karena tangan yang menembak berada jauh dari pemain
bertahan. Bahkan ketika dijaga oleh pemain yang tinggi. Tembakan hook
selalu diawali dengan pemain memunggungi keranjang. Sama seperti jump
shoot, tembakan ini sangat tergantung keseimbangan tubuh, untuk melakukan
tembakan hook dangan tangan kanan, pemain ber-pivot ada kaki kanan dan
melangkah dengan kaki kiri. Kemudian mengangkat lutut kanannya ke atas
dan secara bersamaan mengangkat tangan kanannya yang melempar ke atas
dan melepas bola dengan mengebaskan pergelangannya. Bila dilakukan
dengan lompatan kedua kaki, maka tembakan ini disebut jump hook.
Gambar 2. 18. Hook Shoot
f) Dunking
Tembakan dunk dulunya dianggap suatu atraksi istimewa yang
dilakukan pemain-pemain tinggi. Saat ini tembakan tersebut sudah umum.
Keuntungannya adalah tembakan ini dilakukan tanpa lompatan jauh sehingga
sulit
dihalangi.
Tembakan
dunk
adalah
commit
to user
gerakan
menyerang
yang
mengagumkan dan dapat mengobarkan semangat tim serta menjatuhkan
31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
moral lawan dengan cepat. Dunking dapat dilakukan dengan satu atau dua
tangan, dari depan atau belakang.
Gambar 2.19. Dunking / Slam Dunk
g) Reverse lay up shoot
Tembakan lay up ini memakai ring dan backboard untuk menjaga
penembak dari pemain bertahan yang berusaha menghalang tembakan dari
belakang. Tembakan ini baik dilakukan setelah penetrasi disepanjang garis
belakang atau ketika pemain menerima bola di dalam daerah terlarang dengan
posisi memunggungi keranjang.
Gambar 2.20. Reverse Lay Up Shoot
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
h) Tapping (tip-in)
Tap-in bukanlah suatu tembakan. Gerakan ini hanya terdiri dari kibasan
lemah ujung jari. Ketika bola memantul dari ring, ujung jari diletakkan bagian
bawahnya dan kemudian dengan lembut bola didorong ke atas dan ditepuk ke
arah ring atau backboard. Dibutuhkan pemilihan waktu yang tepat dan
kemampuan melompat yang baik untuk melakukannya. Syarat pemain untuk
dapat melakukan gerakan ini adalah mampu memenangkan bola pantul atau
rebound dengan pemain lawan. Sehingga tidak perlu menangkapbola bantul
melainkan langsung memantulkanya lagi atau menembakannya lagi saat
pemain sedang meloncat sebelum mendarat.
c. Keterampilan Free Throw (Tembakan bebas/ Tembakan Hukuman)
a. Hakekat Keterampilan
Menurut Ma’mun dan Yudha (2000:57), keterampilan dalah derajat
keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efektif dan
efisien.Semakin tinggi kemampuan seseorang mencpai tujuan yang diharapkan,
maka semakin terampil orang tersebut.Menurut Schmidt dalam Ma’mun dan
Yudha (2000:61), keterampilan merupakan kemampuan untuk membuat
hasilakhir dengan kepastian yang maksimum, tetapi dengan pengeluaran energi
dan waktu yang minimum.Menurut Sage dalam Muhsin (2008), keterampilan
juga dapat dipahami sebagai indikator dari tingkat kemahiran. Penguasaan
suatu keterampilan gerak merupakan merupakan sebuah proses dimana
seseorang mengembangkan seperangkat respon ke dalam suatu pola gerak yang
terkoordinasi, terorganisir, dan terintegrasi. Sebagai indikator kemahiran, maka
keterampilan diartikan sebagai kompetensi yang diperagakan oleh seseorang
dalam melaksanakan tugas yang berkaitan dengan pencapaian suatu
tujuan.Semakin
tinggi
kemampuan
seseorang
mencapai
tujuan
yang
diharapkan, mka semakin terampil orang tersebut.Untuk memperoleh tingkat
keterampilan diperlukan kemampuan yang mendasar tentang bagaimana
keterampilan tertentu duhasilkan atau diperoleh serta faktor-faktor yang
berperan dalam mendorong pe nguasaan keterampilan.Pada intinya bahwa
suatu keterampilan itu dapat dikuasai apabila dipelajari atau dilatihkan dengan
commit to user
persyaratan tertentu, satu diantaranya
adalah kegiatan pembelajaran atau
perpustakaan.uns.ac.id
33
digilib.uns.ac.id
latihan keterampilan tersebut dilakukan secara terus menerus dalam jangka
waktu tertentu.
Lebih lanjut Ma’mun dan Yudha (2000:67) mengatakan bahwa
berdasarkan keterlibatan tubuh dalam pola gerak, keterampilan dibagi menjadi
dua yaitu (1) keterampilan gerak kasar (gross motor skill), dan (2) keterampilan
gerak halus (fine motor skill).Keterampilan gerak kasar secara kusus dikontrol
oleh otot-otot besar atau kelompok otot.Keterampilan ini tidak terlalu
menekankan ketepatan dalam pelaksanaanya.Berlari, melompat, melempar dan
kebanyakan keterampilan dalam olahraga dimasukkan sebagai keterampilan
gerak kasar.keterampilan gerak halus secara khusus dikontrol oleh otot-otot
kecil atau halus.Keterampilan ini melibatka koordinasi neuromuskuler yang
memerlukan ketepatan derajat tinggi untuk berhasilnya keterampilan ini.
Pecapaian suatu keterampilan dipengaruhi oleh banyak faktor yang secara
umum dibedakan menjadi tiga hal yang utama yaitu (a) faktor proses belajar
mengajar, (b) faktor pribadi, (c) faktor situasional ( Ma’mun dan Yuda, 2000).
Ma’mun dan Yudha (2000:83) mengemukkan bahwa ada tiga hal yang
dapat diidetifikasi dalam tahap belajar keterampilan gerak yaitu (a) tahapan
verbal kognitif, (b) tahapan mototrik, (c) tahapan otomatisasi. Ketiga tahap
belajar tersebut diurai sebagai berikut:
a) Tahapa verbal-kognitif
Pada tahapan ini tugasnya adalah memberikan pemahaman secara
lengkap mengenai bentuk gerakan baru kepada peserta didik. Instruksi,
demontrasi, film clips dan informasi verbal lainya secara khusus memberika
manfaat dalam tahapan ini. Tujuanya adalah agar penerima informasi dapat
mentransfer informasi yang sudah dipelajari sebelumya kepada bentuk
keterampilan yang dihadapinya sekarang.
b) Tahapan Motorik
Pertama kali yang harus dikuasai dalam tahapan ini adalah kontrol dan
konsistensi sikap berdiri, rasa percaya diri.Peserta didik atau atlet mulai
membangun sebuah program gerak untuk menyempurnakan suatu gerakan.
Ketidak konsistensian dari satu kali latihan ke latihan yang lain dilihatnya
sebagai upaya peserta didik untuk mencari solusi baru mengenai
commitberangsur-angsur
to user
gerakannya. Konsistensi secara
meningkat dan gerakanya
ulai stabil dan antisipasi meningkat.Tahapan motorik secara umum lebih
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lama daripada tahapan verbal-kognitif.Perlu waktu beberapa minggu atau
bulan untuk meguasai keterampilan olahraga dan bahkan cenderung lebih
lama apabila peserta didik atau atlet tersebut mempunyai kesulitan.
c) Tahapan otomatisasi
Pada tahapan ini program motorik sudah berkembangdengan baik dan
dapat mengontrol gerak dalam waktu singkat.Peserta didik atau atlet sudah
menjadi terampil dan setiap gerakan yang dilakukan lebih efektif dan
efisien.Bahkan untuk suatu keterampilan olahraga tertentu Nampak
dilakukan dengan gerakan santa tapi mantap.
Sedangkan
keterampilan
menurut
setiap
cabang
Prawirasaputra
olahraga
(2000:19-22)
berlandaskan
pada
peguasaan
penguasaan
keterampilan dasar.Keterampilan dasar tersebut secara umum dibagi menjadi
tiga kelompok, yaitu (1) keterampilan lokomotor, (2) keterampilan non
lokomotor, (3) keterampilan manipulative. Dari ketiga keterampilan tersebut
diuraikan sebagai berikut:
a) Keterampilan lokomotor
Keterampilan lokomotor adalah keterampilan untuk menggerakkan
anggota badan dalam keadaan titik berat badan berpindah dari satu tempat
ke tempat lain. Bentuk keterampilan dasar dominan dalam cabang olahraga
bola basket adalah berpindah tempat berupa gerakan melangkah, lari
beberapa langkah, melompat dan meloncat.Keterampilan ini harus didukung
power yang baik baik untuk mampu melakukan gerakan melompat.
b) Keterampilan non lokomotor
Keterampilan non lokomotor adalah keterampilan yang dilakukan
dengan menggerakan anggota badan yang melibatkan sendi dan otot dalam
keadaan badan si pelaku menetap, statis, kaki tetap menumpu pada bidang
tumpu atau tetap berpegang pada pegangan.
c) Keterampila manipulatif
Keterampilan manipulatif adalah keterampilan menggunakan anggota
badan, tangan, atau kaki. Dalam keterampilan manipulative terdapat dua
klasifikasi yaitu: (1) gerak propulasif yang meliputi gerakan melempar,
commit tomenggiring
user
menendang, memukul, melompat,
bola, (2) keterampilan gerak
35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
absortif yang meliputi gerakan menangkap dan menjerat (Gallahue &
Ozmun, 1976).
Selanjutnya Gallahue & Ozmun (1976:360) menjelaskan mengenai
keterampilan-keterampilan gerak yang ada pada cabang olahraga bola basket,
yaitu pada table 2. 1 di bawah ini:
Tabel 2. 1 Keterampilan Gerak Dasar dan Gerak Khusus pada Bola basket
Gerakan-gerakan dasar
Keterampilan gerak khusus
Manipulasi
Operan (Passing)
- Operan dada (chest pass)
- Operan atas kepala (overhead pass)
- Lemparan baseball (baseball pass)
- Lemparan dorongan (shovel pass)
- Lemparan doroangan (push pass)
Tembakan (Shooting)
- Tembakan lay-up (Lay-up shot)
- Tembakan dengan dua tangan (two-hand set shot
- Tembakan dengan melompat (jump shot)
Pantulan (Bouncing)
- Dribling di tempat (stationary dribbling)
- Dribling sambil bergerak (moving dribbling)
- Lemparan dengan dipantulkan (bounce pass)
Menagkap (catching)
- Lemparan diatas pinggang
- Lemparan di bawah pinggang
- Memantul-mantulkan (rebounding)
- Lemparan kesamping
- Mengkap bola mati
Voli (volleying)
- Memberikan umpan (tipping)
- Lompatan pusat
Lokomotion
 Dalam petunjuk perbedaan ketika melakukan dribel
Berlari
 Dalam petunjuk perbedaan tampa menggunakan bola
Sliding
Leaping
o Melakukan penjagaan ketika melakukan dribel
- Tembakan lay-up
- Lempar tangkap
Jumping
 Lompatan pada pusat
 Mengumpan ke dalam
 Melakukan pantulan
commit to user
 Menangkap sebuah bola yang tinggi
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Stabilitas
Gerak aksial
 Pivot
(movement axial)
 Bending
Keseimbangan dinamis
 Kompensasi untuk perubahan yang lansung, kecepatan
dan tingkat pada gerakan.
Menghindar (Dodging)
 Gerak tipu dengan bola
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan
diartikan sebagai kemampuan atau kompetensi yang diperagakan oleh
seseorang dalam melaksanakan suatu tugas yang berkaitan dengan pencapaian
suatu tujuan yang didapat melalui proses belajar. Dimana dalam melaksanakan
sebuah pelatihan atau pembelajaran harus dilaksanakan secara terus menerus
dan berpedoman pada prosedur latihan yang tepat.
b. Klasifikasi Keterampilan
Salah satu cara melihat konsep keterampilan adalah dengan melihatnya
sebagai sebuah tugas. Maksudnya adalah untuk menetapkan karakteristik yang
menonjol dari tugas gerak yang dapat dilakukan pelaku untuk membedakan
satu dengan lainnya. Karakteristik dimaksud adalah untuk mengklasifikasikan
keterampilan menjadi beberapa macam dan kelas. Pengkelasan dilakukan
untuk membantu para peneliti dan pendidik untuk keperluan penelitian atau
pengajarannya. Dengan mengetahui perbedaan-perbedaan dalam keterampilan
tersebut, maka akan mudah bagi pendidik untuk atau pelatih dalam kaitannya
membuat pentahapan pembelajarannya atau latihannya. Banyak pendekatan
yang telah dikembangkan untuk mengklasifikasikan keterampilan gerak. Setiap
sistem klasifikasi didasarkan pada hakikat umum dari keterampilan gerak
dikaitkan dengan aspek-aspek spesifik dari keterampilan tersebut. Setidaknya
ada empat karakteristik yang dapat dikemukakan di sini, yaitu dilihat dari atau
dikaitkan dengan:
a) stabilitas lingkungan
b) cara tugas tersebut dilakukan
c) ketepatan gerakan yang dimaksud
d) relativitas pentingnya elemen gerak dan kognitif
commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keterampilan bisa dibedakan antara keterampilan-keterampilan terbuka
dan tertutup. Hal ini berkaitan dengan kondisi lingkungan (environment) pada
saat keterampilan yang bersangkutan dilakukan. Menurut Schmidt (1991)
Keterampilan Terbuka (open skill) adalah keterampilan yang ketika dilakukan,
lingkungan yang berkaitan dengannya bervariasi dan tidak dapat diduga. Ini
hampir sama seperti yang dikemukakan oleh Magil (1985) yang menyebutkan
bahwa
keterampilan
terbuka
adalah
keterampilan-keterampilan
yang
melibatkan lingkungan yang selalu berubah dan tidak bisa diperkirakan.
Sebagai contoh dari keterampilan ini misalnya pukulan-pukulan pada stroke
tenis atau pukulan pada softball yang kedatangan bolanya dari lawan sering
tidak bisa diduga sebelumnya, baik dalam hal kecepatannya maupun dalam hal
arahnya. Dalam hal ini Gentile (1972) mengatakan bahwa, "...pelaku harus
bertindak atas rangsangan yang datang." Dengan demikian, pelaku tidak bisa
menunggu atau berdiri di satu titik saja atau memukul bola dengan jenis
pukulan tertentu saja, tetapi lebih ditentukan oleh arah dan kecepatan dari bola
yang datang. Untuk bisa berhasil dengan baik, maka pemain harus bergerak
dan bertindak sesuai dengan lokasi ruang dari bola serta tuntutan kecepatannya.
Marilah kita batasi saja keterampilan terbuka ini sebagai keterampilan yang
pelaksanaannya lebih ditentukan oleh lingkungan yang tidak tetap dan tidak
bisa diduga.
Keterampilan Tertutup (closed skill) menunjukkan keterampilan yang
sebaliknya. Schmidt dan Magil sama-sama mendefinisikan keterampilan
tertutup ini sebagai keterampilan yang dilakukan dalam lingkungan yang relatif
stabil dan dapat diduga. Contohnya seperti keterampilan-keterampilan yang
menjadi ciri olahraga bowling, golf, panahan, senam atau renang. Kesemua
keterampilan dalam olahraga di atas merupakan keterampilan yang ditentukan
oleh pemain atau pelaku, tanpa harus dibatasi oleh lingkungan sekitar. Sebagai
contoh pada olahraga panahan dimana pemanah hanya melepaskan anak
panahnya dari busur pada saat yang tepat. Selain itu pada olahraga golf, pegolf
hanya memukul bola kapan saja dia mau. Oleh karena itu kedua keterampilan
ini sering juga dipertukarkan dengan mudah dengan istilah self-paced skill
(keterampilan tertutup) dan external-paced skill (keterampilan terbuka).
commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Keterampilan Free Throw (Tembakan Bebas/ Tembakan Hukuman)
Menurut Imam Sodikun (1992: 90) tembakan hukuman adalah tembakan
hadiah yang diberikan kepada seorang pemain untuk mencetak satu angka. Menurut
peraturan PERBASI (2010: 51), tembakan hukuman adalah kesempatan yang
diberikan kepada seorang pemain untuk mencetak satu (1) angka, tidak dijaga, dari
posisi di belakang garis tembakan hukuman dan di dalam setengah lingkaran.
Rangkaian tembakan tembakan hukuman diartikan sebagai semua tembakan
hukuman dan atau penguasaan posisi bola selanjutnya yang dihasilkan dari
hukuman pelanggaran tunggal.
Adapun pelaksanaan tembakan bebas menurut peraturan PERBASI (2010)
sebagai berikut:
1) Mengambil posisi di belakang garis tembakan hukuman dan di dalam
setengah lingkaran.
2) Menggunakan cara apapun untuk menembak tembakan hukuman sedemikian
rupa sehingga bola memasuki keranjang dari atas atau bola menyentuh ring.
3) Melepaskan bola dalam lima (5) detik setelah bola ditempatkan dengan
diserahkan/berada pada pegangan oleh wasit.
4) Tidak menyentuh garis tembakan hukuman atau memasuki daerah bersyarat
sampai bola telah memasuki keranjang atau telah menyentuh ring.
5) Tidak melakukan tipuan saat tembakan hukuman.
Tembakan hukuman dilakukan pemain tanpa dijaga atau mendapat
penjagaan, dan dilakukan dari posisi di belakang garis tembakan hukuman dan
di dalam setengah lingkaran. Tembakan hukuman (free throw) ini diberikan
akibat adanya personal foul dan bila terjadi team foul. Contoh dari personal foul
adalah ketika pemain bertahan melakukan pelanggaran kepada pemain lawan
saat melakukan tembakan. Jika bola hasil tembakan masuk (foul in) maka free
throw yang diberikan sebanyak satu kali. Tetapi jika bola yang ditembakka gagal
masuk keranjang maka free throw yang diberikan sebanyak dua kali.Jika pemain
melakukan tembakan dari daerah tiga angka dan dilanggar maka free throw yang
diberikan sebanyak tiga kali.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
39
digilib.uns.ac.id
Selain terjadi personal foul, free throw diberikan bila terjadi team
foul.Team foul terjadi apabila tim yang bertanding melakukan foul lebih dari
empat kali dalam tiap babak baik foul yang bersifat defensive foul maupun
offensive foul. Saat terjadi foul yang ke lima maka terjadilah team foul.
Meskipun foul dilakukan saat pemain tidak dalam melakukan tembakan maka
tetap dihukum dengan free throw. Selain itu free throw akan diberikan karena
terjadi technical foul atau pelanggaran teknis seperti berkata kasar kepada wasit
atau berkelahi dengan pemain lawan. Dalam pertandingan bola basket,
mendapatkan free throw merupakan keuntungan yang sangat besar karena
mendapatkan kesempatan mencetak angka melalui tembakan tanpa mendapatkan
gangguan oleh pemain lawan. Sehingga setiap pemain dituntut untuk terampil
dalam melakukan free throw karena sifat dari tembakan hukuman ini tidak bisa
diwakilkan pada pemain lain. Dengan kata lain pemain yang langgar adalah
pemain yang melakukan free throw tersebut. Selanjutnya Perbasi (2008:55)
menyatakan bahwa suatu tembakan bebas (free throw) dinyatakan sah (point)
apabila:
1) Mengambil posisi di belakang garis tembakan bebas (free throw line) dan di
dalam setengah lingkaran.
2) Melepaskan bola saat bola telah di lemparkan oleh wasit
3) Tidak menyentuh garis free throw atau memasuki daerah bersyarat sampai
bola telah memasuki ring.
Menurut Danny Kosasih (2008: 51) tembakan hukuman sangat sering
menentukan kemenangan atau kekalahan di dalam pertandingan, maka latihlah
tembakan hukuman di dalam latihan. Perlu diperhatikan saa melakukan
tembakan hukuman cara memegang bola, posisi siku, pergelangan tangan dan
tubuh harus segaris dengan ring. Tembakan hukuman memiliki posisi yang sama
dengan set shoot. Penempatan berat badan pada kaki tumpuan adalah sangat
penting supaya keseimbangan tubuh benar-benar kokoh. Sesaat sebelum melepas
bola, pemain disarankan menghentikan gerakannya sebentar untuk fokus pada
ring. Tariklah nafas panjang yang dalam saat akan melakukan tembakan
hukuman untuk membantu konsentrasi pemain.
commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id
Suksesnya
digilib.uns.ac.id
melakukan
tembakan
hukuman
memerlukan
keahlian,
kebiasaan, konsentrasi dan keyakinan. Kebiasaan, rileks dan irama yang
mendukung konsentrasi dan keyakinan diri.Keyakinan adalah hal yang
terpenting dalam melakukan tembakan bebas tersebut. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam melakukan lemparan bebas menurut Wissel (1996:46) yaitu:
1) Pandangan (sight)
Pandangan mata dipusatkan pada ring basket dan ditunjukan hanya
pada sisi muka lingkaran. Untuk teknik shooting pandangan tertuju pada
puncak dekat sudut kotak papan ring basket.
2) Keseimbangan (balance)
Keseimbangan yang baik akan memberikan tenaga dan control irama
tembakan. Kedua kaki sejajar bahu dan jari kaki diarahkan ke depan. Kedua
lutut ditekuk dengan sudut 90 derajat untuk mendapatkan kekuatan tolakan ke
atas.Untuk mengontrol keseimbangan hendaknya posisi kepala tetap segaris
dengan pinggang.
3) Posisi tangan
Tangan yang digunakan untuk menembak ditempatkan tetap di
belakang bola sebagai penjaga keseimbangan.Tangan cukup rapat, rileks dan
jari jari tangan membuka secukupnya, ibu jari angan tidak terbentang lebar
(menghindarkan ketegangan padda tangan dan lengan atas).
4) Pengaturan siku
Bola dipegang di depan di atas bahu antara telinga dan bahu penembak,
siku tetap dipertahankan. Pada saat siku pada posisi demikian, maka arah bola
akan sejajar dengan ring basket.
5) Irama menembak
Menembak adalah sinkronisasi antara kaki, pinggang, bahu sikutembak,
kelenturan pergelangan tangan dan jari.Kekuatan inti dan ritme tembakan
berasal dari naiknya kaki, pelurusan lengan, lecutan pergelangan tangan dan
jari-jari.siku yang digunakan membentuk sudut 90 derajat kemudian lengan,
pergelangan jari diluruskan ke arah rng basket dengan sudut 45 derajat
sehingga siku terlentang dengan sepenuhnya. Dorongan dan control terakhir
tembakan berasal dari jari dengan sentuhan ujung jari untuk mebuat putaran
to usertembakan.
sisi belakang bola sehingga commit
memperhalus
41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6) Follow through
Setelah melepaskan bola dari jari tengah, lengan tetap dipertahankan di
atas dan terlentang sepenuhnya dengan jari tengah menunjuk pada target.
Telapak tangan yang digunakan untuk menembak menghadap ke bawah dan
telapak tangan penyeimbang menghadap ke atas maka dipertahankan pada
sasaran dan lengan tetap di atas pada posisi penyelesaian follow through
sampai bola menyentuh keranjang basket.
Gambar 2. 21. Tahapan Free Throw
(Wissel,1996:49)
Menurut Imam Sodikun (1992: 77) beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi hasil tembakan hukuman adalah, antara lain:
a) Faktor teknik: teknik yang kurang baik dapat berpengaruh terhadap hasil
tembakan.
b) Faktor fisik: sedangkan fisik yang kurang baik akan mempengaruhi unsur
kekuatan bagian tubuh yang berperan dalam melakukan tembakan hukuman.
c) Faktor mental: faktor mental adalah faktor yang mencakup sisi psikologis
dalammelakukan tembakan hukuman.
d) Faktor kematangan juara: kematangan juara mengacu pada gabungan unsur
mental dan fisik,kematangan yang dimaksud adalah tidak gentar menghadapi
apapun: lawan, situasi, kondisi, alat yang seperti apapun. Dalam hal ini adalah
kondisi dan situasi pada saat melakukan tembakan hukuman.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
42
digilib.uns.ac.id
Dalam keterampilan free throw tidak terlepas dari akurasi atau biasa
disebut dengan ketepatan. Saat menembakan bola ke dalam keranjang
dibutuhkan sebuah akurasi yang baik agar bola benar-benar masuk. Dalam
kajian tentang akurasi sering kali berkaitan dengan presisi. Kedua istilah tersebut
mempunyai perbedaan. Seorang pemain yang melakukan tembakan yang
meleset di tempat yang sama secara berulang-ulang maka bisa diartikan bahwa
tembakan tersebut memiliki presisi yang baik tetapi tidak memiliki akurasi yang
baik. Sedangkan akurasi adalah sebuah pengukuran dari hasil yang benar-benar
tepat sehingga dalam pengukuran keterampilan free throw adalah mengukur
seberapa akurat bola yang ditembakan menuju keranjang. Sehingga pemain yang
dikatakan terampil dalam melakukan free throw adalah pemain yang memiliki
akurasi yang baik dimana mampu melakukan tembakan di sasaran yang sama
secara berulang-ulang.
Berdasarkan uraian di atas maka untuk dapat memiliki keterampilan free
throw yang baik perlu dilakukan pengukuran pada kemampuan fisik. Maka
dalam penelitian ini akan dikaji tentang keterampilan free throw pada bola
basket ditinjau dari kemampuan fisik.
d. Biomekanika free throw
Biomekanika olahraga adalah ilmu yang mempelajari tentang prinsip-prinsip,
hukum-hukum mekanik dan gaya internal dan eksternal yang yang berlaku pada
tubuh manusia ketika melakukan akivitas fisik atau olahraga serta pengaruhpengaruh yang dihasilkannya. Adapun biomekanika free throw / tembakan hukuman
adalah sebagai berikut:
a) Awalan
-
Posisi tubuh berdiri menghadap ring basket.
-
Kedua kaki dibuka selebar bahu, jika terlalu berdekatan dapat
menghasilkan masalah keseimbangan untuk menembak tepat, sedangkan
penempatan kaki terlalu lebar akan memperkenalkan komponen lateral
untuk menekan kaki di lantai.
-
Penembak harus melebarkan jari sehingga memiliki kontrol yang lebih
baik pada bola, pergelangan tangan harus dalam ekstensi (membungkuk
commit to
user
ke belakang) untuk membantu
mendukung
bola dan berada dalam posisi
untuk memberikan kekuatan mendorong untuk menembak.
43
perpustakaan.uns.ac.id
-
digilib.uns.ac.id
Membuat rangka tubuh sebagai obyek utama untuk memudahkan
pergerakan anggota yang lain dalam gerakan linear.
-
Mempertahankan keseimbangan, menempatkan posisi kaki yang sama
dengan lengan yang melempar lebih maju sedikit akan membantu titik
berat badan agar tetap bisa dipertahankan
-
Visualisasi
gerakan
yang
akan
menambah
keyakinan
dalam
mengeksekusi gerakan, penempatan tangan yang melempar langsung di
belakang bola akan memudahkan kontinuitas gerakan dan transfer gaya
yang konstan, tangan yang lainnya berada di samping bola dengan tujuan
menjaga keseimbangan posisi bola.
-
Bahu lengan yang menembak mendekati 0 derajat (sejajar dengan tubuh)
dengan lengan atas dirapatkan sepanjang badan.
-
Lutut ditekuk hampir 90 derajat, batang tersebut tertekuk hampir 50
derajat dari vertikal.
-
Fleksi tubuh pada tahap tembakan sangat penting, digunakan untuk
meningkatkan pembebanan kaki.
-
Posisi kaki, tungkai dan lengan untuk menembak harus simetri.
-
Fleksi anggota tubuh bagian atas di lakukan guna mengurangi
pembebanan pada sendi dengan memperpendek lengan torsi.
-
Fleksi anggota tubuh bagian bawah berguna agar tingkat konstraksi otot
anggota badan bagian atas berkurang karena beban lebih meningkat
anggota tubuh bagian bawah dan juga untuk mendekati pusat gravitasi.
-
Fleksi lutut yang hampir 90 derajat dan pinggang mencapai 50 derajat
akan memudahkan gerakan vertikal karena nilai torsi dibantu dengan
panjang lengan torsi.
b) Pelaksanaan
-
Bola ditempatkan di depan tubuh dengan tangan menembak tepat di
belakang bola, dan tangan kiri ke samping dan bawah bola. Jari-jari
menyebar dengan baik dan bola duduk di dasar bantalan jari, tidak secara
langsung di telapak
-
Posisi ini menghasilkan gerakan untuk menembak dimulai ketika tubuh
-
mencapai posisi vertikal
commit
tokecepatan
user
Lutut dalam fleksi maksimal
dan
vertikal bola adalah nol.
44
perpustakaan.uns.ac.id
-
Dari
posisi
digilib.uns.ac.id
gaya
yang
pertama
menghasilkan
gerakan
adalah
perpanjangan dari lutut dan pinggul dan elevasi bola oleh fleksi bahu.
-
Waktu perpindahan pertama adalah lutut dan pinggul diperluas, diikuti
oleh fleksi bahu, maka ekstensi siku dan pergelangan lengkungan tangan.
-
Gaya dorong vertikal tungkai dan badan dari posisi fleksi secara sinergis
akan membantu gerakan lengan untuk mendorong.
-
Posisi bola yang sudah ditempatkan di atas kepala dan lurus kearah
keranjang dengan tetap memperhatikan sudut siku harus lebih kecil
dibandingkan sudut yang terbentuk oleh badan dan lengan atas
akanmembantu transfer gaya dorong karena jarak lemparan sebelum bola
dilepas lebih panjang.
-
Pada saat menembakkan bola tubuh dan kaki harus sepenuhnya di
ekstensi.
-
Gerakan fleksi pergelangan tangan memberikan dorongan final untuk
pelepasan bola dan membantu menentukan kecepatan dan sudut
lengkungan bola.
-
Sudut yang paling efektif untuk menembak adalah 90 derajat.
-
Daya dorong akibat runtutan gerakan yang sinergis dari fleksi ke ekstensi
tungkai, badan, lengan dan telapak tangan menyebabkan bola terhempas
kearah ring.
-
Posisi telapak tangan memegang peranan penting hasil akhir eksekusi
tembakan. Jari telunjuk sebagai jari terakhir yang menyentuh bola.
-
Posisi ekstensi sendi di pergelangan kaki akan membantu dalam menjaga
keseimbangan anggota tubuh bagian atas selama proses berlangsung.
c) Lanjutan
-
Setelah bola meninggalkan tangan, siku harus mencapai ekstensi penuh,
pergelangan harus secara penuh melenturkan.
-
Gerakan melepaskan bola yang diikuti oleh esktensi semua sendi akibat
perpanjangan gerakan akan lebih mengarahkan bola tepat menuju ring.
-
Tingkat ketegangan otot anggota tubuh yang terlibat harus dikurangi agar
sinergi transfer gaya tetap berlanjut.
Dalam free throw selain berkaitan dengan biomekanika juga erat kaitanya
commit
to user
dengan prinsip gerak peluru. Gerak
peluru
merupakan suatu jenis gerakan benda
yang pada awalnya diberi kecepatan awal lalu menempuh lintasan yang arahnya
perpustakaan.uns.ac.id
45
digilib.uns.ac.id
sepenuhnya dipengaruhi oleh gravitasi. Dalam kajian ini hanya meninjau gerakan
benda tersebut setelah diberikan kecepatan awal dan bergerak dalam lintasan
melengkung di mana hanya terdapat pengaruh gravitasi. Gerakan tersebut dikatakan
gerak peluru karena jenis gerakan ini mirip gerakan peluru yang ditembakkan.
Benda-benda yang melakukan gerakan peluru dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Pertama, benda tersebut bergerak karena ada gaya yang diberikan. Mengenai
Dalam kajian ini hanya memandang gerakan benda tersebut setelah dilemparkan dan
bergerak bebas di udara hanya dengan pengaruh gravitasi. Kedua, seperti pada Gerak
jatuh bebas benda-benda yang melakukan gerak peluru dipengaruhi oleh gravitasi,
yang berarah ke bawah (pusat bumi) dengan besar g = 9,8 m/s 2. Ketiga, hambatan
atau gesekan udara. Setelah bola ditembakkan atau dengan kata lain benda tersebut
diberikan kecepatan awal hingga bergerak, maka selanjutnya gerakannya bergantung
pada gravitasi dan gesekan atau hambatan udara.
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa jenis gerak parabola. Pertama,
gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dengan sudut
tetap terhadap garis horisontal, sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Dalam
kehidupan sehari-hari terdapat banyak gerakan benda yang berbentuk demikian.
Termasuk di dalamnya adalah gerakan bola basket yang dilemparkan ke ke dalam
keranjang.
Gambar 2. 22. Gerakan Parabola Ketika Sudut
Tetap Terhadap Garis Horisontal
Kedua, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal
pada ketinggian tertentu dengan arah sejajar horisontal, sebagaimana tampak pada
gambar di bawah. Beberapa gerakan
jenis to
iniuser
yang ada dalam kehidupan sehari-hari,
commit
perpustakaan.uns.ac.id
46
digilib.uns.ac.id
meliputi gerakan bom yang dijatuhkan dari pesawat atau benda yang dilemparkan ke
bawah dari ketinggian tertentu.
Gambar 2. 23. Gerak Parabola Ketinggian Dengan
Arah Sejajar Garis Horizontal
Ketiga, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari
ketinggian tertentu dengan sudut tetap terhadap garis horisontal, sebagaimana
tampak pada gambar di bawah.
Gambar 2. 24. Gerak Parabola Sudut Tetap Terhadap
Garis Horizontal
Fungsi dari gerak peluru cukup banyak. Pertama fungsi dari gerak peluru
misalnya dalam kemiliteran yaitu pada saat menembakan rudal maupun mortir yaitu
membantu rudal untuk bisa mencapai tempat lawan dengan gerakan benda berbentuk
parabola ketika diberikan kecepatan awal dari ketinggian tertentu dengan sudut tetap
terhadap garis horisontal sehingga dapat mencapai tempat lawan dan menembakan
commit to user
ke arah yang benar atau mencapai tempat yang diinginkan. Kedua fungsi gerak
perpustakaan.uns.ac.id
47
digilib.uns.ac.id
peluru dalam lompatan para atlet saat lompat jauh yaitu gerakan atau lompatan yang
didapatkan oleh atlet pada saat melompat dan menumpu kakinya pada sesuatu
sehingga mendapat kekuatan untuk melompat sehingga dapat mencapai tempat
lompatan sampai kakinya menyentuh tanah fungsi gerak peluru yang terdapat
didalam lompatan sang atlet adalah membantu sang pelari mendapatkan lompatan
yang jauh. Ketiga adalah pada saat pemain basket melakukan free throw. Seorang
pemain yang melakukan free throw harus memperhitungkan jarak antara garis free
throw dengan posisi keranjang. Sehingga pemain mampu malakukan tembakan
dengan pemberian gaya pada bola yang tepat agar bola masuk ke dalam keranjang.
2. Kemampuan Fisik
a. Hakekat Kemampuan Fisik
Kemampuan fisik atlet memegang peranan penting dalam menjalankan
program latihannya. Program latihan kemampuan fisik haruslah direncanakan secara
baik, sitematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan
kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dapat menimbulkan atlet
mencapai prestasi yang lebih baik sesuai harapan. Fisik seorang atlet juga
menentukan prestasi atlet seperti yang dikatakan M. Sajoto (1988: 10), bahwa
“kemampuan fisik adalah salah satu syarat yang sangat diperlukan dalam setiap
usaha peningkatan prestasi atlet, bahkan dapat dikatakan dasar landasan titik tolak
suatu awalan prestasi”. Kemampuan fisik merupakan satu kesatuan utuh dari
komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan
maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa didalam usaha peningkatan kemampuan
fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan, walaupun di sana sini
dilakukan dengan sistem prioritas sesuai dengan keadaan atau status setiap
komponen itu dan untuk keperluan apa keadaan status yang dibutuhkan tersebut
(Sajoto, 1995: 14). selanjutnyaSajoto (1995:8-10) menerangkan bahwa komponen
kemampuan fisik antara lain:
1) Kekuatan (Strenght)
Kekuatan adalah kemampuan kontraksi seluruh sistem otot dalam
menerima beban/tahanan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dan
mampu mengatasi suatu tekanan dalam waktu kerja tertentu sehingga
kekuatan ini sebagai dasar dari komponen kemampuan fisik lain guna
commit to user
menunjang komponen kemampuan
fisik tersebut. Hampir semua cabang
olahraga memerlukan kemampuan kekuatan. Sajoto (1995: 8) berpendapat,
48
perpustakaan.uns.ac.id
“kekuatan
digilib.uns.ac.id
adalah
komponen
kemampuan
fisik
seseorang
tentang
kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu
bekerja”. Kekuatan otot merupakan unsur kemampuan fisik yang paling
mendasar yang sangat diperlukan untuk mencapai prestasi olahraga. Kekuatan
memegang peranan penting dalam melindungi otot dari kemungkinan cedera,
dengan kekuatan atlet akan dapat lebih cepat melakukan teknik yang
diinginkan. Meskipun banyak aktivitas olahraga lebih memerlukan agility,
speed, keseimbangan, koordinasi, dan sebagainya, faktor tersebut harus
dikombinasikan dengan kekuatan yang merupakan basis bagi komponen
kemampuan fisik lainnya.
2) Daya Tahan (Endurance)
Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam meningkatkan
kemampuan seluruh tubuh untuk selalu bergerak dalam tempo sedang sampai
cepat yang cukup lama (Sajoto, 1995: 192). Daya tahan dibagi menjadi dua
komponen, yaitu daya tahan kardiorespirasi dan daya tahan otot. Daya tahan
kardiorespirasi atau daya tahan jantung dan paru adalah kemampuan jantung
(sistem peredaran darah) dan paru (pernapasan) untuk berfungsi secara
optimal saat melakukan aktivitas sehari-hari dalam waktu cukup lama tanpa
mengalami kelelahan berarti. Daya tahan ini sangat penting untuk menunjang
kerja otot, yaitu dengan mengambil oksigen melalui pernapasan dan
mengirimnya ke otot-otot yang sedang aktif atau berkonsentrasi melalui
peredaran darah. Daya tahan otot merupakan kapasitas otot untuk melakukan
kontraksi secara terus menerus pada tingkat intensitas sub maksimal. Tujuan
latihan daya tahan adalah meningkatkan kemampuan daya tahan aerobik dan
daya tahan otot. Artinya, seorang atlet dipacu untuk berlari dan bergerak
dalam waktu lama dan tidak mengalami kelelahan yang berarti. Kemampuan
daya tahan dan stamina dapat dikembangkan melalui kegiatan dan gerakangerakan lain yang memiliki nilai aerobik. Untuk mempertahankan atau
meningkatkan daya tahan kardiorespirasi dengan melakukan latihan aerobik
atau lari (Jogging) selama 40-60 menit dengan kecepatan yang bervariasi.
Sedangkan daya tahan otot itu sendiri mengacu pada suatu kelompok otot
yang mampu untuk melakukan kontraksi berturutturut untuk waktu yang
user
lama, misalnya latihan pushcommit
up danto sit
up. Daya tahan adalah keadaan atau
perpustakaan.uns.ac.id
49
digilib.uns.ac.id
kondisi tubuh yang mampu untuk berlatih dalam waktu yang lama, tanpa
mengalami kelelahan yang berlebihan (Harsono, 2001: 8).
3) Daya Otot (Muscular Power)
Kemampuan daya ledak otot atau yang biasa disebut power, ini sangat
dipengaruhi oleh dua unsur komponen kemampuan fisik lainnya yaitu
kekuatan otot dan kecepatan. Kedua komponen kemampuan fisik ini tidak
dapat dipisahkan karena pada prinsip kerjanya kedua komponen kemampuan
fisik ini bekerja bersama untuk menghasilkan kemampuan daya ledak otot
(power), dan dasar dari pembentukan power ini adalah kekuatan, maka
sebelum melatih kemampuan fisik power haruslah terlebih dahulu dilatih
kekuatan Daya ledak otot atau muscular power adalah kemampuan seseorang
untuk melakukan kekuatan maksimum, dengan usaha yang dikerahkan dalam
waktu sependek-pendeknya (Sajoto, 1995: 58). Daya ledak diperlukan semua
cabang olahraga tidak terkecuali cabang olahraga bola basket, karena selain
kekuatan terdapat pula kecepatan. Latihan yang diberikan kepada atlet untuk
meningkatkan daya ledak tidak hanya faktor beban saja tetapi harus
memperhatikan faktor kecepatan konstraksinya. Dengan demikian daya ledak
merupakan salah satu komponen kemampuan fisik yang sangat diperlukan
untuk performance seorang atlet. Power merupakan komponen yang banyak
dibutuhkan dalam unjuk kerja terutama pada unjuk kerja yang bersifat daya
ledak otot (explosive). Dalam olahraga bola basket, aplikasi power
mempunyai pengaruh besar pada saat melakukan shooting
4) Kecepatan (Speed)
Kecepatan sendiri menurut Harsono (2001: 36) adalah kemampuan
untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya, atau kemampuan untuk menempuh suatu
jarak dalam waktu yang cepat. Menurut Sukadiyanto (2005: 106) "kecepatan
adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk menjawab rangsangan
dalam waktu secepat dan sesingkat mungkin". Dari pendapat para ahli di atas
dapat disimpulkan bahwa kecepatan adalah kemampuan otot dalam
menjawab rangsangan untuk melakukan gerakan-gerakan sejenis dalam
mencapai jarak tertentu dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Untuk
user dibutuhkan latihan-latihan yang
menghasilkan kecepatan commit
dengan tobaik
perpustakaan.uns.ac.id
50
digilib.uns.ac.id
mendukung komponen kemampuan fisik tersebut yang sebaiknya diberikan
kepada atlet setelah memiliki komponen kekuatan.
5) Daya Lentur (Fleksibility)
Menurut Sajoto (1995: 58) kelentukan adalah keefektifan seseorang
dalam menguasai dirinya, untuk melakukan segala aktivitas tubuh dengan
penguluran seluas-luasnya, terutama otototot, ligamen-ligamen di sekitar
persendian. Seorang atlet yang tidak memiliki kelenturan dia akan cenderung
akan sedikit sulit dalam melakukan gerakan apalagi dengan gerakan yang
kompleks dan dia akan terlihat kaku. Sebaliknya, seorang atlet yang memiliki
kelenturan dia akan lebih mudah dalam melakukan gerakan dan lebih efisien
dan mengurangi risiko cedera. Kelentukan merupakan komponen kemampuan
fisik yang penting sekali dalam hampir semua cabang olahraga, terutama
cabang-cabang olahraga yang banyak menuntut gerak sendi, salah satunya
cabang olahraga bola basket, kelentukan diperlukan pada saat melakukan
jump shoot, shooting, dan lay up. Harsono (2001: 15) menyatakan bahwa
perbaikan dalam kelentukan akan dapat: a) Mengurangi kemungkinan
terjadinya cedera pada otot dan sendi. b) Membantu dalam mengembangkan
kecepatan, koordinasi, dan kelincahan. c) Membantu memperkembang
prestasi. d) Menghemat pengeluaran tenaga pada waktu melakukan gerakangerakan. e) Membantu memperbaiki sikap.
6) Kelincahan (Agility)
Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh
dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan
keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya (Harsono, 2001: 21). Jadi,
kelincahan bukan hanya menuntut kecepatan, akan tetapi juga fleksibilitas
yang baik dari sendi-sendi anggota tubuh. Tanpa memiliki kelincahan seorang
atlet tidak akan bisa bergerak lincah, selain itu faktor keseimbangan juga
penting dalam agility. Dapat disimpulkan bahwa sebenarnya agility atau
kelincahan adalah kombinasi kecepatan, kekuatan, kecepatan reaksi,
keseimbangan, kelentukan, dan koordinasi.
7) Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan
organ-organ syaraf otot. commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8) Koordinasi (Coordination)
Koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dengan
berbagai tingkat kesukaran dengan cepat dan penuh ketepatan (Tangkudung,
2006: 67). Dalam bukunya Nurhasan (2005: 21) mengemukakan bahwa
komponen koordinasi menjadi dasar bagi usaha belajar yang bersifat
sensomotorik. Makin tinggi tingkat kemampuan koordinasi akan makin cepat
dan efektif dalam mempelajari suatu gerakan. Menurut Sukadiyanto (2005:
139) “Koordinasi merupakan hasil perpaduan kinerja dari kualitas otot,
tulang, dan persendian dalam menghasilkan satu gerakan yang efektif dan
efisien.” Aplikasi koordinasi dalam olahraga bola basket adalah kemampuan
mengubah arah tubuh saat melakukan tembakan yang memerlukan koordinasi
antara pandangan mata, lengan, pensejajaran siku, dan penempatan kaki
tumpu.
9) Ketepatan (Accuracy)
Ketepatan
adalah kemampuan
seseorang untuk
mengendalikan
gerakangerakan bebas terhadap suatu sasaran, sasaran ini dapat merupakan
suatu jarak atau mungkin suatu obyek langsung yang harus dikenai dengan
salah satu bidang tubuh.
10) Reaksi (Reaction)
Reaksi (reaction) adalah kemampuan seseorang segera bertindak
secepatnya, dalam menanggapi rangsangan-rangsangan yang datang lewat
indra, saraf, atau feeling lainnya (Sajoto, 1995: 59). Aplikasi reaksi dalam
bola basket adalah pada saat pemain sedang menggiring bola, terutama pada
situasi man to man pemain harus bereaksi cepat untuk dapat meloloskan diri
dari hadangan lawannya dan apabila hal tersebut dapat terlaksana dengan baik
tidak menutup kemungkinan untuk menciptakan peluang mencetak poin.
Sebelum diterjunkan ke arena pertandingan, seorang pemain sudah berada
dalam kondisi dan tingkat kesegaran jasmani yang baik untuk menghadapi intensitas
kerja dan tekanan-tekanan yang akan timbul dalam pertandingan. Proses latihan
kondisi dalam olahraga adalah suatu proses yang harus dilakukan dengan hati-hati,
dengan sabar dan penuh kewaspadan terhadap atlet. Melalui latihan yang berulangcommit
user
ulang dilakukan, yang intensitas
dan tokompleksitasnya
sedikit demi sedikit
bertambah, lama-kelamaan seorang pemain akan berubah menjadi seorang pemain
perpustakaan.uns.ac.id
52
digilib.uns.ac.id
yang lincah, terampil dan berhasil guna. Setelah pemain mencapai tingkat kondisi
yang baik untuk menghadapi musim-musim berikutnya, latihan-latihan kondisi
tersebut harus tetap dilanjutkan selama musim dekat perlombaan, meskipun tidak
seintensif seperti sebelumnya. Maksudnya adalah tingkatan kemampuan fisik dapat
tetap dipertahankan selama musim-musim tersebut.
Menurut Harsono (1988:153),menjelaskan bahwa, kemampuan fisik atlet
memegang peranan yang sangat penting dalam program latihannya. Program latihan
kemampuan fisik haruslah direncanakan secara baik dan sistematis dan ditujukan
untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh
sehingga dengan demikian memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih
baik. Lebih lanjut, Harsono (1988), mengemukakan bahwa, kemampuan fisik yang
baik akan berpengaruh terhadap fungsi dan arganisme tubuh, diantaranya: (1) Akan
ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung, (2) Akan ada
peningkatan dalam kekutan, kelentukan, stamina, dan komponen fisik lainnya, (3)
Akan ada gerak yang lebih baik pada waktu latihan, (4) Akan ada pemulihan yang
lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan, (5) Akan ada respon yang cepat
dari organism tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon demikian diperlukan.
Kemampuan fisik merupakan satu kesatuan unsur yang sangat penting dari
komponen-komponen gerak fisik yang tidak dapat dipisahkan antara satu dan
lainnya. Kemampuan fisik yang baik akan memberikan pengaruh terhadap gerak
penampilannya serta hasil yang maksimal dari penampilan gerak tersebut, oleh
karena itu pemeliharaankemampuan fisik harus mengalami peningkatan. Salah satu
cara untuk memelihara kemampuan fisik ini adalah dengan penyusunan program
latihan yang baik serta dirancang sesuai dengan karaktersistik cabang olahraga.
Keadaan kemampuan fisik yang baik akan mempengaruhi aspek kejiwaan seorang
atlet. Aspek kejiwaan tersebut meliputi peningkatan motivasi kerja, semangat kerja,
rasa percaya diri ketelitian dan lain sebagainya. Peningkatan dari aspek-aspek
tersebut secara langsung akan berdampak pada hasil dari gerak penampilannya.
Kemampuan fisik merupakan dasar atau landasan titik tolak yang menjadi
awalan olahraga prestasi. Dalam setiap cabang olahraga, kemampuan fisik selalu
menjadi hal yang harus ditingkatkan dan dipelihara melalui pengembangan
komponen-komponen yang ada di dalamnya. Semua komponen kemampuan fisik
to user
tersebut harus menjadi perhatian, commit
terutama
yang sangat berkaitan dan menunjang
performa seorang atlet. Karena tidak semua komponen kemampuan fisik harus serta
53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
merta ditingkatkan. Dengan istilah lain bahwa harus ditekankan pada komponen
yang berkaitan secara langsung dengan tujuanya yaitu untuk cabang olahraga secara
keseluruhan atau untuk salah satu keterampilan dalam yang ada dalam cabang
olahraga tersebut. Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh Sajoto
(1998:57) bahwa dalam usaha peningkatan kemampuan fisik, maka harus
mengembangkan semua komponennya. Walaupun perlu dilakukan dengan sistem
prioritas (komponen apa yang perlu mendapat porsi peningkatan lebih besar
dibanding komponen lain)
Dalam setiap cabang olahraga terdapat komponen kemampuan fisik yang perlu
dilatih dan dikembangkan untuk meningkatkan performa atlet sehingga atlet mampu
mendapatkan hasil yang maksimal. Pada cabang olahraga bola basket, atlit dituntut
untuk memiliki kemampuan fisik yang baik karena cabang olahraga ini merupakan
cabang olahraga yang memadukan berbagai keterampilan. Hal tersebut diperkuat
pada klasifikasi komponen fisik yang dikemukanakan, Nurhasan (1998: 229), dimana
dalam klasifikasi komponen fisik pada olahraga bola basket meliputi: daya tahan,
kekuatan, kelincahan, power dan fleksibilitas. Masing-masing dari kemampuan fisik
tersebut memiliki peran yang penting pada setiap keterampilan.Kemampuan fisik
merupakan faktor yang utama yang harus dimiliki oleh seorang atlet walaupun tidak
meninggalkan aspek lain seperti aspek teknik, taktik, dan aspek mental. Kemampuan
fisik yang dimiliki seorang atlet berbeda-beda, untuk dapat memiliki, memelihara
dan meningkatkan kemampuan fisik dengan baik, manusia harus berusaha dan juga
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Banyak sekali faktor
kemampuan fisik, dimana faktor-faktor tersebut saling melengkapi. Faktor utama
yang mempengaruhi kemampuan fisik antar lain: factor latihan, faktor istirahat,
faktor kebiasan hidup sehat, lingkungan serta makanan dan gizi (Wardan, 1998:12).
1) Faktor Latihan
Latihan adalah suatu proses yang sistematis dari latihan atau bekerja
yang dilakukan berulang-ulang dengan kian hari kian meningkat jumlah
beban atau pekerjaannya (Harsono, 1986 : 27). Salah satu yang paling
penting
dari
latihan,
harus
dilakukan
secara
berulang-ulang
dan
meningkatkan beban atau tahanan untuk meningkatkan kekuatan dan daya
tahan otot yang diperlukan untuk pekerjaannya. Latihan harus ditekankan
commit
user daya tahan, kekuatan, kecepatan,
kepada komponen-komponen
fisiktoseperti
kelincahan, kelenturan, daya ledak (power), stamina dan lain-lain faktor yang
perpustakaan.uns.ac.id
54
digilib.uns.ac.id
penting guna pengembangan fisik secara keseluruhan atlet. Menurut Harsono
(1988: 100-101) tujuan serta sasaran utama dari latihan atau training adalah
membantu atlet meningkatkan keterampilan atau prestasi semaksimal
mungkin. Untuk mencapai hal itu ada empat aspek latihan yang perlu
diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet, yaitu:
a) Latihan Fisik (physical training)
Perkembangan kemampuan fisik yang menyeluruh sangat penting,
oleh karena tanpa kemampuan fisik yang baik atlet tidak akan dapat
mengikuti latihan-latihan dengan sempurna. Beberapa komponen fisik
yang perlu diperhatikan untuk dikembangkan adalah daya tahan
kardiovaskular, dayatahan kekuatan, kekuatan otot (strength), kelentukan
(flexibility), kecepatan, stamina, kelincahan (agility), power. Komponenkomponen tersebut adalah yang utama harus dilatih dan dikembangkan
oleh atlet tersebut.
b) Latihan Teknik (technical training)
Latihan teknik adalah latihan untuk mempermahir teknik-teknik
gerakan yang diperlukan untuk melakukan cabang olahraga yang
dilakukan atlet. Latihan teknik adalah latihan yang di khusus kan guna
membentuk dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan motorik atau
perkembangan neuromuscular. Kesempurnaan teknik-teknik dasar dari
setiap gerakan adalah penting oleh karena akan menentukan gerak
keseluruhan. Oleh karena itu, gerak-gerak dasar setiap bentuk teknik yang
diperlukan dalam setiap cabang olahraga harus dilatih dan dikuasai secara
sempurna.
c) Latihan Taktik (tactical training)
Tujuan latihan taktik adalah untuk menumbuhkan perkembangan
interpretive atau daya tafsir pada atlet. Teknik-teknik gerakan yang telah
dikuasai dengan baik, selanjutnya harus dituangkan dan diorganisir dalam
pola-pola permainan, bentukbentuk dan formasi-formasi permainan serta
strategi-strategi dan taktik-taktik pertahanan dan penyerangan, sehingga
berkembang menjadi suatu kesatuan gerak yang sempurna.
d) Latihan Mental (psychological training)
user tidak kurang pentingnya
Perkembangan commit
mental toatlet
dari
perkembangan ketiga faktor di atas, sebab, betapa sempurna pun
perpustakaan.uns.ac.id
55
digilib.uns.ac.id
perkembangan fisik, teknik dan taktik atlet, apabila mentalnya tidak turut
berkembang, prestasi tinggi tidak mungkin akan dapat tercapai. Latihanlatihan mental adalah latihan-latihan yang lebih menekankan pada
perkembangan kedewasaan atlet serta perkembangan emosional dan
impulsif; misalnya semangat bertanding, sikap pantang menyerah,
kesimbangan emosi meskipun berada dalam situasi stress, sportivitas,
percaya diri, kejujuran dan sebagainya.
2) Kebiasaan Hidup Sehat
Kebiasaan hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari harus dijaga dengan
baik, apalagi dalam kehidupan berolahraga. Dengan demikian manusia akan
terhindar dari penyakit. Kebiasaan hidup sehat dapat dilakukan dengan cara,
yaitu: (1) Selalu menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan sekitarnya, (2)
Makan makanan yang higienis dan mengandung gizi misalnya empat sehat
lima sempurna.
a) Faktor Lingkungan
Lingkungan dapat diartikan tempat dimana seseorang tinggal dalam
waktu yang lama.Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan
lingkungan social ekonomi. Hal ini dapat dimulai dari lingkungan
pergaulan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah tempat tinggal dan
sebagainya. Keadaan lingkungan yang baik akan menunjang kehidupan
yang baik pula. Dengan demikian manusia tersebut harus bisa
mengantisipasi dan menjaga lingkungan dengan baik supaya terhindar
dari berbagai penyakit lingkungan.
b) Faktor Makanan dan Gizi
Pada dasarnya pengaturan gizi untuk atlet adalah sama dengan
pengaturan gizi untuk masyarakat biasa yang bukan atlet, dimana perlu
diperhatikan keseimbangan energi yang diperoleh dari makanan dan
minuman dengan energi yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme, kerja
tubuh dan penyediaan tenaga (energi) pada waktu istirahat, latihan dan
pada waktu pertandingan, oleh karena kelebihan maupun kekurangan zatzat gizi dapat menimbulkan dampak negatif, baik untuk kesehatan apalagi
di dalam menunjang prestasi.
commit to user
56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan uraian di atas, maka komponen kemampuan fisik yang diajukan
terkait dalam penelitian tentang keterampilan free throwpada cabang olahraga bola
basket meliputi: power otot lengan power otot tungkai, dan fleksibilitas pergelangan
tangan, fleksibilitas togok dan koordinasi mata tangan. Adapun penjelaskan terkait
dengan komponen kemampuan fisik tersebut adalah sebagai berikut:
1) Power (Daya Ledak)
Power
atau
daya
ledak
adalah
kemampuan
seseorang
untuk
mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerjakan dalam waktu yang
sesingkatsingkatnya. Daya ledak dipengaruhi oleh kekuatan otot, kecepatan
kontraksiotot sehingga semua faktor yang mempengaruhi kedua hal-hal tersebut
akanmempengaruhi
daya
otot.
Jadi
daya
otot
adalah
kualitas
yang
memungkinkanotot atau sekelompok otot untuk melakukan kerja fisik secara
tiba-tiba. Daya otot dipengaruhi oleh kekuatan otot dan kecepatan kontraksi otot
sehinggasemua
faktor
yang
mempengaruhi
kedua
hal
tersebut
akan
mempengaruhidaya otot (M Sajoto, 1995 : 8).
Daya
otot
(muscular
power)
adalah
kemampuan
seseorang
untukmempergunakan tenaga maksimum yang dikerahkan dalam waktu
yangsependek-pendeknya, dalam hal ini dapat dinyatakan bahwa daya ledak
samadengan kekuatan (force) x kecepatan (velocity) seperti dalam melompat
sertagerak lain yang bersifat eksplosif (M. Sajoto, 1995:7-8).
Daya ledak merupakan salah satu dari komponen gerak yang sangat
penting untuk melakukan aktivitas yang sangat berat karena dapat menentukan
seberapa kuat orang memukul, seberapa jauh orang melempar, seberapa cepat
orang berlari dan lainnya. Radcliffe dan Farentinos (1985: 1-33) menyatakan
bahwa daya ledak adalah faktor utama dalam pelaksanaan segala macam
keterampilan gerak dalam berbagai cabang olahraga. Berdasar pada definisidefinisi di atas dapat disimpulkan bahwa dua unsur penting yang menentukan
kualitas daya ledak adalah kecepatan dan kekuatan. Upaya dalam meningkatkan
daya ledak dapat dilakukan dengan cara : a) meningkatkan kekuatan tanpa
mengabaikan kecepatan atau menitik beratkan pada kekuatan; b) meningkatkan
kecepatan tanpa mengabaikan kekuatan tanpa menitik beratkan pada kecepatan;
c) meningkatkan keduaduanya sekaligus, kekuatan dan kecepatan dilatih secara
commit to user
simultan (Jessen, Schultz dan Bangertes,
1984: 17).
perpustakaan.uns.ac.id
57
digilib.uns.ac.id
Power atau daya ledak merupakan salah satu komponen kemampuan fisik
yang didalamnya terdapat unsur kekuatan dan kecepatan. Seperti yang
diungkapkan Harsono (1988) bahwa, power adalah kemampuan otot untuk
mengerahkan kekuatan dalam waktu yang sangat cepat. Artinya power dibentuk
oleh dua komponen fisik yaitu kekuatan dan kecepatan. Faktor penentu power
adalah besar kecilnya potongan melintang otot, jumlah fibril otot yang turun
bekerja dalam melawan beban makin banyak fibril otot yang bekerja berarti
kekuatan bertambah besar, tergantung besar kecilnya rangka tubuh makin besar
skelet makin besarkekuatan, innervasi otot baik pusat maupun prifer, keadaan
zat kimia dalam otot, leadaan tonus otot saat istirahat, umur dan jenus kelamin.
Latihan beban yang dilakukan secara teratur dapat memberikan pengruh
terhadap pembesaran fibril otot. Pmbesaran fibril otot itulah yang menyebabkan
adanya peningkatan kekuatan otot.
Telah diketahui bahwa betapa pentingnya kekuatan bagi hampir semua
cabang olahraga. Oleh karena itu latihan strength harus senantiasa masuk dalam
program latihan kemampuan fisik untuk pemain. Namun apakah kekuatan sudah
cukup bagi pemain untuk meningkatkan prestasinya, jawabannya tentu belum
cukup karena orang yang memiliki kekuatan saja atau yang kuat ototnya belum
cukup dengan sendirinya akan berprestasi tinggi apabila tidak mempunyai otototot yang cepat. Oleh karena itu pemain tidak hanya sekedar berlatih untuk
meningkatkan kekuatannya saja, akan tetapi kekuatan tersebut haruslah
ditingkatkan menjadi daya ledak (power).
Daya ledak diperlukan hampir di semua cabang olahraga, oleh karena itu
di dalam daya ledak terdapat unsur fisik yaitu kekuatan dan kecepatan. Harsono
(2001: 200) mengemukakan bahwa daya ledak adalah kemampuan otot untuk
mengarahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Menurut
Wahjoedi (2000: 61) menyatakan, “Daya ledak (power) adalah kemampuan
tubuh yang memungkinkan otot atau kelompok otot untuk bekerja secara
eksplosif”. Selanjutnya Sajoto (1995: 8) mengemukakan bahwa “power adalah
kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum, dengan usaha
yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya”.
Daya ledak merupakan suatu unsur di antara unsur-unsur komponen
commit to user
kemampuan fisik, yaitu kemampuan
biomotorik manusia yang dapat
ditingkatkan sampai batas-batas tertentu dengan melakukan latihan-latihan
perpustakaan.uns.ac.id
58
digilib.uns.ac.id
tertentu yang sesuai. Daya ledak ini harus ditunjukkan oleh perpindahan tubuh
atau benda yang ditolakkan melintasi udara, otot-otot harus mengeluarkan
kekuatan dengan kecepatan yang tinggi, agar dapat membawa tubuh atau objek
pada saat pelaksanaan gerak untuk dapat mencapai suatu jarak.
Bertolak dari pengertian daya ledak yang dikemukakan tersebut, tampak
bahwa perpaduan antara kekuatan dan kecepatan yang akan menghasilkan
tenaga (force) yang dapat digerakkan dalam waktu singkat. Daya ledak atau
explosive power adalah kemampuan otot atau sekelompok otot seseorang untuk
mempergunakan kekuatan maksimal yang dikerahkan dalam waktu yang
sependek-pendeknya atau sesingkat-singkatnya. Secara umum pengertian daya
ledak adalah kemampuan sebuah otot atau sekelompok otot untuk mengatasi
tahanan beban dengan kekuatan dan kecepatan tinggi dalam satu gerakan yang
utuh. Oleh sebab itu daya ledak dapat juga dikatakan sebagai kerja yang
dilakukan dalam waktu yang singkat secara fungsional terhadap hubungan antara
daya, energi dan kerja. Energi atau tenaga adalah kemampuan melakukan kerja,
dan kerja adalah pemakaian force melewati jarak tertentu. Untuk dapat menolak
sejauh mungkin, dua komponen utama yaitu kecepatan dan kekuatan yang
tentunya akan terpadu menjadi daya ledak. Daya ledak tungkai akan menunjang
kegiatan dalam melakukan jump shoot dan shooting pada bola basket. Oleh
karena itu diperlukan berbagai cara untuk meningkatkannya.
Dari uraian di atas disebutkan bahwa terdapat dua unsur penting dalam
power, yaitu: kekuatan otot, dan kecepatan otot dalam mengerahkan tenaga
maksimal dalam mengatasi ketahanan. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa power atau daya ledak adalah kemampuan otot untuk mengerahkan
kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Dalam penelitian ini, power
yang dimaksud adalah power otot lengan dan power otot tungkai. Adapun
penjelasanya adala sebagai berikut:
a) Power Otot lengan
Otot adalah alat gerak aktif dan merupakan organ atau alat
yangmemungkinkan tubuh bergerak, dimana sebagian besar otot tubuh ini
melekatpada kerangka otot yang dapat bergerak secara aktif sehingga
dapatmenggerakkan bagian-bagian kerangka dalam suatu letak tertentu.
commit
user
Dalam keadaansehari-hari
otot toini
bekerja atau berkontraksi menurut
pengaruh atau perintah yangdatang dari susunan saraf motoris, dimana
59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
untuk mendapatkan kekuatan ototlengan yang dihasilkan oleh adanya
kontraksi otot yang terdapat dalam tubuhmanusia (Syafiuddin, 1997 : 35).
Power adalah komponen kemampuan fisik tentang kemampuannya
dalam mempergunakan otot untuk menahan beban sewaktu bekerja (M.
Sajoto, 1995 :8). Maksudnya kekuatan seorang untuk mempergunakan
kekuatan lengan yang dikerahkan secara maksimum dalam waktu
sependek - pendeknya. Power lengan ialah kemampuan sebuah otot atau
sekelompok otot untuk mengatasi tahanan beban dengan kekuatan dan
kecepatan tinggi dalam satu gerakan yang utuh (Suharno HP, 1986:36).
Power adalah kemampuan otot atau sekelompok otot seseorang untuk
mempergunakan kekuatan maksimal yang di kerahkan dalam waktu yang
sependek-pendeknya atau sesingkat-singkatnya. Unjuk kerja kekuatan
maksimal yang dilakukan dalam waktu singkat ini tercermin seperti dalam
aktivitas memukul keras, menolak, melempar
serta gerak lain yang
bersifat eksplosif. Power merupakan salah satu dari komponen gerak yang
sangat penting untuk melakukan aktifitas yang sangat berat karena dapat
menentukan seberapa kuat orang memukul, seberapa jauh seseorang dapat
melempar dan lainnya. Termasuk di dalamnya adalah menembak pada
permainan bola basket. Berdasar pada uraian di atas, dapat ditarik suatu
pengertian bahwa power lengan adalah suatu kemampuan otot lengan
untuk melakukan aktivitas secara cepat dan kuat untuk menghasilkan
tenaga.
Power otot lengan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan otot-otot lengan yang kuat dan cepat dalam melakukan free
throw. Sumber tenaga yang diperlukan terutama diperoleh dari kekuatan
otot-otot yang ada pada lengan. Oleh karena itu, power yang baik sangat
diperlukan untuk menghasilkan tembakan yang baik yaitu saat mendorong
bola sehingga selain tepat sesuai arah sasaran, bola juga sampai ke tujuan
(tidak terjadi air ball) yaitu bola jatuh sebelum menyentuh keranjang
lawan.
commit to user
60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 2. 22 Struktur otot lengan kanan dan kiri
(Syarifuddin, 2006)
Keterangan:
a) Otot-otot ketul atau fleksor

Muskulus bisep braki (otot lengan berkepala dua) otot ini meliputi
dua buah sedi dan mempunya dua buah kepala (kaput). Kepala
yang panjang melekat di dalam sendi bahu, kepala yang pendek
melekatnya di sebelah luar dan yang kedua di sebelah dalam. Otot
itu kebawah menuju ke tulang pengumpil. Di bawah urat nya
terdapat kandung lendir. Fungsi nya membengkokkan lenga
bawah siku meratakan hasta dan mengangkat lengan.

Muskulus brakialis (otot lengan dalam) Otot ini berpangkal di
bawah otot segi tiga di tulang pangkal lengan dan menuju taju di
pangkal tulang hasta funsinya membengkokkan lengan bawah
siku.

Muskulus korakobrakialis otot ini berpanglal di prosesus korakoid
dan menuju ke tulang pangkal lengan. Funginya mengangkat
lengan
commit to user
61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) Otot-otot kedang (ekstensor)
Muskulus triseps braki (otot lengan berkepala tiga)

Kepala berpangkal di sebelah belakang tulang pagkal lengan dan
menuju ke bawah kemudian bersatu dengan yang lain

Kepala dalam dimulai di sebelah dalam tulang pangkal lengan

Kepala panjang dimulai pada tulang dibawah sendi dan ketiganya
mempunyai sebelah urat yang melekat di olekrani (Syarifuddin,
2006).
b) Power otot tungkai
Power otot tungkai atau daya ledak tungkai diambil dari suatu istilah
yang berasal dari kata eksplosif power dari kata ekspolosien (Inggris) yang
artinya letusan, dan di terjemahkan di dalam bahasa Indonesia untuk
membahasakan tentang suatu kejadian yang sifatnya ada unsur letusan atau
ledakan dari anggota tubuh dimana hal ini melibatkan unsur kekuatan dan
kecepatan. Hakekatnya bahwa daya ledak tungkai merupakan salah satu
komponen kemampuan fisik, dimana kekuatan dan kecepatan otot
dikombinasikan dalam satu pola gerak. Harsono (1988) mengemukakan
bahwa: “Power lebih diperlukan, dan boleh dikatakan oleh semua cabang
olahraga, oleh karena dalam power kecuali ada strength terdapat pula
kecepatan”. Kontraksi otot yang tinggi diartikan sebagai kemampuan otot
yang kuat dan cepat berkontraksi. Jadi daya ledak dipengaruhi oleh
kecepatan, baik kecepatan rangsang syaraf maupun kontraksi otot”. Oleh
karena itu daya ledak dinyatakan sebagai kerja dilakukan per unit waktu,
maka secara fungsional ada hubungan antara daya energi dan kerja.
Kemampuan tenaga eksplosif dikenal pula dengan istilah tenaga otot,
hal ini yang di kemukakan oleh Ateng (1992) bahwa tenaga otot yaitu
kemampuan untuk melepaskan kekuatan otot secara maksimal dalam waktu
sesingkat-singkatnya. Seseorang dikatakan bertenaga penuh (kemampuan
tenaga ekplosif) adalah individu yang memimiliki : a) tingkat kekuatan yang
tinggi, b) tingkat kecepatan yang tinggi, c) tingkat kemampuan yang tinggi
dalam mengintrasi kecepatan dan kekuatan otot.
Pada saat melakukan aktivitas berjalan, berlari, atau melompat otot
commit
to user
tungkai adalah komponen yang
sangat
penting karena otot tungkai merupakan
daya penggerak aktivitas. Power otot tungkai juga mempunyai peranan yang
62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penting dalam keberhasilan melakukan free throw, karena mempunyai peran
untuk membantu memberi tenaga saat melakukan tembakan dan sebagai
penyangga tubuh agar tidak melewati free throw line.
Power otot tungkai memiliki peranan yang sangat penting hampir di
semua cabang olahraga. Mulai dari atletik sampai dengan berbagai cabang
olahraga permainan baik olahraga indvidu maupun beregu, power otot
tungkai mempunyai konstribusi yang sangat besar terhadap tercapainya
sebuah prestasi. Tungkai adalah anggota gerak bagian bawah. Panjang
tungkai melibatkan tulang-tulang dan otot-otot pembentuk tungkai baik
tungkaibawah dan tungkai atas. Kekuatan otot tungkai adalah komponen
kemampuan fisik yang menyangkut masalah kemampuan seorang atlet pada
saatmenggunakan otot tungkai, menerima beban pada masa tertentu (M
Sajoto,1995 : 176). Kekuatan otot tungkai merupakan salah satu komponen
kemampuan fisik yang hampir semua cabang olahraga membutuhkan. Dalam
olahraga permainan bola basket daya ledak otot tungkai digunakan untuk
melakukan loncatan. Selain itu dalam melakukan loncatan juga memerlukan
kekuatan otot tungkai.Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan
tentang pengertiandaya ledak otot tungkai, yaitu komponen kemampuan fisik
atlet tentangkemampuannya untuk mempergunakan otot tungkai atau
kekuatan jaringantubuh berupa otot yang berada di daerah tungkai untuk
menahan bebansewaktu bekerja atau saat beraktivitas.Persendian dan gerakan
yang mungkin dilakukan dalam tungkaidiantaranya sendi pangkal paha/sendi
panggul. Sendi pangkal paha atau sendipanggul termasuk dalam klasifikasi
sendi peluru atau ball and socket joint.
Menurut
Muryono
(2001:205)
otot-otot
penggerak
paha
anta
lainm.psoas major, m. iliacus, m. gluteus maximus, m. gluteus minimus, m.
Tensor fasciae latae, m. piriformis, m. obturator internus, m. obturator
externus, m. gemellus superior, m. gemellus inferior, m. quadratus femoris,
m. Adductor langus, m. adductor brevis, m. adductor magnus dan m.
pactineus.Otot-otot penggerak tungkai bawah menurut Muryono(2001:219),
terdiri dari tiga bagian yaitu otot penggerak adductor terdiri darim. adductor
langus, m. adductor brevis, m. adductor magnus, m. Pactineus dan m.
commit
to user
gracillis. Otot-otot penggerak
exsentor
terdiri dari m. Quadricepts femoris, m.
rectus femoris, m. vastus lareralis, m. vastus medialis, m. Vastus intermedius
63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan m. sartorius. Otot-otot hamstring terdiri dari m.biceps femoris, m. semi
tendinosus, dan m. semi membranosus.
Tungkai merupakan alat penggerak utama untuk melakukan loncatan.
Oleh karena itu, atlet yang mempunyai daya ledak otot tungkaiyang maksimal
akan mampu menghasilkan
tenaga yang maksimal
sehingga
akan
memberikan keuntungan dalam melakukan free throw.
Gambar 2.23 Otot-otot penggerak tungkai
(Muryono 2001:214)
Dalam melakukan free throw diperlukanbantuan kerja otot tungkai guna
membantu dalam melakukan dorongan menghasilkan tembakan yang baik.
Ketepatan untuk melakukan loncatan yang optimal sangat tergantung pada
power otot tungkai yang dimiliki masing-masing pemain. Semakin
besarpower otot tungkai yang dimiliki pemain maka dorongan dari tungkai
akanmaksimal yang pada ahirnya akan memudahkannya dalam melakukan
free throw sesuai dengan arah keranjang atau ring basket. Pada saat
menembakan bola menuju keranjang lawan, diperlukan powerotot lengan
agar lengan dapat bergerak dengan sempurna sehingga tembakan akan sesuai
sasaran. Dari uraian tersebut maka didugapowerotot lengan dan powerotot
tungkai memiliki kontribusi terhadap keterampilan free throw.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
64
digilib.uns.ac.id
2) Fleksibilitas
Komponen kemampuan fisik fleksibilitas merupakan salah satu unsur
penting hampir disemua cabang olahraga, karena suatu tingkat fleksibilitas yang
baik akan dapat berpengaruh terhadap komponen-komponen kemampuan fisik
lainnya. Harsono (1988: 163) dalam bukunya menjelaskan bahwa, fleksibilitas
adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Kecuali
oleh ruang gerak sendi, kelentukan juga ditentukan oleh elastis tidaknya otototot, tendon, dan ligament. Senada dengan pendapat tersebut Sukadiyanto (2011)
menjelaskan bahwa, fleksibilitas mengandung pengertian, yaitu luas gerak satu
persendian atau beberapa persendian. Ada dua macam fleksibilitas, yaitu
fleksibilitas statis, dan fleksibilitas dinamis. Dimana dalam fleksibilitas statis
ditentukan oleh ukuran luas gerak (range of motion) satu persendian atau
beberapa persendian, sedangkan fleksibilitas dinamis adalah kemampuan
seseorang dalam bergerak dengan kecepatan yang tinggi.
Fleksibilitas dapat diartikan sebagai jangkauan gerakan dalam sebuah
sendi yang merefleksikan kemampuan otot dan tendon untuk memperpanjang di
dalam keterbatasan sendi tersebut ( Birch K., Maclaren D. & George K.,
2005:141). Kemudian fleksibilitas adalah kemampuan untuk menggerakan sendi
dalam jangkauan gerakan. Parameter ini tergantung pada jumlah variable yang
spsifik, termasuk distensibilitas kapsul sendi, suhu otot, viskositas otot dan lainlain ( Doewes, 2004:71).
Hidayatullah (1995:98) menjelaskan bahwa fleksbilitas adalah kemampuan
kemampuan untuk menggunakan lebar ayunan gerakan-gerakan persendian untuk
mencapai gerakan yang maksimum. Dengan fleksibilitas yang baik akan
mengurangi penggunaan tenaga yang berlebihan pada saat melakukan suatu
gerakan. Disamping itu, seseorang yang memiliki fleksibilitas yang baik akan
mampu melakukan suatu gerakan dengan baik dan menjadi luwes atau tidak
kaku. Fleksibilitas tubuh yang kurang baik maka tubuh cenderung kaku dalam
melakukan gerakan dan sulit untuk menerapkan teknik yang benar dan akan
membatasi jangkauan dari suatu gerakan , sehingga atlet tidak mampu
menampilkan keterampilan yang maksimal ( Nurhasan, 2005).
Selanjutnya Sukadiyanto (2011), dalam bukunya menjelaskan bahwa, ada
commit
user kualitas fleksibilitas yang baik,
beberapa keuntungan bagi atlet
yang to
memiliki
antara lain yaitu, (1) akan memudahkan atlet dalam menampilkan berbagai
65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kemampuan gerak dan keterampilan, (2) menghindarkan diri dari kemungkinan
akan terjadinya atau mendapatkan cidera pada saat melakukan aktivitas fisik, (3)
memungkinkan atlet untuk dapat melakukan gerak yang ekstrim, (4)
memperlancar aliran darah sehingga sampai pada serabut otot. Selanjutnya
Bompa dalam Sukadiyanto (2011) menjelaskan bahwa, secara garis besar faktorfaktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemampuan fleksibilitas seseorang
antara lain adalah: (a) elastisitas otot, (b) tendo dan ligament, (c) susunan tulang,
(d) bentuk persendian, (e) suhu dan tempratur tubuh, (f) umur, dan (g) bioritme.
Fleksibilitas adalah kemampuan dari seseorang dalam melaksanakan
gerakan yang luas atau kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan-gerakan
jasmani
atau
uasaha
fleksibilitas
tubuh
atau
persendian-persendian
tertntu.Fleksibilitas dapat terjadi pada seluruh bagian tubuh yang terdiri dari
beberapa sendi atau articulatio mulai dari articulatioatlanto oxipitalis,
articulation humeri, articulation intervertebralis, articulation coxae, articulation
genii
dan
lain-lain.
Menurut
Bompa
(1990:322),
faktor-faktor
yang
mempengaruhi fleksibilitas adalah (1) struktur sendi, ligamen, tendo dan capsula,
(2) otot yang melewati, (3) usia dan jenis kelamin, (4) temperature atau suhu
tubuh, (5) kekuatan otot, (6) kelelahan dan emosi.
Fleksibilitas penting sekali dalam hampir semua cabang lahraga terutama
cabang-cabang olahraga yang banyak menuntut gerak sendi seperti senam, loncat
indah, atletik, permainan-permainan dengan bola, anggar, gulat dan lain
sebagainya.Fleksibilitas juga penting bagi semua orang dari segala umur
terutama orang tua. Hal tersebut dikarenakan orang semakin tua dalm hal usia,
sendi ligament dan tendonya menjadi semakin kaku sehingga mengurangi
kelentukan (Kardjono, 2008). Selanjutnya Uram ( 1986:15 ) menjelaskan tentang
manfaat dan keuntungan dari fleksibilitas yang baik yaitu : (a) pemakaian yang
tepat dari latihan-latihan kekuatan, kecepatan dan ketahanan melalui seluruh
jangkauan dan gerakan, (b) memperbaiki kemampuan untuk latihan dan
mempelajari suatu keterampilan, (c) efisiensi yang lebih besar dalam penampilan
keterampilan, (d) perbaikan-perbaikan dalam koordinasi, kecerdasan, kegesitan,
dan keseimbangan. Suatu peningkatan fleksibilitas dapat meningkatkan performa
atlet. Atlet yang memiliki Fleksibilitas yang baik menurut Harsono, (1988:163)
to user
memiliki beberapa keuntungancommit
yaitu :(1)
Mengurangi kernungkinan terjadinya
cedera-cedera pada otot dan sendi, (2) membantu dalam mengembangkan
perpustakaan.uns.ac.id
66
digilib.uns.ac.id
kecepatan, koordinasi, dan kelincahan, (3) Membantu perkembangan prestasi, (4)
Menghemat pengeluaran tenaga pada waktu melakukan gerakan-gerakan atau
keterampilan, (5) Membantu memperbaiki sikap tubuh.
Berdasarkan uraian pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
fleksibilitas adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan dalam ruang
gerak persendiannya, baik dalam bentuk statis yang ditentukan oleh keluasan
persendian, maupun dalam bentuk dinamis yang ditentukan oleh kemampuan
bergerak dengan kecepatan tinggi. Fleksibilitas yang baik akan membuat atlet
mampu bergerak luwes dan tidak kaku sehigga mampu menampilkan gerakan
yang baik. Fleksibilitas akan membantu atlet yang ingin menguasai dan
meningkatkan suatu keterampilan. Semua cabang olahraga tentu membutuhkan
fleksibilitas tubuh yang baik sehingga membantu untuk menampilkan
keterampilan yang sempurna. Termasuk dalam cabang olahraga bola basket
dimana olahraga ini melibatkan seluruh tubuh, maka fleksibilitas tubuh yang baik
akan menunjang untuk menampilkan keterampilan-keterampilan yang ada pada
olahraga bola basket khususnya keterampilan free throw.
Pergelangan tangan merupakan salah satu sendi pada lengan, tepatnya
adalah sendi pergelangan tangan (art radiocarpal). Adapun gerakan yang dapat
dilakukan sendi pergelangan tangan, Damiri (1994) menjelaskan sebagai berikut:
-
Gerakan membengkokan tangan ke arah telapak tangan (palmar flexi)
-
Gerakan membengkokan tangan ke arah punggung tangan (dorsal
flexi)
-
Gerakan membengkokan tangan ke arah ibu jari (abduction / radial
flexi)
-
Gerakan membengkokan tangan ke arah kelingking (abduction / ulnar
flexi)
-
Gerakan memutar tangan (circumduction).
Fleksibilitas sendi didefinisikan sebagai ROM atau Range Of Motion yang
mampu diraih oleh sendi. ROM pada sendi diukur dengan jumlah derajat dari
posisi awal dari segmen untuk posisinya pada akhir ROM penuh dari
pergerakan.Menurut Sajoto (1988) fleksibilitas adalah keefektifan dalam
commit to
user aktivitas tubuh dengan penguluran
penyesuaian dirinya untuk melakukan
segala
67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
seluas-luasnya. Fleksibilitas pergelangan tangan yang baik dalam olahraga
memiliki beberapa manfaat diantaranya:
- Mempermudah dalam penguasaan teknik-teknik tinggi.
- Mengurangi terjadinya cidera pada atlet.
- Seni gerak tercermin dalam kelentukan yang tinggi.
- Membantu
dalam
mengembangkan
kecepatan,
koordinasi
dan
kelincahan.
- Menghemat pengeluaran energi pada waktu melakukan suatu gerakan.
Dalam bola basket, fleksibilitas pergelangan tangan digunakan untuk
melakukan passing, catching, shooting dan dribling. Dalam pembahasan
mengenai istilah fleksibilitas mencakup dua hal yang saling berhubungan yaitu
kelentukan terkait erat dengan keadaan tulang dan persendian, sedangkan
kelenturan terkait erat dengan tingkat elastisitas otot, tendo dan ligamen. Untuk
itu, kedua unsur (kelentukan dan kelenturan) akan menjamin keluasan gerak
pada persendian dan memudahkan otot, tendo dan ligamen serta persendian pada
saat melakukan gerak.
Terdapat dua macam tes kelentukan yaitu kelentukan relatif dan
kelentukan mutlak. Tes kelentukan relatif tidak hanya dirancang untuk gerakan
tertentu melainkan juga untuk panjang dan lebar bagian tubuh yang
mempengaruhinya. Sedangkan tes kelentukan mutlak hanya mengukur
kelentukan satu gerakan yang dibutuhkan oleh suatu tujuan penampilan
(Ismaryati, 2006:101)
Dalam penelitian ini, fleksibilitas yang akan diukur adalah fleksibilitas
togok dan fleksibilitas pergelangan tangan. Keduanya diduga dapat memprediksi
keterampilan free throw.Fleksibilitas togok yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah pada articulation intervertebralis bagian lumbalis yaitu kemampuan
untuk menggerakan persendian tersebut ke depan seluas-luasnya dengan gerakan
anterflexi. Sedangkan fleksibilitas pergelangan tangan adalah kemampuan sendi
pergelangan tangan dalam begerak (dalam hal ini adalah gerakan saat melakukan
tembakan atau mendorong bola). Fleksibilitas yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah lingkup gerak pergelangan tangan yang akan diukur menggunakan
Goniometer.
commit to user
68
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Untuk mengembangkan fleksibilitastogok dan pergelangan tangan dapat
dilakukan latihan peregangan otot, seperti: peregangan dinamis dan peregangan
statis. Memperbaiki kelentukan daerah gerak suatu persendian, harus dilakukan
beberapa bentuk peregangan yang dinamis dan statis agar badan dapat menjadi
normal
kembali
atau
bahkan
kondisi
lebih
baik.
Sehingga
dengan
fleksibilitastogok yang baik akan membuat gerakan free throw nampak luwes
dan tidak kaku. Sedangkan fleksibilitas pergelangan tangan yang baik akan
membantu dalam usaha mendorong bola menuju keranjang lawan.
3) Koordinasi mata tangan
Koordinasi merupakan salah satu komponen kemampuan fisik yang sangat
diperlukan hampir disetiap cabang olahraga, khususnya cabang olahraga bola
basket. Koordinasi adalah kemamuan seseorang dalam mengintegrasi gerakan
yang berbeda dalam suatu pola gerakan tunggal yang efektif ( Sajoto, 1988:59).
bahwa “koordinasi gerak mata dan tangan merupakan suatu gerakan yang sangat
berkaitan satu dengan yang lainnya agar suatu pekerjaan dapat terselesaikan
dengan baik dan lancar, berurutan serta sesuai dengan keinginan”. Dengan
demikian koordinasi mata dan tangan sangat berpengaruh dan keterkaitan
kepada aktivitas yang kita laksanakan. Misalnya dalam kemampuan motorik
halus
seperti
meremas,
menempel,
memindahkan
benda–benda
kecil,
menggunting, meronce, menulis, mewarnai gambar, memasang tali sepatu,
memasang kancing baju, namun akibat ketunagrahitaannya semua kegiatan ini
mengalami hambatan.
Koordinasi adalah kemampuan untuk merangkaikan beberapa gerakan
untuk menjadi suatu gerakan yang selaras sesuai dengan tujuan. Disamping itu,
kemampuan gerakan bersamaan dengan indra penglihatan (koordinasi gerak
mata dan tangan) sangat diperlukan secara baik dan sempurna.Kinerja
koordinasi mata-tangan dipusatkan pada pengembangan sistem dasar visual
sederhana yang dilakukan dengan ketepatan tinggi. ”. Keterampilan melempar,
memukul, mendorong, maupun menarik membutuhkan koordinasi mata dan
tangan. Sebagai misal dalam gerakan dribble pada olahraga bolatangan, mata
berfungsi antara lain untuk mempersepsikan objek yang dijadikan sasaran
berdasarkan besarnya, jaraknya, dan tingginya. Koordinasi mata tangan
commit to user
mengkombinasikan antara kemampuan
melihat dan keterampilan tangan
(Suharno, 1986).Koordinasi gerak dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang
69
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memadukan gerakan yang berbeda menjadi satu pola gerak khusus. Jadi baik
tidaknya
koordinasi
gerak
seseorang tercermin
dalam
kemampuannya
melakukan suatu gerakan secara mulus, tepat, dan efisien. Dengan demikian,
maka koordinasi mata-tangan adalah kemampuan seseorang melakukan suatu
gerakan dengan baik dan benar yang melibatkan mata dan tangan sebagai
penentu utama keberhasilan gerakan tersebut.
Koordinasi mempunyai peran yang sangat penting pada keterampilan free
throw.Dengan kata lain, atlet yang memiliki koordinasi yang baik akan memiliki
kelebihan dalam keterampilan free throw. Selain itu, koordinasi juga harus
dikombinasikan dengan alat indra dan organ tubuh yang lainya yaitu mata
tangan. Dari keseluruhan gerakan tersebut harus selaras dan berkesinambungan
agar dapat melakukan tembakan sesuai arah dan tujuan yang dikehendaki yaitu
keranjang lawan.
Dalam penelitian ini, koordinasi yang dimaksud adalah koordinas mata
tangan yaitu keefektifan seseorang dalam penyesuaian dirinya untuk melakukan
segala aktivitas tubuh dengan harmonisasi tubuh terutama mata dan tangan
sebbagai penentu keberhasilan free throw pada olahraga bola basket.
B. Penelitian Yang Relevan
Muharam Syuhada. 2013. Hubungan Antara Power Otot Lengan Bahu, Kekuatan
Otot Tungkai, Koordinasi Mata Tangan Dengan Kemampuan Free Throw Pada
Ekstrakurikuler Bola basket Di SMA N 1 Ngemplak Sleman. Berdasarkan perhitungan
menggunakan analisis korelasi regresi, didapatkan bahwa Ry(x1.x2.x3) = 0,983 >
R(0.05)(20) = 0,360. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sumbangan daya ledak
otot lengan dan bahu, kekuatan otot tungkai dan koordinasi mata, tangan dengan
kemampuan free throw sebesar 96,6% dan sisanya sebesar 3,4% dipengaruhi oleh variabel
lain.
Joko Arianto. 2013. Kontribusi Tinggi Badan , Panjang, Kekuatan Lengan, Panjang,
Power Tungkai Terhadap Free Throw. Brdasarkan perhitungan menggunakan teknik
analisis regresi ganda, terdapat kontribusi dari tinggi badan sebesar 51,3%, panjang lengan
sebesar 61,5%, kekuatan lengan sebesar 48,8%, panjang tungkai sebesar 54,2%, dan power
tungkai sebesar 52,5%. Kesimpulan penelitian: panjang lengan adalah faktor yang
commit
to user free throw shoot dibandingkan
memiliki kontribusi lebih banyak terhadap
kemampuan
dengan panjang tungkai, power tungkai, tinggi badan, dan kekuatan lengan.
70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan gambaran kerangka pikir di atas, Kemampuan fisik merupakan unsur
yang penting untuk mencapai penampilan seseorang atlet. Penampilan yang dimaksud
adalah terampil dalam free throw.Sehingga untuk mencapai hal tersebut dan meraih hasil
maksimal dibutuhkan kemampuan fisik yang baik dalam usaha untuk menampilkan
performa dan meraih hasil yang maksimal. Unsur kemampuan fisikyang menjadi
prediktordalam keterampilan free throw antara lain power otot lengan, power otot tungkai,
fleksibilitas pergelangan tangan, fleksibilitas togok dan koordinasi mata tangan. Adapun
uraian dari komponen kemampuan fisik yang mejadi variabel independen dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Hubungan power otot lengan dengan keterampilan free throw bola basket.
Power merupakan kemampuan otot atau kelompok ototuntuk mengeluarkan
kekuatan maksimal dalam waktu yang secepat-cepatnya. Atau dengan kata lain power
dapat dikatakan sebagai hasil kerja antara kekuatan dan kecepatan yang dimiliki oleh
otot. Dalam gerakan free thow power otot lengan dibutuhkan pemain pada saat
melakukan gerakan ekstensi pada lengan untuk mendorong bola agar bola terlempar
dengan baik menuju ring. Pemain yang memiliki power otot lengan yang baik akan
mendukung saat melakukan free throw. Sehingga power otot lengan diduga memiliki
hubungan dan dapat memprediksi keterampilan free throw pada bola basket.
2. Hubungan power otot tungkai dengan keterampilan free throw bola basket.
Power otot tungkai dibutuhkan pemain untuk membantu memberikan dorongan
sehingga membantu pemain saat melakukan free throw. Gerakan free throw pada bola
basket terdiri dari beberapa gerakan yang membentuk rangkaian dimulai dari tungkai
sebagai alat gerak paling bawah. Awalan saat melakukan free throw dimulai dari
gerakan tungkai. Awalan gerakan tungkai tersebut akan mendukung dalam melakukan
free throw sebagai awalan sampai pada akhir gerakan dimana bola ditembakan menuju
ring. Sehingga power otot tungkai diduga memiliki hubungan dan dapat memprediksi
keterampilan free throw pada bola basket.
3. Hubungan fleksibilitas pergelangan tangan dengan kketerampilan free throw bola
basket.
Fleksibilitas pergelangan tangan adalah kemampuan sendi pergelangan tangan
dalam begerak (dalam hal ini adalah gerakan
melakukan tembakan atau mendorong
commit saat
to user
bola). Fleksibilitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lingkup gerak palmar
perpustakaan.uns.ac.id
71
digilib.uns.ac.id
flexion pergelangan tangan yang akan diukur menggunakan Goniometer. Pergelangan
tangan yang memiliki ruang gerak yang baik akan membantu atlet dalam melakukan
tembakan dan mendapat hasil maksimal. Karena dalam basket, tembakan tidak sematamata gerakan mendorong bola melalui gerakan lengan, melainkan adanya gerakan
pergelangan tangan. Sehingga fleksibilitas pergelangan tangan diduga memiliki
hubungan dan dapat memprediksi keterampilan free throw dalam cabang olahraga bola
basket.
4. Hubungan fleksibilitas togok dengan keterampilan free throw bola basket.
Fleksbilitas adalah kemampuan kemampuan untuk menggunakan lebar ayunan
gerakan-gerakan persendian untuk mencapai gerakan yang maksimum. Dengan
fleksibilitas yang baik akan mengurangi penggunaan tenaga yang berlebihan pada saat
melakukan suatu gerakan. Disamping itu, seseorang yang memiliki fleksibilitas yang
baik akan mampu melakukan suatu gerakan dengan baik dan tidak kaku. Fleksibilitas
tubuh yang kurang baik maka tubuh cenderung kaku dalam melakukan gerakan dan sulit
untuk menerapkan teknik yang benar dan akan membatasi jangkauan dari suatu gerakan
sehingga atlet tidak mampu menampilkan keterampilan yang maksimal. Fleksibilitas
togok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pada articulation intervertebralis
bagian lumbalis yaitu kemampuan untuk menggerakan persendian tersebut ke depan
seluas-luasnya dengan gerakan anterflexi. Dalam free throw, seorang atlet dituntut
memiliki fleksibilitas togok yang baik karena dalam keterampilan ini memerlukan
gerakan batang tubuh yang akan memudahkan atlet saat menembakan bola menuju ring.
Orang yang memimiki fleksibilitas kurang baik cenderung akan kaku dalam melakukan
keterampilan ini sehingga akan mempersulit gerakan menembak dibanding dengan atlet
yang memiliki batang tubuh yang fleksibel. Sehingga fleksibilitas togok diduga
memiliki hubungan dan dapat memprediksi keterampilan free throw dalam cabang
olahraga bola basket.
5. Hubungan koordinasi mata tangan dengan keterampilan free throw bola basket.
Koordinasi adalah kemampuan untuk merangkaikan beberapa gerakan untuk
menjadi suatu gerakan yang selaras sesuai dengan tujuan. Disamping itu, kemampuan
gerakan bersamaan dengan indra penglihatan (koordinasi gerak mata dan tangan) sangat
diperlukan secara baik dan sempurna.Kinerja koordinasi mata-tangan dipusatkan pada
pengembangan sistem dasar visual sederhana yang dilakukan dengan ketepatan tinggi.
to user maupun menarik membutuhkan
Keterampilan melempar, memukul,commit
mendorong,
koordinasi mata dan tangan. Dalam free throw, koordiasi mata tangan yang baik akan
72
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memudahkan atlet saat harus melakukan tembakan dimana mata terlebih dahulu melihat
target tembakan. Sehingga, koordinasi mata tangan diduga memiliki hubungan dan
dapat memprediksi keterampilan free throw dalam cabang olahraga bola basket.
D. Hipotesis
Menurut Suharsimi Arikunto ( 2010: 110), hipotesis dapat diartikan sebagai suatu
jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti
melalui data yang terkumpul dari hasil penelitian.Berdasarkan kajian teori dan kerangka
berpikir di atas maka dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara power otot lengan dengan
keterampilan free throw pada bola basket. Perubahan power otot lengan dapat
memprediksi perubahan keterampilan free throw secara signifikan.
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara power otot tungkai dengan
keterampilan free throw pada bola basket. Perubahan power otot tungkai dapat
memprediksi perubahan keterampilan free throw secara signifikan.
3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fleksibilitas togok dengan
keterampilan free throw pada bola basket. Perubahan fleksibilitas togok dapat
memprediksi perubahan keterampilan free throw secara signifikan.
4. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fleksibilitas pergelangan
tangan dengan keterampilan free throw pada bola basket. Perubahan fleksibilitas
pergelangan tangan dapat memprediksi perubahan keterampilan free throw secara
signifikan.
5. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara koordinasi mata tangan
dengan keterampilan free throw pada bola basket. Perubahan koordinasi mata
tangan dapat memprediksi perubahan keterampilan free throw secara signifikan.
6. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara power otot lengan, power
otot tungkai, fleksibilitas togok, fleksibilitas pergelangan tangan, koordinasi mata
tangan secara bersama-sama dengan keterampilan free throw pada bola basket.
Perubahan seluruh komponen kemampuan fisik tersebut secara bersama-sama
dapat memprediksi perubahan keterampilan free throw secara signifikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73
commit to user
Download