11 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan Bola Basket a. Pengertian Permainan Bola Basket Bola basket menurut Schaafsma (1977:1) “the first game of basketball was played at Springfield College in Springfield, Massachusetts, in 1891, as the invention of Dr. James Naismith. The goal was a peach basket and the first ball a soccer ball”, yang artinya permainan bola basket pertama kali dimainkan di Springfield College, di Springfield, Massachusetts, pada tahun 1891, ditemukan oleh Dr. James Naismith. Sasarannya adalah keranjang buah persik dan pertama kali bola yang digunakan bola sepak. Bola basket mulai masuk ke Indonesia pada masa perang dunia II yang diperkenalkan oleh perantau-perantau dari Cina, hingga kini olahraga bola basket menjadi salah satu olahraga kegemaran di Indonesia. Gagasan awal Naismith ialah permainan yang hendak diciptakan itu harus menarik, mudah dipelajari, tidak ada unsure menendang atau menjegal, serta harus menghilangkan gawang sebagai sasaran tembakan. Sebab unsur terakhir ini akan merangsang timbulnya unsur penggunaan kekuatan. Untuk menjinakkan atau mengganti gerakan bola, sebagai pengganti lari dengan bola seperti dalam permainan rugby, maka gerakan bola hanya dilakukan dengan mengoper atau mendribel. Untuk menjinakkan tembakan kearah sasaran yang merupakan puncak kegairahan, maka sasaran pun harus lebih sempit atau kecil dan terletak diatas para pemain. Dengan demikian bukan unsur kekuatan yang menonjol, tetapi unsur ketepatan tembakan, kecepatan dan kelincahan. Dalam memulai bekerja, Naismith menggunakan bola yang lazimnya dipakai dalam permainan sepak bola. Dengan bola tersebut ia mencoba apakah gagasan itu dapat dipraktekkan. Pada tahun 1981, Naismith mulai menentukan sasaran berbentuk keranjang yang berlubang di bagian bawah. Dari asal keranjang inilah nama bola basket yang diciptakan oleh Naismith yang sekarang terkenal di seluruh dunia. Selanjutnya pokok-pokok pikiran yang selama ini hanya merupakan gagasan, commit user 13 pasal. Dari 13 pasal tersebut, dituangkan dalam bentuk permainan yang to meliputi 12 pasal diantaranya menjadi inti peraturan bola basket modern sampai saat ini. 11 perpustakaan.uns.ac.id 12 digilib.uns.ac.id Peraturan permainan baru tersebut kemudian dicobanya. Karena dalam kelas ada 18 murid, ia membaginya menjadi 2 regu, masing-masing terdiri dari 9 orang. Lahirlah permainan baru yang sengaja diciptakan untuk mengatasi kebosanan. Peraturan bola basket dibuat pada tanggal 15 Januari 1892 yang meliputi 13 pasal, dan ditulis oleh Dr. James A. Naismith. Dua tahun kemudian, Naismith memutuskan bahwa jumlah yang terbaik untuk satu regu adalah 5 orang. Pada mulanya gol-gol yang sah hanyalah gol yang terjadi pada saat permainan berlangsung. Setiap gol di hargai nilai 3. Kemudian, Pada tahun 1893 ditetapkan untuk memberi nilai dari setiap kesalahan yang dibuat oleh lawan. Regu yang membuat kesalahan harus menerima lemparan bebas dari jarak 6,0 meter (20 kaki) didepan keranjang. Lemparan bebas atau lemparan hukuman yang berhasil, mendapat 1 nilai. Semula bola yang dipakai adalah bola yang biasa digunakan dalam permainan sepak bola, kemudian pada tahun 1984 diganti dengan bola yang khusus dibuat dan dipakai dalam permainan bola basket. Keranjang yang digunakan sebagai sasaran, pada tahun 1906 diganti bentuknya sampai dengan sampai atau ring yang seperti sekarang ini dipakai. Papan pantul atau “back board” yang selalu dibuat dari jaring kawat, kemudian dibuat dari papan kayu dan sekarang dibuat dari plastik tembus pandang, yang memungkinkan para penonton yang duduk dibelakang papan pantul tetap dapat melihatnya. Spriengfied dengan YMCA-nya sebagai pencetus permainan bola basket, juga menentukan peraturan permainan pada dua tahun permulaan. Kemudian YMCA bekerja sama dengan perkumpulan Olahraga Amerika Serikat yang pada tahun 1915 bekerja sama pula dalam penyempurnaan peraturan. Selama itu tetap saja ada berbagai macam atau variasi peraturan permainan. Di Amerika Serikat, baru pada tahun 1934 peraturan permainan bola basket dapat dibekukan. Pada tahun 1892 perkembangannya meluas ke berbagai Negara bagian Amerika Serikat, terutama di kalangan sekolah, karena bola basket menjadi salah satu mata pelajaran. Di masyarakat luar sekolah pun bola basket banyak penggemarnya (Dinata 2006 : 1-4). Pada tahun 1897, kejuaraan Bola Basket pertama diadakan di Amerika Serikat oleh NAAU (National Amateur Athletic Union). Pada tahun 1932, terbentuk organisasi amatir Bola Basket dunia di Jenewa, Swiss dengan nama FIBA commit to user (Federation Internationale de Basketball Amateur). Dalam pembentukan tersebut hadir beberapa utusan dari Swiss, Yunani, Argentina, Portugal, Rumania, perpustakaan.uns.ac.id 13 digilib.uns.ac.id Cekoslovakia, Presiden FIBA pertama adalah Prof. Leon Bouffard, sementara Sekretaris Jenderal FIBA adalah Dr. William Jones. (Ahmadi, 2007 : 4). Masuknya olahraga basket bersamaan dengan kedatangan pedagang dari Cina menjelang kemerdekaan.Tepatnya sejak tahun 1894, olahraga bola basket sudah dimainkan orang-orang Cina di Provinsi Tientsien dan kemudian menjalar ke seluruh daratan Cina.Mereka yang berdagang ke Indonesia adalah kelompok menengah kaya yang memilih olahraga dari Amerika itu sebagai identitas kelompok Cina modern. Informasi ini diperkuat fakta menjelang dan pada awal kemerdekaan klub-klub bola basket di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, DI Yogyakarta dan Surabaya sebagian besar tumbuh dari sekolah-sekolah Cina. Dari klub itu pula kemudian lahir salah seorang legenda Indonesia, Liem Tjien Siong yang kemudian dikenal dengan nama Sony Hendrawan (pada tahun 1967 Sonny terpilih sebagai pemain terbaik pada kejuaraan bola basket Asia IV di Seoul, Korea Selatan. Waktu itu, tim Indonesia menduduki peringkat ke-4 di bawah Filipina, Korea dan Jepang). Pada tahun 1948 ketika Indonesia menggelar pesta olahraga tingkat nasional yang disebut dengan PON, dimana PON pertama diadakan di Solo, cabang olahraga bola basket sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.Ini membuktikan bahwa olahraga bola basket cepat memasyarakat dan secara resmi diakui Negara. Tiga tahun kemudian, Maladi sebagai sekertaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang kemudian menjadi meteri Olahraga, meminta Tonny Wend an Wim Latumeten untuk membentuk organisasi bola basket. Namun akhirnya karena tuntutan kebutuhan untuk menyatukan organisasi basket, disepakati pembentukan “Persatuan Basketball Seluruh Indonesia” pada tahun 1951 yang dikenal dengan Perbasi (Wira, 2013). Pada tahun 1955 namanya diubah dan disesuaikan dengan Bahasa Indonesia, menjadi “Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia” dengan singkatan yang sama, yaitu “PERBASI”. Selaku ketua ialah Wim Latumeten. Sejak PERBASI terbentuk pada tahun 1951, banyak dilakukan berbagai kegiatan yang sifatnya Nasional, Regional, dan Internasional baik di Dalam Negeri maupun di Luar Negeri. Terbentuknya PERBASI dapat membina dan mengembangkan perbola basketan di Indonesia dalam menghadapi berbagai hambatan terutama yang datang to user dari perkumpulan Tionghoa, yang commit ketika itu mereka telah mempunyai perkumpulan Bola Basket sendiri dan tidak bersedia untuk bergabung dengan PERBASI. Pada 14 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tahun 1953 PERBASI telah diterima menjadi anggota FIBA dan pada tahun 1954, yaitu pada waktu Asian Games di Manila, untuk pertama kalinya PERBASI mengirim regunya bermain di Luar Negeri. Pada tahun 1982 diselenggarakan Kompetisi Bola Basket Utama yang disingkat KOBATAMA yang diikuti oleh perkumpulan-perkumpulan Bola Basket terkemuka di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Kegiatan KOBATAMA ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi Bola Basket melalui pembinaan dan latihan serta pertandingan yang teratur dan terus-menerus sepanjang waktu. (Dinata, 2006 : 10-11). Menurut Nuril Ahmadi (2007:2), olahraga permainan bola basket adalah permainan yang sederhana, mudah dipelajari dan dikuasai dengan sempurna yang juga menuntut perlunya melakukan suatu latihan baik (disiplin) dalam rangka pembentukan kerja sama tim. Permainan ini juga menyuguhkan kepada penonton banyak hal seperti dribbling sembari meliuk-liuk dengan lincah, tembakan yang bervariasi, terobosan yang fantastik, gerakan yang penuh tipu daya dan silih bergantinya mencetak angka dari regu yang bertanding. Dalam bola basket, bola yang dipakai harus sesuai dengan syarat yang telah ditentukan. Syarat-syarat tersebut diantaranya adalah bola terbuat dari kulit, karet, atau bahan sintetis lainnya. Bola ukuran 7 (keliling lingkaran 749-780 mm dan berat 567-650 gram) untuk putra. Sedangkan untuk putri, bola yang digunakan adalah bola ukuran 6 (keliling lingkaran 724-737 mm dan berat 510-567 gram) (Ahmadi, 2007). Permainan bola basket dimainkan di lapangan seluas 28m x 15m dapat terbuat dari tanah, lantai yang dikeraskan, serta papan ring basket setinggi 3,05meter. Daerah tembakan untuk mencetak tiga angka adalah sebuah busur dengan jari-jari 6,75 meter yang diukur dari titik di lantai tepat dibawah titik tengah keranjang lawan. Lapangan permainan dibatasi oleh endline dan sideline. Garis free throw dibuat sejajar dengan masing-masing endline. Sisi terjauh garis ini 5,80 meter dari sisi dalam enline dan panjangnya 3,60 meter (FIBA, 2010: 1-4). Penilaian dalam permainan bola basket ini cukup mudah yaitu tiga angka diberikan untuk setiap bola masuk yang dicetak dari luar garis tigaangka, dua angka untuk tembakan lainnya, dan satu angka diberikan untuk setiap tembakan bebas. commit to user 15 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gambar 2. 1Lapangan Basket Sumber: Perbasi (2010) Lapangan dilengkapi dengan ring (keranjang) dan bola pompa yang sesuai untuk permukaan lapangan, misal bola karet/ sintetis untuk lapangan dalam ruangan atau bola kulit untuk lapangan luar ruangan.Ring basket dilengkapi dengan papan pantul dibelakangnya. Papan pantul (backboard) berbentuk persegi panjang dengan permukaan datar, berukuran horisontal 180cm dan vertikal 120cm. Tiap keranjang berdiameter 45cm dan tinggi ring305cm di atas lantai.Untuk lebih jelasnya tentang ukuran-ukuran ring dan papan pantulnya ada pada gambar 2. 2 di bawah ini: commit to user 16 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gambar 2. 2. Ring Basket (Nuril Ahmadi, 2007: 10) Setiap pertandingan dibagi menjadi empatperiode yang masing-masing berlangsung selama 10 menit. Jeda setiap periode adalah selama lima menit, kecuali pada periode dua dan tiga terdapat jeda waktu selama 15 menit. Periode perpanjangan waktu digunakan pada waktu hasilnya seri dengan lama periode perpanjangan adalah lima menit. Waktu permainan dihentikan selama istirahat (time out), ketika bola keluar, dan ketika tembakan bebas (free throw) dilakukan.Dengan kata lain, waktu 10 menit pada tiap periode merupakan waktu bersih untuk bertanding. Setiap pemain tidak boleh melakukan kesalahan kepada lawan (personal foul) lebih dari lima kali, karena jika lebih dari lima kali maka pemain tersebut dikenakan hukuman yaitu harus meninggalkan permainan sampai dengan permainan berakhir (foul out).. Jika seorang pemain dilanggar pada saat melakukan tembakan, dia diberi dua tembakan bebas atau tiga jika saat itu sedang melakukan tembakan commit to user bola basket mempunyai tujuan tiga angka (John Oliver, 2003). Permainan memasukkan bola sebanyak mungkin ke keranjang lawan, serta menahan lawan agar perpustakaan.uns.ac.id 17 digilib.uns.ac.id tidak memasukkan bola ke keranjang sendiri. Dalam permainan bola basket juga terdapat istilah tim foul yaitu sebuah keadaan dimana suatu tim telah melakukan lima kali kesalahan dalam satu periode sehingga jika tim tersebut melakukan kesalahankesalahan selanjutnya pada pemain lawan maka pemain lawan akan mendapatkan free throw meskipun kesalahan dilakukan saat pemain lawan tidak dalam posisi sedang melakukan tembakan.Dalam permainan bola basket, bola hanya dapat diberikan dengan passing (operan) dengan tangan atau dengan melakukan drible beberapa kali di lantai tanpa menyentuhnya dengan dua tangan secara bersamaan. Teknik dasar permainan bola basket meliputi footwork (ferakan kaki), shooting (menembak atau memasukkan bola ke ring), passing (mengoper) , catching (menangkap), dribling, rebound, bergerang tanpa bola, bergerak dengan bola, dan bertahan (Hall Wissel, 2000: 2). Prinsip yang mendasar dalam permainan bola basket ini adalah bahwa permainan ini merupakan suatu permainan yang dilakukan tanpa unsur kekerasan, tidak ada unsur menendang, menjegal dan menarik, serta tidak begitu susah dipelajari. Aturan main dalam permainan ini ialah bola tidak boleh dibawa lari, dengan kata lain bola harus dipantulkan sambail berlari atau berjalan atau dioperkan teman seregunya, dengan sasaran akhir yaitu memasukkan bola ke keranjang lawan (Irsyada, 2000:7). Permainan bola basket pada dasarnya merupakan permainan beregu. Pada awalnya masing-masing regu terdiri dari sembilan pemain dimana tiga orang pemain sebagai pemaindepan, tiga orang sebagai pemain tengah, dan tiga orang sebagai pemain belakang. Hal ini mengalami perkembangan dimana setiap regu terdiri dari tujuh orang pemain, dan selanjutnya mengalami perubahan lagi menjadi lima orang pemain di setiap regu sampai sekarang (Irsyada, 2000:7).Menurut Hall Wissel (2000:2) posisi pemain yang paling umum pada tim dengan lima pemain adalah pemain 1 sebagai point guard (best ball handler), pemain 2 sebagai shooter (best outside shooter), pemain 3 sebagai small forward (versatile inside and outside player), pemain 4 sebagai power forward (strong rebounding forward), dan pemain 5 sebagai pemain tengah atau center (inside scorer, rebounder ,and shot blocker).Dari lima posisi pemain yang ada dalam permainan bola basket tersebut tidak terdapat spesialisasi keterampilan teknik dasar. Dengan kata lain setiap pemain harus menguasai semua keterampilan dasar yang ada pada permainan bola basket. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 18 digilib.uns.ac.id b. Teknik Dasar Bola Basket Selain dari keunikan permainan bola basket yang membawa bola basket menyebar dengan cepat di Indonesia, peraturan yang ada dalam permainan bola basket cukup mudah untuk dipelajari. Seiring dengan perkembangan zaman, peraturan dasar pada permainan bola basket dikembangkan oleh FIBA sehingga sedikit banyak telah mengalami pembaruan. Pembaruan tersebut berakibat pula pada teknik dasar bola basket yang semakin kompleks. Menurut Saichudin (1994:58) teknik dasar bermain terdiri dari teknik dasar passing, dribbling, pivot dan shooting. 1) Passing (mengoper) Passing (mengoper) merupakan gerakan melempar atau mengoper bola kepada teman. Umpan yang tepat adalah salah satu kunci keberhasilan serangan sebuah tim dan sebuah unsur penentu tembakan-tembakan yang berpeluang besar mencetak angka (Oliver, 2007:35). Mengoper dalam permainan bola basket dapat dilakukan dengan satu tangan atau dua tangan. Beberapa jenis operan dalam bola basket seperti umpan dada (chest pass), umpan pantul (bounce pass), umpan overhead, umpan bisbol, umpan shuffle, umpan dribble, umpan selubung, dan umpan behind-the-back (Oliver, 2007:36-40). Operan bola yang paling sering digunakan dalam pertandingan adalah umpan dada atau chest pass. Operan ini sangat bermanfaat untuk operan jarak pendek dengan perhitungan demi kecepatan dan kecermatan dan kawan penerima bola tidak dijaga dengan ketat. Jarak lemparan ini antara 3 hingga 7 meter dari arah sasaran. Passing merupakan istilah melempar dalam permainan bola basket yang berarti mengoperkan bola kepada teman satu regu yang menuntut kerjasama yang baik dalam mencapai suatu kemenangan. Mengoper dan menangkap merupakan teknik dasar pertama yang harus dilakukan, dimana dengan passing dapat diketahui bahwa permainan bola basket telah dimulai dan merasakan permainan bola basket (Adnan Fardi, 1999:32). Ahmadi (2007) menyatakan bahwa teknik dasar mengumpan atau mengoper (passing) dalam bola basket adalah: a) Mengopersetinggi dada (chest pass) Mengoper bola dengan dua tangan dari depan dada merupakan operan commit to user yang paling sering dilakukan dalam suatu pertandingan bola basket tanpa mengesampingkan jenis operan lain. Operan ini berguna untuk jarak pendek. 19 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Mengoper bola dengan cara ini akan menghasilkan kecepatan, ketepatan, dan kecermatan. Jarak lemparan pada operan ini kurang lebih adalah sekitar lima sampai tujuh meter. Gambar 2. 3. Operan Dada (Ahmadi, 2007: 13-14) b) Mengoper bola dari atas kepala (over head pass) Lemparan ini biasanya dilakukan oleh pemain-pemain yang berbadan tinggi sehingga melampaui daya raih lawan. Lemparan ini digunakan untuk operan cepat. Bola yang dihasilkan dari operan ini sangat cepat sehingga saat melakukan operan ini, pemain yang menerima operan harus dalam keadaan siap menangkap bola agar tangkapanya menjadi sempurna dan selanjutnya pemain mampu melakukan gerakan lanjutan dalam kaitanya berusaha melindungi bola agar tidak diambil oleh lawan ataupun memasukan bola ke keranjang lawan untuk mencetak angka. Gambar 2. 4. Operan Atas Kepala (Ahmadi, 2007: 14-15) commit to user 20 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id c) Mengoper bola pantul (bouncepass) Operan pantulan dengan dua tangan dilakukan dalam posisi bola di depan dada. Operan ini sangat baik dilakukan untuk menerobos lawan yang tinggi. Bola dipantulkan disamping kiri atau kanan lawan dan teman sudah siap menerimanya dibelakang lawan. Lemparan ini harus dilakukan dengan cepat agar tidak tertahan atau terserobot lawan. Gambar2. 5: Operan Pantulan (Ahmadi, 2007: 15-16) 2) Menggiring bola (dribbling) Menggiring bola (dribbling) adalah memantulkan bola ke lantai dengan satu tangan, boleh dengan tangan kanan atau tangan kiri. Husnan, dkk (1985:31) menjelaskan “menggiring bola adalah membawa bola dengan cara memantulkan bola dengan jari-jari tangan, sehingga pemain dapat bergerak ke tempat lain dengan tidak menyalahi ketentuan permainan”. Menggiring bola digunakan bila bola tidak bisa dilempar kepada teman dengan catatan keadaan bola masih hidup. Dikatakan bola masih hidup bila pemain pembawa bola tidak melangkah lebih dari satu langkah. Menggiring bola berfungsi untuk menerobos atau menghindari lawan serta usaha untuk mendekatkan bola ke keranjang. Teknik menggiring bola (dribble) merupakan dasar dari permainan bola basket sebag dribblr selalu digunakan pada olahraga bola basket.Dribble hanya boleh dilakukan menggunakan satu tangan yaitu tangan kanan saja atau kirir saja atau bergantian tangan kanan dan kiri. Sangat dianjurkan geerakan ini dilakukan oleh tangan kanan dan kiri sehingga mampu menjauhkan bola dari sergapan lawan commit to user (Sodikun, 1992). 21 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Ada dua macam teknik menggiring bola menurut Ahmadi (2007) yaitu menggiring bola tinggi yang berguna untuk memperoleh posisi mendekati basket lawan, dan menggiring bola rendah yang berguna untuk menyusup, mengacaukan pertahanan lawan, serta dalam menghadapi lawan. Gambar 2.6 (a) Sikap Menggiring, (b) Menggiring Tinggi, (c) Menggiring Rendah ` (Sumber: Ahmadi, 2007) 3) Pivot (Berputar Dengan Poros Satu Kaki) Pivot merupakan gerakan memindahkan arah badan dengan salah satu kaki menjadi pusat atau porosnya. Schaafsma (1977:6) menjelaskan tentang pivot yaitu,” a movement in place with one foot remaining stationary or an offensive play pattern that uses one player as a hub for passes and return passes as teammates cut toward the basket”, yang artinya gerakandi tempat dengansatu kakisebagai tumpuanataupolabermainmenyerang yang menggunakan satupemain sebagai pusat untuk mengoper dan mengembalikan operan saat rekan tim memotong ke arah ring. Pivot ada dua macam yaitu individual pivot dan pivot man. Individual pivot dilakukan oleh salah satu pemain saja baik dengan membawa bola maupun tanpa bola, sedangkan pivot man dapat diartikan fungsi pemain tersebut bertindak sebagai poros penyerangan terhadap pertahanan lawan (Saichudin, 1994:59). commit to user 22 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gambar 2. 7 Memoros (Pivot) (Sumber: Saichudin, 1994) 4) Shooting (tembakan) Shooting atau menembak adalah skill dasar bola basket yang digunakan untuk mencetak angka (Kosasih, 2008). Shooting merupakan sasaran akhir setiap pemain dalam bermain bola basket. Maka keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu ditentukan oleh ketepatan dalam shooting. Gerakan shooting bukan hanya sekedar asal melempar bola, tetapi juga meliputi gerakan mengarahkan dan mengusahakan agar bola jatuh tepat di sasaran. Dalam sebuah penyerangan, tujuan utama pemain adalah mencetak skor. Agar penyerangan menjadi efektif perlu diimbangi dengan kepercayaan diri pada setiap teknik dasar bermain bola basket.Teknik menembak dalam olahraga bola basket merupakan salah satu teknik yang sangat penting, karena dengan perolehan angka yang didapat dari hasil tembakan yang akan menentukan kalah menangnya suatu tim. Shooting dapat dilakukan dari sisi mana saja. Shooting yang dilakukan dari sisi kanan ring basket lebih baik daripada shooting yang dilakukan dari sisi kiri maupun tengah (Asep Nugroho, 2008). Menembak (shooting) adalah usaha yang dilakukan pemain untuk memasukkan bola ke dalam keranjang lawan dengan tujuan memperoleh angka atau skor sebanyak-banyaknya (Sumiyarsono, 2002: 22). Menurut Kosasih (2008: 105) pengertian menembak adalah teknik untuk melemparkan bola basket sedemikian ke keranjang sehingga kemungkinan masuknya tinggi. Menurut FIBA di dalam peraturan resmicommit bola basket pasal 15 (2012: 17), tembakan untuk to user mencetak angka adalah ketika bola dalam pegangan tangan (kedua tangan) 23 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id seorang pemain dan kemudian dilemparkan ke udara ke arah keranjang lawan. Bola dikatakan masuk terjadi ketika bola hidup memasuki keranjang dari atas dan tetap berada di dalamnya atau melewati keranjang tersebut peraturan resmi bola basket pasal 16, (2012: 18). Bola masuk akan dihitung untuk tim yang menyerang ke keranjang lawan dimana bola telah masuk, dengan ketentuan sebagai berikut: (a) Bola masuk dari free throw dihitung satu angka, (b) Bola masuk dari daerah tembakan untuk mencetak dua angka dihitung dua angka,(c) Bola masuk dari daerah tembakan untuk mencetak tiga angka dihitung tiga angka, (d) Setelah bola menyentuh ring pada free throw terakhir dan disentuh secara sah oleh pemain penyerang atau bertahan sebelum bola masuk ke keranjang, bola dihitung dua angka. Menembak dalam olahraga bola basket merupakan salah satu teknik yang sangat penting, karena dengan perolehan angka yang didapat dari hasil tembakan yang akan menentukan menang kalahnya suatu tim. Penembakyang hebat sering disebut pure shooter karena kehalusannya, tembakan yang meluncur bebas tanpa menyentuh ring. Di dalam permainan bola basket khususnya di dalam menembak memerlukan rasa percaya diri yang tinggi sebab rasa percaya diri dalam menembak dapat membantu keberhasilan dalam goal-nya suatu tembakan ke ring. Hubungan langsung antara percaya diri dalam menembak dan keberhasilan dalam menembak adalah faktor yang paling konsisten sebab atlet dapat mengontrol pikiran, perasaan, dan teknik menembaknya. Menembak merupakan salah satu teknik dalam permainan bola basket. Wissel (1996: 43) menyatakan, ”Menembak (shooting) adalah keahlian yang sangat penting di dalam olahraga bola basket. Teknik dasar seperti operan (passing), menggiring (dribbling), bertahan (defence), dan merayah (rebound) mungkin hanya mengantar untuk memperoleh peluang besar membuat skor, tetapi tetap saja anda harus mampu melakukan tembakan. Sebenarnya, menembak dapat menutupi kelemahan teknik dasar lainnya”. Dalam melakukan suatu tembakan (shooting), tentunya terdapat faktorfaktor lain yang mempengaruhi tembakan tersebut berhasil atau tidak. Menurut Dedy Sumiyarsono (2002: 32) faktor- faktor yang mempengaruhi tembakan antara lain: commit to user 24 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id a) Jarak Jarak merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi suatu tembakan. Sangat jelas apabila kita mnenembak dari jarak yang jauh akan lebih sulit dan semakin tidak tepat dibandingkan dengan menembak dengan jarak yang dekat yang akan semakin mudah untuk memasukkan bola. Akan tetapi menembak persisi di bawah basket sangat sulit untuk dilakukan. b) Mobilitas Apabila pada saat melakukan tembakan dengan sikap berhenti (diam) akan lebih mudah dilakukan dibanding dengan sikap berlari, melompat atau memutar. c) Sikap Penembak Sulit tidaknya melakukan tembakan dipengaruhi oleh sikap menembak. Menembak dengan sikap permulaan menghadap ke basket akan lebih mudah dilakukan dibanding dengan sikap membelakangi atau menyerong dari basket. d) Ulangan Tembakan Jumlah kesempatan dalam melakukan tembakan akan mempengaruhi keberhasilan suatu tembakan. Makin sedikit mendapat jumlah kesempatan menembak makin sulit untuk memperoleh keberhasilan penembak. e) Situasi dan Suasana Situasi dan suasana yang dimaksud di sini berupa fisik dan psikis. Misalnya adanya penjaga yang menghalangi, mengganggu penembak, keletihan, kecapekan, pengaruh pertandingan baik lawan atau kawan akan mempengaruhi penembak dalam melakukan tugasnya untuk dapat menghasilkan tembakan yang baik. Dedy Sumiyarsono (2002: 26) menyatakan, keterampilan terpenting dalam permainan bola basket adalah kemampuan untuk menembak (shooting) bola ke dalam keranjang, keterampilan menembak (shooting) merupakan suatu keterampilan yang memberikan hasil nyata secara langsung dan dapat menentukan kemenangan suatu tim yang berhasil menciptakan angka yang terbanyak. Menurut Lieberman (1997: 90) ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan dalam teknik shooting. Salah satu kunci untuk menjadi seorang to user penembak yang hebat adalah commit persiapan yang meliputi siap menerima operan, tubuh seimbang, siap melakukan tembakan, dan mata fokus ke sasaran. 25 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gambar 2. 8: Posisi tangan (Lieberman, 1997:91) Tangan rileks saat menerima bola. Pertahankan agar tangan selalu dalam posisi siap untuk menangkap bola. Setelah menerima operan genggaman tangan menjadi unsur terpenting dalam menentukan mutu tembakan. Ketika akan menembak usahakan posisi tangan tepat di belakang bola,juga penting menempatkan tangan yang lain di samping bola agar bola terjaga keseimbangannya. Gambar 2. 9. Posisi kaki saat menembak (Lieberman-Cline, 1997:93) Gerakan kaki merupakan kunci keseimbangan dan kecepatan. Ketika bersiap untuk menembak, kaki harus mengarah ke ring, lurus ke depan. Lutut harus sedikit ditekuk untuk menciptakan gerakan lentingan kaki yang lebih sehingga membentuk suatu gerakan lontaran ke atas yang mudah.Untuk keseimbangan yang baik, berat badantoharus commit user bertumpu pada kaki depan untuk membantu menjaga agar tetap lentur dan pada posisi siap. 26 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gambar 2. 10. Bentuk menembak yang baik (Lieberman-Cline, 1997:92) Setelah siap untuk menembak arahkan bahu ke ring dan jaga kepala tetap tegak ke depan dan mata fokus ke ring. Lengan membentuk huruf L pada penembak, dimana sisi bawah lengan sejajar dengan lantai. Gambar 2. 11. Lengan penembak membentuk huruf L (Lieberman-Cline, 1997:94) Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada bagian depan lingkaran ring. Kepala selalu tegak, baik sedang menembak maupun tidak sehingga dapat segera menembak karena melihat ring. Pertahankan siku-siku tetap di dalam. Pegang bola di depan dan commit to dan userbahu. di atas bahu untuk menembak, antara telinga 27 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gambar 2. 12. Follow Through. (Lieberman-Cline, 1997:95) Ada beberapa macam teknik gerakan shooting yang sering digunakan. Disebutkan dalam buku yang diterbitkan oleh PB PERBASI (2006) beberapa teknik shooting tersebut adalah : a) Set shoot Tembakan ini jarang dilakukan pada permainan biasa. Karena bila penembak tidak melompat, maka tembakannya akan mudah dihalangi. Umumnya tembakan ini dilakukan saat posisi penembak memungkinkan untuk menembak tanpa rintangan (pemain dalam posisi kosong tanpa penjagaan ketat dari lawan). Untuk jenis tembakan ini bisa dilakukan dengan satu tangan ataupun dua tangan atau biasa disebut dengan istilah one hand set shoot dan two hand set shoot. Gambar 2. 13 : One Hand Set Shoot commit to user 28 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gambar 2. 14 : Two Hand Set Shoot b) Lay up shoot Lay up adalah jenis tembakan yang dikenal dengan “tembakan melayang” yaitu suatu teknik memasukkan bola basket ke dalam keranjang lawan. Lay up adalah hal yang harus dipelajari dalam permainan bola basket. Dalam situasi persaingan, jenis tembakan ini harus bisa dilakukan pemain baik dengan tangan kanan maupun kiri. Lay up dilakukan diakhir dribble. Pada jarak beberapa langkah dari ring, pen-dribble secara serentak mengangkat tangan dan lutut ke atas ketika melompat ke arah keranjang. Lay up biasa dilakukan dengan berbagai variasi dengan tujuan untuk menghindari bendungan lawan. Pada saat melakukan lay up, usaha membawa bola setelah melakukan drible adalah maksimal tiga langkah dengan catatan pada saat langkah ketiga, sebelum kaki mendarat pada langkah ketiga tersebut bola harus sudah dilepaskan agar terhindar dari pelanggaran saat melakukan drible. to user Gambar 2. 15.commit Lay Up Shoot 29 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id c) Under hand shoot Tembakan ini adalah jenis tembakan yang dilaukakn pemain saat berada dekat dengan pemain bertahan lawan yang mencoba merebut bola. Tembakan ini pada dasarnya adalah menjauhkan bola dari pemain bertahan lawan dengan tujuan agar mendapatkan ruang untuk menembakkan bola tetapi tanpa dilakukan dengan pergeseran tubuh.Setelah penembak melompat ke arah keranjang, mengangkat lengan dan mengangkat tangannya ke atas untuk menjauhkan bola dari pemain bertahan. Gambar 2. 16. Under Hand Shoot d) Jump shoot Tembakan ini paling sering dilakukan dibandingkan jenis tembakan lainnya. Tembakan ini sulit dihalangi karena dilakukan dititik tertinggi lompatan vertikal penembak. commit to user Gambar 2. 17. Jump Shoot 30 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id e) Hook shoot Tembakan hook adalah tembakan lemah dan akurat serta merupakan gerakan low-post yang baik. Bisa dilakukan dengan benar maka tembakan ini sulit dihalangi, karena tangan yang menembak berada jauh dari pemain bertahan. Bahkan ketika dijaga oleh pemain yang tinggi. Tembakan hook selalu diawali dengan pemain memunggungi keranjang. Sama seperti jump shoot, tembakan ini sangat tergantung keseimbangan tubuh, untuk melakukan tembakan hook dangan tangan kanan, pemain ber-pivot ada kaki kanan dan melangkah dengan kaki kiri. Kemudian mengangkat lutut kanannya ke atas dan secara bersamaan mengangkat tangan kanannya yang melempar ke atas dan melepas bola dengan mengebaskan pergelangannya. Bila dilakukan dengan lompatan kedua kaki, maka tembakan ini disebut jump hook. Gambar 2. 18. Hook Shoot f) Dunking Tembakan dunk dulunya dianggap suatu atraksi istimewa yang dilakukan pemain-pemain tinggi. Saat ini tembakan tersebut sudah umum. Keuntungannya adalah tembakan ini dilakukan tanpa lompatan jauh sehingga sulit dihalangi. Tembakan dunk adalah commit to user gerakan menyerang yang mengagumkan dan dapat mengobarkan semangat tim serta menjatuhkan 31 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id moral lawan dengan cepat. Dunking dapat dilakukan dengan satu atau dua tangan, dari depan atau belakang. Gambar 2.19. Dunking / Slam Dunk g) Reverse lay up shoot Tembakan lay up ini memakai ring dan backboard untuk menjaga penembak dari pemain bertahan yang berusaha menghalang tembakan dari belakang. Tembakan ini baik dilakukan setelah penetrasi disepanjang garis belakang atau ketika pemain menerima bola di dalam daerah terlarang dengan posisi memunggungi keranjang. Gambar 2.20. Reverse Lay Up Shoot commit to user 32 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id h) Tapping (tip-in) Tap-in bukanlah suatu tembakan. Gerakan ini hanya terdiri dari kibasan lemah ujung jari. Ketika bola memantul dari ring, ujung jari diletakkan bagian bawahnya dan kemudian dengan lembut bola didorong ke atas dan ditepuk ke arah ring atau backboard. Dibutuhkan pemilihan waktu yang tepat dan kemampuan melompat yang baik untuk melakukannya. Syarat pemain untuk dapat melakukan gerakan ini adalah mampu memenangkan bola pantul atau rebound dengan pemain lawan. Sehingga tidak perlu menangkapbola bantul melainkan langsung memantulkanya lagi atau menembakannya lagi saat pemain sedang meloncat sebelum mendarat. c. Keterampilan Free Throw (Tembakan bebas/ Tembakan Hukuman) a. Hakekat Keterampilan Menurut Ma’mun dan Yudha (2000:57), keterampilan dalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efektif dan efisien.Semakin tinggi kemampuan seseorang mencpai tujuan yang diharapkan, maka semakin terampil orang tersebut.Menurut Schmidt dalam Ma’mun dan Yudha (2000:61), keterampilan merupakan kemampuan untuk membuat hasilakhir dengan kepastian yang maksimum, tetapi dengan pengeluaran energi dan waktu yang minimum.Menurut Sage dalam Muhsin (2008), keterampilan juga dapat dipahami sebagai indikator dari tingkat kemahiran. Penguasaan suatu keterampilan gerak merupakan merupakan sebuah proses dimana seseorang mengembangkan seperangkat respon ke dalam suatu pola gerak yang terkoordinasi, terorganisir, dan terintegrasi. Sebagai indikator kemahiran, maka keterampilan diartikan sebagai kompetensi yang diperagakan oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang berkaitan dengan pencapaian suatu tujuan.Semakin tinggi kemampuan seseorang mencapai tujuan yang diharapkan, mka semakin terampil orang tersebut.Untuk memperoleh tingkat keterampilan diperlukan kemampuan yang mendasar tentang bagaimana keterampilan tertentu duhasilkan atau diperoleh serta faktor-faktor yang berperan dalam mendorong pe nguasaan keterampilan.Pada intinya bahwa suatu keterampilan itu dapat dikuasai apabila dipelajari atau dilatihkan dengan commit to user persyaratan tertentu, satu diantaranya adalah kegiatan pembelajaran atau perpustakaan.uns.ac.id 33 digilib.uns.ac.id latihan keterampilan tersebut dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Lebih lanjut Ma’mun dan Yudha (2000:67) mengatakan bahwa berdasarkan keterlibatan tubuh dalam pola gerak, keterampilan dibagi menjadi dua yaitu (1) keterampilan gerak kasar (gross motor skill), dan (2) keterampilan gerak halus (fine motor skill).Keterampilan gerak kasar secara kusus dikontrol oleh otot-otot besar atau kelompok otot.Keterampilan ini tidak terlalu menekankan ketepatan dalam pelaksanaanya.Berlari, melompat, melempar dan kebanyakan keterampilan dalam olahraga dimasukkan sebagai keterampilan gerak kasar.keterampilan gerak halus secara khusus dikontrol oleh otot-otot kecil atau halus.Keterampilan ini melibatka koordinasi neuromuskuler yang memerlukan ketepatan derajat tinggi untuk berhasilnya keterampilan ini. Pecapaian suatu keterampilan dipengaruhi oleh banyak faktor yang secara umum dibedakan menjadi tiga hal yang utama yaitu (a) faktor proses belajar mengajar, (b) faktor pribadi, (c) faktor situasional ( Ma’mun dan Yuda, 2000). Ma’mun dan Yudha (2000:83) mengemukkan bahwa ada tiga hal yang dapat diidetifikasi dalam tahap belajar keterampilan gerak yaitu (a) tahapan verbal kognitif, (b) tahapan mototrik, (c) tahapan otomatisasi. Ketiga tahap belajar tersebut diurai sebagai berikut: a) Tahapa verbal-kognitif Pada tahapan ini tugasnya adalah memberikan pemahaman secara lengkap mengenai bentuk gerakan baru kepada peserta didik. Instruksi, demontrasi, film clips dan informasi verbal lainya secara khusus memberika manfaat dalam tahapan ini. Tujuanya adalah agar penerima informasi dapat mentransfer informasi yang sudah dipelajari sebelumya kepada bentuk keterampilan yang dihadapinya sekarang. b) Tahapan Motorik Pertama kali yang harus dikuasai dalam tahapan ini adalah kontrol dan konsistensi sikap berdiri, rasa percaya diri.Peserta didik atau atlet mulai membangun sebuah program gerak untuk menyempurnakan suatu gerakan. Ketidak konsistensian dari satu kali latihan ke latihan yang lain dilihatnya sebagai upaya peserta didik untuk mencari solusi baru mengenai commitberangsur-angsur to user gerakannya. Konsistensi secara meningkat dan gerakanya ulai stabil dan antisipasi meningkat.Tahapan motorik secara umum lebih 34 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id lama daripada tahapan verbal-kognitif.Perlu waktu beberapa minggu atau bulan untuk meguasai keterampilan olahraga dan bahkan cenderung lebih lama apabila peserta didik atau atlet tersebut mempunyai kesulitan. c) Tahapan otomatisasi Pada tahapan ini program motorik sudah berkembangdengan baik dan dapat mengontrol gerak dalam waktu singkat.Peserta didik atau atlet sudah menjadi terampil dan setiap gerakan yang dilakukan lebih efektif dan efisien.Bahkan untuk suatu keterampilan olahraga tertentu Nampak dilakukan dengan gerakan santa tapi mantap. Sedangkan keterampilan menurut setiap cabang Prawirasaputra olahraga (2000:19-22) berlandaskan pada peguasaan penguasaan keterampilan dasar.Keterampilan dasar tersebut secara umum dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu (1) keterampilan lokomotor, (2) keterampilan non lokomotor, (3) keterampilan manipulative. Dari ketiga keterampilan tersebut diuraikan sebagai berikut: a) Keterampilan lokomotor Keterampilan lokomotor adalah keterampilan untuk menggerakkan anggota badan dalam keadaan titik berat badan berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Bentuk keterampilan dasar dominan dalam cabang olahraga bola basket adalah berpindah tempat berupa gerakan melangkah, lari beberapa langkah, melompat dan meloncat.Keterampilan ini harus didukung power yang baik baik untuk mampu melakukan gerakan melompat. b) Keterampilan non lokomotor Keterampilan non lokomotor adalah keterampilan yang dilakukan dengan menggerakan anggota badan yang melibatkan sendi dan otot dalam keadaan badan si pelaku menetap, statis, kaki tetap menumpu pada bidang tumpu atau tetap berpegang pada pegangan. c) Keterampila manipulatif Keterampilan manipulatif adalah keterampilan menggunakan anggota badan, tangan, atau kaki. Dalam keterampilan manipulative terdapat dua klasifikasi yaitu: (1) gerak propulasif yang meliputi gerakan melempar, commit tomenggiring user menendang, memukul, melompat, bola, (2) keterampilan gerak 35 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id absortif yang meliputi gerakan menangkap dan menjerat (Gallahue & Ozmun, 1976). Selanjutnya Gallahue & Ozmun (1976:360) menjelaskan mengenai keterampilan-keterampilan gerak yang ada pada cabang olahraga bola basket, yaitu pada table 2. 1 di bawah ini: Tabel 2. 1 Keterampilan Gerak Dasar dan Gerak Khusus pada Bola basket Gerakan-gerakan dasar Keterampilan gerak khusus Manipulasi Operan (Passing) - Operan dada (chest pass) - Operan atas kepala (overhead pass) - Lemparan baseball (baseball pass) - Lemparan dorongan (shovel pass) - Lemparan doroangan (push pass) Tembakan (Shooting) - Tembakan lay-up (Lay-up shot) - Tembakan dengan dua tangan (two-hand set shot - Tembakan dengan melompat (jump shot) Pantulan (Bouncing) - Dribling di tempat (stationary dribbling) - Dribling sambil bergerak (moving dribbling) - Lemparan dengan dipantulkan (bounce pass) Menagkap (catching) - Lemparan diatas pinggang - Lemparan di bawah pinggang - Memantul-mantulkan (rebounding) - Lemparan kesamping - Mengkap bola mati Voli (volleying) - Memberikan umpan (tipping) - Lompatan pusat Lokomotion Dalam petunjuk perbedaan ketika melakukan dribel Berlari Dalam petunjuk perbedaan tampa menggunakan bola Sliding Leaping o Melakukan penjagaan ketika melakukan dribel - Tembakan lay-up - Lempar tangkap Jumping Lompatan pada pusat Mengumpan ke dalam Melakukan pantulan commit to user Menangkap sebuah bola yang tinggi 36 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Stabilitas Gerak aksial Pivot (movement axial) Bending Keseimbangan dinamis Kompensasi untuk perubahan yang lansung, kecepatan dan tingkat pada gerakan. Menghindar (Dodging) Gerak tipu dengan bola Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan diartikan sebagai kemampuan atau kompetensi yang diperagakan oleh seseorang dalam melaksanakan suatu tugas yang berkaitan dengan pencapaian suatu tujuan yang didapat melalui proses belajar. Dimana dalam melaksanakan sebuah pelatihan atau pembelajaran harus dilaksanakan secara terus menerus dan berpedoman pada prosedur latihan yang tepat. b. Klasifikasi Keterampilan Salah satu cara melihat konsep keterampilan adalah dengan melihatnya sebagai sebuah tugas. Maksudnya adalah untuk menetapkan karakteristik yang menonjol dari tugas gerak yang dapat dilakukan pelaku untuk membedakan satu dengan lainnya. Karakteristik dimaksud adalah untuk mengklasifikasikan keterampilan menjadi beberapa macam dan kelas. Pengkelasan dilakukan untuk membantu para peneliti dan pendidik untuk keperluan penelitian atau pengajarannya. Dengan mengetahui perbedaan-perbedaan dalam keterampilan tersebut, maka akan mudah bagi pendidik untuk atau pelatih dalam kaitannya membuat pentahapan pembelajarannya atau latihannya. Banyak pendekatan yang telah dikembangkan untuk mengklasifikasikan keterampilan gerak. Setiap sistem klasifikasi didasarkan pada hakikat umum dari keterampilan gerak dikaitkan dengan aspek-aspek spesifik dari keterampilan tersebut. Setidaknya ada empat karakteristik yang dapat dikemukakan di sini, yaitu dilihat dari atau dikaitkan dengan: a) stabilitas lingkungan b) cara tugas tersebut dilakukan c) ketepatan gerakan yang dimaksud d) relativitas pentingnya elemen gerak dan kognitif commit to user 37 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Keterampilan bisa dibedakan antara keterampilan-keterampilan terbuka dan tertutup. Hal ini berkaitan dengan kondisi lingkungan (environment) pada saat keterampilan yang bersangkutan dilakukan. Menurut Schmidt (1991) Keterampilan Terbuka (open skill) adalah keterampilan yang ketika dilakukan, lingkungan yang berkaitan dengannya bervariasi dan tidak dapat diduga. Ini hampir sama seperti yang dikemukakan oleh Magil (1985) yang menyebutkan bahwa keterampilan terbuka adalah keterampilan-keterampilan yang melibatkan lingkungan yang selalu berubah dan tidak bisa diperkirakan. Sebagai contoh dari keterampilan ini misalnya pukulan-pukulan pada stroke tenis atau pukulan pada softball yang kedatangan bolanya dari lawan sering tidak bisa diduga sebelumnya, baik dalam hal kecepatannya maupun dalam hal arahnya. Dalam hal ini Gentile (1972) mengatakan bahwa, "...pelaku harus bertindak atas rangsangan yang datang." Dengan demikian, pelaku tidak bisa menunggu atau berdiri di satu titik saja atau memukul bola dengan jenis pukulan tertentu saja, tetapi lebih ditentukan oleh arah dan kecepatan dari bola yang datang. Untuk bisa berhasil dengan baik, maka pemain harus bergerak dan bertindak sesuai dengan lokasi ruang dari bola serta tuntutan kecepatannya. Marilah kita batasi saja keterampilan terbuka ini sebagai keterampilan yang pelaksanaannya lebih ditentukan oleh lingkungan yang tidak tetap dan tidak bisa diduga. Keterampilan Tertutup (closed skill) menunjukkan keterampilan yang sebaliknya. Schmidt dan Magil sama-sama mendefinisikan keterampilan tertutup ini sebagai keterampilan yang dilakukan dalam lingkungan yang relatif stabil dan dapat diduga. Contohnya seperti keterampilan-keterampilan yang menjadi ciri olahraga bowling, golf, panahan, senam atau renang. Kesemua keterampilan dalam olahraga di atas merupakan keterampilan yang ditentukan oleh pemain atau pelaku, tanpa harus dibatasi oleh lingkungan sekitar. Sebagai contoh pada olahraga panahan dimana pemanah hanya melepaskan anak panahnya dari busur pada saat yang tepat. Selain itu pada olahraga golf, pegolf hanya memukul bola kapan saja dia mau. Oleh karena itu kedua keterampilan ini sering juga dipertukarkan dengan mudah dengan istilah self-paced skill (keterampilan tertutup) dan external-paced skill (keterampilan terbuka). commit to user 38 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id c. Keterampilan Free Throw (Tembakan Bebas/ Tembakan Hukuman) Menurut Imam Sodikun (1992: 90) tembakan hukuman adalah tembakan hadiah yang diberikan kepada seorang pemain untuk mencetak satu angka. Menurut peraturan PERBASI (2010: 51), tembakan hukuman adalah kesempatan yang diberikan kepada seorang pemain untuk mencetak satu (1) angka, tidak dijaga, dari posisi di belakang garis tembakan hukuman dan di dalam setengah lingkaran. Rangkaian tembakan tembakan hukuman diartikan sebagai semua tembakan hukuman dan atau penguasaan posisi bola selanjutnya yang dihasilkan dari hukuman pelanggaran tunggal. Adapun pelaksanaan tembakan bebas menurut peraturan PERBASI (2010) sebagai berikut: 1) Mengambil posisi di belakang garis tembakan hukuman dan di dalam setengah lingkaran. 2) Menggunakan cara apapun untuk menembak tembakan hukuman sedemikian rupa sehingga bola memasuki keranjang dari atas atau bola menyentuh ring. 3) Melepaskan bola dalam lima (5) detik setelah bola ditempatkan dengan diserahkan/berada pada pegangan oleh wasit. 4) Tidak menyentuh garis tembakan hukuman atau memasuki daerah bersyarat sampai bola telah memasuki keranjang atau telah menyentuh ring. 5) Tidak melakukan tipuan saat tembakan hukuman. Tembakan hukuman dilakukan pemain tanpa dijaga atau mendapat penjagaan, dan dilakukan dari posisi di belakang garis tembakan hukuman dan di dalam setengah lingkaran. Tembakan hukuman (free throw) ini diberikan akibat adanya personal foul dan bila terjadi team foul. Contoh dari personal foul adalah ketika pemain bertahan melakukan pelanggaran kepada pemain lawan saat melakukan tembakan. Jika bola hasil tembakan masuk (foul in) maka free throw yang diberikan sebanyak satu kali. Tetapi jika bola yang ditembakka gagal masuk keranjang maka free throw yang diberikan sebanyak dua kali.Jika pemain melakukan tembakan dari daerah tiga angka dan dilanggar maka free throw yang diberikan sebanyak tiga kali. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 39 digilib.uns.ac.id Selain terjadi personal foul, free throw diberikan bila terjadi team foul.Team foul terjadi apabila tim yang bertanding melakukan foul lebih dari empat kali dalam tiap babak baik foul yang bersifat defensive foul maupun offensive foul. Saat terjadi foul yang ke lima maka terjadilah team foul. Meskipun foul dilakukan saat pemain tidak dalam melakukan tembakan maka tetap dihukum dengan free throw. Selain itu free throw akan diberikan karena terjadi technical foul atau pelanggaran teknis seperti berkata kasar kepada wasit atau berkelahi dengan pemain lawan. Dalam pertandingan bola basket, mendapatkan free throw merupakan keuntungan yang sangat besar karena mendapatkan kesempatan mencetak angka melalui tembakan tanpa mendapatkan gangguan oleh pemain lawan. Sehingga setiap pemain dituntut untuk terampil dalam melakukan free throw karena sifat dari tembakan hukuman ini tidak bisa diwakilkan pada pemain lain. Dengan kata lain pemain yang langgar adalah pemain yang melakukan free throw tersebut. Selanjutnya Perbasi (2008:55) menyatakan bahwa suatu tembakan bebas (free throw) dinyatakan sah (point) apabila: 1) Mengambil posisi di belakang garis tembakan bebas (free throw line) dan di dalam setengah lingkaran. 2) Melepaskan bola saat bola telah di lemparkan oleh wasit 3) Tidak menyentuh garis free throw atau memasuki daerah bersyarat sampai bola telah memasuki ring. Menurut Danny Kosasih (2008: 51) tembakan hukuman sangat sering menentukan kemenangan atau kekalahan di dalam pertandingan, maka latihlah tembakan hukuman di dalam latihan. Perlu diperhatikan saa melakukan tembakan hukuman cara memegang bola, posisi siku, pergelangan tangan dan tubuh harus segaris dengan ring. Tembakan hukuman memiliki posisi yang sama dengan set shoot. Penempatan berat badan pada kaki tumpuan adalah sangat penting supaya keseimbangan tubuh benar-benar kokoh. Sesaat sebelum melepas bola, pemain disarankan menghentikan gerakannya sebentar untuk fokus pada ring. Tariklah nafas panjang yang dalam saat akan melakukan tembakan hukuman untuk membantu konsentrasi pemain. commit to user 40 perpustakaan.uns.ac.id Suksesnya digilib.uns.ac.id melakukan tembakan hukuman memerlukan keahlian, kebiasaan, konsentrasi dan keyakinan. Kebiasaan, rileks dan irama yang mendukung konsentrasi dan keyakinan diri.Keyakinan adalah hal yang terpenting dalam melakukan tembakan bebas tersebut. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan lemparan bebas menurut Wissel (1996:46) yaitu: 1) Pandangan (sight) Pandangan mata dipusatkan pada ring basket dan ditunjukan hanya pada sisi muka lingkaran. Untuk teknik shooting pandangan tertuju pada puncak dekat sudut kotak papan ring basket. 2) Keseimbangan (balance) Keseimbangan yang baik akan memberikan tenaga dan control irama tembakan. Kedua kaki sejajar bahu dan jari kaki diarahkan ke depan. Kedua lutut ditekuk dengan sudut 90 derajat untuk mendapatkan kekuatan tolakan ke atas.Untuk mengontrol keseimbangan hendaknya posisi kepala tetap segaris dengan pinggang. 3) Posisi tangan Tangan yang digunakan untuk menembak ditempatkan tetap di belakang bola sebagai penjaga keseimbangan.Tangan cukup rapat, rileks dan jari jari tangan membuka secukupnya, ibu jari angan tidak terbentang lebar (menghindarkan ketegangan padda tangan dan lengan atas). 4) Pengaturan siku Bola dipegang di depan di atas bahu antara telinga dan bahu penembak, siku tetap dipertahankan. Pada saat siku pada posisi demikian, maka arah bola akan sejajar dengan ring basket. 5) Irama menembak Menembak adalah sinkronisasi antara kaki, pinggang, bahu sikutembak, kelenturan pergelangan tangan dan jari.Kekuatan inti dan ritme tembakan berasal dari naiknya kaki, pelurusan lengan, lecutan pergelangan tangan dan jari-jari.siku yang digunakan membentuk sudut 90 derajat kemudian lengan, pergelangan jari diluruskan ke arah rng basket dengan sudut 45 derajat sehingga siku terlentang dengan sepenuhnya. Dorongan dan control terakhir tembakan berasal dari jari dengan sentuhan ujung jari untuk mebuat putaran to usertembakan. sisi belakang bola sehingga commit memperhalus 41 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 6) Follow through Setelah melepaskan bola dari jari tengah, lengan tetap dipertahankan di atas dan terlentang sepenuhnya dengan jari tengah menunjuk pada target. Telapak tangan yang digunakan untuk menembak menghadap ke bawah dan telapak tangan penyeimbang menghadap ke atas maka dipertahankan pada sasaran dan lengan tetap di atas pada posisi penyelesaian follow through sampai bola menyentuh keranjang basket. Gambar 2. 21. Tahapan Free Throw (Wissel,1996:49) Menurut Imam Sodikun (1992: 77) beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil tembakan hukuman adalah, antara lain: a) Faktor teknik: teknik yang kurang baik dapat berpengaruh terhadap hasil tembakan. b) Faktor fisik: sedangkan fisik yang kurang baik akan mempengaruhi unsur kekuatan bagian tubuh yang berperan dalam melakukan tembakan hukuman. c) Faktor mental: faktor mental adalah faktor yang mencakup sisi psikologis dalammelakukan tembakan hukuman. d) Faktor kematangan juara: kematangan juara mengacu pada gabungan unsur mental dan fisik,kematangan yang dimaksud adalah tidak gentar menghadapi apapun: lawan, situasi, kondisi, alat yang seperti apapun. Dalam hal ini adalah kondisi dan situasi pada saat melakukan tembakan hukuman. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 42 digilib.uns.ac.id Dalam keterampilan free throw tidak terlepas dari akurasi atau biasa disebut dengan ketepatan. Saat menembakan bola ke dalam keranjang dibutuhkan sebuah akurasi yang baik agar bola benar-benar masuk. Dalam kajian tentang akurasi sering kali berkaitan dengan presisi. Kedua istilah tersebut mempunyai perbedaan. Seorang pemain yang melakukan tembakan yang meleset di tempat yang sama secara berulang-ulang maka bisa diartikan bahwa tembakan tersebut memiliki presisi yang baik tetapi tidak memiliki akurasi yang baik. Sedangkan akurasi adalah sebuah pengukuran dari hasil yang benar-benar tepat sehingga dalam pengukuran keterampilan free throw adalah mengukur seberapa akurat bola yang ditembakan menuju keranjang. Sehingga pemain yang dikatakan terampil dalam melakukan free throw adalah pemain yang memiliki akurasi yang baik dimana mampu melakukan tembakan di sasaran yang sama secara berulang-ulang. Berdasarkan uraian di atas maka untuk dapat memiliki keterampilan free throw yang baik perlu dilakukan pengukuran pada kemampuan fisik. Maka dalam penelitian ini akan dikaji tentang keterampilan free throw pada bola basket ditinjau dari kemampuan fisik. d. Biomekanika free throw Biomekanika olahraga adalah ilmu yang mempelajari tentang prinsip-prinsip, hukum-hukum mekanik dan gaya internal dan eksternal yang yang berlaku pada tubuh manusia ketika melakukan akivitas fisik atau olahraga serta pengaruhpengaruh yang dihasilkannya. Adapun biomekanika free throw / tembakan hukuman adalah sebagai berikut: a) Awalan - Posisi tubuh berdiri menghadap ring basket. - Kedua kaki dibuka selebar bahu, jika terlalu berdekatan dapat menghasilkan masalah keseimbangan untuk menembak tepat, sedangkan penempatan kaki terlalu lebar akan memperkenalkan komponen lateral untuk menekan kaki di lantai. - Penembak harus melebarkan jari sehingga memiliki kontrol yang lebih baik pada bola, pergelangan tangan harus dalam ekstensi (membungkuk commit to user ke belakang) untuk membantu mendukung bola dan berada dalam posisi untuk memberikan kekuatan mendorong untuk menembak. 43 perpustakaan.uns.ac.id - digilib.uns.ac.id Membuat rangka tubuh sebagai obyek utama untuk memudahkan pergerakan anggota yang lain dalam gerakan linear. - Mempertahankan keseimbangan, menempatkan posisi kaki yang sama dengan lengan yang melempar lebih maju sedikit akan membantu titik berat badan agar tetap bisa dipertahankan - Visualisasi gerakan yang akan menambah keyakinan dalam mengeksekusi gerakan, penempatan tangan yang melempar langsung di belakang bola akan memudahkan kontinuitas gerakan dan transfer gaya yang konstan, tangan yang lainnya berada di samping bola dengan tujuan menjaga keseimbangan posisi bola. - Bahu lengan yang menembak mendekati 0 derajat (sejajar dengan tubuh) dengan lengan atas dirapatkan sepanjang badan. - Lutut ditekuk hampir 90 derajat, batang tersebut tertekuk hampir 50 derajat dari vertikal. - Fleksi tubuh pada tahap tembakan sangat penting, digunakan untuk meningkatkan pembebanan kaki. - Posisi kaki, tungkai dan lengan untuk menembak harus simetri. - Fleksi anggota tubuh bagian atas di lakukan guna mengurangi pembebanan pada sendi dengan memperpendek lengan torsi. - Fleksi anggota tubuh bagian bawah berguna agar tingkat konstraksi otot anggota badan bagian atas berkurang karena beban lebih meningkat anggota tubuh bagian bawah dan juga untuk mendekati pusat gravitasi. - Fleksi lutut yang hampir 90 derajat dan pinggang mencapai 50 derajat akan memudahkan gerakan vertikal karena nilai torsi dibantu dengan panjang lengan torsi. b) Pelaksanaan - Bola ditempatkan di depan tubuh dengan tangan menembak tepat di belakang bola, dan tangan kiri ke samping dan bawah bola. Jari-jari menyebar dengan baik dan bola duduk di dasar bantalan jari, tidak secara langsung di telapak - Posisi ini menghasilkan gerakan untuk menembak dimulai ketika tubuh - mencapai posisi vertikal commit tokecepatan user Lutut dalam fleksi maksimal dan vertikal bola adalah nol. 44 perpustakaan.uns.ac.id - Dari posisi digilib.uns.ac.id gaya yang pertama menghasilkan gerakan adalah perpanjangan dari lutut dan pinggul dan elevasi bola oleh fleksi bahu. - Waktu perpindahan pertama adalah lutut dan pinggul diperluas, diikuti oleh fleksi bahu, maka ekstensi siku dan pergelangan lengkungan tangan. - Gaya dorong vertikal tungkai dan badan dari posisi fleksi secara sinergis akan membantu gerakan lengan untuk mendorong. - Posisi bola yang sudah ditempatkan di atas kepala dan lurus kearah keranjang dengan tetap memperhatikan sudut siku harus lebih kecil dibandingkan sudut yang terbentuk oleh badan dan lengan atas akanmembantu transfer gaya dorong karena jarak lemparan sebelum bola dilepas lebih panjang. - Pada saat menembakkan bola tubuh dan kaki harus sepenuhnya di ekstensi. - Gerakan fleksi pergelangan tangan memberikan dorongan final untuk pelepasan bola dan membantu menentukan kecepatan dan sudut lengkungan bola. - Sudut yang paling efektif untuk menembak adalah 90 derajat. - Daya dorong akibat runtutan gerakan yang sinergis dari fleksi ke ekstensi tungkai, badan, lengan dan telapak tangan menyebabkan bola terhempas kearah ring. - Posisi telapak tangan memegang peranan penting hasil akhir eksekusi tembakan. Jari telunjuk sebagai jari terakhir yang menyentuh bola. - Posisi ekstensi sendi di pergelangan kaki akan membantu dalam menjaga keseimbangan anggota tubuh bagian atas selama proses berlangsung. c) Lanjutan - Setelah bola meninggalkan tangan, siku harus mencapai ekstensi penuh, pergelangan harus secara penuh melenturkan. - Gerakan melepaskan bola yang diikuti oleh esktensi semua sendi akibat perpanjangan gerakan akan lebih mengarahkan bola tepat menuju ring. - Tingkat ketegangan otot anggota tubuh yang terlibat harus dikurangi agar sinergi transfer gaya tetap berlanjut. Dalam free throw selain berkaitan dengan biomekanika juga erat kaitanya commit to user dengan prinsip gerak peluru. Gerak peluru merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya diberi kecepatan awal lalu menempuh lintasan yang arahnya perpustakaan.uns.ac.id 45 digilib.uns.ac.id sepenuhnya dipengaruhi oleh gravitasi. Dalam kajian ini hanya meninjau gerakan benda tersebut setelah diberikan kecepatan awal dan bergerak dalam lintasan melengkung di mana hanya terdapat pengaruh gravitasi. Gerakan tersebut dikatakan gerak peluru karena jenis gerakan ini mirip gerakan peluru yang ditembakkan. Benda-benda yang melakukan gerakan peluru dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, benda tersebut bergerak karena ada gaya yang diberikan. Mengenai Dalam kajian ini hanya memandang gerakan benda tersebut setelah dilemparkan dan bergerak bebas di udara hanya dengan pengaruh gravitasi. Kedua, seperti pada Gerak jatuh bebas benda-benda yang melakukan gerak peluru dipengaruhi oleh gravitasi, yang berarah ke bawah (pusat bumi) dengan besar g = 9,8 m/s 2. Ketiga, hambatan atau gesekan udara. Setelah bola ditembakkan atau dengan kata lain benda tersebut diberikan kecepatan awal hingga bergerak, maka selanjutnya gerakannya bergantung pada gravitasi dan gesekan atau hambatan udara. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa jenis gerak parabola. Pertama, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dengan sudut tetap terhadap garis horisontal, sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak gerakan benda yang berbentuk demikian. Termasuk di dalamnya adalah gerakan bola basket yang dilemparkan ke ke dalam keranjang. Gambar 2. 22. Gerakan Parabola Ketika Sudut Tetap Terhadap Garis Horisontal Kedua, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal pada ketinggian tertentu dengan arah sejajar horisontal, sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Beberapa gerakan jenis to iniuser yang ada dalam kehidupan sehari-hari, commit perpustakaan.uns.ac.id 46 digilib.uns.ac.id meliputi gerakan bom yang dijatuhkan dari pesawat atau benda yang dilemparkan ke bawah dari ketinggian tertentu. Gambar 2. 23. Gerak Parabola Ketinggian Dengan Arah Sejajar Garis Horizontal Ketiga, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari ketinggian tertentu dengan sudut tetap terhadap garis horisontal, sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Gambar 2. 24. Gerak Parabola Sudut Tetap Terhadap Garis Horizontal Fungsi dari gerak peluru cukup banyak. Pertama fungsi dari gerak peluru misalnya dalam kemiliteran yaitu pada saat menembakan rudal maupun mortir yaitu membantu rudal untuk bisa mencapai tempat lawan dengan gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari ketinggian tertentu dengan sudut tetap terhadap garis horisontal sehingga dapat mencapai tempat lawan dan menembakan commit to user ke arah yang benar atau mencapai tempat yang diinginkan. Kedua fungsi gerak perpustakaan.uns.ac.id 47 digilib.uns.ac.id peluru dalam lompatan para atlet saat lompat jauh yaitu gerakan atau lompatan yang didapatkan oleh atlet pada saat melompat dan menumpu kakinya pada sesuatu sehingga mendapat kekuatan untuk melompat sehingga dapat mencapai tempat lompatan sampai kakinya menyentuh tanah fungsi gerak peluru yang terdapat didalam lompatan sang atlet adalah membantu sang pelari mendapatkan lompatan yang jauh. Ketiga adalah pada saat pemain basket melakukan free throw. Seorang pemain yang melakukan free throw harus memperhitungkan jarak antara garis free throw dengan posisi keranjang. Sehingga pemain mampu malakukan tembakan dengan pemberian gaya pada bola yang tepat agar bola masuk ke dalam keranjang. 2. Kemampuan Fisik a. Hakekat Kemampuan Fisik Kemampuan fisik atlet memegang peranan penting dalam menjalankan program latihannya. Program latihan kemampuan fisik haruslah direncanakan secara baik, sitematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dapat menimbulkan atlet mencapai prestasi yang lebih baik sesuai harapan. Fisik seorang atlet juga menentukan prestasi atlet seperti yang dikatakan M. Sajoto (1988: 10), bahwa “kemampuan fisik adalah salah satu syarat yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi atlet, bahkan dapat dikatakan dasar landasan titik tolak suatu awalan prestasi”. Kemampuan fisik merupakan satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa didalam usaha peningkatan kemampuan fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan, walaupun di sana sini dilakukan dengan sistem prioritas sesuai dengan keadaan atau status setiap komponen itu dan untuk keperluan apa keadaan status yang dibutuhkan tersebut (Sajoto, 1995: 14). selanjutnyaSajoto (1995:8-10) menerangkan bahwa komponen kemampuan fisik antara lain: 1) Kekuatan (Strenght) Kekuatan adalah kemampuan kontraksi seluruh sistem otot dalam menerima beban/tahanan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dan mampu mengatasi suatu tekanan dalam waktu kerja tertentu sehingga kekuatan ini sebagai dasar dari komponen kemampuan fisik lain guna commit to user menunjang komponen kemampuan fisik tersebut. Hampir semua cabang olahraga memerlukan kemampuan kekuatan. Sajoto (1995: 8) berpendapat, 48 perpustakaan.uns.ac.id “kekuatan digilib.uns.ac.id adalah komponen kemampuan fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja”. Kekuatan otot merupakan unsur kemampuan fisik yang paling mendasar yang sangat diperlukan untuk mencapai prestasi olahraga. Kekuatan memegang peranan penting dalam melindungi otot dari kemungkinan cedera, dengan kekuatan atlet akan dapat lebih cepat melakukan teknik yang diinginkan. Meskipun banyak aktivitas olahraga lebih memerlukan agility, speed, keseimbangan, koordinasi, dan sebagainya, faktor tersebut harus dikombinasikan dengan kekuatan yang merupakan basis bagi komponen kemampuan fisik lainnya. 2) Daya Tahan (Endurance) Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam meningkatkan kemampuan seluruh tubuh untuk selalu bergerak dalam tempo sedang sampai cepat yang cukup lama (Sajoto, 1995: 192). Daya tahan dibagi menjadi dua komponen, yaitu daya tahan kardiorespirasi dan daya tahan otot. Daya tahan kardiorespirasi atau daya tahan jantung dan paru adalah kemampuan jantung (sistem peredaran darah) dan paru (pernapasan) untuk berfungsi secara optimal saat melakukan aktivitas sehari-hari dalam waktu cukup lama tanpa mengalami kelelahan berarti. Daya tahan ini sangat penting untuk menunjang kerja otot, yaitu dengan mengambil oksigen melalui pernapasan dan mengirimnya ke otot-otot yang sedang aktif atau berkonsentrasi melalui peredaran darah. Daya tahan otot merupakan kapasitas otot untuk melakukan kontraksi secara terus menerus pada tingkat intensitas sub maksimal. Tujuan latihan daya tahan adalah meningkatkan kemampuan daya tahan aerobik dan daya tahan otot. Artinya, seorang atlet dipacu untuk berlari dan bergerak dalam waktu lama dan tidak mengalami kelelahan yang berarti. Kemampuan daya tahan dan stamina dapat dikembangkan melalui kegiatan dan gerakangerakan lain yang memiliki nilai aerobik. Untuk mempertahankan atau meningkatkan daya tahan kardiorespirasi dengan melakukan latihan aerobik atau lari (Jogging) selama 40-60 menit dengan kecepatan yang bervariasi. Sedangkan daya tahan otot itu sendiri mengacu pada suatu kelompok otot yang mampu untuk melakukan kontraksi berturutturut untuk waktu yang user lama, misalnya latihan pushcommit up danto sit up. Daya tahan adalah keadaan atau perpustakaan.uns.ac.id 49 digilib.uns.ac.id kondisi tubuh yang mampu untuk berlatih dalam waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan (Harsono, 2001: 8). 3) Daya Otot (Muscular Power) Kemampuan daya ledak otot atau yang biasa disebut power, ini sangat dipengaruhi oleh dua unsur komponen kemampuan fisik lainnya yaitu kekuatan otot dan kecepatan. Kedua komponen kemampuan fisik ini tidak dapat dipisahkan karena pada prinsip kerjanya kedua komponen kemampuan fisik ini bekerja bersama untuk menghasilkan kemampuan daya ledak otot (power), dan dasar dari pembentukan power ini adalah kekuatan, maka sebelum melatih kemampuan fisik power haruslah terlebih dahulu dilatih kekuatan Daya ledak otot atau muscular power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum, dengan usaha yang dikerahkan dalam waktu sependek-pendeknya (Sajoto, 1995: 58). Daya ledak diperlukan semua cabang olahraga tidak terkecuali cabang olahraga bola basket, karena selain kekuatan terdapat pula kecepatan. Latihan yang diberikan kepada atlet untuk meningkatkan daya ledak tidak hanya faktor beban saja tetapi harus memperhatikan faktor kecepatan konstraksinya. Dengan demikian daya ledak merupakan salah satu komponen kemampuan fisik yang sangat diperlukan untuk performance seorang atlet. Power merupakan komponen yang banyak dibutuhkan dalam unjuk kerja terutama pada unjuk kerja yang bersifat daya ledak otot (explosive). Dalam olahraga bola basket, aplikasi power mempunyai pengaruh besar pada saat melakukan shooting 4) Kecepatan (Speed) Kecepatan sendiri menurut Harsono (2001: 36) adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang cepat. Menurut Sukadiyanto (2005: 106) "kecepatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk menjawab rangsangan dalam waktu secepat dan sesingkat mungkin". Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kecepatan adalah kemampuan otot dalam menjawab rangsangan untuk melakukan gerakan-gerakan sejenis dalam mencapai jarak tertentu dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Untuk user dibutuhkan latihan-latihan yang menghasilkan kecepatan commit dengan tobaik perpustakaan.uns.ac.id 50 digilib.uns.ac.id mendukung komponen kemampuan fisik tersebut yang sebaiknya diberikan kepada atlet setelah memiliki komponen kekuatan. 5) Daya Lentur (Fleksibility) Menurut Sajoto (1995: 58) kelentukan adalah keefektifan seseorang dalam menguasai dirinya, untuk melakukan segala aktivitas tubuh dengan penguluran seluas-luasnya, terutama otototot, ligamen-ligamen di sekitar persendian. Seorang atlet yang tidak memiliki kelenturan dia akan cenderung akan sedikit sulit dalam melakukan gerakan apalagi dengan gerakan yang kompleks dan dia akan terlihat kaku. Sebaliknya, seorang atlet yang memiliki kelenturan dia akan lebih mudah dalam melakukan gerakan dan lebih efisien dan mengurangi risiko cedera. Kelentukan merupakan komponen kemampuan fisik yang penting sekali dalam hampir semua cabang olahraga, terutama cabang-cabang olahraga yang banyak menuntut gerak sendi, salah satunya cabang olahraga bola basket, kelentukan diperlukan pada saat melakukan jump shoot, shooting, dan lay up. Harsono (2001: 15) menyatakan bahwa perbaikan dalam kelentukan akan dapat: a) Mengurangi kemungkinan terjadinya cedera pada otot dan sendi. b) Membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi, dan kelincahan. c) Membantu memperkembang prestasi. d) Menghemat pengeluaran tenaga pada waktu melakukan gerakangerakan. e) Membantu memperbaiki sikap. 6) Kelincahan (Agility) Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya (Harsono, 2001: 21). Jadi, kelincahan bukan hanya menuntut kecepatan, akan tetapi juga fleksibilitas yang baik dari sendi-sendi anggota tubuh. Tanpa memiliki kelincahan seorang atlet tidak akan bisa bergerak lincah, selain itu faktor keseimbangan juga penting dalam agility. Dapat disimpulkan bahwa sebenarnya agility atau kelincahan adalah kombinasi kecepatan, kekuatan, kecepatan reaksi, keseimbangan, kelentukan, dan koordinasi. 7) Keseimbangan (Balance) Keseimbangan adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan organ-organ syaraf otot. commit to user 51 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 8) Koordinasi (Coordination) Koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dengan berbagai tingkat kesukaran dengan cepat dan penuh ketepatan (Tangkudung, 2006: 67). Dalam bukunya Nurhasan (2005: 21) mengemukakan bahwa komponen koordinasi menjadi dasar bagi usaha belajar yang bersifat sensomotorik. Makin tinggi tingkat kemampuan koordinasi akan makin cepat dan efektif dalam mempelajari suatu gerakan. Menurut Sukadiyanto (2005: 139) “Koordinasi merupakan hasil perpaduan kinerja dari kualitas otot, tulang, dan persendian dalam menghasilkan satu gerakan yang efektif dan efisien.” Aplikasi koordinasi dalam olahraga bola basket adalah kemampuan mengubah arah tubuh saat melakukan tembakan yang memerlukan koordinasi antara pandangan mata, lengan, pensejajaran siku, dan penempatan kaki tumpu. 9) Ketepatan (Accuracy) Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerakangerakan bebas terhadap suatu sasaran, sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau mungkin suatu obyek langsung yang harus dikenai dengan salah satu bidang tubuh. 10) Reaksi (Reaction) Reaksi (reaction) adalah kemampuan seseorang segera bertindak secepatnya, dalam menanggapi rangsangan-rangsangan yang datang lewat indra, saraf, atau feeling lainnya (Sajoto, 1995: 59). Aplikasi reaksi dalam bola basket adalah pada saat pemain sedang menggiring bola, terutama pada situasi man to man pemain harus bereaksi cepat untuk dapat meloloskan diri dari hadangan lawannya dan apabila hal tersebut dapat terlaksana dengan baik tidak menutup kemungkinan untuk menciptakan peluang mencetak poin. Sebelum diterjunkan ke arena pertandingan, seorang pemain sudah berada dalam kondisi dan tingkat kesegaran jasmani yang baik untuk menghadapi intensitas kerja dan tekanan-tekanan yang akan timbul dalam pertandingan. Proses latihan kondisi dalam olahraga adalah suatu proses yang harus dilakukan dengan hati-hati, dengan sabar dan penuh kewaspadan terhadap atlet. Melalui latihan yang berulangcommit user ulang dilakukan, yang intensitas dan tokompleksitasnya sedikit demi sedikit bertambah, lama-kelamaan seorang pemain akan berubah menjadi seorang pemain perpustakaan.uns.ac.id 52 digilib.uns.ac.id yang lincah, terampil dan berhasil guna. Setelah pemain mencapai tingkat kondisi yang baik untuk menghadapi musim-musim berikutnya, latihan-latihan kondisi tersebut harus tetap dilanjutkan selama musim dekat perlombaan, meskipun tidak seintensif seperti sebelumnya. Maksudnya adalah tingkatan kemampuan fisik dapat tetap dipertahankan selama musim-musim tersebut. Menurut Harsono (1988:153),menjelaskan bahwa, kemampuan fisik atlet memegang peranan yang sangat penting dalam program latihannya. Program latihan kemampuan fisik haruslah direncanakan secara baik dan sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dengan demikian memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Lebih lanjut, Harsono (1988), mengemukakan bahwa, kemampuan fisik yang baik akan berpengaruh terhadap fungsi dan arganisme tubuh, diantaranya: (1) Akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung, (2) Akan ada peningkatan dalam kekutan, kelentukan, stamina, dan komponen fisik lainnya, (3) Akan ada gerak yang lebih baik pada waktu latihan, (4) Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan, (5) Akan ada respon yang cepat dari organism tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon demikian diperlukan. Kemampuan fisik merupakan satu kesatuan unsur yang sangat penting dari komponen-komponen gerak fisik yang tidak dapat dipisahkan antara satu dan lainnya. Kemampuan fisik yang baik akan memberikan pengaruh terhadap gerak penampilannya serta hasil yang maksimal dari penampilan gerak tersebut, oleh karena itu pemeliharaankemampuan fisik harus mengalami peningkatan. Salah satu cara untuk memelihara kemampuan fisik ini adalah dengan penyusunan program latihan yang baik serta dirancang sesuai dengan karaktersistik cabang olahraga. Keadaan kemampuan fisik yang baik akan mempengaruhi aspek kejiwaan seorang atlet. Aspek kejiwaan tersebut meliputi peningkatan motivasi kerja, semangat kerja, rasa percaya diri ketelitian dan lain sebagainya. Peningkatan dari aspek-aspek tersebut secara langsung akan berdampak pada hasil dari gerak penampilannya. Kemampuan fisik merupakan dasar atau landasan titik tolak yang menjadi awalan olahraga prestasi. Dalam setiap cabang olahraga, kemampuan fisik selalu menjadi hal yang harus ditingkatkan dan dipelihara melalui pengembangan komponen-komponen yang ada di dalamnya. Semua komponen kemampuan fisik to user tersebut harus menjadi perhatian, commit terutama yang sangat berkaitan dan menunjang performa seorang atlet. Karena tidak semua komponen kemampuan fisik harus serta 53 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id merta ditingkatkan. Dengan istilah lain bahwa harus ditekankan pada komponen yang berkaitan secara langsung dengan tujuanya yaitu untuk cabang olahraga secara keseluruhan atau untuk salah satu keterampilan dalam yang ada dalam cabang olahraga tersebut. Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh Sajoto (1998:57) bahwa dalam usaha peningkatan kemampuan fisik, maka harus mengembangkan semua komponennya. Walaupun perlu dilakukan dengan sistem prioritas (komponen apa yang perlu mendapat porsi peningkatan lebih besar dibanding komponen lain) Dalam setiap cabang olahraga terdapat komponen kemampuan fisik yang perlu dilatih dan dikembangkan untuk meningkatkan performa atlet sehingga atlet mampu mendapatkan hasil yang maksimal. Pada cabang olahraga bola basket, atlit dituntut untuk memiliki kemampuan fisik yang baik karena cabang olahraga ini merupakan cabang olahraga yang memadukan berbagai keterampilan. Hal tersebut diperkuat pada klasifikasi komponen fisik yang dikemukanakan, Nurhasan (1998: 229), dimana dalam klasifikasi komponen fisik pada olahraga bola basket meliputi: daya tahan, kekuatan, kelincahan, power dan fleksibilitas. Masing-masing dari kemampuan fisik tersebut memiliki peran yang penting pada setiap keterampilan.Kemampuan fisik merupakan faktor yang utama yang harus dimiliki oleh seorang atlet walaupun tidak meninggalkan aspek lain seperti aspek teknik, taktik, dan aspek mental. Kemampuan fisik yang dimiliki seorang atlet berbeda-beda, untuk dapat memiliki, memelihara dan meningkatkan kemampuan fisik dengan baik, manusia harus berusaha dan juga memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Banyak sekali faktor kemampuan fisik, dimana faktor-faktor tersebut saling melengkapi. Faktor utama yang mempengaruhi kemampuan fisik antar lain: factor latihan, faktor istirahat, faktor kebiasan hidup sehat, lingkungan serta makanan dan gizi (Wardan, 1998:12). 1) Faktor Latihan Latihan adalah suatu proses yang sistematis dari latihan atau bekerja yang dilakukan berulang-ulang dengan kian hari kian meningkat jumlah beban atau pekerjaannya (Harsono, 1986 : 27). Salah satu yang paling penting dari latihan, harus dilakukan secara berulang-ulang dan meningkatkan beban atau tahanan untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot yang diperlukan untuk pekerjaannya. Latihan harus ditekankan commit user daya tahan, kekuatan, kecepatan, kepada komponen-komponen fisiktoseperti kelincahan, kelenturan, daya ledak (power), stamina dan lain-lain faktor yang perpustakaan.uns.ac.id 54 digilib.uns.ac.id penting guna pengembangan fisik secara keseluruhan atlet. Menurut Harsono (1988: 100-101) tujuan serta sasaran utama dari latihan atau training adalah membantu atlet meningkatkan keterampilan atau prestasi semaksimal mungkin. Untuk mencapai hal itu ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet, yaitu: a) Latihan Fisik (physical training) Perkembangan kemampuan fisik yang menyeluruh sangat penting, oleh karena tanpa kemampuan fisik yang baik atlet tidak akan dapat mengikuti latihan-latihan dengan sempurna. Beberapa komponen fisik yang perlu diperhatikan untuk dikembangkan adalah daya tahan kardiovaskular, dayatahan kekuatan, kekuatan otot (strength), kelentukan (flexibility), kecepatan, stamina, kelincahan (agility), power. Komponenkomponen tersebut adalah yang utama harus dilatih dan dikembangkan oleh atlet tersebut. b) Latihan Teknik (technical training) Latihan teknik adalah latihan untuk mempermahir teknik-teknik gerakan yang diperlukan untuk melakukan cabang olahraga yang dilakukan atlet. Latihan teknik adalah latihan yang di khusus kan guna membentuk dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan motorik atau perkembangan neuromuscular. Kesempurnaan teknik-teknik dasar dari setiap gerakan adalah penting oleh karena akan menentukan gerak keseluruhan. Oleh karena itu, gerak-gerak dasar setiap bentuk teknik yang diperlukan dalam setiap cabang olahraga harus dilatih dan dikuasai secara sempurna. c) Latihan Taktik (tactical training) Tujuan latihan taktik adalah untuk menumbuhkan perkembangan interpretive atau daya tafsir pada atlet. Teknik-teknik gerakan yang telah dikuasai dengan baik, selanjutnya harus dituangkan dan diorganisir dalam pola-pola permainan, bentukbentuk dan formasi-formasi permainan serta strategi-strategi dan taktik-taktik pertahanan dan penyerangan, sehingga berkembang menjadi suatu kesatuan gerak yang sempurna. d) Latihan Mental (psychological training) user tidak kurang pentingnya Perkembangan commit mental toatlet dari perkembangan ketiga faktor di atas, sebab, betapa sempurna pun perpustakaan.uns.ac.id 55 digilib.uns.ac.id perkembangan fisik, teknik dan taktik atlet, apabila mentalnya tidak turut berkembang, prestasi tinggi tidak mungkin akan dapat tercapai. Latihanlatihan mental adalah latihan-latihan yang lebih menekankan pada perkembangan kedewasaan atlet serta perkembangan emosional dan impulsif; misalnya semangat bertanding, sikap pantang menyerah, kesimbangan emosi meskipun berada dalam situasi stress, sportivitas, percaya diri, kejujuran dan sebagainya. 2) Kebiasaan Hidup Sehat Kebiasaan hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari harus dijaga dengan baik, apalagi dalam kehidupan berolahraga. Dengan demikian manusia akan terhindar dari penyakit. Kebiasaan hidup sehat dapat dilakukan dengan cara, yaitu: (1) Selalu menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan sekitarnya, (2) Makan makanan yang higienis dan mengandung gizi misalnya empat sehat lima sempurna. a) Faktor Lingkungan Lingkungan dapat diartikan tempat dimana seseorang tinggal dalam waktu yang lama.Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan social ekonomi. Hal ini dapat dimulai dari lingkungan pergaulan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah tempat tinggal dan sebagainya. Keadaan lingkungan yang baik akan menunjang kehidupan yang baik pula. Dengan demikian manusia tersebut harus bisa mengantisipasi dan menjaga lingkungan dengan baik supaya terhindar dari berbagai penyakit lingkungan. b) Faktor Makanan dan Gizi Pada dasarnya pengaturan gizi untuk atlet adalah sama dengan pengaturan gizi untuk masyarakat biasa yang bukan atlet, dimana perlu diperhatikan keseimbangan energi yang diperoleh dari makanan dan minuman dengan energi yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme, kerja tubuh dan penyediaan tenaga (energi) pada waktu istirahat, latihan dan pada waktu pertandingan, oleh karena kelebihan maupun kekurangan zatzat gizi dapat menimbulkan dampak negatif, baik untuk kesehatan apalagi di dalam menunjang prestasi. commit to user 56 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Berdasarkan uraian di atas, maka komponen kemampuan fisik yang diajukan terkait dalam penelitian tentang keterampilan free throwpada cabang olahraga bola basket meliputi: power otot lengan power otot tungkai, dan fleksibilitas pergelangan tangan, fleksibilitas togok dan koordinasi mata tangan. Adapun penjelaskan terkait dengan komponen kemampuan fisik tersebut adalah sebagai berikut: 1) Power (Daya Ledak) Power atau daya ledak adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerjakan dalam waktu yang sesingkatsingkatnya. Daya ledak dipengaruhi oleh kekuatan otot, kecepatan kontraksiotot sehingga semua faktor yang mempengaruhi kedua hal-hal tersebut akanmempengaruhi daya otot. Jadi daya otot adalah kualitas yang memungkinkanotot atau sekelompok otot untuk melakukan kerja fisik secara tiba-tiba. Daya otot dipengaruhi oleh kekuatan otot dan kecepatan kontraksi otot sehinggasemua faktor yang mempengaruhi kedua hal tersebut akan mempengaruhidaya otot (M Sajoto, 1995 : 8). Daya otot (muscular power) adalah kemampuan seseorang untukmempergunakan tenaga maksimum yang dikerahkan dalam waktu yangsependek-pendeknya, dalam hal ini dapat dinyatakan bahwa daya ledak samadengan kekuatan (force) x kecepatan (velocity) seperti dalam melompat sertagerak lain yang bersifat eksplosif (M. Sajoto, 1995:7-8). Daya ledak merupakan salah satu dari komponen gerak yang sangat penting untuk melakukan aktivitas yang sangat berat karena dapat menentukan seberapa kuat orang memukul, seberapa jauh orang melempar, seberapa cepat orang berlari dan lainnya. Radcliffe dan Farentinos (1985: 1-33) menyatakan bahwa daya ledak adalah faktor utama dalam pelaksanaan segala macam keterampilan gerak dalam berbagai cabang olahraga. Berdasar pada definisidefinisi di atas dapat disimpulkan bahwa dua unsur penting yang menentukan kualitas daya ledak adalah kecepatan dan kekuatan. Upaya dalam meningkatkan daya ledak dapat dilakukan dengan cara : a) meningkatkan kekuatan tanpa mengabaikan kecepatan atau menitik beratkan pada kekuatan; b) meningkatkan kecepatan tanpa mengabaikan kekuatan tanpa menitik beratkan pada kecepatan; c) meningkatkan keduaduanya sekaligus, kekuatan dan kecepatan dilatih secara commit to user simultan (Jessen, Schultz dan Bangertes, 1984: 17). perpustakaan.uns.ac.id 57 digilib.uns.ac.id Power atau daya ledak merupakan salah satu komponen kemampuan fisik yang didalamnya terdapat unsur kekuatan dan kecepatan. Seperti yang diungkapkan Harsono (1988) bahwa, power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan dalam waktu yang sangat cepat. Artinya power dibentuk oleh dua komponen fisik yaitu kekuatan dan kecepatan. Faktor penentu power adalah besar kecilnya potongan melintang otot, jumlah fibril otot yang turun bekerja dalam melawan beban makin banyak fibril otot yang bekerja berarti kekuatan bertambah besar, tergantung besar kecilnya rangka tubuh makin besar skelet makin besarkekuatan, innervasi otot baik pusat maupun prifer, keadaan zat kimia dalam otot, leadaan tonus otot saat istirahat, umur dan jenus kelamin. Latihan beban yang dilakukan secara teratur dapat memberikan pengruh terhadap pembesaran fibril otot. Pmbesaran fibril otot itulah yang menyebabkan adanya peningkatan kekuatan otot. Telah diketahui bahwa betapa pentingnya kekuatan bagi hampir semua cabang olahraga. Oleh karena itu latihan strength harus senantiasa masuk dalam program latihan kemampuan fisik untuk pemain. Namun apakah kekuatan sudah cukup bagi pemain untuk meningkatkan prestasinya, jawabannya tentu belum cukup karena orang yang memiliki kekuatan saja atau yang kuat ototnya belum cukup dengan sendirinya akan berprestasi tinggi apabila tidak mempunyai otototot yang cepat. Oleh karena itu pemain tidak hanya sekedar berlatih untuk meningkatkan kekuatannya saja, akan tetapi kekuatan tersebut haruslah ditingkatkan menjadi daya ledak (power). Daya ledak diperlukan hampir di semua cabang olahraga, oleh karena itu di dalam daya ledak terdapat unsur fisik yaitu kekuatan dan kecepatan. Harsono (2001: 200) mengemukakan bahwa daya ledak adalah kemampuan otot untuk mengarahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Menurut Wahjoedi (2000: 61) menyatakan, “Daya ledak (power) adalah kemampuan tubuh yang memungkinkan otot atau kelompok otot untuk bekerja secara eksplosif”. Selanjutnya Sajoto (1995: 8) mengemukakan bahwa “power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum, dengan usaha yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya”. Daya ledak merupakan suatu unsur di antara unsur-unsur komponen commit to user kemampuan fisik, yaitu kemampuan biomotorik manusia yang dapat ditingkatkan sampai batas-batas tertentu dengan melakukan latihan-latihan perpustakaan.uns.ac.id 58 digilib.uns.ac.id tertentu yang sesuai. Daya ledak ini harus ditunjukkan oleh perpindahan tubuh atau benda yang ditolakkan melintasi udara, otot-otot harus mengeluarkan kekuatan dengan kecepatan yang tinggi, agar dapat membawa tubuh atau objek pada saat pelaksanaan gerak untuk dapat mencapai suatu jarak. Bertolak dari pengertian daya ledak yang dikemukakan tersebut, tampak bahwa perpaduan antara kekuatan dan kecepatan yang akan menghasilkan tenaga (force) yang dapat digerakkan dalam waktu singkat. Daya ledak atau explosive power adalah kemampuan otot atau sekelompok otot seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimal yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya atau sesingkat-singkatnya. Secara umum pengertian daya ledak adalah kemampuan sebuah otot atau sekelompok otot untuk mengatasi tahanan beban dengan kekuatan dan kecepatan tinggi dalam satu gerakan yang utuh. Oleh sebab itu daya ledak dapat juga dikatakan sebagai kerja yang dilakukan dalam waktu yang singkat secara fungsional terhadap hubungan antara daya, energi dan kerja. Energi atau tenaga adalah kemampuan melakukan kerja, dan kerja adalah pemakaian force melewati jarak tertentu. Untuk dapat menolak sejauh mungkin, dua komponen utama yaitu kecepatan dan kekuatan yang tentunya akan terpadu menjadi daya ledak. Daya ledak tungkai akan menunjang kegiatan dalam melakukan jump shoot dan shooting pada bola basket. Oleh karena itu diperlukan berbagai cara untuk meningkatkannya. Dari uraian di atas disebutkan bahwa terdapat dua unsur penting dalam power, yaitu: kekuatan otot, dan kecepatan otot dalam mengerahkan tenaga maksimal dalam mengatasi ketahanan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa power atau daya ledak adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Dalam penelitian ini, power yang dimaksud adalah power otot lengan dan power otot tungkai. Adapun penjelasanya adala sebagai berikut: a) Power Otot lengan Otot adalah alat gerak aktif dan merupakan organ atau alat yangmemungkinkan tubuh bergerak, dimana sebagian besar otot tubuh ini melekatpada kerangka otot yang dapat bergerak secara aktif sehingga dapatmenggerakkan bagian-bagian kerangka dalam suatu letak tertentu. commit user Dalam keadaansehari-hari otot toini bekerja atau berkontraksi menurut pengaruh atau perintah yangdatang dari susunan saraf motoris, dimana 59 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id untuk mendapatkan kekuatan ototlengan yang dihasilkan oleh adanya kontraksi otot yang terdapat dalam tubuhmanusia (Syafiuddin, 1997 : 35). Power adalah komponen kemampuan fisik tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menahan beban sewaktu bekerja (M. Sajoto, 1995 :8). Maksudnya kekuatan seorang untuk mempergunakan kekuatan lengan yang dikerahkan secara maksimum dalam waktu sependek - pendeknya. Power lengan ialah kemampuan sebuah otot atau sekelompok otot untuk mengatasi tahanan beban dengan kekuatan dan kecepatan tinggi dalam satu gerakan yang utuh (Suharno HP, 1986:36). Power adalah kemampuan otot atau sekelompok otot seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimal yang di kerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya atau sesingkat-singkatnya. Unjuk kerja kekuatan maksimal yang dilakukan dalam waktu singkat ini tercermin seperti dalam aktivitas memukul keras, menolak, melempar serta gerak lain yang bersifat eksplosif. Power merupakan salah satu dari komponen gerak yang sangat penting untuk melakukan aktifitas yang sangat berat karena dapat menentukan seberapa kuat orang memukul, seberapa jauh seseorang dapat melempar dan lainnya. Termasuk di dalamnya adalah menembak pada permainan bola basket. Berdasar pada uraian di atas, dapat ditarik suatu pengertian bahwa power lengan adalah suatu kemampuan otot lengan untuk melakukan aktivitas secara cepat dan kuat untuk menghasilkan tenaga. Power otot lengan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan otot-otot lengan yang kuat dan cepat dalam melakukan free throw. Sumber tenaga yang diperlukan terutama diperoleh dari kekuatan otot-otot yang ada pada lengan. Oleh karena itu, power yang baik sangat diperlukan untuk menghasilkan tembakan yang baik yaitu saat mendorong bola sehingga selain tepat sesuai arah sasaran, bola juga sampai ke tujuan (tidak terjadi air ball) yaitu bola jatuh sebelum menyentuh keranjang lawan. commit to user 60 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gambar 2. 22 Struktur otot lengan kanan dan kiri (Syarifuddin, 2006) Keterangan: a) Otot-otot ketul atau fleksor Muskulus bisep braki (otot lengan berkepala dua) otot ini meliputi dua buah sedi dan mempunya dua buah kepala (kaput). Kepala yang panjang melekat di dalam sendi bahu, kepala yang pendek melekatnya di sebelah luar dan yang kedua di sebelah dalam. Otot itu kebawah menuju ke tulang pengumpil. Di bawah urat nya terdapat kandung lendir. Fungsi nya membengkokkan lenga bawah siku meratakan hasta dan mengangkat lengan. Muskulus brakialis (otot lengan dalam) Otot ini berpangkal di bawah otot segi tiga di tulang pangkal lengan dan menuju taju di pangkal tulang hasta funsinya membengkokkan lengan bawah siku. Muskulus korakobrakialis otot ini berpanglal di prosesus korakoid dan menuju ke tulang pangkal lengan. Funginya mengangkat lengan commit to user 61 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id b) Otot-otot kedang (ekstensor) Muskulus triseps braki (otot lengan berkepala tiga) Kepala berpangkal di sebelah belakang tulang pagkal lengan dan menuju ke bawah kemudian bersatu dengan yang lain Kepala dalam dimulai di sebelah dalam tulang pangkal lengan Kepala panjang dimulai pada tulang dibawah sendi dan ketiganya mempunyai sebelah urat yang melekat di olekrani (Syarifuddin, 2006). b) Power otot tungkai Power otot tungkai atau daya ledak tungkai diambil dari suatu istilah yang berasal dari kata eksplosif power dari kata ekspolosien (Inggris) yang artinya letusan, dan di terjemahkan di dalam bahasa Indonesia untuk membahasakan tentang suatu kejadian yang sifatnya ada unsur letusan atau ledakan dari anggota tubuh dimana hal ini melibatkan unsur kekuatan dan kecepatan. Hakekatnya bahwa daya ledak tungkai merupakan salah satu komponen kemampuan fisik, dimana kekuatan dan kecepatan otot dikombinasikan dalam satu pola gerak. Harsono (1988) mengemukakan bahwa: “Power lebih diperlukan, dan boleh dikatakan oleh semua cabang olahraga, oleh karena dalam power kecuali ada strength terdapat pula kecepatan”. Kontraksi otot yang tinggi diartikan sebagai kemampuan otot yang kuat dan cepat berkontraksi. Jadi daya ledak dipengaruhi oleh kecepatan, baik kecepatan rangsang syaraf maupun kontraksi otot”. Oleh karena itu daya ledak dinyatakan sebagai kerja dilakukan per unit waktu, maka secara fungsional ada hubungan antara daya energi dan kerja. Kemampuan tenaga eksplosif dikenal pula dengan istilah tenaga otot, hal ini yang di kemukakan oleh Ateng (1992) bahwa tenaga otot yaitu kemampuan untuk melepaskan kekuatan otot secara maksimal dalam waktu sesingkat-singkatnya. Seseorang dikatakan bertenaga penuh (kemampuan tenaga ekplosif) adalah individu yang memimiliki : a) tingkat kekuatan yang tinggi, b) tingkat kecepatan yang tinggi, c) tingkat kemampuan yang tinggi dalam mengintrasi kecepatan dan kekuatan otot. Pada saat melakukan aktivitas berjalan, berlari, atau melompat otot commit to user tungkai adalah komponen yang sangat penting karena otot tungkai merupakan daya penggerak aktivitas. Power otot tungkai juga mempunyai peranan yang 62 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penting dalam keberhasilan melakukan free throw, karena mempunyai peran untuk membantu memberi tenaga saat melakukan tembakan dan sebagai penyangga tubuh agar tidak melewati free throw line. Power otot tungkai memiliki peranan yang sangat penting hampir di semua cabang olahraga. Mulai dari atletik sampai dengan berbagai cabang olahraga permainan baik olahraga indvidu maupun beregu, power otot tungkai mempunyai konstribusi yang sangat besar terhadap tercapainya sebuah prestasi. Tungkai adalah anggota gerak bagian bawah. Panjang tungkai melibatkan tulang-tulang dan otot-otot pembentuk tungkai baik tungkaibawah dan tungkai atas. Kekuatan otot tungkai adalah komponen kemampuan fisik yang menyangkut masalah kemampuan seorang atlet pada saatmenggunakan otot tungkai, menerima beban pada masa tertentu (M Sajoto,1995 : 176). Kekuatan otot tungkai merupakan salah satu komponen kemampuan fisik yang hampir semua cabang olahraga membutuhkan. Dalam olahraga permainan bola basket daya ledak otot tungkai digunakan untuk melakukan loncatan. Selain itu dalam melakukan loncatan juga memerlukan kekuatan otot tungkai.Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan tentang pengertiandaya ledak otot tungkai, yaitu komponen kemampuan fisik atlet tentangkemampuannya untuk mempergunakan otot tungkai atau kekuatan jaringantubuh berupa otot yang berada di daerah tungkai untuk menahan bebansewaktu bekerja atau saat beraktivitas.Persendian dan gerakan yang mungkin dilakukan dalam tungkaidiantaranya sendi pangkal paha/sendi panggul. Sendi pangkal paha atau sendipanggul termasuk dalam klasifikasi sendi peluru atau ball and socket joint. Menurut Muryono (2001:205) otot-otot penggerak paha anta lainm.psoas major, m. iliacus, m. gluteus maximus, m. gluteus minimus, m. Tensor fasciae latae, m. piriformis, m. obturator internus, m. obturator externus, m. gemellus superior, m. gemellus inferior, m. quadratus femoris, m. Adductor langus, m. adductor brevis, m. adductor magnus dan m. pactineus.Otot-otot penggerak tungkai bawah menurut Muryono(2001:219), terdiri dari tiga bagian yaitu otot penggerak adductor terdiri darim. adductor langus, m. adductor brevis, m. adductor magnus, m. Pactineus dan m. commit to user gracillis. Otot-otot penggerak exsentor terdiri dari m. Quadricepts femoris, m. rectus femoris, m. vastus lareralis, m. vastus medialis, m. Vastus intermedius 63 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dan m. sartorius. Otot-otot hamstring terdiri dari m.biceps femoris, m. semi tendinosus, dan m. semi membranosus. Tungkai merupakan alat penggerak utama untuk melakukan loncatan. Oleh karena itu, atlet yang mempunyai daya ledak otot tungkaiyang maksimal akan mampu menghasilkan tenaga yang maksimal sehingga akan memberikan keuntungan dalam melakukan free throw. Gambar 2.23 Otot-otot penggerak tungkai (Muryono 2001:214) Dalam melakukan free throw diperlukanbantuan kerja otot tungkai guna membantu dalam melakukan dorongan menghasilkan tembakan yang baik. Ketepatan untuk melakukan loncatan yang optimal sangat tergantung pada power otot tungkai yang dimiliki masing-masing pemain. Semakin besarpower otot tungkai yang dimiliki pemain maka dorongan dari tungkai akanmaksimal yang pada ahirnya akan memudahkannya dalam melakukan free throw sesuai dengan arah keranjang atau ring basket. Pada saat menembakan bola menuju keranjang lawan, diperlukan powerotot lengan agar lengan dapat bergerak dengan sempurna sehingga tembakan akan sesuai sasaran. Dari uraian tersebut maka didugapowerotot lengan dan powerotot tungkai memiliki kontribusi terhadap keterampilan free throw. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 64 digilib.uns.ac.id 2) Fleksibilitas Komponen kemampuan fisik fleksibilitas merupakan salah satu unsur penting hampir disemua cabang olahraga, karena suatu tingkat fleksibilitas yang baik akan dapat berpengaruh terhadap komponen-komponen kemampuan fisik lainnya. Harsono (1988: 163) dalam bukunya menjelaskan bahwa, fleksibilitas adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Kecuali oleh ruang gerak sendi, kelentukan juga ditentukan oleh elastis tidaknya otototot, tendon, dan ligament. Senada dengan pendapat tersebut Sukadiyanto (2011) menjelaskan bahwa, fleksibilitas mengandung pengertian, yaitu luas gerak satu persendian atau beberapa persendian. Ada dua macam fleksibilitas, yaitu fleksibilitas statis, dan fleksibilitas dinamis. Dimana dalam fleksibilitas statis ditentukan oleh ukuran luas gerak (range of motion) satu persendian atau beberapa persendian, sedangkan fleksibilitas dinamis adalah kemampuan seseorang dalam bergerak dengan kecepatan yang tinggi. Fleksibilitas dapat diartikan sebagai jangkauan gerakan dalam sebuah sendi yang merefleksikan kemampuan otot dan tendon untuk memperpanjang di dalam keterbatasan sendi tersebut ( Birch K., Maclaren D. & George K., 2005:141). Kemudian fleksibilitas adalah kemampuan untuk menggerakan sendi dalam jangkauan gerakan. Parameter ini tergantung pada jumlah variable yang spsifik, termasuk distensibilitas kapsul sendi, suhu otot, viskositas otot dan lainlain ( Doewes, 2004:71). Hidayatullah (1995:98) menjelaskan bahwa fleksbilitas adalah kemampuan kemampuan untuk menggunakan lebar ayunan gerakan-gerakan persendian untuk mencapai gerakan yang maksimum. Dengan fleksibilitas yang baik akan mengurangi penggunaan tenaga yang berlebihan pada saat melakukan suatu gerakan. Disamping itu, seseorang yang memiliki fleksibilitas yang baik akan mampu melakukan suatu gerakan dengan baik dan menjadi luwes atau tidak kaku. Fleksibilitas tubuh yang kurang baik maka tubuh cenderung kaku dalam melakukan gerakan dan sulit untuk menerapkan teknik yang benar dan akan membatasi jangkauan dari suatu gerakan , sehingga atlet tidak mampu menampilkan keterampilan yang maksimal ( Nurhasan, 2005). Selanjutnya Sukadiyanto (2011), dalam bukunya menjelaskan bahwa, ada commit user kualitas fleksibilitas yang baik, beberapa keuntungan bagi atlet yang to memiliki antara lain yaitu, (1) akan memudahkan atlet dalam menampilkan berbagai 65 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kemampuan gerak dan keterampilan, (2) menghindarkan diri dari kemungkinan akan terjadinya atau mendapatkan cidera pada saat melakukan aktivitas fisik, (3) memungkinkan atlet untuk dapat melakukan gerak yang ekstrim, (4) memperlancar aliran darah sehingga sampai pada serabut otot. Selanjutnya Bompa dalam Sukadiyanto (2011) menjelaskan bahwa, secara garis besar faktorfaktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemampuan fleksibilitas seseorang antara lain adalah: (a) elastisitas otot, (b) tendo dan ligament, (c) susunan tulang, (d) bentuk persendian, (e) suhu dan tempratur tubuh, (f) umur, dan (g) bioritme. Fleksibilitas adalah kemampuan dari seseorang dalam melaksanakan gerakan yang luas atau kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan-gerakan jasmani atau uasaha fleksibilitas tubuh atau persendian-persendian tertntu.Fleksibilitas dapat terjadi pada seluruh bagian tubuh yang terdiri dari beberapa sendi atau articulatio mulai dari articulatioatlanto oxipitalis, articulation humeri, articulation intervertebralis, articulation coxae, articulation genii dan lain-lain. Menurut Bompa (1990:322), faktor-faktor yang mempengaruhi fleksibilitas adalah (1) struktur sendi, ligamen, tendo dan capsula, (2) otot yang melewati, (3) usia dan jenis kelamin, (4) temperature atau suhu tubuh, (5) kekuatan otot, (6) kelelahan dan emosi. Fleksibilitas penting sekali dalam hampir semua cabang lahraga terutama cabang-cabang olahraga yang banyak menuntut gerak sendi seperti senam, loncat indah, atletik, permainan-permainan dengan bola, anggar, gulat dan lain sebagainya.Fleksibilitas juga penting bagi semua orang dari segala umur terutama orang tua. Hal tersebut dikarenakan orang semakin tua dalm hal usia, sendi ligament dan tendonya menjadi semakin kaku sehingga mengurangi kelentukan (Kardjono, 2008). Selanjutnya Uram ( 1986:15 ) menjelaskan tentang manfaat dan keuntungan dari fleksibilitas yang baik yaitu : (a) pemakaian yang tepat dari latihan-latihan kekuatan, kecepatan dan ketahanan melalui seluruh jangkauan dan gerakan, (b) memperbaiki kemampuan untuk latihan dan mempelajari suatu keterampilan, (c) efisiensi yang lebih besar dalam penampilan keterampilan, (d) perbaikan-perbaikan dalam koordinasi, kecerdasan, kegesitan, dan keseimbangan. Suatu peningkatan fleksibilitas dapat meningkatkan performa atlet. Atlet yang memiliki Fleksibilitas yang baik menurut Harsono, (1988:163) to user memiliki beberapa keuntungancommit yaitu :(1) Mengurangi kernungkinan terjadinya cedera-cedera pada otot dan sendi, (2) membantu dalam mengembangkan perpustakaan.uns.ac.id 66 digilib.uns.ac.id kecepatan, koordinasi, dan kelincahan, (3) Membantu perkembangan prestasi, (4) Menghemat pengeluaran tenaga pada waktu melakukan gerakan-gerakan atau keterampilan, (5) Membantu memperbaiki sikap tubuh. Berdasarkan uraian pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa fleksibilitas adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak persendiannya, baik dalam bentuk statis yang ditentukan oleh keluasan persendian, maupun dalam bentuk dinamis yang ditentukan oleh kemampuan bergerak dengan kecepatan tinggi. Fleksibilitas yang baik akan membuat atlet mampu bergerak luwes dan tidak kaku sehigga mampu menampilkan gerakan yang baik. Fleksibilitas akan membantu atlet yang ingin menguasai dan meningkatkan suatu keterampilan. Semua cabang olahraga tentu membutuhkan fleksibilitas tubuh yang baik sehingga membantu untuk menampilkan keterampilan yang sempurna. Termasuk dalam cabang olahraga bola basket dimana olahraga ini melibatkan seluruh tubuh, maka fleksibilitas tubuh yang baik akan menunjang untuk menampilkan keterampilan-keterampilan yang ada pada olahraga bola basket khususnya keterampilan free throw. Pergelangan tangan merupakan salah satu sendi pada lengan, tepatnya adalah sendi pergelangan tangan (art radiocarpal). Adapun gerakan yang dapat dilakukan sendi pergelangan tangan, Damiri (1994) menjelaskan sebagai berikut: - Gerakan membengkokan tangan ke arah telapak tangan (palmar flexi) - Gerakan membengkokan tangan ke arah punggung tangan (dorsal flexi) - Gerakan membengkokan tangan ke arah ibu jari (abduction / radial flexi) - Gerakan membengkokan tangan ke arah kelingking (abduction / ulnar flexi) - Gerakan memutar tangan (circumduction). Fleksibilitas sendi didefinisikan sebagai ROM atau Range Of Motion yang mampu diraih oleh sendi. ROM pada sendi diukur dengan jumlah derajat dari posisi awal dari segmen untuk posisinya pada akhir ROM penuh dari pergerakan.Menurut Sajoto (1988) fleksibilitas adalah keefektifan dalam commit to user aktivitas tubuh dengan penguluran penyesuaian dirinya untuk melakukan segala 67 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id seluas-luasnya. Fleksibilitas pergelangan tangan yang baik dalam olahraga memiliki beberapa manfaat diantaranya: - Mempermudah dalam penguasaan teknik-teknik tinggi. - Mengurangi terjadinya cidera pada atlet. - Seni gerak tercermin dalam kelentukan yang tinggi. - Membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi dan kelincahan. - Menghemat pengeluaran energi pada waktu melakukan suatu gerakan. Dalam bola basket, fleksibilitas pergelangan tangan digunakan untuk melakukan passing, catching, shooting dan dribling. Dalam pembahasan mengenai istilah fleksibilitas mencakup dua hal yang saling berhubungan yaitu kelentukan terkait erat dengan keadaan tulang dan persendian, sedangkan kelenturan terkait erat dengan tingkat elastisitas otot, tendo dan ligamen. Untuk itu, kedua unsur (kelentukan dan kelenturan) akan menjamin keluasan gerak pada persendian dan memudahkan otot, tendo dan ligamen serta persendian pada saat melakukan gerak. Terdapat dua macam tes kelentukan yaitu kelentukan relatif dan kelentukan mutlak. Tes kelentukan relatif tidak hanya dirancang untuk gerakan tertentu melainkan juga untuk panjang dan lebar bagian tubuh yang mempengaruhinya. Sedangkan tes kelentukan mutlak hanya mengukur kelentukan satu gerakan yang dibutuhkan oleh suatu tujuan penampilan (Ismaryati, 2006:101) Dalam penelitian ini, fleksibilitas yang akan diukur adalah fleksibilitas togok dan fleksibilitas pergelangan tangan. Keduanya diduga dapat memprediksi keterampilan free throw.Fleksibilitas togok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pada articulation intervertebralis bagian lumbalis yaitu kemampuan untuk menggerakan persendian tersebut ke depan seluas-luasnya dengan gerakan anterflexi. Sedangkan fleksibilitas pergelangan tangan adalah kemampuan sendi pergelangan tangan dalam begerak (dalam hal ini adalah gerakan saat melakukan tembakan atau mendorong bola). Fleksibilitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lingkup gerak pergelangan tangan yang akan diukur menggunakan Goniometer. commit to user 68 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Untuk mengembangkan fleksibilitastogok dan pergelangan tangan dapat dilakukan latihan peregangan otot, seperti: peregangan dinamis dan peregangan statis. Memperbaiki kelentukan daerah gerak suatu persendian, harus dilakukan beberapa bentuk peregangan yang dinamis dan statis agar badan dapat menjadi normal kembali atau bahkan kondisi lebih baik. Sehingga dengan fleksibilitastogok yang baik akan membuat gerakan free throw nampak luwes dan tidak kaku. Sedangkan fleksibilitas pergelangan tangan yang baik akan membantu dalam usaha mendorong bola menuju keranjang lawan. 3) Koordinasi mata tangan Koordinasi merupakan salah satu komponen kemampuan fisik yang sangat diperlukan hampir disetiap cabang olahraga, khususnya cabang olahraga bola basket. Koordinasi adalah kemamuan seseorang dalam mengintegrasi gerakan yang berbeda dalam suatu pola gerakan tunggal yang efektif ( Sajoto, 1988:59). bahwa “koordinasi gerak mata dan tangan merupakan suatu gerakan yang sangat berkaitan satu dengan yang lainnya agar suatu pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik dan lancar, berurutan serta sesuai dengan keinginan”. Dengan demikian koordinasi mata dan tangan sangat berpengaruh dan keterkaitan kepada aktivitas yang kita laksanakan. Misalnya dalam kemampuan motorik halus seperti meremas, menempel, memindahkan benda–benda kecil, menggunting, meronce, menulis, mewarnai gambar, memasang tali sepatu, memasang kancing baju, namun akibat ketunagrahitaannya semua kegiatan ini mengalami hambatan. Koordinasi adalah kemampuan untuk merangkaikan beberapa gerakan untuk menjadi suatu gerakan yang selaras sesuai dengan tujuan. Disamping itu, kemampuan gerakan bersamaan dengan indra penglihatan (koordinasi gerak mata dan tangan) sangat diperlukan secara baik dan sempurna.Kinerja koordinasi mata-tangan dipusatkan pada pengembangan sistem dasar visual sederhana yang dilakukan dengan ketepatan tinggi. ”. Keterampilan melempar, memukul, mendorong, maupun menarik membutuhkan koordinasi mata dan tangan. Sebagai misal dalam gerakan dribble pada olahraga bolatangan, mata berfungsi antara lain untuk mempersepsikan objek yang dijadikan sasaran berdasarkan besarnya, jaraknya, dan tingginya. Koordinasi mata tangan commit to user mengkombinasikan antara kemampuan melihat dan keterampilan tangan (Suharno, 1986).Koordinasi gerak dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang 69 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id memadukan gerakan yang berbeda menjadi satu pola gerak khusus. Jadi baik tidaknya koordinasi gerak seseorang tercermin dalam kemampuannya melakukan suatu gerakan secara mulus, tepat, dan efisien. Dengan demikian, maka koordinasi mata-tangan adalah kemampuan seseorang melakukan suatu gerakan dengan baik dan benar yang melibatkan mata dan tangan sebagai penentu utama keberhasilan gerakan tersebut. Koordinasi mempunyai peran yang sangat penting pada keterampilan free throw.Dengan kata lain, atlet yang memiliki koordinasi yang baik akan memiliki kelebihan dalam keterampilan free throw. Selain itu, koordinasi juga harus dikombinasikan dengan alat indra dan organ tubuh yang lainya yaitu mata tangan. Dari keseluruhan gerakan tersebut harus selaras dan berkesinambungan agar dapat melakukan tembakan sesuai arah dan tujuan yang dikehendaki yaitu keranjang lawan. Dalam penelitian ini, koordinasi yang dimaksud adalah koordinas mata tangan yaitu keefektifan seseorang dalam penyesuaian dirinya untuk melakukan segala aktivitas tubuh dengan harmonisasi tubuh terutama mata dan tangan sebbagai penentu keberhasilan free throw pada olahraga bola basket. B. Penelitian Yang Relevan Muharam Syuhada. 2013. Hubungan Antara Power Otot Lengan Bahu, Kekuatan Otot Tungkai, Koordinasi Mata Tangan Dengan Kemampuan Free Throw Pada Ekstrakurikuler Bola basket Di SMA N 1 Ngemplak Sleman. Berdasarkan perhitungan menggunakan analisis korelasi regresi, didapatkan bahwa Ry(x1.x2.x3) = 0,983 > R(0.05)(20) = 0,360. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sumbangan daya ledak otot lengan dan bahu, kekuatan otot tungkai dan koordinasi mata, tangan dengan kemampuan free throw sebesar 96,6% dan sisanya sebesar 3,4% dipengaruhi oleh variabel lain. Joko Arianto. 2013. Kontribusi Tinggi Badan , Panjang, Kekuatan Lengan, Panjang, Power Tungkai Terhadap Free Throw. Brdasarkan perhitungan menggunakan teknik analisis regresi ganda, terdapat kontribusi dari tinggi badan sebesar 51,3%, panjang lengan sebesar 61,5%, kekuatan lengan sebesar 48,8%, panjang tungkai sebesar 54,2%, dan power tungkai sebesar 52,5%. Kesimpulan penelitian: panjang lengan adalah faktor yang commit to user free throw shoot dibandingkan memiliki kontribusi lebih banyak terhadap kemampuan dengan panjang tungkai, power tungkai, tinggi badan, dan kekuatan lengan. 70 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id C. Kerangka Berfikir Berdasarkan gambaran kerangka pikir di atas, Kemampuan fisik merupakan unsur yang penting untuk mencapai penampilan seseorang atlet. Penampilan yang dimaksud adalah terampil dalam free throw.Sehingga untuk mencapai hal tersebut dan meraih hasil maksimal dibutuhkan kemampuan fisik yang baik dalam usaha untuk menampilkan performa dan meraih hasil yang maksimal. Unsur kemampuan fisikyang menjadi prediktordalam keterampilan free throw antara lain power otot lengan, power otot tungkai, fleksibilitas pergelangan tangan, fleksibilitas togok dan koordinasi mata tangan. Adapun uraian dari komponen kemampuan fisik yang mejadi variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hubungan power otot lengan dengan keterampilan free throw bola basket. Power merupakan kemampuan otot atau kelompok ototuntuk mengeluarkan kekuatan maksimal dalam waktu yang secepat-cepatnya. Atau dengan kata lain power dapat dikatakan sebagai hasil kerja antara kekuatan dan kecepatan yang dimiliki oleh otot. Dalam gerakan free thow power otot lengan dibutuhkan pemain pada saat melakukan gerakan ekstensi pada lengan untuk mendorong bola agar bola terlempar dengan baik menuju ring. Pemain yang memiliki power otot lengan yang baik akan mendukung saat melakukan free throw. Sehingga power otot lengan diduga memiliki hubungan dan dapat memprediksi keterampilan free throw pada bola basket. 2. Hubungan power otot tungkai dengan keterampilan free throw bola basket. Power otot tungkai dibutuhkan pemain untuk membantu memberikan dorongan sehingga membantu pemain saat melakukan free throw. Gerakan free throw pada bola basket terdiri dari beberapa gerakan yang membentuk rangkaian dimulai dari tungkai sebagai alat gerak paling bawah. Awalan saat melakukan free throw dimulai dari gerakan tungkai. Awalan gerakan tungkai tersebut akan mendukung dalam melakukan free throw sebagai awalan sampai pada akhir gerakan dimana bola ditembakan menuju ring. Sehingga power otot tungkai diduga memiliki hubungan dan dapat memprediksi keterampilan free throw pada bola basket. 3. Hubungan fleksibilitas pergelangan tangan dengan kketerampilan free throw bola basket. Fleksibilitas pergelangan tangan adalah kemampuan sendi pergelangan tangan dalam begerak (dalam hal ini adalah gerakan melakukan tembakan atau mendorong commit saat to user bola). Fleksibilitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lingkup gerak palmar perpustakaan.uns.ac.id 71 digilib.uns.ac.id flexion pergelangan tangan yang akan diukur menggunakan Goniometer. Pergelangan tangan yang memiliki ruang gerak yang baik akan membantu atlet dalam melakukan tembakan dan mendapat hasil maksimal. Karena dalam basket, tembakan tidak sematamata gerakan mendorong bola melalui gerakan lengan, melainkan adanya gerakan pergelangan tangan. Sehingga fleksibilitas pergelangan tangan diduga memiliki hubungan dan dapat memprediksi keterampilan free throw dalam cabang olahraga bola basket. 4. Hubungan fleksibilitas togok dengan keterampilan free throw bola basket. Fleksbilitas adalah kemampuan kemampuan untuk menggunakan lebar ayunan gerakan-gerakan persendian untuk mencapai gerakan yang maksimum. Dengan fleksibilitas yang baik akan mengurangi penggunaan tenaga yang berlebihan pada saat melakukan suatu gerakan. Disamping itu, seseorang yang memiliki fleksibilitas yang baik akan mampu melakukan suatu gerakan dengan baik dan tidak kaku. Fleksibilitas tubuh yang kurang baik maka tubuh cenderung kaku dalam melakukan gerakan dan sulit untuk menerapkan teknik yang benar dan akan membatasi jangkauan dari suatu gerakan sehingga atlet tidak mampu menampilkan keterampilan yang maksimal. Fleksibilitas togok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pada articulation intervertebralis bagian lumbalis yaitu kemampuan untuk menggerakan persendian tersebut ke depan seluas-luasnya dengan gerakan anterflexi. Dalam free throw, seorang atlet dituntut memiliki fleksibilitas togok yang baik karena dalam keterampilan ini memerlukan gerakan batang tubuh yang akan memudahkan atlet saat menembakan bola menuju ring. Orang yang memimiki fleksibilitas kurang baik cenderung akan kaku dalam melakukan keterampilan ini sehingga akan mempersulit gerakan menembak dibanding dengan atlet yang memiliki batang tubuh yang fleksibel. Sehingga fleksibilitas togok diduga memiliki hubungan dan dapat memprediksi keterampilan free throw dalam cabang olahraga bola basket. 5. Hubungan koordinasi mata tangan dengan keterampilan free throw bola basket. Koordinasi adalah kemampuan untuk merangkaikan beberapa gerakan untuk menjadi suatu gerakan yang selaras sesuai dengan tujuan. Disamping itu, kemampuan gerakan bersamaan dengan indra penglihatan (koordinasi gerak mata dan tangan) sangat diperlukan secara baik dan sempurna.Kinerja koordinasi mata-tangan dipusatkan pada pengembangan sistem dasar visual sederhana yang dilakukan dengan ketepatan tinggi. to user maupun menarik membutuhkan Keterampilan melempar, memukul,commit mendorong, koordinasi mata dan tangan. Dalam free throw, koordiasi mata tangan yang baik akan 72 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id memudahkan atlet saat harus melakukan tembakan dimana mata terlebih dahulu melihat target tembakan. Sehingga, koordinasi mata tangan diduga memiliki hubungan dan dapat memprediksi keterampilan free throw dalam cabang olahraga bola basket. D. Hipotesis Menurut Suharsimi Arikunto ( 2010: 110), hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dari hasil penelitian.Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas maka dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut : 1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara power otot lengan dengan keterampilan free throw pada bola basket. Perubahan power otot lengan dapat memprediksi perubahan keterampilan free throw secara signifikan. 2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara power otot tungkai dengan keterampilan free throw pada bola basket. Perubahan power otot tungkai dapat memprediksi perubahan keterampilan free throw secara signifikan. 3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fleksibilitas togok dengan keterampilan free throw pada bola basket. Perubahan fleksibilitas togok dapat memprediksi perubahan keterampilan free throw secara signifikan. 4. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fleksibilitas pergelangan tangan dengan keterampilan free throw pada bola basket. Perubahan fleksibilitas pergelangan tangan dapat memprediksi perubahan keterampilan free throw secara signifikan. 5. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara koordinasi mata tangan dengan keterampilan free throw pada bola basket. Perubahan koordinasi mata tangan dapat memprediksi perubahan keterampilan free throw secara signifikan. 6. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara power otot lengan, power otot tungkai, fleksibilitas togok, fleksibilitas pergelangan tangan, koordinasi mata tangan secara bersama-sama dengan keterampilan free throw pada bola basket. Perubahan seluruh komponen kemampuan fisik tersebut secara bersama-sama dapat memprediksi perubahan keterampilan free throw secara signifikan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 73 commit to user