paper title for asian waterqual 2003 - MMT – ITS

advertisement
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
PENERAPAN SCHEDULE RISK ANALYSIS PADA TAHAP
PERENCANAAN PROYEK
Tandyo Winarno, Budi Santosa
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Penjadwalan proyek adalah bagian dari proses perencanaan proyek, dimana
perencanaan proyek merupakan bagian dari keseluruhan Proses Manajemen Proyek. Kegiatan
penjadwalan adalah kegiatan yang sangat penting dalam proses manajemen proyek.
Mengingat begitu penting peranan penjadwalan dalam keseluruhan proses manajemen proyek
maka dalam membuat Perencanaan Proyek perlu didukung dengan sebuah Penjadwalan yang
akurat. Namun pada kenyataannya saat pelaksanaan proyek sering ditemukan ketidak
akurasian Jadwal Proyek yang dibuat pada tahap Perencanaan. Teknik penjadwalan Critical
Path Method (CPM ) yang secara tradisional digunakan selama ini tidak bisa memberikan
jawaban atas beberapa problem nyata tentang ketidak pastian penjadwalan sebagaimana
beberapa hal berikut ini: Berapa kemungkinan jadwal hasil penerapa metode CPM bisa
dicapai, Bagaimana mempersiapkan mitigasi plan secara kuantitatif terhadap resiko yang
mungkin terjadi terkait dengan penjadwalan, Berapa tingkat keyakinan yang didapat dari
target akurasi yang ditetapkan, Berapa kontingensi waktu yang ingin ditetapkan oleh Tim
Proyek.
Selain hal-hal tersebut diatas ada beberapa fenomena resiko pada teknik penjadwalan
yang tidak bisa diungkapkan dan dikelola dengan CPM seperti Merge-Bias, Probabilistic
Branching dan Conditional branching. Untuk itulah Schedule Risk Analysis perlu dilakukan
pada saat perencanaan proyek guna mengetahui tingkat keyakinan atas perencanaan yang
akan ditetapkan, sekaligus untuk menyiapkan mitigation plan atas resiko-resiko yang
diperkirakan akan muncul pada saat pelaksanaan.
Penelitian ini merupakan studi eksplorasi dan deskriptif tentang bagaimana Schedule
Risk Analysis dilakukan pada sebuah proyek dengan studi kasus proyek North Duri, sekaligus
untuk mengevaluasi hasil Schedule Risk Analysis yang pernah dilakukan pada tahun 2010, dan
kemudian untuk dibuat mitigasi plan baru sebagai hasil dari Schedule Risk Analysis dengan
menggunakan data resiko terbaru.
Pelaksanaan Schedule Risk Analysis yang terbaru pada proyek North Duri ini
menghasilkan perkiraan penyelesaian proyek dengan probabilitas 80% (P80) tanggal 24 Mei
2015 dengan total kontingensi durasi 137 hari. Tim Proyek selanjutnya perlu melaksanakan
langkah-langkah mitigasi yang telah ditetapkan agar dapat meminimalkan resiko yang akan
timbul sehingga dapat mencapai perkiraan tanggal penyelesaian tersebut.
Kata kunci: Schedule Risk Analysis, Perencanaan Proyek.
PENDAHULUAN
Dalam melaksanakan fungsi Manajemen Proyek untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan maka peranan fungsi Penjadwalan atau Scheduling sebagai bagian dari proses
perencanaan sangat diperlukan. Pada tahap perencanaan, Penjadwalan diperlukan untuk
ISBN : 978-602-97491-5-1
A-9-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
menyusun rencana dan urutan kerja berikut sumber daya yang diperlukan dan juga untuk
memperkirakan waktu penyelesaian suatu proyek.
Keakuratan dari target waktu penyelesaian pekerjaan sangat diperlukan oleh Tim
Proyek maupun pemangku kepentingan yang lain, dimana informasi tersebut akan digunakan
sebagai dasar ataupun asumsi yang ditetapkan untuk melakukan kegiatan perencanaan yang
selanjutnya termasuk analisa Investasi pada perhitungan ke-ekonomian suatu fasilitas yang
akan dibangun. Keakurasian perkiraan penyelesaian pekerjaan atau proyek sangat menentukan
keberhasilan pelaksanaan proyek itu sendiri dan juga keberhasilan dari suatu Investasi
Dalam pelaksanaan pekerjaan suatu proyek, seringkali penyelesaian suatu pekerjaan
atau proyek mundur atau tidak tepat dari target yang telah ditetapkan. Tentu saja hal ini akan
merugikan semua pihak, baik itu pemberi kerja sebagai pemilik proyek ataupun kontraktor
pelaksana pekerjaan itu.
Ketidakakuratan perkiraan waktu penyelesaian pekerjaan salah satunya bermula dari
metode penjadwalan yang digunakan pada perencanaan suatu proyek. Metode penjadwalan
untuk mendapatkan perkiraan waktu penyelesaian pekerjaan selama ini umumnya bertumpu
pada Critical Path Method (CPM) dimana hanya menghasilkan informasi waktu penyelesaian
yang tunggal. Penjadwalan semacam ini sering juga disebut dengan Deterministic schedule.
(Hulett D. T., 2007) mengingatkan untuk memahami beberapa kunci kekurangan
standard CPM dan bagaimana menggunakan Schedule Risk Analysis untuk menyediakan
informasi penting untuk keberhasilan sebuah proyek, sebelum memulai proyek sebagaimana
dijelaskan berikut:
1. Durasi proyek yang dihitung oleh CPM adalah akurat jika hanya segala sesuatunya berjalan
sesuai dengan rencana. Hal ini jarang terjadi dalam sebuah proyek.
2. Dalam banyak kasus tanggal penyelesaian yang dihasilkan oleh CPM adalah optimis
namun tidak realistis dan sangat mungkin menjadi melampaui, bahkan sekalipun logika
penjadwalan dan perkiraan durasi secara akurat sudah diiterapkan.
3. Tanggal penyelesaian yang dihitung dengan CPM bahkan bukan merupakan tanggal
penyelesaian yang paling mungkin pada hampir semua kasus.
4. Jalur yang diidentifikasikan sebagai Jalur Kritis dengan menggunakan teknik CPM
tradisional mungkin bukan salah satu yang paling mungkin untuk menunda proyek dan
yang mungkin perlu perhatian manajemen.
Hampir semua proyek di lingkungan PT. CPI hanya menggunakan Deterministic
schedule sebagai hasil dari penjadwalan CPM pada proses perencanaannya. Karena informasi
tanggal penyelesaian yang didapatkan dari metode ini tunggal maka permasalahan berikut
akan timbul dan tidak bisa dijawab dengan baik :
 Berapa kemungkinan jadwal yang dihasilkan dengan metode CPM akan bisa dicapai.
 Bagaimana mempersiapkan mitigasi plan secara kuantitatif terhadap resiko yang mungkin
terjadi terkait dengan penjadwalan
 Berapa kontingensi waktu yang ingin ditetapkan oleh Tim Proyek.
 Berapa tingkat keyakinan yang didapat dari target akurasi yang telah ditetapkan.
 Seberapa kritis jalur-jalur yang ada pada jadwal proyek.
 Seberapa sensitive durasi aktivitas dari jadwal proyek yang ada.
Akibat dari kondisi yang ada seperti di atas maka informasi jadwal yang dihasilkan
kurang lengkap dan akurat, sehingga kualitas Perencanaan Proyek yang dihasilkan juga
kurang baik, padahal kualitas Perencanaan Proyek sangat menentukan keberhasilan
pelaksanaan proyek itu sendiri
Ada satu Major Capital Project (MCP) dilingkungan PT. CPI yaitu Proyek North Duri
yang telah menerapkan Schedule Risk Analysis sebagai kelanjutan dari penerapan CPM
dalam proses perencanaannya. Penerapan Schedule Risk Analysis ini diharapkan dapat
ISBN : 978-602-97491-5-1
A-9-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
menjawab kebutuhan sebagaimana disebutkan sebagai pertanyaan diatas dan sekaligus dapat
meningkatkan kualitas Perencanaan Proyek. Namun demikian pemahaman dan kemampuan
Organisasi Proyek yang ada saat ini dalam penerapan Schedule Riks Analysis masih sangat
kurang, untuk itu perlu dilakukan studi dan pengembangan tentang bagaimana Schedule Risk
Analysis diterapkan pada sebuah proyek. Selanjutnya studi kasus akan dilakukan pada proyek
North Duri Development.
METODE
Secara sistematik, aliran pembahasaan penelitian ini dapat digambarkan dalam skematik
seperti pada gambar 1.
Mulai
Critical Path Methode
Studi Literatur Teknik
Penjadwalan dan Studi
Perangkat Lunak Risk Analysis
Pembuatan CPM
Schedule
Sebelum Mitigasi
Penilaian
Resiko
Sebelum
Mitigasi
Kualitatif
Penilaian Resiko
Kuantitatif
Simulasi
Monte Carlo
Schedule Risk Analysis (SRA)
Review Schedule
Membangun Model
Resiko
Penyiapan
Rencana
Mitigasi
Analisa dan
Review
Sesudah Mitigasi
Setelah
Mitigasi
Penilaian
Resiko
Kualitatif
Penilaian Resiko
Kuantitatif
Pelaporan
Selesai
Gambar 1 Diagram Alir Urutan Pembahasan Penelitian
Membangun Model Resiko
Resiko pada penjadwalan dan pembiyaan diklasifikasikan pada 2 tipe yang berbeda :
1. Risk Events. Event-event ini mungkin terjadi atau mungkin tidak terjadi. Tetapi kalau
event-event itu benar terjadi maka akan mempunyai dampak postif atau negatif terhadap
jadwal atau biaya atau keduanya.
2. Uncertainties. Ini termasuk ambiguitas seperti kesalahan estimasi, dan ketidakpastian
seperti tingkat produktivitas tenaga kerja atau harga baja. Ketidakpastian ini adalah 100%
mungkin terjadi, tetapi dampak biaya proyek atau jadwal tidak pasti.
(Hulett D. T., 2011).
Pada Schedule Risk Analysis nilai uncertenties duration (variabilitas durasi) ditetapkan
dengan menggunakan nilai probabilias distribusi fungsi terntentu. Distribusi Triangle sering
digunakan pada penentuan nilai uncertainties duration ini karena seting parameternya yang
ISBN : 978-602-97491-5-1
A-9-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
sederhana membuat mudah untuk menghubungkannya dengan dunia nyata. Parameternya
adalah durasi minimun, maximum dan most likely sebagaimana contoh gambar berikut:
Triangle (3,8,30)
Triangle (27,72,98)
Gambar 2 Fungsi Distribusi Probabilitas Triangle
Data input resiko dikumpulkan dengan cara interview, work shop/diskusi dan
konsultasi dengan beberapa nara sumber yang terlibat pada proyek North Duri. Penilaian
Resiko Kualitatif dan Kuantitatif dilaksanakan setelah penyiapan jadwal dengan
menggunakan CPM berikut review schedule telah selesai dilakukan. Review schedule pada
jadwal CPM perlu dilakukan untuk menghilangkan beberapa logika hubungan antar aktifitas
yang tidak diperkenankan pada saat melakukan simulasi Monte Carlo seperti SS dan FF yang
berdiri sendiri, SF dan penerapan hard constraint pada suatu aktifitas.
Penilaian Resiko Kualitatif
Identifikasi resiko perlu dilakukan pada tahap awal penilaian resiko kualitatif dengan
dilanjutkan dengan penentuan probabilitas dan dampak durasi penjadwalan akibat adanya
resiko tersebut. Pada penilaian resiko kualitatif akan dibuat Register Resiko yang berisi data
hasil penilaian resiko kualitatif berupa daftar resiko, probabilitas kejadian dari suatu resiko
(P), dampak resiko (DR), serta skor resiko (S). Dari daftar resiko tersebut kemudian dibuat
perencanaan mitigasi untuk menentukan langkah apa yang akan dilakukan untuk
meminimalkan resiko dengan jalan menghindari, mengurangi, menerima atau mentrasfer
resiko tersebut.
Penilaian Resiko Kuantitatif
Analisa kuantitatif dilakukan setelah tahapan analisa kualitatif telah dilakukan.
Tahapan analisa kuantitatif pada Schedule Risk Analysis adalah hampir sama dan merupakan
kelanjutan dari pelaksanaan penilaian resiko kualitatif, namun pada tahapan ini dampak dari
resiko dikuantifikasi dalam bentuk waktu (hari) tidak seperti penilaian kualitatif yang hanya
menunjukkan derajat dampak resiko tersebut (misal; rendah, sedang, tinggi). Dampak resiko
yang berupa nilai (hari) tersebut selanjutnya dipasangkan terhadap pada masing-masing
aktifitas terkait yang terkena dampak resiko. Pada tahapan ini, probabilitas dari masingmasing resiko ditetapkan dengan nilai probabilitas tertentu sedangkan dampak terhadap durasi
jadwal diperkirakan sebagai rentang durasi fungsi probabilitas tertentu.
Analisa Resiko Terhadap Penyesuaian Logika Jadwal Proyek
Selain mempertimbangkan potensi resiko yang diidentifkasi pada daftar resiko, maka
perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan logika jadwal proyek terkait dengan kondisi resiko
tertentu dalam penjadwalan sebagaimana berikut:
 Pembuatan model Probabilistic branching
Jenis resiko seperti ini akan sulit dimodelkan dan diterapkan pada penjadwalan
dengan menggunakan CPM Tradisional. Pada Schedule Risk Analysis, suatu kejadian yang
ISBN : 978-602-97491-5-1
A-9-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
mungkin terjadi dan akan berdampak pada suatu aktifitas atau bahkan memunculkan
aktifitas yang lain akan dimodelkan dalam bentuk probabilistic branching :
Gambar 3. Fungsi Distribusi Probabilitas Triangle
Contoh kasus di atas menggambarkan rangkaian aktifitas pembuatan dokumen Plan Of
Development (POD) yang memerlukan persetujuan dari suatu pihak tertentu. Setelah
dokumen tersebut diserahkan (aktifitas A20) dan kemudian dievaluasi oleh pihak tertentu
(aktifitas A30) maka ada 2 kemungkinan yang bisa terjadi sebagaimana berikut:
 Disetujui dan pekerjaan akan selesai. Dari aktifits A30 kemudian menuju ke aktifitas
A60, atau
 Ditolak dan harus diperbaiki (aktifitas A40) dan dievaluasi kembali (aktifitas A50).
 Pembuatan Model Conditional branching
Conditional branching mungkin adalah pendekatan yang paling manjur dan
canggih untuk membuat jadwal menjadi realistis dengan memungkinkan perubahan pada
logika jadwal, konstrain dan durasi didasarkan pada apa yang terjadi di proyek. Proyek
bukan lagi sebuah gambar yang statis dari sebuah rencana yang statis pada suatu titik
waktu. Kebijaksanaan manajer proyek untuk mengubah rencana sebagai sebuah jadwal
kejadian yang di-dikte, sekarang dapat dihadirkan dengan conditional branching. (Hulett
D. T., 2009).
Pada Schedule Risk Analysis, penerapkan model ini dilakukan dengan pembuatan
program makro pada perangkat lunak Risk Analysis seperti misalnya Primavera Risk
Analysis.
Simulasi Monte Carlo
Setelah Model Resiko telah selesai dibangun maka dilakukan simulasi Monte Carlo
yang selanjutnya akan menghasilkan beberapa laporan seperti probabilitas distribusi
penyelesaian proyek, tingkat keyakinan tanggal penyelesaian proyek terhadap target akurasi
yang ditetapkan, sensitifitas durasi dan resiko terhadap keseluruhan durasi proyek, penetapan
kontingensi durasi proyek dan informasi terkait lainnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah dilaksanaan Schedule Risk Analysis pada proyek North Duri yang dilakukan dengan
melaksanakan penilaian resiko kualilatif, resiko kuantitatif, penyesuaian logika penjadwalan
termasuk penetapan koefisien korelasi antar aktifitas serta simulasi Monte Carlo
menghasilkan laporan sebagai berikut:
ISBN : 978-602-97491-5-1
A-9-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Daftar Resiko dan Mitigasinya
Tabel 1 Daftar Resiko
P: Probabilitas, DR: Dampak Resiko, S: Skor
No
Resiko
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
Resiko
P
DR
S
Anggaran Pembelian Material Pipa sudah habis dipakai Tim
Proyek lain.
Jalan untuk akses Drilling Rig antar Well Pad tidak dapat dipakai
Kecelakan Ringan
Kecelakaan Fatal
Kandidat Pemenang tidak bersedia menanda tangani kontrak
Hambatan memobolisasi Sumber Daya Engineering
Terlambat memobilisasi sumber daya konstruksi
Laporan Soil Investigasi tidak akurat
Tanah urugan tidak cukup karena Survey Topography kurang
akurat
Interferensi dengan fasilitas yang telah ada
Kekurangan Tenaga Tukang terlatih
Kekurangan Alat Berat (Peralatan Piling dan Lifting).
Kendala Keuangan sub-Kontraktor
Kendala Kualitas Produk Lokal (Valve)
SR
ST
8
SR
SR
SR
SR
R
T
M
SR
T
ST
ST
T
ST
ST
ST
ST
4
8
8
4
24
56
40
8
R
M
R
SR
T
ST
ST
ST
ST
ST
24
40
24
8
56
Tabel 2 Daftar Rencana Mitigasi Terhadap Resiko
No
Resiko
10
20
30
40
50
Tanggapan
Kurangi
Terima
Kurangi
Kurangi
Kurangi
60
Kurangi
70
Kurangi
80
Kurangi
90
100
110
Kurangi
Kurangi
Kurangi
120
Kurangi
130
140
Kurangi
Kurangi
Keterangan
P
DR
S
Membuat Purchase Oder Request (PR) lebih awal
Mengintensifkan Pelaksanaan Program Keselamatan
Mengintensifkan Pelaksanaan Program Keselamatan
Komunikasi yang terbuka dan fair kepada kandidat
pemenang.
Mengerjakan pekerjaan rekayasa lebih awal (Early
Engineering) dengan sumber daya yang telah ada.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (PEP) lebih
awal dengan Kontraktor
Meminta Kontraktor melakukan Investigasi Tanah di awal
proyek.
Mencari borrow pit baru dan menambah sumber daya
Melakukan servey lokasi di awal proyek.
Memastikan Kontraktor melakukan program recruiting dan
retaining yang baik dan dituangkan di dalam Rencana Kerja
Proyek.
Melakukan pre-mobobilisasi inspeksi dan program
perawatan yang baik.
Terlibat dalam evaluasi pemilihan Sub-Kontraktor
Merencanakan pembelian material Valve lebih awal dan
menugaskan inpektor khusus.
SR
SR
SR
SR
ST
T
ST
ST
8
4
8
8
SR
T
4
SR
ST
8
R
ST
24
SR
ST
8
SR
SR
ST
ST
8
8
R
ST
24
SR
ST
8
SR
ST
8
M
ST
40
 Mitigasi pada penilaian Kualitatif
Penerapaan rencana mitigasi pada penilaian resiko kualitatif memperbaiki tingkat
resiko untuk resiko no. 60, 80, 100, 120, dimana resiko secara total turun dari kategori Tinggi
(T) menjadi Menengah (M)
ISBN : 978-602-97491-5-1
A-9-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
 Mitigasi pada penilaian Kualitatif
Berikut ini adalah grafik kurva analisa distribusi untuk tanggal penyelesaian proyek
P50 dan P80 sebelum dan sesudah penetapan rencana mitigasi pada penilaian resiko
kuantitatif.
Gambar 4. Distribusi Tanggal Penyelesaian Proyek North Duri sebelum dan sesudah
Pernerapan Mitigasi
Rencana Mitigasi pada penilaian resiko kuantitatif ini memperbaiki (mempercepat)
tanggal penyelesaian proyek dari 12 Mei 2015 menjadi 10 April 2015 untuk P50, dan dari 28
Juni 2016 menjadi 24 Mei 2015 untuk P80. Pada penilaian kuantitatif ini hasil mitigasi resiko
bisa dituangkan secara lebih jelas berupa tanggal perkiraan penyelesaian pekerjaan dibanding
pada penilaian kualitatif yang hanya memberikan informasi derajat total resikonya.
Perkiraan Tanggal Peneyelesaian Proyek
Dari hasil simulasi Monte Carlo terhadap model resiko yang telah dibangun maka
berikut ini adalah probalitas perkiraan tanggal penyelesaian proyek North Duri Development:
Gambar 5 Distribusi Probabilitas Tanggal Penyelesaian Proyek North Duri.
ISBN : 978-602-97491-5-1
A-9-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Perkiraan penyelesaian Proyek North Duri adalah tanggal 10 April 2015 untuk P50
dan 24 Mei 2015 untuk P80, sedangkan deterministic schedule penyelesaian proyek North
Duri tanggal 7 Januari 2015 hanya mempunyai kemungkinan kejadian dibawah 1%.
Dengan menetapkan target akurasi P80 ± 10% (dari total durasi deterministik 982
hari), maka tanggal penyelesaian atau durasi batas atas dan batas bawah adalah sebagai
berikut :
Tabel 3 Target Akurasi P80 ± 10% dari Durasi Deterministik
No
1
2
P80
(A)
Milestone
Tanggal Penyelesaian
Durasi Peyelesaian (Hari)
24-05-15
1119
+10% Durasi
Deterministik
(B)
30-08-15
1217.2
-10% Durasi
Deterministik
(C)
14-02-15
1020.8
Dari Tabel 3 di atas maka tingkat keyakinan yang didapat dari target akurasi ±10%
adalah : P[1020.8<Z<1217.2] = P[1217.2] – P[1020.8] = 0.9980 - 0.1115= 88.6%
Penetapan Kontingensi
Pada penggunaan P80 sebagai basis untuk menentukan target pelaksanaan proyek
maka kontingensi durasi untuk tanggal peyelesaian proyek untuk keseluruhan adalah 137 hari,
sehingga target tanggal penyelesaian proyek adalah 24 Mei 2015. Jumlah total 137 hari ini
adalah gabungan kontribusi uncertainties (variabilitas durasi) dan dampak resiko dari Risk
driver, sehingga jika dipisahkan maka alokasi kontingensi durasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4 Kontingensi Durasi Proyek
No
1
2
Sumber Resiko
Variabilitas Durasi
Risk driver
Total
Tgl Finish
Deterministic
(A)
07-01-15
07-01-15
P80
(B)
Kontingensi
(C)
28-03-15
24-05-15
80
57
137
Keterangan
C1= B1-A1
C2= B2-B1
Analisa Criticality
Berdasarkan analisa Criticality, maka 10 aktifitas yang mempunyai Criticality Index
paling besar (tidak termasuk milestone start dan finish) berturut-turut dari yang paling kritis
adalah aktifitas RA1650(73%), RA1610(51%), RA1680(37%), RA1340(36%), RA1220
(32%), RA1260(29%), RA1630(28%), RA1270(26%), RA1550 (15%), RA1530 (15%)
Analisa Sensitifitas Total Durasi Proyek Terhadap Tiap Aktifitas
Berdasarkan analisa sensitifitas durasi aktifitas terhadap keseluruhan durasi proyek
maka 10 aktifitas yang mempunyai sensitifitas durasi paling besar berturut-turut dari yang
paling sensistif adalah RA1150(64%), RA1141(62%), RA1261(60%), RA1139(60%),
RA1600(60%), RA1229(60%), RA1210(60%), RA1230(60%), RA1262(59%), RA1180(58%)
Analisa Sensitifitas Total Durasi Proyek Terhadap Tiap Risk Driver
Berdasarkan analisa sensitifitas resiko terhadap keseluruhan durasi proyek maka
urutan resiko dimulai dari resiko yang paling sensitif terhadap total durasi proyek adalah
sebagai berikut resiko no 70(48%), 110(28%), 9(26%), 130(25%), 10(16%), 30(9%),40(8%),
80(7%), 100(6%), 120(6%), 50(5%), 60(3%), 20(2%), 140(0%):
ISBN : 978-602-97491-5-1
A-9-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang didapatkan dari pelaksanaan Schedule Risk Analysis pada proyek
North Duri adalah sebagai berikut :
1. Rencana mitigasi yang perlu dilakukan untuk merespon terhadap adanya resiko pada
proyek North Duri adalah sebagaimana ditunjukkan pada daftar rencana mitigasi Tabel 2.
Selanjutnya Tim Proyek perlu menindak lanjuti dengan melakukan pengelolaan resiko
berdasarkan rencana mitigasi yang ditetapkan.
2. Dengan mengambil P80 sebagai target penyelesaian proyek, maka proyek North Duri
dijadwalkan akan selesai pada tanggal 24 Mei 2015, atau total kontingensi durasi yang
akan ditetapkan adalah 137 hari. Sedangkan tingkat keyakinan yang didapat dari target
penyelesaian P80 dengan akurasi ± 10% adalah 88.6 %.
3. Pada penilaian kualitatif maka penetapan rencana mitigasi menurunkan tingkat resiko
untuk resiko no. 60, 80, 100, 120, dimana resiko secara total turun dari kategori Tinggi (T)
menjadi Menengah (M). Namun demikian penilaian rsiko kalitatif ini belum bisa
memberikan informasi dampak durasi suatu aktifitas atau proyek akibat dari suatu resiko.
4. Pada penilaian kuantitatif, penetapan rencana mitigasi menurunkan dampak resiko
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4. Setelah dilakukan mitigasi maka pada P80
terjadi percepatan penyelesaian proyek North Duri selama 36 hari dibandingkan sebelum
dilakukan mitigasi. Pada penilaian resiko kuantitatif ini bisa mengkuantifikasi besaran hari
yang bisa ditingkatkan dari pelaksanaan mitigasi dibandingkan dengan hanya melakukan
penilaian resiko kualitatif.
5. Pada analisa sensitifitas resiko terhadap total durasi proyek, ada perbedaan yang sangat
berarti antara hasil penilaian resiko dengan menggunakan penilaian kualitatif dan
kuantitatif. Pada penilaian kualitatif, resiko no.140 temasuk kategori “Tinggi”,
sedangkan pada penilaian kuantitatif, resiko tersebut tidak termasuk dalam urutan 10 besar
bahkan resiko tersebut menempati urutan terendah. Hal ini disebabkan karena pada
penilaian resiko kuantitatif mempertimbangkan bentuk/logika hubungan antar aktifitas
sedangkan pada penilaian resiko kualitatif tidak mempertimbangkan hal ini. Untuk itu
pada penjadwalan proyek tidak cukup apabila hanya dilakukan penilaian resiko kualitatif
saja namun perlu dilakukan penilaian kuantitatif juga.
6. Analisa Criticality Aktifitas, Senstifitas Durasi perlu dilakukan untuk meningkatkan
pemahaman Tim Proyek dalam melihat pengaruh resiko terhadap penjadwalan proyek
sehingga bisa meningkatkan kualitas pengelolaan resiko dan perencanaan proyek.
7. Penerapan teknik probability branching, conditional branching sesuai dengan bentuk
proses bisnis proyek perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas model resiko sehingga
bisa mendekati kondisi realitas proyek yang sesungguhnya.
8. Dengan mempelajari dan mengevaluasi terhadap seluruh hasil dan proses pelaksanaan
Schedule Risk Analysis pada proyek North Duri ini maka akan diajukan saran-saran untuk
melakukan penelitian lebih lanjut sebagaimana berikut:
a. Studi lebih lanjut untuk melihat sejauh mana keberadaan suatu resiko akan berdampak
kepada Biaya Proyek selain Jadwal Proyek.
b. Dengan memperhatikan saran no. 8a di atas, perlu dilakukan studi lebih lanjut guna
melihat sejauh mana keberadaan suatu resiko berdampak terhadap perhitungan keekonomian suatu proyek seperti NPV, DPI dan IRR.
ISBN : 978-602-97491-5-1
A-9-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
DAFTAR PUSTAKA
Brady, P. E., Arrow, J. E., & Hollmann, P. C. (2012). Risk Assessment : Identification and
Qualitative Analysis. AACE International Recommended Practice No. 62R-11 (Draft) .
Christensen, C. P., & Dysert, C. C. (2011). Cost Estimate Classisfication System - As Applied
in Engineering, Procurement, and Construction for teh Proces Industries.
Recommended Practice No. 18R-97 .
Cooper, D., Grey, S., Raymond, G., & Walker, P. (2005). Managing Riks in Large Projects
and Complex Procurement. West Sussex: John Wiley & Sons, Ltd.
Guide to the Project Management Body of Knowledge. (2008). Project Management Institute.
Hulett, D. T. (2011, June). Integrated Cost and Schedule Risk Analysis Using Monte Carlo
Simulation Of CPM Model. AACE International Recommended Practice No. 57R-09 .
Hulett, D. T. (2009). Practical Schedule Risk Analysis. Gower.
Hulett, D. T. (2007). Schedule Risk Analysis Simplified. Deltek Inc.
Kenrick, P. T. (2009). Identifying and Managing Project Risk. New York: American
Management Association.
Khedr, M. K. (2006). Project Risk Management Using Monte Carlo Simulation. AACE
International Transaction .
Lelono Djati, B. S. (2007). Simulasi Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta: Andi.
Primavera Risk Analysis Tutorials. (2008). Oracle.
Student Guide, Primavera PERTMaster. (2008).
Valdahl, J. C. (2010). Understanding Merge Bias in Schedule Risk Analysis. AACE
nternational Transaction.
ISBN : 978-602-97491-5-1
A-9-10
Download