Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012 PENERAPAN SCHEDULE RISK ANALYSIS PADA TAHAP PERENCANAAN PROYEK Tandyo Winarno, Budi Santosa Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember e-mail: [email protected] ABSTRAK Penjadwalan proyek adalah bagian dari proses perencanaan proyek, dimana perencanaan proyek merupakan bagian dari keseluruhan Proses Manajemen Proyek. Kegiatan penjadwalan adalah kegiatan yang sangat penting dalam proses manajemen proyek. Mengingat begitu penting peranan penjadwalan dalam keseluruhan proses manajemen proyek maka dalam membuat Perencanaan Proyek perlu didukung dengan sebuah Penjadwalan yang akurat. Namun pada kenyataannya saat pelaksanaan proyek sering ditemukan ketidak akurasian Jadwal Proyek yang dibuat pada tahap Perencanaan. Teknik penjadwalan Critical Path Method (CPM ) yang secara tradisional digunakan selama ini tidak bisa memberikan jawaban atas beberapa problem nyata tentang ketidak pastian penjadwalan sebagaimana beberapa hal berikut ini: Berapa kemungkinan jadwal hasil penerapa metode CPM bisa dicapai, Bagaimana mempersiapkan mitigasi plan secara kuantitatif terhadap resiko yang mungkin terjadi terkait dengan penjadwalan, Berapa tingkat keyakinan yang didapat dari target akurasi yang ditetapkan, Berapa kontingensi waktu yang ingin ditetapkan oleh Tim Proyek. Selain hal-hal tersebut diatas ada beberapa fenomena resiko pada teknik penjadwalan yang tidak bisa diungkapkan dan dikelola dengan CPM seperti Merge-Bias, Probabilistic Branching dan Conditional branching. Untuk itulah Schedule Risk Analysis perlu dilakukan pada saat perencanaan proyek guna mengetahui tingkat keyakinan atas perencanaan yang akan ditetapkan, sekaligus untuk menyiapkan mitigation plan atas resiko-resiko yang diperkirakan akan muncul pada saat pelaksanaan. Penelitian ini merupakan studi eksplorasi dan deskriptif tentang bagaimana Schedule Risk Analysis dilakukan pada sebuah proyek dengan studi kasus proyek North Duri, sekaligus untuk mengevaluasi hasil Schedule Risk Analysis yang pernah dilakukan pada tahun 2010, dan kemudian untuk dibuat mitigasi plan baru sebagai hasil dari Schedule Risk Analysis dengan menggunakan data resiko terbaru. Pelaksanaan Schedule Risk Analysis yang terbaru pada proyek North Duri ini menghasilkan perkiraan penyelesaian proyek dengan probabilitas 80% (P80) tanggal 24 Mei 2015 dengan total kontingensi durasi 137 hari. Tim Proyek selanjutnya perlu melaksanakan langkah-langkah mitigasi yang telah ditetapkan agar dapat meminimalkan resiko yang akan timbul sehingga dapat mencapai perkiraan tanggal penyelesaian tersebut. Kata kunci: Schedule Risk Analysis, Perencanaan Proyek. PENDAHULUAN Dalam melaksanakan fungsi Manajemen Proyek untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka peranan fungsi Penjadwalan atau Scheduling sebagai bagian dari proses perencanaan sangat diperlukan. Pada tahap perencanaan, Penjadwalan diperlukan untuk ISBN : 978-602-97491-5-1 A-9-1 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012 menyusun rencana dan urutan kerja berikut sumber daya yang diperlukan dan juga untuk memperkirakan waktu penyelesaian suatu proyek. Keakuratan dari target waktu penyelesaian pekerjaan sangat diperlukan oleh Tim Proyek maupun pemangku kepentingan yang lain, dimana informasi tersebut akan digunakan sebagai dasar ataupun asumsi yang ditetapkan untuk melakukan kegiatan perencanaan yang selanjutnya termasuk analisa Investasi pada perhitungan ke-ekonomian suatu fasilitas yang akan dibangun. Keakurasian perkiraan penyelesaian pekerjaan atau proyek sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan proyek itu sendiri dan juga keberhasilan dari suatu Investasi Dalam pelaksanaan pekerjaan suatu proyek, seringkali penyelesaian suatu pekerjaan atau proyek mundur atau tidak tepat dari target yang telah ditetapkan. Tentu saja hal ini akan merugikan semua pihak, baik itu pemberi kerja sebagai pemilik proyek ataupun kontraktor pelaksana pekerjaan itu. Ketidakakuratan perkiraan waktu penyelesaian pekerjaan salah satunya bermula dari metode penjadwalan yang digunakan pada perencanaan suatu proyek. Metode penjadwalan untuk mendapatkan perkiraan waktu penyelesaian pekerjaan selama ini umumnya bertumpu pada Critical Path Method (CPM) dimana hanya menghasilkan informasi waktu penyelesaian yang tunggal. Penjadwalan semacam ini sering juga disebut dengan Deterministic schedule. (Hulett D. T., 2007) mengingatkan untuk memahami beberapa kunci kekurangan standard CPM dan bagaimana menggunakan Schedule Risk Analysis untuk menyediakan informasi penting untuk keberhasilan sebuah proyek, sebelum memulai proyek sebagaimana dijelaskan berikut: 1. Durasi proyek yang dihitung oleh CPM adalah akurat jika hanya segala sesuatunya berjalan sesuai dengan rencana. Hal ini jarang terjadi dalam sebuah proyek. 2. Dalam banyak kasus tanggal penyelesaian yang dihasilkan oleh CPM adalah optimis namun tidak realistis dan sangat mungkin menjadi melampaui, bahkan sekalipun logika penjadwalan dan perkiraan durasi secara akurat sudah diiterapkan. 3. Tanggal penyelesaian yang dihitung dengan CPM bahkan bukan merupakan tanggal penyelesaian yang paling mungkin pada hampir semua kasus. 4. Jalur yang diidentifikasikan sebagai Jalur Kritis dengan menggunakan teknik CPM tradisional mungkin bukan salah satu yang paling mungkin untuk menunda proyek dan yang mungkin perlu perhatian manajemen. Hampir semua proyek di lingkungan PT. CPI hanya menggunakan Deterministic schedule sebagai hasil dari penjadwalan CPM pada proses perencanaannya. Karena informasi tanggal penyelesaian yang didapatkan dari metode ini tunggal maka permasalahan berikut akan timbul dan tidak bisa dijawab dengan baik : Berapa kemungkinan jadwal yang dihasilkan dengan metode CPM akan bisa dicapai. Bagaimana mempersiapkan mitigasi plan secara kuantitatif terhadap resiko yang mungkin terjadi terkait dengan penjadwalan Berapa kontingensi waktu yang ingin ditetapkan oleh Tim Proyek. Berapa tingkat keyakinan yang didapat dari target akurasi yang telah ditetapkan. Seberapa kritis jalur-jalur yang ada pada jadwal proyek. Seberapa sensitive durasi aktivitas dari jadwal proyek yang ada. Akibat dari kondisi yang ada seperti di atas maka informasi jadwal yang dihasilkan kurang lengkap dan akurat, sehingga kualitas Perencanaan Proyek yang dihasilkan juga kurang baik, padahal kualitas Perencanaan Proyek sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan proyek itu sendiri Ada satu Major Capital Project (MCP) dilingkungan PT. CPI yaitu Proyek North Duri yang telah menerapkan Schedule Risk Analysis sebagai kelanjutan dari penerapan CPM dalam proses perencanaannya. Penerapan Schedule Risk Analysis ini diharapkan dapat ISBN : 978-602-97491-5-1 A-9-2 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012 menjawab kebutuhan sebagaimana disebutkan sebagai pertanyaan diatas dan sekaligus dapat meningkatkan kualitas Perencanaan Proyek. Namun demikian pemahaman dan kemampuan Organisasi Proyek yang ada saat ini dalam penerapan Schedule Riks Analysis masih sangat kurang, untuk itu perlu dilakukan studi dan pengembangan tentang bagaimana Schedule Risk Analysis diterapkan pada sebuah proyek. Selanjutnya studi kasus akan dilakukan pada proyek North Duri Development. METODE Secara sistematik, aliran pembahasaan penelitian ini dapat digambarkan dalam skematik seperti pada gambar 1. Mulai Critical Path Methode Studi Literatur Teknik Penjadwalan dan Studi Perangkat Lunak Risk Analysis Pembuatan CPM Schedule Sebelum Mitigasi Penilaian Resiko Sebelum Mitigasi Kualitatif Penilaian Resiko Kuantitatif Simulasi Monte Carlo Schedule Risk Analysis (SRA) Review Schedule Membangun Model Resiko Penyiapan Rencana Mitigasi Analisa dan Review Sesudah Mitigasi Setelah Mitigasi Penilaian Resiko Kualitatif Penilaian Resiko Kuantitatif Pelaporan Selesai Gambar 1 Diagram Alir Urutan Pembahasan Penelitian Membangun Model Resiko Resiko pada penjadwalan dan pembiyaan diklasifikasikan pada 2 tipe yang berbeda : 1. Risk Events. Event-event ini mungkin terjadi atau mungkin tidak terjadi. Tetapi kalau event-event itu benar terjadi maka akan mempunyai dampak postif atau negatif terhadap jadwal atau biaya atau keduanya. 2. Uncertainties. Ini termasuk ambiguitas seperti kesalahan estimasi, dan ketidakpastian seperti tingkat produktivitas tenaga kerja atau harga baja. Ketidakpastian ini adalah 100% mungkin terjadi, tetapi dampak biaya proyek atau jadwal tidak pasti. (Hulett D. T., 2011). Pada Schedule Risk Analysis nilai uncertenties duration (variabilitas durasi) ditetapkan dengan menggunakan nilai probabilias distribusi fungsi terntentu. Distribusi Triangle sering digunakan pada penentuan nilai uncertainties duration ini karena seting parameternya yang ISBN : 978-602-97491-5-1 A-9-3 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012 sederhana membuat mudah untuk menghubungkannya dengan dunia nyata. Parameternya adalah durasi minimun, maximum dan most likely sebagaimana contoh gambar berikut: Triangle (3,8,30) Triangle (27,72,98) Gambar 2 Fungsi Distribusi Probabilitas Triangle Data input resiko dikumpulkan dengan cara interview, work shop/diskusi dan konsultasi dengan beberapa nara sumber yang terlibat pada proyek North Duri. Penilaian Resiko Kualitatif dan Kuantitatif dilaksanakan setelah penyiapan jadwal dengan menggunakan CPM berikut review schedule telah selesai dilakukan. Review schedule pada jadwal CPM perlu dilakukan untuk menghilangkan beberapa logika hubungan antar aktifitas yang tidak diperkenankan pada saat melakukan simulasi Monte Carlo seperti SS dan FF yang berdiri sendiri, SF dan penerapan hard constraint pada suatu aktifitas. Penilaian Resiko Kualitatif Identifikasi resiko perlu dilakukan pada tahap awal penilaian resiko kualitatif dengan dilanjutkan dengan penentuan probabilitas dan dampak durasi penjadwalan akibat adanya resiko tersebut. Pada penilaian resiko kualitatif akan dibuat Register Resiko yang berisi data hasil penilaian resiko kualitatif berupa daftar resiko, probabilitas kejadian dari suatu resiko (P), dampak resiko (DR), serta skor resiko (S). Dari daftar resiko tersebut kemudian dibuat perencanaan mitigasi untuk menentukan langkah apa yang akan dilakukan untuk meminimalkan resiko dengan jalan menghindari, mengurangi, menerima atau mentrasfer resiko tersebut. Penilaian Resiko Kuantitatif Analisa kuantitatif dilakukan setelah tahapan analisa kualitatif telah dilakukan. Tahapan analisa kuantitatif pada Schedule Risk Analysis adalah hampir sama dan merupakan kelanjutan dari pelaksanaan penilaian resiko kualitatif, namun pada tahapan ini dampak dari resiko dikuantifikasi dalam bentuk waktu (hari) tidak seperti penilaian kualitatif yang hanya menunjukkan derajat dampak resiko tersebut (misal; rendah, sedang, tinggi). Dampak resiko yang berupa nilai (hari) tersebut selanjutnya dipasangkan terhadap pada masing-masing aktifitas terkait yang terkena dampak resiko. Pada tahapan ini, probabilitas dari masingmasing resiko ditetapkan dengan nilai probabilitas tertentu sedangkan dampak terhadap durasi jadwal diperkirakan sebagai rentang durasi fungsi probabilitas tertentu. Analisa Resiko Terhadap Penyesuaian Logika Jadwal Proyek Selain mempertimbangkan potensi resiko yang diidentifkasi pada daftar resiko, maka perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan logika jadwal proyek terkait dengan kondisi resiko tertentu dalam penjadwalan sebagaimana berikut: Pembuatan model Probabilistic branching Jenis resiko seperti ini akan sulit dimodelkan dan diterapkan pada penjadwalan dengan menggunakan CPM Tradisional. Pada Schedule Risk Analysis, suatu kejadian yang ISBN : 978-602-97491-5-1 A-9-4 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012 mungkin terjadi dan akan berdampak pada suatu aktifitas atau bahkan memunculkan aktifitas yang lain akan dimodelkan dalam bentuk probabilistic branching : Gambar 3. Fungsi Distribusi Probabilitas Triangle Contoh kasus di atas menggambarkan rangkaian aktifitas pembuatan dokumen Plan Of Development (POD) yang memerlukan persetujuan dari suatu pihak tertentu. Setelah dokumen tersebut diserahkan (aktifitas A20) dan kemudian dievaluasi oleh pihak tertentu (aktifitas A30) maka ada 2 kemungkinan yang bisa terjadi sebagaimana berikut: Disetujui dan pekerjaan akan selesai. Dari aktifits A30 kemudian menuju ke aktifitas A60, atau Ditolak dan harus diperbaiki (aktifitas A40) dan dievaluasi kembali (aktifitas A50). Pembuatan Model Conditional branching Conditional branching mungkin adalah pendekatan yang paling manjur dan canggih untuk membuat jadwal menjadi realistis dengan memungkinkan perubahan pada logika jadwal, konstrain dan durasi didasarkan pada apa yang terjadi di proyek. Proyek bukan lagi sebuah gambar yang statis dari sebuah rencana yang statis pada suatu titik waktu. Kebijaksanaan manajer proyek untuk mengubah rencana sebagai sebuah jadwal kejadian yang di-dikte, sekarang dapat dihadirkan dengan conditional branching. (Hulett D. T., 2009). Pada Schedule Risk Analysis, penerapkan model ini dilakukan dengan pembuatan program makro pada perangkat lunak Risk Analysis seperti misalnya Primavera Risk Analysis. Simulasi Monte Carlo Setelah Model Resiko telah selesai dibangun maka dilakukan simulasi Monte Carlo yang selanjutnya akan menghasilkan beberapa laporan seperti probabilitas distribusi penyelesaian proyek, tingkat keyakinan tanggal penyelesaian proyek terhadap target akurasi yang ditetapkan, sensitifitas durasi dan resiko terhadap keseluruhan durasi proyek, penetapan kontingensi durasi proyek dan informasi terkait lainnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilaksanaan Schedule Risk Analysis pada proyek North Duri yang dilakukan dengan melaksanakan penilaian resiko kualilatif, resiko kuantitatif, penyesuaian logika penjadwalan termasuk penetapan koefisien korelasi antar aktifitas serta simulasi Monte Carlo menghasilkan laporan sebagai berikut: ISBN : 978-602-97491-5-1 A-9-5 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012 Daftar Resiko dan Mitigasinya Tabel 1 Daftar Resiko P: Probabilitas, DR: Dampak Resiko, S: Skor No Resiko 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 Resiko P DR S Anggaran Pembelian Material Pipa sudah habis dipakai Tim Proyek lain. Jalan untuk akses Drilling Rig antar Well Pad tidak dapat dipakai Kecelakan Ringan Kecelakaan Fatal Kandidat Pemenang tidak bersedia menanda tangani kontrak Hambatan memobolisasi Sumber Daya Engineering Terlambat memobilisasi sumber daya konstruksi Laporan Soil Investigasi tidak akurat Tanah urugan tidak cukup karena Survey Topography kurang akurat Interferensi dengan fasilitas yang telah ada Kekurangan Tenaga Tukang terlatih Kekurangan Alat Berat (Peralatan Piling dan Lifting). Kendala Keuangan sub-Kontraktor Kendala Kualitas Produk Lokal (Valve) SR ST 8 SR SR SR SR R T M SR T ST ST T ST ST ST ST 4 8 8 4 24 56 40 8 R M R SR T ST ST ST ST ST 24 40 24 8 56 Tabel 2 Daftar Rencana Mitigasi Terhadap Resiko No Resiko 10 20 30 40 50 Tanggapan Kurangi Terima Kurangi Kurangi Kurangi 60 Kurangi 70 Kurangi 80 Kurangi 90 100 110 Kurangi Kurangi Kurangi 120 Kurangi 130 140 Kurangi Kurangi Keterangan P DR S Membuat Purchase Oder Request (PR) lebih awal Mengintensifkan Pelaksanaan Program Keselamatan Mengintensifkan Pelaksanaan Program Keselamatan Komunikasi yang terbuka dan fair kepada kandidat pemenang. Mengerjakan pekerjaan rekayasa lebih awal (Early Engineering) dengan sumber daya yang telah ada. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (PEP) lebih awal dengan Kontraktor Meminta Kontraktor melakukan Investigasi Tanah di awal proyek. Mencari borrow pit baru dan menambah sumber daya Melakukan servey lokasi di awal proyek. Memastikan Kontraktor melakukan program recruiting dan retaining yang baik dan dituangkan di dalam Rencana Kerja Proyek. Melakukan pre-mobobilisasi inspeksi dan program perawatan yang baik. Terlibat dalam evaluasi pemilihan Sub-Kontraktor Merencanakan pembelian material Valve lebih awal dan menugaskan inpektor khusus. SR SR SR SR ST T ST ST 8 4 8 8 SR T 4 SR ST 8 R ST 24 SR ST 8 SR SR ST ST 8 8 R ST 24 SR ST 8 SR ST 8 M ST 40 Mitigasi pada penilaian Kualitatif Penerapaan rencana mitigasi pada penilaian resiko kualitatif memperbaiki tingkat resiko untuk resiko no. 60, 80, 100, 120, dimana resiko secara total turun dari kategori Tinggi (T) menjadi Menengah (M) ISBN : 978-602-97491-5-1 A-9-6 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012 Mitigasi pada penilaian Kualitatif Berikut ini adalah grafik kurva analisa distribusi untuk tanggal penyelesaian proyek P50 dan P80 sebelum dan sesudah penetapan rencana mitigasi pada penilaian resiko kuantitatif. Gambar 4. Distribusi Tanggal Penyelesaian Proyek North Duri sebelum dan sesudah Pernerapan Mitigasi Rencana Mitigasi pada penilaian resiko kuantitatif ini memperbaiki (mempercepat) tanggal penyelesaian proyek dari 12 Mei 2015 menjadi 10 April 2015 untuk P50, dan dari 28 Juni 2016 menjadi 24 Mei 2015 untuk P80. Pada penilaian kuantitatif ini hasil mitigasi resiko bisa dituangkan secara lebih jelas berupa tanggal perkiraan penyelesaian pekerjaan dibanding pada penilaian kualitatif yang hanya memberikan informasi derajat total resikonya. Perkiraan Tanggal Peneyelesaian Proyek Dari hasil simulasi Monte Carlo terhadap model resiko yang telah dibangun maka berikut ini adalah probalitas perkiraan tanggal penyelesaian proyek North Duri Development: Gambar 5 Distribusi Probabilitas Tanggal Penyelesaian Proyek North Duri. ISBN : 978-602-97491-5-1 A-9-7 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012 Perkiraan penyelesaian Proyek North Duri adalah tanggal 10 April 2015 untuk P50 dan 24 Mei 2015 untuk P80, sedangkan deterministic schedule penyelesaian proyek North Duri tanggal 7 Januari 2015 hanya mempunyai kemungkinan kejadian dibawah 1%. Dengan menetapkan target akurasi P80 ± 10% (dari total durasi deterministik 982 hari), maka tanggal penyelesaian atau durasi batas atas dan batas bawah adalah sebagai berikut : Tabel 3 Target Akurasi P80 ± 10% dari Durasi Deterministik No 1 2 P80 (A) Milestone Tanggal Penyelesaian Durasi Peyelesaian (Hari) 24-05-15 1119 +10% Durasi Deterministik (B) 30-08-15 1217.2 -10% Durasi Deterministik (C) 14-02-15 1020.8 Dari Tabel 3 di atas maka tingkat keyakinan yang didapat dari target akurasi ±10% adalah : P[1020.8<Z<1217.2] = P[1217.2] – P[1020.8] = 0.9980 - 0.1115= 88.6% Penetapan Kontingensi Pada penggunaan P80 sebagai basis untuk menentukan target pelaksanaan proyek maka kontingensi durasi untuk tanggal peyelesaian proyek untuk keseluruhan adalah 137 hari, sehingga target tanggal penyelesaian proyek adalah 24 Mei 2015. Jumlah total 137 hari ini adalah gabungan kontribusi uncertainties (variabilitas durasi) dan dampak resiko dari Risk driver, sehingga jika dipisahkan maka alokasi kontingensi durasi adalah sebagai berikut: Tabel 4 Kontingensi Durasi Proyek No 1 2 Sumber Resiko Variabilitas Durasi Risk driver Total Tgl Finish Deterministic (A) 07-01-15 07-01-15 P80 (B) Kontingensi (C) 28-03-15 24-05-15 80 57 137 Keterangan C1= B1-A1 C2= B2-B1 Analisa Criticality Berdasarkan analisa Criticality, maka 10 aktifitas yang mempunyai Criticality Index paling besar (tidak termasuk milestone start dan finish) berturut-turut dari yang paling kritis adalah aktifitas RA1650(73%), RA1610(51%), RA1680(37%), RA1340(36%), RA1220 (32%), RA1260(29%), RA1630(28%), RA1270(26%), RA1550 (15%), RA1530 (15%) Analisa Sensitifitas Total Durasi Proyek Terhadap Tiap Aktifitas Berdasarkan analisa sensitifitas durasi aktifitas terhadap keseluruhan durasi proyek maka 10 aktifitas yang mempunyai sensitifitas durasi paling besar berturut-turut dari yang paling sensistif adalah RA1150(64%), RA1141(62%), RA1261(60%), RA1139(60%), RA1600(60%), RA1229(60%), RA1210(60%), RA1230(60%), RA1262(59%), RA1180(58%) Analisa Sensitifitas Total Durasi Proyek Terhadap Tiap Risk Driver Berdasarkan analisa sensitifitas resiko terhadap keseluruhan durasi proyek maka urutan resiko dimulai dari resiko yang paling sensitif terhadap total durasi proyek adalah sebagai berikut resiko no 70(48%), 110(28%), 9(26%), 130(25%), 10(16%), 30(9%),40(8%), 80(7%), 100(6%), 120(6%), 50(5%), 60(3%), 20(2%), 140(0%): ISBN : 978-602-97491-5-1 A-9-8 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang didapatkan dari pelaksanaan Schedule Risk Analysis pada proyek North Duri adalah sebagai berikut : 1. Rencana mitigasi yang perlu dilakukan untuk merespon terhadap adanya resiko pada proyek North Duri adalah sebagaimana ditunjukkan pada daftar rencana mitigasi Tabel 2. Selanjutnya Tim Proyek perlu menindak lanjuti dengan melakukan pengelolaan resiko berdasarkan rencana mitigasi yang ditetapkan. 2. Dengan mengambil P80 sebagai target penyelesaian proyek, maka proyek North Duri dijadwalkan akan selesai pada tanggal 24 Mei 2015, atau total kontingensi durasi yang akan ditetapkan adalah 137 hari. Sedangkan tingkat keyakinan yang didapat dari target penyelesaian P80 dengan akurasi ± 10% adalah 88.6 %. 3. Pada penilaian kualitatif maka penetapan rencana mitigasi menurunkan tingkat resiko untuk resiko no. 60, 80, 100, 120, dimana resiko secara total turun dari kategori Tinggi (T) menjadi Menengah (M). Namun demikian penilaian rsiko kalitatif ini belum bisa memberikan informasi dampak durasi suatu aktifitas atau proyek akibat dari suatu resiko. 4. Pada penilaian kuantitatif, penetapan rencana mitigasi menurunkan dampak resiko sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4. Setelah dilakukan mitigasi maka pada P80 terjadi percepatan penyelesaian proyek North Duri selama 36 hari dibandingkan sebelum dilakukan mitigasi. Pada penilaian resiko kuantitatif ini bisa mengkuantifikasi besaran hari yang bisa ditingkatkan dari pelaksanaan mitigasi dibandingkan dengan hanya melakukan penilaian resiko kualitatif. 5. Pada analisa sensitifitas resiko terhadap total durasi proyek, ada perbedaan yang sangat berarti antara hasil penilaian resiko dengan menggunakan penilaian kualitatif dan kuantitatif. Pada penilaian kualitatif, resiko no.140 temasuk kategori “Tinggi”, sedangkan pada penilaian kuantitatif, resiko tersebut tidak termasuk dalam urutan 10 besar bahkan resiko tersebut menempati urutan terendah. Hal ini disebabkan karena pada penilaian resiko kuantitatif mempertimbangkan bentuk/logika hubungan antar aktifitas sedangkan pada penilaian resiko kualitatif tidak mempertimbangkan hal ini. Untuk itu pada penjadwalan proyek tidak cukup apabila hanya dilakukan penilaian resiko kualitatif saja namun perlu dilakukan penilaian kuantitatif juga. 6. Analisa Criticality Aktifitas, Senstifitas Durasi perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman Tim Proyek dalam melihat pengaruh resiko terhadap penjadwalan proyek sehingga bisa meningkatkan kualitas pengelolaan resiko dan perencanaan proyek. 7. Penerapan teknik probability branching, conditional branching sesuai dengan bentuk proses bisnis proyek perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas model resiko sehingga bisa mendekati kondisi realitas proyek yang sesungguhnya. 8. Dengan mempelajari dan mengevaluasi terhadap seluruh hasil dan proses pelaksanaan Schedule Risk Analysis pada proyek North Duri ini maka akan diajukan saran-saran untuk melakukan penelitian lebih lanjut sebagaimana berikut: a. Studi lebih lanjut untuk melihat sejauh mana keberadaan suatu resiko akan berdampak kepada Biaya Proyek selain Jadwal Proyek. b. Dengan memperhatikan saran no. 8a di atas, perlu dilakukan studi lebih lanjut guna melihat sejauh mana keberadaan suatu resiko berdampak terhadap perhitungan keekonomian suatu proyek seperti NPV, DPI dan IRR. ISBN : 978-602-97491-5-1 A-9-9 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012 DAFTAR PUSTAKA Brady, P. E., Arrow, J. E., & Hollmann, P. C. (2012). Risk Assessment : Identification and Qualitative Analysis. AACE International Recommended Practice No. 62R-11 (Draft) . Christensen, C. P., & Dysert, C. C. (2011). Cost Estimate Classisfication System - As Applied in Engineering, Procurement, and Construction for teh Proces Industries. Recommended Practice No. 18R-97 . Cooper, D., Grey, S., Raymond, G., & Walker, P. (2005). Managing Riks in Large Projects and Complex Procurement. West Sussex: John Wiley & Sons, Ltd. Guide to the Project Management Body of Knowledge. (2008). Project Management Institute. Hulett, D. T. (2011, June). Integrated Cost and Schedule Risk Analysis Using Monte Carlo Simulation Of CPM Model. AACE International Recommended Practice No. 57R-09 . Hulett, D. T. (2009). Practical Schedule Risk Analysis. Gower. Hulett, D. T. (2007). Schedule Risk Analysis Simplified. Deltek Inc. Kenrick, P. T. (2009). Identifying and Managing Project Risk. New York: American Management Association. Khedr, M. K. (2006). Project Risk Management Using Monte Carlo Simulation. AACE International Transaction . Lelono Djati, B. S. (2007). Simulasi Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta: Andi. Primavera Risk Analysis Tutorials. (2008). Oracle. Student Guide, Primavera PERTMaster. (2008). Valdahl, J. C. (2010). Understanding Merge Bias in Schedule Risk Analysis. AACE nternational Transaction. ISBN : 978-602-97491-5-1 A-9-10