pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur aset dan

advertisement
PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN
PERUSAHAAN, STRUKTUR ASET DAN
KEPEMILIKAN INSTITUSIOANAL
TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA
PERUSAHAAN REAL ESTATE AND
PROPOERTY YANG TERDAFTAR DI BEI
PADA TAHUN 2010-2014
YENNI RAHMAWATI
Manajemen – S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Dian Nuswantoro Semarang
URL : http://dinus.ac.id/
Email : [email protected]
Abstract
Business, whether big or small companies, develops their business to anticipate
the high competition in the global market. However, there are many obstacles and
one of them is fund. That is why, a manager is trusted by the shareholders to
organize and run their companies in relation to financial policy.
The population of this research is 51 Real Estate and Property registered in
Indonesia Stock Exchange period 2010-2014. However, the researcher takes 45
out of 51 as the samples of this research purposively. The technique of the data
analysis uses multiple linear regressions. The result shows that there is no
profitability influence to the debt policy. However, there is significant influence
between company measurements to the debt policy. Also, there is asset structural
influence to the debt policy and there is no institution ownership influence to debt
policy.
Keywords: profitability; company size; asset structur; institutional ownership;
debt policy
Abstrak
Bisnis, baik perusahaan besar atau kecil, mengembangkan bisnis mereka untuk
mengantisipasi persaingan yang tinggi di pasar global. Namun, ada banyak
kendala dan salah satunya adalah dana. Itu sebabnya, manajer di beri kepercayaan
oleh pemegang saham untuk mengatur dan menjalankan perusahaan mereka
dalam kaitannya dengan kebijakan keuangan. Populasi dari penelitian ini adalah
51 Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20102014. Namun, peneliti mengambil 45 dari 51 sebagai sampel penelitian ini secara
purposive. Teknik analisis data menggunakan regresi linier. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak ada keuntungan berpengaruh terhadap kebijakan utang.
Namun, ada pengaruh yang signifikan antara pengukuran perusahaan dengan
kebijakan utang. Juga, ada aset pengaruh struktural untuk kebijakan utang dan
tidak ada lembaga kepemilikan berpengaruh terhadap kebijakan utang.
Kata kunci : Profitabilitas; ukuran perusahaan; Struktur aset; kepemilikan
institusional; kebijakan hutang
PENDAHULUAN
Suatu perusahaan memerlukan adannya pengelolaan baik dalam bidang keuangan
maupun non keuangan untuk memperlancar kegiatan usaha. Pengelolaan kegiatan
usaha dalam perusahaan adanya tanggung jawab dari seorang manajer, yakni
pihak yang ditunjuk langsung oleh pemegang saham untuk mengelola dan
mengatur kegiatan perusahaan, serta bertanggung jawab kepada komisaris.
Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan suatu tempat transaksi yang
memperdagangkan saham perusahaan. Pihak yang memiliki kelebihan dana
dengan pihak selalu membutuhkan dana sebagai fungsi perantara bagi pihak yang
memiliki kelebihan dana tersebut. Bursa efek mempunyai peranan sebagai pelaku
pasar modal. Bentuk fisik dari pasar modal merupakan Bursa Efek.Berdasarkan
penjelasan pada paragraf sebelumnya,dari faktor-faktor pendukung dan pada
perusahaan yang akan dijadikan sebagai objek penelitian oleh peneliti. Sehingga
penelitian ini berjudul, “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Struktur Aset dan Kepemilikan Institusioanal TERHADAP Kebijakan
Hutang pada Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI
pada tahun 2010-2014”
TINJAUAN PUSTAKA
Teori Kebijakan Hutang
Hubungan dari teory keagenan terjadi karena adannya wewenang yang diberikan
seorang manager (pemilik) kepada pihak lain investor (agen) untuk bertindak atas
namanya. Pemegang saham dan manajer tidak selalu bertindak baik bagi
kepentingan pemegang saham, untuk itu diperlukan pengawasan besar yang dapat
dilakukan dengan cara yang menyeluruh bagi investor. Laporan keuangan dalam
memeriksa dan pembatasan terhadap pengambilan keputusan oleh manajemen
perusahaa tersebut untuk mengontrol dan mengendalikan semua aktivanya yang
dilakukan oleh manajer maka dari itu digunakannya biaya keagenan karena untuk
kegiatan pengawasan. Dengan itu manajer dapat bertindak konsisten sesuai
dengan kontraktual antara kreditor dengan investor.
A.Profitabilitas
Keahlian industry dalam memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan,
total aktiva maupun modal sendiri dengan demikian untuk investor yaitu jangka
panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini. Dengan
melihat keuntungan yang benar – benar akan diterima dalam bentuk hutang yang
dilibatkan oleh salah satu pemegang saham tersebut.
Variabel profitabilitas menunjukan kemampuan yang diinvestasikan untuk semua
aktiva untuk menghasilkan keuntungan untuk para investor. Industry dengan
pengembalian yang sangat tinggi dalam kebutuhan pendanaan namun bila
kebutuhan dan laba tinggi maka pendanaan dari sektor internal berupa laba yang
ditahan dan sudah mencakup untuk membiayai perusahaan.
B.Ukuran Perusahaan
Industry dengan ukuran perusahaan mencerminkan dari besar dan kecilnya
perusahaan yang nampak dalam nilai total aktiva perusahaan pada neraca akhir
tahun. Ukuran perusahaan juga mempengaruhi ukuran dan besarnya aset yang
dimiliki perusahaan. Perusahaan yang menjadi penentu adalah total aset sebagai
dasarnya. Ukuran perusahaan mempunyai pengaruh penting terhadap kepentingan
dalam perusahaan. Hal ini disebabkannya karena ukuran perusahaan yang lebih
kecil.
Ekonomi yang cenderung kurang stabil dapat menguntungkan dan sedangkan dari
perusahaan besar dapat mengakses pasar modal yang sangat rentan untuk
perubahaan kondisi ekonomi. Dari kemudahan tersebut tersebut dapat disipulkan
bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk mendapatkan dana atau
permodalan. Perusahaan besar cenderung lebih mudah untuk memperoleh
pinjaman dari pihak ketiga, karena kemampuannya mengakses pihak lain atau
jaminan yang dimiliki berupa aset yang bernilai lebih besar dibandingkan
perusahaan kecil.
C.Struktur Asset
Struktur aset perusahaan atau size yakni perbandingan aset tetap terhadap total
aset dengan komposisi yang relatif tetap yang dmiliki oleh perusahaan. Bagi
kreditur asset bersifat wujud sebagai jaminan untuk perusahaan yang memiliki
kesulitan dibidang keuangan. Perusahaan harus mempunyai lebih banyak aset
dapat lebih banyak dan mudah dan berpengaruh pada kebijakan hutang.
D.Kepemilikan Institusional
Kepemilikan saham institusional yang mempunyai arti penting dalamn
memonitoring manajemen dengan pengawasan yang berakibat buruk terhadap
perusahaan. Karena kepemlikan institusi yang tinggi dapat membuat perusahaan
mempunyai hak pemilihan yang besar sehingga hak pemilik mempunyai posisi
yang sangat kuat untuk mengendalikan perusahaan hal ini juga dapat
menimbulkan masalah pertahanan. Yang dapat di artikan adanya kesulitan bagi
para pemegang saham eksternal untuk lebih optimal dan antisipasi dengan
masalah yang ada di perusahaan tersebut.
Kerangka Konseptual
Kebujakan hutang yaitu melibatkan pertimbangan dari teory trade off antara risiko
yang dtanggung oleh pemegang saham dan dari tingkat pengembalian yang
diharapkan oleh pemegang saham itu sendiri. Penggunaan sumber dana seperti
hutang atau penerbitan oblgasi untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan dapat
meningkatkan risiko yang mesti ditanggung oleh pemegang saham. Namun
penggunanaan lebih banyak hutang juga akan memperbesar tingkat pengembalian
yang diharapkan oleh pemegang saham.
Manajer keuangan dapat mempertimbangkan semua komposisi dan dapat
mempertimbangkan hutang dan modalnya yang optimal ddi dalam manajer
keuangan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan
yaitu tingkat pertumbuhan yang besar akan dapat meningkatkan asset yang
digunakan oleh perusahaan.
PROFITABILITAS
H1(-)
UKURAN PERUSAHAAN
H2 (+)
STRUKTUR ASET
H3 (+)
KEBIJAKAN
HUTANG
H4 (+)
KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
1). Variabel Dependen
Variabel kebijakan hutang (Y) menggambarkan hutang jangka panjang
perusahaan pada keseluruhan kebijakan hutang dengan porsi hutang
jangka panjang yang dimiliki perusahaan terhadap keseluruhan pendapatan
pendanaan perusahaan.
Total Hutang
DAR =
Total Asset
2). Variabel Independen
a. Profitablilitas
Profitabilitas (X1) yaitu keahlian perusahaan untuk mendapatkan laba.
EAT
ROA =
Total Asset
b. Ukuran perusahaan/ Size.
Ukuran perusahaan (X2) yang menggunkan size perusahaan yang artinya
nilai total aset yang mencerminkan besar kecilnya perusahaan yang
diaggap mampu menggambarkan ukuran suatu perusahaan dengan rumus
log total aset.
`
Size = Log (Total Asset)
c. Struktur Asset
Struktur asset (X3) yang menggunakan sumber ekonomi dan kekayaan
dari perusahaan tersebut.
SA 
Total asset tetap
Total asset
d. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional (X4) dapat dihitung menggunakan skala rasio.
Jumlah saham dari institusi
Kepemilikan =
Institusional
x 100%
Total saham yang beredar
Populasi dan Sempel
Di dalam populasi dalam penelitian ini yakni total keseluruhan perusahaan dari
obyek satuan atau individual dari karakteristik yang hendak diduga. Penentu dari
riset ini yaitu semua perusahaan Real Estate and Property yang tercatat di BEI
sebesar 51 perusahaan periode 2010-2014. Sampel adalah sebagian dari populasi
berdasarkan karakteristik atau ciri yang dimiliki sampel yg berdasarkan
keseluruhan populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan Real Estate
and Property yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang diambil yakni data sekunder yg diolah dan diambil dari Bursa Efek
Indonesia. Diskripsian objek singkat dari riset tersebut menggambarkan mengenai
profit perusahaan yang mendasari dari sampel perusahaan ini. Populasi yang
digunakan di dalam penelitian ini yaitu semua peusahaan Real Estate and
Property yang terdaftar di BEI selama lima periode terkahir. Sampel perusahaan
tersebut kemudian dipilih dengan menggunakan purposive sampling dari tahun
2010 – 2014.
Analisis Regresi Linier Berganda
Y = 3,120 + 0,198X1 + 0,390EX2 + 0,237X3 – 0,014X4
Uji Kelayakan Model
Table di atas menunjukan bahwa koefisien Adjusted R Square 0,461 atau 46,1%.
Hasil ini dari pengaruh variabel independen yaitu ROA, size, struktur aset dan
kepemilikan institusi terhadap dependen yaitu kebijakan hutang sebesar 46,1%
sedangkan sisannya sebesar 54,9% sebaliknya sisanya dijelaskan di dalam
variabel yang tidak dimasukan pada model penelitian tersebut.
Independen (ROA, ukuran perusahaan, struktur aset dan kepemilikan
institusional) secara simultan berdampingan dengan variabel dependen atau
kebijakan hutang dan jika sebaliknya. Di dalam efek percobaan secara simultan
(uji F) signifikan 0,016 yaitu 0,016 < 0,05. Bisa dibaca bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima atau koefisien signifikan. Sehingga dapat dirumuskan bahwa ROA,
ukuran perusahaan, struktur aset dan kepemilkan institusi secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang.
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui sebagai berikut
Kesimpulan Uji t :
H1 : ROA diperoleh t hitung 1.194 signifikan 0,234 > 0,05. Maka diperoleh
signifikan lebih tinggi. Hasil menjelaskan tidak berpengaruh signifikan pada ROA
terhadap kebijakan hutang (Tidak Diterima)
H2 : Ukuran Perusahaan t hitung 2.145 signifikan 0,033 < 0,05. Maka diperoleh
lebih rendah. Hasil menjelaskan ada pengaruh signifikan pada ukuran perusahaan
terhadap kebijakan hutang ( Diterima)
H3 : Struktur asset t hitung 2.860 signifikan 0,005 < 0,05. Maka diperoleh lebih
rendah. Hasil menjelaskan ada pengaruh signifikan pada Struktur asset terhadap
kebijakan hutang ( Diterima)
H4 : Kepemilikan institusi diperoleh t hitung -0.509 signifikan 0,611 > 0,05.
Maka diperoleh signifikan lebih tinggi. Hasil menjelaskan tidak berpengaruh
signifikan pada institusi terhadap kebijakan hutang (Tidak Diterima)
PEMBAHASAN
Kesmpulan
ROA dan Kebijakan Hutang
Profitabilitas yaitu hubungan antara pendapatan biaya dan biaya yang dihasilkan
dari penggunaan total aset dan badan usaha dalam aktivitas produksi. Dalam
perusahaan yang mempunyai pendapatan yang besar bisa membiayai sebagian
besar kebutuhan perusahaan dan tidak perlu untuk menambah kewajiban lagi.
Perusahaan kecil cenderung tidak mempunyai kewajiban karena akan menambah
beban prusahaan untuk melengkapi kewajiban tersebut. Pemilik perusahaan yang
utama pihak manajemen akan menambah tingkat keuntungan karena bagi
perusahaan mempunyai tingkat profitabilitas yang besar dan akan mengurangi
ketergantungan pada pihak luar. Keuntungan yang besar akan memungkinkan
perusahaan memperoleh beberapa besar pendanaanya dari laba ditahan, hal ini
akan berpengaruh pada penentuan dari keseluruhan kebijakan hutang tersebut.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Muis Fauzi
Rambe (2013).
H1 : ROA tidak berpengaruh pada kebijakan hutang.
Ukuran Perusahaan dan Kebijakan Hutang
Ukuran perusahaan yaitu ukuran aset yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Di
dalam perusahaan besar dapat memperoleh keuntungan pada skala ekonomi,
dengan menggunakan hutang jangka panajang dan memiliki kekuatan pada
kreditur. Perusahaan besar yang stabil sehingga dapat memungkinkan
kebangkrutan yang lebih kecil dibanding dengan perusahaan kecil lainnya.
Sehingga disimpulakan perusahaan yang lebih besar dapat lebih aman dalam
mendapatkan hutang. Karena perusahaan yang bisa memperoleh hutang dengan
adanya kebutuhan yg lebih luas dan arus kas yang stabil kebijakan hutangpun
dapat meningkat. Bisa diliat industry yang kecil memiliki hutang jangka pendek,
disbanding hutang jangka panjang yang sangat mahal dari industry besar. Industry
yang besar memiliki asal mula pendanaan yang kuat. Keputusan percobaan yang
dilakukan oleh penelitian yaitu Elva Nuraini (2012) mempublikasikan dalam size
ada pengaruh pada kebijakan hutang.
H2 : Size perusahaan berpengaruh pada kebijakan hutang
Struktur Asset dan Kebijakan Hutang
Struktur asset yaitu dimana perusahaan yang mempunyai pertumbuhan
perusahaan yang pesat, tidak bisa menggunakan kewajiban untuk menjalankan
kewajibannya untuk menjalan oprasional. Suatu industry memiliki pertumbuhan
industry yang relatif tinggi maka dari itu tidak diwajibkan memiliki kewajiban
yang besar juga sebaliknya mengatakan seperti itu. percobaan yang dilakukan
oleh Yenieatie dan Nicken (2010) mempublikasikan ada pengaruh pada struktur
asset.
H3 : Struktur Asset berpengaruh signifikan pada kebijakan hutang
Kepemilikan Institusi dan Kebijakan Hutang
Kepemilikan Institusi yaitu kepemilikan saham dari sebagian pihak yang
bermodal institusi seperti perusahaan asuransi, dana pensiun dan institusi lainnya.
Penanam saham institusi mempunyai ukuran kepemilikan yang lebih tinggi dalam
industry lainnya. Percobaan menunjukan semakin tinggi perusahaan tersebut
maka penanam saham insittusi akan semakin tinggi pula hutangnya. Penanam
saham akan menghendaki ada pihak ketiga yang ikut mengawasi kinerja di dalam
industry. Debtholder kepentinganya pada hutang dan industry sehingga dapat
menjaga keasrian kinerja manajemen. Kemiripan penelitian ini berdasarkan Elva
Nuraina (2012) yang berpendapat institusi berpengaruh pada kepemilikan
institusional.
H4 : Kepemilikan institusi tidak berpengaruh signifikan pada kebijakan hutang
PENUTUP
Keterbatasan
1. Dari hasil penelitian ini nilai adjusted R 2 hanya sebesar 64,4 % sehingga agar
dapat meningkatkan nilai R 2 disarankan untuk menambah variabel lain
misalnya kebijakan deviden, solvabilitas dan variabel yang belum dijelaskan
pada model ini.
2.
Analisis dalam penelitian ini dibataskan pada kelompok perusahaan Real Estate and Property
yang terdaftar di BEI pada tahun penelitian hanya 5 tahun. Dalam hal ini penelitian masih
tidak dapat untuk diperbandingkan atau digeneralisasikan untuk perusahaan lain selain
perusahaan Real Estate and Property.
Agenda Penelitian Selanjutnya
1. Untuk penelitian selanjutnya dianjukan untuk menggunakan periode
pengamatan ini dan dapat menjabarkannya lebih panjang, kemudian itu juga
perlu memperimbangkan dari faktor lain yang berpengaruh terhadap
kebijakan hutang hal ini dapat dikarenakan dari hasil penelitian keempat
variabel independen yang diteliti hanya ada satu yang berpengaruh misalnya
dengan menambah variabel perputaran mengenai persediaan, perputan kas
da rentabilitas ekonomi.
2
2
2. Bagi peneliti selanjutnya, nilai adjusted R agar dapat meningkatkan nilai
koefisien determinasi disarankan untuk menambah variabel lain misalnya
likuiditas, dan solvabilitas.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim, 2007. Insider Ownership, Kebijkan Hutang dan Kebijkan Dividen
Pengujian Empirik Teori Keagenan, JSB No.6, Vol 2, Hal 107-119.
Ali Darwin, 2004, Penerapan Sustainability Reporting di Indonesia, Konvensi
Nasional Akutansi V, Program Profesi Lanjutan, Yogyakarta
Brealey, Richard A. Myers, Stewart C. Marcus, Alan J. 2008. Dasar-dasar
Manajemen Keuangan Perusahaan (Terjemahan). Jakarta: Erlangga
Dewi, S.C.2008.Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kepemilikan Institusional,
Kebijakan Hutang, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Kebijakan Dividen.Jurnal Ekonomi dan Manajemen.Vol.10,No.1,Hal.4748.
Elva Nuraina, 2012, Pengaruh Kepemilikan Institusional Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Kebijakan Hutang Dan Nilai Perusahaan, Jurnal Bisnis dan
Ekonomi (JBE), September 2012, Hal. 110 – 125 Vol. 19, No. 2 ISSN:
1412-3126
Indra Widjaja & Faris Kasenda. (2008). Pengaruh Kepemilikan Institusional,
Aktiva Berwujud, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap
Struktur Modal pada Perusahaan dalam Industri Barang Konsumsi di
BEI. Jurnal Manajemen Tahun XII Nomor02,139-150.
Joni dan Lina Suardana, 2010, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur
Modal. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 12 No. 2 Agustus 2010 hal.
81 – 96.
Marietta, Unzu.2013.Analisi Pengaruh Cash Ratio, Return On Assets, Growth,
Firm Size, Debt to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout
Ratio.Diponegoro Journal Of Management.Vol.2,No.3.Hal.1.
Modigliani F and Miller M.H, 1958, Corporate Income Taxes and The Cost of
Capital A Correction, American Economic Review, p 433
Murni dan Andriana, 2007, Pertumbuhan Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap
Kebijakan Hutang, Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 7 hal. 15 – 24.
Steven dan Lina, 2011, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang
Perusahaan Manufaktur, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 13 No. 3
Desember 2011, hal 163 – 181.
Uung Victoria Finky, 2013, Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal
Pada Industry Property dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI Periode
2008 – 2011, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol 2 No. 2
tahun 2013
Weston, J. Fred, Eugene F. Brigham. 2006. Dasar- Dasar Manajelen Keuangan.
Jakarta: Erlangga.
Yoandhika Nabela, 2012, Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kebijakan
Deviden, Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan
Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Manajemen,
Volume 01, Nomor 01, September 2012.
Download