BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Salah satu cara memanfaatkan kekayaan tersebut yakni dengan melakukan eksplorasi dan eksploitasi. Metode Seismik merupakan salah satu metode geofisika yang cukup terkenal dalam hal eksplorasi sumber daya alam dan mineral di bawah permukaan. Metode seismik menerapkan proses penjalaran gelombang elastis sebagai prinsipnya. Terdapat tiga tahapan yang dilakukan dalam prosesnya yaitu akuisisi data seismik, pengolahan data seismik, dan interpretasi data seismik. Tujuan dari pengolahan data seismik adalah menghasilkan penampang seismik dengan S/N (signal to ratio) yang baik agar hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya (Sismanto, 2006). Data yang didapatkan dari akuisisi di lapangan biasanya masih dipengaruhi oleh noise maupun difraksi. Difraksi gelombang yang terjadi dikarenakan adanya pembauran gelombang yang berasal dari gap akibat ketidakmenerusannya sebuah reflektor dalam membentuk muka gelombang baru. Hal ini menyebabkan kualitas hasil rekaman menjadi tidak baik. Dalam pengolahan data seismik terdapat cara untuk meminimalisir kondisi tersbut, salah satunya dengan melakukan migrasi seismik. Migrasi seismik dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode Kirchhoff, metode finite difference dan metode transformasi F-K. Dalam penelitian kali ini digunakan metode Kirchhoff dikarenakan perhitungannya yang dapat mencakup domain waktu, sudut, dan jarak pada penampang seismik. Parameter keberhasilan dari metode Kirchhoff sangat bergantung pada sebuah lebar aperture dan pembatasan sudut dip yang digunakan. Oleh karena itu dilakukan variasi nilai aperture dan dip, kemudian dipilih nilai yang tepat sehingga didapatkan penampang dengan kualitas data yang terbaik. 1 2 I.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah analisis hasil dari variasi parameter aperture dan dip pada migrasi Kirchhoff dengan menggunakan teknik pre-stack time migration dan post- stack time migration sehingga didapatkan nilai yang sesuai untuk lebar aperture dan sudut dip dengan kualitas data terbaik. I.3. Batasan Masalah Data yang diolah merupakan data pada Lintasan Marina. Pengolahan data seismik laut 2D dimulai dari proses input data sampai pada proses migrasi seismik menggunakan software ProMAX 2D Version 5000.0.2.0. I.4. Tujuan Penelitian Untuk mendapatkan nilai aperture dan dip yang paling sesuai dengan melakukan variasi kedua parameter tersebut dengan menggunakan teknik prestack time migration dan post-stack time migration pada migrasi Kirchhoff. I.5. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan selama ± 2 bulan di Barunajaya, Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) Jl. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat 10340.