BAB III METODE PENELITIAN

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut
terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatian yaitu, cara ilmiah, data, tujuan
dan kegunaan.Adapun metode penelitian dalam penelitian ini terdiri dari:
3.1
WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sub sektor industri otomotif dan
komponen melalui situs atau website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) untuk
memperoleh data sekunder berupa data laporan keuangan tahunan perusahaan,
harga saham tahunan, dan data-data lain yang dibutuhkan dalam peneliti ini pada
sub sektor industri otomotif dan komponen, selain hal tersebut penelitian juga
mengunduh data pada situs Bank Indonesia (www.bi.go.id) guna memperoleh
data nilai tukar mata uang asing (USD) terhadap rupiah, dan situs Badan Pusat
Statistik (www.bps.go.id) guna memperoleh data inflasi tahunan, dengan waktu
penelitian dimulai bulan Maret 2014 sampai dengan Juni 2014. Adapun data yang
diamati adalah data laporan keuangan tahuanan perusahaan sub sektor industri
otomotif dan komponen, harga saham, Infalsi dan nilai tukar mulai periode 2010
sampai dengan periode 2013.
62
63
3.2
DESAIN PENELITIAN
Desain
penelitian adalah semua proses
yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan, mulai tahap persiapan sampai dengan tahap
penyusunan laporan(Nazir 2003:11).
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneltian
kausal dimana dalam penelitian ini menguji pengaruh satu atau beberapa variabel
independen terhadap variabel dependen. Sedangkan pedekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode penelitian
kuantitatif. Metode Penelitian Kuantitatif, sebagaimana dikemukana oleh
Sugiyono (2013:18) dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk mengjui hipotesis yang telah
ditetapkan.
3.3
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajarai sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono,
2013:38).
Menurut Sugiyono (2013:38) pengertian variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
64
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulanya.Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a.
Variabel Independen ( Variabel bebas )
Adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahanya atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat). Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah Inflasi (X1), Nilai Tukar (X2), Debt to
Equity Ratio (DER) (X3), Current Ratio (CR) (X4), Return on Assets
(ROA) (X5).
b.
Variabel Dependen ( Variabel terikat )
Adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adaanya variabel bebas (Independen). Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah Return Saham (Y).
Secara keseluruhan, penentuan atribut dan indikator serta definisi
operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
3.1 berikut:
Tabel 3.1
DEFINISI OPERRASIONAL VARIABEL
Variabel
Pengertian
Skala
Pengukuran
Merupakan selisih
Return Saham
(Y)
harga saham
periode berjalan
dengan periode
sebelumnya
Rasio
Pengukuran
65
Lanjutan Tabel 3.1
DEFINISI OPERRASIONAL VARIABEL
Skala
Variabel
Inflasi
(X1)
Pengertian
Pengukuran
Pengukuran
Kenaikan harga
umum secara terus
Rasio
menerus
Mengukur kurs
Nilai tukar
mata uang rupiah
(X2)
dalam satuan
Kurs Nilai tukar
Rasio
Perbandingan
Ratio (DER)
(X3)
antara total
hutang yang
Rasio
dimiliki perusahaan
dengan total
ekuitasnya
Kemampuan perusahaan
Current
Ratio(CR)
(X4)
untuk
membayar hutang
Rasio
yang segera harus
dipenuhi dengan
aktiva lancar.
Efektifitas
perusahaan di
Return on
Assets (ROA)
(X5)
dalam
menghasilkan
keuntungan
dengan
memanfaatkan
aktiva yang dimilki.
Rupiah terhadap
USD
valuta asing (USD)
Debt to Equity
Angka Inflasi Tahunan
Rasio
66
3.4.
SKALA PENGUKURAN
Skala pengkuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,
sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan
data kauntitatif. (Sugiyono, 2013:92).
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan
skala pengukuran rasio, dimana menurut Bambang Jatmiko (2008:41) skala rasio
adalah skala pengukuran yang dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar
tingkatan dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas dan memiliki nilai 0
(nol) mutlak.
3.5
POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
3.5.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2013:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu
yang
ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya.
Populasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah industri otomotif
dan komponen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama kurun waktu
2010 - 2013. Jumlah perusahaan industri otomotif dan komponen yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama kurun waktu 2010 - 2013 adalah sebanyak 12
perusahaan. Data populasi tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini.
67
Tabel 3.2
POPULASI PENELITIAN
NO
Nama Persahaan
Kode Saham
1
Astra International Tbk
ASII
2
Astra Otoparts Tbk
AUTO
3
Indo Kordsa Tbk
BRAM
4
Goodyear Indonesia Tbk
GDYR
5
Gajah Tunggal Tbk
GJTL
6
Indomobil Sukses International Tbk
IMAS
7
Indospring Tbk
INDS
8
Multi Prima Sejahtera Tbk
LPIN
9
Multistrada Arah Sarana Tbk
MASA
10
Nipress Tbk
NIPS
11
Prima Alloy Steel Universal Tbk
PRAS
12
Selamat Sampurna Tbk
SMSM
Sumber : Bursa Efek Indonesia
3.5.2
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisitik yang dimilki oleh
populasi tersebut (Sugiyono,2013:81). Populasi dalam penelitian adalah industri
otomotif
dan komponen yang terdaftar di BEI sebanyak 12 perusahaan.
Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling, dengan kriteria
sebagai berikut :
a.
Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode
penelitian yaitu tahun 2010 – 2013.
b.
Tersedia data laporan keuangan tahuan selama kurun waktu penelitian
yaitu tahun 2010 – 2013.
c.
Tidak di-delisting dalam kurun waktu 2010 – 2013.
68
Berdasarkan kriteria tersebut diatas maka jumlah sampel industri otomotif
dan komponen yang memenuhi kriteria adalah sebanyak 12 perusahaan atau
seluruh perusahaan yang ada pada industri otomotif dan komponen yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
3.6
METODE PENGUMPULAN DATA
Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder dan sampel
yang digunakan, maka metode pengumpulan data digunakan dengan teknik
dokumentasi yang didasarkan pada Statistik Ekonomi dan Keuangan yang
diterbitkan Bank Indonesia serta laporan keuangan yang dipublikasikan oleh
Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)
periode tahun 2010 sampai dengan 2013. Data return saham diperoleh dengan
perhitungan menggunakan rumus dari data harga saham pada Situs Bursa Efek
Indonesia (www.idx.co.id), Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER),
Current Ratio (CR) diperoleh dengan cara menghitug rasio tersebut menggunakan
data laporan keuangan tahunan perusahaan yang diunduh melaluiSitus Bursa Efek
Indonesia (www.idx.co.id) pada industri otomotif dan komponen, sedangkan data
inflasi diperoleh dengan cara mengutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS) dan
nilai tukar diperoleh dengan cara mengutip secara dari data Bank Indonesia (BI)
selama kurun waktu 5 tahun dari tahun 2010 - 2103.
69
3.7
JENIS DATA
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalahdata sekunder, yaitu
data tentang semua perusahaan industri otomotif dan komponen yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010 - 2013 meliputi laporan keuangan tahunan dan
harga sahamm yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yang diperoleh dengan cara
mengutip situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id ), selain data tersebut
peneliti juga mengutip dari situs Bank Indonesia guna memperoleh data nilai
tukar Rupiah terhadap mata uang asing yaitu USD sesuai periode yang dibutuhkan
dalam penelitian ini, dan juga situs BPS (Badan Pusat Statistik) guna memperoleh
data laju inflasi periode yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
3.8
METODE ANALISIS DATA
Dalam penelitian ini metode analisis yang dipakai adalah analisis
kuantitatif, dimana untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh varibel
independen teradap varibel dependen, analisis ini dilakukan dengan cara beberapa
tahapan. Yang pertama yaitu menganalisa dan menghitiung beberapa variabel
independen seperti DER, CR dan ROA dengan cara melihat laporan keuangan
tahunan perusahaan sub sektor otomotif dan komponen dari periode tahun 2010 –
2013, serta mengumpulakn data variabel indepeden lainya yang ada dalam
penelitian ini yaitu laju inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap USD dengan cara
melihat dan mengunduh data dari situs Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik.
Peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi ini dapat
digunakan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan
70
antara variabel dependen dan independen secara menyeluruh baik secara simultan
atau secara parsial. Sebelum melakukan uji regresi linier berganda, metode ini
mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi klasik guna mendapatkan hasil terbaik
(Ghozali, 2006). Dalam penggunaan regresi berganda, pengujian hipotesis harus
menghindari adanya kemungkinan penyimpangan asumsi-asumsi klasik. Tujuan
pemenuhan asumsi klasik ini dimaksud agar variabel independen sebagai
estimator atas variabel dependen tidak mengalami bias.
3.8.1
Uji asumsi klasik
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Untuk mendapatkan ketepatan
model yang akan dianalisis, perlu dilakukan pengujian atas beberapa persyaratan
asumsi klasik yang mendasari model regresi. Ada beberapa langkah untuk
menguji model yang akan diteliti, antara lain
a.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal
atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data
normal/mendekati normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan analisis
statistik (Ghozali, 2006).
1) Analisis Grafik
Salah satu uji statistik yang bisa digunakan untuk menguji normalitas
residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan
71
antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini
dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability
plot yang dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data
residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya
akan mengikuti garis diagonalnya.
Dasar pengambilan keputusan :
a)
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b)
Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/ atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola
distribusi
normal,
maka regresi
tidak memenuhi asumsi
normalitas.
2) Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati- hati
secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya.
Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji
statistik. Salah satu uji statistik yang bisa digunakan untuk menguji
normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogrov
Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:
72
H0 : Data residual berdistribusi normal
Ha : Data residual tidak berdistribusi normal
Pedoman pengambilan keputusan :
a)
Nilai Sig atau signifikan atau nilai probabilitas < 0.05. Distribusi
adalah tidak normal.
b)
Nilai Sig atau signifikan atau nilai probabilitas > 0.05.
Distribusiadalah normal.
b.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali,
2006). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi di antara
variabel independen Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas
dalam model regresi diilakukan dengan melihat nilai tolerance dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF) yang dapat dilihat dari output SPSS.
Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan:
1) Jika nilai tolerance >0,1 atau 10 persen dan nilai VIF < 10, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolineritas antar variabel bebas
dalam model regresi.
2) Jika nilai tolerance <0,1 atau 10 persen dan nilai VIF > 10, maka dapat
disimpulkan bahwa ada multikolinaeritas antar variabel bebas dalam
model regresi.
73
c.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik adalah
yang terjadi homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk
mendeteksi adanya heterokedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot
antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya
(SRESID).
Dasar analisisnya:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik –titik yang embentuk suatu pola
tertentu, yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola tertentu serta titik–titik menyebar diatas dan
dibawah
angka
nol
pada
sumbu
Y,
maka
tidak
terjadi
heteroskedastisitas. Analisis dengan grafik plot memiliki kelemahan
yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi
hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan, semakin sulit untuk
mengintepretasikan hasil grafik plot.
d.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t
dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka
74
dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang
bebas autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi, dapat dilakukan uji
statistik melalui uji Durbin-Watson (DW test) (Ghozali, 2006).
DW test sebagai bagian dari statistik non–parametrik dapat digunakan
untuk menguji korelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept
dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel
independen. DW test dilakukan dengan membuat hipotesis:
1) Ho : tidak ada autokorelasi ( r = 0 )
2) Ha : ada autokorelasi ( r ≠ 0 )
Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah:
1) Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du) dan
(4–du) maka koefisien autokorelasi = 0, berari tidak ada autokorelasi.
2) Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound
(dl) maka koefisien autokorelasi > 0, berarti ada autokorelasi positif.
3) Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokorelasi<
0,berarti ada autokorelasi negatif.
4) Bila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW terletak antara (4-du)
dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
3.8.2 Pengujian hipotesis
a.
Analisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
dari variabel bebas (X) yang jumlahnya lebih dari dua terhadap variabel terikat
75
(Y). Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini dianalisis menggunakan
bantuan aplikasi Software IBM SPSS 21.0 Statististic for Windows.
Model persamaan yang digunakan dalam analisis linier berganda sebagai
berikut :
Y = a+b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5 +e
Dimana :
Y
= Return Saham
a
= Bilangan Konstanta
X1
= Inflasi
X2
= Nilai tukar
X3
= Debt to Equity Ratio (DER)
X4
= Current Ratio (CR)
X5
= Return On Asset ( ROA )
b1, b2, - b5,
= Koefisiensi regresi dari masing-masing Xi
e
= Standard Error
Nilai koefisien regresi disini sangat menentukan sebagai dasar analisis,
mengingat penelitian ini bersifat fundamental method. Hal ini berarti jika
koefisien b bernilai positif (+) maka dapat dikatakan terjadi pengaruh searah
antara variabel bebas dengan variabel terikat (dependen), setiap kenaikan nilai
variabel bebas akan mengakibatkan kenaikan variabel terikat (dependen).
demikian pula sebaliknya, bila koefisien nilai b bernilai negatif (-), hal ini
menunjukkan adanya pengaruh negatif dimana kenaikan nilai variabel bebas akan
mengakibatkan penurunan nilai variabel terikat (dependen).
76
b.
Uji Hipotesis
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur
dari goodness of fit nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai
koefisien determinansi, nilai statistik F dan nilai satistik t. Perhitungan statistik
disebut signifikan secara statistik, apabila uji nilai statistiknya berada dalam
daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila
uji nilai statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.
1) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali, 2006). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai R2
yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias
terhadap jumlah variabel yang independen yang dimasukkan kedalam
model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R² pasti
meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti
menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R² pada saat
mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R², maka nilai
77
Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen
ditambahkan kedalam model.
Dalam kenyataannya nilai adjusted R² dapat bernilai negatif, walaupun
yang dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarat (2003)
(dalam Ghozali, 2006) jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R²
negatif, maka nilai R² dianggap bernilai nol. Secara sistematis jika nilai
R² = 1, maka adjusted R² = R² = 1 sedangkan jika nilai R² = 0, maka
adjusted R² = (1 – K)/(n - k). Jika k > 1, maka adjusted R² akan
bernilai negatif. Koefisien determinasi dapat dicari dengan rumus
(Gujarati, 2003):
R2 =
-
2) Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh faktor Inflasi,
nilai tukar, ROA, DER dan CR terhadap return saham industri
otomotif dan komponendi Bursa Efek Indonesia. Oleh karena itu uji t
ini digunakan untuk menguji hipotesis Ha1, Ha2, Ha3, Ha4 dan Ha5.
Langkah–langkah pengujian yang dilakukan adalah dengan pengujian
dua arah, sebagai berikut:
a) Merumuskan hipotesis (Ha)
Ha diterima: berarti terdapat pengaruh yang signifikan
antara
variabel independen terhadap variabel dependen (risiko investasi)
secara parsial.
78
b) Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05
c) Membandingkan thitung dengan ttabel,. Jika thitung lebih besar dari ttabel
maka Ha diterima.
Nilai t hitung dapat dicari dengan rumus (Gujarati, 2003):
thitung =
Dimana :
Koefisien regresi variable independen
Deviasi standar koefisien regresi variabel independen
 Bila -ttabel< -thitung dan thitung< ttabel, variabel bebas (independen)
secara individu tak berpengaruh terhadap variabel dependen.
 Bila thitung> ttabel dan -thitung< -ttabel, variabel bebas (independen)
secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen.
d) Berdasarkan probabilitas
Ha akan diterima jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 (α)
3) Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh inflasi, nilai
tukar, Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR) , Return On
Asset (ROA) secara simultan terhadap return saham. Langkah–langkah
yang dilakukan adalah (Gujarati, 2003):
a. Merumuskan Hipotesis (Ha) .
Ha diterima: berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel independen terhadap variabel dependen (return saham)
secara simultan.
79
b) Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0.05 (α=0,05)
c) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel
Nilai Fhitungdapat dicari dengan rumus (Gujarati, 2003)
FHitung =
dimana:
R2 = Koefisien Determinasi
k
= Banyaknya koefisien regresi
N
= Banyaknya Observasi
 Bila Fhitung< Ftabel, variabel bebas secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
 Bila Fhitung> Ftabel, variabel bebas secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen.
d) Berdasarkan Probabilitas
Dengan menggunakan nilai probabilitas, Ha akan diterima jika
probabilitas kurang dari 0,05
Download