1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Pajak merupakan salah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang
Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan bagi negara Indonesia ini
ditegaskan dalam Undang undang RI nomor 17 tahun 2003 pasal 11 tentang
keuangan negara menyebutkan bahwa “Pendapatan negara terdiri atas pajak,
penerimaan bukan pajak, dan hibah”. Pajak adalah penyumbang pendapatan
negara yang paling besar diantara sumber pendapatan lainnya, ini dibuktikan
dimana di tahun 2014 pajak menyumbang 78,8% dari total pendapatan negara
(Bps.go.id, 2014).Data tersebut membuktikan pentingnya peran pajak dalam
penerimaan negara, dimana pajak memiliki peranan sebagai sumber dana bagi
pembiayaan pembangunan negara dari sektor non migas. Pemerintah melakukan
berbagai perbaikan dan penyempurnaan peraturan-peraturan perpajakan guna
meningkatkan kesadaran wajib pajak, dan mempermudah wajib pajak untuk
memenuhi kewajiban pajaknya yang berdampak langsung pada peningkatan
pendapatan pajak yangdigunakan membiayai belanja dan pembangunannegara.
Pajak dalam entitas bisnis memiliki pengaruh dalam operasional suatu
entitas dimana manajer berpandangan bahwa pajak mengurangi jumlah laba bersih
yang akan diperoleh perusahaan sehingga perusahaan ingin membayarkan
pajaknya serendah mungkin (Simarmata, 2012). Perbedaan pandangan antara
perusahaan dengan pemerintah mengenai pajak menyebabkan banyak perusahaan
ketika memiliki beban pajak yang tinggi akan cenderung mendorong manajemen
1
untuk mengatasi hal tersebut dengan berbagai cara salah satunya dengan
melakukan manajemen pajak untuk memanipulasi laba perusahaan (Wulandariet
al.,2004).Manajemen pajak menurut Simarmata (2012) adalah sarana memenuhi
kewajiban perpajakan dengan benar tetapi jumlah pajak yang harus dibayar dapat
ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang
diharapkan.Bentuk dari manajemen pajak salah satunya adalah perencanaan pajak
yang
salah
satu
bentukya
adalah
penghindaran
pajak(tax
avoidance)(Simarmata,2012).
Penghindaran pajak (tax avoidance) secara tradisional dapat di definisikan
sebagai aktivitas untuk mentransfer kesejahteraan dari negara kepada pemegang
saham (Ilmiani et al.,2014). Penghindaran pajak menurut Pohan(2013:23) adalah
upaya penghindaran pajak yang dilakukan dengan cara legal dan aman bagi wajib
pajak karena tidak bertentangan dengan ketentuan perpajakan dimana metode dan
teknik yang digunakan cenderung memanfaatkan kelemahan-kelemahan (grey
area) yang terdapat dalam Undang-undang dan peraturan perpajakan itu sendiri
untuk memperkecil jumlah pajak terhutang. Penghindaran pajak menurut Prasiwi,
(2015) dapat di definisikan lebih luas, dimana penghindaran pajak merupakan
rangkaian strategi perencanaan pajak yang tergolong dalam praktik yang legal,
selain untuk mengoptimalkan laba, praktik penghindaran pajak juga diharapkan
dapat meningkatkan nilai perusahaan yang tercemin dari pergerakan nilai pasar
sahamnya. Kesimpulan yang didapat dari definisi tentang penghindaran pajak
diatas adalah penghindaran pajak merupakan kegiatan yang legal untuk
meminimalisir beban pajak yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan cara
2
memanfaatkan celah-celah yang ada di peraturan perpajakan, yang dilakukan
untuk dapat meningkatkan nilai perusahaan dankesejahteraan pemegang saham.
Tujuan dari perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan dalam setiap
periodenya, dimana nilai perusahaan dapat dilihat dari harga pasar sahamnya
(Simarmata, 2012). Nilai perusahaan yang tinggi akan dapat meningkatkan
kesejahteraan pemegang saham yang menanamkan modal di perusahaanyang
terlihat dari laba perusahaan besar sehingga dapat memberikan return saham
untuk investor, sehingga memberikan sinyal positif untuk para investor lain
menanamkan
modal
diperusahaan
tersebut(Simarmata,
2012).
Kenaikan
kesejahteraan investor pemegang modal menjadi daya tarik investor lain untuk
berinvestasi diperusahaan tersebut yang membuat nilai saham perusahaan menjadi
tinggi dipasar modaljadi dapat disimpulkan jika semakin tinggi nilai perusahaan
maka semakintinggi pula nilai sahamnya di pasar modal(Prasiwi, 2015).
Peningkatan nilai perusahaan dapat dicapai dengan pelaksanaan fungsi
manajemen, dimana suatu keputusan yang diambil akan mempengaruhi keputusan
lainnya yang nantinya akan berdampak pada nilai perusahaan (Wahyudiet
al.,2006). Keputusan manajemen memiliki berbagai alternatif salah satunya
adalah melakukan aktivitas penghindaran pajak perusahaan
yang akan
berpengaruh pada nilai perusahaan (Chen et al., 2014). Keputusan melakukan
penghindaran pajak dapat menimbulkan konflik kepentingan (agency conflict)
karena adanyayang diakibatkan oleh asimetri informasi tentang kebijakan
penghindaran pajak sehingga menimbulkan perbedaan persepsi antara investor
(principal) dan manajer (agent)mengenai kebijakan penghindaran pajak (Chen et
3
al.,2014).Perspektif investor sebagai (principal) yang telah menempatkan dananya
kepada perusahaan akan melakukan penilaian yang rendah kepada perusahaan jika
diketahui melakukan penghindaran pajak dengan cara menarik dana yang sudah
ditempatkan pada perusahaan,karena dipandang kegiatan yang beresiko dan akan
menambah biaya dikemudian hari seperti biaya langsung yang dibutuhkan untuk
kegiatan penghindaran pajak, hukuman potensial, dan lain sebagainya serta
dianggap mencerminkan kepentingan pribadi manajer dengan memanipulasi
informasi laba untuk kebutuhannya sendiri (Chen et al., 2014). Manajer sebagai
(agent) memiliki perspektif berbeda atas aktivitas penghindaran pajak yang
diharapkan mampu meningkatkan nilai perusahaan, hal tersebut di lakukan
dengan cara memanfaatkan celah-celah dari peraturan perundang-undangan dan
peraturan perpajakan untuk meminimalisir beban pajak yang nantinya akan
meningkatkan laba yang berpengaruh langsung pada nilai perusahaan yang dilihat
dari pergerakan harga sahamperusahaandi pasar modal (Chen et al., 2014).
Konflik kepentingan (agency conflict) ini dapat diminimalisir dengan
adanya transparansi informasi(Armstrong et al.,2010).Transparansi bisa diartikan
sebagai keterbukaan informasi, baik dalam proses pengambilan maupun dalam
mengungkapkan infromasi material dan relevan mengenai perusahaan (Ilmianiet
al.,2014). Transparansi informasi menurut peraturan pasar modal Indonesia adalah
informasi yang dapat mempengaruhi naik turunnya harga saham perusahaan
tersebut, atau yang mempengaruhi secara signifikan risiko serta prospek usaha
perusahaan yang bersangkutan (Ilmiani et al., 2010).Prinsip keterbukaan adalah
prinsip yang terkandung dalam transparansi informasi dimana perusahaan selain
4
untuk mengungkapkan informasi keuangan serta harus mengungkapkan informasi
non keuangan lainnya yang material serta akurat dan tepat waktu (Ilmiani et
al.,2014).Transparansi
informasi
perusahaan
akan
mengurangi
perilaku
opportunistik manajer yang dapat mengurangi agency cost yang diharapkan dapat
meningkatkan nilai perusahaan, karena investor dapat mengakses informasi
dengan mudah dan cepat saat diperlukan (Chen et al., 2014).
Penelitian penelitian sebelumnya tentang hubungan antara penghindaran
pajak, nilai perusahaan, dan transparansi informasi menghasilkan simpulan yang
berbeda-beda dimana penelitian dari Wang (2010) menyatakan bahwa perusahaan
yang
memiliki
informasi
transparan
yang
baik
cenderung
melakukan
penghindaran pajak, dan penghindaran pajak berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Penelitian yang mereplikasi penelitian Wang (2010) yang di lakukan
oleh Amalia et al., (2014) mendapatkan hasil yang berbeda dimana penghindaran
pajak berpengaruh signifikan negatif pada nilai perusahaan dan informasi
transparansi dapat memoderasi hubungan antara penghindaran pajak dan nilai
perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Prasiwi (2015) mendapatkan hasil
penghindaran pajak tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan informasi
transparansi dapat memoderasi hubungan antara penghindaran pajak dan nilai
perusahaan. Penelitian Zhang et al.,2009 berpendapat bahwa transparansi
informasi memiliki pengaruh yang negatif pada nilai perusahaan. Penelitian
Chen et al., (2014) menyatakan bahwa penghindaran pajak meningkatkan biaya
agensi, dan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, penghindaran pajak
dapat berpengaruh positif padaperusahaan yang transparan.
5
Perbedaan hasil dari penelitian penelitian tentang pengaruh penghindaran
pajak terhadap nilai perusahaan menjadi motivasi penelitian ini. Penelitian ini
merupakan pengembangan dari penelitian Wang (2010), dan Chen et al.,
(2014)serta yang di lakukan oleh Amalia et al., (2014), dan Prasiwi (2015),
dimana penghindaran pajak jangka panjang di ukur dengan alat ukur long-run
cash ETR (Dyreg et al., 2008). Penghindaran jangka panjang dipilih karena
dengan mengukur secara jangka panjang (perhitungan kumulatif selama 10
tahun), maka diharapkan mampu menghapuskan perbedaan yang didasari
perbedaan peraturan perpajakan dengan standar akuntansi keuangan (permament
difference) sehingga benar-benar mencerminkan perilaku penghindaran pajak
yang dilakukan oleh perusahaan tersebut, sehingga lebih mengetahui bagaimana
pengaruh penghindaran pajak terhadap nilai perusahaan tersebut (Dyreg et al.,
2008). Penelitian tentang penghindaran pajak jangka panjang pernah dilakukan
oleh Dyreg et al., (2008) yang mendapatkan hasil penghindaran pajak jangka
panjang berpengaruh positif dengan nilai perusahaan. Hasil yang sama juga di
dapat oleh Martiani et al., (2012) yang menyatakan penghindaran pajak jangka
panjang berpengaruh positif dengan nilai perusahaan. Hasil yang berbeda didapat
oleh (Simarmata,2014) yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan pengaruh penghindaran jangka panjang terhadap nilai perusahaan.
Objek penelitian ini juga berbeda dari penelitian sebelumnya dimana
penelitian ini adalah seluruh perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI
alasannya pengambilan objek penelitian tersebutdidasari oleh fenomena
penghindaran pajak yang banyak terjadi di Indonesia dimana dalam kurun waktu
6
2008-2012 perusahaan sektor manufaktur yang merupakan penyumbang
penerimaan pajak terbesar (dilihat dari per sektor usaha) dibandingkan dengan
sektor-sektor lainnya yaitu sebesar 316,49 triliun di tahun 2012 dan 333,73 triliun
di tahun 2013 (Inside Tax ed.18, 2013:34 dalam Mulyani, 2013), beberapa
kalimasuk sebagai wajib pajak yang difokuskan dalam daftar pemeriksaan
Direktorat Jendral Pajak (DJP) terkait dengan indikasi penghindaran pajak
(Mulyani, 2013). Perusahaan sektor jasa menunjukkan trend tax ratio yang
terendah dalam kurun waktu 2011-2013 (Kemenkeu.go.id, 2013). Alasan lain
untuk mengambil objek penelitian perusahaan non keuangan adalah untuk dapat
mengeneralisir pengaruh dari kebijakan penghindaran pajak yang dilakukan oleh
perusahaan pada nilai perusahaan perusahaan tersebut.
Uraian diatas yang
memotivasi peneliti untuk mengangkat judul “ Pengaruhpenghindaran pajak
jangka panjang pada nilai perusahaan dengan transparansi informasi sebagai
variabel pemoderasi (studi empiris perusahaan sektor non jasa keuangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :
1)
Apakah penghindaran pajak jangka panjang berpengaruh positif pada nilai
perusahaan?
2)
Apakah transparansi informasi dapat memoderasi hubungan antara
penghindaran pajak jangka panjang dan nilai perusahaan?
7
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1)
Membuktikan secara empirisapakah penghindaran pajak jangka panjang
berpengaruh positifpada nilai perusahaan.
2)
Membuktikan secara empiris apakah transparansi informasi dapat
memoderasi hubungan antara penghindaran pajak jangka panjang dan nilai
perusahaan.
1.4
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan, baik bersifat akademis
maupun praktis. Adapun manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1)
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang
penghindaran pajak di Indonesia dan menambah literatur tentang pengaruh
penghindaran pajak dan nilai perusahaan dengan transparansi informasi
sebagai pemoderasi, dan sebagai penerapan ilmu dan teori-teori yang
didapat dalam semasa kuliah dan sebagai perbandingan antara teori yang
didapat semasa kuliah dengan kenyataan yang ada dilapangan.
8
2)
Manfaat Praktis
Penelitian ini mampu untuk meningkatkan perhatian perusahaan mengenai
transparansi dalam pengungkapan informasi keuangan dan non keuangan
dalam laporan tahunan mereka, karena laporan keuangan yang transparan
menjadi salah satu pertimbangan investor untuk menanamkan modalnya.
Penelitian ini juga diharapkan mampu untuk memotivasi pemerintah untuk
memperhatikan kebijakan penghindaran pajak perusahaan sehingga dapat
membuat dan menetapkan kebijakan perpajakan atau memperbaiki
kebijakanyangdapat mengatasi perilaku penghindaran pajak.
1.5
Sistematika Penulisan
Sebagai arahan dalam memahami skripsi ini, penulis menggunakan
sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I
: Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang masalah penelitian, rumusan
masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan
sistematika penulisan.
Bab II
: Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian
Bab ini mencakup mengenai teori atau konsep-konsep yang relevan
dan hasil penelitian terdahulu dan hipotesis penelitian.
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini menguraikan desain penelitian, lokasi atau ruang lingkup
wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi
operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi dan sampel,
9
metode penentuan sampel, metode pengumpulan data dan teknik
analisis data yang digunakan
Bab IV
: Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bab ini diuraikan mengenai data amatan, hasil uji asumsi
klasik, deskripsi statistik, hasil uji model fit dan hasil uji hipotesis
baik pengaruh parsial maupun moderasi
Bab V
: Simpulan dan Saran
Bab ini menguraikan simpulan dari keseluruhan hasil penelitian dan
disertakan pula saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan.
10
Download